• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNAIR UNUSA, Bersama Optimalkan Tri Dharma

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UNAIR UNUSA, Bersama Optimalkan Tri Dharma"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

UNAIR – UNUSA, Bersama

Optimalkan Tri Dharma

UNAIR NEWS – Kiprah perguruan tinggi dalam mewujudkan Tri

Dharma bisa dilaksanakan dengan menggandeng institusi lain. Salah satunya yang dilakukan oleh Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) dengan menggandeng Universitas Airlangga (UNAIR). Kedua kampus yang berdomisili di kota pahlawan tersebut, melakukan seremoni penandatanganan nota kesepahaman (MoU) untuk meningkatkan upaya pengamalan Tri Dharma yang sebelumnya sudah terjalin, pada Kamis (27/10).

Bertempat di ruang Rektor UNAIR, Rektor UNAIR Prof. Dr. Moh. Nasih, SE., MT., Ka., CMA., didampingi jajaran pimpinan UNAIR bertemu dengan Rektor UNUSA Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, didampingi jajaran pimpinan UNUSA. Dalam sambutannya, Prof. Nasih menyampaikan bahwa kerja sama antara UNAIR dengan UNUSA sebenarnya sudah lama berjalan, bahkan saat UNUSA masih dalam proses pendirian.

Prof. Nasih mengatakan, selama aturan dalam kerja sama saling dipatuhi oleh kedua belah pihak, tidak ada alasan untuk tidak melanjutkan kerja sama tersebut. Kerja sama yang fokus dijalin oleh kedua belah pihak meliputi unsur Tri Dharma yakni peningkatan kualitas SDM, akademik, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

“Semoga dengan MoU ini, silaturahmi dan kerja sama bisa terus terjalin dengan baik dan ke depan bisa terus memberikan manfaat untuk umat,” tegas Guru Besar FEB UNAIR.

Senada dengan Prof. Nasih, Rektor UNUSA Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng., mengatakan bahwa pihaknya siap mengemban amanah yang sudah terjalin tersebut dengan baik. Mantan Dirjen Dikti tersebut juga menegaskan bahwa UNUSA memang sudah berfokus pada bidang kesehatan, maka tak salah jika UNAIR yang

(2)

juga kampus dengan keunggulan di bidang kesehatan, diminta untuk terus membimbing proses akademik, pengabdian, maupun sumber daya manusia di UNUSA.

“Saya sangat berterima kasih banyak kepada UNAIR, banyak langkah yang telah diberikan pada kami, salah satunya kemarin kami diajak ikut serta menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi di Australia,” terangnya.(*)

Penulis: Nuri Hermawan Editor: Dilan Salsabila

KKN Tematik, Mahasiswa Asing

UNAIR Dampingi Ibu Hamil

UNAIR NEWS – Program Kuliah Kerja Nyata – Belajar Bersama

Masyarakat (KKN-BBM) ialah salah satu program unggulan yang dimiliki Universitas Airlangga. Melalui program KKN-BBM, mahasiswa UNAIR diajak untuk menyelami kehidupan serta berkenalan secara langsung dengan problema kehidupan yang dirasa warga.

Kali ini, sebanyak 36 mahasiswa asing dan lokal belajar bersama masyarakat dalam program KKN – BBM Tematik. Peserta KKN – BBM Tematik terdiri dari 5 mahasiswa S-1 UNAIR, 13 mahasiswa program Permata (Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara), 11 mahasiswa asing dari Universitas Brunei Darussalam, dan 7 mahasiswa asing S-2 UNAIR.

Program tersebut dilaksanakan pada 30 September-5 November di dua kelurahan di Surabaya, yakni Kelurahan Airlangga, Gubeng, dan Kelurahan Menur Pumpungan, Sukolilo. Peserta KKN – BBM Tematik dibagi rata untuk diterjunkan di dua kelurahan

(3)

tersebut.

Direktur Pendidikan UNAIR Prof. Dr. Dra. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, M.Si, mengatakan, KKN – BBM Tematik kali ini memilih untuk fokus pada topik menekan angka kematian ibu hamil dan bayi. Alasannya, angka kematian ibu dan bayi di Jawa Timur cukup tinggi.

