412
Gede Widayana1, Nyoman Arya Wigraha2, I Nyoman Pasek Nugraha3,
Kadek Rihendra Dantes4
1,2,3,4Jurusan Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik dan Kejuruan
Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
e-mail:widayana_1@yahoo.co.id, arya_w@undiksha.ac.id, paseknugraha@yahoo.com, rihendra79@gmail.com
ABSTRAK
Seperti yang diketahui bahwasanya kekayaan dan potensi perairan Indonesia sangatlah melimpah, yang menjadi salah satu potensi pengembang dan pendongkrak perekonomian masyarakat, khusunya para nelayan.penyuluhan dan pengenalan penggunaan konverter kit LPG pada motor bensin empat langkah penggerak perahu untuk pemakaian bahan bakar LPG kepada kelompok nelayan di Kecamatan Tejakula, Bali Utara ini dilakukan dengan upaya untuk mengurangi masalah pencemaran udara dan semakin meningkatnya harga bahan bakar minyak belakangan ini yang tentunya menjadi kendala tersendiri bagi para nelayan. Kegiatan ini mampu menjadi inspirasi bagi para nelayan untuk membuat konverter kit LPG yang mudah dan murah serta bisa diaplikasikan oleh masyarakat.Selain itu diharapkan pula kegiatan ini mampu meningkatkan hasil tangkapan masyarakat khususnya nelayan di sekitar Kecamatan Tejakula. Diharapkan kegiatan pelatihan pembuatan rumpon ini mampu didayagunakan dengan optimal untuk meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat, khususnya bagi kelompok nelayan di Kecamatan Tejakula Bali Utara khususnya dan tentunya masyarakat Indonesia pada umumnya yang memiliki keterkaitan dengan kegiatan pengabdian yang telah dilakukan.
Kata kunci:nelayan,lpg, konverter kit, perikanan, perahu tempel
PENDAHULUAN
Permasalahan energi bagi kelangsungan hidup manusia merupakan masalah besar yang dihadapi oleh hampir seluruh negara di dunia ini.Tidak lagi ditemukannya cadangan dalam jumlah yang besar pada rentang waktu terakhir ini membuat hampir seluruh dunia menjadikan permasalahan energi menjadi problem besar yang perlu ditangani secara serius.Kini hampir semua lapisan masyarakat terutama pemerintah telah menyerukan penghematan energi bahan bakar minyak (BBM), mengingat cadangan minyak mentah yang semakin berkurang ketersediaannya.
Banyak sumber daya yang dapat diteliti dan dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif, salah satunya adalah bahan bakar gas berupa LPG (Liquid Petroleum Gas) yang merupakan salah satu gas bumi dengan cadangan cukup besar di Indonesia. Dalam pengoptimalan sumber daya
berpotensial, penggunaan bahan bakar gas pada motor bakar torak dirasa kurang. Salah satu langkah nyata untuk meningkatkan penggunaan bahan bakar gas adalah dengan pengembangan teknologi mesin konversi energi, misalnya melalui kajian modifikasi suatu mesin. Umumnya motor bakar seperti mesin penggerak perahu masih menggunakan bahan bakar berbentuk liquid yakni bahan bakar bensin. Oleh karena itu, perlu adanya pengenalan mengenai mesin penggerak perahu berbahan bakar bensin untuk dimodifikasi menggunakan bahan bakar gas.
Seiring berkembangnya teknologi, berbagai cara mengenai konversi mesin penggerak perahu berbahan bakar bensin untuk dimodifikasi menggunakan bahan bakar gas. Sayangnya teknologi-teknologi tersebut belum dikenal secara luas dimasyarakat, khususnya masyarakat pedesaan. Oleh karena itu, jurusan
PELATIHAN DAN PENGENALAN KONVERTER KIT LPG PADA
MOTOR BENSIN EMPAT LANGKAH PENGGERAK PERAHU
UNTUK PEMAKIAN BAHAN BAKAR LPG KEPADA KELOMPOK
413
Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, berkeinginan memperkenalkan salah satu teknologi yang sangat mudah diaplikasikan di masyarakat yaitu pengenalan mengenai mesin penggerak perahu berbahan bakar bensin untuk dimodifikasi menggunakan bahan bakar gas.
