3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ... 2 DAFTAR ISI ... 3 DAFTAR TABEL ... 4 BAB I PENDAHULUAN ... 5 1.1. Kondisi Umum ...5
1.1.a. Kondisi Internal ...6
1.1.b. Kondisi Eksternal...7
1.2. Potensi dan Permasalahan ...8
1.2.a. Potensi ...8
1.2.b. Permasalahan ... 11
BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN ... 12
2.1. Visi... ……12
2.2. Misi ... 12
2.3. Tujuan ... 12
2.4. Indikator Kinerja Tujuan ……… ... 12
2.5. Target Jangka Menengah SMK-SMAK Padang ... 13
2.6. Sasaran dan Indikator Kinerja ... 13
BAB III STRATEGI, PROGRAM, UKURAN DAN TARGET PENCAPAIAN ... 19
3.1 Arah Kebijakan Pengembangan SDM Industri Badan Pengembangan sumber Daya Manusia Industri Kementerian Perindustrian ... 19
3.2 Arah dan kebijakan SMK-SMAK Padang ... 20
3.3 Ukuran dan Target Capaian Tahunan ... 22
BAB IV TARGET KINERJA DAN PENDANAAN ... 4.1 Target Kinerja ... 23 4.2 Kerangka Pendanaan ... 24 BAB V PENUTUP ... 25 POHON KINERJA……….. MANUAL IKU……….. LAMPIRAN VMTS ... 28
LAMPIRAN STRATEGI DAN PROGRAM ... 31
LAMPIRAN TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN ... 32
4
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 ... 13 Tabel 3.1 ... 16 Tabel 3.4 ... 26
5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 KONDISI UMUM
Sesuai kebijakan pengembangan pendidikan vokasi untuk penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) industri kompeten maka perlu mempertimbangkan pertumbuhan industri. Pertumbuhan industri ditentukan oleh 3 faktor yaitu: Investasi, menarik PMA dan PMDN, Teknologi, meningkatkan efisiensi untuk peningkatan daya saing, SDM untuk meningkatkan produktivitas industri. Penyediaan dan pembangunan SDM Industri menjadi tugas dan fungsi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Kementerian Perindustrian.
Kondisi Ketenagakerjaan Indonesia menyatakan jumlah pengangguran yang tertinggi disumbangkan oleh SMK dimana, kebutuhan tenaga kerja industri yang mencapai 600 ribu orang per tahun belum seluruhnya bisa dipenuhi, namun jumlah pengangguran terbuka lebih dari 7 juta orang menurut data (Sakernas Februari 2017).
Menurut Presiden RI, Bapak Jokowi dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di JCC, Senayan, Jakarta, Selasa (28/11/2017). "Pendidikan utamanya pendidikan vokasi kejuruan, training vokasi, dan politeknik. Tiga hal penting ini harus kita kerjakan dalam waktu singkat. Kita tidak punya waktu lagi. Perombakannya memang harus besar-besaran. SMK sendiri perlu perombakan besar karena guru di SMK kita 80 persen itu guru normatif. Harusnya skill, pelatih anak kita untuk memperkuat skill mereka. Misalnya guru PPKN, bahasa Indonesia, agama. Bukan ndak perlu, tapi SMK itu mestinya guru-guru yang bisa meng-upgrade skill anak kita.”
Kemudian tantangan Perkembangan Revolusi Industri 4.0, dimana pada Revolusi Industri 4.0 pemanfaatan teknologi digital terintegrasi pada setiap rantai nilai untuk maksimasi efisiensi. Dengan adanya Revolusi Industri 4.0 maka akan banyak pekerjaan yang hilang yang digantikan oleh mesin maupun teknologi, seperti Tukang pos, Staf Kredit, Dosen (online learning), Kasir, Travel agent, Teller bank, Agen asuransi, Telemarketing, Pustakawan, Pekerja restoran siap saji merupakan 10 pekerjaan yang akan hilang dalam 10 tahun ke depan. Sementara itu Sekolah kejuruan harus berbenah mempersiapkan sekolah untuk memasuki Revolusi Industri 4.0 dengan tahapan melakukan Identifikasi perubahan kompetensi yang dibutuhkan industri dan memfasilitasi pelatihan SDM untuk :
1. pengembangan kompetensi sesuai kebutuhan industri
2. Kompetensi inti yang diperlukan: Sensors, IT based Production, Virtuality
3. Pengembangan infrastruktur penunjang industri 4.0 power supply, internet band-width, data center, logistic 4.0, industrial policy
6
BPSDMI melaksanakan Pendidikan vokasi industri berbasis kompetensi yang link and match dengan industri dengan tahapan sebagai berikut:
1. Kurikulum mengacu pada SKKNI dan disusun bersama pelaku usaha industri
2. Modul Pembelajaran berbasis kompetensi, terdiri dari : buku informasi, Buku Kerja dan Buku penilaian
3. Sarana Praktikum dilengkapi, Workshop, laboratorium dan Teaching Factory dengan peralatan standar industri
4. Tenaga pengajar, guru dan dosen yang menguasai kompetensi teknis melalui diklat dan magang industri
5. Prakerin atau praktek kerja industri selama 6 bulan di lini produksi
6. Uji Kompetensi diselenggarakan oleh LSP, TUK dan para Asessor kompetensi
1.1.a. Kondisi Internal
SMK-SMAK Padang pada awalnya bernama Sekolah Analis Kimia Menengah Atas (SAKMA) Padang dengan program 4 (empat) tahun yang didirikan pada tanggal 28 Oktober 1964. Sebagai sekolah menengah kejuruan, SMK-SMAK Padang menyediakan layanan pendidikan dan pembelajaran dengan bidang keahlian Teknologi dan Rekayasa, program keahlian Teknik Kimia untuk kompetensi keahlian Kimia Analisis.
SMK-SMAK Padang berdiri di atas tanah seluas 18.000 m2 yang meliputi sarana prasarana pembelajaran,sarana prasarana umum dan peralatan laboratorium.Sarana prasarana pembelajaran terdiri dari ruangan kelas, laboratorium (kimia, mikrobiologi, kimia klinis, komputer dan bahasa), lapangan olah raga dan perpustakaan. Sarana prasarana ini telah memenuhi Standar Nasional Pendidikan (Permendikbud No 34 Tahun 2018).
Selain memiliki sarana prasarana yang lengkap, SMK-SMAK Padang juga memiliki tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang kompeten sebagai bagian dari keluarga besar Kementerian Perindustrian. Jumlah pegawai SMK-SMAK Padang pada tahun 2019 adalah 129 orang terdiri dari 76 orang PNS dan 53 orang non-PNS.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan terhadap pelanggannya secara konsisten dan berkelanjutan, SMK SMAK Padang melaksanakan sistem manajemen terintegrasi sesuai dengan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015, Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2015 yang terintegrasi dalam pelaksanaan Sekolah Adiwiyata dan Sekolah Sehat, dan Sistem Manajemen Laboratorium ISO 17025:2017. Dari implementasi sistem manajemen ini, lahirlah budaya kerja yang melibatkan seluruh warga sekolah seperti 5S, literasi, Kamis Bersih, penguatan pendidikan karakter, tanggap darurat, pengelolaan limbah, dan sebagainya.
Untuk menjamin kompetensi lulusan, SMK-SMAK Padang memiliki Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP-P1 SMK SMAK Padang) yang dilisensi BNSP serta Tempat Uji Kompetensi (TUK).
7
Sistem pendidikan yang digunakan mengaplikasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dengan model pembelajaran Competency based training (CBT) untuk mata pelajaran produktif, dengan kompetensi yang mengacu pada SKKNI sektor Laboratori.
