• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT ELLEN ASTRI WIJAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT ELLEN ASTRI WIJAYA"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT

ELLEN ASTRI WIJAYA

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

Email : [email protected]

ABSTRAK

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT

(Studi Kasus Pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung)

Oleh : Ellen Astri Wijaya

Dibawah Bimbingan :

IMAN PIRMAN HIDAYAT SE., M.Si., Ak., CA R.NENENG RINA A S.E., M.M,Ak, CA

Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui pengaruh kompetensi yang ditinjau dari pengetahuan, pengalaman (2) pengaruh independensi auditor terhadap kualitas audit. Penelitian ini merupakan penelitian kausal, dimana ada pengaruh kompetensi dan independensi auditor terhadap kualitas audit akuntan

(2)

publik di Kota Bandung. Populasi dalam penelitian ini adalah pada 9 Kantor Akuntan Publik (KAP) di Bandung. Pengambilan Sampel dilakukan secara Purpose Sampling, dengan sampel 30 responden. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan survey melalui pembagian kuesioner kepada responden. Analisis data penelitian menggunakan analisis regresi berganda dengan menggunakan program SPSS versi 16.00. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kompetensi yang dinjau berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit (2) Independensi auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.

(3)

INFLUENCE OF COMPETENCY AND AUDITOR INDEPENDENCY TOWARDS AUDIT QUALITY

(A case Study at Public Accounting Firm in Bandung) By :

Ellen Astri Wijaya

Guided by :

IMAN PIRMAN HIDAYAT SE., M.Si., Ak., CA R.NENENG RINA A S.E., M.M,Ak, CA

This Researceh is (1) aimed to know the auditor competency and (2) Independency towards audit quality. This is a causal research, where there’s an influence of auditor competency and Independency at 9 KAP (Public Accounting Firm) in Bandung. Purposive sampling with 30 respondents is used in this research. The data is gained through questionnire which is given to the respondents. Double regresion analysis is used to analyzed the data by usig SPSS program version 16.00. The research result showed (1) there’s no significant influence of competency towards audit quality (2) independency has significant influence towards audit quality.

(4)

PENDAHULUAN

Perkembangan perekonomian saat ini mengarah pada globalisasi, dengan kebebasan persaingan usaha diantara negara-negara di dunia. Pengaruh globalisasi tersebut membawa dampak bagi banyak hal, tidak terkecuali bagi jasa audit dan profesi auditor independen atau akuntan publik di Indonesia. Adanya kebutuhan akan laporan keuangan yang memadai dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat, membawa banyak perusahaan tergantung pada jasa audit yang ditawarkan oleh akuntan publik.

Laporan keuangan menyediakan berbagai informasi keuangan yang bersifat kuantitatif dan diperlukan sebagai sarana pengambilan keputusan baik oleh pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan. Menurut FASB, ada dua karakteritik terpenting yang harus ada dalam laporan keuangan yakni relevan (relevance) dan dapat diandalkan (realible). Kedua karakteristik tersebut sangatlah sulit untuk diukur, sehingga para pemakai informasi membutuhkan jasa pihak ketiga yaitu auditor independen untuk memberikan jaminan bahwa laporan keuangan tersebut memang relevan dan dapat diandalkan serta dapat meningkatkan kepercayaan semua pihak yang berkepentingan dengan perusahaan tersebut (singgih dan Bawono, 2010). Auditor independen juga sering disebut sebagai akuntan publik.

Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Guna menunjang profesionalismenya sebagai akuntan publik maka dalam melaksanakan tugas auditnya, auditor harus berpedoman pada standar audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Yakni standar umum, standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan. Dimana standar umum merupakan cerminan kualitas pribadi yang harus dimiliki oleh seorang auditor yang mengharuskan auditor untuk memiliki dan pelatihan teknis yang cukup dalam melaksanakan prosedur audit. Sedangkan standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan mengatur auditor dalam hal pengumpulan data dan kegiatan lainnya yang dilaksanakan selama melakukan audit serta mewajibkan auditor untuk menyusun suatu laporan atas laporan keuangan yang diauditnya secara keseluruhan (elfriani, 2007).

