• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III DATA PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III DATA PERANCANGAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

DATA PERANCANGAN

Data teoritis atau aktual adalah data yang mengarah (mengacu) pada sumber-sumber data ilmiah yang bisa dipertanggung jawabkan dan literatur mengenai teori-teori tentang media desain komunikasi visual yang berhubungan dengan khasus dan konsep pengerjaan Tugas Akhir ini (data yang bisa dimanfaatkan dalam perancangan).

A. Data Perancangan

3.1 Data Objek Perancangan

Dalam studi perancangan ini kasus yang di angkat adalah Pertunjukan panggung boneka cina. Yaitu sebuah pertunjukan cerita menggunakan media boneka tangan yang bertemakan imlek. Pertunjukan itu sendiri yaitu suatu pementasan dalam bentuk teater, drama, musikal dan banyak lainnya yang ditujukan untuk menyampaikan pesan maupun menghibur penonton.

Untuk menghadirkan sebuah pertunjukan panggung boneka cina ini, dibutuhkan informasi maupun penjelasan mengenai aspek-aspek apa saja yang perlu diperhatikan. Aspek-aspek-aspek tersebut adalah :

3.1.1 Aspek-aspek Penokohan

Pada dasarnya sebuah pertunjukan memiliki misi yang ingin diberikan kepada penonton. Misi atau pesan itu dapat bersifat sosial, politik, moral dan sebagainya. Sebenarnya dalam setiap pertunjukan ada beberapa nilai tertentu yang dikandungnya. Seni pertunjukan secara umum mempunyai empat fungsi, yaitu fungsi ritual, fungsi pendidikan sebagai media tuntunan, fungsi atau media penerangan atau kritik sosial dan fungsi hiburan atau tontonan.

(2)

a. Fungsi ritual

Menghadirkan situasi dalam pertunjukan lebih ke arah ritual yang dimaksudkan untuk mendekatkan kepada tuhan maupun kebudayaan tertentu

b. Fungsi pendidikan

Mengahadirkan pesan terhadap audience atau penontonya mengenai tuntunan moral pendidikan.

c. Fungsi kritik sosial

Mengahadirkan pesan kritik terhadap sesuatu hal yang ada di masyarakat sebagai cara untuk menyampaikan pendapat.

d. Fungsi hiburan dan tontonan

Sebatas bertujuan menghibur penonton dan berusaha apa yang dipertunjukan dapat dinikmati dengan baik.

Untuk memenuhi fungsi ritual, pertunjukan yang ditampilkan biasanya masih berpijak pada aturan-aturan tradisi. Misalnya sesaji sebelum pementasan, ritual-ritual bersih desa dengan seni pertunjukan dan sesaji tertentu, pantangan-pantangan yang tidak boleh dilanggar selama pertunjukan dan lainlain. Sebagai media pendidikan, pertunjukan tradisional mentransformasikan nilai-nilai budaya yang ada dalam seni pertunjukan tradisional tersebut. Pada masa sekarang ini seni pertunjukan cukup efektif pula sebagai media penerangan ataupun kritik sosial, baik dari pemerintah atau dari rakyat. Misalnya pesan-pesan pembangunan, penyampaian informasi dan lain-lain. Sebaliknya rakyat dapat mengkritik pimpinan atau pemerintah secara tidak langsung misalnya lewat adegan maupun skrip naskah cerita. Hal ini disebabkan adanya anggapan mengkritik (lebih-lebih) pimpinan atau atasan adalah

(3)

“tabu”. Melalui sindiran atau guyonan dapat diungkap tentang berbagai ketidakberesan yang ada, tanpa menyakiti orang lain.

Sebagai media tontonan seni p harus dapat menghibur penonton, menghilangkan stres dan menyenangkan hati. Sebagai tontonan atau hiburan seni pertunjukan tradisional ini biasanya tidak ada kaitannya dengan upacara ritual. Pertunjukan ini diselenggarakan benar-benar hanya untuk hiburan.

