• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan prestasi belajar PKn melalui model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW pada siswa kelas VI DI SDN Kledokan Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Peningkatan prestasi belajar PKn melalui model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW pada siswa kelas VI DI SDN Kledokan Yogyakarta"

Copied!
401
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS VI DI SDN KLEDOKAN YOGYAKARTA. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: Rita Dwi Cahyani NIM : 111134289. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015.

(2) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS VI DI SDN KLEDOKAN YOGYAKARTA. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: Rita Dwi Cahyani NIM : 111134289. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 i.

(3) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ii.

(4) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. iii.

(5) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN. Peneliti dengan setulus hati mempersembahkan skripsi ini kepada :  Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat, hidayah, dan karuniaNya serta menuntun langkah hidup saya hingga saat ini.  Kedua orang tua saya Bapak Amin, M. Pd. dan Ibu Suharti yang selalu memberikan dukungan, doa, dan semangat yang tidak pernah saya dapatkan dari orang lain.  Kakaku Ulfah Rina Yuliana, Amd.Keb. dan Briptu Tri Budianto yang senantiasa memberikan dukungan semangat dan doa, serta keponakanku Yulpia Beneamata Budianto yang selalu menghiburku saat aku lelah.  Teman spesialku Anang Satiana, S.Pd. yang selalu membantu ketika kesulitan, menemani disaat senang maupun sedih dan sebagai motivator alami bagi saya.  Semua dosen di Program Studi PGSD Universitas Sanata Dharma yang senantiasa membimbing dan mendidik saya dari awal semester hingga akhir semester untuk menjadi seorang guru yang cerdas dan humanis.  Semua teman-teman PGSD 2011 dan untuk kelas B terimakasih atas kebersamaannya selama 7 semester.  Teman-teman seperjuangan payung PKn Aminah Satiti Handayani, Fella Palupi Yunianti, Utia Mabruroh, dan GangsarSukaryanto.  Semua teman-teman dan sahabat saya yang selalu membantu dan memberikan motivasi bagi saya (Uun sugiarti, mbak Novi, mbak Pani, mbak Novia, Mbak Isra, Melinda, Eci, Ana, Ita).. iv.

(6) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. MOTTO. Tidak ada hal yang tidak mungkin dan Allah akan memberikan jalan untuk setiap umatNya yang mau berusaha dan berdoa. Jadilah pribadi yang selalu menghargai proses dan melakukan segala sesuatu dengan sepenuh hati. Bersyukurlah dengan apa yang kamu miliki dan jangan pernah ragu untuk mengembangkan kemampuanmu.. v.

(7) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 14 Januari 2015 Peneliti,. Rita Dwi Cahyani NIM : 111134289. vi.

(8) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS. Yang bertanda tangan di bawah ini saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma; Nama. : Rita Dwi Cahyani. Nomor Induk Mahasiswa : 111134289 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul:. Peningkatan Prestasi Belajar PKn Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas VI di SDN Kledokan Yogyakarta. Dengan demikian, saya memberitahukan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam. bentuk. pangkalan. data. mendistribusikan. secara. terbatas. dan. mempublikasikan ke dalam internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta ijin dari saya, atau memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal, 13 Januari 2015. Yang menyatakan,. Rita Dwi Cahyani. vii.

(9) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRAK PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS VI DI SDN KLEDOKAN YOGYAKARTA.. Rita Dwi Cahyani Universitas Sanata Dharma 2015 Pendidikan diwujudkan untuk mengembangkan potensi peserta didik melalui kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran guru harus mendesain model pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat berpartisipasi secara kognitif, afektif, psikomotorik. Namun berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara diketahui model pembelajaran yang digunakan di kelas VI SDN Kledokan yaitu ceramah. Model pembelajaran hanya memfokuskan pada aspek kognitif, sehingga dalam kegiatan pembelajaran siswa bosan, tidak memperhatikan, dan tidak memahami materi yang disampaikan guru. Akibatnya prestasi belajar pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa rendah. Tujuan penelitian ini adalah 1) mengetahui penggunaan model kooperatif tipe jigsaw dalam rangka meningkatkan prestasi belajar PKn pada siswa kelas VI SDN Kledokan, 2) meningkatkan dan mengetahui peningkatan prestasi belajar PKn pada siswa kelas VI SDN Kledokan melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Metode penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian dilakukan selama 2 siklus dengan tahapan setiap siklusnya yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada aspek kognitif, persentase siswa yang lulus KKM mengalami peningkatan dari 28,12% menjadi 60% pada siklus I dan 81,25% pada siklus II. Rata-rata nilai siswa meningkat dari 65,81 menjadi 74,29 pada siklus I dan 81,13 pada siklus II. Pada aspek afektif hasil persentase kerja sama siswa meningkat dari 26,56% menjadi 65,25% pada siklus I dan 78,12% pada siklus II, sedangkan pada indikator berpartisipasi belajar siswa meningkat dari 32,03% menjadi 68,17% pada siklus I dan 81,35% pada siklus 2. Pada aspek psikomotorik dalam mempresentasikan juga meningkat dari 24,21% menjadi 71,87% pada siklus I dan 81,25% pada siklus II. Jadi, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar PKn pada aspek kognitif, afektif, dan psikomototik siswa kelas VI SDN Kledokan. Kata kunci: Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, prestasi belajar, mata pelajaran PKn.. viii.

(10) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRACT IMPROVING CIVIC LEARNING ACHIEVEMENT THROUGH JIGSAW TYPE OF COOPERATIVE LEARNING MODEL FOR THE SIXTH GRADE STUDENTS IN SDN KLEDOKAN YOGYAKARTA Rita Dwi Cahyani Sanata Dharma University 2015 Education is created for developing students’ skills through learning activities. In learning activities, teachers should design learning models that allow students to participate cognitively, affectively, and physically. Based on the observation and interview, it was found that learning model used in grade four of SDN Kledokan was teacher center. It focused only on cognitive aspect so that the students were bored, did not pay attention, and did not understand the materials. This condition made the students’ achievements became low. The aim of this research were 1) found out the use of jigsaw cooperative model to improve the sixth grade students’ civic achievement in SDN Kledokan, and 2) improving the sixth grade students’ civic achievement in SDN Kledokan through jigsaw type of cooperative learning model. The method used in this research was action research. The research was done in two cycles which include planning, action, observation, and reflection on each cycle. The result of this research showed that in the cognitive aspect, the percentage of students who passed the KKM improved from 28.12% to 60% in the first cycle and 81.25% in the second cycle. The students’ average grade also improved from 65.81 to 74.29% in the first cycle and 81.13% in the second cycle. In the affective aspect, the percentage of students’ teamwork improved from 26.56% to 65.25% in the first cycle and 78.12% in the second cycle, while in indicator of students’ learning participation improved from 32.03% to 68.17% in the first cycle and 81.35% in the second cycle. In physical aspect, presenting skill improved from 24.21% to 71.87% in the first cycle and 81.25% in the second cycle. From the result, it showed that applying jigsaw type of cooperative learning could improve the sixth students’ civic achievements in SDN Kledokan. Key words: Jigsaw type of cooperative learning model, learning achievement, civic lesson.. ix.

(11) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala berkat, kasih dan KaruniaNya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang berjudul Peningkatan Prestasi Belajar PKn Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas VI di SDN Kledokan disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dalam Progran Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari dan merasakan bahwa adanya bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada : 1. Rohandi, Ph.D, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J. S.S., BST., M.A., Ketua Program Pendidikan PGSD Universitas Sanata Dharma. 3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., Wakil Ketua Program Pendidikan PGSD Universitas Sanata Dharma. 4. Drs Paulus Wahana, M. Hum., Dosen pembimbing 1 yang telah bersedia memberikan bimbingan, petunjuk dan arahan selama proses penelitian dan penulisan skripsi hingga selesai. 5. Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi, M.A., Dosen pembimbing II yang telah bersedia memberikan bimbingan, petunjuk dan arahan selama proses penelitian dan penulisan skripsi hingga selesai. 6. Mulyadi, S.Pd., Kepala SDN Kledokan yang telah memberikan ijin tempat untuk melakukan penelitian. 7. Sumartiani guru kelas VI SDN Kledokan yang telah bersedia memberikan bantuan dalam proses penelitian. 8. Siswa kelas VI SDN Kledokan subjek penelitian yang telah bersedia untuk membantu saya dalam proses penelitian. 9. Bapak dan Ibu guru serta karyawan/karyawati SDN Kledokan yang telah memberikan bantuan sehingga proses penelitian berlangsung dengan lancar. x.

