• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENELUSURAN KARAKTERISTIK PENGGUNA LAYANAN KERETA LISTRIK (KRL) BOGOR JAKARTA DENGAN METODE CHAID (Studi Kasus Stasiun Bogor) RR ADISTIA RAHMADHANI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENELUSURAN KARAKTERISTIK PENGGUNA LAYANAN KERETA LISTRIK (KRL) BOGOR JAKARTA DENGAN METODE CHAID (Studi Kasus Stasiun Bogor) RR ADISTIA RAHMADHANI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENELUSURAN KARAKTERISTIK PENGGUNA LAYANAN KERETA

LISTRIK (KRL) BOGOR – JAKARTA DENGAN METODE CHAID

(Studi Kasus Stasiun Bogor)

RR ADISTIA RAHMADHANI

DEPARTEMEN STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

RINGKASAN

RR ADISTIA RAHMADHANI. Penelusuran Karakteristik Pengguna Layanan Kereta Listrik (KRL)

Bogor-Jakarta dengan Metode CHAID. Dibimbing oleh BAMBANG SUMANTRI dan AAM

ALAMUDI.

Dunia transportasi merupakan salah satu bagian yang cukup vital dalam kehidupan masyarakat kita. Salah satu alat transportasi umum yang cukup padat dan diminati masyarakat adalah Kereta Listrik (KRL) Komuter. Kereta komuter jurusan Bogor-Jakarta terdiri dari tiga jenis, yaitu kereta ekspres, semi ekspres dan ekonomi. Ketiga jenis kereta ini tentunya memiliki spesifikasi penumpang yang berbeda. Salah satu metode pengelompokan yang dapat digunakan untuk melihat spesifikasi penumpang KRL adalah metode CHAID.

Jumlah pengeluaran per bulan merupakan peubah pertama yang signifikan dalam membedakan karakteristik penumpang. Peubah-peubah lain yang juga berperan dalam membedakan karakteristik penumpang adalah alasan menggunakan KRL, penggunaan abonemen, jenis pekerjaan, dan frekuensi menggunakan KRL dalam sebulan.

Penumpang yang menggunakan kereta ekonomi cenderung memiliki pengeluaran rendah, beralasan bahwa KRL tepat waktu; bebas macet dan menghemat biaya, berprofesi sebagai direktur; pensiun/ibu rmh tangga; mahasiswa/pelajar; pegawai biasa; wiraswasta; guru/t.terampil, dan tidak menggunakan abonemen. Sedangkan pengguna kereta ekspres sebagian besar berpenghasilan tinggi, tidak menggunakan abonemen, dan beralasan bahwa KRL tepat waktu; bebas macet dan memiliki suasana yang lebih menyenangkan.

(3)

PENELUSURAN KARAKTERISTIK PENGGUNA LAYANAN KERETA

LISTRIK (KRL) BOGOR – JAKARTA DENGAN METODE CHAID

(Studi Kasus Stasiun Bogor)

OLEH :

RR ADISTIA RAHMADHANI

G14103022

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Sains

Pada

Departemen Statistika

DEPARTEMEN STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(4)

Judul Skripsi

: Penelusuran Karakteristik Pengguna Layanan Kereta

Listrik (KRL) Bogor-Jakarta dengan Metode CHAID.

Nama Mahasiswa

: Rr Adistia Rahmadhani

NRP

: G14103022

Menyetujui,

Pembimbing I

Pembimbing II

Ir. Bambang Sumantri

Ir. Aam Alamudi, M.Si

NIP : 130779511

NIP : 131950980

Mengetahui,

Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Institut Pertanian Bogor

Prof.Dr.Ir. Yonny Koesmaryono, MS

NIP : 131473999

(5)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di kota Semarang pada tanggal 8 September 1985 sebagai anak pertama dari tiga bersaudara, anak pasangan Atjeng Kadaryana dan Etika Asterina Citra Wardhani.

Pada tahun 1997 penulis lulus dari SD Negeri Merdeka 5 Bandung, dan melanjutkan ke sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Mataram dan lulus tahun 2000. Penulis menyelesaikan studi di SMU Negeri 1 Mataram pada tahun 2003 dan pada tahun yang sama penulis diterima di Departemen Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Tahun 2007 penulis mengikuti kegiatan magang di PT. Airmas Intercontinental.

Selama kuliah di IPB, penulis aktif dalam kegiatan Himpunan Profesi Gamma Sigma Beta (Himpro GSB) yaitu sebagai staf bagian Kajian Strategis pada tahun 2004/2005.

(6)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam senantiasa dilimpahkan kepada tauladan umat manusia Rasulullah Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabat serta pengikutnya yang istiqomah di jalanNya.

