71 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian terhadap pengembangan RPP dan LKS dengan pendekatan problem based learning pada materi lingkaran dengan model ADDIE terdiri dari lima tahap meliputi tahap analisis (analysis), desain (design), pengembangan (development), implementasi (implementation), dan evaluasi (evaluation) telah dilakukan di SMP N 1 Kasihan sebagai tempat penelitian. Penelitian dilakukan dari 28 Maret hingga 8 April 2016 dan diperoleh hasil penelitian sebagai berikut:
1. Hasil Tahap Analysis (Analisis)
a. Analisis kebutuhan perangkat pembelajaran
Setelah observasi dan wawancara dengan guru matematika kelas VIII di SMP N 1 Kasihan terkait ketersediaan perangkat pembelajaran yang ada terhadap materi lingkaran, diperoleh bahwa secara umum perangkat pembelajaran yang tersedia adalah buku paket dan lembar kerja siswa (LKS) yang berisi materi dan latihan soal yang belum dapat memfasilitasi siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya. Perangkat tersebut hanya berisi materi dan latihan soal yang membuat siswa memiliki kebiasaan menghafal, sehingga apabila soal yang diberikan adalah tipe soal variasi siswa merasa kesulitan.
72 b. Analisis kurikulum
Analisis kurikulum yang dilakukan meliputi analisis materi pokok, kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) sesuai kurikulum 2013 pada materi lingkaran untuk menjabarkan beberapa indikator sebagai acuan dalam penyusunan perangkat pembelajaran. Hasil analisis kurikulum materi lingkaran adalah sebagai berikut:
Tabel 9 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
3. Memahami dan
menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa ingintahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
3.6 Memahami unsur, keliling dan luas dari lingkaran
3.7 Memahami hubungan sudut pusat, panjang busur dan luas juring
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
4.6 Menyelesaikan permasalahan nyata yang terkait penerapan hubungan sudut pusat, panjang busur dan luas juring
Indikator:
1. Mendefinisikan lingkaran, unsur-unsur lingkaran dengan kalimat sendiri
2. Menentukan ciri-ciri unsur-unsur lingkaran dengan kalimat sendiri
3. Menentukan hubungan antar unsur-unsur lingkaran
4. Menentukan hubungan antara sudut pusat dengan sudur keliling yang menghadap busur yang sama
5. Menentukan hubungan antar sudut keliling yang menghadap busur yang sama
73
6. Menentukan hubungan sudut yang saling berhadapan pada segi empat tali busur
7. Menentukan hubungan sudut pusat dengan panjang busur 8. Menentukan hubungan sudut pusat dengan luas juring
9. Menyelesaikan soal cerita tentang hubungan sudut pusat dengan panjang busur, dan hubungan sudut pusan dengan luas juring.
c. Analisis karakteristik siswa
Pada tahap ini diperoleh hasil bahwa usia siswa-siswi kelas VIII berkisar antara 13-14 tahun dan tergolong dalam tahap operasional formal. Piaget dalam Muhibin Syah (1999: 67) menyatakan bahwa tahap operasional formal adalah perkembangan ranah kognitif sehingga siswa dapat menggunakan prinsip-prinsip abstrak, siswa sudah mampu menggunakan penalaran logis. Pada tahap operasional formal anak telah mampu berpikir abstrak dan logis serta dapat menganalisis dan menyelesaikan masalah nyata atau masalah simulasi yang kompleks sebagai titik awal pembelajaran.
Hasil observasi dan wawancara dengan guru matematika SMP kelas VIII menunjukkan bahwa hampir semua siswa kelas VIII telah dapat berpikir abstrak dan menganalisis masalah nyata. Hal ini tampak saat guru membelajarkan kepada siswa dalam penemuan rumus dan soal cerita yang diberikan guru dapat diselesaikan dengan baik oleh siswa.
2. Hasil Tahap Design (Perancangan)
Kegiatan yang telah dilakukan peneliti dalam tahap perancangan menghasilkan rancangan produk sebagai berikut:
74 a. Rancangan perangkat pembelajaran
1) Rancangan RPP dengan pendekatan problem based learning
Rancangan RPP yang dimaksud terdiri dari identitas, alokasi waktu, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, media/alat dan sumber belajar, dan penilaian. Rincian struktur isi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan adalah sebagai berikut:
a) Identitas meliputi namasekolah, mata pelajaran dan kelas. b) Alokasi waktu disesuaikan dengan memperkirakan waktu yang
dibutuhkan siswa untuk menguasai suatu konsep tiap kegiatan. c) Kompetensi dasar disesuaikan dengan standar isi kurikulum
2013.
d) Indikator pencapaian kompetensi merupakan penjabaran dari kompetensi dasar pada kurikulum 2013.
e) Materi pembelajaran merupakan rangkuman materi yang akan dipelajari.
f) Kegiatan pembelajaran memiliki uraian sebagai berikut: (1) Pendahuluan, berisi: orientasi, apersepsi, dan motivasi. (2) Kegiatan inti merupakan penjabaran kegiatan yang akan
dilaksanakan guru dan siswa yaitu: (a) Orientasi pada masalah
guru membuka dengan suatu masalah nyata dan memotivasi siswa agar terlibat dalam kegiatan
75
pemecahan masalah.Sedangkan siswa berdiskusi secara berkelompok.
(b) Pengorganisaisian untuk belajar
Guru bertanya jawab tentang masalah yang terdapat dalam LKS.
(c) Penyelidikan
Siswa berdiskusi secara berkelompok untuk melakukan percobaan menyelesaikan masalah. (d) Pengembangan dan penyajian hasil karya
Beberapa kelompok melaporkan hasil diskusi di depan kelas dan kelompok lain memberikan tanggapan.
(e) analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah Guru mengajak siswa untuk menganalisis cara-cara yang dilakukan dalam menyelesaikan masalah kemudian menentukan cara yang paling efektif. (f) soal latihan.
Siswa mengerjakan soal latihan sebagai penguat konsep yang telah didapat.
(3) Penutup, berisi: kesimpulan, penilaian hasil belajar, tindak lanjut, dan informasi pertemuan berikutnya. g) Media/alat dan sumber belajar merupakan media/alat dan
sumber yang digunakan dalam pembelajaran antara lain gunting, pita, jangka dan lain-lain.
76
h) Penilaian hasil belajar, berisi: bentuk, instrumen, dan contoh instrumen yang digunakan untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran.