(12) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 10. Bapak Amin, M.Pd. dan Ibu Suharti selaku orangtua yang telah memberikan semangat dan dukungan serta doa yang terus teriring untuk penulis. 11. Teman-teman PPL SDN Kledokan yang selalu memberi dukungan dan bantuan kepada penulis dalam proses penelitian. 12. Teman-teman PGSD angkatan 2011 atas semangat, dukungan dan kerja sama selama berproses dalam kegiatan perkuliahan. 13. Semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu per satu yang telah memberikan doa, semangat, dukungan dan bantuan kepada penulis.. Penulis merasa masih jauh dari sempurna, begitu pula dalam penulisan skripsi ini juga masih jauh dari sempurna. Untuk itu, saran dan kritik sangat penulis terima sebagai masukan dalam perbaikan dalam penelitian lain. Atas segala kelebihan dan kekurangannya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk semua pihak. Terima kasih.. Penulis,. Rita Dwi Cahyani. xi.

(13) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii. HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii. HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv. HALAMAN MOTTO .................................................................................... v. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................... vii. ABSTRAK...................................................................................................... vii. ABSTRACT..................................................................................................... ix. KATA PENGANTAR .................................................................................... xi. DAFTAR ISI .................................................................................................. xii. DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv. DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi. DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii. BAB I. PENDAHULUAN. 1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1. 1.2. Batasan Permasalahan ...................................................................... 6. 1.3. Rumusan Masalah ........................................................................... 6. 1.4. Definisi Operasional ........................................................................ 7. 1.5. Tujuan Penelitian ............................................................................. 8. 1.6. Manfaat Penelitian ........................................................................... 8. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kajian Pustaka ................................................................................. 9. 2.1.1 Prestasi Belajar ................................................................................ 9. 2.1.2 Pembelajaran kooperatif .................................................................. 12 2.1.3 Pembelajaran kooperatif Jigsaw ...................................................... 15 2.1.4 Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) ............................................... 20 2.2. Penelitian yang Relevan ................................................................ 25. 2.3. Kerangka Berpikir ........................................................................... 28. xii.

(14) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2.4. Hipotesis Tindakan ......................................................................... 30. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian .............................................................................. 31. 3.2. Setting Penelitian........................................................ ...................... 33. 3.3. Persiapan ........................................................................................ 34. 3.4. Rencana Setiap Siklus ..................................................................... 35. 3.5. Instrumen Penelitian ....................................................................... 44. 3.6. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 70. 3.7. Teknik Analisis Data ..................................................................... 72. 3.8. Indikator Keberhasilan .................................................................. 77. 3.9. Jadwal Penelitian ............................................................................ 79. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ............................................................................... 80. 4.2. Pembahasan .................................................................................... 118. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ..................................................................................... 128. 5.2. Keterbatasan ................................................................................... 129. 5.3. Saran............................................................................................... 130. DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 131 LAMPIRAN .................................................................................................. 134. xiii.

(15) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR TABEL. Tabel III. 1 Peubah dan Instrumen Penelitian .................................................. 45 Tabel III. 2 Indikator Aspek Afektif ................................................................ 46 Tabel III. 3 Indikator Aspek Psikomotorik ...................................................... 46 Tabel III. 4 Lembar Pengamatan Afektif ......................................................... 47 Tabel III. 5 Lembar Pengamatan Psikomotorik ............................................... 47 Tabel III. 6 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus 1 Sebelum Validasi ........................ 48 Tabel III. 7 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus 2 Sebelum Validasi ........................ 48 Tabel III. 8 Hasil Penghitungan Validasi Silabus Siklus 1 ............................... 51 Tabel III. 9 Hasil Penghitungan Validasi Silabus Siklus 2 ............................... 52 Tabel III. 10 Hasil Penilaian RPP Siklus 1 ...................................................... 54 Tabel III. 11 Hasil Penilaian RPP Siklus 2 ...................................................... 55 Tabel III. 12 Hasil Validasi Penilaian LKS siklus 1 ......................................... 55 Tabel III. 13 Hasil Validasi Penilaian LKS siklus 2 ......................................... 56 Tabel III. 14 Hasil Validasi Penilaian Bahan Ajar Siklus 1 .............................. 56 Tabel III. 15 Hasil Validasi Penilaian Bahan Ajar Siklus 2 .............................. 57 Tabel III. 16 Hasil Validasi Soal Evaluasi Siklus 1.......................................... 58 Tabel III. 17 Hasil Validasi Soal Evaluasi Siklus 2.......................................... 58 Tabel III. 18 Perhitungan Validitas Soal Siklus 1 ............................................ 60 Tabel III. 19 Kisi-kisi Soal Siklus 1 Setelah Validasi ...................................... 61 Tabel III. 20 Peritungan Validitas Soal Siklus 2 .............................................. 62 Tabel III. 21 Kisi-kisi Soal Siklus 2 Setelah Validasi ...................................... 63 Tabel III. 22 Kategori Tingkat Kesukaran ....................................................... 64 Tabel III. 23 Tingkat Kesukaran Siklus 1 ........................................................ 65 Tabel III. 24 Kisi-kisi Indeks Kesukaran Soal Siklus 1 .................................... 66 Tabel III. 25 Tingkat Kesukaran Siklus 2 ........................................................ 67 Tabel III. 26 Kisi-kisi Indeks Kesukaran Soal Siklus 2 .................................... 68 Tabel III. 27 Koefisien Reliabilitas.................................................................. 69 Tabel III. 28 Hasil Perhitungan Reliabilitas Siklus 1 ....................................... 69 Tabel III. 29 Hasil Perhitungan Reliabilitas Siklus 2 ....................................... 70. xiv.

(16) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Tabel III. 30 Kriteria Perhitungan Lembar Pengamatan ................................... 74 Tabel III. 31 Acuan PAP tipe I ........................................................................ 75 Tabel III. 32 Perhitungan Indikator Afektif Kerja Sama .................................. 75 Tabel III. 33 Batas Nilai Indikator ................................................................... 75 Tabel III. 34 Perhitungan Indikator Afektif Berpartisipasi ............................... 76 Tabel III. 35 Batas Nilai Indikator ................................................................... 76 Tabel III. 36 Perhitungan Indikator Psikomotorik ............................................ 77 Tabel III. 37 Batas Nilai Indikator ................................................................... 77 Tabel III. 38 Indikator Keberhasilan ................................................................ 78 Tabel III. 39 Jadwal Penelitian ........................................................................ 79 Tabel IV. 1 Hasil Capaian Siklus 1................................................................. 94 Tabel IV. 2 Hasil Capaian Siklus 2................................................................. 107 Tabel IV. 13 Hasil Capaian Aspek Kognitif Siswa Pada Siklus 1 .................... 109 Tabel IV. 13 Hasil Capaian Aspek Afektif Kerja sama Pada Siklus 1 .............. 110 Tabel IV. 14 Hasil Capaian Aspek Afektif Berpartisipasi Pada Siklus 1 .......... 111 Tabel IV. 15 Hasil Capaian Aspek Psikomotorik Pada Siklus 1 ....................... 112 Tabel IV. 16 Hasil Capaian Aspek Kognitif Siswa Pada Siklus 2 .................... 114 Tabel IV.17 Hasil Capaian Aspek Afektif Kerja sama Pada Siklus 2 ............... 115 Tabel IV.18 Hasil Capaian Aspek Afektif BerpartisipasiPada Siklus 2 ............ 116 Tabel IV.19 Hasil Capaian Aspek PsikomotorikPada Siklus 2 ......................... 117. xv.

(17) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR GAMBAR. Gambar II.1 Literatur Map Penelitian Relevan ................................................ 27 Gambar III.1 Siklus PTK Kemis dan Taggart .................................................. 32 Gambar VI. 1 Hasil LKS Kelompok Ahli Pertemuan 1 Siklus 1 ...................... 83 Gambar IV.2 Hasil LKS Kelompok Asal Pertemuan 1 Siklus 1 ....................... 84 Gambar IV.3 Hasil LKS Kelompok Ahli Pertemuan 2 Siklus 1 ....................... 87 Gambar IV. 4 Hasil LKS Kelompok Asal Pertemuan 2 Siklus 1. ..................... 88 Gambar IV.5 Hasil Evaluasi Pembelajaran Pertemuan 2 Siklus 1 .................... 89 Gambar VI. 6 Hasil LKS Kelompok Ahli Pertemuan 1 Siklus 2 ...................... 97 Gambar IV.7 Hasil LKS Kelompok Asal Pertemuan 2 Siklus 2 ....................... 98 Gambar IV. 8 Hasil Evaluasi Pembelajaran Pertemuan 1 Siklus 2 ................. 99 Gambar IV. 9 Hasil LKS Kelompok Ahli Pertemuan 2 Siklus 2 ...................... 102 Gambar IV. 10 Hasil LKS Kelompok Asal Pertemuan 2 Siklus 2 .................... 103 Gambar IV. 11 Hasil Evaluasi Pembelajaran Pertemuan 2 Siklus 2 ................. 104 Grafik IV.1 Peningkatan Prestasi Belajar pada Aspek Kognitif ....................... 120 Gambar IV. 12Partisipasi Belajar di Kelas ...................................................... 121 Gambar IV. 13Kerja sama Belajar di Kelas ..................................................... 122 Grafik IV.1 Peningkatan Prestasi Belajar pada Aspek Afektif Kerja sama ...... 123 Grafik IV.1 Peningkatan Prestasi Belajar pada Aspek Afektif Berpartisipasi .. 124 Gambar IV. 15Persentasi Siswa ...................................................................... 125 Grafik IV.1 Peningkatan Prestasi Belajar pada Aspek Psikomotorik ............... 126. xvi.

