Modul ke:
Fakultas
Program Studi
Dasar-dasar Metode
Penelitian
Subyek Penelitian Kualitatif
Reliabilitas &
Kredibilitas/Validasi Data Penelitian Kualitatif
Berbagai Pendekatan dalam Penelitian
Kualitatif
Reno Laila Fitria
Psikologi
Psikologi
Subyek Penelitian Kualitatif
Subjek dalam penelitian kualitatif disebut informan, yaitu orang-orang yang berada pada latar, kondisi latar, dan data penelitian.
Informan dibedakan menjadi dua:
Informan sebagai pembuka jalan: cth. pimpinan formal,
pimpinan-pimpinan informal, dan power elite.
Informan pemberi data lapangan: punya fungsi utama sebagai pemberi data
penelitian. Informan yang dipilih adalah orang-orang yang benar-benar mempunyai informasi yang relevan dengan penelitian.
Subyek Penelitian Kualitatif
Agar dapat memilih informan dengan tepat, ada lima macam cara memilih yang dikelompokkan sebagai nonprobability sampling, yaitu
quota sampling,
convenience sampling, purposive sampling,
self-selection sampling and snowball sampling:
Subyek Penelitian Kualitatif
• Quota Sampling: pemilihan informan atas dasar jumlah tertentu dan jumlah itu ditentukan sebelum penelitian. “With proportional quota
sampling, the aim is to end up with a sample where the strata
(groups) being studied (e.g., males vs. females students) are
proportional to the population being studied.” Contoh: jika
anda ingin meneliti perbedaan antara mahasiswa perempuan dan laki-laki, maka jumlah mahasiswa dari setiap grup yang akan diikutsertakan di dalam kelompok akan didasarkan pada proporsi mahasiswa perempuan dan laki-laki misalnya dari 10.000 mahasiswa.
• Convenience Sampling: untuk memperoleh informan, peneliti dalam waktu tertentu dengan cara aktif memilih dan menjadikan semua
responden yang mereka temui sebagai informan.
• Purposive Sampling: peneliti atas dasar rasional tertentu memilih
Subyek Penelitian Kualitatif
• Self-selection sampling: “is appropriate when we want toallow units or cases, whether individuals or organisations, to choose to take part in research on their own accord. The key component is that research subjects (or organisations)
volunteer to take part in the research rather than being
approached by the researcher directly.”
• Snowball Sampling: pemilihan informan yang dimulai dari jumlah kecil, kemudian atas dasar rekomendasinya menjadi semakin membesar. Di
tempat kita disebut “gethok tular”, di mana respoden yang telah ditemui memberikan rekomendasi kepada orang lain untuk dijadikan respoden.
Reliabilitas dalam Penelitian
Kualitatif
• sering dipermasalahkan adalah sejauh mana temuan penelitian kualitatif dapat dipastikan menunjukkan konsistensi, bila dilakukan oleh peneliti lain, di saat yang berbeda, tetapi dengan pendekatan dan instrumen yang sepenuhnya sama?
• peneliti kualitatif tidak sepakat dengan upaya mengendalikan atau manipulasi penelitian eksperimental untuk meningkatkan reliabilitas.
• usul peneliti kualitatif: 1) koherensi, yakni bhw metode yang dipilih memang
mencapai tujuan yg diinginkan, 2)keterbukaan, sejauh mana peneliti membuka diri dengan memanfaatkan metode-metode yg berbeda untuk mencapai tujuan,
3)diskursus, sejauh mana dan seintensif apa peneliti mendiskusikan emuan dan analisisnya dengan orang orang lain (Sarantakos, 1993)
Reliabilitas dalam Penelitian
Kualitatif
• karena itulah dikenal istilah dependability: memperhitungkan perubahan yg trjadi terkait dengan fenomena yg diteliti,
paham bhw mungkin saja trjadi perubahan desain penelitian
• konsentrasi pada pencatatan rinci mengenai desain penelitian, keputusan yg diambil hari per hari, peneliti mengundang
orang untuk mempelajari dengan seksama prosedur protokol dan keputusan yang diambil.
