• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jangan Sakiti Tubuh Anda

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jangan Sakiti Tubuh Anda"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

26 Januari 2014 Tahun V – No.04

Jangan Sakiti Tubuh Anda

PERNAHKAH Anda sakiti tubuh Anda sendiri? Mungkin Anda akan mengatakan tidak pernah.

Namun, kalau kita

refleksikan lebih dalam, kita akan mengakui bahwa kita pernah menyakiti tubuh kita

sendiri. Caranya bermacam-macam.

Minuman alkohol memang diketahui berdampak buruk dan berbahaya bagi tubuh. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa alkohol tiga kali lebih berbahaya dibandingkan dengan heroin. Penelitian ini dilakukan oleh Profesor David Nutt, seorang mantan kepala penasihat obat Inggris. Ia memberikan peringkat terhadap 20 jenis obat dengan melakukan 16 pengukuran.

Masing-masing obat dilihat bahaya dan kerugiannya termasuk kerusakan mental dan fisik, kecanduan, kejahatan, biaya ekonomi serta dampaknya bagi si pengguna dan juga masyarakat luas.

Hasil penilaian ini menyimpulkan bahwa heroin dan methylamphetamine adalah obat yang paling berbahaya bagi individu. Tetapi alkohol, heroin, dan kokain adalah obat yang paling merugikan untuk orang lain. Namun ketika nilai untuk kedua jenis bahaya tersebut ditambahkan, maka alkohol

JADWAL MISA

Misa Harian: Senin s/d Jumat 06.00 wib

Hari Sabtu : 17.00 wib Hari Minggu : 06.30 - 09.00 - 17.00 wib

Misa Jumat Pertama : 06.00 - 12.00 - 19.30 wib

Adorasi Ekaristi : Setiap hari Senin 15.00 s/d 22.00 di Kapel ditutup pukul 22.00 dengan ibadat penutup (completorium)

PENYELIDIKAN KANONIK (dengan perjanjian) Hari Senin, 17.00 – 18.30 wib

Romo A.S. Gunawan, Pr. Hari Kamis, 17.00 – 18.30 wib

Romo Anton Baur, Pr.

Website: www.parokisanmare.or.id

Mailing-list:

sanmare_news@yahoogroups.com Facebook Group: SanMaRe Untuk kontribusi berita, artikel, pengumuman atau iklan baris,

silakan email ke : komsos@parokisanmare.or.id

▸ Baca selengkapnya: misa arwah 100 hari katolik

(2)

.

muncul sebagai obat yang paling berbahaya lalu diikuti oleh heroin.

Berdasarkan sistem baru yang lebih kompleks, didapatkan bahwa alkohol memiliki peringkat tiga kali lebih berbahaya dibandingkan dengan kokain atau tembakau. Sementara, ekstasi menyebabkan seperdelapan bahaya dari alkohol. “Hasil ini sesuai dengan kesimpulan laporan ahli sebelumnya bahwa alkohol adalah target merugikan yang agresif sehingga diperlukan strategi kesehatan yang valid bagi publik,” kata Prof Nutt.

Prof Nutt menuturkan, jika dilihat dari risiko bahaya secara keseluruhan, alkohol dan heroin jelas lebih berbahaya dibandingkan dengan jenis obat-obatan lainnya. Tapi, faktor kuantitas atau jumlah dari obat tersebut yang dikonsumsi juga berpengaruh.

Sahabat, manusia sering terjebak dalam godaan-godaan. Sudah tahu bahwa menyeberang sembarangan di jalan yang ramai dan padat akan membahayakan hidup, tetapi masih saja orang melakukannya. Mereka tidak peduli diri mereka berada dalam situasi bahaya.

Atau banyak orang sudah tahu, kalau minum minuman beralkohol mengganggu kesehatan, tetapi masih saja ada orang yang menenggak minuman itu. Bahkan ada yang mengoplos minuman beralkohol itu dengan racun serangga. Seolah-olah orang mau pamer kehebatan. Orang mau mengatakan kepada sesamanya bahwa ia lebih mampu daripada orang lain dalam hal minum minuman beralkohol. Padahal setelah itu, minuman beralkohol menghancurkan organ-organ tubuh yang vital bagi kehidupan.

