• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LATIHAN RESTHOCK DAN LATIHAN BEBAN MEDIA KARET TERHADAP KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING. Muhadir Sarifin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH LATIHAN RESTHOCK DAN LATIHAN BEBAN MEDIA KARET TERHADAP KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING. Muhadir Sarifin"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LATIHAN RESTHOCK DAN LATIHAN BEBAN MEDIA KARET TERHADAP KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING

Muhadir Sarifin

Program Studi Ilmu Keolahragaan FIK Universitas Negeri Makassar Jln. Wijaya Kusuma Raya No.14, Kampus Banta-bantaeng Kode Pos 90222, Tlp. (0411) 872602.

Abstract: Pengaruh Latihan Resthock dan Latihan Beban Media Karet Terhadap Kemampuan Lempar Lembing. Jenis dan rancangan penelitian ini termasuk penelitian eksperimental murni dengan rancangan “The pretest–posttest control group design” yang bertujuan untuk mengetahui; (1). Apakah ada pengaruh latihan resthock terhadap kemampuan lempar lembing. (2). Apakah ada pengaruh latihan beban media karet terhadap kemampuan lempar lembing. (3). Apakah ada perbedaan pengaruh kemampuan lempar lembing antara kelompok latihan resthock dan kelompok latihan beban media karet. Populasinya adalah seluruh mahasiswa Program Studi Ilmu Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan angkatan 2010 yang telah mengikuti mata kuliah atletik nomor lempar lembing. Jumlah sampel yang menjadi subyek pada penelitian ini adalah 60 orang dengan menggunakan teknik random sampling. Data ini diolah dengan menggunakan uji t pada taraf signifikansi 95%, melalui bantuan komputer program SPSS. Sebelum dilakukan rumus tersebut, terlebih dahulu dilakukan analisis normalitas dan homogenitas data.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1). Ada pengaruh latihan resthock terhadap kemampuan lempar lembing, diperoleh nilai t hitung (to) = 16,649 (P≤0.05). (2). Ada

pengaruh latihan beban media karet terhadap kemampuan lempar lembing, diperoleh nilai t hitung (to) = 21,702 (P≤0.05), (3). Ada perbedaan pengaruh kemampuan lempar

lembing antar kelompok latihan resthock dan kelompok latihan beban media karet, diperoleh nilai t hitung (to) = 0,997 (P≤0.05).

Kata kunci: latihan resthock, latihan beban media karet, lempar lembing. Prestasi olahraga di Negara kita dari waktu

ke waktu mengalami pasang surut yang cukup memeperihatinkan. Berbagai fakor yang terlibat didalamnya sehingga penanganannya sangat kompleks. Oleh karena itu perlu adanya usaha-usaha yang berkesinambungan untuk meningkatkan prestasi. Disadari sepenuhnya bahwa peranan olahraga semakin lama menjadi semakin penting. Hamper semua Negara menaruh perhatian besar terhadap kegiatan perkembangan olahraga di negaranya, sebab olahraga tidak saja berperan meningkatkan kesegaran jasmani dan prestasi suatu bangsa melainkan juga mengharumkan nama baangsa itu sendiri. Dewasa ini perkembangan olahraga di tanah air diarahkan untuk meningkatkan kesegaaran jasmani masyarakat Indonesia dan meningkatkan prestasi secara optimal untuk mengangkat prestasi bangsa. Pada saat sekarang ini banyak penelitian yang dilakukan dalam bidang olahraga, tidak lain adalah untuk mengaplikasikan penemuan-penemuan dan pengalaman ilmu