Banyak ilmu, pelajaran dan masukan yang bermanfaat dirasakan oleh penulis selama menyelesaikan karya ilmiah ini, sehingga pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih, diantaranya kepada :

1. Bapak Ir. Bambang Sumantri dan Bapak Ir. Aam Alamudi, M.Si selaku pembimbing I dan pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan memberikan saran serta masukan yang sangat bermanfaat bagi penulis.

2. Seluruh dosen Departemen Statistika IPB atas segala ilmu yang bermanfaat.

3. Teristimewa karya ini kupersembahkan kepada kedua orang tuaku, Papaku Atjeng Kadaryana dan Mamaku Etika Asterina Citrawardhani (yang tiada pernah putus memberikan doa, kasih sayang dan motivasi), serta adik-adikku tercinta Diazwara Anjani Putri dan Umar Fadhil Waluyardi.

4. Faishal Syahbana Fandi Saputra, tempat mencurahkan segala rasa, cinta, dan kasih sayang. Thanks for the support Honey, Aishiteru…

5. Keluarga besar Husein Nawawi di Bandung, keluarga Bambang Sugiono di Klaten (Mama Non, Papa Iyek dan Si kecil Asa yang lucuuu), keluarga Subandi di Bogor (terutama untuk tante Ida dan de’ Icca yang selalu memberikan kebaikan yang tulus selama penulis menuntut ilmu di Bogor).

6. Sahabat – sahabatku tercinta, Rani, Rahayu, Meylinda, Vina dan Yuni, thanks for the great 4

years in IPB. Tidak akan pernah lagi kutemukan sahabat setulus kalian. Hope our friendship will last forever.

7. Sahabat karibku, Inge. Semoga kita bertemu lagi dalam kesuksesan.

8. Teman-teman senasib sepenanggungan di Wisma Melati, Boma, Indah, Ugie, Risma, Dea, Gina, Aie, Tutiek, Heda, Vebby, Amy dan lain-lain.

9. Semua teman seperjuangan di STK 40 (give me S, give me T, give me K... STK!!!). 10. Adik kelas STK 41, 42 atas keceriaannya.

11. Ibu Dedeh (ibu, maaf ya kalo kita sering ribut dan telat balikin buku), Bang Sudin (kalo ga ada Bang Sudin, jadi sepiiii), Ibu Sulis, Ibu Markonah, Pa Iyan, Mang Herman, Mang Dur, 12. Serta semua pihak yang tidak tertuliskan satu per satu yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan karya ilmiah ini.

Bogor, September 2007

(7)

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR TABEL ... vi DAFTAR LAMPIRAN ... vi PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1 Tujuan ... 1 TINJAUAN PUSTAKA Kereta Komuter ... 1 Penelitian Survei ... 2 Metode CHAID ... 2

BAHAN DAN METODE Bahan ... 3

Metode ... 4

HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Responden ... 4

Dendogram Hasil Pemisahan Analisis CHAID ... 5

Faktor-faktor yang Berpengaruh ... 8

Karakteristik Penumpang KRL Berdasarkan Analisis CHAID ... 9

Kelompok Penumpang dengan Tingkat Pengeluaran Rendah ... 9

Kelompok Penumpang dengan Tingkat Pengeluaran Tinggi ... 9

Asosiasi dan Interaksi Antar Peubah Penjelas dengan Peubah Respon ... 10

KESIMPULAN ... 10

DAFTAR PUSTAKA ... 11

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Karakteristik Pengguna KRL Hasil Analisis CHAID Pada Taraf Nyata α = 0.05 ... 8

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Tabel frekuensi peubah-peubah yang digunakan ... 12 2. Kuesioner penelitian survei ... 13

(9)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dunia transportasi merupakan salah satu bagian yang cukup vital dalam kehidupan masyarakat kita. Mobilitas atau pergerakan penduduk yang sangat cepat menuntut keberadaan transportasi sebagai layanan jasa yang memegang kunci dari pergerakan penduduk tersebut, khususnya transportasi umum. Perhatian pemerintah dalam pelayanan jasa transportasi umum pun dinilai cukup baik, sehingga memudahkan masyarakat dalam mengaksesnya.