Pengenalan modifikasi mesin penggerak perahu motor bensin empat langkah menjadi mesin penggerak perahu dengan bahan bakar LPG perlu adanya modifikasi mixer venturi untuk menemukan perbandingan pencampuran udara dan bahan bakar gas yang tepat sebelum memasuki ruang bakar. Mixer venturi ini diletakkan pada lubang intake manifold. Perbandingan bahan bakar gas dan udara yang tepat akan menghasilkan pembakaran yang sempurna. Sehingga diharapkan dengan modifikasi mixer venturi ini didapatkan daya efektif yang besar dan pemakaian bahan bakar yang efisien.
Pelaksanaan kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (P2M) ini didasari atas situasi yang selama ini dialami oleh nelayan yang ada di wilayah Kecamatan Tejakula, dimana konsumsi bahan bakar bensin pada mesin penggerak perahu mereka dapat dikatakan boros. Hal ini mengakibatkan kerugian dari segi penyediaan bahan bakar, seperti yang kita ketahui bersama bahwa bahan bakar minyak mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan.
Kemudian dilihat dari segi emisi gas buang yang dihasilkan oleh mesin penggerak perahu yang dipakai oleh para nelayan, sedikit banyak mempengaruhi laju pertumbuhan tingkat polusi yang berdampak pada lingkungan.Gas buang yang dihasilkan oleh mesin penggerak perahu bereaksi dengan udara dan menimbulkkan reaksi kimia yang lambat laun berpengaruh terhadap komposisi kimia atmosfir bumi.Perubahan ini menimbulkan efek rumah kaca (green house effect) yang menyebabkan temperatur udara meningkat.NOx, CO dan hidro karbon ditengarai memiliki kontribusi terhadap rusaknya lapisan ozon paling bawah (ground level ozon) yang membahayakan kesehatan manusia dan tumbuh-tumbuhan di bumi.Pengukuran satelit terhadap kandungan NO2 dari Gloal Ozone Monitoring
Experiment (GOME) di atas Samudra Hindia dan dari Instrument Scanning Imaging.
Jumlah mesin dari berbagai jenis kendaraan selalu meningkat dari waktu ke waktu. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa setiap kendaraan yang beroperasi memberikan kontribusi 2.718,19 Ïg/m3 gas karbonmonoksida (CO) pada udara, tak terkecuali juga dari mesin penggerak perahu milik nelayan di Kecamatan Tejakula. Semakin tinggi jumlah mesin kendaraan ataupun mesin-mesin industri akan semakin tinggi juga emisi karbon monoksida yang diberikan. Penyebaran emisi ini terpapar hingga jarak 50 m searah dengan kecepatan angin untuk gas dan hingga jarak 250 m untuk partikel padat (Mursid R, et al, Jurnal Kimia Lingkungan, 2007).Kemudian dilihat dari segi efisiensi jangka waktu pemakaian mesin penggerak perahu tersebut memiliki ketahanan kurang lebih selama 3 tahun. Banyak faktor yang menyebabkan daya tahan komponen-komponen didalam mesin tersebut menurun, salah satunya adalah faktor iklim dan suhu rata-rata tempat genset digunakan yang merupakan kawasan perairan laut dan sangat cepat memicu terjadinya proses korosi.
Atas dasar situasi yang terjadi itulah jurusan Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja berupaya untuk menanggulangi secara langsung. Dengan adanya implementasi kegiatan pengabdian pada masyarakat inilah nantinya diharapkan konsumsi bahan bakar mesin penggerak perahu milik para nelayan semakin rendah, emisi gas buang yang dihasilkan berupa gas-gas yang berdampak pada lingkungan juga dapat semakin ditekan, dan korosi pada komponen-komponen mesin terutama komponen mesin bagian dalam dapat dikurangi sehingga jangka waktu pemakaian dari mesin penggerak perahu milik masyarakat tersebut semakin panjang.
Tujuan yang ingindicapaioleh tim pelaksanamelaluipelaksanaankegiatan
Pengabdian Pada Masyarakat (P2M)iniadalahsebagaiberikut :
1. Ikut berpartisipasidalammemperkenalkan teknologi-teknologi terkini, yang memberi pengaruh besar terhadap kemaslahatan masyarakat.