SMK-SMAK Padang mulai Tahun Pelajaran 2017/2018 telah melaksanakan sistem pembelajaran berbasis Kompetensi yang telah mengadopsi Kurikulum 13 atau lebih dikenal K13. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan menggunakan sistem blok secara menyeluruh untuk seluruh mata pelajaran teori dan mata pelajaran praktik dengan pemadatan materi 1 (satu) semester dalam 3 (tiga) bulan tatap muka. Setiap mata pelajaran telah dipetakan berdasarkan kompetensi yang sesuai untuk dicapai dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan tersebut. Untuk itu, dilakukan evaluasi setiap 3 (tiga) bulan untuk mengetahui capaian kompetensi peserta didik. Pada tahun pelajaran 2018/2019, semua sekolah vokasi di lingkungan Kementerian Perindustrian melaksanakan pembelajaran Sistem Ganda (Dual System). SMK-SMAK Padang sejak saat itu telah melaksanakan pilot project program dual system sampai saat ini. saat ini kurikulum dikembangkan menghadapi revolusi industri 4.0 dimana pemanfaatan teknologi digital terintergrasi pada setiap rantai nilai untuk maksimasi efisiensi. dengan tahapan melakukan identifikasi perubahan kompetensi yang dibutuhkan industri dan memfasilitasi pelatihan pendidik dan tenaga pendidik, untuk link and match dengan industri 4.0
1.1.b. Kondisi Eksternal
Sekolah Menengah Kejuruan SMAK Padang yang selanjutnya disebut SMK SMAK Padang adalah unit pelaksana teknis di bidang pendidikan kejuruan formal program 4 (empat) tahun di lingkungan Kementerian Perindustrian yang melaksanakan pendidikan menengah kejuruan yang berlokasi di Jalan Alai Pauh V No.13 Kelurahan Kapalo Koto Kecamatan Pauh, yang berjarak ±10 km dari pusat Kota Padang Sumatera Barat. Sekolah ini berada di lingkungan yang masih alami dan jauh dari polusi udara dan polusi kebisingan.
Posisi sekolah yang cukup jauh dari pusat kota berdampak positif bagi kondusifitas pembelajaran. Lokasi SMK-SMAK Padang terbilang aman karena berada pada zona hijau dari ancaman tsunami. Lalu lintas di sekitar juga tidak terlalu ramai sehingga peserta didik dapat fokus pada proses pembelajaran.
Lingkungan sekitar SMK-SMAK Padang sangat aman karena kontrol dan peran dari masyarakat dalam menjaga stabilitas dan kondusifitas. Dari segi sosial, masyarakat sekitar masih memegang teguh adat budaya dan nilai-nilai religius sehingga berdampak pada pengembangan karakter peserta didik.Masyarakat sekitar juga memiliki rasa kepedulian yang cukup besar sehingga secara tidak langsung berkontribusi pada pengembangan SMK-SMAK
8
Padang. Hal ini terjadi karena perekonomian masyarakat juga berkembang dari aktivitas di SMK-SMAK Padang.
Di samping peran masyarakat sekitar, instansi pemerintah yang ada di sekitar SMK-SMAK Padang juga memberikan dukungan yang baik untuk perkembangan sekolah. Beberapa instansi pemerintah yang berdekatan adalah Kantor Camat Pauh, Balai Diklat Kemensos, Balai Bahasa Kemendikbud, Polsek Pauh, Puskesmas Pauh, Danranmil Pauh, SMAN 15 Padang, Politeknik Negeri Padang dan Kampus Universitas Andalas. Hal ini berakibat peluang kerja sama dengan instansi-instansi tersebut terbuka lebar.
1.2 POTENSI DAN PERMASALAHAN 1.2.a. Potensi
Potensi SMK-SMAK Padang, dapat digambarkan sebagai berikut: 1. Pencapaian Akreditasi Sekolah
Untuk memberikan jaminan bahwa setiap tenaga kerja industri dapat memperoleh pendidikan yang bermutu, maka terhadap setiap Sekolah/ Madrasah baik negeri maupun swasta dilakukan penilaian akreditasi. Hal ini dilakukan guna melihat penerapan 8 standar nasional pendidikan di sekolah tersebut. Akreditasi dilakukan setiap 5 (lima) tahun sekali dengan tim penilai yang berasal dari Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M). SMK-SMAK Padang terakhir kali dilakukan penilaian pada tahun 2017 dengan hasil Amat Baik (A) dan perolehan nilai 95.
2. Adanya Lembaga Sertifikasi Profesi
Lembaga Sertifikasi Profesi, biasa disingkat LSP adalah lembaga pelaksana kegiatan sertifikasi profesi yang memperoleh lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Lisensi diberikan melalui proses akreditasi oleh BNSP yang menyatakan bahwa LSP
bersangkutan telah memenuhi syarat untuk melakukan kegiatan sertifikasi profesi. LSP SMK – SMAK Padang termasuk kategori pihak pertama (LSP-P1) yang melakukan sertifikasi
kompetensi bagi siswa didiknya untuk memastikan dan memelihara kompetensi selama dalam proses pendidikan dan pengajaran. LSP-P1 SMK – SMAK Padang sudah memperoleh lisensi dari BNSP sejak Desember 2012 dengan ruang lingkup Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (SKKNI) Sektor Laboratori.
3. Adanya Tempat Uji Kompetensi (TUK)
TUK memiliki fungsi sebagai tempat penyelenggaraan asessmen / uji kompetensi, dan melakukan pemeliharaan serta evaluasi penerapan standar kompetensi dalam uji kompetensi. TUK SMK – SMAK Padang sudah memperoleh sertifikasi dari LSP-TELAPI sebagai TUK 03
9
semenjak tahun 2006 dan dapat menyelenggarakan uji kompetensi bagi personil laboratorium baik Alumni maupun personil laboratorium di kawasan Sumatera, Riau dan Jambi. Sertifikasi TUK dari LSP-TELAPI akan diperpanjang pada tahun 2016 ini sehingga tetap dapat melaksanakan uji kompetensi untuk personil laboratorium selain siswa SMK - SMAK Padang. TUK bagi LSP-P1 SMK - SMAK Padang merupakan tempat untuk melaksanakan uji kompetensi bagi siswa SMK - SMAK Padang guna mendapatkan penjaminan pemeliharaan kompetensi yang telah dikuasainya selama belajar di SMK-SMAK Padang.
4. Adanya Teaching Factory
Untuk mendukung kegiatan pendidikan dan pembelajaran, SMK SMAK Padang juga dilengkapi dengan Teaching Factory. Di Teaching Factory, siswa melakukan praktek seperti di industry.
5. Penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda
Pendidikan Sistem Ganda yang selanjutnya disebut PSG adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian kejuruan yang memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui bekerja langsung pada pekerjaan sesungguhnya di institusi pasangan, terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu (pasal 1 ayat 1).
Karakteristik PSG adalah kombinasi antara pengetahuan teori dan keterampilan praktek dalam suatu pelatihan. Di tempat kerja peserta didik belajar bagaimana mengatasi masalah sesuai dengan perubahan permintaan pasar, serta menghargai perbedaan kehidupan sosial yang berkembang di lingkungan kerja. Jenna Petrosky, 2011, menguatkan lagi bahwa di perusahaan peserta didik melaksanakan magang setelah memiliki bekal kemampuan teori dari sekolah kejuruan.
PSG yang akan dilaksanakan SMK-SMAK Padang pada tahun 2018/2019 merupakan pilot project untuk penyiapan calon SDM industri bidang kimia analisis yang dimulai sejak kelas X. Pada PSG ini, siswa mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah dan di industri dengan kurikulum yang berbeda dari siswa pada pembelajaran reguler. Kurikulum untuk PSG telah ditetapkan dengan proporsi jumlah jam pembelajaran di sekolah dan di industri sebagaimana terlampir pada proposal ini.
Praktek Kerja Industri (Prakerin) untuk program PSG dilaksanakan sesuai struktur kurikulum yang telah ditetapkan. Skema untuk pelaksanaan Prakerin bagi siswa program PSG sedikit berbeda dengan siswa pada pembelajaran regular. Untuk itu, sangat diperlukan dukungan dan kerja sama dari pihak Industri sebagai institusi pasangan.
10
Penyelenggaraan PSG di SMK memiliki maksud sebagai berikut:
1) Meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan kejuruan melalui peran serta institusi pasangan
2) Menghasilkan tamatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
3) Menghasilkan tamatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang menjadi bekal dasar pengembangan dirinya secara berkelanjutan
4) Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan
5) Meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pendidikan menengah kejuruan melalui pendayagunaan sumberdaya pendidikan yang ada di dunia kerja
Sejalan dengan itu, konsep PSG (dual system) pada SMK menyebutkan tujuan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan dengan pendekatan PSG (dual System) adalah:
1) Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian professional, yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan industri dan lapangan kerja
2) Meningkatkan dan memperkokoh keterkaitan dan kesepadanan (link and match) antara lembaga pendidikan, pelatihan, kejuruan, dan dunia kerja.
3) Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan kerja berkualitas professional. 4) Memberikan pengetahuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai proses
11
1.2.b. Permasalahan
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya SMK SMAK Padang menghadapi beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Rendahnya kesadaran literasi siswa
2. Pembelajaran dual system sudah dilaksanakan namun belum berbasis 4.0 dimana SMK SMAK Padang Belum memiliki sistem informasi yang lengkap dan memadai untuk mendorong pelakasanaan kurikulum berbasis industri 4.0
3. Belum sesuainya jumlah laboratorium dengan variasi kompetensi yang akan dikembangkan
4. Belum memiliki kelas belajar online yang terintegrasi dengan sistem informasi beserta perangkatnya
5. Belum memiliki sarana prasarana pembelajaran jarak jauh yang menunjang kelas dual system
12
BAB II
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
Berdasarkan kondisi umum baik secara internal maupu eksternal, potensi dan permasalahan yang dihadapi ke depan sebagaimana telah dijelaskan pada Bab I, disusunlah visi, misi dan tujuan SMK SMAK padang yang akan dicapai melalui pencapaian tujuan dan sasaran strategis.
2.1 VISI
Visi SMK-SMAK Padang
“Menjadi Role Model Sekolah Menengah Kejuruan berdaya saing global, berakhlak mulia, dan berwawasan lingkungan”
2.2 MISI
Sejalan dengan visi tersebut, SMK-SMAK Padang memiliki misi : 1. Membina peserta didik menjadi pribadi yang berakhlak mulia.
2. Menyelenggarakan pendidikan Kejuruan Dual System berbasis spesialisasi, kompetensi dan berwawasan lingkungan.
3. Membangun Link and Match pendidikan vokasi dengan Industri 4. Mengembangkan Pembelajaran Industri 4.0
5. Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan.
2.3 TUJUAN
Adapun Tujuan SMK-SMAK Padang adalah Terwujudnya SDM Industri yang Kompeten dan berdaya saing.
2.4 INDIKATOR KINERJA TUJUAN
Tujuan pendidikan di SMK-SMAK Padang” Terwujudnya SDM Industri yang Kompeten dan berdaya saing.” Adapun Indikator Kinerja tujuan SMAK
13 N o Tujuan Indikator Kinerja Tujuan Utama Indikator Kinerja Tujuan Satuan Target 2020 2021 2022 2023 2024 1 Terwujudnya SDM Industri yang kompeten dan berdaya saing Jumlah tenaga kerja industri yang kompeten dan berdaya saing Jumlah lulusan bersertifikat kompetensi Nasional Persen 100 100 100 100 100 Jumlah Lulusan bersertifikat kompetensi Internasional Orang 85 86 87 88 89 Jumlah lulusan yang terserap di DUDI Persen 76 76,5 77 77,5 78
2.5 Target Jangka Menengah SMK-SMAK Padang
NO Tujuan Satuan Tahun 2020 2021 2022 2023 2024 1 Terwujudnya SDM Industri yang kompeten dan berdaya saing Persen 76 76,5 77 77,5 78
2.6 SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA
Dalam mewujudkan tujuan tersebut, diperlukan upaya-upaya sistematis yang dijabarkan ke dalam sasaran-sasaran strategis yang mengakomodasi Perspektif Pemangku kepentingan, Perspektif Proses Internal, dan Perspektif Perspektif Proses Internal, dan Perspektif Pembelajaran Organisasi. Sasaran strategis dan Indikator Kinerja Sasaran Strategis SMK-SMAK Padang untuk periode tahun 2020 – 2024 adalah sebagai berikut:
2.6.1 Perspektif Pemangku Kepentingan
1 Sasaran Strategis 1 : Meningkatnya Tenaga kerja industry yang kompeten Indikator Kinerja : a. Jumlah Calon Tenaga Kerja Terampil yang Kompeten
b. Jumlah Siswa Dual System
c. Persentase Lulusan yang Terserap oleh Sektor Industri
Program dan
Kegiatan : Penyelenggaraan PPDB Promosi Sekolah
14
Penyelenggaraan Pembelajaran Bantuan Bea Siswa
Upgrading Asesor Kompetensi Sertifikasi Kompetensi Siswa Penyusunan buku kerja Guru
Penyusunan KTSP dan Perangkat Pembelajaran Orientasi siswa Baru
Penyelenggaraan Pembelajaran dual system Pelantikan lulusan
Rekruitmen dan pembekalan lulusan Pameran produk siswa
Praktek kerja Industri
Peningkatan kerjasama dengan industri
2.6.2 Perspektif Proses Pelaksanaan Tugas Pokok
2 Sasaran Strategis 2 : Terwujudnya Pendidikan Vokasi Industri Berbasis Kompetensi
Indikator Kinerja : a. Jumlah Calon Tenaga Kerja yang Memiliki Sertifikat Internasional
b. Rata-rata Nilai UN c. Rata-rata Nilai TOEIC Program dan
Kegiatan : Sertifikasi Kompetensi Internasional Evaluasi Pembelajaran
Kerjasama Internasional
3 Sasaran Strategis 3 Terwujudnya SDM Industri Menuju Industri 4.0 Indikator Kinerja Implementasi Industri 4.0
Program dan
Kegiatan Penyelenggaraan Analisis Terpadu II Pelaksanaan Teaching Factory Silver Expert
Pengelolaan sentra HAKI
2.6.3 Perspektif Pembelajaran Organisasi
4 Sasaran Strategis 4 : Terwujudnya ASN yang Profesional dan Berkepribadian Indikator Kinerja : a. Indeks Kompetensi, Profesional dan Integritas
15
Pegawai Program dan
Kegiatan : Peningkatan kerjasama SDM SMK-SMAK Padang Diklat dan Sosialisasi
Supervisi Pendidikan dan PK Guru
5 Sasaran Strategis 5 Terwujudnya Birokrasi yang Efektif, Efisien dan Berorientasi pada Layanan Prima
Indikator Kinerja a. Nilai SAKIP
b. Nilai Maturitas SPIP c. Predikat WBBM Program dan
Kegiatan Penyusunan Anggran
Pembinaan ADM dan Akuntabilitas Kinerja Pembinaan dan Penataan SAI
Konsultasi dan Koordinasi Gaji dan Tunjangan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Operasional Perkantoran dan Pimpinan Langanan Daya dan Jasa
Penambah daya tahan Tubuh Pembangunan Zona Integritas Sertifikasi Guru
Tunjangan Kinerja Pengelolaan Keuangan
Pelaksanaan Eco Green School Pengelolaan Layanan Publik Penyelenggaraan ISO Penyelenggaraan SPIP
2.7 Indikator Kinerja Utama (IKU)
Indikator Kinerja Utama (IKU) sasaran strategis sekolah Menengah Kejuruan – SMAK Padang adalah:
1. Jumlah CalonTenaga Kerja Industri Terampil yang Kompeten (orang) 2. Lulusan yang terserap di industri (persen)
16 Kod e Sasaran Strategis (SS) Penjelasan Sasaran Strategis (SS) Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS)
Penjelasan dan Pengukuran IKSS
Satuan IKSS
Unit yang Berperan
K esi sw a an Ku ri k u l um Hu b im Sa rp ra s P en ja mi n an Mutu Tata Us ah a LS P / T UK / T ea ch in g Fact or y (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
A Perspektif Pemangku Kepentingan SS.1 Meningkatnya Tenaga kerja industry yang kompeten Tenaga kerja industri yang kompeten adalah tenaga kerja yang memiliki sertifikasi kompetensi oleh lembaga sertifikasi profesi dan berrdaya saing global
1 Jumlah Calon Tenaga Kerja Terampil yang Kompeten
Diukur dari jumlah lulusan yang telah
mengikuti uji
Kompetensi LSP
Orang
√
2 Jumlah Siswa Dual
System Diukur dari jumlah siswa dual system Orang √ 3 Persentase Lulusan
yang Terserap oleh Sektor Industri
Jumlah lulusan yang diterima di dunia industry dan yang melanjutkan Perguruan Tinggi
Persen
√
B. Perspektif Proses Pelaksanaan Tugas Pokok
SS.2 Terwujudnya Pendidikan Vokasi Industri Berbasis Kompetensi Pendidikan vokasi industri berbasis kompetensi adalah pendidikan kejuruan keahlian kimia analisis selama empat tahun
1 Jumlah Calon Tenaga Kerja yang Memiliki Sertifikat
Internasional
Diukur melalui jumlah lulusan yang mengikuti Kompetensi
Internasional Orang
√
2 Rata-rata Nilai UN Diukur melalui rata nilai UN Teori yang
duijiankan Nilai
√
3 Rata-rata Nilai TOEIC Diukur melalui rata nilai
17 Kod e Sasaran Strategis (SS) Penjelasan Sasaran Strategis (SS) Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS)
Penjelasan dan Pengukuran IKSS
Satuan IKSS
Unit yang Berperan
K esi sw a an Ku ri k u l um Hu b im Sa rp ra s P en ja mi n an Mutu Tata Us ah a LS P / T UK / T ea ch in g Fact or y (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) SS.3 Terwujudnya SDM Industri Menuju Industri 4.0 1 Implementasi Industri 4.0
Diukur dari jumlah modul 4.0 yang
digunakan. Modul
√
C. Perspektif Pembelajaran Organisasi
SS.4 Terwujudnya ASN yang Profesional dan Berkepribadian 1 Indeks Kompetensi, Profesional dan Integritas Pegawai
Diukur dengan pengisian
kuisoner oleh pegawai Indeks √
SS.5 Terwujudnya Birokrasi yang Efektif, Efisien dan Berorientasi pada Layanan Prima
1 Nilai SAKIP Sistem Akuntabilas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dinilai oleh Biro Perencanaan dan Inspektorat Jenderal Kementerian
Perindustrian. Penilaian dilakukan sekali setahun
AA/A/ BB/B/ CC/C/
D
√
2 Nilai Maturitas SPIP Maturitas SPIP dinilai oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Perindustrian. Penilaian dilakukan sekali setahun