Kiranya hasil penelitian Prof Nutt di atas mampu menyadarkan manusia bahwa minuman beralkohol tidak memberi kebaikan bagi kesehatan manusia. Minuman seperti itu hanya menumbuhkan gengsi sesaat dalam diri seseorang. Gengsi itu sering menyesatkan manusia. Sebagai orang beriman, kita mesti memelihara tubuh kita. Mengapa? Karena tubuh kita ini pemberian cuma-cuma dari Tuhan. Sampai kapan pun kita ini milik Tuhan. Bahkan sampai tubuh kita ini tidak berbentuk lagi, kita tetap milik Tuhan. Karena itu, jangan kita sakiti tubuh kita ini. Dengan demikian, tubuh kita menjadi tempat tinggal Tuhan yang mahapengasih dan penyayang.

“Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?” kata St Paulus (1 Kor 6:19).

* Diambil dari artikel P. Frans de Sales, SCJ di Sesawi.net*

Selamat kepada Anak-Anak/ Bayi yang telah menerima Sakramen Pembaptisan di Gereja SanMaRe

1. Christopher Billy Eucharist Letsoin anak dari Keluarga Ely Pujianto dan Birgita L 2. Brigita Divia Putri anak dari Keluarga Mateus Anang dan Ch. Maya

3. Russell Leonard Andrews anak dari Keluarga Martinus Andrew dan Erica 4. Jamie Christopher anak dari Keluarga Jovial dan Yennita

5. Egan Howel anak dari Keluarga Edy Hartono dan Trisnawaty

(3)

Pojok

Liturgi

Menuju Inkulturasi Misa Imlek

(bagian 3 selesai)

Oleh P. Agustinus Lie, CDD Makan

Pada malam hari sebelum Imlek, seluruh keluarga akan berkumpul di rumah orangtua untuk makan bersama. Kiranya pada waktu makan di sana terciptalah suasana yang hangat dan saling berbagi. Dengan menikmati makanan yang sama dari meja yang sama pula, dengan berbagi, seperti perjamuan paskah Yahudi, di mana bila satu keluarga tidak dapat menghabiskan seekor domba, dia dapat mengajak tetangganya (bdk. Kel 12:4), semua perbedaan antar anggota keluarga menjadi lebur. Mereka yang mungkin pernah tidak saling menyapa dan bermusuhan kini membina kembali hubungan keluarga yang indah ini di depan orangtua.

Alangkah indahnya kalau makanan jasmani yang dinikmati di malam sebelum Tahun Baru Imlek diarahkan pada makanan yang tidak dapat binasa dalam Ekaristi pada keesokan harinya. Pada saat di mana saudara-saudara yang belum percaya kepada Kristus, namun pagi-pagi sudah bersembahyang di klenteng-klenteng memohonkan berkat, Gereja juga mengajak putera-puterinya untuk bertemu dengan Kristus dan bersatu dengan-Nya melalui santapan roti para malaikat, yang menguatkan jiwa dan jaminan hidup abadi (bdk. Yoh 6:1-59).

Warna Merah

Bangsa Yahudi memakai darah anak domba untuk memberi tanda di depan rumah mereka sebagai tanda agar Tuhan melewati rumah mereka dan tidak mendatangkan bencana. Demikian juga warna merah menjadi tanda untuk orang Tionghoa. Bahkan dapat dikatakan bahwa warna merah menjadi warna kesukaan orang Tionghoa, karena menampakkan kegembiraan. Orang menikah, pesta ulang tahun, dan semua yang bersifat pesta kegembiraan selalu didominasi dengan warna merah. Yang paling mencolok adalah pemberian amplop kecil berisi uang yang disebut hóngbâo atau angpao. Biasanya mereka yang sudah berkeluarga (orangtua) yang memberikan hóngbâo kepada mereka yang belum menikah (anak-anak) sebagai tanda berkat dan bekal kepada orang muda untuk memasuki tahun yang baru. Alangkah indahnya bagi orang Kristen agar tidak hanya memberikan uang dalam hóngbâo kepada anak-anak, melainkan mengisinya dengan ayat-ayat Kitab Suci sebagai bekal bagi mereka memasuki Tahun Baru Imlek.