pengetahuan dan teknologi ke dalam praktek olahraga. Sebagaimana cabang olahraga lainnya, atletik merupakan induk dari segala olahraga. Olahraga telah mengalami perkembangan yang pesat dan salah satu cabang yang menjadi perhatian disini adalah lempar lembing. Perkembangan cabang olahraga atletik khususnya nomor lempar lembing belum mengalami perkembangan prestasi, apalagi prestasi atlet lempar lembing di Sulawesi Selatan pada khususnya belum banyak membuat prestasi ditingkat nasional dan atlet lempar lembing Indonesia pada umumnya belum dapat berbuat ditingkat Internasional, untuk itu merupakan tugas bagi kita semua untuk memikirkan tindak lanjut dari peningkatan prestasi atlet lempar lembing kita, maka salah satu usaha dalam mengembangkan cabang olahraga atletik nomor lempar lembing dan meningkatkan prestasi para atlet adalah melalui penelitian. Yang menjadi perhatian penelitian disini adalah kemampuan gerak dasar dan kemampuan melakukan lemparan yang

(2)

menjadi tujuan utama dalam lempar lembing.

Pada saat melakukan lemparan pada lempar lembing, otot yang paling banyak berpengaruh disini adalah otot tungkai, otot pinggang, otot perut dan otot lengan. Untuk itu penelitian ini akan menerapkan beberapa bentuk-bentuk laihan. Pada latihan resthock yaitu latihan beban untuk melatih otot lengan, dan latihan beban karet untuk melatih otot pinggang, otot perut dan otot lengan. Kedua bentuk latihan ini adalah merupakan bentuk latihan beban atau suatu bentuk latihan fisik yang melatih kekuatan otot yang ditandai dengan pembentukan aktivitas otot yang lebih aktif dari hasil kerja latihan tersebut. Seperti yang tersirat pada pembahasan terdahulu mengenai usaha peningkatan prestasi dan pembinaannya, maka usaha yang dilakukan atas dasar metode ilmiah yaitu melalui suatu penelitian. Dengan demikian jelaslah bahwa seorang atlet lempar lembing harus mempunyai kekuatan terutama otot-otot yang berperan dalam melakukan lempar lembing.

METODE

Menurut Nana Sudjana (1988:48) bahwa “variabel secara sederhana dapat diartikan , ciri dari individu, obyek, gejala dan peristiwa yang dapat diukur secara kuantitatif dan kualitatif. Pemahaman defenisi di atas tentang variabel yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah varibel bebas yakni; Latihan resthock, Latihan beban media karet. Variabel terikat yakni kemampuan lempar lembing. Berdasarkan rumusan dan hipotesis penelitian, jenis dan rancangan penelitian ini termasuk penelitian eksperimental murni dengan rancangan “The pretest–posttest control group design” (Zainuddin, 2000). Defenisi operasional variabel sebagai berikut: Latihan resthock merupakan suatu bentuk latihan dengan menggunakan beban diri sendiri (internal) untuk melatih kekuatan otot lengan. Latihan beban media karet merupakan suatu bentuk latihan dengan menggunakan media karet yang dilakukan dengan cara menarik menyerupai pada saat melakukan lemparan dengan memanfaatkan daya pegas yang ada pada

karet sebagai beban. Kemampuan lempar lembing adalah salah satu bentuk gerakan melempar, yaitu melemparkan suatu alat yang disebut lembing yang berbentuk panjang dan bulat dengan berat 600 gram sampai 620 gram untuk putri, dan untuk putra 800 gram sampai 825 gram (Syarifuddin 1992). Kemampuan lempar lembing yang dimaksud adalah kemampuan seseorang melempar lembing sejauh-jauhnya kedepan.