Skala
√
3 Predikat WBBM WBBM dinilai oleh Tim dari Kementerian PAN dan RB dan BPS .
Predik at
18
PETA STRATEGIS SMK-SMAK PADANG TAHUN 2020-2024
P ER SP EK TI F PE M AN G KU K EP EN TI N GA N Pe rs pe kt if Pr os es Pe la ks an aa n Tu ga s Po ko k Pe rsp e kt if Pe mb e la ja ra n O rg a n isa si SS.1
Meningkatnya Tenaga kerja industry yang kompeten
SS.2
Terwujudnya Pendidikan Vokasi Industri Berbasis
Kompetensi
SS.3
Terwujudnya SDM Industri Menuju Industri 4.0
SS.4
Terwujudnya ASN yang Profesional dan Berkepribadian
SS.4
Terwujudnya Birokrasi yang Efektif, Efisien dan Berorientasi pada Layanan
19
BAB. III
STRATEGI, PROGRAM, UKURAN DAN TARGET CAPAIAN
3.1 Arah Kebijakan Pengembangan SDM Industri Badan Pengembangan sumber Daya Manusia Industri Kementerian Perindustrian
Dalam rangka mewujudkan Visi Indonesia menjadi negara mandiri, maju, adil, dan makmur pada tahun 2025 sebagaimana yang diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2020 – 2025, pembangunan industri nasional diarahkan untuk mewujudkan industri yang berdaya saing, baik di pasar lokal maupun internasional, dan terkait dengan pengembangan industri kecil dan menengah, dengan struktur industri yang kuat dan berkeadilan serta mendorong perkembangan ekonomi di luar pulau Jawa. Struktur industri dalam hal penguasaan usaha akan disehatkan dengan meniadakan praktik-praktik monopoli dan berbagai distorsi pasar melalui penegakan persaingan usaha yang sehat dan prinsip-prinsip pengelolaan usaha yang baik dan benar. Struktur industri dalam hal skala usaha akan diperkuat dengan menjadikan industri kecil dan menengah sebagai basis industri nasional yang sehat, sehingga mampu tumbuh dan terintegrasi dalam mata rantai pertambahan nilai dengan industri hilir dan industri berskala besar.
Dengan demikian, arah kebijakan pembangunan industri nasional untuk periode tahun 2020 – 2024 adalah sebagai berikut:
1. Memperkuat dan memperdalam struktur Industri nasional untuk mewujudkan industri nasional yang mandiri, berdaya saing, maju, dan berwawasan lingkungan melalui (1) Peningkatkan nilai tambah di dalam negeri melalui pengelolaan sumber daya industri yang berkelanjutan (2) Peningkatkan penguasaan teknologi dan inovasi; dan (3) Perluasan Pasar dalam negeri dan ekspor.
2. Perluasan kesempatan berusaha dan kesempatan kerja melalui Penumbuhan Populasi Industri untuk menambah populasi industri baik berskala besar, sedang maupun industri kecil.
3. Pengembangan Perwilayahan Industri, Khususnya di luar Pulau Jawa melalui: (1) Pengembangan Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri terutama yang berada dalam Wilayah Pengembangan Industri; (2) Pengembangan Kawasan Peruntukan Industri; (3) Pembangunan Kawasan Industri; (4) Pengembangan Sentra IKM.
Mencermati arah kebijakan pembangunan industri nasional tersebut, untuk itu arah kebijakan pembangunan SDM industri difokuskan pada beberapa hal sebagai berikut :
1. Memperkuat dan mengembangkan lembaga pendidikan vokasi industri berbasis kompetensi struktur Industri melalui (1) Peningkatkan kapasitas dan kualitas sarana dan prasarana (2) Pembentukan Tempat Uji Kompetensi (3) Pembentukan Lembaga
20
Sertifikasi Profesi (4) Pembentukan Teaching Factory (5) Workshop Terintegrasi ; dan (3) Pembentukan Inkubator Bisnis.
2. Memperkuat dan mengembangkan lembaga pelatihan industri berbasis kompetensi struktur Industri melalui (1) Peningkatkan kapasitas dan kualitas sarana dan prasarana (2) Pembentukan Tempat Uji Kompetensi (3) Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi (4) Pembentukan Teaching Factory (5) Workshop Terintegrasi ; dan (3) Pembentukan Inkubator Bisnis
3. Mengembangkan Infrastruktur Kompetensi bidang industri prioritas melalui (1) Penyusunan dan penetapan SKKNI (2) Pendirian LSP & TUK (3) Peningkatan jumlah assessor kompetensi dan Lisensi
4. Mendorong dan memperluas kesempatan berusaha dan kesempatan kerja melalui pelatihan berbasis kompetensi dengan sistem 3 in 1 (pelatihan, sertifikasi dan penempatan) untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja di sektor industri serta penumbuhan wirausaha Industri.
5. Mempercepat sistem sertfikasi tenaga kerja industri melalui (1) fasilitasi sertifikasi kompetensi dan (2) penetapan sistem sertifikasi wajib
6. Pendirian dan Pengembangan pendidikan vokasi industri pada Perwilayahan Industri, Khususnya di luar Pulau Jawa.
3.2 Arah Kebijakan dan Strategi SMK-SMAK Padang
Sejalan dengan arah kebijakan pembangunan SDM industri , SMK-SMAK Padang menetapkan arah kebijakan yang menjadi fokus pengembangan SMK dalam periode 2020 – 2024 sebagai berikut :
1. Memelopori dan menjadi rujukan SMK berbasis Kompetensi, kriteria dan langkah pengembangan SMK berbasis Kompetensi sebagai berikut:
a. Kurikulum berbasis kompetensi mengacu kepada SKKNI bidang industri
b. Pendidikan Sistem Ganda ( Dual System) dimana 50% pembelajaran dilakukan di sekolah dan 50% dilakukan di industry.
c. Menggunakan modul pembelajaran berbasis Industri 4.0 d. Memiliki Teaching Factory, LSP dan TUK
e. Menyelenggarakan sertifikasi kompetensi terhadap siswa dan lulusan
f. Memiliki kerjasama dengan dunia usaha industri dalam rangka penyusunan kurikulum, pemagangan industri, dan penempatan kerja lulusan
g. Lulusannya dapat bersaing secara nasional dan internasional dengan kompetensi yang dimiliki
21
2. Mengembangkan Spesialisasi sebagai Icon Sekolah, yaitu dengan memiliki satu spesialisasi dari program studi yang menjadi fokus (konsentrasi) pengembangan SMK di masyarakat dan dunia usaha industri
3. Menjadi SMK yang Elite, dengan membangun persepsi dan pandangan masyarakat bahwa pendidikan vokasi merupakan pendidikan yang elite dan menjadi pilihan utama.
