• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Optimasi Formula Tablet Hisap Antibakteri Kombinasi Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Dan Daun Sirih (Piper betle L.).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Optimasi Formula Tablet Hisap Antibakteri Kombinasi Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Dan Daun Sirih (Piper betle L.)."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

A. Latar Belakang Masalah

Karies gigi merupakan penyakit yang banyak diderita oleh penduduk

Indonesia dan sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari (Hidayaningtias,

2008). Karies gigi adalah sebuah lapisan pada permukaan gigi yang disebabkan

oleh bakteri Streptococcus mutans (Torrungruang et al., 2007). Patogenitas

Streptococcus mutans sebagai penyebab utama karies gigi dan dapat menganggu

biologi rongga mulut (Hidayaningtias, 2008), sehingga pada rongga mulut

membutuhkan sediaan antibakteri untuk mengurangi mikroorganisme pada mulut.

Tanaman manggis (Garcinia mangostana L.) memiliki konsentrasi tinggi

xanton pada kulit buahnya. Kandungan xanton yang paling utama dan berlimpah

adalah alpha–mangostin. Xanton memiliki khasiat sebagai antibakteri (Geetha et

al., 2011). Pada penelitian sebelumnya, menunjukkan bahwa ekstrak etanol 96%

kulit manggis mempunyai diameter zona hambat 9,4 mm pada konsentrasi 9,13%

terhadap bakteri Streptococcus mutans (Putranti et al., 2013).

Piper betle atau daun sirih (keluarga Piperaceae) sudah dikenal sejak lama

sebagai penyegar mulut. Penggunaan daun sirih dengan cara dikunyah dalam

masyarakat tidak begitu disukai, tetapi pada penelitian sebelumnya telah

menunjukkan, bahwa mengunyah sirih memberikan manfaat yang baik karena

memiliki sifat antimikroba yang baik (Khan & Kumar, 2011). Menurut data

penelitian sebelumnya, bahwa seduhan daun sirih menggunakan metode dilusi

mempunyai kadar hambat minimum terhadap bakteri Streptococcus mutans pada

konsentrasi 25% (Dhika, 2007).

Penggunaan kulit manggis dan daun sirih sebagai antibakteri secara

langsung masih kurang efektif, maka perlu dibuat dalam bentuk sediaan yang

lebih praktis, seperti tablet hisap. Tablet hisap memberikan sensansi dingin

dimulut sehingga memberikan rasa yang lama tetapi tidak lengket dan waktu

kontak yang relatif lama, sehingga daya antibakteri lebih lama tertinggal dimulut.

(2)

atau tenggorokan, serta mempunyai aroma dan manis (Depkes RI, 1995),

sehingga lebih disukai pasien, khususnya pasien anak-anak.

Dalam formula tablet hisap, selain bahan aktif dibutuhkan bahan tambahan

seperti bahan pengisi dan bahan pengikat. Manitol merupakan bahan pengisi

sekaligus bahan pemanis. Manitol merupakan pemanis yang tepat karena bersifat

nonkariogenik dan tidak higroskopis. Manitol memberikan sensasi dingin yang

menyenangkan dalam mulut ketika tablet dihisap (Siregar, 2010). Keuntungan

granulasi menggunakan manitol sebagai bahan pemanis dibanding bahan pemanis

lain yaitu mudah dalam pengeringan, tidak higroskopis, dan sifat alir granul yang

mudah mengalir (Armstrong, 2009). Pemilihan bahan pengikat perlu diperhatikan,

untuk memperoleh kekerasan tablet hisap yang sesuai. Polivinil pirolidon (PVP)

sebagai bahan pengikat dapat digunakan dalam proses granulasi basah dan

granulasi kering. Polivinil pirolidon mempunyai keuntungan, yaitu perekat yang

baik dalam pelarut air atau alkohol (Lachman et al., 1994) dan tidak toksik

(Kibbe, 2009). Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan formula

tablet hisap antibakteri optimal dari kombinasi PVP dan manitol dengan metode

factorial design.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan

masalah pada penelitian ini adalah

1. Bagaimana pengaruh kombinasi polivinil pirolidon (PVP) dan manitol

terhadap sifat fisik (waktu alir, kekerasan, kerapuhan, dan waktu melarut),

respon rasa, dan aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus mutans?

2. Berapa konsentrasi polivinil pirolidon (PVP) dan manitol yang dapat

menghasilkan tablet hisap dengan sifat fisik (waktu alir, kekerasan, kerapuhan,

(3)

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan

penelitian ini adalah

1. Mengetahui pengaruh kombinasi polivinil pirolidon (PVP) dan manitol

terhadap sifat fisik (waktu alir, kekerasan, kerapuhan, dan waktu melarut),

respon rasa, dan aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus mutans.

