KEMAMPUAN MENULIS TEKS ANEKDOT DENGAN TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS X
SMA PERTIWI 2 PADANG
ARTIKEL ILMIAH
NOVI YANTI NIM 10080053
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG
2015
EALAMAN PERSETUJUAI{ AXTIKEL ILMIAH KEMAMPUAN Mtr1YT}LE TEXS ANEKDOT
I}ENGAN TEKITffi EEffi*I,AN SIS}VA
KELAS X SlTilAT*ffiTg PAI}ANG
Nama
NPM
Program Studi Institusi
Pembimbing
I
Upit Yulianti DN, MPd.
Pernbimbingll
b
Titi€k Fujia
Yusandra, M.Pd.:
Novi Yanti :
10080053: Pendidikan
Bahse fu
Seseakdonesia
: Sekolah Tinegi
l{rywm
danIlmu
Pendidikan(STKIP)
PGRISumaneraBrai
Padang, Maret
2015pk@im,
i
,I
:jd ,q t ,:.i',q
. ,, ;.afl..] '. .#
'!
,
.,*l_I{ l.s
i ,il5 6 l
EALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH
KEMAMPUAI\I
MEI\TULISTEKS AN"EKDOT
DE,NGAITTEKhIIK PEMODEI,AN SISWA
KELAS X SMA PERTIWI2 PADANG
Nama :Novi
YantiNPM
: 10080053Program
Studi
: Pendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaInstitusi
: sekolahTinggi
Keguruan danIlmu
pendidikan(srKlp)
PGRI SumateraBarat
Padang, Maret
2015Disetujui
oleh,Pembimbing
I
PembimbingII
Upit Y fu"
Titiek
Fujita Yusandra, M.Pd.:;:?
'-"a.-,:, .",- lxi-
'iDiketahui, Ketua
Prograrl
StudiPendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
I i#
.'Iswadi Bahardur, S. S., M.Pd.
KEMAMPUAN MENULIS TEKS ANEKDOT DENGAN TEKNIK PEMODELAN SISWA
KELAS X SMA PERTIWI 2 PADANG Oleh
Novi Yanti1, Upit Yulianti DN, M.Pd.2,Titiek Fujita Yusandra, S.S, M.Pd.3
1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat
2) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRAK
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimanakah kemampuan menulis teks anekdot dengan teknik pemodelan siswa kelas X SMA Pertiwi 2 Padang.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis teks anekdot dengan teknik pemodelan siswa kelas X SMA Pertiwi 2 Padang. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 128 orang. Berdasarkan hasil analisis data, dapat diketahui bahwa kemampuan menulis teks anekdot dengan teknik pemodelan siswa kelas X SMA Pertiwi 2 Padang secara keseluruhan tergolong Lebih dari Cukup (LdC) dengan rata-rata 71 berada pada rentangan 65-75%. Hasil penelitian ini menunjukkan.Pertama, untuk indikator orientasi tergolong baik (B), dengan rata-rata penguasaan siswa 79 berada pada rentangan 76−85%.Kedua, untuk indikator krisis tergolong cukup (C), dengan rata-rata penguasaan siswa 64 berada pada rentangan 56−65%. Ketiga, untuk indikator reaksi tergolong Lebih dari Cukup (LdC), dengan rata-rata penguasaan sebesar 69 berada pada rentangan 66−75%.
Kata Kunci : Kemampuan, Menulis, Teks Anekdot, Teknik Pemodelan.