(18) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN. LAMPIRAN 1 Surat Permohonan Ijin Penelitan ............................................. 134 LAMPIRAN 2 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ........................ 135 LAMPIRAN 3 Surat Ijin Uji Validitas Soal .................................................... 136 LAMPIRAN 4 Data Awal ............................................................................... 137 LAMPIRAN 5 Perangkat Pembelajaran .......................................................... 139 LAMPIRAN 6 Instrumen Penelitian ............................................................... 286 LAMPIRAN 7 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran ................................... 300 LAMPIRAN 8 Hasil Validitas dan Reliabilitas ............................................... 330 LAMPIRAN 9 Hasil Pekerjaan Siswa ............................................................. 340 LAMPIRAN 10 Lembar Pengamatan .............................................................. 362 LAMPIRAN 11 Foto-foto Kegiatan Pembelajaran .......................................... 370 LAMPIRAN 12 Biodata Penulis ..................................................................... 371. xvii.

(19) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. Bab I akan membahas (1) latar belakang masalah, (2) batasan masalah, (3) rumusan masalah, (4) tujuan penelitian, (5) manfaat penelitian, dan (6) definisi operasional.. 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan. potensi. dirinya. untuk. memiliki. kekuatan. spiritual. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU Sisdiknas, 2003: 1). Pada dasarnya bahwa pendidikan diwujudkan untuk mengembangkan potensi peserta didik melalui proses kegiatan pembelajaran. Susanto (2013: 93) kegiatan pembelajaran menuntut guru menjadi kreatif dalam mendesain model pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat berpartisipasi, aktif, kreatif terhadap materi yang diajarkan. Pada kenyataannya, menurut Raharjo (dalam Susanto, 2013: 93) pembelajaran di Sekolah Dasar saat ini guru masih menganggap siswa sebagai objek, bukan sebagai subjek dalam pembelajaran, sehingga aktivitas belajar lebih didominasi oleh guru. Model pembelajaran yang digunakan guru konvensional/ceramah. Pada metode ceramah, kesempatan siswa untuk. 1.

(20) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2. mengembangkan diri lebih sedikit dibandingkan dengan guru karena proses interaksi kegiatan belajar satu arah yaitu guru ke siswa. Peran siswa di kelas hanya mendengarkan dengan teliti, mencatat pokok dari yang dikemukakan oleh guru, dan menjawab pertanyaan jika ditunjuk oleh guru. Akibatnya pembelajaran hanya diarahkan pada pengembangan aspek kognitif dan mengabaikan aspek afektif dan psikomotorik (Solihatin dalam Susanto, 2013: 93). Berdasarkan hasil analisis penelitian yang dilakukan Trianto (2009: 5-6) diketahui bahwa kegiatan pembelajaran yang didominasi dengan model pembelajaran konvensional/ceramah menjadikan prestasi belajar siswa rendah. Rendahnya prestasi belajar dilihat dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa. Aspek kognitif mencakup kemampuan intelektual siswa. Pada aspek afektif mencakup sikap siswa dalam kegiatan pembelajaran, misalnya kerja sama, berpartisipasi, sedangkan aspek psikomotorik mencakup kemampuan menggunakan aneka keterampilan motor, koordinasi dan gerakan fisik, misalnya mempresentasikan hasil diskusi (Supratiknya, 2012: 8-17). Permasalahan di atas juga terjadi di SDN Kledokan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Berdasarkan hasil wawancara pada bulan Juni 2014 yang dilakukan pada wali kelas VI yaitu Ibu Sumartiani, diketahui bahwa model pembelajaran yang digunakan ketika mengajar yaitu ceramah. Guru menjelaskan bahwa siswa mengalami kesulitan belajar PKn pada Kompetensi Dasar (KD) 2.2 Mendeskripsikan lembaga-lembaga negara sesuai UUD 1945 hasil amandemen dan 2.3 Mendeskripsikan tugas dan fungsi pemerintahan pusat dan daerah. Materi pelajaran yang luas dan sifatnya.

(21) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3. abstrak menjadikan siswa sulit untuk memahami materi tersebut. Selain itu, berdasarkan hasil wawancara dengan 2 siswa kelas VI SDN Kledokan diperoleh informasi bahwa kesulitan belajar PKn terjadi karena model pembelajaran yang digunakan guru hanya ceramah, sehingga siswa bosan, tidak memperhatikan dan siswa kesulitan memahami materi yang disampaikan guru. Berdasarakan hasil pengamatan pada bulan Juni 2014 terbukti bahwa proses pembelajaran yang berlangsung di kelas VI SDN Kledokan hanya menggunakan ceramah. Dalam proses pembelajaran di kelas guru lebih banyak menerangkan. Peran siswa di kelas hanya mendengarkan dan mencatat hasil catatan guru di papan tulis, serta mengerjakan soal LKS. Model pembelajaran yang digunakan guru membuat siswa tidak tertarik mengikuti kegiatan belajar di kelas. Akibatnya siswa tidak mendengarkan penjelasan guru, ramai sendiri dan materi pelajaran tidak dapat dipahami siswa dengan baik, sehingga prestasi belajar siswa rendah. Berdasarkan hasil pengamatan nilai PKn tahun 2012/2013 pada materi lembaga-lembaga negara dan susunan pemerintah pusat dan daerah, diketahui sekitar 9 dari 32 atau (28,12%) siswa yang nilainya di atas KKM. Nilai ratarata kelas pada materi tersebut yaitu 65,81. KKM pada mata pelajaran PKn di SDN Kledokan tahun 2012/2013 yaitu 75. Dari data tersebut menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa pada aspek kognitif rendah. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada bulan Juli 2014 terhadap Ibu Sumartiani diperoleh informasi bahwa sikap afektif siswa dalam.

(22) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 4. kerja sama dan partisipasi siswa rendah. Dari hasil wawancara diketahui siswa yang dapat bekerjasama dengan cukup baik hanya sekitar 26,56% atau 9 dari 32 siswa. Rendahnya kerja sama siswa terlihat ketika diskusi kelompok. Pada saat diskusi kelompok siswa lebih suka bekerja sendiri-sendiri, dan siswa tidak berbagi tugas dengan temannya atau bergiliran untuk mengerjakan tugas. Siswa juga sulit menghargai pendapat teman, sehingga siswa tidak memberikan kesempatan teman lain berbicara. Selain itu, dari hasil wawancara juga diketahui bahwa hanya sekitar 32,03% atau 11 dari 32 siswa yang dapat berpartisipasi dengan cukup baik. Partisipasi belajar terlihat ketika kegiatan pembelajaran di kelas. Siswa tidak memperhatikan dan mengikuti instruksi yang diberikan guru. Ketika guru memberikan pertanyaan secara lisan siswa tidak menjawab karena tidak memahami materi. Ketika menggumpulkan tugas, siswa tidak mengumpulkan tugas dengan tepat waktu. Selain itu, dari hasil wawancara dengan wali kelas VI yaitu Ibu Sumartiani juga diperoleh informasi bahwa hanya sekitar 24,21% atau 8 siswa saja yang mampu mempresentasikan hasil diskusi dengan cukup baik. Kegiatan presentasi yang sering dilakukan siswa kelas VI yaitu membacakan soal dan menjawab di depan kelas. Pada saat membacakan hasil diskusi siswa tidak berbicara dengan keras dan artikulasi yang diucapkan kurang jelas, sikap ketika membacakan hasil diskusi juga tidak berdiri dengan tegak, bahkan ada yang tidak mau berdiri hanya duduk. Selain itu, hasil pekerjaan siswa tidak ditulis dengan rapi. Data tersebut menunjukkan aspek psikomotorik siswa dalam mempresentasikan hasil diskusi rendah..