414
2. Meningkatkan kepedulian dosen dan mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik Mesin terhadap masyarakat dan lingkungan di sekitar.
3. Membiasakan dosen dan mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik Mesin untuk terjun ke masyarakat dan menjalin hubungan yang erat dengan masyarakat.
METODE
Motor pembakaran dalam (internal
combustion engine) adalah mesin kalor
yang berfungsi untuk mengkonversikan
energi kimia yang terkandung dalam
bahan bakar menjadi energi mekanis dan
prosesnya teijadi di dalam suatu ruang
bakar yang tertutup. Energi kimia dalam
bahan bakar terlebih dahulu diubah
menjadi energi termal melalui proses
pembakaran.
Energi
termal
yang
diproduksi akan menaikkan tekanan yang
kemudian
menggerakkan
mekanisme
pada mesin seperti torak, batang torak,
dan poros engkol.
Berdasarkan
metode
penyalaan
campuran bahan bakar—udara, motor
pembakaran dalam dapat diklasifikasikan
menjadi
spark
ignition
enginedan
compression
ignition
engine.Dalam
melakukan proses pembakaran tersebut,
bagian-bagian
motor
yang
telah
disebutkan di atas akan melakukan
gerakan berulang yang dinamakan siklus.
Setiap siklus yang teijadi dalam mesin
terdiri dari beberapa urutan langkah keija.
Berdasarkan
siklus
langkah
keijanya, motor pembakaran dalam dapat
diklasifikasikan menjadi motor 2 langkah
dan
motor
4
langkah.Berdasarkan
pembatasan masalah, peralatan uji yang
digunakan adalah motor Ottoberbahan
bakar bensin (spark ignition engine)
dengan sistem 4 langkah. Motor Otto
merupakan motor pembakaran dalam
karena motor Ottomelakukan proses
pembakaran gas dan udara di dalam
silinder untuk melakukan keija mekanis.
Motor Ottodengan sistem Spark
Ignitionmenggunakan bantuan bunga api
untuk
menyalakan
atau
membakar
campuran bahan bakar—udara. Bunga
api yang digunakan berasal dari busi.
Busi akan menyala saat campuran bahan
bakar—udara mencapai rasio kompresi,
temperatur, dan tekanan tertentu sehingga
akan terjadi reaksi pembakaran yang
menghasilkan tenaga untuk mendorong
torak
bergerak
bolak-balik.
Siklus
langkah kerja yang terjadi pada mesin
jenis ini dinamakan siklus Otto dengan
mempergunakan bahan bakar bensin.
Komponen-komponen utama dari
sebuah motor Otto adalah:
1.
Katup Masuk (intake valve)
Katup masuk adalah katup yang
berfungsi
untuk
mengontrol
pemasukan campuran udara-bahan
bakar ke dalam silinder mesin dan
mencegah teijadinya aliran balik ke
dalam saluran masuk campuran
udara-bahan bakar (intake manifold).
2.
Katup Buang (exhaust valve)
Katup buang adalah katup yang
mengontrol
pengeluaran
hasil
pembakaran dari silinder mesin untuk
dibuang keluar dan menjaga agar arah
aliran yang mengalir hanya satu arah.
3.
Torak
Torak adalah komponen berbentuk
silinder yang bergerak naik turun di
dalam silinder, dan berfungsi untuk
mengubah tekanan di dalam ruang
bakar menjadi gerak rotasi poros
engkol.
4.
Busi
Busi adalah komponen elektris yang
digunakan untuk memicu pembakaran
campuran udara-bahan bakar dengan
menciptakan
percikan
listrik
bertegangan
tinggi
pada
celah
elektroda.
Pada mesin 4 langkah, torak bergerak bolak-balik dalam silinder dari Titik Mati Bawah (TMA) menuju Titik Mati Bawah (TMB) sebanyak 4 kali atau 2 putaran engkol untuk memenuhi 1 siklus keija. Jarak yang ditempuh torak selama gerakan bolak-balik disebut dengan stroke atau langkah torak.Langkah-langkah yang terdapat pada motor bensin 4 langkah adalah langkah isap, kompresi, kerja, dan buang.