Untuk menjadi SMK yang “elite” dalam pengertian SMK yang “terkenal”, disegani dan dibutuhkan oleh masyarakat dan dunia usaha industri, harus didukung dengan adanya:
a. Tenaga Pengajar yang berkualitas, memiliki jenjang pendidikan minimal S1 b. Siswa berprestasi dalam kejuaraan/lomba di tingkat nasional maupun
internasional sesuai dengan spesialisasi/skills yang dimiliki
c. Memiliki partner dengan sekolah vokasi di LN untuk pengembangan kompetensinya,
d. Memiliki banyak kegiatan pertukaran siswa dan guru dengan universitas LN 4. Mengembangkan Laboratorium yang terintegrasi/terpadu, dengan Konsep ruang
pendidikan yang modern :
a. Flexible Concept, mengakomodasi kemudahan dalam pengaturan ulang ruangan apabila diperlukan
b. Multifunctional Space, berfungsi sebagai ruang belajar teori, ruang praktek sekaligus ruang diskusi.
c. Professional Look, Desain dan tampilan ruangan modern dan professional
d. Students take parts in preparation, Adanya keterlibatan mahasiswa/siswa dalam persiapan pembelajaran dan praktik
5. Meningkatan jumlah Siswa, Jumlah Siswa SMK minimal harus memenuhi kapasitas (daya tampung) optimal sekolah yang dinilai yang layak dari sisi APBN, dengan tetap memperhatikan:
a. Kualitas calon siswa : rasio penerimaan minimal 1:3
b. Kapasitas kelas 30-40 orang, untuk itu perlu dilengkapi sarana pembelajaran, ruang kelas, workshop dan laboratorium sesuai target jumlah siswa
c. Jumlah guru terhadap jumlah siswa memenuhi standar rasio yang disyaratkan d. Menjaga kualitas lulusan : “Seluruh lulusan harus terserap di Industri”
22
3.3 UKURAN DAN TARGET CAPAIAN TAHUNAN
Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan tahun 2020-2024, SMK-SMAK Padang melaksanakan program sebagaimana telah diuraikan di atas. Berikut ini merupakan ukuran dan target capaian tahunan dari setiap program yang dimaksud:
PROGRAM
NO STRATEGIS SASARAN INDIKATOR KINERJA BASELINE SATUAN I II TAHUN III IV V
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Meningkatnya Tenaga kerja industry yang kompeten
Jumlah Calon Tenaga Kerja
Terampil yang Kompeten 192 Orang 280 240 243 258 256
Jumlah Siswa Dual System 192 Orang 192 308 548 760 900
Persentase Lulusan yang
Terserap oleh Sektor Industri 75 % 76 76,5 77 77,5 78
2 Terwujudnya Pendidikan Vokasi Industri Berbasis Kompetensi
Jumlah Calon Tenaga Kerja yang Memiliki Sertifikat Internasional
85 Orang 85 86 87 88 89
Rata-rata Nilai UN 70 Nilai 70 71 72 73 74
Rata-rata Nilai TOEIC 400 Score 400 402 404 406 408
3 Terwujudnya SDM Industri Menuju
Industri 4.0 Implementasi Industri 4.0 1 Modul 1 1 1 1 1
4 Terwujudnya ASN yang Profesional dan Berkepribadian
Indeks Kompetensi, Profesional dan Integritas Pegawai
71 Indeks 71 71,5 72 72,5 73
5 Terwujudnya Birokrasi yang Efektif, Efisien dan Berorientasi pada Layanan Prima
Nilai SAKIP 76 Nilai 76,5 77 77.5 78 78.5
Nilai Maturitas SPIP 3,5 Nilai 3,5 3,55 3,60 3,65 3,70
23
BAB IV
TARGET KINERJA DAN PENDANAAN
4.1 Target Kinerja
Untuk mencapai sasaran strategis yang telah ditetapkan untuk tahun 2020-2024, SMK-SMAK Padang akan melaksanakan program dan kegiatan sesuai dengan arah kebijakan dan strategi yang dijabarkan pada bab III. Berikut ini program dan kegiatan Kementerian Perindustrian tahun 2020 – 2024.
Program SMK-SMAK Padang mengacu pada program Pengembangan SDM Industri dan Dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian dilaksanakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing SDM Industri serta menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian, khususnya dalam penyelenggaraan pendidikan kejuruan berbasis kompetensi dan spesialisasi. Adapun sasaran-sasaran program/sasaran-sasaran strategi /outcome dan indikator keberhasilan yang ingin dicapai dari pelaksanaan program ini adalah sebagai berikut :
Target Kinerja SMK-SMAK Padang Tahun 2020-2024
No
. Sasaran Program (Outcome)/Output/ Indikator
Target Kinerja Jangka Menengah 2020-2024
2020 2021 2022 2023 2024
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
A Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri
1 Meningkatnya Tenaga kerja industry yang kompeten - Jumlah Calon Tenaga Kerja Terampil yang Kompeten 280 240 243 258 256
- Jumlah Siswa Dual System 192 308 548 760 900
- Persentase Lulusan yang Terserap oleh Sektor Industri 76 76,5 77 77,5 78 2 Terwujudnya Pendidikan Vokasi Industri Berbasis Kompetensi
- -
Jumlah Calon Tenaga Kerja yang
Memiliki Sertifikat Internasional 85 86 87 88 89
-
Rata-rata Nilai UN 70 71 72 73 74
-
Rata-rata Nilai TOEIC 400 402 404 406 408
3 Terwujudnya SDM Industri Menuju Industri 4.0
- Implementasi Industri 4.0 1 1 1 1 1
24
4.2 Kerangka Pendanaan
Dalam rangka mencapai sasaran strategis SMK-SMAK Padang tahun 2020 - 2024, dibutuhkan pendanaan bagi program dan kegiatan sebagaimana yang dijabarkan di atas. Adapun kebutuhan pendanaan SMK-SMAK Padang untuk tahun 2020 – 2024 adalah sebagai berikut:
Tabel 8 Kebutuhan Pendanaan Kegiatan SMK-SMAK Padang Tahun 2020 – 2024
NO PROGRAM/KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN (Rp Juta)
2020 2021 2022 2023 2024
1 Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Peningkatan Kualitas Pendidikan Menengah Kejuruan Industri Berbasis Kompetensi Menuju Dual Sistem 25.825.211.000 26.000.000.000 27.000.000.000 28.000.000.000 29.000.000.000 TOTAL 25.825.211.000 26.000.000.000 27.000.000.000 28.000.000.000 29.000.000.000
Rincian kinerja dan kebutuhan pendanaan untuk masing-masing program dan kegiatan disajikan pada matriks kinerja dan pendanaan sebagaimana terdapat pada lampiran Renstra ini.
- Indeks Kompetensi, Profesional dan
Integritas Pegawai 71 71,5 72 72,5 73
5
Terwujudnya Birokrasi yang Efektif, Efisien dan Berorientasi pada Layanan Prima
- Nilai SAKIP 76,5 77 77,5 78 78,5
- Nilai Maturitas SPIP 3,5 3,55 3,60 3,65 3,70
25
BAB V PENUTUP
Rencana strategis SMK-SMAK Padang tahun 2020 – 2024 merupakan rencana kerja jangka menengah yang disusun berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi SMK-SMAK Padang, Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional serta merupakan turunan dari Rencana Strategis dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri, khususnya Pusat Pengembangan Pendidikan Kejuruan dan Vokasi Industri. Penyusunan Renstra dilakukan secara sistematis, komprehensif, integratif, dan sinergis agar penggunaan sumber daya yang tersedia dapat dimanfaatkan secara lebih efektif, efisien, dan berkelanjutan. Rencana Strategis ini akan direviu secara berkala setiap tahunnya dan dilakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap perubahan kebijakan.
Rencana strategis ini juga merupakan penjabaran program, kegiatan, sasaran, dan indikator kinerja dalam upaya untuk mencapai visi dan misi SMK-SMAK Padang selama lima tahun. Dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, SMK SMAK Padang tidak terlepas dari permasalahan internal dan eksternal seperti masih belum tersedianya sistem pembelajaran berbasis online yang terintegrasi untuk mendukung pembelajaran dual system dan pembelajaran berbasis 4.0 serta adanya sekolah sejenis. Permasalahan ini dapat diatasi dengan melaksanakan pengembangan sistem informasi secara berkelanjutan yang sedang dilaksanakan oleh SMK SMAK Padang serta dengan memaksimalkan potensi yang telah dimiliki seperti telah memiliki LSP, TUK, Teaching Factory dan laboratorium yang telah sesuai dengan standar industri.
