• Tidak ada hasil yang ditemukan

I. INFORMASI METEOROLOGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "I. INFORMASI METEOROLOGI"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1

I. INFORMASI METEOROLOGI

I.1

ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER

I.1.1 MONITORING DAN PRAKIRAAN FENOMENA GLOBAL a. ENSO ( La Nina dan El Nino )

Berdasarkan pantauan suhu muka laut di Samudra Pasifik selama bulan September 2014, anomali suhu muka laut yang terjadi di sepanjang Samudra Pasifik Ekuatorial Tengah umumnya bernilai (-0.5) s/d (+0.5) °C, hal ini mengindikasikan kondisi ENSO normal hingga El Nino Lemah dan kondisi ini akan berlangsung hingga bulan Januari 2015.

Gambar I. 1. Anomali Suhu Muka Laut (SST) Bulan September 2014 ( Sumber: BOM)

Secara umum probabilitas ENSO mulai awal September 2014 adalah normal (44 %), La Nina (0 %), El Nino (56 %). Pada bulan Oktober 2014 diprediksi normal (33 %), La Nina (0 %), El Nino (67%). Anomali suhu muka laut bulan September 2014 di Nino 3.4 (5°LU-5°LS;120°BB-170°BB) bernilai (+0.1) °C dan untuk bulan Oktober 2014 diprediksi akan tetap bernilai normal positif dengan kondisi suhu perairan Indonesia relatif normal.

(2)

2

Gambar I.2. Probabilitas Prediksi ENSO Bulan September 2014 hingga Juli 2015 ( Sumber: IRI COLUMBIA )

Nilai SOI rata-rata bulanan pada September 2014 menunjukkan nilai negatif yaitu (-6.6) dengan kategori Netral dan di bulan Oktober diprakirakan masih tetap dalam kisaran Netral.

Gambar I.3. Grafik Indeks Osilasi Selatan (SOI) Bulan Januari 2012 – Oktober 2014 ( Sumber:BOM)

(3)

3

b. Madden Jullian Oscillation (MJO)

Posisi track MJO aktif di wilayah Indonesia pada awal bulan September 2014 yaitu tanggal 1- 7 September 2014 dan berada di kuadran 4. Hal ini mengakibatkan meningkatnya pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia pada awal bulan September 2014.

Gambar I.4 Siklus Posisi MJO 25 Agustus 2014 – 28 September 2014 (Sumber: BOM, Garis Biru untuk Bulan September 2014)

I.1.2 MONITORING DAN PRAKIRAAN FENOMENA REGIONAL a. Angin Monsun

Di wilayah NTB pada bulan September 2014 angin dominan bertiup dari arah Tenggara hingga Barat, dengan kecepatan antara (2 - 33) km/jam. Pada bulan Oktober dan November 2014 diprakirakan memasuki musim peralihan dimana arah angin bertiup bervariasi antara Timur dan Barat, namun tetap didominasi Monsun Timuran di wilayah NTB dengan kecepatan antara (2 – 30) km/jam.

(4)

4

Gambar I.5 Angin Gradien di Wilayah Indonesia Bulan September 2014

(Sumber: BOM)

b. Suhu Muka Laut

Suhu Muka Laut rata-rata di wilayah Indonesia pada bulan September 2014 cukup hangat, berkisar antara (25.0 – 29.0) °C dan diprakirakan pada bulan Oktober 2014 Suhu Muka Laut di perairan Indonesia akan lebih dingin terutama di Indonesia bagian Timur dan Selatan sehingga ketersediaan uap air rendah dan potensi pertumbuhan awan hujan relatif kecil.