Salah satu alat transportasi umum yang cukup padat dan diminati masyarakat adalah Kereta Komuter. Di Indonesia, Kereta Listrik (KRL) Komuter ini terutama ditemukan di kawasan Jabotabek. Kereta ini telah ada sejak tahun 1976 yang merupakan kereta hibahan dari Jepang dan bergerak menggunakan sistem propulsi motor listrik

Kereta komuter jurusan Bogor-Jakarta ini terdiri dari tiga jenis, yaitu kereta ekspres/pakuan, kereta semi ekspres dan yang berusia paling tua adalah kereta ekonomi. Kereta pakuan memiliki spesifikasi yang cukup jauh berbeda dengan kereta ekonomi, dan merupakan Kereta Listrik (KRL) ekspres pertama yang menggunakan pendingin udara, sehingga dari segi kenyamanan tentu saja kereta pakuan lebih menjanjikan. Kereta semi ekspres dahulu merupakan kereta ekspres, namun semenjak pemerintah membeli rangkaian kereta baru pada tahun 2006, maka kereta ekspres yang lama dijadikan semi ekspres. Karena tarif kereta pakuan dan semi ekspres lebih mahal ketimbang kereta ekonomi, maka ketiga jenis kereta ini tentunya memiliki spesifikasi penumpang yang berbeda. Salah satu metode pengelompokan yang dapat digunakan untuk melihat spesifikasi penumpang KRL adalah metode yang diperkenalkan oleh Morgan dan Sonquist yaitu metode Automatic Interaction Detection (AID) pada tahun 1963 (Kass, 1980 dalam Soemartojo, 2002). Dalam perkembangannya metode ini banyak dipergunakan karena dapat menangani jumlah data amatan yang besar dan peubah respon ordinal. Metode-metode lain yang termasuk tipe metode AID antara lain adalah Theta Automatic Interaction Detection

(THAID) dan metode Chi-Square Automatic

Interaction Detection (CHAID) yang dapat

digunakan untuk data respon berskala ordinal dan nominal dengan menggunakan kriteria uji Theta untuk THAID dan Khi-kuadrat untuk CHAID. Dalam penelitian ini, metode CHAID akan diterapkan sebagai analisis untuk mengelompokan dan melihat segmentasi penumpang berdasarkan pemilihan jenis KRL yang mereka gunakan.

Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri peubah-peubah yang berpengaruh terhadap pemilihan layanan Kereta Listrik Komuter (Ekspres, Semi Ekspres, dan Ekonomi) oleh penumpang. Dengan diperolehnya informasi tersebut maka dapat diperoleh pembeda masing-masing kelompok penumpang sehingga dapat dilihat segmen dari penumpang secara lebih detail. Selain itu akan dilihat keterkaitan antar peubah yang terpilih.

TINJAUAN PUSTAKA

Kereta Komuter

Kereta komuter adalah kereta yang beroperasi dalam jarak dekat, menghubungkan kota besar dengan kota-kota kecil di sekitarnya atau dua kota yang berdekatan. Penumpang kereta ini kebanyakan adalah para penglaju (komuter) dengan karakteristik yang berbeda-beda. Sebagian besar dari mereka adalah para pekerja, mahasiswa dan siswa sekolah menengah yang memiliki mobilitas tinggi antar tujuan yang dilayani oleh kereta itu untuk pulang-pergi dalam sehari. Tidaklah heran apabila frekuensi perjalanan kereta komuter ini termasuk tinggi dan jumlah penumpangnya juga paling banyak dibanding kereta lainnya.

Kereta komuter ini umumnya dilayani oleh rangkaian kereta ekonomi. Tetapi beberapa sudah ada yang dilayani oleh kereta yang kelasnya lebih tinggi seperti kelas semi ekspres dan juga kelas ekspres (Wikipedia, 2007).

Fluktuasi penumpang kereta rel listrik komuter juga terhitung tinggi setiap harinya. Jumlah penumpang dipastikan berbeda setiap harinya. Jam keberangkatan dan kedatangan penumpang dari mulai pagi hari hingga malam pun berubah fluktuasinya.

(10)

Penelitian Survei

Penelitian survei merupakan suatu bentuk penyelidikan yang bersifat kritis untuk memperoleh keterangan atas suatu persoalan tertentu di dalam suatu daerah atau suatu wilayah dengan hanya mengambil contoh dari populasi yang ada dengan menggunakan instrumen yang spesifik yaitu kuesioner (B Sandjaja & Albertus H, 2006).

Kuesioner adalah media pengumpulan data dengan mempergunakan pertanyaan-pertanyaan tertulis dengan harapan responden akan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. Biasanya yang mengisi kuesioner adalah responden sendiri, tetapi adakalanya peneliti membacakan kuesioner pada responden kemudian menulis jawaban responden pada formulir kuesioner (B Sandjaja & Albertus H, 2006).