415
Pada motor Otto 4 langkah ini, gas pembakaran hanya mendorong torak pada langkah ekspansi saja.Oleh karena itu, untuk memungkinkan gerak torak pada tiga langkah lainnya maka sebagian energi pembakaran selama langkah ekspansi diubah dan disimpan dalam bentuk energi kinetis roda gila (flywheel).
Siklus kerja motor Otto dapat digambarkan pada diagram indikator, yaitudiagram P-V (tekanan-volume) dan diagram T-S (tekanan-entropi). Diagram indikator ini berguna untuk melakukan analisis terhadap karakteristik internal motor Otto.
Gambar 1.Diagram P-V dan T-S Ideal
Motor Otto Empat Langkah.
Langkah-langkah pada mesin Otto
4 langkah adalah sebagai berikut:
1.
Langkah Isap (intake)
Selama langkah isap torak bergerak
dari TMA menuju TMB, katup masuk
terbuka dan katup buang tertutup.
Gerakan torak memperbesar volume
ruang bakar dan menciptakan ruang
hampa (vacuum) dalam ruang bakar.
Akibatnya campuran udara dan bahan
bakar terisap masuk ke dalam ruang
bakar melalui katup masuk.Langkah
isap berakhir ketika torak telah
mencapai TMB.
2.
Langkah kompresi (compression)
Selama langkah kompresi katup isap
tertutup dan torak bergerak kembali ke
TMA dengan katup buang masih
dalam keadaan tertutup.Gerakan torak
tersebut
mengakibatkan
campuran
udara dan bahan bakar yang ada di
dalam ruang bakar tertekan akibat
volume ruang bakar yang diperkecil,
sehingga tekanan dan temperatur di
dalam silinder meningkat.
3.
Pembakaran (combustion)
Pada akhir langkah kompresi, busi
pijar menyala sehingga campuran
udara-bahan
bakar
yang
telah
memiliki tekanan dan temperatur
tinggi
terbakar.Pembakaran
yang
terjadi mengubah komposisi campuran
udara- bahan bakar menjadi produk
pembakaran
dan
menaikkan
temperatur dan tekanan dalam ruang
bakar secara drastis.
4.
Langkah kerja/ekspansi
(expansion/power)
Tekanan tinggi hasil dari proses
pembakaran campuran udara-bahan
bakar mengakibatkan torak terdorong
menjauhi
TMA.
Dorongan
ini
merupakan keija keluaran dari siklus
mesin Olio.Dengan bergeraknya torak
menuju
TMB,
volume
silinder
meningkat sehingga temperatur dan
tekanan dalam ruang bakar turun.
5.
Langkah buang (exhaust)
Katup buang terbuka ketika torak telah mencapai TMB. Torak terns bergerak kembali menuju TMA sehingga gas hasil pembakaran tertekan keluar dari ruang bakar melalui katup buang.
Liquefied Petroleum Gas atau
LPG merupakan campuran dari berbagai
hidrokarbon yang dikenal sebagai butana,
propana, isobutana atau campuran antara
butana dengan propana, sebagai hasil
sampingan minyak mentah, berbentuk
gas.Dengan menambah tekanan atau
menurunkan suhunya membuat menjadi
cairan.
Propana adalah alkana yang
memiliki tiga atom Karbon (C
3H
8) dan
merupakan gas yang tidak berwama.
Propana diperoleh dari proses pemisahan
gas tersebut dengan produk petroleum
yang lain selama proses pengolahan
minyak atau gas bumi. Propana secara
umum digunakan sebagai sumber panas
pada
mesin,
alat
panggang
dan
perumahan.Propana dijual dalam bentuk
LPG
sebagai
bahan
bakar,
yang
merupakan campuran propana dengan
416
propilen, butana, dan butilen dalam
jumlah yang lebih kecil dan ditambahkan
pembau. Reaksi pembakaran propana
dengan udara akan menghasilkan CO
2dan H
2O dengan persamaan reaksi:
CH
3CH
2CH
3+ 5 0
2-> 3 C0
2+ 4 H
20
Karena massa jenisnya lebih besar daripada udara, propana akan jatuh dan berada di atas permukaan lantai jika dilepaskan ke udara bebas. Propana cair akan berubah menjadi uap pada tekanan atmosfir dan berwama putih karena mengembun.