2) Rancangan LKS dengan pendekatan problem based learning LKS disusun berdasarkan pada langkah-langkah menyiapkan LKS yang telah disajikan pada bab sebelumnya. Berikut merupakan uraian hasil pada langkah-langkah menyiapkan LKS yang telah dilaksanakan pada tahap perancangan:
a) Analisis kurikulum
Hasil Analisis kurikulum ini telah dilakukan pada tahap analisis yang dapat dilihat pada lampiran A.1 halaman .... b) Menyusun peta kebutuhan LKS
Hasil penyusunan peta kebutuhan LKS didasari dengan mengamati hasil pada tahap analisis kurikulum dan disesuaikan dengan KD yang sudah ditetapkan dalam kurukulum 2013. Peta kebutuhan untuk materi lingkaran selengkapnya dapat dilihat pada lampiran A.2 halaman 141.
c) Menentukan judul-judul LKS
Judul dari setiap LKS ditentukan oleh kompetensi dasar, indikator-indikator dan materi pokok yang diajarkan.LKS yang dikembangkan memiliki judul “LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS MASALAHPADA MATERI LINGKARAN Untuk SekolahMenengah Pertama Kelas VIII.”Penyusunan judul LKS berdasarkan pada peta kebutuhan dan penyusunan judul
kegiatan-77
kegiatan dalam LKS berdasarkan pada hasil analisis kurikulum.Adapun judul LKS dan judul kegiatan disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 10 Judul-judul LKS
No. Judul LKS Judul Kegiatan Alokasi Waktu 1. Unsur-unsur lingkaran danhubungan antar unsur lingkaran a. Pengertian lingkaran 3 3 3x40 menit b. Unsur-unsur lingkaran dan ciri-cirinya
c. Hubungan antar unsur-unsur lingkaran 2. Hubungan antara sudut pusat dengan sudut keliling yang menghadap busur yang sama
a. Hubungan antara sudut pusat dengan sudut keliling yang menghadap busur yang sama
3 3 2x40
menit b. Hubungan antar sudut
keliling yang menghadap busur yang sama
c. Hubungan sudut yang saling berhadapan pada segi empat tali busur 3. Hubungan sudut
pusatdengan panjang busur dan luas juring
a. Hubungan sudut pusat dengan panjang busur
3 3 3x40
menit b. Hubungan sudut pusat
dengan luas juring
d) Penulisan LKS
Penulisan LKS dirancang berdasarkan pada langkah-langkah penulisan LKS yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Berikut merupakan uraian hasil pada langkah-langkah yang telah dilaksanakan pada tahap penulisan rancangan awal LKS:
78
(1) Penerapan kompetensi dasar dari standar kompetensi
KD yang harus dikuasai oleh siswa telah tercantum dalam analisis kurikulum yang selengkapnya dapat dilihat pada lampiran A.1 halaman 138.
(2) Menentukan bentuk penilaian
Dalam penilaian yang digunakan untuk mengukur keefektifan penggunaan LKS ini berdasarkan hasil penilaian LKS yang telah dikerjakan secara berkelompok, soal-soal latihan mandiri berbentuk melengkapi pernyataan, menjodohkan dan uraian disetiap akhir kegiatan.
(3) Penyusunan Materi
Penyusunan materi didasarkan pada kompetensi dasar pada analisis kurikulum, antara lain:
(a) Mengidentifikasi unsur-unsur lingkaran
(b) Menentukan hubungan panjang busur pada lingkaran (c) Menentukan hubungan luas juring pada lingkaran (d) Menyelesaikan masalah nyata panjang busur dan luas
juring pada lingkaran. (4) Struktur LKS
Pada tahap ini, bagian LKS dibagi menjadi tiga bagian yaitu awal, isi, dan akhir.Bagian awal terdiri dari cover (sampul), halaman identitas LKS, kata pengantar, dan daftar isi.Bagian isi terdiri dari keseluruhan kegiatan yang dilakukan peserta didik untuk mendapatkan pengetahuan sesuai dengan KI/ KD
79
materi lingkaran.Sedangkan bagian akhir terdiri dari daftar pustaka. Berikut merupakan kerangka LKS yang dihasilkan: Cover
Halaman Identitas LKS Kata Pengantar
Daftar Isi
Lembar kegiatan siswa Lembar kegiatan siswa 1
Kegiatan 1 pengertian dan ciri-ciri unsur lingkaran (1) Kegiatan 1.1 menuliskan pengertian lingkaran
(a) Terdapat sebuah masalah nyata terkait pengertian lingkaran
(b) Siswa secara berkelompok menggambar lingkaran dengan jangka
(c) Siswa meletakkan 5 titik sebarang pada garis lingkaran
(d) Siswa mengukur jarak titik pusat ke setiap titik
(e) Siswa menuliskan jarak yang telah diukur (f) Siswa menuliskan pengertian lingkaran (2) Kegiatan 1.2 unsur-unsur lingkaran dan
ciri-cirinya
(a) Siswa secara berkelompok mengamati gambar unsur-unsur yang terdapat dalam lingkaran
(b) Siswa memahami nama dan penjelasan dari gambar yang ada
(c) Siswa menggambarkan contoh bentuk yang lain dari unsur-unsur
Kegiatan 2 menemukan hubungan antar unsur-unsur lingkaran
(a) Siswa secara berkelompok mengamati dua unsur yang disediakan
(b) Siswa menuliskan hubungan kedua unsur tersebut
Uji kemampuan
Siswa mengerjakan soal latihan sebagai penguat konsep Lembar kegiatan siswa 2
Kegiatan 1 hubungan antara sudut pusat dengan sudut keliling yang menghadap busur yang sama
(a) Terdapat masalah nyata terkait hubungan sudut pusat dengan sudut keliling
(b) Siswa secara berkelompok menggambar 3 lingkaran
(c) Siswa menggambar sudut pusat dan sudut keliling dalam satu busur pada tiap lingkaran
80
(d) Siswa mengukur besar sudut pusat dan keliling pada tiap lingkaran
(e) Siswa menuliskan perbandingan sudut pusat dengan sudut keliling
(f) Siswa menyimpulkan hubungan antara sudut pusat dan sudut keliling yang menghadap busur yang sama
Kegiatan 2 hubungan antar sudut keliling yang menghadap busur yang sama
(a) Terdapat sebuah masalah nyata terkait sudur keliling yang menghadap busur yang sama (b) Siswa secara berkelompok memberi nama
busur dan 5 sudut keliling yang menghadap busur yang sama
(c) Siswa mengukur besar 5 sudut keliling (d) Siswa menuliskan besar 5 sudut keliling (e) Siswa membuat sebuah lingakran dengan 2
sudut keliling dengan 2 busur yang berbeda (f) Siswa mengukur besar 2 sudut keliling
(g) Siswa menyimpulkan huungan sudut keliling yang menghadap busur yang sama
Kegiatan 3 menemukan hubungan sudut yang salingberhadapan pada segi empat tali busur
(a) Terdapat sebuah masalah nyata terkait hubungan sudut yang saling berhadapan pada segi empat tali busur
(b) Siswa secara berkelompok menggambar 3 lingkaran
(c) Siswa menentukan 4 titik pada setiap lingkaran
(d) Siswa membentuk bangun segi empat dari 4 titik tersebut
(e) Siswa mengukur tiap sudut yang terbentuk dalam bangun segit empat tersebut
(f) Siswa menuliskan hasil penjumlahan dua sudut yang berhadapan dalam tiap bangun segi empat
(g) Siswa menyimpulkan hubungan sudut yang saling berhadapan pada segi empat tali busur Uji kemampuan
Siswa mengerjakan soal latihan sebagai penguat konsep Lembar kegiatan siswa 3
Kegiatan 1 hubungan sudut pusat dengan panjang busur
(a) Terdapat sebuah masalah nyata terkait hubungan sudut pusat dengan panjang busur (b) Siswa mengukur perbandingan sudut pusat
81
(c) Siswa mengukur perbandingan panjang busur dengan keliling lingkaran
(d) Siswa mengulangi pada beberapa gambar (e) Siswa menyimpulkan hubungan sudut pusat
dengan panjang busur
Kegiatan 2 menentukan hubungan sudut pusat denganluas juring
(a) Terdapat masalah nyata terkait hubungan sudut pusat dengan luas juring
(b) Siswa mengukur perbandingan sudut pusat dengan satu lingkaran penuh
(c) Siswa mengukur perbandingan luas juring dengan luas lingkaran
(d) Siswa mengulangi pada beberapa gambar (e) Siswa menyimpulkan hubungan sudut pusat
dengan panjang busur Uji kemampuan
Siswa mengerjakan soal latihan sebagai penguat konsep DAFTAR PUSTAKA
b. Referensi dan gambar-gambar yang relevan
Peneliti berhasil mengumpulkan buku referensi dan gambar-gambar yang relevan dengan materi lingkaran yang digunakan dalam menyusun perangkat pembelajaran. Beberapa referensi yang digunakan dalam penyusunan perangkat pembelajaran ini yaitu:
1) Hall, (1995). School Geometry. New York: Macmilan.