• Data mentah yg terkumpul lengkap harus diorganisasikan dengan baik sehigga memungkinkan pihak lain untuk
Kredibilitas/Validitas Data
• Penelitian yang baik = signifikansi, kecocokan teori dengan data hasil pengamatan, generalisasi, konsistensi, kemampuan diulang dan diproduksi kembali, presisi, verifikasi
• Definisi validitas menurut penelitian konvensional tidaklah cocok dengan studi kualitatif. Karena penelitian kualitatif mengembangkan prinsip-prinsip yang berbeda tentang fenomena social.
• Lebih baik Gunakanlah istilah Kredibilitas
Kredibilitas Data
• Terletak pada keberhasilannya mencapai maksud mengeksplorasi masalah atau mendeskripsikan setting, proses, kelompok social atau pola interaksi yang kompleks.
• Deskripsi mendalam menlesakan kemajemukan (kompleksitas aspek-aspek yang terkait (dlm Bahasa kauntitatif: variable) dan interaksi dari berbagai aspek tersebut.
• Penelitian dilakukan dengan cara tertentu yang menjamin bahwa subjek penelitian diidentifikasi dan dideskripsikan secara akurat.
• Pembaca perlu mendapatkan penjelasan bahwa data penelitian tidak dapat dilepaskan dari kompleksitas tersebut,s ehingga sulit direduksi dan harus dilihat secara keseluruhan keterkaitannya.
• Peneliti perlu menguraikan secara jelas parameter (langkah-langkah, pedoman-pedoman,batasan dan ‘ukuran’) penelitian: bagaimana
Generalisasi dalam Penelitian
Kualitatif
• peneliti kuantitatif seringkali mengatakan bahwa validifas eksternal penelitian kualitatif lemah.
• padahal, menurut peneliti kualitatif generalisasi sesungguhnya sangat sulit dicapai. Generalisasi hanya dapat dicapai bila objek studi dapat dilepaskan sepenuhnya dari pengaruh kknteks dimana penelitia dilakukan.
• ingat prinsip keterwakilan dalam penelitian kualitatif (sampling) tidak didasarkan pada teori probabilitas melainkan dengan prosedur purposive
• generalisasi diarahkan pada kasus-kasus dengan kesesuaian konteks bukan dalam kerangka prinsip random.
• ada yang menggunakan istilah transferabilitas.
Langkah-langkah
meningkatkan Kredibilitas
Penelitian Kualitatif
• menurut Patton (1990) & Marshall & Rossman (1995), yang harus dilakukan adalah:1. Mencatat bebas hal-hal penting serinci mungkin
2. Mendokumentasikan secara lengkap dan rapi
3. Memanfaatkanlangkah-langkah dan lroses yg diam il peneliti sebelumnya sebagai masukkan
4. Menyertakan partner yg bisa memberikan kritik, saran dan pembelaan terkait dengan analisis yg dilakukan peneliti
5. Melakukan upaya konstan untuk menemukan kasus-kasus negatif
6. Melakukan cek dan ricek
Langkah-langkah meningkatkan
Kredibilitas Penelitian Kualitatif
Konsep triangulasi
Triangulasi data: digunakannya variasi sumber-sumber data yang berbeda
Triangulasi peneliti: disertakannya beberapa peneliti atau evaluator yang berbeda
Triangulasi teori: digunakannya beberapa persektif yang berbeda untuk menginterpretasi data yang sama
Triangulasi metode: dipakainya beberapa metode yang berbeda untuk meneliti suatu hal yang sama * Triangulasi merupakan konsep ideal yang kadangkala atau bahkan sering tidak dapat dicapai
sepenuhnya karena berbagai hambatan. Triangulasi juga mungkin tidak perlu atau tidak dapat
Triangulasi Data
• Peneliti menggunakan berbagai jenis sumber data dan bukti dari situasi yang berbeda. Ada 3 sub jenis yaitu orang, waktu dan ruang.