(23) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 5. Data di atas menunjukkan bahwa prestasi belajar pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik siswa kelas VI di SDN Kledokan rendah. Rendahnya prestasi belajar siswa dapat dipengaruhi oleh model pembelajaran yang digunakan guru. Salah satu model pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VI di SDN Kledokan yaitu menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Model pembelajaran jigsaw menuntut siswa melakukan kegiatan belajar dengan cara bekerjasama dengan siswa lain untuk mencapai tujuan bersama (Taniredja, 2011: 217). Pembelajaran menggunakan jigsaw menjadikan siswa lebih aktif dalam diskusi dan kegiatan belajar di kelas. Di dalam kelompok, siswa mempelajari dan bertanggung jawab pada subbab yang telah diberikan oleh guru. Siswa berdiskusi dengan kelompok yang mendapat subbab sama (tim ahli), dan mereka bertugas untuk menjelaskan subbab tersebut kepada teman kelompok asal. Rusman (2011: 218) siswa yang terlibat dalam pembelajaran kooperatif tipe jigsaw akan memperoleh prestasi yang lebih baik. Sependapat dengan Rusman, Isjoni (2013: 77) menyatakan bahwa siswa yang terlibat aktif dalam pembelajaran jigsaw dan saling membantu dalam penguasaan materi dapat mencapai prestasi yang maksimal. Berdasarkan paparan di atas maka peneliti melakukan penelitian dengan judul “PENINGKATAN. PRESTASI. BELAJAR. PKn. MELALUI. MODEL. PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS VI DI SDN KLEDOKAN YOGYAKARTA.”.

(24) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 6. 1.2 Batasan Permasalahan Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada upaya peningkatan prestasi belajar PKn siswa kelas VI semester 1 tahun ajaran 2014/2015 menggunakan model pembelajaran inovatif yaitu model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada KD 2.2 Mendeskripsikan lembaga-lembaga negara sesuai UUD 1945 hasil amandemen dan KD 2.3 Mendeskripsikan tugas dan fungsi pemerintahan pusat dan daerah.. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan masalah, rumusan masalah penelitian adalah sebagai berikut: 1.3.1. Bagaimana penggunaan model kooperatif tipe jigsaw dalam rangka meningkatan prestasi belajar PKn pada siswa kelas VI SDN Kledokan Yogyakarta?. 1.3.2. Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar PKn pada siswa kelas VI SDN Kledokan Yogyakarta?.

(25) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 7. 1.4 Definisi Operasional 1.4.1 Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah suatu hasil diperoleh dari apa yang telah dilakukan yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik pada sejumlah mata pelajaran tertentu yang dinyatakan dalam bentuk skor. 1.4.2 Model Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif yaitu pembelajaran kelompok terdiri dari 4-5 siswa yang terbentuk secara heterogen dan saling bekerjasama, berkomunikasi untuk memecahkan masalah pada suatu pembelajaran. 1.4.3 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Model pembelajaran yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan siswa secara aktif saling bekerjasama dan bertanggung jawab secara mandiri dalam suatu masalah yang diberikan oleh guru untuk mencapai prestasi yang maksimal. 1.4.4 Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Pendidikan Kewarganegaraan merupakan sebuah mata pelajaran yang mengkaji tentang moralitas kehidupan bangsa dan memfokuskan pada pembetukan warga negara yang cerdas, terampil, berkarakter, berfikir kritis, serta demokratis sesuai yang diamanatkan dalam Pancasila dan UUD 1945..

(26) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 8. 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.5.1. Mengetahui penggunaan model kooperatif tipe jigsaw dalam rangka meningkatan prestasi belajar PKn pada siswa kelas VI SDN Kledokan Yogyakarta.. 1.5.2. Meningkatan dan mengetahui peningkatan prestasi belajar PKn pada siswa kelas VI SDN Kledokan melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.. 1.6 Manfaat Penelitan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat : 1.6.1. Bagi siswa Penggunaan model pembelajaran jigsaw dalam kegiatan pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar PKn siswa.. 1.6.2. Bagi Guru Menambah wawasan guru tentang penerapan model pembelajaran jigsaw dalam kegiatan belajar mengajar untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas.. 1.6.3. Bagi Sekolah Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengajaran serta menjadi pertimbangan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya pada pelajaran PKn..

(27) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI. Pada Bab II ini dibahas mengenai prestasi belajar, model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran jigsaw, PKn, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, serta hipotesis tindakan.. 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1. Prestasi Belajar. 2.1.1.1 Pengertian Prestasi Belajar Pada kehidupan manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing (Arifin, 2009: 12). Dalam proses pembelajaran di kelas, prestasi belajar sering berkaitan dengan hasil belajar siswa. Hasil belajar tersebut dapat berupa keterampilan mengerjakan sesuatu, kemampuan menjawab soal atau menyelesaikan tugas (Gagne dalam Baharudin 2007: 18). Winkel (1984: 64) prestasi merupakan bukti usaha yang dapat dicapai. Sependapat dengan Winkel, Tim penyusun KBBI (2005: 700) mengungkapkan bahwa prestasi merupakan hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan atau dikerjakan. Nawawi (1981: 100) menjelaskan prestasi belajar merupakan tingkat keberhasilan dalam mempelajari mata pelajaran di sekolah. 9.

(28) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 10. yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah mata pelajaran tertentu. Selain itu, menurut Arifin (1988: 3) prestasi belajar adalah kemampuan, sikap, dan keterampilan seseorang dalam menyelesaikan suatu hal. Dari pengertian tersebut diketahui bahwa prestasi belajar merupakan hasil belajar yang melibatkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah suatu hasil diperoleh dari apa yang telah dilakukan yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik pada sejumlah mata pelajaran tertentu yang dinyatakan dalam bentuk skor.. 2.1.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Prestasi belajar siswa dapat dipengeruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu (1) faktor intrinsik, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, (2) faktor ekstrinsik, yaitu faktor yang berasal dari luar siswa atau lingkungan seperti guru, media, teman pergaulan, dan lain-lain (Sudjana, 2009: 39). Selain itu, menurut Mulyasa (2013: 191-193) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dibedakan menjadi dua yaitu faktor.

(29) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 11. internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu prestasi belajar seseorang ditentukan oleh faktor secara fisiologis maupun psikologis. Faktor fisiologis berkaitan dengan kondisi jasmani atau fisik seseorang. Faktor psikologis berasal dari dalam diri siswa seperti intelegensi,. minat,. dan. sikap.. Faktor. eksternal. yang dapat. mempengaruhi prestasi belajar peserta didik digolongkan ke dalam faktor sosial dan non-sosial. Faktor sosial berkaitan dengan hubungan antar manusia yang terjadi dalam berbagi situasi sosial misalnya lingkunagan keluarga, teman, dan masyarakat. Adapun faktor nonsosial yaitu berkaitan dengan alam dan fisik, misalnya keadaan rumah, ruang belajar, fasilitas belajar, buku-buku sumber, dan sebagainya. Sependapat. dengan. Mulyasa,. Slameto. (2010:. 54-72). mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor internal, prestasi belajar siswa dipengaruhi dari dalam diri individu. Faktor internal diantaranya meliputi: (a) faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh), (b) faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan) dan (c) faktor kelelahan. Selain itu, prestasi belajar juga dipengaruhi oleh faktor eksternal, yaitu faktor dari luar individu. Faktor eksternal meliputi: (a) faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan), (b) faktor sekolah (metode mengajar guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa,.

(30) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 12. relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, metode belajar, dan tugas rumah, dan (c) faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat. Berdasarkan pendapat para ahli, prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh faktor internal yang berasal dari dalam diri siswa baik faktor jasmani, faktor psikologis seperti intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, serta kesiapan dan faktor kelelahan. Selain faktor internal, faktor eksternal yang banyak melibatkan interaksi guru dengan siswa dan siswa dengan siswa dapat berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa.. 2.1.2. Pembelajaran Kooperatif. 2.1.2.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang siswanya belajar dalam kelompok-kelompok kecil dan memiliki tingkat kemampuan yang berbeda (Taniredja, 2011: 209). Dalam hal ini setiap siswa yang ada di dalam kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda mulai dari kemampuan tinggi, sedang, rendah, dan memungkinkan setiap anggota kelompok berasal dari ras, budaya dan suku yang berbeda serta jender yang berbeda. Sependapat. dengan. Taniredja,. Rusman,. (2011:. 209). menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan teknik.