Venturi mixer ialah suatu konstruksi pencampuran sederhana, yaitu sebuah venturi yang diletakkan sebelum karburator.Mixer ini digunakan untuk mencampurkan gas dengan udara sebelum dicampur dengan bensin. Bentuk venturi akan mempengaruhi kualitas pencampuran dan jenis aliran yang dihasilkan, sehingga akan berpengaruh terhadap proses pembakaran nantinya. Dalam perancangan mixer yang perlu diperhatikan ialah:
1.
Mixer dapat menghasilkan campuran
yang homogen sehingga siap untuk
dibakar dalam ruang bakar mesin.
2.
Mixer mudah dipasang pada mesin
konvesional serta pemeliharaan mudah
serta murah.
3.
Dual Fuel tidak akan mengganggu
keij a karburator utama.
4.
Mixer dapat menghasilkan campuran
dengan perbandingan yang tepat agar
dapat menghasilkan unjuk keija yang
optimum pada berbagai kondisi
Terdapat dua jenis mixer dalam
penelitian ini, yaitu:
1.
Jet Fuel (Model Lama)
Model
ini
merupakan
mixer
sederhana.Pada
mixer
ini
udara
mengalir melalui saluran udara yang
berbentuk venturi, tekanan udara turun
sehingga
terjadi
kevakuman,
bersamaan
dengan
itu
gas
disemburkan melalui jet fuel/nozzle.
Kelamahan pada sistem ini yaitu aliran
udara tertahan oleh jet fuel sehingga
udara tidak mengalir sempuma dan
campuran yang dihasilkan kurang
homogen.
2.
Mixer Ring
Pada mixer jenis ini gas masuk
melalui lubang-lubang di sekeliling
saluran
udara.Keuntungan
dengan
menggunakan mixer jenis ini ialah
aliran udara tidak terganggu oleh
nozzle, dan juga lubang-lubang di
sekeliling
saluran
udara
memungkinkan
tumbukan
antara
molekul gas dengan udara lebih
banyak teijadi sehingga kemungkinan
campuran yang dihasilkan untuk
mencapai keadaan homogen lebih
besar.Kekurangannya
antara
lain
terdapat kemungkinan aliran tidak
merata karena tekanan dan kecepatan
yang mengalir ke dalam lubang mixer
mengalami losses pada daerah teijauh
dari inlet gas masuk.
Venturi mixer memanfaatkan efek
venturi,
yaitu
fenomena
teijadinya
kevakuman pada venturi. Fenomena ini
teijadi ketika udara mengalir melalui
pembatas (constriction), dan pada saat itu
(vakum) gas akan mengalir ke dalam
saluran udara.
Persamaan kontinuitas menyatakan
bahwa rasio aliran (flow rate) pada sisi
kiri suatu saluran fluida haras sama
dengan rasio aliran pada sisi kanan
saluran tersebut
AIVI=A2
V
2Persamaan Bernoulli menunjukkan
bahwa
perabahan
kecepatan
aliran
berpengarah pada besar kecilnya tekanan
pada aliran tersebut.
417
Venturi.Gambar 3. Konverter KitLPG.
Gambar 4.Modifikasi Konverter Kit LPG.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin berencana akan melaksanakan kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat yang dilaksanakan di wilayah Kecamatan Tejakula, Kab Buleleng, yaitu dengan bekerja sama dengan kelompok nelayan sekitar dalam Penggunaan Konverter Kit LPG Pada Motor Bensin Empat Langkah Penggerak Perahu Untuk Pemakaian Bahan Bakar LPG kepada kelompok nelayan di Kecamatan Tejakula di perahu-perahu nelayan sehingga meningkatkan efektivitas, daya tahan, serta umur dari mesin genset yang digunakan oleh para nelayan di Kecamatan Tejakula.
Sasaran dari pelaksanaan kegiatanPengabdian Pada Masyarakat ini adalah kelompok nelayan Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng,serta dosen dan mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin.Kegiatan ini akan dilaksanakan di Kelompok Nelayan Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Bali.