Gambar I.6 Suhu Muka Laut Wilayah Indonesia Bulan September 2014 (Sumber:BOM)

(5)

5

c. Tekanan Udara

d . Pada bulan September 2014 pola tekanan rendah masih dominan di

Belahan Bumi Utara (BBU). Tekanan udara rata-rata di Indonesia pada bulan September 2014 berkisar antara (1004 – 1016) hPa. Diprakirakan pada bulan Oktober 2014 pola tekanan rendah masih akan dominan di Belahan Bumi Utara (BBU). Tekanan udara rata-rata di wilayah Indonesia pada bulan Oktober 2014 diprakirakan berkisar antara (1005 – 1015) hPa. Pola tekanan udara seperti ini akan mengakibatkan massa udara yang relatif kering dari benua Australia bertiup menuju pusat tekanan rendah di BBU sehingga potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah NTB relatif kecil.

e.

Gambar I.7 Tekanan Udara Wilayah Indonesia Bulan September 2014 (Sumber: BOM)

f. Gangguan Tropis

Pada bulan September 2014 terjadi 3 (tiga) gangguan tropis di sekitar wilayah Belahan Bumi Utara. Diprakirakan potensi pertumbuhan gangguan tropis pada bulan Oktober 2014 masih dominan terjadi di Belahan Bumi Utara.

Tabel I.1 Gangguan Tropis yang Terjadi Selama Bulan September 2014

No Gangguan Tropis Tanggal Kejadian Lokasi

1. THYPOON KALMAEGI

10 – 17

(6)

6 2. TROPICAL STORM FUNG-WONG 16 – 28 September 2014 Perairan Filipina 3. TROPICAL STORM KAMMURI 22 – 30 September 2014 Barat Daya Samudera Pasifik

I.1.3 MONITORING DAN PRAKIRAAN FENOMENA LOKAL a. Angin Permukaan

Angin permukaan pada bulan September 2014 di wilayah Pulau Lombok dominan bertiup dari arah Tenggara – Selatan dengan kecepatan antara (2 – 36) km/jam, sementara di Pulau Sumbawa Angin bertiup dari arah Tenggara – Barat dengan kecepatan antara (2 – 38) km/jam. Angin permukaan di wilayah NTB pada bulan Oktober dan November 2014 diprakirakan memasuki musim peralihan dimana arah angin bertiup bervariasi antara Timur dan Barat, namun tetap didominasi Monsun Timuran di wilayah NTB dengan kecepatan antara (2 – 30) km/jam.

Aktivitas Cuaca

Cuaca pada bulan September 2014 di wilayah NTB umumnya cerah – berawan disertai hujan dengan intensitas ringan. Sedangkan untuk bulan Oktober 2014 kondisi cuaca di wilayah NTB diprakirakan umumnya cerah-berawan dengan potensi hujan intensitas ringan.

I.1.4 KESIMPULAN MONITORING GLOBAL, REGIONAL DAN LOKAL

Berdasarkan hasil monitoring faktor global, regional dan lokal dapat disimpulkan bahwa kondisi ENSO dan SOI umumnya bernilai netral hingga El Nino Lemah, suhu muka laut yang relatif cukup hangat, pusat tekanan rendah dominan di BBU dan adanya variasi Monsun Timuran dan Baratan di wilayah Indonesia maka diprakirakan kondisi cuaca di wilayah NTB pada bulan Oktober dan November memasuki masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.

(7)

7

I.2 INFORMASI TINGGI GELOMBANG BULAN SEPTEMBER

2014 DI PERAIRAN NTB

Tinggi gelombang pada bulan September 2014 di wilayah perairan Nusa Tenggara Barat berkisar antara (0.5 – 3.5) meter. Berikut tinggi gelombang rata-rata di perairan NTB selama bulan September 2014 :

I.3 RINGKASAN CUACA BULAN SEPTEMBER 2014 DAN

PRAKIRAAN CUACA BULAN OKTOBER DAN NOVEMBER

2014

A. Ringkasan Cuaca

1. Nilai SOI pada bulan September 2014 adalah (-6.6) yang termasuk kategori NETRAL. Suhu muka laut di Samudera Pasifik sebelah Timur wilayah Indonesia relatif masih hangat dengan anomali (-0.5) s/d (+0.5) °C. Di wilayah NTB selama bulan September 2014 didominasi angin Timuran dengan variasi arah dari Timur hingga Selatan. Pada bulan September 2014 suhu muka air laut di sekitar perairan NTB berkisar (26.0 – 29.0) °C.

2. Keadaan cuaca di wilayah NTB selama bulan September 2014 :

a. Di wilayah NTB cuaca umumnya cerah – berawan disertai beberapa kejadian hujan dengan intensitas ringan di wilayah NTB pada siang, sore dan dini hari.

b. Suhu udara rata-rata wilayah NTB berkisar antara (23.3 – 27.1) °C, dengan suhu maksimum tertinggi 32.2°C dan suhu minimum terendah 18.0 °C c. Kelembaban udara rata-rata di wilayah NTB berkisar antara (75 – 83) %. d. Angin di wilayah NTB bertiup dari arah Tenggara – Barat dengan kecepatan

antara (2 – 33) km/jam.

TINGGI GELOMBANG WILAYAH PERAIRAN NTB (meter) SELAT LOMBOK SELAT ALAS PERAIRAN SELATAN NTB PERAIRAN UTARA NTB SELAT SAPE 0.5 – 2.0 0.5 – 1.5 0.5 – 3.5 0.5 – 2.5 0.5 – 2.0

(8)

8 3. Berdasarkan Kondisi Dinamika Atmosfer yang terpantau hingga akhir September 2014, diprakirakan cuaca di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) pada bulan Oktober dan November 2014 mulai memasuki masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Cuaca secara umum diprakirakan cerah-berawan dengan potensi hujan ringan. Suhu udara diprakirakan berkisar antara (19.0 – 34.0) °C. Kelembaban udara berkisar antara (45 - 96) %. Angin permukaan bertiup dari arah Tenggara - Barat dengan kecepatan (2 – 36) km/jam.

B. Prakiraan Hujan Bulan Oktober dan November 2014

Prakiraan curah hujan pada bulan Oktober di wilayah NTB berkisar antara (0 – 100) mm/bulan dengan prakiraan sifat hujan Bawah Normal di seluruh wilayah Propinsi NTB. Sementara di bulan November prakiraan curah hujan berkisar antara (51 – 200) mm/bulan dengan prakiraan sifat hujannya bersifat Bawah Normal (Hampir seluruh wilayah Pulau Sumbawa dan Pulau Lombok bagian Timur) dan Normal (Pulau Lombok bagian Barat dan Pulau Sumbawa bagian Barat Daya).

Informasi selengkapnya tentang prakiraan curah hujan dan sifat hujan bulan Oktober dan November 2014 dapat dilihat pada Gambar I.9 dibawah ini :

Gambar I. 9 Prakiraan Curah Hujan serta Sifat Hujan Bulan Oktober & November 2014 (Sumber:Staklim Klimatologi Kediri)

(9)

9

C. Potensi Cuaca Ekstrim Bulan Oktober 2014

Berdasarkan analisis kondisi dinamika atmosfer dan prakiraan curah hujan bulanan maka potensi cuaca ekstrim di wilayah NTB pada bulan Oktober 2014 antara lain sebagai berikut :

(10)

10

II. INFORMASI KLIMATOLOGI

II.1

KONDISI CUACA BULAN SEPTEMBER 2014 STASIUN

METEOROLOGI SELAPARANG - BIL

1. Temperatur

Pada bulan September 2014 suhu udara rata-rata berkisar antara (23.3 – 27.1) °C. Suhu tertinggi (32.2) °C terjadi pada tanggal 18 September 2014 sedangkan suhu terendah (18.0) °C terjadi pada tanggal 19 September 2014.

Gambar II. 1 Grafik Temperatur Udara Bulan September 2014

2. Curah Hujan

Di bulan September 2014 curah hujan harian yang tercatat di Stasiun Meteorologi Selaparang-BIL sebanyak 0.6 mm dengan 2 hari hujan.

(11)

11 3. Lama Penyinaran Matahari

Lama penyinaran matahari rata-rata di bulan September 2014 adalah (98)%. Lama penyinaran tertinggi (100) %. terjadi sepanjang bulan September 2014 kecuali tanggal 4, 5, 16, 17, 27 September 2014. Sedangkan lama penyinaran terendah (78)% terjadi pada tanggal 17 September 2014.

Gambar II. 3 Grafik Lama Penyinaran Matahari Bulan September 2014

4. Tekanan Udara

Di bulan September 2014 tekanan udara rata-rata (1013.6) hPa. Tekanan udara tertinggi (1015.4) hPa terjadi pada tanggal 9 September 2014 sedangkan yang terendah (1011.6) hPa terjadi pada tanggal 5 September 2014.

(12)

12 5. Kelembaban Udara

Pada bulan September 2014 kelembaban udara rata-rata bernilai (78)%. Nilai tertinggi (83)% terjadi pada tanggal 1 September 2014 sedangkan nilai terendah (75)% terjadi pada tanggal 2, 23, dan 30 September 2014.

Gambar II. 5 Grafik Kelembapan Udara Bulan Agustus 2014

6. Angin

Angin permukaan di wilayah Bandara Internasional Lombok (BIL) pada bulan September dominan dari arah Tenggara dengan kecepatan rata-rata 13.5 km/jam.

Gambar II. 6 Windrose Stamet Selaparang Bulan September 2014

GRAFIK KELEMBABAN UDARA RATA-RATA BULAN SEPTEMBER 2014 DI STAMET SELAPARANG, BIL

(13)

13 7. Rekapitulasi Kondisi Cuaca Harian di BIL :

Kondisi cuaca yang diamati setiap jam di Stasiun Meteorologi Selaparang-BIL pada bulan September 2014 direkap perdasarian (10 harian) dalam Tabel II.1 berikut ini :

Tabel II.1 Tabel Cuaca / Iklim Ekstrim Propinsi NTB Bulan September 2014

WAKTU VISIBILITY HAZE KABUT CURAH HARI

HARI GUNTUR

≤ 1 KM ≤ 4 KM HUJAN HUJAN & HUJAN

DASARIAN I 0 2 0 1 0 - 0

DASARIAN II 0 0 0 0 0.3 1 0

DASARIAN III 0 0 0 0 0.3 1 0

JUMLAH 0 2 1 0 0.6 2 0

II.2. CUACA EKSTRIM BULAN SEPTEMBER 2014

Berdasarkan data yang tercatat pada bulan September 2014 di Stasiun BMKG Provinsi Nusa Tenggara Barat, cuaca ekstrim bulan September 2014 di wilayah NTB disajikan pada Tabel II.2 dibawah ini :

Tabel II.2 Tabel Cuaca / Iklim Ekstrim Propinsi NTB Bulan September 2014 KRITERIA TANGGAL / INTENSITAS Angin dengan kecepatan

> 45 km/jam Nihil Suhu Udara > 34.9 ºC Nihil

Suhu Udara < 18.9 ºC Tanggal 7 (18.8 ºC); Tanggal 8 (18.6 ºC); Tanggal 19 (18.0 ºC); Kelembaban Udara < 40 % Nihil Hujan > 50 mm/hari Nihil

(14)

14

III. INFORMASI GEOFISIKA

III.1 INFORMASI GEMPABUMI

III.1.1 KONDISI TEKTONIK PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT

Wilayah Nusa Tenggara Barat dan sekitarnya merupakan wilayah dengan aktivitas gempabumi yang cukup aktif. Hal ini sebagai akibat dari posisi NTB yang berada pada daerah pertemuan lempeng Eurasia dan lempeng Samudera Indo – Australia di bagian selatan (Zona penujaman / Subduksi), disamping itu di bagian utara terdapat zona patahan busur belakang (back arc trust). Zona penunjaman terjadi sebagai akibat aktifitas lempeng Samudera Indo – Australia yang bergerak mendekati lempeng benua Eurasia dengan kecepatan kurang lebih 7 cm/tahun.