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi Ilmu Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan angkatan 2010 yang telah mengikuti mata kuliah atletik nomor lempar lembing. Penelitian ilmiah tidak harus meneliti jumlah keseluruhan obyek yang ada (populasi) .Namun bisa dengan mengambil sebagian dari populasi tersebut yang dinamakan sampel. Secara sederhana sampel dapat diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam suatu penelitian. Sesuai dengan pandangan Suharsimi Arikunto (1996:177) bahwa “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Alasan penggunaan sampel adalah keterbatasan waktu, tenaga dan banyaknya populasi. Jumlah sampel yang menjadi subyek pada penelitian ini adalah 60 orang dengan menggunakan teknik random sampling. Subyek penelitian dikelompokkan secara acak menjadi 2 kelompok dengan teknik undian, yaitu kelompok 1 sebagai kelompok latihan resthock, kelompok 2 sebagai kelompok latihan beban media karet. Pelaksanaan pre test yaitu melakukan pengukuran kemampuan lempar lembing pada ke dua kelompok. Memberikan latihan kepada kelompok 1 dengan latihan resthock dan kelompok 2 dengan latihan beban media karet. Setelah pelaksanaan latihan, dilakukan post test terhadap kedua kelompok, yang prosedur pelaksanaanya sama dengan waktu pre test.

Teknik analisa data. Hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini diuji berdasarkan data yang diperoleh, untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis penelitian maka data yang terkumpul dari pree test post test. Yakni memberikan gambaran secara umum tentang hasil data-data standar deviasi variabel. Data ini

(3)

diolah dengan menggunakan uji t pada taraf signifikansi 95%, melalui bantuan komputer program SPSS. Sebelum dilakukan rumus tersebut, terlebih dahulu dilakukan analisis normalitas dan homogenitas data.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Data empiris yang diperoleh dilapangan berupa hasil tes dan pengukuran lempar lembing, terlebih dahulu dilakukan tabulasi data untuk memudahkan pengujian selanjutnya. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dianalisis dengan teknik inferensial. Analisis data secara deskriptif dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran umum data

meliputi rata-rata, standar deviasi, varians, data maximum, data minimum, range, table frekuensi dan grafik. Selanjutnya dilakukan pengujian persyaratan analisis yaitu uji normalitas dan homogenitas data. Untuk pengujian hipotesis menggunakan uji t untuk mencari pengaruh dan perbedaan pengaruh hasil latihan dengan persyaratan data harus dalam keadaan berdistribusi normal dan homogen.

Analisis data deskriptif dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran umum data penelitian. Analisis deskriptif dilakukan untuk data kemampuan lempar lembing sehingga lebih muda di dalam menafsirkan hasil analisis data tersebut. Deskriptif data di maksudkan untuk dapat menafsirkan dan member makna tentang data tersebut.

N Range Min. Max. Sum Mean SD Variance

Tes Awal (A1) 30 11,83 19,27 31,10 744,17 24,805 3,029 9,177 Tes Awal (B1) 30 15,00 18,50 33,50 747,27 24,909 3,243 10,518

Gambaran tentang data tes awal kemampuan lempar lembing dari kedua kelompok latihan mahasiswa Prodi Ilmu Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan. Tes awal kemampuan lempar lembing kelompok latihan resthock, diperoleh nilai rata-rata 24,805, standar deviasi 3,029, nilai minimum 19,27, nilai maksimum 31,10, rentang 11,83. Tes awal kemampuan lempar lembing kelompok latihan beban media karet, diperoleh nilai rata-rata 24,909, standar deviasi 3,243, nilai minimum 18,50, nilai maksimum 33,50, rentang 15,00.

Uji Normalitas data. Salah satu asumsi yang harus dipenuhi agar statistik parametrik dapat digunakan adalah data mengikuti sebaran normal. Apabila pengujian ternyata data berdistribusi normal maka berarti analisis statistik parametrik telah terpenuhi. Untuk mengetahui apakah data tes awal kemampuan lempar lembing kedua kelompok berdistribusi normal, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov.

Variaabel Absolute Positif Negative KS-Z Prob. Ket. Tes Awal (A1) 0,154 0,154 -0,102 0,845 0,473 Normal Tes Awal (B1) 0,153 0,153 -0,104 0,839 0,482 Normal Data tes awal kemampuan lempar lembing

kelompok latihan resthock diperoleh nilai KS-Z = 0,845 (P > 0.05), maka hal ini menunjukkan bahwa data tes awal kemampuan lempar lembing kelompok latihan resthock mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Data tes awal kemampuan lempar lembing kelompok latihan beban media karet diperoleh nilai KS-Z = 0,839 (P > 0.05), maka hal ini menunjukkan bahwa data tes awal kemampuan lempar lembing kelompok latihan beban media karet mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal.