Adapun bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat konverter kit ini dapat dijelaskan mulai dari perakitan dan ujicoba yang dilakukan. Yang pertama adalah tabung gas LPG yang digunakan adalah tabung gas LPG untuk rumah tangga yaitu ukuran 3 kg, cukup praktis, aman, mudah untuk dibawa di perahu tempel dan tidak menghabiskan space terlalu banyak. Selain itu ketersediannya mudah ditemukan dimana saja, di warung kecilpun biasanya dijual.
Gambar 5. Tabung gas LPG 3 Kg. Untuk regulator LPG, diperlukan 2 (dua) buah regulator, yaitu High Pressure (HP) Regulator dan Low Pressure (LP) Regulator. High Pressure Regulator (gambar 6) biasanya digunakan untuk kompor yang memerlukan kalor cukup besar, biasa digunakan oleh pedagang makanan, sedangkan yang Low Pressure Regulator (gambar 7) biasa digunakan di kompor-kompor rumah tangga.Sebaiknya sediakan High Pressure Regulator yang memiliki alat ukur tekanan tabung gas, sedangkan yang Low Pressure Regulator tidak perlu.
418
Gambar 6.High Pressure Regulator LPG.
Gambar 7.Low Pressure Regulator LPG. Selang yang digunakan memiliki ukuran yang diperlukan, yaitu 3/8" dan 1/4" masing-masing 1 meter.Wajib menggunakan selang yang kualitasnya bagus agar aman dan terhindar dari kebocoran gas.
Gambar 8.Selang 3/8" dan 1/4". Klem selang digunakan untuk mengikat selang pada komponen-komponen penyambungnya, dibutuhkan kurang lebih 10 buah klem selang dengan ukuran ukuran 5/8" dan 2 (dua) buah naple (sambungan selang) cabang tiga.
Gambar 9. Klem Selang Dan Naple Cabang Tiga.
Kran gas berfungsi untuk mengatur keluar masuknya gas dari tabung ke konverter kit dengan ukuran 1/4".
Gambar 10. Kran Gas.
Karburator yang digunakan sebaiknya sesuai dengan karburator mesin perahu tempel dan cukup menggunakan karburator bekas agar mudah dalam pemasangannya. Karburator bekas yang diperlukan sebenarnnya tidak keseluruhannya, hanya beberapa bagian saja dari karburator itu yang akan digunakan, yaitu bagian venturi atau bagian atas dari karburator, skep dan spuyer, sisanya atau bagian bawah tidak diperlukan.
419
Di bawah ini adalah mesin perahu tempel dari salah satu nelayan di Kecamatan Tejakula Bali Utara yang menggunakan Konverter Kit LPG hasil modifikasi, yang dilanjutkan dengan kegiatan ujicoba di wilayah perairan tempat nelayan biasa menangkap ikan.
Gambar 12.Pemasangan Konventer Kit Pada Mesin Perahu Tempel Salah Satu Nelayan di
Kecamatan Tejakula Bali Utara.
Gambar 13. Proses Ujicoba Mesin Perahu Tempel dengan Bahan Bakar Gas LPG.
SIMPULAN DAN SARAN
Dari pengabdian pada masyarakat yang dilakukan oleh tim pelaksana, diimplementasikan kepada kelompok nelayan di Kecamatan Tejakula Bali Utara. Dimana kegiatan ini diikuti pula oleh mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja.Dipilihnya pengabdian ini mengingat semakin tingginya tingkat polusi dan semakin melambungnya harga bahan bakar minyak yang tentunya sangat
berpengaruh terhadap kesejahteraan para nelayan.
Dengan demikian kegiatan pengabdian ini kedepannya mampu menjadi inspirasi bagi para nelayan untuk membuat konverter kit LPG yang mudah dan murah serta bisa diaplikasikan oleh masyarakat.Selain itu diharapkan pula kegiatan ini mampu meningkatkan hasil tangkapan masyarakat khususnya nelayan di sekitar Desa Les. Diharapkan kegiatan pelatihan pembuatan rumpon ini mampu didayagunakan dengan optimal untuk meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat, khususnya bagi kelompok nelayan di Kecamatan Tejakula Bali Utara khususnya dan tentunya masyarakat Indonesia pada umumnya yang memiliki keterkaitan dengan kegiatan pengabdian yang telah dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA