KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN
PENDEKATAN KONTEKSTUAL KOMPONEN PEMODELAN
SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS
NEGERI 4 BINTAN
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
ARTIKEL E-JOURNAL Oleh ARDIANI NIM 100388201325JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
Ardiani. 2014. Kemampuan Menulis Puisi dengan Pendekatan Kontekstual
Komponen Pemodelan Siswa Kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Bintan Tahun Pelajaran 2013/2014, Skripsi. Tanjungpinang: Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Pembimbing I: Titik Dwi Ramthi Hakim, M.Pd. Pembimbing II: Dra. Linda Rosmery T., M.Si.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis puisi dengan pendekatan kontekstual komponen pemodelan siswa kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Bintan Tahun Pelajaran 2013/2014 berdasarkan aspek diksi, imaji, dan majas. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes.
Untuk mengukur hasil tes kemampuan menulis puisi masing-masing siswa, peneliti mengukur dengan rumus Sudijono. Setelah itu data tersebut diolah untuk mencari nilai rata-rata menggunakan rumus Arikunto. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Bintan berjumlah 133 siswa. Dalam penelitian ini jumlah sampel 30% dari populasi sebanyak 40 siswa yang pengambilan sampelnya dilakukan secara acak.
Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa kemampuan menulis puisi dengan pendekatan kontekstual komponen pemodelan siswa kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Bintan Tahun Pelajaran 2013/2014 termasuk dalam kriteria baik dengan nilai rata-rata 70,3. Dilihat dari segi persentase 14 siswa (35%) termasuk kriteria baik sekali, 12 siswa (30%) termasuk kriteria baik, 10 siswa (25%) termasuk kriteria cukup, 4 siswa (10%) termasuk kriteria kurang, dan tidak ada siswa yang termasuk dalam kriteria gagal.
Kata Kunci: Kemampuan Menulis, Pendekatan Kontekstual Komponen Pemodelan
ABSTRACT
Aim of this research is for finding poetry writing ability with modeling component contextual approaching on tenth grade of Senior School 4 Bintan Academic Years 2013/2014 based on diction aspect, imajination, and figure of speech. This research used discripted metode with kuantitative approaching. The collecting data technique that used is test.
For measuring the result of test towards. Poetry writing ability each of student, the researcher measured with Sudijono’s formula. Than, the data processed to find average grade using Arikunto’s formula. The population in this research all of tenth grade of Senior School 4 Bintan amount 133 students. The sample is 30% from fourty of population wich is sample taking used random technique.
Accordance with research, result, concluded that poetry writing ability with modeling component contextual approaching on tenth grade of Senior School 4 Bintan Academic Years 2013/2014 included to good criteria with 70,3 average grade. From percentage viewing 14 students (35%) included to quite good criteria, 12 students (30%) included to fairy good criteria 10 students (25%) categorized failed criteria.
Key Words: Writing Ability, Modeling Component Contextual Approaching 1. Pendahuluan
Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa Indonesia yang dipelajari secara lisan maupun tertulis. keterampilan bahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan
menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skills), keterampilan
membaca (reading skills), keterampilan menulis (writing skills). Setiap
keterampilan sangat berkaitan antara satu dengan yang lainnya (Tarigan, 2008: 1).
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Bintan yang mengajar, diketahui bahwa nilai rata-rata ulangan harian siswa kelas X pada materi pelajaran menulis puisi hanya 62 berarti belum memenuhi target Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan sekolah yaitu 70. Sebagian dari siswa menganggap bahwa kegiatan menulis puisi adalah kegiatan yang membosankan. Ini menjelaskan bahwa pemahaman siswa tentang hakikat puisi masih kurang.
Hal itu juga peneliti rasakan saat praktik pengalaman lapangan (PPL) di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Bintan, banyak siswa yang mengeluh untuk melakukan kegiatan menulis puisi, hal itu terlihat saat siswa mengerjakan tugas dari guru, sebagian besar dari mereka menghabiskan waktu hanya untuk mencari ide tulisan dan mengalami kesulitan saat memilih kata-kata yang nantinya akan digunakan dalam menulis puisi. Untuk itu, penulis berinisiatif untuk menerapkan
pendekatan kontekstual komponen pemodelan pada kegiatan menulis puisi siswa.
Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Pendekatan kontekstual memiliki tujuh komponen, yakni : konstruktivisme, bertanya, inkuiri, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi dan penilaian autentik (Trianto, 2012:107).
Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: bagaimanakah kemampuan menulis puisi dengan pendekatan kontekstual komponen pemodelan siswa kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Bintan Tahun pelajaran 2013/2014?
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan menulis puisi dengan pendekatan kontekstual komponen pemodelan siswa kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Bintan Tahun pelajaran 2013/2014.
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Keterampilan menulis tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur. Dalam kehidupan modern ini, jelas bahwa keterampilan menulis sangat dibutuhkan (Tarigan, 2008: 3-4).
2. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Metode penelitian kuantitatif adalah prosuder penelitian yang menghasilkan data secara konkret/empiris, objektif, terukur, rasional dan sistematis (Sugiyono, 2009:7).
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik kuantitatif, yaitu suatu teknik yang menginterpretasikan data-data yang berhubungan dengan kemampuan menulis puisi siswa kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Bintan Tahun pelajaran 2013/2014 dengan pendekatan kontekstual komponen pemodelan.
Deskriptif kuantitatif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono, 2009:147).
Dari pengertian di atas, peneliti akan mengungkapkan data-data kemampuan menulis puisi siswa pada aspek diksi, imaji dan majas menggunakan rumus Sudijono. Setelah itu data tersebut diolah untuk mencari nilai rata-rata menggunakan rumus Arikunto.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Bintan berjumlah 133 siswa. Dalam penelitian ini jumlah sampel 30% dari populasi sebanyak 40 siswa yang pengambilan sampelnya dilakukan secara acak proporsional. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes.
