The
lmpact
of
Lifestyle
Modernization
in Ch‖d Heaith Service
Editor
:
Ahmad Suryawan Dwiyanti Puspitasari Diana Amilia Susilo Gani WangunhardjoIDG Ugrasena
Diterbitkan oleh:
lkatan Dokter Anak lndonesia
Cabang Jawa Timur
Cetakan Pertama,2O!7
ISBN : 97 8-602-232-17 4-3
「 ii l 私。′__´■^′j.r__■J^“^」__=_=_=_´L"J,′
"^ .
"Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau
seluruh isi buku ini dengan cara dan bentuk apapun tanpa seijin penulis"
Kata Pengantar Susunan Penulis Daftar lsi
Q Diaper ond llrinory Troct lnlections in tnt'onts Ninik Asmaningsih Soemyarso
Q Modern Lifestyle in Supporting Exclusive Breostfeeding Risa Etika
Q Smortphones Moke Smort Children? An Evidence Ahmad Suryawan
Q
fiisk ond Benefit of Early Age Schoolinq lrwantoJ
ls Orgonic Food Better for lnfont ond young Nur Aisiyah WidjajaQ Child's Appetite Stimulont Anik Puryatni
I
lron Deficiency Anemio lDG. UgrasenaA
Pedidtric Type-2 Diobetes MeltitusMuhammad Faizi
J
Air Pollution ond Respirdtory Diseoses in Children Retno Asih SetyoningrumI
Polluted Environment qnd Child tmmunity Anang EndaryantoJ
Borderless Pediottic tnfectious Diseose Aworeness ond pediotric Troveller lmmunizotionlsmoedijanto
SoIe frovelling With Children lrene Ratridewi Huwae
The lmpoct of Lifestyle Modernizotion of Rheumotic Heort Disease in child Heolth Services
Teddy Ontoseno
U n i ntentiono I lnjurie s i n Chil dre n Abdul Latief Azis
Non-o lcohol ic Fdtty Live r Diseoses Bagus Setyoboedi
fill
rh" t.port of Lifestyte Modemizotion in chitd Heotth service〆
Child Feedlng iii 1 17 33 51 65 83 97 115 1,29 1,41, L79 □ □ □ □ ・9. 2。. 229 245Doftar
Isi
Risk
and
Benefit
of
EorlY
Age
Schooling
lrwanto
Pendahuluan
Usia
dini
adalah merupakan masa sangat penting bagiseorang anak karena pada usia ini seluruh aspek perkembangan
anak sedang berkembang sangat pesat. Saat
ini
pendidikananak usia
dini
di
lndonesia semakin berkembang, baik yangdikelola oleh pemerintah maupun swasta, pendidikan usia dini
merupakan pendidikan
yang
diselenggarakan sebelum anakmemasuki pendidikan di sekolah dasar. Sesuai peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan lndonesia nomor l-46 tahun 2014 definisi Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 (enam) tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan
untuk
membantu pertumbuhan danperkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. PAUD diselenggarakan
berdasarkan kelompok usia dan jenis pelayanan, meliputi usia
sejak lahir sampai dengan
6
(enam) tahunterdiri
atas TamanPenitipan Anak dan Satuan PAUD Sejenis (SPS), usia
2
(dua)sampai dengan 4 (empat) tahun terdiri atas Kelompok Bermain (KB) dan yang sejenisnya dan usia
4
(empat) sampai dengan 6(enam) tahun
terdiri
atas Taman Kanak-kanak (TK)/RaudhatulAthfal (RA)/Bustanul Athfal (BA) dan yang sederajat.l Di PAUD anak tidak dituntut untuk bisa membaca, menulis dan berhitung
seperti anak sekolah dasa r tetapi diberi stimulasi dengan bermain,
berkumpul bersama teman-temanya untuk meningkatkan semua
aspek perkembangan seorang anak. penelitian kami di 3 tempat
PAUD berbeda mendapatkan pelaksanaan pendidikan tiap pAUD
bervariasi, ada 2 jam 60 menit perhari, 3 jam perhari dan 3 jam
50 menit perhari dan ada yang menggunakan bahasa lndonesia
saja dan bahasa lndonesia dengan bahasa lnggris.,
Masa anak usia dibawah lima tahun (balita)adalah merupakan
periode penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak,
dimana neurol circuits pada
3
tahun pertama perkembanganotak
bersifat plastis yang merupakan fondasiuntuk
belajalberperilaku
dan
kesehatan fisik, seiring waktu akanmenetap
dan sulit mengalami perubahan. Kondisi stress yang persisten
seperti
kemiskinan, pelecehandan
penelantaran,ibu
yangmengalami depresi
berat dapat
mengganggu perkembanganotak
anak,
sehingga menimbulkan masalahseumur
hidupdalam pembelajaran, perilaku, kesehatan fisik dan mental anak.