• Orang, data-data dikumpulkan dari orang-orang berbeda yang melakukan aktivitas sama.
• Waktu, data-data dikumpulkan pada waktu yang berbeda.
• Ruang, data-data dikumpulkan di tempat yang berbeda.
• Bentuk paling kompleks triangulasi data yaitu menggabungkan beberapa sub-tipe atau semua level analisis. Jika data-data
konsisten, maka validitas ditegakkan.
Triangulasi Antara Peneliti
• Pelibatan beberapa peneliti berbeda dalam proses analisis.
• Bentuk kongkrit biasanya sebuah tim evaluasi yang terdiri dari rekan-rekan yang menguasai metode spesifik ke dalam Focus Group Discussion (FGD).
• Triangulasi ini biasanya menggunakan profesional yang
menguasai teknik spesifik dengan keyakinan bahwa ahli dari teknik berbeda membawa perspektif berbeda.
• Jika setiap evaluator menafsirkan sama, maka validitas
Triangulasi Metode
• Pemeriksaan konsistensi temuan yang dihasilkan oleh metode pengumpulan data yang berbeda seperti penggabungan
metode kualitatif dengan data kuantitatif atau melengkapi data wawancara dengan data observasi.
• Hasil survei, wawancara dan observasi, dapat dibandingkan untuk melihat apakah hasil temuan sama. Jika kesimpulan dari masing-masing metode sama, maka validitas ditegakkan.
Triangulasi Teori
• Penggunaan berbagai perspektif untuk menafsirkan sebuah set data.
• Penggunaan beragam teori dapat membantu memberikan pemahaman yang lebih baik saat memahami data.
• Jika beragam teori menghasilkan kesimpulan analisis sama, maka validitas ditegakkan.
Manfaat & Kelemahan
Triangulasi
Manfaat:
• Meningkatkan kepercayaan penelitian,
• menciptakan cara-cara inovatif memahami fenomena,
• mengungkap temuan unik,
• menantang atau mengintegrasikan teori dan
• memberi pemahaman yang lebih jelas tentang masalah. Kelemahan:
• Kelemahan utama triangulasi yaitu memakan waktu.
• Mengumpulkan data beragam membutuhkan perencanaan lebih besar dan organisasi sumber yang tidak selalu tersedia.
• Kelemahan lainnya bias dan konflik kerangka teoritis.
Dimensi Narrative Phenomenology
Grounded
Theory Ethnography Case Study
Fokus • Mengeksplor kehidupan individual • Memahami esensi pengalaman tentang sebuah fenomena • Membangun teori yang didasari oleh data yang diperoleh di lapanagan • Menjelaskan dan menginterpretas ikan sebuah budaya atau kelompok sosial • Membangun analisis mendalam tentang sebuah kasus atau kasus majemuk Pengumpulan Data • Wawancara utama dan dokumen • Interview panjng biasanya hingga mencapai 10 orang • Wawancara dengan 20-30 individu untuk menghasikan “kategorisasi” dan detil teori
• Utamanya observasi dan wawancara dengan tambahan artifak selama masa panjang di alapangan (contoh 6 bulan – 1 tahun) • Berbagai sumber termasuk dokumen, database, interview, observasi dan artifak fisik
Analisis Data • Stories
• Epiphanies • Historical content • Statements • Meanings • Meaning themes • General description of the experience • Open coding • Axial Coding • Selective Coding • Conditional Matrix • Description • Analysis • Interpretation • Description • Themes • Assertions
Bentuk Naratif • Gambaran detil tentang kehidupan individu • Deskripsi tentang “esensi” pengalaman
• Teori atau model teori • Deskri[si dari perilaku budya dari kelompok atau individual • Studi mendalam dari sebuah kasus atau beberapa kasus Tradisi Kualitatif
5 Strategi Utama Penelitian
(Stategies of Inquiry)
1. Narrative Research: strategy strategi penelitian yang mana
peneliti mempelajari kehidupan individu-individu dan bertanya kepada seorang atau lebih individu untuk mendapatkan cerita hidup mereka. Berbagai informasi tersebut seringkali diceritakan
ulang oleh peneliti dalam kronologis naratif. Pada akhirnya, naratif mengkombinasikan berbagai pandangan dari partisipan tentang kehidupan dengan kehidupan peneliti dalam narasi yang kolaboratif (Ciandinin & Connelly. 2000).