2. Mengetahui konsentrasi polivinil pirolidon (PVP) dan manitol yang dapat

menghasilkan formula tablet hisap dengan sifat fisik (waktu alir, kekerasan,

kerapuhan, dan waktu melarut), respon rasa, dan aktivitas antibakteri yang

optimal.

D. Tinjauan Pustaka

Kulit manggis merupakan tanaman yang mengandung konsentrasi tinggi

xanton. Kandungan xanton yang paling utama dan berlimpah adalah alpha

mangostin. Xanton memiliki khasiat sebagai antibakteri (Geetha et al., 2011).

Kulit manggis terbukti memiliki aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus

mutans dengan diameter zona hambat 9,4 mm pada konsentrasi 9,13% (Putranti et

al., 2013). Selain kulit manggis, daun sirih juga memiliki khasiat sebagai

antibakteri.

Daun sirih sudah lama dikenal sebagai penyegar mulut. Daun sirih

mengandung minyak atsiri yang terdiri dari hidroksi kavikol, kavibetol, estragol,

eugenol, metil eugenol, karvakrol, terpinen, seskuiterpen, dan tannin (Latief,

2012). Kavikol menyebabkan daun sirih memiliki bau yang khas serta berkhasiat

sebagai antibakteri (daya bunuh bakteri lima kali lebih kuat daripada fenol biasa)

(Dalimartha, 2008). Seduhan daun sirih dengan metode dilusi terbukti memiliki

kadar hambat minimum terhadap Streptococcus mutans pada konsentrasi sebesar

25% (Dhika, 2007).

Bakteri Streptococcus viridans merupakan bakteri yang hidup di mulut,

kerongkongan, usus besar, dan saluran organ genital wanita. Beberapa bakteri

Streptococcus viridans yaitu Streptococcus mutans mempunyai peranan penting

(4)

dekstrans atau levans dari sukrosa (Jawetz et al., 2001). Pertumbuhan

Streptococcus cenderung lambat pada media padat atau pada media cair kecuali

jika diperkaya dengan cairan darah atau cairan jaringan (Jawetz et al., 2001).

Media agar darah merupakan media non selektif untuk berbagai bakteri Gram

negatif dan bakteri Gram positif (Hart & Paul, 2004). Parameter aktivitas

antibakteri dengan pengukuran diameter zona hambat disekitar sumuran

menggunakan penggaris. Ekstrak air kulit manggis dan ekstrak air daun sirih

diharapkan dapat meningkatkan aktivitas antibakteri setelah dibuat dalam bentuk

sediaan tablet hisap.

Penggunaan kulit manggis dan daun sirih sebagai antibakteri secara

langsung masih kurang efektif, maka perlu dibuat dalam bentuk sediaan tablet

hisap. Tablet hisap adalah sediaan padat yang beraroma dan manis, serta

diharapkan melarut didalam mulut (Depkes RI, 1995). Sediaan tablet hisap dapat

mengandung vitamin, antibiotik, antiseptik, atau kombinasi dari

campuran-campuran vitamin, antibiotik, dan antiseptik. Pengobatan pada gejala-gejala

orofaring dengan menggunakan sediaan tablet hisap dimaksudkan untuk

mengurangi kesakitan yang disebabkan olek infeksi lokal karena alergi atau

pengeringan mukosa mulut dan pernafasan mulut (Siregar, 2010).

Dalam formulasi tablet hisap, dibutuhkan bahan pengisi yang tidak

bereaksi dengan bahan obat lainnya (Lachman et al., 1994). Penambahan

magnesium stearat dan talk sebagai bahan pelicin dengan konsentrasi magnesium

stearat sebesar 0,25%-5,0% b/b (Luner & Allen, 2009) dan konsentrasi talk

sebesar 1%-10% b/b (Kibbe, 2009). Bahan pelicin bersifat glidan untuk

memperbaiki aliran bahan dari corong serbuk (Siregar, 2010). Penggunaan

polivinil pirolidon sebagai bahan pengikat untuk meningkatkan kekerasan tablet.

Polivinil pirolidon digunakan sebagai bahan pengikat pada konsentrasi 0,5%-5,0%

(Kibbe, 2009). Penggunaan manitol sebagai bahan pengisi sekaligus pemanis,

karena manitol bersifat nonkariogenik dan memberikan sensasi dingin ketika

tablet dihisap. Keuntungan granulasi menggunakan manitol sebagai bahan

pemanis dibanding bahan pemanis lain yaitu mudah dalam pengeringan, tidak

(5)

Penambahan manitol sebagai bahan pengisi dengan konsentrasi 10-90% b/b

(Armstrong, 2009). Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan

formula tablet hisap antibakteri optimal dari kombinasi PVP dan manitol dengan

metode factorial design.