(31) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 13. pengelompokan yang di dalamnya siswa bekerja terarah pada tujuan belajar bersama dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang. Selain itu, pembelajaran kooperatif mengembangkan diskusi dan komunikasi agar siswa dapat saling berbagi kemampuan, saling belajar berpikir kritis, saling menyampaikan pendapat, saling memberi kesempatan menyalurkan kemampuan, saling membantu belajar, menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun teman lain (Daryanto & Mulyo, 2012: 242-243). Dalam hal ini, setiap anggota kelompok saling kerja sama dan membantu untuk memahami suatu pembelajaran. Berdasarkan. uraian. di. atas. dapat. disimpulkan. bahwa. pembelajaran kooperatif yaitu pembelajaran kelompok terdiri dari 4-5 siswa yang terbentuk secara heterogen dan saling bekerjasama, berkomunikasi untuk memecahkan masalah pada suatu pembelajaran.. 2.1.2.2 Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif Menurut Rusman (2011: 208) unsur-unsur dasar pembelajaran yaitu sebagai berikut: a. Siswa dalam kelompoknya haruslah beranggapan bahwa mereka sehidup sepenanggungan bersama. b. Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya, seperti milik mereka sendiri..

(32) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 14. c. Siswa haruslah melihat bahwa semua anggota di dalam kelompoknya memiliki tujuan yang sama. d. Siswa haruslah membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota kelompoknya. e. Siswa. akan. dikenankan. evaluasi. atau. diberikan. hadiah/penghargaan yang juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompok. f. Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan. untuk. belajar. bersama. selama. proses. pembelajarannya. g. Siswa diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang akan ditangani dalam kelompok kooperatif. Selain itu, menurut Nur (dalam Daryanto dan Mulyo, 2012: 242) unsur-unsur dalam pembelajaran kooperatif yaitu: a. Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya. b. Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama. c. Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi. d. Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya..

(33) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. e. Setiap. anggota. kelompok. (siswa). akan. 15. diminta. mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok koopertif. Berdasarkan pendapat dari kedua tokoh tersebut, terdapat persamaan bahwa unsur-unsur pembelajaran kooperatif yaitu siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya, setiap anggota di dalam kelompoknya mengetahui bahwa mempunyai tujuan yang sama, siswa membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya. Setiap anggota kelompok akan dikenai evaluasi, siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses pembelajarannya, dan siswa mempertanggungjawabkan secara individual materi yang akan ditangani dalam kelompok kooperatif.. 2.1.3. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw. 2.1.3.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dalam bahasa inggris, jigsaw berarti gergaji ukir dan ada yang menyebutnya puzzle yaitu sebuah teka-teki menyusun potongan gambar. Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini mengambil pola cara kerja sebuah gergaji (zigzag), yaitu siswa melakukan suatu kegiatan belajar dengan cara bekerjasama dengan siswa lain untuk mencapai tujuan bersama (Taniredja, 2011: 217)..

(34) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 16. Menurut Isjoni (2013: 77) menyatakan bahwa jigsaw merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal. Dalam hal ini siswa dapat dikatakan aktif karena siswa akan berkumpul dan berdiskusi dengan kelompok ahli mengenai suatu materi, kemudian siswa akan menjelaskan materi tersebut kepada teman atau anggota kelompoknya. Selain itu, menurut Rusman, (2011: 218) menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif tipe jigsaw menitik beratkan pada kerja kelompok siswa dalam bentuk kelompok kecil. Seperti yang diungkapkan Lie (dalam Rusman, 2011: 218) bahwa pembelajaran kooperatif model jigsaw merupakan model belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang secara heterogen yang siswanya saling bekerjasama dan bertanggung jawab secara mandiri. Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yaitu model pembelajaran yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan siswa secara aktif saling bekerjasama dan bertanggung jawab secara mandiri dalam suatu masalah yang diberikan oleh guru untuk mencapai prestasi yang maksimal..

(35) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 17. 2.1.3.2 Langkah-langkah Pembelajaran Jigsaw Berdasarkan pengertian model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw peneliti mengadopsi langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw menurut Trianto (2009: 73) langkah-langkahnya sebagai berikut: a. Siswa dibagi atas beberapa kelompok (tiap kelompok anggotanya 5-6 orang). b. Materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks yang telah dibagi-bagi menjadi beberapa subbab. c. Setiap anggota kelompok membaca subbab yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya. Misalnya, jika materi yang disampaikan mengenai sistem ekskresi. Maka seorang siswa dari satu kelompok mempelajari tentang ginjal, siswa yang lain mempelajari paru-paru, begitupun siswa lainnya mempelajari kulit, dan lainnya mempelajari hati. d. Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari subbab yang sama bertemu dalam kelompok- kelompok ahli untuk mendiskusikannya. e. Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya bertugas mengajar teman-temannya. f. Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa dikenai tagihan berupa kuis individu..

(36) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 18. Suprijono (2011: 45) langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yaitu a. Siswa dibagi menjadi beberapa tim yang anggotanya terdiri 4-5 siswa dengan karakteristik yang berbeda. Kelompok terdiri atas anggota yang memiliki kemampuan akademik, jenis kelamin dan latar belakang sosial yang berbeda. b. Materi pembelajaran dibagikan kepada siswa dalam kelompok asal dan setiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian materi pembelajaran tersebut. c. Selanjutnya semua siswa dengan materi pembelajaran yang sama, berkumpul dalam kelompok ahli. Dalam kelompok ahli, siswa mendiskusikan bagian materi yang sama serta menyusun recana bagaimana menyampaikan informasi tersebut kepada anggota kelompok yang lain. d. Kemudian para siswa yang berada dalam kelompok ahli kembali ke kelompok asal untuk menyampaikan materi pembelajaran yang sudah didiskusikan dalam kelompok ahli. e. Setelah diadakan pertemuan dan diskusi dalam kelompok asal, para siswa dievaluasi mengenai materi pembelajaran yang telah dipelajari. Selain itu, menurut Sani (2013: 137) menyatakan bahwa langkah-langkah pembelajaran jigsaw yaitu:.

(37) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 19. a. Siswa dikelompokkan ke dalam tim-tim yang terdiri atas beberapa siswa b. Setiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda c. Setiap orang dalam tim diberi materi yang ditugaskan d. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/subbab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan subbab. e. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli, tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang subbab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh. f. Setiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi g. Guru memberikan evaluasi h. Penutup Berdasarkan ketiga pendapat di atas peneliti menyimpulkan langkah-langkah pembelajaran jigsaw yaitu (1) siswa dibagi menjadi beberapa kelompok secara heterogen dengan jumlah anggota 4-6 siswa, (2) Kelompok mendapatkan sebuah materi pelajaran dan setiap anggotanya bertanggung jawab untuk mempelajari subbab yang telah diberikan, (3) siswa yang mendapat materi sama berkumpul (kelompok ahli) dan berdikusi untuk membahas materi serta menyusun rencana untuk menyampaikan informasi yang didapat kepada anggota kelompoknya (kelompok asal), (4) setelah siswa.

(38) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 20. berdiskusi di dalam kelompok ahli, setiap anggota kelompok kembali di kelompok asal dan menjelaskan materi yang telah didiskusikan, (5) mempresentasikan hasil diskusi, (6) siswa diberi soal evaluasi untuk pemberian skor.. 2.1.4. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). 2.1.4.1 Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Pendidikan. Kewarganegaraan. adalah. pendidikan. yang. memberikan pemahaman dasar tentang pemerintah, tata cara demokrasi, tentang kepedulian, sikap, pengetahuan politik, yang mampu mengambil keputusan politik secara rasional, sehingga dapat mempersiapkan warga negara yang demokratis dan partisipatif melalui suatu pendidikan yang berorientasi pada pengembangan berpikir kritis dan bertindak demokratis (Susanto, 2013: 226-227). Dalam hal ini kegiatan pembelajaran PKn di kelas harus melibatkan peserta didik secara aktif untuk mengembangkan potensi mereka untuk berfikir kritis serta demokratis. Selain itu, Pendidikan Kewarganegaraan memfokuskan pada pembentukan. warga. negara. yang. memahami. dan. mampu. melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 (BSNP, 2006: 108). Di dalam mata pelajaran PKn juga mengkaji seperangkat perstiwa, fakta, konsep, dan.

(39) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 21. generalisasi yang berkaitan dengan moralitas kehidupan bangsa (Utami, 2010: 66). Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa PKn merupakan sebuah mata pelajaran yang mengkaji tentang moralitas kehidupan bangsa dan memfokuskan pada pembentukan warga negara yang cerdas, terampil, berkarakter, berfikir kritis, serta demokratis sesuai yang diamanatkan dalam Pancasila dan UUD 1945.. 2.1.4.2 Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Dalam setiap sebuah mata pelajaran tentunya memiliki tujuan yang akan dicapai. Menurut Ubaedillah (2003: 6) pendidikan kewarganegaraan pada dasarnya yaitu menjadikan warga negara Indonesia yang cerdas, bermartabat dan aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Adapun tujuan pendidikan PKn di SD menurut Mulyasa (dalam Susanto, 2013: 231-232) yaitu: 1.. Mampu berfikir kritis, rasional dan kreatif dalam menanggapi persoalan hidup maupun isu kewarganegaraan di negaranya.. 2.. Mampu berpartisipasi dalam segala bidang kegiatan, secara aktif dan bertanggung jawab, sehingga bisa bertindak secara cerdas dalam semua kegiatan.. 3.. Bisa berkembang secara positif dan demokratis, sehingga mampu hidup bersama dengan bangsa lain di dunia dan mampu.