2) Dris, T.J. (2011). MATEMATIKA Jilid 2 untuk SMP dan MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional.
3) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2014). Buku Guru MATEMATIKA Kelas VIII SMP/MTs. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
4) May, K.O. (1959). Elements of Modern Mathematics. California: Addison-Wesley Pub. Co.
82
5) Ponco, S. (2004). Matematika Kreatif Konsep dan Terapannya. Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
6) Singerman, D. (2001). Basic Algebra and Geometry. England: Pearson Education Limited.
7) Tazudin dkk. (2005). Matematika Konstektual kelas VIII. Jakarta: Literatur Media Sukses.
c. Instrumen penilaian perangkat pembelajaran
Instrumen penilaian perangkat pembelajaran yang dihasilkan yaitu lembar penilaian RPP untuk dosen ahli, lembar penilaian LKS untuk dosen ahli dan guru matematika, lembar observasi (keterlaksanaan pembelajaran dengan pendekatan problem based learning) dan tes hasil belajar. Instrumen penilaian berbentuk angket berstrukturdan angket tidak berstruktur.
Instrumen penelitian yang telah disusun telah dikonsultasikan kepada dosen pembimbing kemudian divalidasi oleh dosen ahli. Validasi instrumen penilaian perangkat pembelajaran dilakukan oleh Ibu Mathilda Susanti, M.Si. selaku validator. Butir-butir instrumen yang tidak valid direvisi sesuai saran validator. Instrumen penilaian yang telah valid digunakan untuk menilai perangkat pembelajaran. Instrumen penilaian tersebut antara lain:
1) Instrumen Penilaian RPP
Instrumen penilaian RPP yang dihasilkan berupa lembar penilaian untuk dosen ahli untuk mengetahui kesesuaian RPP dengan kajian teori tentang komponen RPP pada bab sebelumnya.
83
Bentuk lembar penilaian RPP yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket berstruktur dan tidak berstruktur. Angket berstruktur menggunakan skala Likert dengan skala 5 (sangat baik), 4 (baik), 3 (cukup baik), 2 (kurang), dan 1 (sangat kurang). Angket tidak terstruktur digunakan agar validator memberikan uraian bagian yang salah dan saran terkait produk sebagai bahan revisi.
Aspek penilaian dalam lembar penilaian RPP meliputi aspek identitas, rumusan indikator/tujuan pembelajaran, pemilihan materi, pemilihan pendekatan dan model pembelajaran, kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan pendekatan problem based learning, pemilihan media/sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. Hasil instrumen penilaian RPP selengkapnya dapat dilihat di lampiran B.2 halaman 202.
2) Instrumen Penilaian LKS
(a) Kevalidan LKS oleh ahli materi
Instrumen Penilaian LKS yang dihasilkan berupa lembar penilaian untuk dosen ahli untuk mengetahui kevalidan LKS pada aspek materi. Bentuk lembar penilaian LKS untuk dosen ahli yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket berstruktur dan tidak berstruktur. Angket berstruktur menggunakan skala Likert dengan skala 5 (sangat baik), 4 (baik), 3 (cukup baik), 2 (kurang), dan 1 (sangat kurang). Angket tidak terstruktur digunakan agar validator memberikan saran dan kritik terkait produk sebagai bahan revisi.
84
Aspek penilaian dalam lembar penilaian LKS meliputi aspek kelayakan isi, kesesuaian penyajian dengan pendekatan pembelajaran dan kesesuaian dengan syarat didaktis. Hasil instrumen penilaian LKS selengkapnya dapat dilihat di lampiran B.6 halaman 212.
(b) Kevalidan LKS oleh ahli media
Instrumen Penilaian LKS yang dihasilkan berupa lembar penilaian untuk dosen ahli untuk mengetahui kevalidan LKS pada aspek media. Bentuk lembar penilaian LKS untuk dosen ahli yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket berstruktur dan tidak berstruktur. Angket berstruktur menggunakan skala Likert dengan skala 5 (sangat baik), 4 (baik), 3 (cukup baik), 2 (kurang), dan 1 (sangat kurang). Angket tidak terstruktur digunakan agar validator memberikan saran dan kritik terkait produk sebagai bahan revisi.
Aspek penilaian dalam lembar penilaian LKS meliputi aspek kesesuaian dengan syarat konstruksi (kebahasaan) dan kesesuaian dengan syarat teknis (kegrafikaan). Hasil instrumen penilaian LKS selengkapnya dapat dilihat di lampiran B.6 halaman 212.
(c) Kepraktisan LKS
Instrumen penilaian kepraktisan LKS berupa 6 poin pertanyaan yang akan digunakan dalam menilai kepraktisan LKS. Pertanyaan-pertanyaan yang digunakan sebagai pedoman
85
wawancara antara lain berhubungan dengan istilah/kalimat yang tidak jelas, gambar yang tidak jelas, soal yang sulit, simbol/lambang yang tidak jelas dan langkah-langkah di dalam LKS yang tidak jelas. Hasil pedoman wawancara untuk menilai kepraktisan LKS selengkapnya dapat dilihat di lampiran B.19 halaman 245.
(d) Keefektifan LKS
Lembar penilaian keefektifan LKS ini didasarkan pada ketuntasan klasikal siswa dengan soal tes hasil belajar. Bentuk lembar penilaian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket berstruktur dan tidak berstruktur. Angket berstruktur menggunakan bentuk “Valid” (1) dan “Tidak valid” (0) pada bentuk soal pilihan ganda. Angket tidak terstruktur pada soal uraian digunakan agar validator memberikan saran dan kritik terkait produk sebagai bahan revisi. Hasil instrumen penilaian untuk soal tes hasil belajar selengkapnya dapat dilihat di lampiran B.14 halaman 230.
3. Hasil Tahap Development (Pengembangan) Hasil dari tahap pengembangan meliputi: a. Pengembangan rancangan
1) RPP berbasis masalah
RPP yang dirancang dalam penelitian ini terdiri dari 4 RPP yang seluruhnya mengacu pada standar proses pembelajaran problem based learning. Pada kegiatan inti dan kegiatan penutup
86
dalam setiap RPP disusun dengan langkah-langkah pendekatan problem based learning. Hal ini tampak dalam:
a) Pembelajaran berorientasi pada masalah yaitu “Siswa diminta untuk mendefinisikan...”
b) Siswa bekerja secara berkelompok yaitu “Siswa mengelompok menjadi 8 kelompok dengan tiap kelompok beranggotakan 3-4 orang”
c) Pengorganisasian siswa untuk belajar yaitu “Siswa diminta untuk melakukan pembatasan dan pengorganisasian tugas belajar...”
d) Penyelidikan yaitu “Siswa diminta untuk mengumpulkan informasi..., siswa diminta mencoba menyelesaikan..., siswa diminta untuk menyimpulkan...”
e) Pengembangan dan penyajian hasil karya yaitu “Siswa diminta merancang hasil karya..., siswa diminta mempresentasikan hasil karya...”
f) Analisis dan evaluasi terhadap langkah-langkah pemecahan masalah yaitu “Siswa melakukan refleksi terhadap penyelidikan...”