“Kalau KKN – BBM reguler kan, ada empat bidang yaitu kesehatan, lingkungan, ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat. Dalam KKN – BBM Tematik kali ini diambil yang bidang kesehatan, yaitu kematian ibu dan bayi. Tinggi angka kematian akibat ibu melahirkan cukup tinggi,” tutur Direktur Pendidikan UNAIR itu.

Guna menekan angka kematian ibu dan bayi, para mahasiswa peserta KKN – BBM Tematik ini diminta untuk berpartisipasi dalam sebuah komunitas di UNAIR bernama Gerakan Peduli Ibu dan Anak Sehat (Geliat). Komunitas Geliat itu dibentuk oleh pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat UNAIR Dr. Nyoman Anita Damayanti, drg., M.Kes, dan mendapat dukungan dari United Nations Children’s Fund (UNICEF).

(4)

Peserta KKN-BBM Tematik melakukan pendampingan terhadap ibu hamil. (Foto: Istimewa)

Salah satu peserta KKN – BBM Tematik di Menur Pumpungan, Winahyu Dwi Hapsari, bercerita mengenai pengalamannya ketika melakukan pendampingan kepada ibu hamil hingga masa nifas. Peserta diberi tugas untuk melakukan pendataan dan pendampingan kepada ibu hamil.

“Kita diberi saran oleh pihak Geliat untuk melakukan pendataan karena tidak semua ibu hamil itu didata. Kita datang secara

door to door ke rumah ibu hamil. Dari pendataan itu, kalau

mereka ada masalah, baru kita lakukan pendampingan. Karena dalam satu tim ada rekan dari FKM, maka kita juga memberi pengetahuan tentang kehamilan, seperti risiko dan bahaya,” tutur Winahyu yang juga mahasiswa S-1 Pendidikan Ners, Fakultas Keperawatan UNAIR.

Selama KKN – BBM Tematik berlangsung, selain pendampingan, peserta juga melaksanakan kegiatan pada bidang-bidang lainnya, sepert pendidikan, lingkungan, ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat. (*)

(5)

Penulis: Defrina Sukma S

Editor : Binti Q. Masruroh

Rumah Sakit UNAIR Resmikan

Bank Darah

UNAIR NEWS – Guna menunjang pelayanan prima bagi para pasien,

Rumah Sakit Universitas Airlangga kembali menambah fasilitas baru. Tepat pada Kamis, (27/10), di lantai tujuh Aula Instalasi Khusus Infeksi, Direktur RS UNAIR bersama pimpinan UNAIR dan perwakilan pimpinan PMI cabang Surabaya meresmikan Bank Darah RS UNAIR.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan, keberadaan Bank Darah merupakan prasyarat untuk akreditasi. Hal ini diungkapkan oleh Direktur RS UNAIR Prof. Dr. Nasronudin, Sp.PD., K-PTI, FINASIM, dalam sambutan acara peresmian tersebut. Prof. Nasron pun lantas berterima kasih kepada Palang Merah Indonesia cabang Kota Surabaya karena sudah memberikan izin untuk mendirikan Bank Darah.

“Terima kasih kepada PMI cabang Surabaya karena sudah memberikan kesempatan bagi kami untuk mendirikan Bank Darah di RS UNAIR terkait dengan pelayanan dan produk darah. Ini juga merupakan langkah maju patologi klinik,” tutur Prof. Nasron. Pendirian Bank Darah RS UNAIR itu sendiri merupakan tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman antara Direktur RS UNAIR dan Kepala PMI cabang Surabaya. Penandatanganan dilakukan pada tanggal 1 September 2016 lalu.

Ke depan, kebutuhan atas stok darah di RS UNAIR tidak lagi harus jauh-jauh ke kantor PMI. Bank Darah RS UNAIR akan

(6)

menyediakan stok kantong darah dari seluruh golongan setiap bulannya. Diah Puspita Rini, dr., Sp.PK., selaku staf Bank Darah RS UNAIR mengungkapkan, guna menunjang pelayanan, Bank Darah RS UNAIR telah dilengkapi dengan dua unit kulkas dan alat uji silang serasi bernama gel test.