EXT WRITING SKILLS ANECDOTE MODELING TECHNIQUES WITH CLASS XSMA PERTIWI 2 PADANG
Oleh
Novi Yanti1,Upit Yulianti DN, M.Pd.2,Titiek Fujita Yusandra, S.S, M.Pd.3
1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat
2) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT
The problem addressed in this research is how the ability to write text anecdotes with modeling techniques class X SMA Pertiwi 2 Padang. This study aimed to describe the ability to write text anecdotes with modeling techniques class X SMA Pertiwi 2 Padang. This research is quantitative descriptive method. The population in this study amounted to 128 people. Based on the analysis of data, it can be seen that the ability to write text anecdotes with modeling techniques class X SMA Earth 2 Padang overall classified More than Enough (LDC) with an average of 71 to be in the range of 65-75%. The results of this study indicate. Firstly, for a relatively good indicator of orientation (B), with an average of 79 students are mastering the 76-85% range. Secondly, for the indicators of crisis is quite (C), with an average of 64 students are mastering the 56-65% range.
Thirdly, for the reaction indicators classified More than Enough (LDC), with an average tenure of 69 to be in the range of 66-75%.
Keywords: Ability, Writing, Text Anecdotes, Modeling Techniques.
PENDAHULUAN
Keterampilan berbicara merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang penting untuk Pembelajaran merupakan kegiatan yang paling utama di sekolah. Salah satu bentuk pembelajaran yang ada di sekolah adalah pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Menulis merupakan aspek kemampuan berbahasa yang penting dikuasai siswa dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, karena menulis merupakan bagian dari keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Dengan menulis, seseorang dapat menggambarkan pola pikirannya terhadap ide dan gagasan dalam bentuk tulisan yang dihasilkannya.Hal ini, dapat menjadi tolak ukur kemampuan seseorang dalam berbahasa.Seorang pelajar dituntut terampil dalam menulis, serta menuangkan ide dan gagasan pada sebuah tulisan.Maka, pembinaan dan pengembangan kemampuan menulis menjadi tujuan setiap pengajaran di sekolah.
Sesuai tuntutan Kurikulum 2013, tujuan akhir mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah pada umumnya menuntut siswa untuk mampu memproduksi suatu teks, baik lisan maupun tulisan. Salah satu produksi atau hasil kreativitas siswa dalam mengungkapkan perasaan, mengekspresikan gagasan, dan ide-ide kepada orang lain adalah menulis teks anekdot.
Menulis anekdot perlu mendapatkan perhatian khusus.Tujuannya, agar siswa terampil mengungkapkan informasi yang menyatakan rasa senang, marah ataupun kritikan secara tidak langsung ke dalam bentuk tulisan.
Menulis teks anekdot merupakan salah satu materi yang harus dipelajari siswa di sekolah, tercantum dalam kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA), menulis teks anekdot termasuk pada Kompetensi Inti (KI) 4 yaitu,
“mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan”. (KI) tersebut dirinci ke dalam Kompetensi Dasar (KD) yaitu
“memproduksi teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan”.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan secara informal dengan salah seorang guru Bahasa Indonesia, Dra. Hj. Elvira, M. Pd. di SMA Pertiwi 2 Padang pada tanggal 28 Agustus 2014 diperoleh informasi bahwa pertama, siswa kurang memahami konsep menulis teks anekdot dan beranggapan teks anekdot merupakan hal yang baru. Kedua, kurangnya pengetahuan siswa dalam menuangkan ide dan gagasan ke dalam bentuk teks anekdot.Hal ini mengakibatkan siswa kesulitan dalam menulis teks anekdot. Ketiga, kurang bervariasinya teknik yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar. Hal ini mengakibatkan kurangnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran. Akibat lain yang ditimbulkan karena kurang bervariasinya teknik yang digunakan dalam proses pembelajaran, dapat menggangu konsentrasi dan siswa kurang termotivasi dalam belajar.