Stimulasi akan mempengaruhi perkembangan
otak
sehinggaperkembangan anak menjadi menjadi optimar terutama
stimurasi
oleh orang tua terhadap anak dan asupan gizi yang baik.3 pada
makalah ini akan dibahas perkembangan anak usia 0_6
tahun, usia masuk sekolah dan risiko dan keuntungan pendidikan anak usia dini.
e Perkembangan anak usia 0-6 tahun
Otak mulai
berkembang(pembuahan), sel-sel
otak
mulaisegera setelah
konsepsiterbentuk
di
ujung embrio.Pada
usia
3-1,12minggu,
mulai
membentukneurol
plotekemudian membentuk sumsum
tulang
belakangdan
otakmelalui
neurogenesis, pertumbuhan aksonaldan
dendritik,sinaptogenesis, kematian
sel,
pruning (pemangkasan sinaps),mielinasi, dan gliogenesis. Ada 100 miliar neuron pada otak bayi
saat lahir dan setiap neuron berkembang rata-rata 15.000 sinapsis (komunikasi intrasel) saat usia 3 tahun. Sistem limbik dan cortex
cerebral berkembang sangat cepat pada tahun pertama hingga
usia
3
tahun berperan sangat penting untuk regulasix emosi,bahasa dan abstrak, selain itu jumlah dan pengaturan hubungan
antar
sel syaraf (sinapsis) jugasangat
mempengaruhi kinerjaotak, mulai
dari
perkembangan motorik, kemampuan belajar,mengenal huruf hingga bersosialisasi.a's Berikut adalah tahapan
perkembangan anak usia 2 sampai 6 tahun yang harus diketahui oleh setiap orang, guru dan praktisi kesehatan dalam mengikutkan anak pada pendidikan usia dlnisehingga mengetahui kemampuan anak sesuai dengan perkembangan usianya (tabel
t)
Tabel 1. Tahapan perkembangan anak menurut usia6
Usia 2-3 tahun Usia 3-4 tahun
.
Ifapat bermain dan menendangbola sambil berlari
o
Meminta/menunjukkanmakanano
Meniru pekerjaan orang lain..
Mencoret pada kertasr
Melihat gambar dan dapatmenyebut dengan benar nama 2
benda atau lebih
o
Berdiri 1 kaki,o
Belajar berpakaian, membuka kancingo
Menggambar garis silango
Mengenal 2-4 warnao
Bicara baik.
Menyebut nama, umur, tempatr
Mengenal sisi atas, bawah, depane
Mendengarkan ceritar
Bermain dengan anak lainUsia 4-5 tahun Usia 5-6 tahun
-.