(5)

Namun selain standar audit, akuntan publik juga harus mematuhi kode etik profesi yang mengatur perilaku akuntan publik dalam menjalankan praktik profesinya baik dengan sesama anggota maupun dengan masyarakat umum. Kode etik ini mengatur tentang tanggung jawab profesi, kompetesi dan kehati-hatian profesional, kerahasiaan, perilaku profesional serta standar teknis bagi seorang auditor dalam menjalankan profesinya (elfarini,2007).

Akuntan publik atau auditor independen dalam tugasnya mengaudit perusahaan klien memiliki posisi yang strategis sebagai pihak ketiga dalam lingkungan perusahaan klien yakni ketika akuntan publik mengemban tugas dan tanggung jawab dari manajemen (agen) untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan yang dikelolanya. Dalam hal ini manajemen ingin supaya kinerjanya terlihat selalu baik dimata pihak eksternal perusahaan terutama pemilik (prinsipal). Akan tetapi disisi lain, pemilik menginginkan supaya auditor melaporkan dengan sejujurnya keadaan yang ada pada perusahaan yang telah dibiayainya. Dari uraian diatas terlihat adanya suatu kepentingan yang berbeda antara manajemen dan pemakai laporan keuangan (elfarini,2007).

Sampai saat ini belum ada definisi yang pasti mengenai kualitas audit. Hal ini disebabkan tidak adanya pemahaman umum mengenai faktor penyusunan kualitas audit dan sering terjadi konflik peran antara berbagai pengguna laporan audit. Pengukuran kualitas audit membutuhkan kombinasi antara ukuran hasil dan proses. Pengukuran hasil lebih banyak digunakan karena pengukuran proses tidak dapat diobservasi secara langsung sedangkan pengukuran hasil biasanya menggunakan ukuran besarnya Kantor Akuntan Publik (Yulianti,2008).

De Angelo (1981) menyatakan kualitas audit merupakan probabilitas bahwa auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran pada sisterm akuntansi klien. Sedangkan probabilitas untuk menemukan pelanggaran tergantung pada kemampuan teknis auditor, dan probabilitas melaporkan pelanggaran tergantung pada independensi auditor (Deis dan Giroux, 1992 dalam Batubara, 2008). Sementara itu AAA Financial Accounting commite (2000) dalam Christiawan (2003:82) menyatakan bahwa kualitas audit ditentukan oleh 2

(6)

hal, yaitu kompetensi dan independensi. Kedua hal tersebut berpengaruh langsung terhadap kualitas audit dan kualitas laporan keuangann (Elfarini,2007).

(7)

Metode Penelitian yang digunakan

Adapun metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode deskriptif karena dalam pelaksanaanya meliiputi data, analisis dan interpretasi tentang arti dan data yang diperoleh. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yakni mencari dan mengumpulkan data yang ada di lapangan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor, unsur-unsur bentuk, dan suatu sifat dari fenomena di masyarakat. (Nazir,1998:51)

Metode deskriptif analisis merupakan suatu metode yang meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. (Mohammad. Nazir, 2011 : 54)

PEMBAHASAN

Kompetensi Auditor di Kantor Akuntan Publik yang berada di Kota Bandung

Berdasarkan hasil penelitian dari keseluruhan jawaban responden

mengenai Kompetensi di rekap untuk dilihat skor total jawaban responden dapat dilihat pada tabel 4.2.1

No Pernyataan Skor yang ditargetkan

Skor yang diperoleh

Kategori

1 2 3 4 5

1 Auditor harus memiliki rsa

ingin tahu yang besr, berpikiran luas dan mampu menangani ketidakpastian.

30x5=150 137 Sangat Baik

2 Auditor harus dapat

menerima bahwa tidak ada solusi yang mudah, serta menyadari bahwa beberapa temuan dapat bersifat

(8)

subyektif.

3 Auditor harus mampu

bekerjasama dalam tim.

30x5=150 144 Sangat Baik

4 Auditor harus memiliki

kemampuan untuk melakukan review analitis

30x5=150 139 Sangat Baik

5 Auditor harus memiliki

pengetahuan tentang organisasi untuk memahami organisasi.

30x5=150 139 Sangat Baik

6 Auditor harus mempunyai

pengetahuan auditing dan pengetahuan tentang sektor publik.