3. Hasil dan Pembahasan
Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan Mei. Setelah dianalisis, hasil kemampuan menulis puisi dengan pendekatan kontekstual komponen pemodelan siswa kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Bintan, sebagai berikut:
HASIL REKAPITULASI PENILAIAN
No Nama Kelas Aspek penilaian Jumlah Nilai Kriteria
1. Alfian Sudrajat X.3 3 1 1 5 42 Kurang
2. Anita Dwi Listiani X.2 4 3 3 10 83 Baik sekali
3. Arini X.3 4 4 3 11 92 Baik sekali
4. Asih Sri Mulyana X.3 3 2 2 7 58 Cukup
5. Budi Irawan X.3 4 2 1 7 58 Cukup
6. Deriyan X.1 4 3 4 11 92 Baik sekali
7. Desy Riasari X.3 3 2 2 7 58 Cukup
8. Dewi Ayu Lestari X.4 2 3 2 7 58 Cukup
9. Dwi Pratiwi X.3 4 3 2 9 75 Baik
10. Erni Rianti Sella X.3 4 2 2 8 67 Baik
11. Febi Andrean F X.4 4 2 2 8 67 Baik
12. Fita Pratiwi X.1 4 1 1 6 50 Kurang
13. Harema Yanti X.4 3 4 3 10 83 Baik sekali
14. Hendra Setiawan X.4 4 4 2 10 83 Baik sekali
15. Ibnu Majah X.1 3 1 1 5 42 Kurang
16. Jhony Nury Syam X.1 2 3 3 8 67 Baik
17. Kiky Ristiana X.1 4 2 1 7 58 Cukup
18. Maria Cornelia Sebriana
X.4 4 3 3 10 83 Baik sekali
19. Maya Eka Septiana X.1 4 4 2 10 83 Baik sekali
20. M. Alyn K.N X.1 3 2 2 7 58 Cukup
21. M. Arvin Junyanto X.1 3 3 1 7 58 Cukup
22. M. Asrul Reza X.1 4 3 1 8 67 Baik
23. Niara Anugrah Dwi Putri
X.4 4 1 1 6 50 Kurang
24. Rama Syahfitri X.2 4 3 3 10 83 Baik sekali
25. Ratna Miranti X.5 4 4 3 11 92 Baik sekali
26. Ratih Setiawati X.5 4 3 2 9 75 Baik
27. Ridho X.2 3 3 3 9 75 Baik
28. Rino Meisly X.2 4 2 2 8 67 Baik
29. Risma Rosita Sari X.2 4 2 2 8 67 Baik
30. Risna Erma Yuliana X.2 4 3 2 9 75 Baik
31. Siti Rohimah X.4 4 2 1 7 58 Cukup
32. Sulasmi X.5 3 2 2 7 58 Cukup
33. Tari Pratiwi X.5 4 2 2 8 67 Baik
34. Tria Ikhsan Nilam. C X.2 4 4 4 12 100 Baik sekali
35. Tri Astuti X.2 4 4 2 10 83 Baik sekali
36. Trisnawati X.5 4 4 2 10 83 Baik sekali
37. Try Mulyono X.2 3 3 3 9 75 Baik
38. Putri Deliana X.5 3 2 2 7 58 Cukup
39. Wulan Aprianti Ningsih
4. Simpulan dan Rekomendasi
Berdasarkan pengolahan data yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis puisi dengan pendekatan kontekstual komponen pemodelan siswa kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Bintan termasuk dalam kriteria baik. Hasil yang diperoleh dari tes penelitian yang diberikan kepada siswa, dari 40 siswa, 14 siswa (35%) memperoleh nilai dengan persentase pencapaian pembelajaran 80-100 yang termasuk kriteria baik sekali, 12 siswa (30%) memperoleh nilai dengan persentase pencapaian pembelajaran 66-79 yang termasuk kriteria baik, 10 siswa (25%) memperoleh nilai dengan persentase pencapaian pembelajaran 56-65 yang termasuk kriteria cukup, 4 siswa (10%) memperoleh nilai dengan persentase pencapaian pembelajaran 40-55 yang termasuk kriteria kurang, dan tidak ada siswa yang memperoleh nilai dengan persentase pencapaian pembelajaran 30-39 yang termasuk kriteria gagal.
Hasil penelitian menunjukkan untuk nilai kemampuan menulis puisi dengan pendekatan kontekstual komponen pemodelan pada aspek diksi 90 berkriteria baik sekali, pada aspek imaji 65 berkriteria baik dan pada aspek majas 52,5 berkriteria cukup. Dari hasil nilai rata-rata kemampuan menulis puisi dengan pendekatan kontekstual komponen pemodelan siswa memperoleh nilai 70,3. Hasil penelitian yang diperoleh tidak sama dengan hipotesis yang sebelumnya peneliti masukkan ke dalam penelitian, menurut kemampuan siswa memperoleh kriteria baik.
Dengan pendekatan kontekstual komponen pemodelan siswa menjadi lebih mudah berimajinasi dalam membuat puisi. Hal ini dapat dibuktikan ketika peneliti melakukan penelitian dengan pendekatan kontekstual komponen pemodelan yang berupa teks puisi, hasil karangan puisi siswa menjadi lebih indah. Disarankan kepada guru, untuk menggunakan pendekatan kontekstual komponen pemodelan dalam pembelajaran menulis puisi.
DAFTAR PUSTAKA.
Sugiyono. 2009. Metode penelitian Kuantatif kualitatif dan R & D. Bandung: CV.
Alfabeta.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.
Trianto. 2012. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
40. Yuyun Evi. L X.5 4 3 3 10 83 Baik sekali