Dalam mencapai visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan maka ditetapkan pula sasaran, strategi dan program terkait, seperti peningkatan kompetensi calon lulusan baik dari hard skillnya maupun soft skillnya dengan melaksanakan sertifikasi kompetensi dan pembekalan melalui kegiatan-kegiatan keagamaan, dan penerapan budaya kerja yang dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah. Selain itu juga dilakukan peningkatan kerjasama dengan industri di bidang praktek kerja industri, rekrutmen lulusan, serta link and match kurikulum dengan yang dibutuhkan oleh industri. Tidak hanya berfokus kepada peningkatan kompetensi siswa dan lulusan saja, SMK SMAK Padang juga melakukan pengembangan berkelanjutan di bidang manajemen, ASN dan pelayanan publik.
Untuk itu, kegiatan-kegiatan tahunan disusun dan direncanakan berdasarkan kondisi lingkungan saat ini. Oleh karena itu seiring dengan berjalannya waktu pelaksanaan, kegiatan-kegiatan tersebut dapat diperkaya sesuai dengan perubahan lingkungan yang ada ketika menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT). Renstra ini diharapkan mampu meningkatkan kinerja
26
dan memberikan kejelasan terhadap tahap-tahap pencapaian visi dan misi SMK-SMAK Padang secara sistematis.
27
28
POHON KINERJA RENSTRA SMK-SMAK PADANG 2020-2024
TujuanTerwujudnya SDM Industri yang Kompeten dan berdaya saing
SS.1
Meningkatnya Tenaga kerja industry yang kompeten 1. Jumlah Calon Tenaga Kerja
Terampil yang Kompeten 2. Jumlah Siswa Dual System
3. Persentase Lulusan yang Terserap oleh Sektor Industri
SS.2
Terwujudnya Pendidikan Vokasi Industri Berbasis Kompetensi
1. Jumlah Calon Tenaga Kerja yang Memiliki Sertifikat Internasional 2. Rata-rata Nilai UN
3. Rata-rata Nilai TOEIC
SS.3
Terwujudnya SDM Industri Menuju Industri 4.0
1. Implementasi Industri 4.0
SS.4
Terwujudnya ASN yang Profesional dan Berkepribadian
1. Indeks Kompetensi, Profesional dan Integritas Pegawai
SS.5
Terwujudnya Birokrasi yang Efektif, Efisien dan Berorientasi
pada Layanan Prima 1. Nilai SAKIP
2. Nilai Maturitas SPIP 3. Predikat WBBM
29
MANUAL IKU RENSTRA SMK-SMAK PADANG 2020-2024
Kode
Strategis
Sasaran
Kode
Indikator
Kinerja
Capaian
2019
Baseline
2020
2021
2022
2023
2024
SS.1
MeningkatnyaTenaga kerja industry yang kompeten
IK.1
Jumlah CalonTenaga Kerja Terampil yang Kompeten
192
280
280 240 243 258 256DEFENISI
Jumlah siswa atau siswi SMK yang mengikuti Sertifikat Kompetensi
SUMBER DATA
Ketua LSP-P1 SMAK Padang , Wakil Kepala sekolah bidang Kurikulum , Wakil Kepala sekolah Bidang Kesiswaan
CARA MENGHITUNG
Menghitung jumlah siswa yang lulus sertifikasi kompetensi dari LSP-P1 SMK-SMAK Padang
SATUAN KLASIFIKASI PENANGGUNG JAWAB DATA
30
Kode
Strategis
Sasaran
Kode
Indikator
Kinerja
Capaian
2019
Baseline
2020
2021
2022
2023
2024
SS.1
MeningkatnyaTenaga kerja industry yang kompeten
IK.2
Jumlah SiswaDual System
90
192
192 308 548 760 900DEFENISI
Jumlah siswa atau siswi SMK SMAK Padang yang mengikuti program dual system
SUMBER DATA
Wakil Kepala sekolah bidang Kurikulum dan Wakil Kepala sekolah Bidang Kesiswaan
CARA MENGHITUNG
Menghitung jumlah siswa yang
mengikuti program dual systemSATUAN KLASIFIKASI PENANGGUNG JAWAB DATA
31
Kode
Strategis
Sasaran
Kode
Indikator
Kinerja
Capaian
2019
Baseline
2020
2021
2022
2023
2024
SS.1
Meningkatnya Tenaga kerja industry yang kompetenIK.3
Persentase lulusan yang terserap oleh sector industry62,4
75
76 76,5 77 77,5 78DEFENISI
Prosentase siswa/I yang lulus dan terserap di dunia kerja (Dunia Usaha,Dunia Industri, dan Dunia Pendidikan)
SUMBER DATA
Wakil Kepala sekolah bidang Humas dan Tim BKK
CARA MENGHITUNG
Jumlah siswa/siswi yang terserap
di dunia kerja (Dunia Usaha,Dunia Industri, dan Dunia Pendidikan) dibagi jumlah seluruh lulusan di kali 100%SATUAN KLASIFIKASI PENANGGUNG JAWAB DATA
32
Kode
Strategis
Sasaran
Kode
Indikator
Kinerja
Capaian
2019
Baseline
2020
2021
2022
2023
2024
SS.2
Terwujudnya
Pendidikan
Vokasi Industri
Berbasis
Kompetensi
IK.1 Jumlah calon
tenaga
kerja
yang memiliki
Sertifikat
internasional
85
85
85
86
87
88
89
DEFENISI
Sertifikasi Internasional adalah sertifikasi yang berlaku secara internasional dan umumnya dikeluarkan oleh lembaga
internasional atau prinsipal pemilik produk yang berkaitan dengan sertifikasi keahlian pada bidang tsb. Sertifikasi di
dapat melalui proses ujian yang diselenggarakan secara independen untuk menguji kompetensi seseorang.
SUMBER DATA
Waka Kurikulum dan Panitia Sertifikasi Internasional
CARA MENGHITUNG
Menghitung jumlah siswa/I SMK yang telah lulus sertifikasi internasional dan memiliki sertifikat internasional
SATUAN KLASIFIKASI PENANGGUNG JAWAB DATA
33
Kode
Strategis
Sasaran
Kode
Indikator
Kinerja
Capaian
2019
Baseline
2020
2021
2022
2023
2024
SS.2
TerwujudnyaPendidikan Vokasi Industri Berbasis Kompetensi
IK.2
Rata – Rata Nilai UNN/A
70
70 71 72 73 74DEFENISI
Ujian Nasional biasa disingkat UN/UNAS adalah sistem evaluasi standar pendidikan dasar dan menengah secara nasional dan
persamaan mutu tingkat pendidikan antar daerah yang dilakukan oleh Pusat Penilaian Pendidikan, Depdiknas
di Indonesia berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa dalam rangka pengendalian
mutu pendidikan secara nasional dilakukan evaluasi sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Proses pemantauan evaluasi tersebut dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan pada akhirnya akan
dapat
membenahi
mutu
pendidikan.
Pembenahan
mutu
pendidikan
dimulai
dengan
penentuan
standar.
Penentuan standar yang meningkat diharapkan akan mendorong peningkatan mutu pendidikan, yang dimaksud dengan penentuan
standar pendidikan adalah penentuan nilai batas (cut off hiscore). Seseorang dikatakan sudah lulus/kompeten bila telah melewati nilai
batas tersebut berupa nilai batas antara peserta didik yang sudah menguasai kompetensi tertentu dengan peserta didik yang belum
menguasai kompetensi tertentu.
SUMBER DATA
Waka Kurikulum
CARA MENGHITUNG
Jumlah nilai seluruh siswa yang mengikuti UN di bagi dengan jumlah peserta UN
SATUAN KLASIFIKASI PENANGGUNG JAWAB DATA
34
Perspektif Proses Pelaksanaan Tugas Pokok
Kode
Strategis
Sasaran
Kode
Indikator
Kinerja
Capaian
2019
Baseline
2020
2021
2022
2023
2024
SS.2
TerwujudnyaPendidikan Vokasi Industri Berbasis Kompetensi
IK.3
Rata – Rata Nilai TOEICN/A
400
400
402
404
406
408
DEFENISI
Tes Bahasa Inggris untuk Komunikasi Internasional (TOEIC) adalah "tes bahasa Inggris yang dirancang khusus untuk mengukur
kemampuan bahasa Inggris sehari-hari orang-orang yang bekerja di lingkungan internasional."