87
Rincian RPP tersebut diuraikan sebagai berikut: a) RPP 1
Berisi materi mengenai pengertian lingkaran, unsur lingkaran dan ciri-cirinya dan hubungan antar unsur-unsur lingkaran.
b) RPP 2
Berisi materi mengenai hubungan antara sudut pusat dengan sudut keliling yang menghadap busur yang sama, hubungan antar sudut keliling yang menghadap busur yang sama dan hubungan sudut keliling yang saling berhadapan pada segi empat tali busur.
c) RPP 3
Berisi materi mengenai hubungan sudut pusat dengan panjang busur dan hubungan sudut pusat dengan luas juring
d) RPP 4
Berisi ulangan harian untuk mengukur keefektifan penggunaan LKS oleh siswa.
2) Lembar kerja siswa (LKS) berbasis masalah
Berikut adalah kerangka LKS yang telah disusun dan diujikan: a) Cover LKS
Cover LKS terdapat di awal halaman. Cover LKS terdiri atas judul,pendekatan yang digunakan, kurikulum materi, gambar pendukung, sasaran LKS berupa kelas dan
88
semester pengguna, nama penulis dan kolom identitas pemilik LKS. Identitas pemilik LKS terdiri dari nama dan kelas.
Gambar 1 Cover LKS
a) Halaman Identitas LKS
Halaman identitas LKS berisi informasi penyusunan LKS antara lain penulis LKS, pembimbing penyusunan LKS, nama validator, nama desainer LKS, serta program yang digunakan dalam penyusunan LKS.
89
Gambar 2 Halaman Identitas LKS
b) Kata Pengantar
Kata pengantar berisi ungkapan rasa syukur atas tersusunnya LKS.Pada bagian kata pengantar ini juga diucapkan terima kasih kepada pihak yang membantu penyusunan LKS.
90
Gambar 3 Kata Pengantar
c) Daftar Isi
Daftar isi memberikan informasi tentang apa saja yang ada dalam LKSdisertai dengan adanya nomor halaman untuk mempermudah pencarian.
91
Gambar 4 Daftar Isi
d) Lembar Kegiatan Siswa
Lembar kegiatan pada pengembangan LKS ini terdiri dari tiga bagian yaitu:
(1) Lembar kegiatan siswa 1
Lembar kegiatan 1 berisi tentang pengertian dan ciri-ciri unsur lingkaran yang memuat empat kegiatan yaitu:
(a) Kegiatan 1.1 tentang pengertian lingkaran
(b) Kegiatan 1.2 tentang unsur-unsur lingkaran dan ciri-cirinya
(c) Kegiatan 2 tentang hubungan antar unsur-unsur lingkaran
92
(d) Latihan soal pada bagian “Uji kemampuan” (2) Lembar kegiatan siswa 2
Lembar kegiatan 2 berisi tentang hubungan antara sudut pusat dengan sudut keliling yang menghadap busur yang sama yang memuat tiga kegiatan yaitu:
(a) Kegiatan 1 tentang hubungan antara sudut pusat dengan sudut keliling yang menghadap busur yang sama
(b) Kegiatan 2 tentang hubungan antar sudut keliling yang menghadap busur yang sama
(c) Kegiatan 3 tentang hubungan sudut yang saling berhadapan pada segi empat tali busur
(d) Latihan soal pada bagian “Uji kemampuan” (3) Lembar kegiatan siswa 3
Lembar kegiatan 3 berisi tentang hubungan sudut pusatdengan panjang busur dan luas juring yang memuat tiga kegiatan yaitu:
(a) Kegiatan 1 tentang hubungan sudut pusat dengan panjang busur
(b) Kegiatan 2 tentang hubungan sudut pusat denganluas juring
93
Setiap LKS disusun dengan memperhatikan langkah-langkah dalam pendekatan berbasis masalah. Berdasarkan langkah-langkah tersebut, maka LKS dikembangkan dengan bagian-bagian LKS sebagai berikut:
(1) Pendahuluan (a) Judul Materi
Bagian ini bertujuan untuk menginformasikan kepada peserta didik tentang materi yang akan dipelajari. Berikut adalah tampilan judul materi:
Gambar 5 Judul Materi
(b) Kompetensi Inti
Bagian ini bertujuan untuk menginformasikan kepada peserta didik tentang kompetensi inti yang akan dipelajari. Berikut adalah tampilan kompetensi inti:
94 (c) Kompetensi Dasar
Bagian ini bertujuan untuk menginformasikan kepada peserta didik tentang kompetensi dasar apa saja yang akan dipelajari. Berikut adalah tampilan kompetensi dasar:
Gambar 7 Kompetensi Dasar
: (d) Motivasi Belajar
Bagian ini berisi tentang masalah nyata yang dapat memotivasi peserta didik untuk belajar materi lingkaran. Berikut adalah tampilan motivasi belajar:
Gambar 8 Motivasi Belajar
(e) Indikator
Bagian ini berisi tentang tujuan apa saja yang harus dicapai oleh siswa setelah mempelajari LKS ini. Berikut adalah tampilan indikator:
95
Gambar 9 Indikator
(f) Halaman LKS
Bagian ini menunjukkan halaman lembar kerja siswa. Berikut tampilan halaman LKS:
Gambar 10 Halaman LKS
(2) Kegiatan Inti LKS (a) Judul LKS
Bagian ini bertujuan untuk memberikan gambaran kepada peserta didik tentang apa yang akan dipelajari dalam LKS. Judul LKS ditulis dalam bentuk seperti pada tampilan berikut ini beserta indikator dan petunjuk umum.