30x5=150 129 Baik

7 Auditor harus memiliki

pengetahuan tentang akuntansi yang akan membantu dalam mengolah angka dan data.

30x5=150 140 Sangat Baik

8 Auditor harus memiliki

keahlian untuk melakukan wawancara serta

kemampuan membaca cepat.

30x5=150 128 Baik

9 Auditor harus memahami

ilmu statistik serta mempunyai keahlian menggunakan komputer.

30x5=150 135 Sangat Baik

10 Auditor memiliki

kemampuan untuk menulis dan mempresentasikan laporan dengan baik.

30x5=150 139 Sangat Baik

Jumlah 1500 1362 Sangat Baik

Untuk menyederhanakan interpretasi setiap tanggapan responden penulis mengacu kepada kriteria yang dikemukakan Sudjana (1997:79), dengan langkah-langkah sebagai berikut:

(9)

2. Menentukan nilai terendah secara keseluruhan : 30 x 1 x 10 = 300 3. Menentukan batas interval dengan menggunakan rumus : =

= 240

4. Menentukan klasifikasi penilaian mengenai kompetensi adalah sebagai berikut:

Nilai 300 – 540 Sangat rendah Nilai 541 – 781 Rendah Nilai 782 – 1022 Cukup Nilai 1023 – 1263 Baik

Nilai 1264 – 1504 Sangat Baik

Dengan demikiam nilai yang diperoleh dari perhitungan terhadap

tanggapan responden mengenai kompetensi auditor pada Kantor Akuntan

Publik di Kota Bandung adalah 1362. Hal ini menunjukan kedalam interval

berkategori sangat baik. Berdasarkan Kuesioner yang dibagikan pada

responden hasil Sangat baik disini berarti, Responden yang sebagian besar

adalah audior menyetujui bahwa Kompetensi berpengaruh terhadap Kualitas

audit. Dengan respon yang masuk pada kriteria Sangat baik membuktikan

adanya pengaruh Kompetensi. Adapun pengaruh kompetensi terhadap kualitas

audit dari hasil pengolahan SPSS adalah 1,6%. Dari hasil uji Validitas

menunjukan bahwa indikator yang digunakan untuk mengukur semua variabel

kompetensi dalam penelitian ini dinyatakan sebagai item yang valid. Deperoleh

bahwa dari indikator-indikator variabel yang digunakan dalam penelitian ini

semuanya memiliki nilai yang lebih besar dari 0.361 yaitu r tabel untuk sampel

sebanya 30. Dari hasil uji Realibilitas, variabel kompetensi mendapatkan nilai

Cronbach Alpha sebesar 0.939, yang artinya Reliabel karena lebih dari 0.7.

(10)

arah koefisien negatif. Hal ini menunjukan bahwa apabila auditor tidak

memiliki kompetensi dapat menurunkan kualitas audit. Dari hasil perhitungan

didapat nilai t sebesar -.0968 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.342.

Apabila dilihat dari nilai signifikasinya yang kurang dari 0.05, ini berarti

variabel kompetensi tidak berpengaruh Signifikan terhadap Kualitas audit.

Sedangkan menurut persamaan regresi, terlihat bahwa koefisien variabel

kompetensi adalah negaif, hal ini berarti meningkatnya persepsi responden

terhadap kompetensi pada penurunan kualitas audit.H1 diterima, artinya

kompetensi berpengaruh tidak signifikan dapat meningkatkan Kualitas Audit

dalam pemeriksaan laporan keuangan

Independensi Auditor di Kantor Akuntan Publik yang berada di Kota Bandung

Berdasarkan hasil penelitian dari keseluruhan jawaban responden

mengenai Independensi di rekap untuk dilihat skor total jawaban responden dapat dilihat pada tabel 4.2.2 :

No Pernyataan Skor yang ditargetkan

Skor yang diperoleh

Kategori

1 2 3 4 5

1 Auditor sebaiknya memiliki

hubungan dengan klien yang sama paling lama 3 tahun.

30x5=150 136 Sangat Baik

2 Berupaya tetap bersifat

independen dalam

melakukan audit walaupun telah lama menjalin hubungan dengan klien.

30x5=150 186 Sangat Baik

(11)

klien yang ditemukan dilaporkan karena lamanya hubungan dengan klien.