2. Fenomenologi: adalah startegi inkuiri yang mana peneliti
mengidentifikasi pengalaman manusia tentang fenomena
sebagaimana disedekripsikan oleh partisipan. Understanding the
lived experiences marks phenomenology as a philosophy as well as a method, and the procedure involves studying a small number of subjects through extensive and prolonged engagement lo develop patterns and relationships of meaning (Moustakas, J 994). In this process, the researcher brackets or sets aside his or her own
experiences in order to understand those of the participants in the
3. Etnographies: is a strategy of inquiry in which the researcher studies an intact cultural group in a natural setting over a prolonged period of time by
collecting. Utamanya, data observasi dan wawancara (Creswell, 2007). Proses
risetnya fleksibel dan biasanya berkembang secara kontekstual sebagai bentuk respon pada realitas yang ditemui di lapangan (LeCompte & Schensul. 1999).
4. Grounded Theory Studies: adalah sebuah strategi inkuiri yang mana peneliti mengambil generalisasi. Mengabstraksi teori sebuah proses, tindakan atau interaksi yang didasari oleh pandangan partsipan. This process involves using
multiple stages of data collection and the refinement and interrelationship or categories of information (Channaz, 2006: Strauss and Corbin. 1990. 1998). Two primary characteristics of this design arc the constant comparison of data with emerging categories and theoretical sampling of different groups to maximize the similarities and the differences of information.
5. Case Study: are a strategy of inquiry in which the researcher explores in depth a program, event. Activity, process, or one or more individuals. Cases are
bounded by time and activity. and researchers collect detailed information using a variety of data collection procedures over a sustained period of time (Slake, 1995 ).
Narrative Research
1. Narrative Research: strategy strategi penelitian yang mana peneliti mempelajari kehidupan individu-individu dan
bertanya kepada seorang atau lebih individu untuk mendapatkan cerita hidup mereka. Berbagai informasi
tersebut seringkali diceritakan ulang oleh peneliti dalam
kronologis naratif. Pada akhirnya, naratif mengkombinasikan berbagai pandangan dari partisipan tentang kehidupan
dengan kehidupan peneliti dalam narasi yang kolaboratif (Ciandinin & Connelly. 2000).
Narrative Research
• Contoh:
Narrative Research
Narrative Research
• Contoh
Narrative Research
Narrative Research
Fenomenologi
Fenomenologi: adalah startegi inkuiri yang mana peneliti mengidentifikasi pengalaman manusia tentang fenomena sebagaimana disedekripsikan oleh partisipan. Understanding
the lived experiences marks phenomenology as a philosophy as well as a method, and the procedure involves studying a small number of subjects through extensive and prolonged
engagement lo develop patterns and relationships of meaning (Moustakas, J 994). In this process, the researcher brackets or sets aside his or her own experiences in order to understand those of the participants in the study (Nieswiadomy. 1993).
Fenomenologi
Fenomenologi
Fenomenologi
Berbagai Pendekatan dalam Penelitian
Kualitatif (Family Approaches)
1. Thematic analysis approaches, Tujuan dari pendekatan ini adalah
menindentifikasi dan mendeskripsikan berbagai ide utama (biasanya disebut juga sebagai “tematik” atau “kategorikal”) yang muncul dari data.
2. Narrative approaches, perhatiannya adalah untuk mengungkap
berbagai peristiwa atau pengalaman yang terjadi dari waktu ke waktu.