(40) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 22. berinteraksi, serta mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dengan baik. Hal ini akan mudah tercapai jika pendidikan nilai dan norma tetap ditanamkan pada siswa sejak usia dini karena jika siswa sudah memiliki nilai norma yang baik, maka tujuan untuk menjadi warga negara yang baik akan mudah terwujudkan. Secara lebih luas tujuan PKn di Sekolah Dasar yaitu untuk menjadikan warga negara yang baik, yaitu warga negara yang tahu, mau, dan sadar akan hak dan kewajibannya (Susanto, 2013: 234). Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa tujuan pelajaran PKn yaitu menjadikan siswa sebagai warga negara Indonesia yang baik yaitu cerdas, berpikir kritis, rasional dan kreatif, berpartisipasi dalam segala bidang kegiatan, bermartabat berkembang secara positif, demokratis dan aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.. 2.1.4.3 Sistem Pemerintahan Indonesia Sebuah negara tentunya memiliki tujuan berdirinya Negara tersebut. Tujuan Negara Indonesian terdapat di dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dibentuklah lembaga negara. Lembaga-lembaga negara sering kali mengalami. perubahan,. baik. susunan. maupun. jenis-jenisnya.. Perubahan ini disesuaikan dengan kebutuhan negara. Susunan.

(41) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 23. lembaga-lembaga Negara pada zaman orde baru maupun orde reformasi. Sebelum amandemen lembaga negara terdiri dari UUD 1945, MPR, DPR, Presiden, BPK, DPA, MA. Lembaga tertinggi negara adalah MPR. Sebelum amandemen Presiden dipilih oleh MPR. Dari hasil amandemen yang terakhir diuraikan mengenai lembaga-lembaga negara yang kewenangannya diatur dalam UUD 1945. a. Lembaga Legislatif Tugas lembaga legislatif, yaitu membuat peratran perundangundangan. Lembaga legislatif terdiri dari MPR, DPR, DPD. b. Lembaga Eksekutif Tugas. lembaga. eksekutif. melaksanakan. undang-undang. dipercayakan kepada presiden. Lembaga eksekutif terdiri dari presiden dan wakil presiden. c. Lembaga Yudikatif Lembaga yudikatif bertugas mengawasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan. Lembaga yudikatif terdiri dari MK, MA, KY. Setelah amandemen lembaga tertinggi negara berubah menjadi rakyat. Selain itu, pemilihan presiden dan wakil presiden dipilih langsung oleh rakayat. Adapun lembaga negara yang ada setelah amandemen yaitu Rakyat, UUD 1945, MPR (Majelis Permusyawaran Rakyat), DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), DPD (Dewan Perwakilan.

(42) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 24. Daerah), Presiden/wakil presiden, MA (Mahkamah Agung), MK (Mahkamah Konstitusi), KY (Komisi Yudisial), KPU (Komisi Pemilihan Umum), dan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan). Setelah amandemen lembaga negara DPA dihapuskan. Dari setiap lembaga negara tersebut mempunyai tugas dan wewenang masing-masing. Dalam sistem pemerintahan Indonesia dibagi menjadi dua yaitu sistem pemerintah pusat dan daerah. Sistem pemerintah pusat dipimpin oleh presiden. Adapun yang termasuk ke dalam pemerintah pusat yaitu Presiden/wakil presiden dan mentri. Menteri presiden terdiri dari Menteri koorninator (menko), Menteri non departemen, dan menteri negara yang memimpin departemen, serta pejabat tinggi neagara setingkat menteri. Dalam menjalankan urusan pemerintah pusat, pemerintah pusat memberikan otonomi daerah. Otonomi adalah hak pemerintah daerah untuk mengatur urusan pemerintahan setempat berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai peraturan perundang-undangan. Pemerintah daerah terdiri dari Gubernur dan Bupati/Walikota dan Perangkat Pemerintah Daerah. Perangkat pemeritah daerah terdiri dari sekertariat daerah, sekertarisat DPRD, dinas daerah, lembaga teknis daerah. Otonomi daerah hanya berlaku untuk bidang-bidang tertentu saja, sehingga pemerintah pusat tetap mempunyai kewenangan dalam mengatur. beberapa. bidang.. Bidang-bidang. yang. mempunyai. kewenangan pemerintah pusat ada 6, yaitu bidang politik luar negeri,.

(43) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 25. bidang pertahanan, bidang keamanan, bidang peradilan, bidang moneter dan fiskal, dan bidang agama. Adapun hubungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah terjadi pada beberapa bidang diantaranya keuangan, pelayanan umum,pemanfaatan sumber daya alam.. 2.2. Penelitian Relevan Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Handoyo (2009), dengan judul Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw di SMP Negeri 1 Jiwan Tahun 2008/2009. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah penerapan motode pembelajaran kooperatif model jigsaw dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jiwan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan keaktifan pada siklus I 6,0% meningkat pada siklus II menjadi 6,7%, dan meningkat pada siklus III menjadi 7,7%. Prestasi belajar juga meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan rata-rata nilai siswa pada siklus I 6,0 meningkat menjadi 6,7 pada siklus II, dan pada sikus III rata-rata nilai siswa meningkat menjadi 7,7. Penelitian berikutnya dilakukan oleh Bustamin (2014), dengan judul. Penerapan. Cooperatif. Learning. Tipe. Jigsaw. Dalam. Pembelajaran IPA Tentang Pesawat Sederhana Siswa Kelas V SDN.

(44) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 26. No 1 Loli Saluran Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tujuan penelitian ini yaitu meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA tentang materi pesawat sederhana di kelas V SDN No. 1 Loli Saluran melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I siswa yang sudah mencapai KKM ≥ 70 yaitu 13 orang dengan presentase 46,43%, pada siklus II siswa yang sudah mencapai KKM ≥ 70 yaitu 18 orang dengan presentasi 64,29%. Indikator capaian pada penelitian ini yaitu 75% dari jumlah siswa mendapatkan nilai ≥ 70. Siklus I dan II belum berhasil mencapai target capaian maka dilanjutkan pada siklus III. Pada siklus III terjadi peningkatan hasil belajar dengan presentase siswa yang mencapai KKM yaitu 100% atau 28 siswa nilaianya ≥ 70. Penelitian selanjutnya tentang prestasi belajar yang dilakukan oleh Supriyono (2010), dengan judul Peningkatan Prestasi Belajar Menggunakan Model Cooperative Learning Teknik Jigsaw dalam Mata Pelajaran IPS kelas IV SD Kanisius Wirobrajan Yogyakarta Tahun Pelajaran 2009/2010. Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar IPS pada siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan semester genap tahun pelajaran 2009/2010 setelah menggunkan pembelajaran model cooperative learning tipe jigsaw. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan.

(45) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 27. prestasi belajar IPS. Hal ini dillihat dari peningkatan rata-rata kelas dari nilai 60,00 naik menjadi 67,88 pada tindakan siklus I dan meningkat lagi pada tindakan siklus II yaitu 71,06. Dari ketiga penelitian di atas diketahui bahwa penerapanmodel pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar Matematika, meningkatkan hasil belajar IPA, dan prestasi belajar IPS. Ketiga penelitian tersebut relevan dengan penelitian. yang. dilakukan. oleh. peneliti. karena. sama-sama. menggunakan model pembelajaraan kooperatif jigsaw. Perbedaannya pada variabel dependennya yaitu meningkatkan keaktifan dan prestasi, hasil belajar, dan prestasi belajar, serta pada mata pelajarannya. Peneliti akan melihat peningkatan prestasi belajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran yang berbeda yaitu PKn. Oleh karena itu, peneliti akan mengembangkan sebuah penelitian baru yang berjudul Peningkatan Prestasi Belajar PKn Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas VI di SDN Kledokan Yogyakarta. Handoyo (2009) Penerapan model pembelajaran kooperatif jigsaw dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar matematika Bustamin (2014) Penerapan model pembelajaran kooperatif jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar IPA Supriyono (2010) Penerapan model pembelajaran kooperatif jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar IPS. Penelitian yang akan dilakukan: Peningkatan Prestasi Belajar PKn Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw.. Gambar II. 1 Literatur Map Penelitian Relevan.

(46) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 28. 2.3 Kerangka Berpikir Prestasi belajar merupakan suatu hasil yang diperoleh dari apa yang telah dilakukan yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik pada sejumlah mata pelajaran tertentu. Selain faktor internal, prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu sosial dan non-sosial. Faktor sosial dilihat dari interaksi antar siswa dan interaksi 2 arah antar guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran, sedangkan faktor non-sosial dilihat dari fasilitas belajar. Interaksi antar siswa sangat berperan penting dalam peningkatan prestasi belajar karena siswa diberi kesempatan memperdalam materi dengan siswa lain. Dalam kegiatan pembelajaran, guru harus menggunakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk saling berinteraksi dalam mempelajari suatu materi. Pada kenyataannya kegiatan pembelajaran hanya satu arah yaitu guru ke siswa. Bahan ajar disampaikan secara ceramah oleh guru, sehingga peran siswa di kelas hanya mendengar, dan mencatat. Hal ini menjadikan siswa pasif dan tidak memahami secara maksimal materi yang disampaiakan guru. Akibatnya prestasi belajar siswa rendah. Rendahnya prestasi belajar dapat dilihat pada aspek kognitif yaitu ketidaktuntasan KKM, pada aspek afektif terlihat dari sikap siswa yang tidak mendukung kegiatan pembelajaran dan tidak berinteraksi baik dengan teman lain, dan pada aspek psikomotor terjadi.

(47) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 29. ketidaksesuaian gerakan fisik siswa dengan kegiatan dan tujuan pembelajaran. Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang memfokuskan kegiatan belajar siswa untuk saling berinteraksi, bekerja sama dalam memecahkan masalah untuk mencapai tujuan belajar. Salah satu tipe dari pembelajaran kooperatif yang terdapat unsur kerja sama dalam proses penguasaan materi adalah jigsaw. Model pembelajaran jigsaw ini menuntut siswa secara kognitif, afektif, dan psikomotorik. Siswa akan saling mengemukakan pendapat, bekerja sama, memahami dan mempelajari materi yang mereka dapat, menjelaskan materi kepada teman, serta mempresentasikan hasil diskusi. Pada model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw siswa akan lebih banyak diberi kesempatan untuk berinteraksi dengan siswa lain dalam memecahkan masalah. Siswa yang terlibat aktif dalam pembelajaraan kooperatif tipe jigsaw dan saling membantu dalam penguasaan materi akan mencapai prestasi yang maksimal. Penelitian. relevan. menunjukkan. bahwa. penerapan. pembelajaran kooperatif jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar IPS (Supriyono, 2010). Oleh karena itu, jika model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw diterapkan pada mata pelajaran PKn maka akan meningkatkan prestasi belajar pada aspek kogntif, afektif, dan psikomotorik siswa kelas VI SDN Kledokan Yogyakarta..

(48) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 30. 2.4 Hipotesis Tindakan Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka hipotesis yang ditentukan peneliti adalah: 2.4.1. Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dilakukan sesuai langkah-langkah jigsaw secara berurutan, yaitu ; penyampaian tujuan dan motivasi, pembagian kelompok asal dan ahli, diskusi kelompok ahli, diskusi kelompok asal, presentasi kelompok asal, pemberian soal evaluasi dalam rangka meningkatkan prestasi belajar PKn pada siswa kelas VI SDN Kledokan Yogyakarta.. 2.4.2. Model. pembelajaran. kooperatif. tipe. jigsaw. dapat. meningkatkan prestasi belajar PKn pada siswa kelas VI SDN Kledokan Yogyakarta..

(49) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB III METODE PENELITIAN. Bab III ini akan memaparkan mengenai (1) jenis penelitian, (2) setting penelitian, (3) desain, (4) instrumen penelitian, (5) teknik pengumpulan data, (6) uji validitas dan reliabilitas, (7) teknik analisis data, (8) indikator keberhasilan, dan (9) jadwal penelitian.. 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru kelasnya sendiri dengan cara (1) merencanakan, (2) melaksanakan, dan (3) merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipasif (Kusumah, & Dedi, 2009: 1). PTK dikatakan partisipatif karena peneliti menentukan topik, perumusan masalah, perencanaan, pelaksanaan, analisis, dan pelaporannya itu sendiri. Selain itu, PTK dikatakan kolaboratif karena pelaksanaan (khususnya dalam pengamatannya) melibatkan teman sejawat (Muslich, 2009: 7). Selain itu, tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran di kelas dan meningkatkan praktik pembelajaran agar menjadi lebih berkualitas. Model penelitian tindakan kelas yang digunakan peneliti adalah model Kemmis & Mc Taggart (dalam Kusumah & Dedi, 2009: 21). 31.

(50) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 32. Perencanaan. Refleksi. Siklus 1. Pelaksanaan. Pengamatan. Perencanaan. Refleksi. Siklus 2. Pelaksanaan. Pengamatan SIKLUS SELANJUTNYA Ganbar III. 1. Siklus PTK menurut Kemmis dan Taggart, (1990). Secara garis besar model Kemmis dan Taggart, (1990) terdapat empat tahapan dalam pelaksanaan PTK untuk setiap siklusnya yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, (4) refleksi seperti yang dijelaskan oleh Arikunto (2008 :16-21) sebagai berikut: a. Perencanaan Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan..

(51) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 33. b. Pelaksanaan Tahap ini merupakan implemetasi dan penerapan isi rancanagan, yaitu mengenakan tindakan di kelas. c. Pengamatan Tahap ini dilakukan oleh pengamat pada waktu pelaksanaan tindakan berlangsung. d. Refleksi Kegiatan untuk menggkaji secara menyeluruh pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan dan melakukan evaluasi untuk menyempurnakan tindakan selanjutnya.. 3.2 Setting Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Kledokan, Jl. Garumi III,. Kledokan Caturtunggal, Depok, Yogyakarta.. Sekolah ini termasuk dalam kawasan pedesaan dan lokasi sekolah berada di tengah pemukiman penduduk, sehingga jauh dengan jalan utama kota. Hal ini memungkinkan terciptanya suasana belajar yang nyaman. 3.2.2 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VI di SDN Kledokan yang berjumlah 32 siswa. Siswa perempuan di kelas sebanyak 9 siswa, sedangkan siswa laki-laki di kelas sebanyak 23 siswa..

(52) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 34. 3.2.3 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah peningkatan prestasi belajar pada mata pelajaran PKn melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di SDN Kledokan Yogyakarta.. 3.3 Persiapan Langkah awal sebelum melaksanakan PTK adalah melakukan persiapan. Persiapan yang dilakukan oleh peneliti meliputi permohonan izin kepada kepala SDN Kledokan untuk melaksanakan penelitian di sekolah tersebut; melakukan wawancara terhadap guru dan siswa untuk mencari informasi mengenai permasalahan pada mata pelajaran PKn; melakukan observasi atau pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran di kelas VI untuk mengumpulkan data tentang kondisi yang sesungguhnya, serta meminta dokumen nilai PKn siswa dari 1 tahun yang lalu kepada guru kelas yang bersangkutan. Peneliti selanjutnya mengidentifikasi masalah mengenai prestasi belajar pada mata pelajaran PKn setelah mendapat data berupa hasil wawancara, observasi, dan dokumen nilai. Dari hasil identifikasi diketahui bahwa prestasi belajar siswa masih banyak yang di bawah KKM. Peneliti kemudian merencanakan sebuah pembelajaran dengan mengunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran PKn siswa kelas VI SDN Kledokan untuk memecahkan masalah..

(53) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 35. Peneliti kemudian menyusun proposal penelitian setelah mengetahui permasalahan yang ada di kelas. Peneliti mengkaji standar kompetensi, kompetensi dasar, serta materi pokok untuk menyusun rencana penelitian. Peneliti menyusun instrumen pembelajaran (silabus, RPP, LKS, bahan ajar, dan penilaian). Peneliti juga menyusun dan mempersiapkan instrumen pengumpulan data penelitian (rubrik pengamatan afektif, psikomotorik, kisiisi soal, soal evaluasi/tes, dakumen penilaian instrument penilaian).. 3.4 Kegiatan Setiap siklus Penelitian ini akan dilaksanakan dalam 2 siklus. Apabila siklus 1 target belum tercapai, peneliti akan mempersiapkan dan melaksanakan 2 siklus berikutnya sampai target tercapai. Siklus 1 dan 2 masing-masing terdiri dari 2 pertemuan, setiap pertemuan memiliki alokasi waktu 2 x 35 menit. Siklus 1 menggunakan metode jigsaw pada materi lembaga-lembaga Negara sebelum dan sesudah amandemen. Pada siklus 2 juga menggunakan metode jigsaw pada materi pemerintan pusat dan daerah serta hubungan pemerintah pusat dan daerah.. 3.4.1. Kegiatan Siklus 1. 1. Perencanaan Perencanaan yang dilakukan peneliti sebelum memberikan tindakan kepada siswa meliputi : (a) menentukan SK dan KD terkait tindakan yang akan diberikan, (b) mempersiapkan rancangan perangkat.

(54) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 36. pembelajaran yang meliputi pembuatan silabus dan RPP, (c) menyusun LKS, (d) menyusun instrumen penilaian siswa, (e) menyiapkan bahan ajar, (e) menyusun lembar observasi afektif, psikomotorik, dan (f) pada siklus pertama, kegiatan pembelajaran akan difokuskan pada materi lembagalembaga Negara sebelum dan sesudah amandemen. 2. Pelaksanaan Pertemuan 1 A. Kegiatan Awal Salam, doa, dan absensi. a. Apersepsi Guru menggali informasi siswa dengan bertanya nama Presiden serta kedudukan Presiden RI. b. Orientasi Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, sertamenjelaskan langkah-langkah pembelajaran. c. Motivasi Guru memberi motivasi siswa dengan menyanyikan lagu Garuda Pancasila. B. Kegiatan Inti 1.. Guru menjelaskan garis besar lembaga-lembaga negara sebelum dan sesudah amandemen.. 2.. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok secara heterogen..

(55) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3.. 37. Setiap kelompok terdiri dari 4-6 siswa, yang disebut kelompok asal.. 4.. Setiap kelompok mendapatkan sub materi lembaga-lembaga negara yang berbeda yaitu MPR, DPR, DPD, Presiden dan Wakil Presiden, Kekuasaan Kehakiman, KPU, BPK.. 5.. Siswa yang mempunyai materi yang sama berkumpul untuk membentuk kelompok baru yang disebut kelompok ahli.. 6.. Siswa di dalam kelompok ahli mencari dan memahami materi yang. mereka. dapat. melalui. diskusi,. serta. mengerjakan. mengerjakan LKS kelompok ahli. 7.. Siswa dari kelompok ahli kembali ke kelompok asal untuk menjelaskan materi yang telah didiskusikan dalam kelompok ahli.. 8.. Setiap kelompok mendapatkan bagan struktur lembaga-lembaga negara yang belum lengkap.. 9.. Siswa melengkapi bagan struktur lembaga-lembaga negara.. 10. Masing-masing kelompok asal mempresentasikan hasil diskusi. C. Kegiatan Akhir 1. Siswa bersama guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran. 2. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara lisan. 3. Guru memberikan pekerjaan rumah. 4. Guru menutup pelajaran dengan doa dan salam penutup..

(56) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 38. Pertemuan 2 A. Kegiatan Awal Salam, doa, dan absensi. a. Apersepsi Guru menggali informasi siswa dengan bertanya tugas dan wewenang seorang ketua kelas dan dikaitkan dengan tugas dan wewenang Presiden. b. Orientasi Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, sertamenjelaskan langkah-langkah pembelajaran. c. Motivasi Guru memberi motivasi siswa dengan tepuk semangat. B. Kegiatan Inti 1.. Guru menjelaskan garis besar tugas dan wewenang lembagalembaga negara sebelum dan sesudah amandemen.. 2.. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok secara heterogen.. 3.. Setiap kelompok terdiri dari 4-6 siswa, yang disebut kelompok asal.. 4.. Setiap kelompok mendapatkan sub materi tugas dan wewenang MPR, DPR, DPD, Presiden dan Wakil Presiden, Kekuasaan Kehakiman, KPU, BPK.. 5.. Siswa yang mempunyai materi yang sama berkumpul untuk membentuk kelompok baru yang disebut kelompok ahli..

(57) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 6.. 39. Siswa di dalam kelompok ahli mencari dan memahami materi yang. mereka. dapat. melalui. diskusi,. serta. mengerjakan. mengerjakan LKS kelompok ahli. 7.. Siswa dari kelompok ahli kembali ke kelompok asal untuk menjelaskan materi yang telah didiskusikan dalam kelompok ahli.. 8.. Setiap kelompok mendapatkan bagan struktur tugas lembagalembaga negara yang belum lengkap.. 9.. Siswa melengkapi bagan struktur tugas lembaga-lembaga negara.. 10. Masing-masing kelompok asal mempresentasikan hasil diskusi. C. Kegiatan Akhir 1. Siswa bersama guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran. 2. Siswa mengerjakan 20 soal pilihan ganda. 3. Guru memberikan pekerjaan rumah. 4. Guru menutup pelajaran dengan doa dan salam penutup. 3. Pengamatan Kegiatan pengamatan dilakukan agar mendapat gambaran lengkap mengenai proses pembelajaran yang sedang berlangsung di kelas. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan afektif dan psikomotorik. Pengamat memberi skor pada setiap aspek afektif dan psikomotorik. Skor tersebut diubah dalam bentuk persentase yang kemudian dibandingkan dengan kondisi awal..

(58) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 40. 4. Refleksi Peneliti bersama dengan guru merefleksikan hasil pemberian tindakan pada siklus I yang meliputi: a. Mengidenfikasi hambatan-hambatan, kelemahan pada siklus 1, dan hal-hal yang sudah baik dan hal yang perlu diperbaiki. b. Melakukan analisis untuk membandingkan antara kondisi awal dan kondisi akhir dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan untuk memutuskan apakah siklus 1 dilanjutkan atau tidak.. 3.4.2. Kegiatan Siklus 2. 1. Perencanaan Seperti yang dilakukan dalam siklus 1, kegiatan perencanaan pada siklus 2 dilakukan dengan merancang perangkat pembelajaran, menyusun LKS, menyusun lembar observasi, dan menyusun instrumen penilaian siswa. Pada siklus 2 kelompoknya berbeda dan materi yang digunakan pemerintah pusat dan daerah, serta hubungan pemerintah pusat dan daerah. 2. Pelaksanaan Pertemuan 1 A. Kegiatan Awal Salam, doa, dan absensi.. a. Apersepsi.

(59) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 41. Guru menggali informasi siswa dengan bertanya tempat tinggal Presiden dan yang membantu Presiden. b. Orientasi Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, serta menjelaskan langkah-langkah pembelajaran. c. Motivasi Guru memberi motivasi siswa dengan menyanyikan lagu Garuda Pancasila. B. Kegiatan Inti 1.. Guru menjelaskan garis besar pemerintah pusat.. 2.. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok secara heterogen.. 3.. Setiap kelompok terdiri dari 4-6 siswa, yang disebut kelompok asal.. 4.. Setiap kelompok mendapatkan sub materi pemerintah pusat (Presiden, Wakil Presiden, menteri koordinator, menteri negara non-departemen, menteri negara departemen, pejabat tinggi negara setingkat menteri).. 5.. Siswa yang mempunyai materi yang sama berkumpul untuk membentuk kelompok baru yang disebut kelompok ahli.. 6.. Siswa di dalam kelompok ahli mencari dan memahami materi yang. mereka. dapat. melalui. mengerjakan LKS kelompok ahli.. diskusi,. serta. mengerjakan.

Gambar

Tabel III. 1 Peubah dan Instrumen Penelitian
Tabel III.2 Indikator Aspek Afektif
Tabel III. 4 Lembar pengamatan afektif  No  Nama  Kerja sama  Skor Menghargai  pendapat  teman  Mengambil giliran  mengerjakan  tugas  Memberi  kesempatan teman berbicara  Berbagi tugas  menyelesaikan pekerjaan kelompok  No  Nama  Berpartisipasi  Skor Akti
Tabel  III.  8  menunjukkan  bahwa  ketiga  validator  memberikan  skor setiap item yaitu 4 atau 5, dengan nilai rata-rata 4,5
+7

Referensi

Dokumen terkait

1) Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses

Building Approvals adalah sebuah indikator yang menghitung pertumbuhan jumlah rumah baru di suatu negara.Contoh : Jika nilai Building Approvals Ausi lebih tinggi dari nil ai

itu, indikator juga digunakan untuk menentukan konsentrasi ion hidrogen atau pH larutan encer, sejumlah besar indikator yang berisi ion hidrogen, berisi juga gugus asam dan

Toisaalta, tulosten perusteella voidaan esittää, että pelaajan ja pelihahmon välinen suhde on myös merkityksellisessä osassa pelaamista sekä pelaajan ja pelihahmon

Dengan tidak bekerja, seorang ibu hamil bisa mendapatkan informasi seputar kehamilan dan persalinan yang akan dihadapi baik melalui media elektronik atau cetak dan

By inviting their audiences to get to the bottom of their narrative enigmas, conspiratorial television shows encourage precisely such a behavior – and user

Berdasarkan uraian di atas maka pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah dengan implementasi model pembelajaran Problem Posing dengan metode Brainstorming diharapkan dapat

Aplikasi sistem informasi geografis ini dapat menampilkan data- data yang berkaitan dengan informasi tempat wisata di wilayah DKI Jakarta, memberikan kemudahan