(15)

15

III.1.2 GEMPA TERASA BULAN SEPTEMBER 2014

Selama bulan September 2014 tercatat satu kali kejadian gempabumi terasa di wilayah NTB. No Tanggal/Jam (WITA) Magnitude (SR) Kedalaman (km) Pusat Gempa Keterangan Dirasakan (MMI) 1 15 September 2014 20:50:18 3.3 10 9.52 LS 116.14 BT Tidak berpotensi tsunami 90 km Barat Daya Lombok Tengah NTB

(16)

16

III.2 INFORMASI TANDA WAKTU

III.2.1 TERBIT DAN TERBENAM MATAHARI KOTA MATARAM

Data terbit dan terbenam matahari bulan Oktober 2014 di Kota Mataram disajikan dalam Tabel 4.1 dibawah ini :

Kota : Mataram

Posisi : 08º33’771” LS - 116º06’029” BT Ketinggian : 16 m

Tabel III.1 Tabel Terbit dan Tenggelam Matahari Kota Mataram Bulan Oktober 2014 Tanggal Matahari Tanggal Matahari Terbit (Wita) Terbenam (Wita) Terbit (Wita) Terbenam (Wita) 1 6:00 17.11 16 5:52 17:10 2 6:00 17.11 17 5:52 17:10 3 6:00 17.11 18 5:52 17:10 4 6:00 17.11 19 5:52 17:10 5 6:00 17.11 20 5:52 17:10 6 6:00 17.11 21 5:52 17:10 7 6:00 17.11 22 5:52 17:10 8 6:00 17.11 23 5:52 17:10 9 6:00 17.11 24 5:52 17:10 10 6:00 17.11 25 5:52 17:10 11 6:00 17.11 26 5:52 17:10 12 6:00 17.11 27 5:52 17:10 13 6:00 17.11 28 5:52 17:10 14 6:00 17.11 29 5:52 17:10 15 6:00 17.11 30 5:52 17:10 Sumber : Almanak 2014 BMKG

Gambar

Gambar I.  1 . Anomali Suhu Muka Laut  (SST) Bulan September 2014   ( Sumber:  BOM)
Gambar I.3. Grafik Indeks Osilasi Selatan (SOI)  Bulan Januari 2012 – Oktober 2014 ( Sumber:BOM)
Gambar I.4 Siklus Posisi MJO 25 Agustus 2014 – 28 September 2014   (Sumber: BOM, Garis Biru untuk Bulan September 2014)
Gambar I.6 Suhu Muka Laut Wilayah Indonesia Bulan September 2014  (Sumber:BOM)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Akhirnya, dengan melakukan perlindungan hukum terhadap pengetahuan tradisional milik bangsa ini, maka peluang untuk melakukan persaingan global yang berbasis pada

DRBEM dapat menyelesaikan model matematika masalah infiltrasi saluran irigasi alur di dalam tanah homogen yang berbentuk MSB dengan persamaan pengaturnya adalah

Logo berfungsi sebagai identitas suatu perusahaan, desain logo haruslah mudah dipahami, diingat, dan memiliki arti yang sesuai dengan konsep usaha, sedangkan

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin,

Seorang murid yang terus diperlengkapi dan pada akhirnya bertumbuh dan berkembang menjadi seorang pemimpin yang berintegritas; seorang pemimpin pelayan yang

Konflik Antarkelompok Sosial Konflik antarkelompok sosial atau konflik sosial adalah merupakan konflik yang terjadi karena adanya kontak sosial antara manusia.konflik

pengambilan sampel dilakukan hanya satu periode, yaitu pada waktu surut. Lokasi penelitian dibagi atas 3 stasiun pengamatan, stasiun I dengan ciri-ciri mangrove yang tumbuh

Tingkat kebersihan di SMP Negeri 1 Mungkid sudah cukup baik. Tiap kelas, kantin, dan ruang guru disediakan tempat sampah agar komponen sekolah tidak membuang