Nantinya, pihak instalasi Bank Darah akan mengisi stok darah dari PMI setiap bulannya. Kemudian, pihak analis medis akan menguji silang serasi antara darah pendonor dan calon penerima.(*)

Penulis: Defrina Sukma S. Editor : Dilan Salsabila

Cegah Konflik Kepentingan,

Rektor UNAIR Jadi Narasumber

TII

UNAIR NEWS – Sebagai upaya dari pencegahan konflik

kepentingan, Transparency International Indonesia (TII) menjalin kerja sama dengan Universitas Airlangga. Kali ini, jalinan kerja sama tersebut melalui pembuatan video oleh TII mengenai pencegahan konflik kepentingan dengan Rektor UNAIR Prof. Dr. Moh. Nasih, SE., MT., Ak., CMA sebagai narasumber utama.

“UNAIR sejak awal berkomitmen untuk melakukan berbagai macam hal untuk mencegah korupsi. Kita akan melakukan apapun, untuk mendorong, menjamin agar korupsi tidak terjadi di UNAIR,” ujar Rektor UNAIR di ruang kerjanya, Kamis (27/10).

(7)

kepentingan tersebut, ada empat institusi yang dilibatkan. Keempat institusi terbagi dalam dua sektor, yakni sektor kesehatan dan pendidikan. Pada sektor kesehatan, lembaga yang dilibatkan yakni RS Bojonegoro dan RS Makassar. Sedangkan pada sektor pendidikan, institusi yang dilibatkan adalah UNAIR dan Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar.

Rektor mengatakan, conflict of interest di lingkungan UNAIR yang urgent untuk ditindak adalah perilaku aktivitas kerja SDM. SDM di UNAIR yang bekerja sambil melakukan aktivitas lain di luar fungsi rutin, itu yang mesti dihindari. Pegawai atau SDM yang mungkin memiliki perusahaan yang menyuplai kebutuhan-kebutuhan tertentu untuk UNAIR, juga menjadi perhatian utama. Dwipoto Kusuma selaku Program Officer TII mengatakan, hasil kerja sama dengan keempat institusi tersebut nantinya akan dituangkan dalam bentuk buku panduan dan video yang dapat dipublikasi dan dimanfaatkan secara menyeluruh oleh masyarakat. Hasil dari video dan buku panduan diharapkan dapat mencegah adanya konflik kepentingan dan mengetahui penyebab munculnya konflik kepentingan.

“UNAIR sangat terbuka untuk mengembangkan tata kelola yang lebih baik di perguruan tinggi. Untuk masuk ke UNAIR relatif mudah, dimana sebelumnya UNAIR sudah melakukan beberapa program terkait dengan tata kelola yang baik di PTN,” kata Dwipoto. (*)

Penulis : Binti Q. Masruroh Editor : Dilan Salsabila

(8)

Tiga Profesor UNAIR Serukan

Eksplorasi Tanaman Herbal

UNAIR NEWS – Gelar Inovasi Guru Besar UNAIR Seri ke-IV telah

digelar, Kamis (27/10). Acara yang berlangsung di Ruang Kahuripan 300, Kantor Manajemen, Kampus C UNAIR tersebut mengusung tajuk “Back to Nature: Pengobatan Herbal sebagai Alternatif Sehat Tanpa Efek Samping”. Acara yang diinisiasi oleh Pusat Informasi dan Humas (PIH) UNAIR ini diikuti oleh kurang lebih 150 peserta dari berbagai kalangan.

Acara yang dimoderatori oleh Prof. Dr. Sukardiman, Apt., M.S tersebut menghadirkan tiga Guru Besar UNAIR. Ketiganya yaitu, Guru Besar Fakultas Farmasi UNAIR Prof. Mangestuti Agil, Apt., M.S., Guru Besar Fakultas Kedokteran UNAIR Prof. Dr. Suhartati, dr., M.S., dan Guru Besar Fakultas Sains dan Teknologi UNAIR Prof. Hery Purnobasuki., Drs., M.Si., Ph.D. Selaku pembicara pertama, Prof. Hery menyampaikan materi terkait interaksi manusia dengan tumbuhan. Sebagai negara dengan biodiversity terkaya kedua di dunia setelah Brasil, sudah selayaknya Indonesia dapat memanfaatkan tanaman sebagai alternatif untuk kesehatan. Namun nyatanya, masih banyak masyarakat yang tidak menggunakan bahan tanaman sebagaimana mestinya.