Oleh karena itu, dibutuhkan teknik pembelajaran yang dapat memberikan suasana pembelajaran yang baru serta memberikan semangat dan motivasi lebih kepada siswa dalam belajar dengan harapan tercapainya hasil belajar yang optimal.Dengan demikian, untuk mengoptimalkan hasil pembelajaran, guru menggunakan suatu teknik yang dapat memberikan motivasi kepada siswa dalam menulis teks anekdot.Teknik yang digunakan adalah teknik pemodelan. Teknik pemodelan ini, dilakukan dengan cara siswa dibimbing menulis teks anekdot menggunakan sebuah model yang bisa ditiru, namun hanya kerangka ataupun caranya saja yang sama sementara idenya berbeda. Penggunaan teknik pemodelan dalam pembelajaran menulis teks anekdot juga mampu mengatasi tingkat kejenuhan siswa hal ini dikarenakan penggunaan teknik pemodelan dalam pembelajaran lebih menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara utuh untuk dapat menemukan sendiri bagaimana penulisan teks anekdot yang baik dan secara terstruktur.
Teknik pemodelan juga memudahkan guru dalam proses pembelajaran, guru hanya mengarahkan siswa agar paham bagaimana menulis teks anekdot dengan memperhatikan model atau contoh. Dengan demikian, siswa akan lebih kreatif dan termotivasi untuk mengikuti pembelajaran dibandingkan proses pembelajaran yang didominasi dengan metode ceramah.
Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan penelitian tentang kemampuan menulis teks anekdot dengan menggunakan teknik pemodelan siswa kelas X SMA Pertiwi 2 Padang.
Penelitian ini dibatasi pada kemampuan menulis teks anekdot dengan teknik pemodelan siswa kelas X SMA Pertiwi 2 Padang.Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan menulis teks anekdot dengan teknik pemodelan siswa kelas X SMA Pertiwi 2 Padang.
Menurut Semi (2003:2), menulis merupakan pemindahan pikiran dan perasaan ke dalam lambang-lambang bahasa. Sedangkan, menurut Akhadiah, dkk (1992:1), menulis merupakan kegiatan yang tidak dapat terpisahkan dalam proses belajar, sehingga siswa diharapkan memiliki wawasan yang lebih luas dan mendalam mengenai topik atau hal yang ditulis. Menurut Keraf (2007:142), anekdot merupakan semacam cerita pendek yang bertujuan menyampaikan karakteristik yang menarik atau aneh mengenai seseorang atau suatu hal lain. Sedangkan, Priyatni (2014:92) menyatakan bahwa teks anekdot adalah teks yang memaparkan cerita singkat yang menarik karena lucu dan dan mengesankan yang isinya berupa kritik atau sindiran terhadap kebijakan, layanan publik, prilaku penguasa, suatu fenomena atau kejadian.
Muslich (2007:46) menyatakan bahwa pemodelan merupakan pendekatan yang menyarankan bahwa pembelajaran keterampilan dan pengetahuan tertentu diikuti dengan model yang bisa ditiru siswa. Sedangkan, Sanjaya (2010: 267-268) menyatakan bahwa pemodelan (modeling) adalah proses pembelajaran dengan memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh setiap siswa. Teknik ini menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran bagi siswa.
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada hari Rabu,07 Januari 2015 pada siswa kelas X semester II tahun ajaran 2014/2015 di SMA Pertiwi 2 Padang. Populasi penelitian ini siswa kelas XSMA Pertiwi 2 Padang yang terdaftar pada tahun 2014/2015. Jumlah siswa 128 orang yang terdiri dari empat lokal.Penelitian ini memiliki dua varibel yaitu kemampuan menulis teks anekdot dengan teknik pemodelan siswa kelas X SMA Pertiwi 2 Padang.Data penelitian adalah hasil Kemampuan menulis teks anekdot dengan teknik pemodelan siswa kelas X SMA Pertiwi 2 Padang.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran nilai kemampuan menulis teks anekdot dengan teknik pemodelan siswa kelas X SMA Pertiwi 2 Padang dapatdilihat pada tabel berikut ini.