Metode CHAID

Metode CHAID (Chi-Square Automatic

Interaction Detection) merupakan salah satu

tipe metode AID (Automatic Interaction

Detection). AID adalah suatu tehnik untuk

menganalisis kelompok data berukuran besar dengan membaginya menjadi sub-sub kelompok yang tidak saling tumpang tindih (Kass, 1980 dalam Soemartojo, 2002). Pembagian kelompok tersebut didasarkan kepada peubah respon terhadap peubah-peubah penjelas. Perbedaan CHAID dibandingkan dengan metode AID lainnya yaitu tipe data yang digunakan adalah data kategori berskala nominal dan ordinal dengan uji yang digunakan adalah uji Chi-Square.

Tahapan yang harus dilakukan dalam analisis CHAID untuk menghasilkan sebuah dendrogram pada dasarnya melalui tiga tahap yaitu penggabungan, pemisahan, dan penghentian. Penggabungan dilakukan terhadap kategori peubah penjelas yang memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap peubah respon, pemisahan dilakukan terhadap peubah penjelas yang berpengaruh signifikan. Proses ini dilakukan secara rekursif hingga tidak ada lagi peubah penjelas yang signifikan atau ditemukan aturan penghentian. Untuk lebih jelasnya, dapat diterangkan dalam algoritma berikut ini (Kass, 1980 dalam Alamudi, et al, 1998) :

1. Membuat tabulasi silang untuk masing-masing kategori peubah penjelas dengan kategori peubah respon.

2. Membuat sub tabulasi silang berukuran 2xd yang mungkin tersusun, dengan d adalah banyaknya kategori peubah respon.

Kemudian cari nilai dari semua sub

tabel yang terbentuk. Dengan α ditetapkan,

cari nilai yang terkecil. Jika

lebih kecil dari (dengan db = d-1), maka kedua kategori peubah penjelas tersebut digabungkan. Prosedur ini akan mereduksi c kategori peubah penjelas menjadi r kategori (r < c) (Soemartojo, 2002). Untuk peubah ordinal penggabungan hanya dapat dilakukan untuk kategori yang berurutan.

2 hitung

χ

2 hitung

χ

χ

2 terkecil 2 α

χ

3. Jika terdapat kategori gabungan yang terdiri dari tiga atau lebih kategori asal, maka dilakukan pembagian biner terhadap kategori gabungan tersebut. Dari pembagian ini dicari

terbesar. Jika terbesar lebih

besar dari , maka pembagian biner

dilakukan. Selanjutnya kembali ke tahap dua. 2 hitung

χ

2 hitung

χ

2 α

χ

4. Dari setiap peubah penjelas yang telah digabungkan, dihitung nilai-p untuk masing-masing tabel yang terbentuk. Tabel yang mengalami reduksi menjadi r kategori, nilai-p nya dikalikan dengan pengganda Bonferoni sesuai dengan tipe peubahnya. Jika nilai-p terkecil kurang dari α yang ditetapkan, maka peubah tersebut merupakan peubah penjelas yang pengaruhnya paling signifikan bagi peubah respon.

5. Kembali ke tahap pertama untuk melakukan pembagian berdasarkan peubah yang belum terpilih.

Statistik uji yang dipergunakan adalah statistik uji Chi-Square dengan persamaan sebagai berikut :

(

)

⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − =

= = ij ij ij c j r i E E O 2 1 1 2 χ dengan : r = total baris c = total kolom i = indeks baris j = indeks kolom

Oij = Frekuensi baris ke-i kolom ke-j

Eij = Frekuensi harapan baris ke-i kolom ke-j

Referensi

Dokumen terkait

Pendekatan yang digunakan adalah menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode analisis isi yang mana peneliti ingin melihat gambaran karakteristik isi

Lebih jauh lagi, kajian kemiskinan dan kriminalitas dapat membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan dalam mengembangkan sikap untuk saling membatu dalam

Sindrom kompartemen , komplikasi ini terjadi saat peningkatan tekanan jaringan dalam ruang tertutup di otot, yang sering berhubungan dengan akumulasi cairan sehingga

36/2009: keadaan sehat, baik secara fisik, keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap mental, spritual maupun sosial yang

Dilihat dari sifat fisiko-kimia (kekentalan, kekuatan gel, titik leleh, kekeruhan dan warna) gelatin hasil ekstraksi kulit ikan belut relatif lebih baik

1) Balas jasa sangat memuaskan (SP) berarti balas jasa yang diberikan perusahaan telah sesuai dengan jenjang pendidikan dan masa kerja karyawan, beban pekerjaan karyawan,

1.2.Identitas Masalah a. Ketepatan penggunaan judul dalam jurnal b. Penggunaan metode dalam penelitian c. Penyajian penulisan

Pertama, Kesempatan yang penuh untuk sosialisasi adalah penting karena anak-anak tidak dapat belajar hidup bermasyarakat dengan orang.. lain jika sebagaian besar waktu mereka