“Daun sejenis Ganja itu bisa dijadikan bahan kesehatan kalau digunakan sesuai kebutuhan dan takarannya, sehingga tidak memiliki ketergantungan,” terang Prof. Hery. “Indonesia itu butuh tobat, bukan hanya obat,” ujarnya sembari disambut tawa para hadirin.

Prof. Hery mengungkapkan bahwa Ethnobotany (kajian tumbuhan) merupakan sumber energi dan juga kehidupan. Selain itu, tumbuhan juga dapat menghasilkan bahan kimia untuk aktivitas pangan, pertahanan, perlindungan, dan penyebaran biji. Bahkan,

(9)

tumbuh-tumbuhan juga memiliki nilai budaya.

“Orang mantenan (acara pernikahan, –Red) itu biasanya pakai kalung melati, orang mati dikubur juga ditaburi kembang-kembang. Itu semua sudah menjadi budaya dan punya filosofi,” jelas Prof. Hery.

Sependapat dengan Prof. Hery, Prof. Mangestuti menambahkan, Indonesia memiliki kurang lebih 1700 bahan resep obat herbal yang kaya akan antioxidant. Namun kurangnya eksplorasi menyebabkan obat-obatan herbal belum dimanfaatkan secara maksimal.

“Indonesia itu punya 1700 resep, lho. Lalu orang Jepang bilang kalau Indonesia harusnya gak ada yang sakit ya,” jelas Prof. Mangestuti.

Menurut Prof. Mangestuti, banyak masyarakat yang meragukan obat herbal. Pasalnya, respons tubuh terhadap obat alam terjadi lebih lambat dibanding obat yang bersifat supresif, sehingga membuat sikap pasien yang sering kali tidak sabar. “Respon terhadap obat-obatan alam untuk kesehatan terjadi secara perlahan apabila disertai perubahan gaya hidup untuk mengendalikan penyakit, seperti puasa,” jelas Prof. Mangestuti.

Prof. Mangestuti mengungkapkan, motto back to nature dapat terlaksana jika ada dukungan dari pemerintah, masyarakat, dan dukungan ilmiah berupa evidence-based Research.

“Kajian filosofi obat herbal begitu lengkap. Tentunya dengan

support agen dari para konsumen obat herbal,” pungkas Prof.

Mangestuti.

Dari aspek klinis, Prof. Suhartati mengungkapkan, obat herbal bisa memberikan terapi bagi konsumennya, khususnya obat herbal yang memiliki kandungan flavonoid, yakni senyawa yang dapat mencegah beragam penyakit.

(10)

“Hal tersebut terjadi karena falvonoid memiliki gugus-gugus reaktif yang bisa meningkatkan enzim,” jelasnya.

Prof. Suhartati juga mengungkapkan, banyak dokter yang menganjurkan untuk tidak banyak mengonsumsi serbuk. Sehingga, hal itu memengaruhi jumlah konsumen produk herbal atau obat tradisional.

“Kita harusnya mengkaji dulu, apa kandungan yang ada di serbuk yang dimaksud itu, lalu bagaimana dengan kualitasnya, takarannya, semua harus diperhitungkan,” pungkas Prof. Suhartati. (*)

Penulis : Dilan Salsabila Editor : Binti Q. Masruroh

UNAIR Jalin Kerja sama

Keterbukaan Informasi Publik

UNAIR NEWS – Dalam upaya memenuhi kebutuhan informasi publik,

Pusat Informasi dan Humas (PIH) Universitas Airlangga berinisiasi untuk mengembangkan kerja sama dengan berbagai media. Kerja sama ini tidak hanya menggandeng media televisi, tapi juga dengan koran dan media lainnya.