Hiasan-hiasan dalam Gereja

Dalam konteks Misa Imlek, ide utama dalam Misa adalah bahwa pada hari itu umat Katolik diundang untuk bersatu lebih erat lagi dengan Kristus. Bila saudara-saudaranya yang tidak seiman pergi berdoa di klenteng untuk memohonkan berkat pada tahun yang baru dan mengenyahkan bencana, maka bagi umat Kristiani mereka datang ke gereja untuk bersatu dengan Kristus. Perhatian utama dalam Misa Imlek bukan lagi takut akan “nasib buruk” di tahun yang baru, melainkan adalah bahwa umat dengan mantap “melangkah bersama Kristus” memasuki tahun baru.

Hiasan-hiasan dalam gereja pada hari-hari raya bermaksud memberi warna istimewa, bahwa hari itu adalah hari khusus, di mana orang semakin diajak untuk merenungkan lebih mendalam lagi misteri sengsara, wafat dan kebangkitan Kristus, dan semakin meneguhkan iman kita. Secara khusus pada Misa Imlek, biasanya gereja-gereja didekorasi begitu indah untuk menciptakan suasana oriental. - 3 -

(4)

Namun kerap kali yang terjadi malahan dekorasi itu mengacaukan konsentrasi umat, dan mengalihkannya dari Kristus yang menjadi pusat perayaan. Maka hendaknya hiasan-hiasan khas oriental itu tidak dibuat berlebihan. Atau dengan bahasa

gamblangnya “tidak memindahkan klenteng ke dalam

gereja,” supaya umat dapat dengan mudah mengarahkan perhatiannya Yesus Kristus yang hadir dalam seluruh perayaan Ekaristi.

Pantang dan Puasa

Kalau melihat kalender liturgi, Masa Prapaskah biasanya jatuh pada bulan Februari. Sementara itu Imlek bisa saja jatuh sekitar bulan Februari. Beberapa tahun terakhir ini Imlek jatuh pada hari-hari di sekitar Rabu Abu, bertepatan dengan Masa Prapaskah.

Menanggapi umat yang merayakan Imlek, demi alasan pastoral dan inkulturasi, beberapa keuskupan merasa perlu memberikan dispensasi dari kewajiban pantang dan puasa di hari Rabu Abu bila Imlek jatuh pada hari Rabu Abu, dan menggesernya ke hari yang lain. Keputusan yang demikian ini amat disayangkan, karena justru lebih mengikuti trend dan salah kaprah, yang menganggap bahwa Tahun Baru Imlek baru mempunyai makna bila disertai dengan pesta dan makan-makan.

Bila dilihat dari persiapan menyambut Tahun Baru Imlek, nyatalah bawa perayaan ini didahului dengan acara membersihkan rumah dan diri. Pakaian baru juga disiapkan untuk dipakai pada tahun yang baru. Semuanya ini memiliki makna simbolik, yakni bahwa pada tahun baru semuanya harus baru. Membersihkan seluruh rumah merupakan tanda lahir dari sikap membersihkan diri. Sebagai kelanjutannya mereka yang beragama Budha justru berpantang daging selama tujuh hari Imlek sebagai tanda askese dan pembersihan diri.

Perayaan Syukur

Jalan menuju inkulturasi masih panjang, apalagi menyangkut Misa Tahun Baru Imlek. Lingkungan di sekitar ikut mempengaruhi pemahaman yang tepat akan suatu tradisi. Gereja Indonesia tidak luput dari ketegangan, antara mengakomodasi kebutuhan umat Katolik yang masih merayakan Imlek dengan mereka yang sudah tidak merayakan Imlek di satu sisi, dan akan tradisi lain di bumi Nusantara. Jangan karena upaya ini Gereja dianggap sudah dimonopoli oleh kelompok tertentu. Apa pun yang dirayakan dalam Misa, hendaknya selalu diingat bahwa Misa adalah perayaan syukur, suatu eucharistia, yang berfokus dan berpuncak pada Yesus Kristus. Pada-Nya-lah seluruh liturgi Gereja berpusat. Apakah namanya Misa Imlek, Misa Karismatik, atau pun Misa-misa lain yang memakai budaya tertentu, Misa tetaplah merupakan kenangan akan sengsara, wafat dan kebangkitan Kristus Yesus. Dan Gereja menjamin bahwa setiap umat mendapatkan hak dan kesempatan yang sama untuk menyambut Tubuh dan Darah Kristus, jaminan keselamatan manusia. (**)

Suasana Misa Imlek di Paroki Hieronimus, Pontianak, Kalimantan Barat

(5)

Pojok

Inspirasi

Untuk Apakah Hidup Saya?

“Beberapa orang berlari kencang, namun dengan tali terikat di sebuah batang. Dia bergerak memutar, namun sesungguhnya tidak maju dan belum kemana-mana.”

Dalam suatu percakapan, seorang sahabat melontarkan lima pernyataan berikut dan meminta kita semua di dalam forum untuk menyetujui atau menolaknya. Anda bisa turut menyimaknya:

1. Saya harus selalu dapat menyenangkan semua orang: YA atau TIDAK?

2. Saya harus menjadi manusia yang sempurna, Kalau tidak, Tuhan tidak akan memperhitungkan saya lagi: YA atau TIDAK?

3. Perjalanan hidup saya harus sesuai dengan rencana saya, kalau tidak, saya akan merasa kacau dan tidak bahagia: YA atau TIDAK?

4. Memikirkan kemurkaan Tuhan saja sudah begitu menakutkan, maka dari itu saya harus berhati-hati sekali untuk tidak membangkitkan amarah-Nya: YA atau TIDAK?

5. Saya harus menyembunyikan segala perasaan saya. Kalau tidak, saya mungkin akan menyakiti orang lain dan karenanya saya tidak akan disukai: YA atau TIDAK?

Dan dapat Anda tebak, lima pernyataan ini menghasilkan beragam kombinasi jawaban berbeda dari masing-masing orang. Ada argumentasi, pelajaran-hidup dan superego yang berbeda dari setiap orang, yang menuntunnya untuk memilih YA atau TIDAK. Anda pun tentunya memiliki kombinasi-jawaban tersendiri. Namun, apakah Anda menyadari jebakan-jebakan di balik setiap pernyataan di atas? Jebakan yang bila tidak segera disadari, lambat-laun akan menjauhkan Anda dari rancangan yang telah Tuhan siapkan secara unik bagi hidup Anda. Lebih jauh, juga menumpulkan kepekaan hati Anda akan kehadiran Tuhan. Bagi Anda yang ingin mengenali dan mengetahui cara untuk keluar dari jebakan-jebakan tersebut, ada workshop bernama The Fully Alive Experience atau disingkat dengan FAE.

Apa sih FAE itu? FAE adalah sebuah workshop dan komunitas pertumbuhan pribadi, yang dapat membantu kita menuju hidup yang lebih utuh dan lebih penuh. Kita dapat belajar bersama untuk meluruskan visi/pandangan hidup kita yang menghambat diri sendiri, orang lain, kehidupan, dunia, dan Tuhan. Apakah manfaatnya? Besar kemungkinan Anda akan menemukan bahan-bakar baru untuk api Cinta-Kasih dalam hati Anda. Ditandai

dengan hati yang lebih lembut, wajah yang lebih tersenyum dan menemukan media pelayanan-kasih Anda. Seberapa cepatkah prosesnya? Sebuah workshop FAE terdiri dari 4 hari pertemuan dan 9 sesi, harus diikuti lengkap sampai akhir. Pelatihan “The Fully Alive Experince” (FAE) karya John Powell SJ dan Loretta Brady

Di bawah bimbingan Tim FAE Bintaro dan Pastor Daniele, SX. Terbuka untuk umum.