Gambar 11 Judul LKS
(b) Petunjuk Belajar
Bagian ini menginformasikan kepada siswa tentang kegiatan yang akan dilakukan siswa beserta tujuan yang harus dicapai siswa dan
96
petunjuk pengerjaan pada lembar kerja siswa secara umum. Berikut tampilan petunjuk belajar:
Gambar 12 Petunjuk Belajar
(c) Kompetensi yang Akan Dicapai i. Kompetensi Dasar
Bagian ini bertujuan untuk menginformasikan kepada peserta didik tentang kompetensi dasar yang akan dipelajari pada lembar kerja siswa. Berikut tampilan kompetensi dasar:
Gambar 13 Kompetensi Dasar
ii. Indikator Pencapaian
Bagian ini menginformasikan kepada siswa tentang gambaran kegiatan yang akan dilakukan siswa pada lembar kerja siswa ini. Berikut tampilan indikator pencapaian:
97
Gambar 14 Indikator Pencapaian
iii. Gambar Ilustrasi
Bagian ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara visual tentang materi yang akan dipelajari. Berikut adalah tampilan gambar ilustrasi:
Gambar 15 Ilustrasi
(d) Informasi Penting
Bagian ini berisi informasi tentang apa yang harus dikerjakan siswa dalam menyelesaikan permasalahan. Dalam bagian petunjuk juga terdapat waktu pengerjaan kegiatan. Berikut tampilan informasi penting:
98
Gambar 16 Informasi Penting
(e) Tugas-tugas dan Langkah Kerja
i. Permasalahan dan Gambar Pendukung
Permasalahan bertujuan untuk mengawali pembelajaran yang berorientasi pada masalah nyata sesuai langkah awal pada pembelajaran berbasis masalah serta gambar pendukung adalah ilustrasi visual dari permasalahan yang ada. Berikut adalah tampilan permasalahan dan gambar pendukung:
99
ii. Kegiatan Pemecahan Masalah
Inti dari kegiatan pembelajaran adalah pada tahap ini yaitu peserta didik melakukan serangkaian kegiatan untuk menyelesaikan permasalahan. Berikut adalah tampilan kegiatan pemecahan masalah:
Gambar 18 Kegiatan Pemecahan Masalah
iii. Kesimpulan
Bagian ini merupakan kegiatan akhir dari pemecahan masalah dimana peserta menuliskan kesimpulan akhir dari permasalahan yang diberikan. Berikut adalah kolom kesimpulan:
100
iv. Perintah presentasi
Kesimpulan dari permasalahan selanjutnya akan dipresentasikan oleh perwakilan kelompok siswa ke depan kelas. Berikut adalah perintah presentasi:
Gambar 20 Perintah presentasi
(f) Soal latihan
Soal latihan diberikan pada akhir bagian lembar kerja siswa untuk penguat konsep yang telah didapat oleh peserta didik. Berikut adalah tampilan soal latihan:
101 (g) Penilaian
Pada tahap paling akhir lembar kegiatan siswa terdapat penilaian dari kegiatan yang telah dilakukan siswa, paraf guru dan catatan untuk siswa dari kegiatan yang telah dilakukan. Berikut adalah tampilan penilaian dan evaluasi:
Gambar 22 Penilaian
(3) Penutup
Pada bagian akhir LKS terdapat daftar pustaka adalah buku-buku referensi yang digunakan peneliti dalam mengembangkan produk LKS. Berikut tampilan daftar pustaka:
102
Gambar 23 Penutup
b. Penyuntingan
Tahap penyuntingan dilakukan dengan berpedoman dengan kajian teori yang diterangkan pada bab sebelumnya untuk menyempurnakan pengembangan rancangan perangkat pembelajaran.
Berikut adalah beberapa contoh penyuntingan yang telah dilakukan oleh peneliti:
103
Kegiatan inti dalam RPP sebelum revisi menunjukkan bahwa langkah-langkah yang digunakan menggunakan 5 M (mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan). Hal ini tidak sejalan dengan judul penelitian yang memerlukan langkah pembelajaran berbasis masalah. Setelah direvisi, langkah-langkah pembelajaran dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 25 Kegiatan inti dalam RPP setelah revisi
Setelah direvisi, langkah-langkah pembelajaran menjadi sesuai dengan fase-fase pendekatan berbasis masalah. Langkah-langkah tersebut antara lain: orientasi pada masalah, pengorganisasian belajar, penyelidikan, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, dan evaluasi.
104
Gambar 26 Indikator dan tujuan pembelajaran dalam RPP sebelum revisi
Sebelum revisi, indikator hanya menuliskan ulang kalimat yang terdapat dalam kompetensi dasar. Hal ini mengakibatkan pemahaman bahwa indikator sama dengan kompetensi dasar. Selain itu, tujuan pembelajaran menggunakan proses 5M dan tidak sesuai dengan langkah-langkah pendekatan berbasis masalah seperti judul penelitian.
105
Gambar 27 Indikator dan tujuan pembelajaran dalam RPP setelah revisi
Setelah direvisi, indikator berbeda dengan kompetensi dasar. Pada bagian indikator siswa diharapkan dapat menyelesaikan soal cerita terkait hubungan sudut pusat, panjang busur dan luas juring.
106
Gambar 28 Indikator dan tujuan pembelajaran dalam LKS sebelum revisi
Pemilihan warna dalam LKS awalnya merah pada bagian shape (bentuk). Selain itu, tulisan yang digunakan berwarna putih. Hal ini bukan merupakan kombinasi yang baik dan kurang memancing perhatian siswa.
107
Gambar 29 Indikator dan tujuan pembelajaran dalam LKS setelah revisi
Setelah revisi, shape berwarna biru awan. Selain itu, tulisan yang semula putih diganti dengan hitam. Hal ini membuat tulisan tampak jelas dibaca oleh siswa.
Hasil akhir perangkat pembelajaran berupa RPP setelah melalui tahap penyuntingan dapat dilihat di lampiran, sedangkan hasil akhir perangkat pembelajaran berupa LKS dapat dilihat di lampiran. c. Hasil Validasi Produk
Perangkat pembelajaran yang telah disetujui oleh dosen pembimbing kemudian divalidasi oleh validator yaitu Ibu Rosita Kusumawati, M.Sc selaku validator RPP. Hasil validasi menunjukkan RPP layak berdasarkan aspek kevalidan dengan kriteria baik dan skor total validator adalah 163, sehingga RPP dapat dikatakan layak digunakan. Dari hasil penilaian oleh validator juga diperoleh beberapa
108
saran perbaikan. Saran tersebut dijadikan acuan untuk merevisi RPP. Hasil penilaian RPP selengkapnya dapat dilihat di lampiran C.1 halaman 247.
LKS divalidasi oleh dua dosen ahli yaitu Ibu Rosita Kusumawati, M.Sc selaku ahli materi dan Bapak Bambang Sumarno HM, M.Kom selaku ahli media. Hasil validasi menunjukkan LKS layak berdasarkan aspek kevalidan dengan kriteria cukup baik dan skor total validator adalah 109, sehingga LKS dapat dikatakan layak digunakan.Dari hasil penilaian oleh validator juga diperoleh pernyataan bahwa LKS dinyatakan layak untuk diujicoba setelah direvisi sesuai dengan saran. Selanjutnya, saran tersebut dijadikan acuan untuk merevisi LKS. Hasil penilaian LKS selengkapnya dapat dilihat di lampiran C.2 halaman 253.