Pengujian hipotesis. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini perlu diuji dan dibuktikan melalui data empiris yang diperoleh dilapangan melalui tes dan pengukuran terhadap variable yang diteliti, selanjutnya data tersebut akan diolah secara statistik. Pengujian hipotesis penelitian ini digunakan adalah uji t (t test). Hipotesis I: Ada pengaruh latihan resthock terhadap kemampuan lempar lembing, Hipotesis statistik yang akan diuji : H0 : µA1 - µA2 = 0, H1: µA1 - µA2 ≠ 0, Untuk mengetahui keeratan pengaruh latihan resthock

(4)

dianalisa dengan menggunakan program statistik SPSS.

Variable N to df Sig.

A1 – A2 30 16,649 29 0.000

Dari hasil analisis berdasarkan, diperoleh nilai t hitung (to) = 16,649 (P≤0.05), berarti

ada pengaruh latihan resthock yang signifikan terhadap kemampuan lempar lembing pada mahasiswa Prodi Ilmu Olahraga FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN . Hipotesis II: Ada

pengaruh latihan beban media karet terhadap kemampuan lempar lembing. Hipotesis statistik yang akan diuji: H0: µB1 - µB2 = 0, H1 : µB1 - µB2 ≠ 0. Untuk mengetahui keeratan pengaruh latihan beban media karet dianalisa dengan menggunakan program statistik SPSS.

Variable N to df Sig.

B1 – B2 30 21,702 29 0,000

Dari hasil analisis berdasarkan diperoleh nilai t hitung (to) = 21,702 (P≤0.05), berarti

ada pengaruh latihan beban media karet yang signifikan terhadap kemampuan lempar lembing pada mahasiswa Prodi Ilmu Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan.

Hipotesis III. Ada perbedaan pengaruh kemampuan lempar lembing

antar kelompok latihan resthock dan kelompok latihan beban media karet. Hipotesis statistik yang akan diuji: H0: µA2 - µB2 = 0, H1 : µA2 - µB2 ≠ 0, Untuk mengetahui keeratan perbedaan pengaruh latihan resthock dengan latihan beban media karet dianalisa dengan menggunakan program statistik SPSS.

Variable N Fo to df

A2 – B2 60 0.124 0,997 58

Dari hasil analisis berdasarkan, diperoleh nilai t hitung (to) = 0,997 (P ≤ 0.05), berarti

ada perbedaan pengaruh latihan resthock dengan latihan beban media karet yang signifikan terhadap kemampuan lempar lembing pada mahasiswa Prodi Ilmu Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan. Pembahasan

Hasil analisis pengaruh latihan antara tes awal dan tes akhir dan hasil pe ngaruh latihan tes akhir dan tes akhir terhadap variable terikat. Untuk pengujian hipotesis perlu dikaji lebih lanjut dengan memberikan interpretasi keterkaitan antara hasil analisis yang dicapai dengan teori-teori yang mendasari penelitian ini. Ada pengaruh latihan resthock terhadap kemampuan lempar lembing. Hasil yang diperoleh tersebut apabila dikaitkan dengan kerangka berpikir dan teori-teori yang mendasarinya, pada dasarnya hasil penelitian ini mendukung teori yang ada. Dengan memberikan latihan resthock, maka selama latihan terjadi kontraksi isotonik. Dimana akibat latihan terbentuknya kontraksi melawan beban yang tetap dengan pemendekan kedua ujung otot. Kontraksi isotonik pada latihan

resthock terlihat bahwa otot-otot yang dominanterlibat adalah otot-otot pada lengan. Dimana pada saat terjadi gerakan naik dan turun dengan membengkokkan lengan/siku maka jarak gerakan menunjukkan tarap pemendekan. Dalam keadaan ini otot digerakkan untuk jarak tertentu. Selain itu dengan melihat karakteristik latihan resthock, maka akan menghasilkan kekuatan otot lengan yang tinggi, sehingga dapat menyelesaikan tugas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti dengan pengeluaran energy yang cukup besar.