Yang telah berlangsung, melalui PIH, JTV menayangkan program Mutiara Hati dengan Rektor sebagai narasumbernya. Selain itu, program gelar inovasi guru besar yang juga diinisiasi oleh PIH, juga melibatkan para wartawan dalam pemilihan topik bahasan.

Kerja sama juga dikembangkan bersama TII (Transparency

(11)

utama untuk menjelaskan tentang pemerintahan yang bersih. Kali ini, kerja sama tersebut berlanjut lagi dengan televisi nasional ANTV, yang berlangsung di Ruang Direktorat Sistem Informasi dan Komunikasi, Kamis (27/10).

Prof. Dr. Moh. Nasih, SE., MT., Ak., CMA., sebagai Rektor UNAIR dan salah satu tokoh di Jawa Timur berbicara tentang peran pendidikan tinggi, khususnya UNAIR, dalam mengabdi dan memberikan sumbangsih pada masyarakat dan negara.

“UNAIR memiliki kepentingan untuk menjelaskan kepada publik. Ini sebagai salah satu sikap transparansi atas penyelenggaraan pendidikan di UNAIR,” ujar Prof. Nasih.

Prof. Nasih mengatakan, kerja sama yang dikembangkan oleh PIH ini akan terus didukung. Mengingat, kerja sama dengan berbagai media sebagai salah satu bentuk keterbukaan informasi, yang mana UNAIR juga turut ambil andil dalam bersikap terbuka kepada publik.

“Kerja sama yang dikembangkan PIH ini akan terus kita dukung. Karena ini menjadi bagian penting di era keterbukaan informasi ini, UNAIR juga bersikap terbuka pada publik,” ujarnya. (*) Penulis : Binti Q Masruroh

Editor : Dilan Salsabila

Pengajian Rutin UNAIR, Ajak

Jamaah Berbenah dan Hijrah

UNAIR NEWS – Pada kesempatan pengajian rutin sivitas akademika

Universitas Airlangga kali ini, momentum Tahun Baru Hijriah menjadi tema yang diangkat. Bertempat di Aula Tanjung

(12)

Adiwinata Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UNAIR, Rabu (27/10), pengajian rutin tersebut diisi oleh Ustaz Prof. Dr. KH. Muhammad Ali Aziz, M.Ag.

Pada ceramahnya, Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya tersebut menyampaikan beberapa hal seputar pentingnya hijrah. Namun sebelum menyangkut hal tentang hijrah, terlebih ia menyampaikan pentingnya memaknai surat Ali Imran ayat 190-194. Dalam ayat yang berisi tentang penciptaan langit bumi dan segala isinya serta pergantian siang malam, ustaz Ali Aziz mengingatkan para hadirin bahwa hidup terus berganti sebagaimana bergantinya siang dan malam.

“Kalau menengok ayat tersebut, hidup ini tak selamanya siang atau malam. Yang sekarang hidupnya masih gelap karena berbagai persoalan. Pola hidup perlu diubah. Ingat dalam pergantian siang dan malam itu ada ayat-ayat Allah,” terangnya.

Ustaz Ali Aziz juga melanjutkan isi dari ayat tersebut, bahwa yang bisa membaca tanda-tanda kebesaran Allah SWT adalah ulul

albab atau orang cerdas. Trainer Terapi Shalat Bahagia

tersebut juga menjelaskan bahwa orang yang cerdas adalah orang yang ingat pada Allah waktu duduk, berbaring, berdiri, dan dalam segala keadaan.

“Ingat Allah SWT terus itu berarti selalu ingat batas-batas perintah dan larangan-Nya dalam segala hal, dan selalu berdoa dalam segala keadaan,” tegasnya. “Inilah hijrah. Yang mulanya setiap aktivitas tanpa doa maka harus hijrah dengan memulai segala aktivitas dengan doa,” imbuhnya.

Turut hadir mewakili rektor UNAIR, Direktur SDM UNAIR Dr. Purnawan Basundoro, M.Hum. Dalam sambutannya, Purnawan menyampaikan bahwa kegiatan rutin bulanan tersebut semata-mata diniatkan untuk menambah ilmu.