4 Agar tidak kehilangan klien

kadang harus bertindak tidak jujur.

30x5=150 145 Sangat Baik

5 Jika audit yang dilakukan

buruk, maka dapat sanksi dari klien.

30x5=150 131 Sangat Baik

6 Tidak semua kesalahan

klien dilaporkan karena klien mendapatkan peringatan klien.

30x5=150 148 Sangat Baik

7 Tidak berani melaporkan

kesalahan klien karena klien dapat mengganti posisi saya dengat audior lain.

30x5=150 131 Sangat Baik

8 Jika audit fee dari satu klien merupakan sebagian besar dari total pendapatan suatu kantor akuntan maka hal ini dapat merusak independensi akuntan publik.

30x5=150 132 Sangat Baik

9 Fasilitas yang diterima dari klien menjadikan sungkan terhadap klien sehingga kurang bebas dalam melakukan audit.

30x5=150 147 Sangat Baik

10 Tidak membutuhkan telaah

dari rekan auditor untuk menilai prosedur audit yg karena kurang dirasa manfaatnya.

30x5=150 130 Sangat Baik

11 Bersikap jujur untuk

menghindari peniilaian kurang dari rekan seprofesi

(12)

dalam tim.

12 Selain memberikan jasa

audit, suatu kantor akuntan dapat pula memberikan jasa-jasa lainnya kepada klien yang sama.

30x5=150 144 Sangat Baik

13 Jasa non audit yang

diberikan pada klien dapat merusak independensi penampilan akuntan publik tersebut.

30x5=150 148 Sangat Baik

14 Pemberian jasa lain selain jasa audit dapat disajikan dalam laporan pemeriksaan akuntan publik.

30x5=150 146 Sangat Baik

Jumlah 2100 2001 Sangat Baik

Untuk menyederhanakan interpretasi setiap tanggapan responden penulis mengacu kepada kriteria yang dikemukakan Sudjana (1997:79), dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menentukan nilai tertinggi secara keseluruhan : 30 x 5 x 14 = 2100 2. Menentukan nilai terendah secara keseluruhan : 30 x 1 x 14 = 420 3. Menentukan batas interval dengan menggunakan rumus : =

= 336

4. Menentukan klasifikasi penilaian mengenai kompetensi adalah sebagai berikut:

Nilai 420 - 756 Sangat rendah Nilai 757 - 1093 Rendah Nilai 1094 - 1430 Cukup Nilai 1431 - 1767 Baik

Nilai 1768 - 2104 Sangat Baik

Dengan demikiam nilai yang diperoleh dari perhitungan terhadap

(13)

Publik di Kota Bandung adalah 2001. Hal ini menunjukan kedalam interval

berkategori sangat Baik. Hal ini menunjukan kedalam interval berkategori

sangat baik. Berdasarkan Kuesioner yang dibagikan pada responden hasil

Sangat baik disini berarti, Responden yang sebagian besar adalah audior

menyetujui bahwa Independensi berpengaruh terhadap Kualitas audit. Dengan

respon yang masuk pada kriteria Sangat baik membuktikan adanya pengaruh

Independensi. Adapun pengaruh independensi menurut hasil SPSS terhadap

kualitas audit adalah 95,3%. Hasil uji Validitas menunjukan bahwa semua

indikator yang digunakan untuk mengukur semua variabel dalam penelitian ini

dinyatakan sebagai item yang valid. Deperoleh bahwa dari indikator-indikator

variabel yang digunakan dalam penelitian ini tidak semuanya memiliki nilai

yang lebih besar dari 0.361 yaitu r tabel untuk sampel sebanya 30. Dari hasil

uji Realibilitas, variabel kompetensi mendapatkan nilai Cronbach Alpha

sebesar 0.920, yang artinya Reliabel karena lebih dari 0.7. Sedangkan menurut

persamaan regresi, Koefisien regresi variabel X2 (Independensi Auditor)

diperoleh sebesar 1.147 dengan arah koefisien positif. Hal ini menunjukan

bahwa keberadaan Independensi Auditor dapat meningkatkan Kualitas Audit.