lVeloncat dengan 1 kaki
o
Menario
Menggambar 3 anggota badano
Menyebutkan 4 kegiatan, bicaramudah dimengerti
o
Menghitung jarie
Menyebut hario
Minat pada kata baru, bertanyao
Membedakan ukuran, bentuko
Berpakaian, gosok gigi tanpa bantuano
Berjalan lurus, naik sepeda, menangkap bola kecilo
Lawan katao
Mengartikan 7 katar
Menyebutkan kegunaan alat,terbuat dari apa
o
Menghitung 5 -10o
Menggambar orang lengkapo
Simpati, mengikuti aturan permainane
Berpakaian lengkap sendiriPada masa balita (< 5 tahun) perkembangan kognitif, bahasa,
kreativitas, kesadaran sosiar
dan
emosional berjalan sangatcepat dan
merupakan landasan perkembangan berikutnya.Perkembangan moral serta dasar kepribadian juga dibentuk pada masa ini.6Anak berusia 3 tahun sudah dapat membedakan
besar-kecil, berat-ringan. Dirinya dipersepsi kecil dibandingkan dengan
orang tuanya, dirinya pendek karena tidak dapat menjangkau
lampu
di
langitkama;
merasakan suatu benda berat karenatidak bisa mengangkatnya.T perkembangan anak usia 0 sampai 4
tahun terkait dengan bermain dan aspek sosial dapat dilihat pada gambar berikut (gambar L).8
Cognlthra phy ssquancs
0●●Ct。│●nted
play ●yenand ttdna80n
andoblectcOn●epsD
Fundbial u€e oI real
oti€cts on 6s[ and othsr
(e.9. som, brusfi)
Plays哺続ゃ "ha
織 隅 聞
IPretend o「 ―柿選蹴霧響
and ●Ompex‐ Socht phyirquenoe ‐ 象海閣6耐le f90m by6 w∞ks) 騎劇 am¨面。n Lp… lpeek a_れ Pata¨ Joirn attedbn Poinb to shos/Gambar 1' Urutan perkembangan berkaitan dengan bermain dan sosiar.s
fil The rmpact of Lifestvre Modernization in Chitd Heorth Service
1,ⅢⅢ
L F
16112 moMs
Memasuki
masa
prasekolah(5-6
tahun),
anak
mulaimenunjukkan keinginannya dan anak mulai senang bermain di
luar
rumah.
Pada masaini
anak dipersiapkan untuk sekolah,proses pembelajaran
melalui
stimulasidan
bermain. Anakmempelajari kuantitas abstrak dan belajar berhitung. Pada masa
0-6 tahun diperlukan stimulasi yang optimal untuk mencapai perkembangan anak lebih optimal baik melalui pendidikan usia
dini di sekolah maupun dirumah. Stimulasi akan meningkatkan
proses neurokognitif dan fungsi otak, stimulasi ditujukan untuk
merangsang
4
aspek kemampuan dasar: gerak kasar, gerakhalus, berbicara dan bahasa serta kemampuan bersosialisasi dan kemandirian.s'6'7 Penelitian kami
di
kecamatan Gubeng denganmemberikan stimulasi selama 1 jam pada anak usia L2-24 bulan
(70 anak terbagi 2 kelompok kontrol dan intervensi) didapatkan
peningkatan perkembangan
anak yang
diberikan
stimulasi dibandingan dengan yang tidak diberikan stimulasi pada evaluasi dengan skrining perkembangan Denver ll untuk L bulan maupun3 bulan 9
Usia masuk
sekolah
i\/
Kesiapan anak untuk masuk sekolah adalah apabila anak
dalam perkembangannya sudah mampu mengatur
diri
sendiri,emosi dan perhatian berkaitan dengan aktivitas pembelajaran.
Dan
ini
berhubungan dengan kematangandari otak
bagianprefrontal cortex yang merupakan dasar seorang anak masuk
sekolah pada usia 6 tahun.lo Usia masuk sekolah dasa r di lndonesia adalah usia 7 tahun, sebelum memasuki sekolah dasar, sebagian besar anak mengikuti pendidikan usia dini seperti taman kanak-kanak untuk usia 4-6 tahun dan kelompok bermain. Anak usia
at^ t-^^^i ^t t if^.+,,to
2-4 tahun. Kegiatan program pAUD meliputi pemberian stimulasi
untuk
merangsang perkembangananak
dan
menyediakanwahana bermain yang mendidik, bertujuan mengembangkan
anak berbagai potensi diri secara fisik dan psikis, meliputi moral
dan
nilai-nilai
agama, sosial, emosional,dan
kemandirian,kognitif, bahasa,
fisik
motorikdan
seni agar siap memasukipendidikan dasar.l pengalaman belajar di pAUD akan membantu
anak
untuk lebih
siap dalam menerima pelajaranformal