“Dengan pengajian ini semoga ilmu kita bertambah. Jika ilmu bertambah maka amal kita juga terus bertambah,” paparnya.

(13)

Dosen Ilmu Sejarah UNAIR tersebut juga menyampaikan bahwa tema pengajian yang dikaitkan dengan tahun baru hijriah tersebut dimaksudkan untuk mempelajari pentingnya proses hijrah Nabi Muhammad SAW.

“Momentum ini sangat penting. Seberapa besar kita bisa mengambil hikmah. Berjuanglah sampai titik penghabisan. Jika sudah mentok, barulah hijrah. Dalam konteks kekinian marilah bekerja semaksimal mungkin. Fisik tidak harus hijrah, tapi mental harus. Misal, dari malas malasan untuk hijrah ke arah lebih baik,” tegas Purnawan. (*)

Penulis: Nuri Hermawan Editor: Dilan Salsabila

Wanala UNAIR Lakukan Tes

Kedua Kebugaran Atlet

UNAIR NEWS – Gunung Denali bukanlah mustahil untuk didaki,

tapi juga bukan perkara mudah. Seorang pendaki harus mempersiapkan segalanya mulai dari materi, ilmu pendakian, fisik, serta psikologis. Bagi atlet, fisik dan mental menjadi modal utama dalam mencapai puncak tertinggi di belahan Bumi utara itu.

Calon atlet Airlangga Indonesia Denali Expedition (AIDeX) kembali melakukan pemeriksaan tes kebugaran di Departemen Ilmu Faal, Fakultas Kedokteran, UNAIR, Rabu (26/10). Sebelumnya, tes kebugaran awal sudah dilakukan pada bulan Maret 2016 lalu. Pemeriksaan tes kali kedua ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan dari tes awal dengan porsi latihan yang sudah dilakukan.

(14)

Calon atlet yang melakukan tes tengah berjumlah lima orang, yaitu M. Robby Yahya (Fakultas Perikanan dan Kelautan/23 tahun), Syaifful Akbaruddin (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/23 tahun), Yasak (alumni/26 tahun), Gangga Pamadya (Fakultas Ekonomi dan Bisnis/20 tahun), dan Septian Rio (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/20 tahun).

Kelimanya menjalani serangkaian tes yang terdiri dari pemeriksaan fungsi vital, tekanan darah, hingga penyerapan maksimal volume oksigen dalam tubuh saat melakukan kegiatan intensif (VO2 max).

“Pemeriksaan yang dilakukan adalah fungsi vital, denyut nadi normal, tekanan darah normal, berat badan, tinggi badan, kekuatan otot punggung, lutut, tangan, flexibility atau pelentukan, reaction time dan VO2 max,” terang Lilik Herawati

dr., M.Kes., selaku tim ahli bidang kesehatan.

Tes kebugaran kedua berlangsung selama dua jam. Dalam pelaksanaannya, para calon atlet melakukan tes secara bergantian dengan sistem bergulir, sehingga mereka tidak perlu mengantre. Dua jam sebelum tes dimulai, tim harus sarapan terlebih dahulu, untuk menjaga stamina calon atlet.

(15)

Foto Bersama Calon Atlet dengan Lilik Herawati (Baju Kuning) di Laboratorium Ilmu FAAL FK UNAIR (Foto: Istimewa)

“Sehari sebelum pemeriksaan kami disarankan untuk tidak melakukan aktivitas berat dan istirahat maksimal selama 8 jam agar hasil yang diperoleh bisa maksimal,” jelas Robby.

Hasil tes kebugaran kedua ini akan digunakan sebagai pembanding hasil tes pertama untuk melihat perkembangan fisik dengan porsi latihan dari tes pertama hingga saat ini. Nantinya, dari hasil tersebut, tim akan menentukan porsi latihan ke depan, apakah porsi latihan perlu ditambah atau dikurangi. Sesuai dengan jadwal yang sudah dibuat, tes kebugaran akan berlangsung selama tiga kali. Rencananya, tes ketiga akan berlangsung trimester awal tahun 2017.