Setiap Sabtu dan Minggu mulai tgl 8 Februari s/d 16 Februari 2014 (4x pertemuan) Sabtu, pukul 13.30 – 18.30 & Minggu, pukul 08.00 – 15.30

Di Ruang Kelas 301 Gereja Santa Maria Regina – Bintaro Jaya

Pendaftaran: Stephanie 08161666716 - Andreas 0816953736 - Lia 08129901723 - Wiwie 08164826356

Biaya: Rp. 100.000 (pengganti makalah, snack dan makan siang hari Minggu)

(6)

Romo menjawab:

Pak Rio yang terkasih, seperti kita tahu bahwa dalam Gereja Katolik, yang disebut dengan uskup adalah mereka yang menerima rahmat tahbisan uskup. Ada tiga tingkatan tahbisan: tahbisan diakon, tahbisan imam, dan tahbisan uskup. Rahmat tahbisan ini sifatnya tetap. Seorang uskup merupakan pengganti para Rasul melalui Roh Kudus yang dianugerahkan kepada mereka. Mereka ditetapkan menjadi Gembala dalam Gereja. (Kan 375 – Kitab Hukum Kanonik). Dalam karya dan pelayanannya, seorang uskup menggembalakan umat beriman di satu wilayah tertentu, yang dikenal dengan istilah keuskupan atau diosis dan dikenal juga dengan istilah uskup diosesan. (Kan 381).

Apakah yang dimaksud dengan uskup emeritus. Dalam hukum Gereja dinyatakan bahwa para bapak uskup yang melayani sebuah keuskupan diminta untuk mengajukan pengunduran diri kepada Paus jika sudah berusia 75 tahun atau karena adanya alasan kesehatan atau alasan berat lainnya sehingga tidak dapat menggembalakan umatnya. Setelah pengunduran dirinya diterima oleh Paus, uskup itu mendapatkan gelar emeritus (Kan. 401 & 402). Secara sederhana, bisa dikatakan bahwa gelar uskup emeritus itu dikenakan pada bapak uskup yang sudah purna tugas pelayanan.

Dalam hukum Gereja, juga dikenal istilah uskup auksilier dan uskup koajutor. Uskup auksilier adalah uskup yang membantu uskup diosesan di keuskupan tertentu dengan kewenangan khusus dan tidak memiliki hak

menggantikan uskup diosesan. Akan tetapi, uskup koajutor adalah uskup yang dibekali kewenangan khusus oleh seorang uskup diosesan di keuskupan tertentu dan ia mempunyai hak mengganti uskup diosesan (Kan. 403). Di tahun 2009, Bapak Kardinal Julius Darmaatmaja mengajukan pengunduran diri dari jabatan sebagai uskup Keuskupan Agung Jakarta (KAJ). Sesaat setelahnya, Paus Benedictus XVI mengangkat Mgr. Ignatius Suharyo sebagai Uskup Koajutor KAJ. Tak lama kemudian, ketika pengunduran diri Bapak Kardinal diterima oleh Paus, Mgr. Ignatius Suharyo diangkat menjadi uskup Keuskupan Agung Jakarta. **

Romo

Menjawab

Umat

Bertanya

Bagi umat SanMaRe yang memiliki pertanyaan, silakan

Diasuh oleh Romo Anton Baur, Pr

mengirimkannya ke email : umatbertanya@parokisanmare.or.id

Saya pernah melihat di salah satu majalah yang melampirkan foto-foto para bapak uskup di Indonesia. Saya merasa bingung karena salah satunya ada tulisan uskup emeritus. Apakah uskup emeritus ini berbeda dengan para bapak uskup lainnya?

Bpk. Rio

Pendaftaran Petugas Pasio

Seksi Liturgi mengundang segenap umat paroki Santa Maria Regina Bintaro , baik pria maupun wanita, usia min. 17 tahun yang berminat dan mempunyai

talenta dalam menyanyi untuk menjadi petugas pasio (kisah sengsara Yesus) dalam Pekan Suci 2014.