disekolah dasar. Finlandia dan Jerman sudah menerapkan usia yang lebih tua untuk memasuki sekolah. Anak_anak di negara
tersebut
tidak mengalami keburukan karena mulai bersekolah pada usia
yang lebih tua. Sedangkan negara lain di
Eropa usia anak masuk sekolah adalah 4-7 tahun seperti pada tabel 2.11
Tabel 2. Compulsory oge of storting school in European countries, 2002
Sumber: European Commission. EURYDICE Figure Dl
and EUROSTAT (forthcoming)
Risk and Benefit ofearly oge
schooling
)
Keberhasilan seorang
anak
untuk
rn"engikutl pendidikanusia
dini
bergantung banyakfaktor
seperti fungsieksekutif
anak, regulasi diri seorang anak, pengalaman, interaksi dengan
fi.) fh" troort of Lifestvle Modernizotinh in chiht uDdtrh
<o.-i--Northem lrela nd
nd, Malta, Netherlands, Scotland, Wales Austria, Belgium, Cyprus, Czech nepublic,
fran[
Germany, Greece. Hungary, lceland, Republic oflreland′ italy Liechtenstein′ Lithuania′ Luxembourg′
Slovakia, Slovenia, Spain
Eulgaria, Estonia, Denmark, Finland, L.tri", p"l"rd, Romania, Sweden
guru dan
temannya. Fungsi eksekutif seorang anak adalah sangat penting untuk keberhasilan pendidikan anak di sekolah karena fungsi eksekutif berperan untuk fokus perhatian anak,pengaturan emosi dan stres fisiologis. Hormon norepinephrine
dan dopamine produksi dari Corticotrophin-releosing hormone
di
hypothalamus berfungsi menstimulasi aktivitas neural diarea prefrontal cortex (PFC) yang mendasari kemampuan fungsi
eksekutif seorang ana k tersebut.10,12 Dampak pendidikan usia d ini
pada anak yang mengikuti program ini dapat kita tinjau dari hasil
penelitian untuk mengetahui pengaruh usia masuk ke sekolah
terhadap keberhasilan anak di sekolah.
1.
Huang
(2012)
mendapatkansiswa yang
lebih
mudamempunyai
nilai
lebih
rendahdari teman
sebayanya diawal masuk taman kanak-kanak pada pengetahuan tentang
huruf.13
2.
Studi
di
Nationallnstitute
of
ChildHeolth ond
HumonDevelopment Study
of
Eorly Child Core dengan jumlahanak lebih dari 900 pada evaluasi pengaruh usia masuk ke
taman kanak-kanak menunjukkan bahwa anak-anak yang
memasuki taman kanak-kanak
di
usia muda memiliki nilailebih tinggi pada tes Woodcock-Johnson (WJ) Letter-Word
Recognition tetapi rendah pada skala Languoge and Literacy
ond Mothemotical Thinking. Selanjutnya, anak-anak yang
memasuki
taman
kanak-kanak pada usia yang lebih tuamenunjukkan peningkatan yang lebih besar dari waktu ke
waktu di 4
Wl
subtests (i.e., Letter-Word Recognition, AppliedProblems, Memory
for
Sentences, Picture Vocobularyl dan anak-anak masuk memulai taman kanak-kanak di usia mudapada
2
WJ
subtests kelas3
(Applied Problems, PictureTho tm-d.r
3
Vocobulary)
dan
usia masuk taman kanak-kanak terbuktitidak
berhubungan dengan fungsi sosioemosional anak.Pada pengamatan jangka panjang anak-anak yang memasuki
sekolah usia lebih
tua
didapatkan lebih rendah dalam halpengetahuan, kemampuan membaca, matematika dan
interaksi sosial, misalnya, 18 persen anak-anak tidak terbiasa dengan cetakan atau tulisan dasar.la
Pengaruh usia masuk taman kanak-kanak terhadap nilai
matematika
dan
keterampilan dasar (Theeighth
gradeComprehensive Test of Bosic SkilIs-CTBSI dengan 1.197 siswa
menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan dalam
matematika dan membaca berdasarkan usia masuk taman
ka na k-ka na k dan gender.ls
Anak-anak yang lebih tua mendapat nilai yang lebih tinggi
baik dalam
matematikamaupun
bacaan,tetapi
padapenelitian lain pada anak-anak yang masuk sekolah sebelum
usia 5 mempunyai tes kognitif lebih baik pada usia 7 tahun
dan menetap sampai usia 16, sedangkan kelompok bermain
mempunyai dampak positif namun singkat pada nilai tes.