Ada berbagai bentuk ujian: Tes Mendengarkan & Membaca TOEIC terdiri dari dua tes penilaian keterampilan penilaian yang dinilai
sama dengan skor 990; Tes TOEIC Speaking & Writing yang lebih baru terdiri dari tes pengucapan, kosakata, tata bahasa, kelancaran,
koherensi keseluruhan, dan struktur (pengorganisasian kalimat) dengan jumlah kemungkinan 400 skor.
SUMBER DATA
Waka Kurikulum
CARA MENGHITUNG
Jumlah nilai tes TOEIC seluruh siswa dibagi jumlah siswa yang mengikuti tes TOEIC
SATUAN KLASIFIKASI PENANGGUNG JAWAB DATA
35
Perspektif Proses Pelaksanaan Tugas Pokok
Kode
Strategis
Sasaran
Kode
Indikator
Kinerja
Capaian
2020
Baseline
2020
2021
2022
2023
2024
SS.3
Terwujudnya SDM industry menuju Industri 4.0IK.1
Implementasi Industri 4.01
1
1
1
1
1
1
DEFENISI
Pada prinsipnya, revolusi industri 4.0 adalah sebuah revolusi dalam bidang teknologi dimana terjadi sebuah integrasi antara
komputer, Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), Machine Learning, Big Data, Automation, dan lain sebagainya sehingga
tercipta sebuah smart industry yang solutif dan fleksibel.
Dalam revolusi industri 4.0, peran manusia memang jauh lebih berkurang.
Karena semua aktifitas dan pekerjaan hampir semua dapat diselesaikan atau dibantu dengan bantuan internet yang telah bersinergi
dengan teknologi. Dalam hal ini mewujudkan SDM industry menuju 4.0 SMK-SMAK Padang melaksanakan Implementasi 4.0 melalui
pembuatan modul pembelajaran berbasis 4.0
SUMBER DATA
Waka Kurikulum
CARA MENGHITUNG
Jumlah Modul 4.0 yang diterbitkan setiap tahunnya
SATUAN KLASIFIKASI PENANGGUNG JAWAB DATA
36
Perspektif Pembelajaran Organisasi
Kode
Strategis
Sasaran
Kode Indikator Kinerja Capaian
2019
Baseline
2020
2021
2022
2023
2024
SS.4
Terwujudnya ASNyang Profesional dan
Berkepribadian
IK.1
Indeks Kompetensi,Profesional dan
Integritas Pegawai
N/A
71
71 71,5 72 72,5 73DEFENISI
Indeks Kompetensi, Profesional dan Integritas Pegawai SMK- SMAK Padang adalah tingkat kompetensi SDM SMK-SMAK padang yang diukur dari kemampuan dan karakteristik yang dimiliki seorang ASN berupa pengatahuan, keterampilan dan sikap prilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya, sehingga ASN tersebut dapat melaksanakan tugas secara professional, efektif dan efisien. Pengukuran dilakukan melalui beberapa variable antara lain mengukur data mengenai kualifikasi pendidikan formal PNS, Riwayat pengembangan kompetensi yang terdiri dari diklat kepemimpinan, Diklat Fungsional, Diklat tenis dan seminar /Workshop, Riwayat hasil penilaian kinerja yang terdiri dari: Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) dan Perilaku Kerja Pegawai (PKP) serta data mengenai hukuman disiplin yang pernah diterima. Pengukuran Indeks Kompetensi, Profesional dan Integritas Pegawai SMK-SMAK Padang ini dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor :8 Tahun 2019 tanggal 15 Mei 2019.
SUMBER DATA
Kepala Sub Tata Usaha
CARA MENGHITUNG
𝐼𝑃 = ∑ 𝐼𝑃𝑖 4 𝑖=1 IP1 = W1j*R1j IP2= W2k*R2k IP3= W3l*R3I IP4= W4m*R4m =IP1 + IP2 + IP3 + IP437
Keterangan :
IP= Indeks Profesionalisme W1j * R1j= Bobot Indikator Kualifikasi ke-j* Ranting Jawaban Indikator Kualifikasi ke-j IPi=Indek Profesionalisme ke I W2k* R2k= Bobot Indikator Kualifikasi ke-k* Ranting Jawaban Indikator Kualifikasi ke-k IP1=Indek Profesionalisme Dimensi Kualifikasi W3i * R3i= Bobot Indikator Kualifikasi ke-l * Ranting Jawaban Indikator Kualifikasi ke-I IP2=Indek Profesionalisme Dimensi Kompetensi W4m * R4m= Bobot Indikator Kualifikasi ke-m *Ranting Jawaban Indikator Kualifikasi ke-m IP3=Indek Profesionalisme Dimensi Kinerja
IP4=Indek Profesionalisme Dimensi Disiplin
SATUAN KLASIFIKASI PENANGGUNG JAWAB DATA
38
Perspektif Proses Pelaksanaan Tugas Pokok
Kode
Strategis
Sasaran
Kode
Indikator
Kinerja
Capaian
2019
Baseline
2020
2021
2022
2023
2024
SS.5
TerwujudnyaBirokrasi yang Efektif, Efisien dan Berorientasi pada Layanan Prima
IK.1
Nilai SAKIP82,96
76
76 76,5 77 77,5 78DEFENISI
SAKIP adalah Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan, dimana sistem ini merupakan integrasi dari sistem perencanaan,
sistem penganggaran dan sistem pelaporan kinerja, yang selaras dengan pelaksanaan sistem akuntabilitas keuangan. Dalam hal ini,
setiap organisasi diwajibkan mencatat dan melaporkan setiap penggunaan keuangan negara serta kesesuaiannya dengan ketentuan
yang berlaku. Laporan SAKIP terdiri atas dokumen perencanaan, pengukuran, pelaporan, evaluasi dan capaian di setiap Instansi.
SUMBER DATA
Kepala Sub Tata Usaha
CARA MENGHITUNG
Perhitungan nilai SAKIP SMK-SMAK Padang menggunakan Lembar Kerja Evaluasi sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi Nomor:12 Tahun 2015 tentang Pedoman evaluasi atas implementasi system akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, dimana seluruh dokumen akuntabilitas kinerja dikumpulkan untuk dilakukan penilaian oleh tim dari Irjen.
SATUAN KLASIFIKASI PENANGGUNG JAWAB DATA
39
Perspektif Proses Pelaksanaan Tugas Pokok
Kode
Strategis
Sasaran
Kode
Indikator
Kinerja
Capaian
2019
Baseline
2020
2021
2022
2023
2024
SS.5
TerwujudnyaBirokrasi yang Efektif, Efisien dan Berorientasi pada Layanan Prima
IK.2
Nilai MaturitasSPIP
3,535
3,535
3,5 3,55 3,60 3,65 3,70DEFENISI
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah atau sering disingkat dengan SPIP merupakan salah satu sistem pengendalian pemerintah.
Disamping itu terdapat Sistem lainnya adalah Sistem pengendalian Ekstern Pemerintah. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 60
Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah adalah ”Proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan
secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi
melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan.” Dengan adanya SPIP tersebut diharapkan dapat menciptakan kondisi dimana terdapat budaya pengawasan
terhadap seluruh organisasi dan kegiatan sehingga dapat mendeteksi terjadinya sejak dini kemungkinan penyimpangan serta
meminimalisir terjadinya tindakan yang dapat merugikan negara.
SUMBER DATA
Kepala Sub Tata Usaha
CARA MENGHITUNG
Penilaian Maturitas SPIP dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor: 52 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
SATUAN KLASIFIKASI PENANGGUNG JAWAB DATA
40
Perspektif Proses Pelaksanaan Tugas Pokok
Kode
Strategis
Sasaran
Kode
Indikator
Kinerja
Capaian
2019
Baseline
2020
2021
2022
2023
2024
SS.5
TerwujudnyaBirokrasi yang Efektif, Efisien dan Berorientasi pada Layanan Prima
IK.3
Predikat WBBMWBK
WBK
WBBM
WBBM
WBBM
WBBM
WBBM
DEFENISI
WBK (Wilayah Bebas dari Korupsi) dan WBBM (Wilayah Birokrasi Bersih Melayani) merupakan predikat yang diberikan oleh
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Refomasi Birokrasi (Kementerian PAN dan RB) kepada unit kerja di instansi
pemerintah sekurang-kurangnya eselon III yang menyelenggarakan fungsi pelayanan. Untuk mencapai predikat WBK dan WBBM, unit
kerja harus terlebih dahulu membangun Zona Integritas (ZI). Zona Integritas adalah predikat yang diberikan kepada instansi
pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan WBK/WBBM melalui reformasi birokrasi,
khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik.