Ada pengaruh latihan beban media karet terhadap kemampuan lempar lembing Hasil yang diperoleh tersebut apabila dikaitkan dengan kerangka berpikir dan teori-teori yang mendasarinya pada dasarnya hasil penelitian ini mendukung teori yang ada. Dengan memberikan latihan beban media karet maka selama latihan terjadi kontraksi isotonik. Dimana akibat latihan terbentuknya kontraksi melawan beban dengan pemendekan kedua ujung otot. Kontraksi isotonik pada latihan beban media karet terlihat bahwa otot-otot yang dominan adalah otot pada lengan. Dimana pada saat terjadi gerakan menarik beban media karet terjadi pembengkokan pada

(5)

lengan, maka jarak gerakan menunjukkan tarap pemendekan. Dalam keadaan ini otot digerakkan untuk jarak tertentu.

Ada perbedaan pengaruh kemampuan lempar lembing antar kelompok latihan resthock dan kelompok latihan beban media karet. Kedua bentuk latihan tersebut dapat meningkatkan kekuatan otot lengan dengan bantuan badan dan media karet sebagai beban dalam latihan, namun kedua bentuk latihan mempunyai perbedaan dalam pelaksanaan latihan. Perbedaan kedua bentuk latihan tersebut tidak terlalu signifikan atau keeratannya tidak terlalu banyak, dimana kedua bentuk latihan membentuk otot-otot lengan yang tidak banyak perbedaannya. Namun demikian tetap ada perbedaan dari kedua bentuk latihan tersebut dari faktor latihan. Jika ditinjau dari faktor latihan, maka dapat disimpulkan bahwa latihan beban media karet lebih baik dibandingkan latihan resthock, dimana latihan beban media karet lebih mendekati dari pada gerakan pada waktu melakukan lempar lembing. Jadi selain dapat meningkatkan kekuatan otot lengan juga dapat melatih atlet untuk terbiasa melakukan gerkan pada waktu akan melakukan lempar lembing. Sedangkan latihan resthock pelaksanaannya berbeda dengan gerakan pada waktu akan melakukan lempar lembing, dimana pada latihan resthock hanya melatih kekuatan otot lengan saja. Perbedaan dari pelaksanaan tidak didukung oleh data yang ada, dimana hasil analisis data tidak menunjukkan adanya perbedaan. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh jumlah sampel yang sedikit atau proses latihan dalam jangka waktu yang sangat singkat. Untuk meningkatkan kemampuan lempar lembing diperlukan latihan yang serius dan dalam jangka waktu yang lama untuk beradaptasi dengan cabang olahraga tersebut.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa data, pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan; Ada pengaruh yang

signifikan latihan resthock terhadap kemampuan lempar lembing. Ada pengaruh yang signifikan latihan beban media karet terhadap kemampuan lempar lembing. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan kemampuan lempar lembing antara kelompok yang mendapat latihan resthock dan kelompok latihan beban media karet. Yang mana kelompok yang mendapat latihan beban media karet lebih baik disbanding dengan kelompok latihan resthock.

Saran

Dari hasil penelitian ini berupa kesimpulan diatas, maka selanjutnya diajukan saran-saran sebagai berikut; Kepada pelatih dan guru olahraga supaya menyadari dan mengetahui bahwa bentuk-bentuk latihan dalam nomor lempar lembing baik latihan teknik maupun latihan fisik untuk meningkatkan prestasi lempar lembing perlu dirancang dalam bentuk program latihan yang sesuai dengan kebutuhan cabang olahraga atau nomor yang ditekuninya. Khususnya pada nomor lempar lembing disarankan agar dapat menggunakan latihan resthock dan latihan beban media karet sebagai latihan fisiknya. Untuk memberikan motivasi atlet dalam meningkatkan prestasinya khususnya nomor lempar lembing, maka diharapkan kepada pihak yang terkait untuk memberikan dukungan baik berupa sarana dan prasarana untuk latihan serta memberikan intensif kepada atlet yang berhasil mendapat juara. Diharapkan adanya kelanjutan penelitian ini baik terhadap masalah yang sama, dengan memperluas sampel maupun terhadap masalah lain yang relevan dengan penelitian ini.