d. Revisi produk
Revisi produk meliputi dilakukan setelah mendapat masukan dan saran dari validator, hasil revisi produk adalah sebagai berikut: 1) Revisi RPP
Revisi RPP dilakukan oleh peneliti, pembimbing, ahli materi, guru dan observer untuk mendapatkan RPP yang valid. Berikut adalah catatan dan revisi oleh:
a) Peneliti
Peneliti melakukan beberapa revisi antara lain sebagai berikut:
109
Tabel 11 Revisi RPP oleh peneliti No Sebelum revisi Setelah revisi 1. RPP dirancang dalam 1
lembar kegiatan berisi 4 pertemuan
RPP dirancang pada setiap pertemuan sebanyak 4 RPP 2. Tujuan pembelajaran
tertulis hanya pada 1 RPP
Tujuan pembelajaran disesuaikan dengan sub materi pada setiap pertemuan
3. RPP dirancang dalam 1 lembar kegiatan berisi 4 pertemuan
RPP dirancang pada setiap pertemuan
b) Dosen pembimbing
Dosen pembimbing melakukan beberapa revisi antara lain sebagai berikut:
Tabel 12 Revisi RPP oleh pembimbing No Sebelum revisi Setelah revisi 1. Pada bagian materi
pembelajaran, peneliti menuliskan materi pelajaran yang diajarkan (pengertian, rumus, hubungan, dll)
Pada bagian materi pembelajaran, peneliti mengganti konten materi pelajaran lingkaran dengan KI dan KD yang terdapat dalam
kurikulum 2. Tidak ada pedoman
penilaian
Pedoman penilaian ditambahkan dengan rinci dan terdapat skor pada setiap langkah 3. Kesalahan penulisan pada
kegiatan inti “Siswa diminta untuk
mendefinisikan lingkaran padakegiatan 1.1yang terdapat LKS 1”
Pembetulan penulisan pada kegiatan inti “Siswa diminta untuk
mendefinisikan lingkaran pada kegiatan 1.1 (LKS 1)”
c) Dosen ahli
Dosen ahli melakukan beberapa revisi antara lain sebagai berikut:
110
Tabel 13 Revisi RPP oleh dosen ahli No Sebelum revisi Setelah revisi 1. Pada bagian materi
pembelajaran, peneliti menuliskan materi pelajaran lingkaran dengan KI dan KD yang terdapat dalam kurikulum
Pada bagian materi pembelajaran, peneliti menuliskan materi pelajaran yang diajarkan (pengertian, rumus, hubungan, dll) 2. Langkah-langkah pembelajaran menggunakan 5M Langkah-langkah pembelajaran menggunakan fase-fase problem based learning 3. Alokasi waktu hanya
terdiri dari 3 kegiatan yaitu kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
Alokasi waktu dituliskan pada setiap langkah pembelajaran
4. Penjelasan langkah kegiatan siswa kaku, misal pada tahap penyelidikan peneliti menuliskan “siswa menyelidiki”
Penjelasan langkah kegiatan lebih taktis dan tergambar dengan jelas
5. Tidak terdapat pedoman penilaian
Pedoman penilaian ditambahkan dengan rinci dan terdapat skor pada setiap langkah 6. Pedoman penskoran
dalam RPP 3 tekesan kaku
Saran: untuk menilai tidak selalu sesuai dengan langkah-langkah penskoran, bila lebih singkat bukan berarti skor lebih sedikit
111 d) Guru
Guru melakukan beberapa revisi antara lain sebagai berikut:
Tabel 14 Revisi RPP oleh guru
No Sebelum revisi Setelah revisi 1. Kesalahan penulisan
nama guru, gelar dan NIP
Penulisan nama guru, gelar dan NIP sudah sesuai
Setelah melalui penyuntingan oleh peneliti, hasil revisi dari guru, pembimbing, dosen ahli dan guru, langkah selanjutnya adalah mengkategorikan. Tabel 15 adalah kategori revisi yang terdapat dalam RPP.
Tabel 15 Kategori Revisi
No Kategori Jumlah Terdapat dalam 1. Kesalahan penulisan 2 RPP 1 2. Ketepatan pemilihan kata 3 RPP 1 2. Teknis pembagian materi 3 Setiap RPP 3. Hal yang belum
tercantum 1 Setiap RPP 4. Teknis pembagian waktu 1 Setiap RPP 5. Keperluan visual 2 RPP 1, RPP 2 6. Kesalahan langkah-langkah pembelajaran 1 Setiap RPP
Tabel 15 kategori revisi digunakan peneliti untuk meringkas saran dari peneliti, dosen pembimbing, dosen ahli dan guru yang kemudian digunakan untuk acuan revisi RPP. RPP yang telah melalui beberapa tahap revisi menghasilkan RPP yang telah diimplementasikan kepada siswa SMP N 1
112
Kasihan. RPP selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran A.3 halaman 142.
2) Revisi LKS
Revisi LKS dilakukan oleh peneliti, pembimbing, ahli materi, dan guru untuk mendapatkan LKS yang valid. Berikut adalah catatan dan revisi oleh:
a) Peneliti
Peneliti melakukan beberapa revisi antara lain sebagai berikut:
Tabel 16 Revisi LKS oleh peneliti No Sebelum revisi Setelah revisi 1. Pada bagian halaman
tertulis “LKS Lingkaran”
“LKS Lingkaran” diubah menjadi “LKS Lingkaran Berbasis Masalah” 2. Kesalahan penulisan pada
petunjuk pengerjaan
Penulisan petunjuk pengerjaan telah disesuaikan dengan maksud dan tujuan 3. Tidak terdapat titik dalam
membelajarkan pengertian lingkaran
Terdapat perintah untuk meletakkan titik dalam lingkaran
4. Tidak terdapat soal penguat konsep
Penambahan soal penguat konsep pada akhir setiap LKS
113 b) Dosen pembimbing
Dosen pembimbing melakukan beberapa revisi antara lain sebagai berikut:
Tabel 17 Revisi LKS oleh pembimbing No Sebelum revisi Setelah revisi 1. Terdapat perintah
menulisakan ciri-ciri unsur lingkaran
Penghapusan perintah menuliskan ciri-ciri unsur lingkaran dan mengganti dengan bentuk lain
2. Penulisan istilah mayor dan minor
Penghapusan istilah mayor dan minor dengan menambah keterangan bahwa penamaan selalu berlawanan arah jarum jam
3. Tidak terdapat daftar pustaka
Pemberian daftar pustaka
c) Dosen ahli
Dosen ahli melakukan beberapa revisi antara lain sebagai berikut:
Tabel 18 Revisi LKS oleh dosen ahli No Sebelum revisi Setelah revisi 1. Gambar roda dalam
gambar digunakan untuk memvisualkan lingkaran
Bagian roda dipertebal dengan garis agar lebih tampak bentuk
lingkarannya 2. Gambar untuk
memvisualkan materi merusak konsep lingkaran dengan efek yang ada dalam ms. Word
Gambar untuk
memvisualkan materi cukup dibuat 1 tetapi utuh dan terdapat unsur-unsur yang akan
diterangkan 3. Kesalahan penulisan pada
kalimat perintah dalam bagian kegiatan
Kesalahan penulisan telah sesuai dengan maksud dan tujuan 4. Tidak terdapat alokasi
waktu pada setiap kegiatan
Penulisan alokasi waktu pada tiap kegiatan
114
5. Soal yang terdapat dalam penguat konsep tidak berbasis masalah
Soal yang terdapat dalam penguat konsep disesuaikan dengan pembelajaran berbasis masalah 6. Tempat menuliskan jawaban kurang memfasilitasi jawaban siswa Pemberian bantuan berupa tanda operasi penjumlahan agar siswa dapat menuliskan dengan lebih mudah
7. Penulisan daftar pustaka tidak sesuai dengan standar American
Psychological Asociation (APA)
Penulisan daftar pustaka disesuaikan dengan standar American
Psychological Asociation (APA)
8. Kesalahan penulisan dalam identitas buku LKS
Pembetulan penulisan dalam identitas LKS sesuai maksud dari peneliti
9. Kolom terlalu berdekatan (misal kompetensi dasar dengan gambar visual)
Tampilan LKS dibuat lebih rapi
d) Guru
Guru tidak melakukan revisi dan sependapat dengan apa yang sudah dihasilkan oleh peneliti.
Setelah melalui penyuntingan oleh peneliti, hasil revisi dari guru, pembimbing, dosen ahli dan guru, langkah selanjutnya adalah mengkategorikan. Tabel 19 adalah kategori revisi yang terdapat dalam RPP.