Tim atlet AIDeX dipastikan akan berangkat ke Denali pada pertengahan tahun 2017. Rencananya, tiga orang pendaki terpilih dari WANALA UNAIR akan mencoba menapaki puncak gunung setinggi 20.237 kaki atau 6.168 meter di atas permukaan laut tersebut.

(16)

Penulis: Wahyu Nur Wahid (Tim AIDeX WANALA UNAIR/mahasiswa FISIP)

Editor: Defrina Sukma S

Siswa SMAN 1 Jombang Ingin

Informasi Langsung dari UNAIR

UNAIR NEWS – Sebanyak 186 siswa-siswi Sekolah Menengah Atas

Negeri (SMAN) 1 Kabupaten Jombang, berkunjung ke Universitas Airlangga, Rabu (26/10). Dibawah pimpinan rombongan Saidun, M.MPd., Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, mereka diterima di Aula Selasar, Lantai II Gedung Manajemen Universitas Airlangga, kampus C Jl. Mulyorejo Surabaya.

Menurut Saidun, tujuan kunjungan ini selain ingin melihat secara dekat kampus Universitas Airlangga sebagai kampus yang difavoritkan oleh siswa-siswinya, juga ingin menggali informasi secara langsung mengenai tata-cara dan strategi memenangkan persaingan dalam seleksi masuk perguruan tinggi negeri umumnya, termasuk di UNAIR, baik melalui jalur SNM-PTN, SBM-PTN maupun jalur Mandiri.

”Kami berkunjung ke UNAIR ini mengantar sebagian anak-bangsa dari SMAN 1 Jombang yang hendak menata masa depannya melalui pendidikan. Karena itu meski anak-anak sudah bisa melihat itu semua di website, namun kami ingin memperoleh informasi yang langsung dan akurat. Mudah-mudahan tujuan kami ini memperoleh manfaat dan berkah,” kata Saidun, M.MPd, dalam sambutannya. Kunjungan ke perguruan tinggi semacam ini rutin dilaksanakan setiap tahun. Pesertanya siswa kelas XII, yang dalam beberapa bulan kedepan akan mengikuti Ujian Nasional (Unas) dan lulus, sehingga perlu mendapat informasi yang sejelas-jelasnya

(17)

mengenai masa depan pilihannya dalam studi di perguruan tinggi.

“Ini proyek orang-tua, Pak,” katanya, seraya menjelaskan, kunjungan ini atas kehendak orang tua yang dikoordinir sekolah. Artinya para orang tua siswa-siswi SMAN 1 Jombang ini juga memikirkan study untuk putera-puterinya dimasa depan.

Dalam kunjungan kemarin, para siswa memperoleh penjelasan langsung dari Dra. Ridha M, staf Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB) UNAIR, serta perwakilan dari Pusat Informasi dan Humas (PIH) UNAIR. (*)

Penulis: Bambang Bes

Beragam Acara Warnai Perayaan

Dies Natalis UNAIR ke-62

UNAIR NEWS – Pada tanggal 10 November 2016 nanti, Universitas

Airlangga resmi merayakan hari jadi ke-62. Ada beragam acara yang segera dimulai pekan depan untuk mewarnai selebrasi ulang tahun kampus biru kuning tercinta.

Sesuai dengan motto UNAIR “Excellence with Morality”, Dies Natalis UNAIR kali ini akan diawali dengan acara Khatamul Alquran pada tanggal 3 dan 4 November disusul Airlangga Berselawat pada tanggal 5 November.

“Kita akan awali dengan berdoa bersama, sesuai dengan

Excellence with Morality, jadi sesuai dengan moral agama,”

ujar Prof. Tri Martiana, Ketua Panitia Dies Natalis UNAIR ke-62.

(18)

seluruh kegiatan Dies Natalis UNAIR kali ini akan mencakup unsur Tri Dharma Perguruan Tinggi. Selain tasyakuran, ada pula kegiatan Bakti Sosial, Orasi Ilmiah, Tour de Campus, Pasar Rakyat (Airlangga Fiesta), Panen Raya, Indonesia Research and Innovation Expo (IRIEX) hingga Pagelaran Wayang Kulit.

“Ini adalah satu kesatuan dari atmosfer akademik kita. Atmosfer pendidikan kita itu dinamis. Jadi semua unsur Tri Dharma Perguruan Tinggi itu tercakup semua di sini. Jadi ini aktualisasi dari UNAIR, ada pengembangan pendidikan dan penelitian, kepedulian terhadap masyarakat, keimanan, dan seni. Dalam kegiatan seni, kita akan menampilkan pagelaran wayang dengan tokoh Prabu Airlangga. Itu juga tidak terlepas dari sejarah UNAIR,” jelasnya.

“Semuanya sudah dipersiapkan dengan matang dan sedetail mungkin,” imbuhnya.

Panen Ikan Danau Kampus C

Di antara ragam kegiatan Dies Natalis UNAIR yang ke-62 tahun ada acara Pasar Rakyat. Acara yang diberi nama Airlangga Fiesta tersebut akan diadakan pada tanggal 5-6 November. Selain ada bazar, Airlangga Fiesta juga akan diisi dengan lomba mewarnai untuk anak taman kanak-kanak, Program Geliat (pemeriksaan kesehatan ibu dan anak) untuk para ibu dan anak, dan juga foto keluarga.

“Semuanya gratis. Tanpa dipungut biaya,” ujar Dr. Abdul Samik, Koordinator Pasar Rakyat.

Sampai saat ini, jumlah peserta yang akan mengisi stan di bazar di Airlangga Fiesta sudah mencapai kurang lebih 300 stan. Untuk menarik minat masyarakat, sejumlah pembeli di bazar Airlangga Fiesta yang beruntung akan mendapatkan jatah ikan gratis di acara Panen Raya, 6 November.

Panen Raya adalah kegiatan senam bersama yang diikuti oleh sivitas UNAIR serta masyarakat umum, pijat massal, dan bakar

(19)

ikan bersama dari hasil panen ikan yang dipelihara di danau kampus C UNAIR.

“Untuk menarik minat, nanti yang membeli di stan ini akan diberikan ikan gratis melalui acara Panen Raya ikan yang ada di danau kampus C, diikuti dengan senam,” ujar Samik. “Nanti 7000 maba (mahasiswa baru,Red) wajib hadir. Karena ini adalah gebyar yang diinginkan oleh kita bersama, supaya Dies Natalis kali ini lebih meriah,” imbuhnya mengakhiri. (*)

Penulis : Dilan Salsabila Editor : Defrina Sukma S

Gambar

Foto Bersama Calon Atlet dengan Lilik Herawati (Baju Kuning) di Laboratorium Ilmu FAAL FK UNAIR (Foto: Istimewa)

Referensi

Dokumen terkait

Pendeka- tan perundang-undangan (statute approach) merupakan pendekatan yang digunakan untuk mengkaji dan menganalisis semua perundang-undangan dan per- aturan yang

Sistem ini sebaiknya tidak digunakan lagi karena banyak memiliki keterbatasan. Tanggung jawab besar dibebankan pada perawat untuk menginterpretasi order dan

dimana disesi ini terapis akan menggali seluruh informasi dari klien tentang keluhan, efek, dampak dan hal-hal lain yang membuat klien mengalami gangguan

 Seluruh teman-teman SEA dari angkatan 2013 yang mudah-mudahan kita bisa menjadi manusia yang lebih baik kedepannya dan dapat bermanfaat bagi masyarakat banyak.. 

Belum adanya syslog server yang dapat menampilkan log jika terjadi serangan di sebuah jaringan client yang ditampilkan secara terpusat untuk memudahkan para admin wahana

Djudiah, M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, masukan dan pengarahan yang tiada henti untuk penulis.. Bapak Muhammad Shohib, M.Si selaku Dosen

• Guru memberikan jawaban yang benar,dari pertanyaan yang disampaikan kepada siswa yang tidak dapat

Dengan kata lain, teori ini lebih tertarik pada ide belajar dalam bentuknya yang paling ideal dari pada belajar seperti apa adanya, seperti apa yang bisa kita