Pendaftaran melalui ketua lingkungan masing-masing, sekretariat paroki, atau melalui email : liturgi@parokisanmare.or.id,

atau sms kepada Bpk. Tono (0811 969424). Pendaftaran ditutup tanggal 31 Januari 2014. 6

(7)

- JADWAL LITURGI 

MINGGU BIASA IV 01 & 02 Februari Bacaan: Mal. 3:1-4; Mzm. 24:7,8,9,10; atau Ibr. 2:14-18; Luk. 2:22-40 (Luk. 2:22-32)

Saran Nyanyian: PS 536, 539, 540, 803, 955, 550, 554, 555

MINGGU BIASA V 08 & 09 Februari Bacaan: Yes. 58:7-10; Mzm. 112:4-5,6-7,8a,9; Ul:4a; 1Kor. 2:1-5; Mat. 5:13-16

Saran Nyanyian: PS 324, 544, 545, 549, 683, 694, 859, 955

Sabtu, 01 Februari, pukul 17.00 Koor dan Tatib: St. Frans. Xaverius - IV Petugas Lektor : Maria A. Tri Mardikowati & Adette

Putra/i Altar: Alexander Andi, Christofer Rizal, Claudia Kartikasari Sutandi, Erica Ratnasari Sutandi, Graciella Antonius Putri, Reynaldo Antonius Putra, Joety J. Aaron Bongku, Ajeng Cipta Wening, Aurelian Anindita, Katarina Sari Kusuma

Prodiakon: Ingewati Kusuma, Joko Galungan, Mudjihardjo, RM. Soedjono Respati, Veronika Kani, Tri Darmawati

Sabtu, 08 Februari, pukul 17.00 Koor dan Tatib: St. Ignatius - I Petugas Lektor : Satrio Widodo & Adriana. P

Putra/i Altar: Kevin Bagas K., Revabelle Maharani, Ditto, Timotius Raymond HL, Dianda Mayreena, Judith Vannessa Rahmadi, Felicia Safira Rahardjo, Ivana Permata Ariesta, Catarina Jennifer, Fransiskus Arya Kusuma

Prodiakon: I Susman Riyadi, Antonius Nelwan, Frans Narendra, Haryono Widarta, Ignatius Soeprapto, Johanes Sumardi

Minggu, 02 Februari, pukul 06.30 Koor dan Tatib: Sta. Beatrix - V Petugas Lektor : Carin Faradina & Yasinta Dhyaning Putra/i Altar: Maretha Prita Pradita, Gregorius Rio Alfrian, Felicitas Tania Elvina, Regina Retno Putri M., Shannon Wijaya, Issabella Titta Iswadi, Cita Permata Kusuma, Caroline Susan Mahadewi, Chelsea Novelia, Archangela Girlani Prodiakon: Aloysius Bambang, Deddy Kurniawan, F.A. Soedjarno, Gunawan Gunarso, Heru Yuniriyanto, Irwan Wijaya

Minggu, 09 Februari, pukul 06.30 Koor dan Tatib: St. Damian - III

Petugas Lektor : Elizabeth Lydia & Anastasia Tri Wulansari Putra/i Altar: Michael David Christopher, Melvin Pratama, Issabella Titta Iswadi, Ignatius Arico Setya, Thomas Lasmono Wibowo, Aurelia Yashodara N., Kristina Irmadani, Elisabeth Novadiana, Kevin Stevandhy, Paulus Winton F. Tambunan Prodiakon: Prima Widii H., Adrianus Nggala, Donanta Octaviardi, Temmy Royani, Agung Wahju, GD Noegroho TR Minggu, 02 Februari, pukul 09.00

Koor dan Tatib: Sta.Yoseph. Bakhita - VI Petugas Lektor : Yuni & Dani

Putra/i Altar: Nicolas Yabes Condi, Fr. Wahyuni Novita K., Carmelita Ome Leba, Diandra Forceila, Christina Simamora, Gabriela Alexander Putri, Hieronimus Raturangga, Thomas Ginta Tarigan, Brigitta Stephanie, Estherania N, Yosilia Paskalovana, Maria Carolina Itu Leba

Prodiakon: Josz Juswanto, Okky Sentana, Romualdus Ponidjan, Victor Sudytio, Anna Retno H., Djoko Soetarno, F.X. Margiono, Gunawan Wibowo, Hexana Tri Sasongko, Joachim Sulistyo, Kamilus Arifin , Paul August Liqui, Rudy Trisnanta, Antonius Indarahardjo