Efek pada sosialisasi tampaknya lebih beragam, dengan efek
perilaku buruk dari laporan orang
tua
pada usia 7 tahun,untuk peserta pra-sekolah, sampai usia 1.1 tahun dan di
masa dewasa, sekolah taman kanak-kanak meningkatkan
probabilitas untuk memperoleh kualifikasi dan dipekerjakan
pada usia 33 tahun.16
Penelitian
di
Denmark mendapatkan penundaan anakmasuk sekolah satu tahun, mengurangi kurang perhatian
(inottention) dan hiperaktifitas pada anak usia 7 tahun leffect
size=-0.71dan bertahan sampai anakyang berusia
Ll
tahun.匿ヨ 動θ
ttρ・“げ
ι
燃″
た
Mοdθ“
lza″ο
η
わの″
∂
″
ealth Serにe 4C
6
Anak-anak yang menunda masuk sekolah sesuai usia yang
dianjurkan, kemungkinan akan memiliki waktu lebih lama
dan lebih cukup untuk memahami dunia sekitarnya.'
Anak-anak yang menghabiskan waktu 2 tahu n di taman ka
nak-kanak mempunyai
nilai
lebihtinggi
dalam memecahkankode dan pengetahuan huruf daripada yang menghabiskan
waktu
l
tahun walaupun usia anak-anak tersebutdi kedua
kelompok adalah
mirip, tetapi
perkembangan kosakata anak tidak terkait dengan waktu yang dihabiskan di sekolah,demikian pula
self-regulotronanak
tidak
berhubungandengan pengalaman pendidikan usia dini tetapi berkaitan
dengan usia.18
Penelitian pada 60 anak-anak yang bersekolah taman
kanak-kanak mempunyai
nilai lebih tinggi
pada phonologicolawareness,
eorly
reoding
dan
matematika (Woodcock'lohnson Tests of Achievement llll dibandingkan dengan
anak-anak yang tidak bersekolah di taman kanak-kanak walaupun
usia mereka sama
tetapi
skor vocabularytidak
berbedabermakna
dan
anak-anak yang mengikuti pendidikan ditaman kanak-kanak menunjukkan peningkatan yang lebih
besar dalam membaca dan kosa kata awal selama tahun
aja ra n.1e
Penelitian pada anak-anak Amerika (L.364) dari lahir sampai
usia 6 tahun yang diberi stimulasi kognitif di rumah, preschool
child csre dan kelas 1, ternyata nilai matematikanya lebih
tinggi, tetapi kalo hanya diberi stimulasi kognitif
di
rumahdan preschool child core kemampuan membaca menjadi
lebih baik.'zo
r.^l
t.
Gambar 2. Manfaat Keterlibatan Orang Tua dalam pendidikan Anak.21
Kesimpulan
︱ ︱ ぜ
Anak yang menunda masuk sekolah satu
tahun dengan
masuk sekolah saat anak memenuhi syarat tidak didapatkan hasilyang signifikan, anak yang relatif lebih tua usianya memiliki nilai
akademis lebih baik dari yang lebih muda dan anak usia sama
tetapi berbeda kelas menunjukkan anak di kelas lebih tinggi rebih baik.
ttenirlglattan .. . ,eril.hu rositif Bnak
一購
一
Heri.Al€t enfeio*€nanal lrtrri bs!€lolah
il€r!0tl(i&an
leola3an orar[ ba
i
Daftar
Pustaka
u1.
Kementerian Pendidikan
dan
Kebudayaan
2015.Peraturan
Menteri
Pendidikandan
Kebudayaan Republiklndonesia nomor 146 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013
Pendidikan Anak Usia Dini.
2.
Lisa Pangemanan, Mira lrmawati, lrwanto, Ahmad Suryawan.The lmpact of Early Childhood Education Programs variation
on Growth and Development. Paedlatr lndones 2016;56 (5)
(Supplement):88.
3.
