• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PERNAFASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH PERNAFASAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas Teknologi Informatika Tugas Teknologi Informatika

SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA

DISUSUN OLEH : DISUSUN OLEH : DEWI

DEWI MUTIA MUTIA MAIDANI MAIDANI (0806103010003)(0806103010003) DEWI

DEWI DARLINA DARLINA (0806103010007)(0806103010007)

  NEVRI

  NEVRI ISNALIZA ISNALIZA (0806103010039)(0806103010039) TESA

TESA YUNIA YUNIA NANDA NANDA (0806103010035)(0806103010035) ITA

ITA MARDIANA MARDIANA (0806103010071)(0806103010071)

  NORA

  NORA FAULINA FAULINA (0806103010015)(0806103010015)

MUBASIRAN (0806103010065)

MUBASIRAN (0806103010065)

EVA

EVA SASMITA SASMITA ANDINI ANDINI (0806103010008)(0806103010008) D

Doosseen n PPeemmbbiimmbbiinng g : : WWiiwwiid d AAnnddiikkaa

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM - BANDA ACEH DARUSSALAM - BANDA ACEH

2009 2009

(2)

KATA PENGANTAR 

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Ilahi Rabbi Allah SWT, yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan sebuah makalah yang  berjudul “ SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA“. Shalawat beriring salam kami

sampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga dan sahabat beliau sekalian serta orang-orang mukmin yang tetap istiqamah dijalan-Nya.

Adapun makalah ini ditulis untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah ”

TEKHNOLOGI INFORMATIKA” pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala. Dalam penulisan makalah sampai selesai, penulis  banyak mendapat bimbingan dan arahan dari banyak pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini,  penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada pihak – pihak yang membantu. Kami

menyadari dalam penyusunan masih banyak kekurangan, maka dari itu kami sangat

mengharapkan sumbangan pikiran serta masukan dari berbagai pihak untuk penyempurnaan di masa yang akan datang.

Banda Aceh, 02 Januari 2010

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... ii

BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB II. ISI... 2

BAB III PENUTUP... 13

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teknologi Informatika adalah hal yang penting yang harus dipelajari oleh setiap mahasiswa atau mahasiswi Biologi. Salah satunya adalah ilmu yang mempelajari tentang suatu  perangkat yang diperlukan dalam penyelesaian suatu bidang studi.

Didalam Teknologi Informatika ini kita mempelajari tentang Microsoft Word, Excell, Power Point dan cara mengaplikasikannya didalam kehidupan untuk menjalani suatu  pengetahuan yang diperlukan untuk berbagai bidang studi.

Pada makalah ini akan dibahas masalah system pencernaan pada manusia yang meliputi  bahan makanan yang akan dikonsumsi dan alat pencernaan yang akan mencerna bahan makanan

yang dikonsumsi tersebut.

B. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam makalah ini adalah :

a) Pengertian Sistem Pernafasan  b) Organ Pernafasan

c) Fungsi Organ-organ Pernafasan C. Tujuan Makalah

(5)

1. Sebagai salah satu tugas dalam mengikuti mata kuliah Teknologi Informatika. 2. Untuk mengenal bermacam-macam Perangakat soft ware.

3. Agar dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan khususnya dalam pendidikan. 4. Untuk mendapatkan pengetahuan dari Aplikasi yang kita pelajari.

C. Metode yang digunakan

Metode yang digunakan yaitu metode Presentasi yang mana bahan makalahnya  bersumber dari literatur yang mempelajari Ilmu Teknologi dan Internet yang akan disampaikan

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

SISTEM RESPIRASI PADA MANUSIA

Sistem pernapasan pada manusia mencakup dua hal, yakni saluran pernapasan dan mekanisme pernapasan.

Urutan saluran pernapasan adalah sebagai berikut:

a. Rongga Hidung (Cavum Nasalis)

Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga hidung  berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar 

keringat (kelenjar sudorifera). Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk  lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara. Juga terdapat konka yang mempunyai  banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk.

 b. Faring (Tenggorokan)

Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran pencernaan (orofarings)  pada bagian belakang. Pada bagian belakang faring (posterior) terdapat laring (tekak) tempat

terletaknya pita suara (pita vocalis). Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara.

Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka.

(7)

Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan  berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan.

c. Tenggorokan (Trakea)

Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan sebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda- benda asing yang masuk ke saluran pernapasan.

d. Cabang-cabang Tenggorokan (Bronki)

Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus

 bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus. e. Paru-paru (Pulmo)

Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada dua  bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo

sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut

 pleura. Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam (pleura visceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk  disebut pleura luar (pleura parietalis).

(8)

Gambar : Paru-paru Manusia.

Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru. Cairan pleura berasal dari plasma darah yang masuk secara eksudasi. Dinding rongga pleura bersifat permeabel terhadap air dan zat-zat lain.

Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan p embuluh darah. Paru-paru  berstruktur seperti spon yang elastis dengan daerah permukaan dalam yang sangat lebar untuk   pertukaran gas.

Mekanisme Pernafasan :

Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur sekalipun karma sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom.

Menurut tempat terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat dibedakan atas 2 jenis, yaitu pernapasan luar dan pernapasan dalam.

Pernapasan luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus dengan darah dalam kapiler, sedangkan pernapasan dalam adalah pernapasan yang terjadi antara darah dalam kapiler dengan sel-sel tubuh.