Minggu, 09 Februari, pukul 09.00 Koor dan Tatib: St. Thomas Rasul - VI Petugas Lektor : Ellya Siswoko & Mahendra

Putra/i Altar: Lilian Dharmahutama, Stevanus Winata, Fransisca Mariana R.Z., Andreas Widiatmoko P., Ignatius Prayogo, Virgina Regina, Gita Adinda Satyaningtyas, Josephine Cahyaning P, Kiara Anindita, Marie Yohana, Jonathan Mark, Dias Riandari

Prodiakon: JAntonius Prayudi, Dwi Respati, Hendrawan Thiodorus, Ignatius Sudarmadi, Johanna Kindangen, Maria Yoke Edna, Probel Gultom, Tjhong Vincentius, Agustinus Darmawan, Bayu Rajasa, Eko Prihadi, Georgino Godong, Heribertus Darno, Indri Prijatmodjo

Minggu, 02 Februari, pukul 17.00 Koor dan Tatib: St. Yakobus - II Petugas Lektor : Dewi Rajasa & Lily Parengkuan

Putra/i Altar: Fransisca Mariana R.Z., Santos F. Tambunan, Melody Dennise Allegra, Villda Regina, Isabel Varella, Felix Harly Kusnadi, Antonius Rangga H.W., DeBritto Maurizt A.S., Florentina Harly Kusnadi, Gabriella Putri

Prodiakon: Djonowardjoko, F.X. Soehartono, Hadi Susanto, Joannes Suharno, Kristian Ong, PGL Sarwanawadya

Minggu, 09 Februari, pukul 17.00 Koor dan Tatib: Sta. Theresia - IV Petugas Lektor : Mariska & Dinda

Putra/i Altar: Gabriel Randall W, Aurelia Virenze, Gabriela Alexander Putri, Hieronimus Raturangga, Thomas Ginta Tarigan, Brigieth Rungo Rata, Alvin Kindy Setiawan, Peter Bradley, Brigitta Stephanie, Estherania N

Prodiakon: Johannes Pudjiastoto, Martha Maria Elfian, Rinto Setiono, Tri Darmawati, Aloysius Bambang, Deddy

Kurniawan

(8)

PENGUMUMAN

1. Pertemuan Bina Iman Remaja

Pertemuan Bina Iman Remaja pada hari Sabtu, 1 Februari 2014 pukul 14.30 – 16.30 di ruang kelas R. 302 – 305 bersama Romo Anton Baur, Pr dan Frater Subekti. Tema pertemuan: Apakah Pelayanan Itu? Sangat diharapkan kehadiran para remaja mulai usia 10 tahun atau kelas 5 SD untuk hadir dalam pertemuan ini.

2. Misa Peringatan 40 hari wafat (alm.) Romo Silvano Laurenzi, SX

Mengajak seluruh umat Paroki SanMaRe Bintaro untuk hadir pada Misa Peringatan 40 hari wafat Alm. P. Silvano Laurenzi, SX yang dipimpin oleh Rm Alphonsus Setya Gunawan, Pr, yang diadakan pada hari Senin, 3 Februari 2014, Pkl 19.00 Wib, di Gereja SanMaRe.

3. Retret Pria Sejati Katolik – Wanita Diberkati

Ingin hidup lebih berbahagia bersama keluarga anda? Retret Pria Sejati Katolik - Wanita Diberkati tanggal 8-9 Februari 2014 di Grand Pesona Sukabumi. Info: Edo 0811 9000 931, Vincent 0819 0898 6868, Luci 0878 7814 3010, Indah 0816 1960 897

4. Misa Ekaristi Kaum Muda

Misa Ekaristi Kaum Muda diadakan pada Sabtu, 15 Februari 2014 pukul 17.00 dan dilanjutkan gathering oleh OMK dengan tema ”Between Love & Mind”. Mohon kehadiran seluruh OMK SanMaRe.