Desain faktorial adalah desain pilihan untuk penentuan simultan pengaruh

beberapa faktor dan interaksi. Faktor adalah variabel yang ditetapkan seperti

konsentrasi, suhu, bahan pelicin, terapi obat, atau diet. Pemilihan faktor yang

harus disertakan dalam percobaan tergantung pada tujuan eksperimental dan

ditentukan oleh eksperimen. Sebagai contoh faktor konsentrasi dapat diberikan

nilai 1%, 2%, dan 3%. Level adalah nilai yang ditetapkan untuk faktor. Sebagai

contoh faktor A yang berada pada level rendah, faktor B yang berada pada level

tinggi, dan kedua faktor A dan B berada pada level rendah atau tinggi. Pengaruh

faktor (efek) adalah perubahan respon yang disebabkan oleh berbagai level dari

faktor tersebut. Interaksi dapat dianggap sebagai kurangnya aditivitas efek faktor

(Bolton & Bon, 2004). Factorial design digunakan untuk menetapkan tingkat dari

efek utama dan efek interaksi signifikan atau non signifikan (Teixeira et al.,

2006).

E. Landasan Teori

Pemilihan bahan pengisi dan bahan pengikat perlu diperhatikan.

Peningkatan konsentrasi polivinil pirolidon dapat menurunkan kerapuhan,

meningkatkan kekerasan tablet, tetapi memperlama waktu larut tablet dan

meningkatkan potensi antibakteri. Menurut penelitian yang dilakukan

Wikantyasning et al., (2009), menunjukkan tablet yang mengandung polivinil

pirolidon 1% dan manitol 24% menunjukkan formula terbaik dengan waktu larut

kurang dari 2 menit dan mendapat respon rasa dan bentuk yang diterima oleh

responden. Peningkatan konsentrasi PVP dapat meningkatkan kekerasan,

menurunkan kerapuhan, dan memperlama waktu larut tablet. Polivinil pirolidon

digunakan sebagai bahan pengikat pada konsentrasi 0,5%-5,0% (Kibbe, 2009).

Penggunaan manitol sebagai bahan pengisi sekaligus pemanis, karena manitol

(6)

tablet dihisap. Penambahan manitol sebagai bahan pengisi dengan konsentrasi

10-90% b/b (Armstrong, 2009). Menurut penelitian yang dilakukan Rendy (2011),

bahwa formula optimum dicapai pada kondisi laktosa 78,5% dan PVP K-30

2,22%.

Kombinasi ekstrak air kulit manggis dan ekstrak air daun sirih dengan

polivinil pirolidon sebagai bahan pengikat dan manitol sebagai bahan pengisi

diharapkan mempunyai aktivitas antibakteri. Tablet hisap yang optimum

berpotensi menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans dan

menghasilkan formula dengan sifat fisik yang optimum.

F. Hipotesis

Berdasarkan landasan teori yang telah diuraikan maka hipotesis dalam

penelitian ini adalah

1. Kenaikan konsentrasi polivinil pirolidon dapat meningkatkan kekerasan

tablet hisap, tetapi waktu larut tablet semakin lama, menurunkan kerapuhan,

dan meningkatkan aktivitas antibakteri terhadap bakteri Streptococcus

mutans. Kenaikan konsentrasi manitol dapat meningkatkan respon rasa yang

baik dan bersifat non kariogenik.

2. Formula optimum diduga dengan proporsi PVP sebesar 1% dan manitol

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

Untuk mempertahankan rerlevansinya, teori-teori dalam ilmu sosial itu diverifikasikan secara terus menerus, sehingga menjadi kuat, yang kemudian disebut sebagai teori

RANCANG BANGUN SISTEM TELEMETRI PENGATUR KECEPATAN PUTAR MOTOR DCDENGAN METODE DC CHOPPER MENGGUNAKAN GUI (GRAPHICAL USER INTERFACE). Universitas Pendidikan Indonesia |

Konformitas terhadap kelompok teman sebaya dalam perilaku anti sosial meningkat tajam pada usia 15 tahun, sehingga pada usia ini jika standar atau norma kelompok tidak sesuai

Hasil dari beberapa kegiatan yang telah dilakukan dalam tahap perancangan (design) ini yakni berupa rancangan awal Lembar Kerja Siswa (LKS) tematik pada subtema

4.8.4 Upaya yang Dilakukan Untuk Meningkatkan Pemanfaatan Buku Sastra Anak

Bahwa pembelajaran kewirausahaan yang dirancang dengan model CBE2L yang berfokus proses pembelajaran pengalaman, eksploitasi, eksperimentasi dan pengem- bangan keterampilan

[r]