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, Suharsimi. 1992. Prosedur Penelitian; suatu pendekatan praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Ateng A.K 1992, Azas dan landasan

Pendidikan Jasmani. Dirjen Dikti, Jakarta.

Bompa TO, 1994. Theory and Metodology of Training : the Key to Athletic

(6)

Performance. Dubuque lowa : Kendal/Hunt Publishing Company. Clarke D.H., 1980. Muscular Strength and

Endurance Method for Development. Salt Lake City Utah, Gigithon Publishing Company Corbin DA, (1983) . A Texbook of Motor

Development. 2nd ed. Dubuque,

Iowa : Brown Company Publisher Fox, 1988. The Physiological Basis of

physical education and athletics. W.S. Rounders.

Friedrickh J.A, 1969. Principles of Conditioning and Training, J. of Physical Education, July-August, pp 165-167.

Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta : Departemen P&K.

Janssen PGJM, 1989. Training Lactate Pulse-Rate. Finland: Polar Electro Oy

Matthews DK, 1979. Measurement in Physical Education. Philadelphia WB Saunders Company

Nossek J. 1982. General Theory of Training. Lagos National Intitute for Sports : Pan African Press Ltd. Rani AA. 1993. Pembinaan prestasi

olahraga. FPOK IKIP Ujung Pandang.

Soeharno, HP. 1985. Coaching dan Aspek-aspek Psykologis dalam Coaching. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktur Jenderal Perguruan Tinggi PPL PTK. Jakarta.

Sajoto. 1988. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Semarang : Dahara Prize.

Sasmito Adi, 1986. Materi pokok atletik

dan Metodik Prok 2231/3/SKS/Modul. Departemen P&K Universitas Terbuka Jakarta. Sudjana,Nana. 1988. Metode Statistik.

Bandung ; Penerbit Tarsito.

Sukadiyanto, 2005. Pengantar Teori dan Metodologi Melatih Fisik, pendidikan kepelatihan olahraga, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta. Sumosardjono Sadoso.1987. Petunjuk

Praktis Kesehatan Olahraga. PT. Gramedia Jakarta.

Surakhmad,Winarno. 1994. Pengantar Peneletian Ilmiah, Dasar Metode Tekhnik. Bandung ; Tarsito-Bandung.

Verducci FM, 1985. Measurement Concepts in Physical Education, CV. Mosby Company.

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN D AN SELF D ETERMINATION TERHAD AP KETERAMPILAN GERAK D ASAR BELAD IRI KARATE (KIHON) D ALAM PEMBELAJARAN PJOK.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Halaman 1 RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN..

Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 15. Bandung Tahun Ajaran 2014-2015) ini beserta seluruh isinya

Prinsip dari perhitungan bunga efektif, adalah cicilan pokok per bulannya tetap, dan bunga per bulan dihitung dari sisa cicilan yang belum

budaya dari luar yang tidak baik akan tertolak dengan sendirinya secara otomatis. Hanya saja persoalannya, dalam kondisi yang serba terbuka seperti ini, justru

Basically, SUH has three main parameters such as time to peak ( TP ), peak discharge ( QP ) and base time ( TB ), which is generally developed based on morphometry

(2) Mengetahui upaya guru untuk mening- katkan kompetensi pedagogik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tehnik pengumpulan data observasi, wawancara, dan

Keywords: asymptotic analysis; boundary layer; methane oxidation process; pseudo homogeneous; reverse flow reactor; steady state conversion..