Hasil perhitungan didapatkan nilai t sebesar 23.511 dengan tingkat signifikan

0.000. Apabila dilihat dari nilai signifikasi yang kurang dari 0.05, ini berarti

variabel Independensi berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit.

Sedangkan menurut persamaan regresi , terlihat bahwa koefisien variabel

Independensi adalah positif, hal ini berarti meningkatnya persepsi responden

(14)

audit.H2 diterima, artinya Independensi secara signifikan dapat meningkatkan

Kualitas Audit.

Kualitas Audit di Kantor Akuntan Publik yang berada di Kota Bandung

Berdasarkan hasil penelitian dari keseluruhan jawaban responden

mengenai Independensi di rekap untuk dilihat skor total jawaban responden dapat dilihat pada tabel 4.2.3 :

No Pernyataan Skor yang ditargetkan

Skor yang diperoleh

Kategori

1 2 3 4 5

1 Auditor harus mampu

bekerjasama dengan tim.

30x5=150 131 Sangat Baik

2 Auditor harus memiliki rasa

ingin tahu yang besar, berpikiran luas dan mampu menangani ketidakpastian.

30x5=150 146 Sangat Baik

3 Sebagai auditor, mampu dan

telah memenuhi kualifikasi personel (indeks prestasi, asal perguruan, dan lain-lain)

30x5=150 136 Sangat Baik

4 Auditor mampu

menganalisis dengan cepat dalam mengaudit suaatu perusahaan.

30x5=150 145 Sangat baik

5 Auditor harus memahami

SAK dan SPAP.

30x5=150 131 Sangat Baik

6 Auditor harus memiliki

kemampuan untuk melakukan review.

30x5=150 144 Sangat Baik

7 Auditor harus memiliki

kemampuan untuk melakukan review analitis.

30x5=150 131 Sangat Baik

8 Saat menerima penugasan,

audiotr menetapkan sasaran,

(15)

ruang lingkup, metedologi pemeriksaan.

9 Dalam semua pekerjaan

saya harus direview oleh atasan secara berjenjang sebelum laporan hasil audit dibuat.

30x5=150 148 Sangat Baik

10 Proses pengumpulan dan

pengujian bukti harus dilakukan dengan maksimal untuk mendukung

kesimpulan, temuan audit serta rekomendasi yang terkait.

30x5=150 140 Sangat Baik

11 Auditor menatausahakan

dokumen audit dalam bentuk kertas kerja audit dan disimpan dengan baik agar dapat secara efektif diambil, dirujuk, dan dianalisis.

30x5=150 146 Sangat Baik

12 Dalam melaksanakan audit,

auditor harus mematuhi kode etik yang ditetapkan.

30x5=150 144 Sangat Baik

13 Dalam melaksanakan tugas,

auditor merencanakan materialitas atas laporan keuangan berdasarkan standar auditing yang berlaku umum di Indonesia.

30x5=150 141 Sangat Baik

14 Laporan yang dihasilkan

harus akurat, lengkap objektif, meyakinkan, jelas , ringkas, serta tepat waktu agar informasi yang diberikan bermanfaat secara maksimal.

(16)

Jumlah 2156 1970 Sangat Baik Untuk menyederhanakan interpretasi setiap tanggapan responden penulis mengacu kepada kriteria yang dikemukakan Sudjana (1997:79), dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menentukan nilai tertinggi secara keseluruhan : 30 x 5 x 14 = 2100 2. Menentukan nilai terendah secara keseluruhan : 30 x 1 x 14 = 420 3. Menentukan batas interval dengan menggunakan rumus : =

= 336

4. Menentukan klasifikasi penilaian mengenai kompetensi adalah sebagai berikut:

Nilai 420 - 756 Sangat rendah Nilai 757 - 1093 Rendah Nilai 1094 - 1430 Cukup Nilai 1431 - 1767 Baik

Nilai 1768 - 2104 Sangat Baik

Dengan demikiam nilai yang diperoleh dari perhitungan terhadap

tanggapan responden mengenai Kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik di

Kota Bandung adalah 1970. Hal ini menunjukan kedalam interval berkategori

sangat baik. Hal ini menunjukan kedalam interval berkategori sangat baik.