SUMBER DATA
Kepala Sub Tata Usaha
CARA MENGHITUNG
SATUAN KLASIFIKASI PENANGGUNG JAWAB DATA
41
ANALISIS SWOT
Dalam menentukan strategi pencapaian sasaran, digunakan analisis SWOT. Analisis SWOT dilakukan berdasarkan setiap sasaran
strategis dengan mempertimbangkan faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal (peluang dan ancaman) sebagai berikut:
Sasaran
Kekuatan
(Strength)Kelemahan
(Weakness)
Peluang (Opportunity) Ancaman (Threats) Meningkatnya Tenaga kerjaindustri yang kompeten
Memiliki TUK, Memiliki
LSP P1, Melaksanakan
proses pembelajaran
yang Link and Match
dengan
DU/DI,
Pembekalan
Bahasa
inggris
bagi
siswa,
memiliki
kerjasama
internasional, memiliki
jaringan alumni yang
kuat
Belum tersedianya
sistem informasi
sekolah yang
terintegrasi meliputi
database siswa,
pembelajaran, prakerin
dan
kebutuhan
rekruitmen dari DU/DI
serta jejaring alumni
Kebutuhan industri
akan tenaga penguji
bidang Kimia Analisis
cukup tinggi
Adanya sekolah menengah
kejuruan dengan
kompetensi keahlian
analisis pengelolaan
laboratorium berstatus
negeri dan swasta,
program tiga tahun serta
permintaan rekruitmen
dari DU/DI kebanyakan
untuk tenaga kerja analis
dari lulusan D3.
Terwujudnya Pendidikan Vokasi Industri Berbasis Kompetensi
Memiliki tenaga
pendidik dan
kependidikan yang
berintegritas, jujur,
disiplin, inovatif, kreatif
dan profesional.
Kurikulum yang
digunakan berupa
kurikulum berbasis
kompetensi
Penerapan program
dual system baru
dilakukan 2 tahun
berjalan sehingga
belum bisa dilakukan
evaluasi
untuk
pelaksanaan
pembelajaran di
industri
Adanya Keputusan
Menteri Perindustrian
No. 1151 tahun 2018
tentang
Penyelenggaraan
Pendidikan Sistem
Ganda pada Unit
Pendidikan Vokasi
Industri di Lingkungan
Kementerian
Perindustrian dan
Peraturan Menteri
Beberapa industri belum
bisa menampung siswa
dalam pelaksanaan
pembelajaran dual system
di Industri
42
Keuangan No.
128/PMK.010/2019
tentang Pemberian
Pengurangan
Penghasilan Bruto atas
Penyelenggaraan
Kegiatan Praktik Kerja,
Pemagangan dan/atau
Pembelajaran dalam
Rangka Pembinaan dan
Pengembangan Sumber
Daya Manusia Berbasis
Kompetensi Tertentu
Terwujudnya SDM Industri
Menuju Industri 4.0
Memiliki sarana
pembelajaran praktik
yang mengarah pada
Pembelajaran Industri
4.0 dan memiliki tenaga
pendidik dan
kependidikan yang
kompeten
Belum semua proses
pembelajaran
berbasis Smart School
Keputusan Menteri
Perindustrian No. 1532
tahun 2019 tentang
Kurikulum Industri 4.0
pada Pendidikan
Vokasi
Industri di Lingkungan
Kementerian
Perindustrian
Menurunnya kebutuhan
SDM industri sebanding
dengan tumbuhnya
industri berbasis 4.0
Terwujudnya ASN yang professional dan berkepribadian
Memiliki ASN yang
kompeten di bidangnya
serta mampu
bekerjasama secara
solid, harmonis, dan
kompetitif, tersedianya
anggaran untuk program
peningkatan kompetensi
SDM sesuai dengan AKD
Masih ada beberapa
ASN yang kurang
berkomitmen dan
bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan
tupoksinya
Adanya kode etik ASN
dan kode etik guru
Pengaruh perkembangan
IT atau media sosial,
penyakit masyarakat
sehingga mempengaruhi
karakter ASN
43
Terwujudnya birokrasi yang efektif, Efisien dan Berorientasi pada layanan prima
Memperoleh prestasi di
tingkat nasional seperti
Pelayanan Prima, SNI
Award, Keterbukaan
Informasi Publik, WBK,
dan Laporan Keuangan
Terbaik
Masih ada beberapa
pegawai yang belum
memahami dan
mematuhi
pentingnya budaya
pelayanan prima
PermenPAN-RB nomor
10 tahun 2019 tentang
perubahan atas
PermenPAN-RB
nomor 52 tahun 2014
tentang
Pedoman
Pembangunan
Zona
Integritas
Menuju
Wilayah Bebas dari
Korupsi dan Wilayah
Birokrasi Bersih dan
Melayani
di
Lingkungan
Instansi
Pemerintah,
PermenPAN-RB nomor
30 tahun 2018 tentang
Perubahan
Atas
PermenPAN-RB nomor
14 Tahun 2014 tentang
Pedoman
Evaluasi
Reformasi
Birokrasi
Instansi
Pemerintah,
dan
Undang-Undang
nomor 14 tahun 2008
tentang
Keterbukaan
Informasi Publik
44
LAMPIRAN STRATEGI DAN PROGRAM
SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA BASELINE SATUAN I II TAHUN III IV V
2 3 4 5 6 7 8 9 10
Meningkatnya Tenaga kerja industry yang kompeten
Jumlah Calon Tenaga Kerja
Terampil yang Kompeten 192 Orang 280 240 243 258 256
Jumlah Siswa Dual System 192 Orang 192 308 548 760 900
Persentase Lulusan yang
Terserap oleh Sektor Industri 75 % 76 76,5 77 77,5 78
Terwujudnya Pendidikan Vokasi Industri Berbasis Kompetensi
Jumlah Calon Tenaga Kerja yang Memiliki Sertifikat Internasional
85 Orang 85 86 87 88 89
Rata-rata Nilai UN 70 Nilai 70 71 72 73 74
Rata-rata Nilai TOEIC 400 Score 400 402 404 406 408
Terwujudnya SDM Industri Menuju Industri 4.0 Implementasi Industri 4.0 1 Modul 1 1 1 1 1 Terwujudnya ASN yang Profesional dan Berkepribadian Indeks Kompetensi, Profesional dan Integritas
Pegawai 71 Indeks 71 71,5 72 72,5 73
Terwujudnya Birokrasi yang Efektif, Efisien dan Berorientasi pada Layanan Prima
Nilai SAKIP 76 Nilai 76,5 77 77,5 78 78,5
Nilai Maturitas SPIP 3,535 Nilai 3,5 3,55 3.60 3.65 3.70
45
MATRIK TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN Unit Kerja : SMK-SMAK Padang
Tahun : 2020-2024
Program /
Kegiatan Sasaran (outcame) Program / sasaran Kegiatan (ouput) / indikator
Target Alokasi Pendanaan (Rp. 0000)
2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) Program Pengembang an Sumber Daya Manusia Industri Meningkatnya Tenaga kerja industry yang kompeten 25.825.211.000 26.000.000.000 27.000.000.000 28.000.000.000 29.000.000.000
Jumlah Calon Tenaga Kerja Terampil yang Kompeten
280 240 243 258 256
Jumlah Siswa Dual
System 192 308 548 760 900
Persentase Lulusan yang Terserap oleh
Sektor Industri 76 76,5 77 77,5 78
Terwujudnya Pendidikan Vokasi Industri Berbasis Kompetensi
Jumlah Calon Tenaga Kerja yang Memiliki Sertifikat Internasional 85 86 87 88 89 Rata-rata Nilai UN 70 71 72 73 74 Rata-rata Nilai TOEIC 400 402 404 406 408
46 Terwujudnya SDM Industri Menuju Industri 4.0 Implementasi Industri 4.0 1 1 1 1 1 Terwujudnya ASN yang Profesional dan Berkepribadian Indeks Kompetensi, Profesional dan Integritas Pegawai 71 71,5 72 72,5 73 Terwujudnya Birokrasi yang Efektif, Efisien dan Berorientasi pada Layanan Prima
Nilai SAKIP 76,5 77 77,5 78 78,5
Nilai Maturitas SPIP 3,5 3,55 3.60 3.65 3.70 Predikat WBBM WBBM WBBM WBBM WBBM WBBM