3. Language-based approaches, memperhatikan berbagai aturan
sosial yang mendasari bahasa dan bagaimana bahasa berfungsi untuk mencapai tujuan tertentu bagi pemibicara maupun penulis
4. Ethnographic approaches, dikarakteristikkan dengan pengumpulan
data yang ekstensif di lapangan, dan biasanya melibatkan participant
observation
(APA Handbook of Research Methods In Psychology, 2nd Volume, 2012)
1. Thematic analysis
approaches
• Berupaya mengidentifikasi tema-tema besar atau ide-ide dalam materi penelitian
• Sumber datanya bisa dari mana saja, tapi utamanya adalah dari data interview (induktif)
• Contoh: riset tentang pengalaman remaja yang menjadi anggota geng Æ “saling menjaga sesama anggota”, “mempertahankan teori kita”.
• Tema bisa disusun secara hirarkiÆ ada tema utama dan ada sub tema (jika di kuantitatif mirip dengan faktor atau cluster analysis yang membahas tentang multidimensi).
• Secara umum terbagi 4:
• Content Analysis – berdiri di antara Kuantitatif dan Kualitatif, Lebih terstruktur dan kurang inferensial
• Framework Analysis - Lebih terstruktur dan kurang inferensial
• Interpretative Phenomenology analysis – kurang terstruktur dan lebih inferensial
• Contoh:
2. Narrative approaches
• Perhatiannya adalah untuk mengungkap berbagai peristiwa atau pengalaman yang terjadi dari waktu ke waktu.
• Kritik untuk analisis tematik: hasil mereka tampak
terdekontekstualisasi karena kutipan-kutipan dari bermacam partisipan dirangkai bersama tanpa melihat bahwa
sebenarnya setiap kutipan berasal dari satu orang partisipan secara utuh.
• Pendekatan naratif: mementingkan kronologis
• Terdiri dari:
• Narrative Analysis
• Life Story Analysis
• Contoh:
3. Language-based
approaches
• Discourse approaches / discursive psychology
• Conversation Analysis
4. Ethnographic approaches
• Their common feature is that the researcher “goes into thefield” to understand the social organization of a given group or culture (Emerson, 2001) and usually develops a profound,
sustained, and detailed engagement with the participants.
• The focus of the study can range from large (e.g., an entire cultural system), to medium (e.g., a single organization, such as a hospital or school), to small (e.g., a few individuals in a youth gang).
Daftar Pustaka
• Creswell, W.J. (2009), Research design: qualitative & quantitative approaches, California: Sage Publications, Inc.
• Poerwandari, K. (2009), Pendekatan kualitatif untuk penelitian perilaku manusia, Depok: LPSP3, Fakultas Psikolgi UI
• Patton, M.Q. (2002). Qualitative research and evaluation. 3rd Ed
• Djaelani, Aunu Rofiq (2013). Teknik Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kualitatif. Semarang: Majalah Ilmiah Pawiyatan.
• http://www.sagepub.com/upm-data/43144_12.pdf
• Office of Qualitative & Mixed Methods Research, University of Nebraska, Lincoln
• www.uk.sagepub.com, Qualitative Research in Business & Management
• http://web.csulb.edu/~msaintg/ppa696/696quali.htm
• Bordens, K.S. & Abbott, B.B. (2011). Research designs and methods: A process approach. New York: McGraw-Hill
• Cozby, P.C. & Bates, S. (2011). Methods in behavioral research. 11th ed. New Jersey: McGraw-Hill.
• Field, A. (2009). Discovering statistics using SPSS. Third Edition
• Gravetter, F.J. & Forzano, L.B. (2012). Research methods for the behavioral sciences. California: Wadsworth Cengage Learning
• Kerlinger, F.N., 2000, Foundation of Behavioral Research. New Jersey: Holt, Rinehart and Winston, Inc.
• Singh, Y.K. 2006. Fundamental of Research Methodology and Statistics. New Jersey: Mc