(9)

Sehubungan dengan organ yang terlibat dalam pemasukkan udara (inspirasi) dan  pengeluaran udara (ekspirasi) maka mekanisme pernapasan dibedakan atas dua macam, yaitu  pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada dan perut terjadi secara bersamaan.

Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk.

Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.

Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

Pernapasan perut merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada.

Fase Inspirasi. Pada fase ini otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar, akibatnya rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga udara luar masuk.

Fase Ekspirasi. Fase ekspirasi merupakan fase berelaksasinya otot diafragma (kembali ke posisi semula, mengembang) sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar,

akibatnya udara keluar dari paru-paru. Volume Udara Pernafasan

Dalam keadaan normal, volume udara paru-paru manusia mencapai 4500 cc. Udara ini dikenal sebagai kapasitas total udara pernapasan manusia.

Besarnya volume udara pernapasan tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain ukuran alat pernapasan, kemampuan dan kebiasaan bernapas, serta kondisi kesehatan.

(10)

Pertukaran O2 Dan CO2 Dalam Pernafasan :

Jumlah oksigen yang diambil melalui udara pernapasan tergantung pada kebutuhan dan hal tersebut biasanya dipengaruhi oleh jenis pekerjaan, ukuran tubuh, serta jumlah maupun jenis  bahan makanan yang dimakan.

Dalam keadaan biasa, manusia membutuhkan sekitar 300 cc oksigen sehari (24 jam) atau sekitar 0,5 cc tiap menit. Kebutuhan tersebut berbanding lurus dengan volume udara inspirasi dan ekspirasi biasa kecuali dalam keadaan tertentu saat konsentrasi oksigen udara inspirasi  berkurang atau karena sebab lain, misalnya konsentrasi hemoglobin darah berkurang. Oksigen

yang dibutuhkan berdifusi masuk ke darah dalam kapiler darah yang menyelubungi alveolus. Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat oleh zat warna darah atau pigmen darah (hemoglobin) untuk diangkut ke sel-sel jaringan tubuh.

Secara sederhana, pengikatan oksigen oleh hemoglobin : Hb4 + O2 4 Hb O2

(11)
(12)
(13)
(14)

BAB III

PENUTUP

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa sistem pernafasan adalah suatu sistem yang manusia menghirup oksigen dan mengeluarkan Karbondioksida yang ada di dalam tubuh. Organ-organ pada system pernafasan adalah : Rongga hidung (Cavum Nasalis), Faring

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. 2003. Kamus Lengkap Kedokteran Edisi Revisi. Gitamedia Press-Surabaya.

Furqonita, D. 2007. Seri PIA BIOLOGI SMP Kelas VIII . Penerbit Quadra dari Yudhistira-Jakarta.

Kadaryanto et al. 2006. BIOLOGI 2, Mengungkap Rahasia Alam Kehidupan, SMP Kelas VIII. Penerbit Yudhistira-Jakarta.

Lawrence, E. 1991.   Henderson’s Dictionary of : Biological Terms Tenth Edition. Longman Scientific & Technical. Longman Group UK Limited-England.

Lestari, S. Omegawati, W.H. dan Kusumawati, R. 2007. IPA BIOLOGI Eksplorasi Kelas VII  untuk SMP dan MTs. Penerbit Intan Pariwara-Klaten.

Prawirohartono, S. dan Hadisumarto, S. 1999. Sains BIOLOGI-2b Untuk Kelas 2 Tengah Tahun  Kedua Sesuai Kurikulu, 1994. Penerbit Bumi Aksara-Jakarta.

Purwanto, B. dan Nugroho, A. 2007.   Belajar Ilmu Alam dan Sekitarnya 2. Penerbit Tiga Serangkai Pustaka Mandiri-Solo.

Saktiyono. 2004. Sains BIOLOGI SMP Untuk Kelas VIII . Penerbit Esis dari Penerbit Erlangga-Jakarta.

(16)

Tim BIOLOGI SMU. 1997. Pegangan Belajar BIOLOGI 2 Untuk SMU 2, Caturwulan 1, 2 dan 3, Berdasarkan Kurikulum 1994. PT. Galaxy Mega Puspa-Bekasi.

Gambar

Gambar : Paru-paru Manusia.
Gambar : Respirasi Pada Manusia.

Referensi

Dokumen terkait

M enetapkan : PERATURAN W ALIKOTA TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PEM BAYARAN INSENTIF SERTA TARGET PENERIM AAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH KOTA TANJUNGPINANG..

minum Contoh: Kekeringan, menurunnya kualitas air dampak  kawasan kumuh terhadap kualitas lingkungan Contoh: kawasan kumuh menyebab- kan penurunan kualitas

[r]

[r]

Penelitian dilakukan selama dua bulan dengan mengambil tempat di Pangalengan. Daerah ini merupakan salah satu sentra pengembangan sapi perah di Jawa Barat. Sasaran

[r]

Terdapat beberapa penelitian menyatakan penurunan bermakna kadar visfatin setelah pemberian atorvastatin, 27,28 tetapi hubungan antara terapi ini dengan kadar visfatin

Kolektor surya tipe prismatik adalah kolektor surya yang dapat menerima energi radiasi dari segala posisi matahari kolektor jenis ini juga dapat digolongkan dalam kolektor plat