115
Tabel 19 Kategori Revisi
No Kategori Jumlah Terdapat dalam
1. Redaksi 3 LKS 1, LKS 2,
LKS 3
2. Pemilihan kata 3 LKS 1, LKS 3 3. Hal yang belum
tercantum 3 LKS 1, LKS 2, LKS 3 4. Keperluan visual 3 LKS 1, LKS 2 5. Kualitas konten soal/permasalahan 1 LKS 2 6. Tingkat kesulitan 1 LKS 3 7. Tampilan 2 LKS 1, LKS 2, LKS 3
Tabel 19 kategori revisi digunakan peneliti untuk meringkas saran dari peneliti, dosen pembimbing, dosen ahli dan guru yang kemudian digunakan untuk acuan revisi LKS. LKS yang telah melalui beberapa tahap revisi menghasilkan LKS yang telah diimplementasikan kepada siswa SMP N 1 Kasihan. LKS selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran G.1 halaman 357.
116
Gambar 30 cover dalam LKS sebelum revisi
Cover direvisi karena terlalu ramai gambar. Banyaknya gambar yang terdapat dalam cover membuat siswa tidak fokus terhadap ilustrasi materi yang akan diajarkan. Sehingga, cover perlu dibuat sederhana, namun memvisualkan materi yang hendak diajarkan.
117
Gambar 31 cover dalam LKS sesudah revisi
Tampilan cover setelah direvisi tampak lebih sederhana. Namun demikian, ilustrasi tentang materi yang akan diajarkan dapat menggambarkan materi yang hendak diajarkan.
118
Gambar 32 Langkah pembelajaran dalam LKS sebelum revisi
Petunjuk yang diberikan dalam LKS terlalu jelas. Artinya, beberapa pemahaman yang dapat ditemukan siswa, sudah tersedia. Hal ini berakibat siswa dapat mengetahui dengan mudah tanpa melalui proses berpikir.
119
Gambar 33 Langkah pembelajaran dalam LKS sesudah revisi
Langkah-langkah pembelajaran yang diterapkan dalam LKS memancing siswa untuk berpikir terlebih dahulu. Langkah tersebut diawali dengan menggambar lingkaran oleh siswa dan tidak diberikan langsung dalam LKS.
4. Hasil Tahap Implementation (Implementasi)
Tahap selanjutnya dari penelitian pengembangan ini adalah tahap uji coba perangkat pembelajaran berbentuk rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar kerja siswa (LKS) dengan pendekatan problem based learning pada materi lingkaran dalam kegiatan pembelajaran. RPP hanya diketahui oleh guru dan peneliti sedangkan LKS digunakan secara langsung oleh siswa.
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan di kelas VIIIB SMP Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 32 siswa. Uji coba pembelajaran menggunakan LKS dilakukan pada tanggal 29 Maret - 8 April 2016 sebanyak empat kali
120
pertemuan yaitu tiga kali pertemuan untuk kegiatan pembelajaran, dan satu kali pertemuan untuk posttest. Rincian pelaksanaan uji coba produk dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 20 Pelaksanaan Uji Coba Produk
Pertemuan ke- Hari, Tanggal Produk 1 Selasa, 29 Maret 2016 LKS 1
2 Jumat, 1 April 2016 LKS 2
3 Selasa, 5 April 2016 LKS 3
Pada saat implementasi perangkat pembelajaran dilakukan dengan kegiatan observasi dan kegiatan wawancara. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan untuk memperoleh kelayakan perangkat pembelajaran ditinjau dari aspek kepratisan. Data hasil observasi dan wawancara selengkapnya dapat dilihat pada lampiran C.7 halaman 281. Adapun rekomendasi perbaikan perangkat pembelajaran selengkapnya dapat dilihat pada lampiran C.8 halaman 284 sehingga diperoleh perbaikan RPP dan LKS. Perbaikan RPP meliputi 1 kegiatan pendahuluan dan 5 kegiatan inti (2 kegiatan penyelidikan dan 3 pengerjaan soal latihan) sedangkan perbaikan pada LKS meliputi perbaikan redaksional yaitu: 2 istilah yang asing bagi siswa, 2 pemilihan bilangan yang memungkinkan kesalahan dalam pengukuran, 1 simbol asing bagi siswa. Perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS layak berdasarkan aspek kepraktisan dengan revisi. Berikut adalah perbaikan RPP dan LKS haisl observasi dan wawancara.
a. Perbaikan RPP
Kegiatan pembelajaran 1
1) Guru sebaiknya mengarahkan siswa untuk memahami hubungan busur kecil dan busur besar pada kegiatan inti (tahap penyelidikan)
121
2) Guru sebaiknya membantu siswa untuk mengingat tentang istilah lingkaran dan mengarahkan siswa untuk meletakkan titik pada lingkaran, karena siswa tidak mengingat bagian manakah yang termasuk lingkaran (tahap peneyelidikan).
Kegiatan pembelajaran 2
1) Guru sebaiknya mengarahkan siswa untuk menyelidiki apakah bila besar sudut yang berlawanan dalam lingkaran besarnya sama ataukah tidak sama (tahap pengerjaan soal)
2) Guru sebaiknya membantu siswa mengingat tentang sudut pusat dan sudut keliling (tahap penngerjaan soal)
Kegiatan pembelajaran 3
1) Guru sebaiknya membantu siswa mengingat apakah yang dimaksud dengan juring
2) Guru sebaiknya mengarahkan siswa untuk berlogika dalam memahami bahwa semua daerah putih sama dengan setengah lingkaran.
b. Perbaikan LKS
Kegiatan pembelajaran 1
1) Penjelasan istilah “sebarang” oleh guru karena mayoritas siswa berbahasa jawa dan hanya mengenal istilah “sembarang”.
Kegiatan pembelajaran 2
1) Penjelasan istilah “segi empat tali busur” oleh guru
2) Sebaiknya dalam penyusunan LKS dipilih bilangan yang sedikit kemungkinan dalam siswa melakukan pengukuran
122
3) Sebaiknya dalam penyusunan LKS dipilih bilangan yang sedikit kemungkinan dalam siswa melakukan pengukuran
Kegiatan pembelajaran 3
1) Penjelasan istilah “juring” oleh guru karena masih dianggap asing oleh siswa
Pelaksanaan pembelajaran matematika pada materi lingkaran dengan lembar kerja siswa yang disusun peneliti dapat dilakukan dengan lancar walaupun menemui beberapa kendala. Kendala-kendala dalam pelaksaan pembelajaran dengan LKS dapat diselesaikan secepatnya.
Setelah melakukan kegitan pembelajaran dengan menggunakan RPP dan LKS, peneliti mengadakan tes tertulis(posttest) pada pertemuan keempat yaitu tanggal 8 April 2016. Kegiatan posttest dilakukan siswa kelas VIIIB SMP Neger 1 Kasihan sebanyak 32 orang. Soal posttest terdiri dari 10 soal pilihan ganda dan 2 soal uraian.
5. Hasil Tahap Evaluation (Evaluasi)
Tahap pengembangan selanjutnya adalah tahap evaluasi. Evaluasi yang telah dilakukan terhadap perangkat pembelajaran berbentuk RPP dan LKS dengan pendekatan problem based learning meliput penilaian:
a. Kevalidan produk oleh ahli materi dan media
Hasil penilaian produk oleh para validator disajikan pada tabel 21. Tabel 21 Hasil Penilaian Validator terhadap RPP dan LKS
No Jenis produk Skor Skor Maksimal
1 RPP 163 205
2 LKS oleh ahli materi 75 100
3 LKS oleh ahli media 34 60
123
Berdasarkan pengisian lembar penilaian RPP oleh dosen ahlidiperoleh X = 163, ̅=123 dan sbi= 27,3. Berdasarkan tabel 21 kriteria
penilaian kualitas, hasil penilaian RPP oleh dosen ahli mempunyai kriteria sangat baik.