The lmportance of Early lntervention for lnfants and Toddlerswith Disabilities and their Families,20l-1. Available at
http://
www. n ecta c.o r g/- pdls/pubs/outco mesofea rlyinterve ntion.4.
lrwanto.
Saveour
child's brain,
Continuing Educationllmu Kesehatan Anak No 41. Surabaya: Departemen llmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/
RSUD Dr Soetomo; 2012. h. 119-33.
5.
Child Welfare lnformation Gateway. Understanding the Effectof
Maltreatmenton
Brain Development, 2015. Availableat
http://www.ch ildwe lfa re.gov/pu bs/issue-briefs/bra in-development.6.
Depkes Rl. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi danlntervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di tingkat pelayanan
kesehatan dasar. 2005. h. 4-14.
7.
Suprapti S Markam, Soemarmo Markam. Pengantar Neuro-Psikologi. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2003. h.1,22-6.8.
Sharma A, O'Sullivan T. Clinical Evaluationof
Developmentfrom
Birthto
Five Years.ln:
Skuse D, Bruce H, DowdneyL,
MrazekD,
Editors.Child
Psychologyand
PsychiatryFrameworks
for
Practice Second Edition. Oxford:Wiley-Blackwell; 2O1,L. p. 32-40.
9.
Mira
lrmawati,I
Gusti Ayu lndah Ardani, Dewi Astasari,lrwanto, Ahmad Suryawan, Moersintowarti
B Narendara.
Pemberian stimulasi selama satu jam pada perkembangananak
usia
t2-24
bulan. Media Medika
lndonesiana2O1,2;46(3):L47-5O.
10. Blair
C,
Raver CC. School readinessand
self-regu lation:a
developmental psychobiologicaI
approach.Annu
RevPsychol. 201,5 ;66:7 LL-3t.
1L. Sharp C. School Starting Age: European Policy and Recent
Research, 2OO2.
Available
at
https://www. nfer.ac. uk/pu b lications/444 L4
12. SasserTR, Bierman KL, Heinrichs B. Executive functioning and school adjustment: The mediational role of p re-kinderga rten
lea rn ing-related behaviors. Early Child Res e. 2015;30:70-9.
13. Huang FL, lnvernizzi MA. The Association
of
KindergartenEntry Age
with
Early
Literacy Outcomes.J
Educ Res 20 12 ; 70 5 (6) : 43 1. - 4 1..14. NICHD Early Child Care Research Network. Age
of
Entryto
Kindergartenand
Children's Academic Achievementand
SocioemotionalDevelopment.
Early Educ
Dev.2007;1,8(21:337-68.
15. Buten NA. The Effect of Kindergarten Entry Age on Academic
Achievement, 2010. Seton
Hall
University Dissertationsand
Theses (ETDs).
1545.http://scholarship.shu.edu/d issertations/1545.
(6-l ,* ,-nnn
16
17
18
19
Goodman
A,
SianesiB.
Early educationand
children'soutcomes: How long
do
the
impacts last? Fiskal Studies200s;26(4):s13-48.
Dee
t
Sievertsen HH. The Gift of Time? School Starting Ageand Mental Health (CEPA Working Paper No.15-08), 2015.
Retrieved from Stanford Center for Education Policy Analysis: http://cepa.sta nford.edu/wp 15-08.
Skibbe LE, Connor CM, Morrison FJ, Jewkes AM. Schooling effects
on
preschoolers' self-regulation, early literacy, and language growth. Early Child Res Q. 2011;26(1):42-9.Skibbe LE, Hindman AH, Connor CM, Housey M, Morrison FJ'
Relative Contributions of Pre-Kinderga rten and Kindergarten
to Children's Literacy and Mathematics Skills. Early Educ Dev'
201.3;24(5):687-703.
20. Crosnoe R, Leventhal
I
Wirth
RJ, Pierce KM, Pianta R,The
NICHD Early Child Care ResearchNetwork'
Familysocioeconomic
status
and
consistent
environmentalstimulation in early childhood. Child Dev' 2010;
8t(3\:972-87.
21.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Rl' Menjadi orangtua
hebat untuk keluarga dengan anak usiadini' Jakarta:
Kementeria n Pendid ika n d an Kebudayaa n; 2Ot6 ' h '