Berdasarkan Kuesioner yang dibagikan pada responden hasil Sangat baik disini

berarti, Responden yang sebagian besar adalah audior menyetujui bahwa Apa

yang dibutuhkan untuk menghasilkan Kualitas audit sangat dibutuhkan. Hasil uji

Validitas menunjukan bahwa semua indikator yang digunakan untuk mengukur

semua variabel dalam penelitian ini dinyatakan sebagai item yang valid.

Deperoleh bahwa dari indikator-indikator variabel yang digunakan dalam

penelitian ini tidak semuanya memiliki nilai yang lebih besar dari 0.361 yaitu r

(17)

mendapatkan nilai Cronbach Alpha sebesar 0.951, yang artinya Reliabel karena

lebih dari 0.7. Berdasarkan hasil perhitungan estimasi regresi, diperoleh nilai

koefisien determinasi (R2) adalah 0.951 artinya 95,1% variasi dari semua variabel

bebas seperti Kompetensi dan Independensi Auditor dapat menerangkan variabel

tak bebas yaitu Kualitas Audit, sedangkan sisanya 4,9% diterangkan oleh variabel

lain yang tidak diajukan dalam penelitian ini.

Kompetensi Auditor Terhadap Kualitas Audit

Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa variabel Kompetensi secara individu dan bersama-sama signifikan mempengaruhi Kualitas Audit.

 Hipotesis pengaruh Kompetensi terhadap Kualitas Audit

Adanya pengaruh positif variabel Kompetensi berarti semaki tinggi tingkat kompetensi auditor, semakin tinggi pula tingkat kualitas auditnya. Auditor yang berkompetensi cenderung memiliki ketelitian dan

kemampuan yang baik dalam menyelesaikan pekerjaannya.Dan hal ini membuktikan bahwa Kompetensi Berpengaruh terhadap Kualitas audit.

Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit

Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa variabel Independensi Auditor secara individu dan bersama-sama signifikan mempengaruhi Kualitas Audit.

 Hipotesis pengaruh Independensi auditor terhadap Kualitas Audit. Adanya pengaruh positif variabel Independensi berarti semakin tinggi tingkat Kepercayaan diri dan kemampuan pengetahuan auditor, semakin sukses dalam melaksanakan auditnya.Hal ini membuktikan adanya pengaruh Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit.

(18)

PENUTUP Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan mengacu pada perumusan serta tujuan dari penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut :

1. Kompetensi, Independensi Auditor dan Kualitas Audit pada KAP di Kota Bandung sangat Baik dalam merespon Apa saja yang bisa mendukung terciptanya Kualitas audit yang baik.

2. Kompetensi dalam melaksanakan audit berpengaruh positif terhadap kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung, sehingga semakin berkompetensi seorang auditor maka akan semakin baik kualitas audit yang dilakukannya.

3. Independensi seorang auditor berpengaruh positif terhadap kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung, sehingga semakin seorang auditor independen tanpa terpengaruh oleh pihak luar, maka akan semakin bebas ia mengungkapkan pendapatnya dengan tidak membela salah satu pihak yang berkepentingan sehingga akan menghasilkan kualitas audit yang baik.

Saran

a) Bagi Praktisi

Hasil penelitian ini memperlihatkan Kompetensi dan Independensi auditor positif terhadap Kualitas Audit. Hasil tersebut berimplikasi pada pola penugasan auditor pada pola penugasan auditor dalam melakukan audit. Audit sebaiknya dilakukan oleh auditor yang berkompetensi dan Independensi.

b) Bagi Pengembangan Ilmu

Keterbatasan-keterbatasan ini dikemukakan dalam penelitian ini dapat menjadi ajang perbaikan bagi peneliti sejenis di masa yang akan datang. Penelitian mendatang sebaiknya memperluas cakupan geografis sampel, misal dengan mengambil sampel

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Arens. 2008. Auditing pendekatan terbaru. Edisi kedua. Salemba Empat, Simon&Schuster (Asia) Ptc. Ltd. Prentice Hall inc.

Auditing. America Accounting Assosiation.

Bamber, Iyer, November 2001. “Big Five Auditor’s Professional and Organizational Identification.” Journal of Accounting Economics.

Buku SPAP. 1999. Seksi 220. PSA no 04.. Alinea 2.

Bursa Efek Indonesia, 2014. Jakarta: http:www.idx.co.id.