Hasil penilaian LKS oleh dosen ahli materi diperoleh X = 75, ̅=60 dan sbi = 13,33. Berdasarkan tabel 21 kriteria penilaian kualitas,
hasil penilaian LKS oleh dosen ahli materi mempunyai kriteria baik.
Hasil penilaian LKS oleh dosen ahli media diperoleh X = 34, ̅=36 dan sbi = 8. Berdasarkan tabel 21 kriteria penilaian kualitas, hasil penilaian
LKS oleh dosen ahli media mempunyai kriteria baik.
Hasil penilaian LKS oleh dosen ahli materi dan ahli media diperoleh X = 109, ̅=96 dan sbi = 21,33. Berdasarkan tabel 21 kriteria
penilaian kualitas, hasil penilaian LKS oleh dosen ahli mempunyai kriteria baik.
b. Kepraktisan LKS
Aspek kepraktisan dilihat dari hasil observasi dan wawancara terhadap siswa kelas VIII dan diperoleh bahwa dari implementasi 3 LKS terdapat 11 pertanyaan siswa dengan rincian 3 pertanyaan tentang kata/istilah/kalimat, 3 pertanyaan tentang soal yang tidak dapat dikerjakan, 1 pertanyaan tentang simbol dan lambang, dan 4 pertanyaan tentang langkah-langkah pembelajaran (4 langkah pembelajaran pada tahap penyelidikan). Hasil penilaian tersebut menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran (RPP dan LKS) dikatakan layak berdasarkan aspek kepraktisan dengan revisi.
124 c. Hasil tes hasil belajar
Hasil posttestsiswa kelas VIIIB SMP Negeri1 Kasihan disajikan pada tabel 22.
Tabel 22 Hasil Posttest
Skor Posttest
Skor rata-rata siswa 75,16 Skor tertinggi siswa 100 Skor tertinggi yang mungkin 100 Skor terendah siswa 35 Skor terendah yang mungkin 0
Ketuntasan belajar klasikal 81,25%
Dari hasil analisis posttest diketahui bahwa persentase ketuntasan belajar klasikal kelas VIII B SMP Negeri1 Kasihansebesar 81,25%. Berdasarkan hasil analisis tersebut diketahui bahwa ketuntasan belajar klasikal mencapai kriteria baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran yang digunakan efektif. B. Pembahasan
Perangkat pembelajaran materi lingkaran dikembangkan dengan langkah-langkah problem based learning yaitu: 1) pembelajaran dimulai dari suatu permasalahan yang menantang bagi siswa (orientasi pada masalah), 2) pengorganisasian siswa untuk belajar, 3) penyelidikan, 4) pengembangan dan penyajian hasil karya, 5) analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah, dan 6) pengerjaan soal latihan. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Savoie dan Hughes (Made Wena, 2009: 91-92).
Selain menyesuaikan dengan langkah-langkah problem based learning, perangkat pembelajaran juga disesuaikan dengan karakteristik siswa. Secara umum, siswa SMP kelas VIII berada pada kisaran usia 11-15 tahun dan termasuk pada tahap formal operasional yakni perkembangan ranah kognitif
125
sesuai pendapat dari J. Piaget (Muhibbin Syah 2013: 72). Dalam tahap ini siswa telah memiliki kemampuan mengkoordinasikan baik secara simultan (serentak) maupun berurutan dua ragam kemampuan kognitif, yaitu: (1) kapasitas menggunakan hipotesis; (2) kapasitas menggunakan prinsip-prinsip abstrak. Kapasitas menggunakan hipotesis memungkinkan siswa mampu berpikir hipotesis yakni mengidentifikasi permasalahan kemudian membuat dugaan sementara. Sedangkan kapasitas menggunakan prinsip-prinsip abstrak siswa mampu mempelajarai sesuatu yang abstrak layaknya matematika. Karakteristik siswa SMP kelas VIII ini lah yang menjadikan acuan dalam mengembangkan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS.
Langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS pada materi lingkaran dengan pendekatan problem based learning menggunakan model pengembangan ADDIE yaitu: Analysis (Analisis), Design (Perancangan), Development (Pengembangan), Implementation (Implementasi), dan Evaluation (Evaluasi). Dari beberapa tahapan tersebut, tahap pengembangan menjadi hal yang paling penting karena melibatkan pihak-pihak lain untuk membuat perangkat pembelajaran menjadi sempurna diawali dari proses pengembangan, penyuntingan, validasi dan revisi. Setelah perangkat pembelajaran dinyatakan valid, perangkat pembelajaran sudah dapat diujicobakan kepada 32 siswa kelas VIII B di SMP N 1 Kasihan untuk mendapatkan penilaian kelayakan produk berdasarkan aspek kepraktisan dengan observasi dan wawancara dan aspek keefektifitasan dengan cara melakukan tes hasil belajar siswa.
126
Berdasarkan hasil penelitian, perangkat pembelajaran (RPP dan LKS) yang dihasilkan berkualitas memenuhi kelayakan ditinjau dari aspek kevalidan, kepraktisan dan keefektifan. Aspek kevalidan terlihat dari hasil penilaian RPP dikatakan layak berdasarkan aspek kevalidan dengan kriteria baik dan total skor validator adalah 163 dan LKS dikatakan layak berdasarkan aspek kevalidan dengan kriteria baik dan total skor validator adalah 109.
Aspek kepraktisan dilihat dari hasil observasi dan wawancara terhadap siswa dand diperoleh bahwa dari implementasi 3 LKS terdapat 11 pertanyaan siswa dengan rincian 3 pertanyaan tentang kata/istilah/kalimat, 3 pertanyaan tentang soal yang tidak dapat dikerjakan, 1 pertanyaan tentang simbol dan lambang, dan 4 pertanyaan tentang langkah-langkah pembelajaran (4 langkah pembelajaran pada tahap penyelidikan). Hasil penilaian tersebut menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran (RPP dan LKS) dikatakan layak berdasarkan aspek kepraktisan dengan revisi.
Aspek keefektifan dilihat dari tes hasil belajar siswa.Hasil tes hasil belajar menunjukkan bahwa persentase ketuntasan belajar klasikal kelas VIII B SMP Negeri1Kasihansebesar 81,25% dan dalam kriteria baik (melebihi 80%) dengan nilai rata-rata siswa adalah 75,16. Berdasarkan hasil analisis tersebut disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran yang digunakan dikatakan layak berdasarkan aspek keefektifan.
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian pengembangan perangkat pembelajaran berbentuk RPP dan LKS dengan pendekatan problem based learning pada materi lingkaran ini tidak lepas dari keterbatasan-keterbatasan antara lain:
127
1. Ketuntasan belajar klasikal sebesar 81,25% sehingga masih perlu dilakukan peningkatan kualitas pembelajaran.
2. RPP dan LKS dirancang untuk semua siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kasihan tetapi dalam uji coba hanya pada kelas VIIIB, sehingga hasil penelitian berlaku sebatas keterbatasan ini.