No Indikator Nilai rata-rata Kualifikasi
1. Orientasi 79 Baik
2. Krisis 64 Cukup
4. Reaksi 69 Lebih dan Cukup
Dari tabel di atas, terlihat bahwa kemampuan menulis teks anekdot dengan teknik peodelan siswa kelas X SMA Pertiwi 2 Padangtergolong lebih dari cukup (LdC) dengan rata-rata 71 dengan tingkat penguasaan berada pada 66-75% pada skala 10. Selanjutnya, Hasil penelitian kemampuan menulis teks anekdot dengan teknik pemodelan siswa kelas X SMA Pertiwi 2 Padang dapat dilihat pada histogram berikut.
0 2 4 6 8 10
KS K C LdC B BS S
PEMBAHASAN
1. Kemampuan Menulis Teks Anekdot dengan Teknik Pemodelan Siswa Kelas X SMA Pertiwi 2 Padang untuk Indikator Orientasi
Hasil analisis data menunjukkan bahwa tingkat penguasaan kemampuan menulis teks anekdot dengan teknik pemodelan siswa kelas X SMA Pertiwi 2 Padang untukindikator orientasi tergolong Baik (B).Rata-rata penguasaan siswa 79 dan berada pada rentangan 76-85% pada skala 10.
2. KemampuanMenulis Teks Anekdot dengan Teknik Pemodelan Siswa Kelas X SMA Pertiwi 2 Padang untuk Indikator Krisis
Hasil analisis data menunjukkan bahwa tingkat penguasaan kemampuan menulis teks anekdot dengan teknik pemodelan siswa kelas X SMA Pertiwi 2 Padang untukindikator krisistergolong Cukup (C) Rata-rata penguasaan siswa 64dan berada pada rentang 56−65%.
3. KemampuanMenulis Teks Anekdot dengan Teknik Pemodelan Siswa Kelas X SMA Pertiwi 2 Padang untuk Indikator Reaksi
Hasil analisis data menunjukkan bahwa tingkat tingkat penguasaan kemampuan menulis teks anekdot dengan teknik pemodelan siswa kelas X SMA Pertiwi 2 Padang untukindikator reaksi tergolong Lebih dari Cukup (LdC). Rata-rata penguasaan siswa 69 dan berada pada rentangan 66−75%pada skala 10.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data, dapat diketahui bahwa kemampuan menulis teks anekdot dengan teknik pemodelan siswa kelas X SMA Pertiwi 2 Padang secara keseluruhan tergolong Lebih dari Cukup (LdC) dengan rata-rata 71 berada pada rentangan 65-75%. Kemampuan menulis teks anekdot dengan teknik pemodelan siswa kelas X SMA Pertiwi 2 Padang untuk ketiga indikator adalah sebagai berikut. Pertama, kemampuan siswa menulis struktur teks anekdot untuk indikator orientasi yakni berupa penggambaran bagaimana latar belakang peristiwa terjadi terdapat latar yang lengkap (tempat, waktu, dan suasana) dan sesuai dengan situasi yang diceritakan tergolong baik (B), dengan rata-rata penguasaan siswa 79 berada pada rentangan 76−85%. Kedua, kemampuan siswa menulis struktur teks anekdot untuk indikator krisis yakni berupa permasalahan dengan mengambarkan kritikan dan lucu dalam teks secara lengkap tergolong cukup (C), dengan rata-rata penguasaan siswa 64 berada pada rentangan 56−65%. Ketiga, kemampuan siswa menulis struktur teks anekdot indikator reaksi yakni berupa pengambaran tanggapan dan kesimpulan tergolong Lebih dari Cukup (LdC), dengan rata-rata penguasaan sebesar 69 berada pada rentangan 66−75%.
KEPUSTAKAAN
Akhadiah, Sabarti, dkk. 1992. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta:
Erlangga.
Keraf, Gorys. 2007. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.
Muslich, Masnur. 2007. KTSP pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara.
Priyatni, Endah Tri. 2014. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013. Jakarta:
Bumi Askara.
Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
Kencana.
Semi, M. Atar. 2003. Menulis Efektif. Padang. Angkasa Raya.