Christiawan, Yulius Jogi. 2002. Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik. Jurnal Akuntansi Keuangan hal.83.

DeAngelo. L.E. 1981a. “Auditor Independence. “Low Balling”. And Disclosure Regulation”. Journal Of Accounting and Economics. August. Pp. 113-127.

DeAngelo. L.E. 1981b.”Auditor Size and Audit Quality”. Journal of Accounting and Economic. December. Pp. 183-199.

Deis, D.R. dan Giroux,GA 1992. Determinant Of Audit Quality In The Public Sektor.

Elfarini, Eunike Christina. 2007. Pengaruh Kompetensi dan Independensi auditor pada Kualitas Audit. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Cetakan keempat. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Harhinto, Teguh. 2004. Pengaruh Keahlian dan Independensi Terhadap Kualitas Audit Studi Empiris Pada KAP di Jawa Timur. Semarang. Tesis Maksi :

(20)

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2001. Standar Akuntansi Keuangan. Penerbit : Salemba Empat.

Khomsiyah, dan Nur Indrianto. 1998. “Pengaruh Orientasi Etika terhadap Komitmen dan Sensitivitas Etika Auditor Pemerintah di DKI Jakarta”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.1 (1). Januari, hal. 13-28.

Knapp, Michael C. 1985. Audit Conflic : An Empirical Study Of The Perceived ability Of Auditors to Resist Management Pressure. The Accounting Review. Dalam Harhinto 2004 : 44.

Kusharyanti. 2003. Temuan Penelitian Mengenai Kualitas Audit dan Kemungkingan Topik Penelitian di Masa Datang. Jurnal Akuntansi dan Manajemen (Desember).

Mautz, R.K. dan H.A. Sharaf. 1993. The Philosophy Of Auditing. America Accounting Assosiation.

Mulyadi. 2002. Auditing, Buku Dua. Edisi ke Enam. Penerbit : Salemba Empat. Jakarta.

Mulyadi. 2008. Pemeriksaan Akuntan, edisi kelima. Yogyakarta : Lembaga Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Salfauz, Daniel. 2010. Pengaruh Independensi, Mekanisme GCG, Kualitas Audit dan manajemen Laba terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Skripsi.i

Universitas Diponegoro Semarang.

Singgih, Elisha Muliani dan Icuk Rangga Bawono. 2010. Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Proffesional Care, dan Akuntabilitas terhadap Kualitas Audit. Simposium Nasional Akuntansu XIII. Purwokerto.

Sofyan Syafri Harahap. Teori Akuntansi. Jakarta : Rajawali Pers 2008. Hal 126-129.

(21)

Supriyono. 1988. Pemeriksaan Akuntan (Auditing). Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Nyewamobil.com is modelled in business model canvas which has nine parameters to be fulfilled, namely: key partners, key activities, key resources, value

Pasar Islami harus bisa menjamin adanya kebebasan pada masuk atau keluarnya sebuah komoditas di pasar. Hal ini dimaksudkan untuk menjadi adanya pendistribusian kekuatan

(WSN) adalah peralatan sistem embedded (tertanam) yang di dalamnya terdapat satu atau lebih sensor dan dilengkapi dengan sistem komunikasi. Pada penelitian ini node dan

PROTOTYPE HYDROGEN FUEL GENERATOR WITH INSULATING COTTON (Pengaruh Variasi Konsentrasi Potassium Hydroxide Terhadap Produksi Gas Hidrogen).. (Azharul Wardi, 2016, 57 Lembar,

Dengan adanya program tersebut diharapkan siswa mampu memahami dan menguasai materi pelajaran secara lebih baik, karena pada program tersebut guru memberikan penjelasan ulang

C2–9341.HT.01.04.TH.1997, tanggal 11 September 1997 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 79 tambahan No. 6385 tanggal 1 Oktober 1999, tentang

Berdasarkan uraian di atas, didapatkan bahwa regulasi emosi pada siswa di SMA Islam Cikal Harapan BSD diharapkan dapat membuat siswa tetap positif ketika

Telah dibahas juga oleh Rudhito (2011) tentang matriks atas aljabar Max-Plus interval, graf dalam aljabar Max-Plus interval serta nilai eigen dan vektor eigen matriks atas