5. Penerimaan Komuni Pertama

Telah dibuka pendaftaran Bimbingan Komuni Pertama untuk anak-anak usia 10 tahun ke atas dan/atau kelas IV SD. Pendaftaran ditutup 2 Februari 2014. Formulir dapat diambil di sekretariat setiap hari kerja atau melalui Ketua Lingkungan. Penerimaan Komuni Pertama akan dilaksanakan pada 22 Juni 2014. Silakan hubungi: Ibu Lia (0812 990 1723 atau 7099 1723) dan Ibu Vivien (0815 965 0835) 6. Bincang – Bincang Santai Kitab Suci (Menimba Air Hidup)

Sie Kerasulan Kitab Suci mengundang kehadiran Bapak, Ibu dan Saudara/I dalam pertemuan “Bincang – Bincang Santai Kitab Suci“ (Menimba Air Hidup) setiap hari Sabtu kedua dan keempat setiap bulan jam 09.00 – 11.00 di Ruang Perpustakaan lantai 3.

7. Pendaftaran Calon Anggota THS-THM Sanmare Angkatan Ke-2

Tunggal Hati Seminari - Tunggal Hati Maria Ranting Paroki Santa Maria Regina membuka pendaftaran calon anggota baru angkatan ke-2 untuk usia mulai 10 tahun sampai 30 tahun. THS-THM adalah kegiatan rohani Katolik yang di dalamnya ada unsur bela diri pencak silat. Pendaftaran setiap selesai misa di meja pendaftaran di depan aula Sanmare. Pendaftaran dibuka sampai minggu kedua bulan Februari 2014. Informasi lebih lanjut hubungi Felix 085716055079

8. Latihan Koor Anak/ Remaja SanMaRe

Latihan koor anak dan remaja Sanmare sudah dimulai lagi. Latihan tiap hari Sabtu pukul 15.00 di ruang kelas 301. Kehadiran anak-anak dan remaja sangat kami harapkan

9. Saling menerimakan Sakramen Pernikahan :

a. Paulus Irawan Hernanta Wyrahardja dari Lingk. Fransiskus Maria dengan Louise Henriette Elizabeth Tiwon dari Depok : Pengumuman III

b. Damianus Aji Sasongko dari Lingk. Gregorius dengan Frederika Pricillya Junifer Malingkonon dari Katedral Manado : Pengumuman III

c. Amanda Marcellia Kenanga Arum dari Lingk. Andreas dengan Jotiarka Ghandama dari Paroki St. Matias - Cinere : Pengumuman III

d. Aurelia Lisa dari Lingk. Gregorius dengan Nikolaus Herry Kangean dari Paroki St. Andreas – Kedoya : Pengumuman II

Barangsiapa mengetahui adanya halangan perkawinan dimohon menghubungi Pastor Paroki.

IKLAN BARIS – Wahana bagi umat yang ingin mengiklankan informasi lowongan pekerjaan, mencari pekerjaan atau jasa usaha pribadi. Materi iklan diserahkan ke sekretariat paroki setiap hari kerja atau email ke: sekretariat@parokisanmare.or.id

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu banyaknya kepentingan umat Islam yang kurang terakomodir dan banyaknya pemberitaan yang keliru tentang Islam membuat informan sebagai seorang muslim

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian terlebih dahulu yang telah dilakukan oleh (Nasution & Jonnergård, 2017b) yang menyatakan bahwa board diversity

Metode ini adalah bagian dari voltametri pelucutan yang merupakan teknik baru dan terdiri dari 4 langkah yaitu pembentukan kompleks antara logam dengan ligan,

Masukan terdiri dari dua golongan, yaitu yang berasal dari luar sistem (Eksogen) atau input lingkungan dan over input yang berasal dari luar sistem. Luaran terdiri dari

Nilai penting dari 20 jenis pohon utama yang terdapat pada areal tidak Terdegradasi di hutan Batu Busuak Padang. Tricalysia malaccensis (Hook.f.) Merr

penyakit dan/atau gangguan kesehatan dari faktor risiko lingkungan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun

TUJUAN : Untuk menghasilkan tenaga teknik ketenagalistrikan yang memiliki kompetensi di bidang pembuatan gambar teknik peralatan tenaga listrik baik secara

Hasil penelitian menunjukkan : (1) rata-rata hasil ketahanan luntur warna terhadap pencucian termasuk dalam kategori baik dan ketahanan luntur warna terhadap