Dalam perancangan studi yang diambil tentang pertunjukan panggung boneka ini akan menghadirkan fungsi pendidikan dan hiburan.

Dapat digambarkan dalam bagan dibawah ini :

Gambar 3.1 Fungsi Pertunjukan panggung boneka cina.

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, penulis menggunakan teori dan konsep yang tercakup dalam pendekatan intristik untuk membuat sebuah pertunjukan panggung boneka cina. Teori tersebut berkaitan dengan penokohan, latar, dan juga alur yang akan dipertunjukan. Melalui pendekatan intrinsik digunakan konsep-konsep :

3.1.2 Penokohan

Pertunjukan Panggung Boneka cina

Fungsi

Edukasi/ pendidikan Membuat skrip naskah cerita yang memiliki maksud tujuan memberikan

pesan moral terhadap audience.

Hiburan dan tontonan Memberikan tontonan pertunjukan

dimaksudkan untuk menghibur penonton

(4)

Yang dimaksud dengan tokoh ialah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berlakuan dalam berbagai peristiwa dalam cerita. Karena tokoh-tokoh tersebut rekaan pengarang, hanya pengaranglah yang “mengenal” mereka. Maka tokoh-tokoh perlu digambarkan ciri-ciri lahir dan sifat serta sikap batnnya agar wataknya juga dikenal oleh pembaca atau penonton. Yang dimaksud dengan watak ialah kualitas tokoh, kualitas nalar dan jiwanya yang membedakan dengan tokoh lain. (sudjiman, 1988:16)

a. Tokoh utama

Di dalam suatu pertunjukan memerlukan karakter tokoh utama sebagai hubungan cerita yan akan dibawakan. Biasanya tokoh utama akan berkaitan dengantokoh lainnya di dalam cerita dan juga paling banyak diceritakan.

3.1.3 Latar

Unsur latar dapat membedakan ke dalam tiga unsur pokok, yaitu tempat, waktu, dan sosial. Ketiga unsur itu walau masing-masing menawarkan permasalahan yang berbeda dan dapat dibicarakan secara sendiri, pada kenyataan aling berkaitan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. (nurgiyantoro, 2000:227).

3.1.4 Alur

Alur dalam sebuah pertunjukan, sama saja dengan alur novel atau cerita pendek. Yaitu rentetan peristiwa yan terjadi dari awal sampai akhir. Alur drama mempunyai kekhususan dibandingkan dengan alur fiksi. Kekhususan itu ditimbulkan oleh karakteristik drama itu sendiri. Yaitu:

(5)

a. Alur drama mestilah merupakan alur cerita yang dapat dilakukan oleh manusia biasa di muka publik penonton.

b. Alur drama mesti jelas, bila tidak akan sukar sekali diikuti penonton.

c. Alur drama mestilah sederhana dan singkat, dalam arti tidak boleh berputar-putar, tetapi terpusat pada suatu peristiwa tertentu. Jadi suatu alur drama yang baik itu alur drama yang tersusun secara kompak dan erat, sehingga dengan demikian tidak ada waktu yang terbuang, dan peristiwa bertukar silih berganti dengan cara yang dapat dipertanggung jawabkan. Mata rantai peristiwa merupakan mata rantai yang saling mengunci.

Secara garis besar, alur drama adalah sebagai berikut: 1. Klasifikasi atau introduksi. Bagian ini

memberi kesempatan kepada penonton mengetahui tokoh-tokoh utama serta peran yang dibawakan mereka, serta memberi pengenalan terhadap permulaan problem atau konflik.

2. Konflik. Pelaku cerita mulai terlibat dalam suatu problem pokok yang disini mulai terjadi insiden.

3. Komplikasi. Terjadilah persoalan baru dalam cerita pertunjukan atau disebu rising action. Beberapa watak mulai memperlihatkan pertentangan saling mempengaruhi, dan berkeinginan membawa kebenaran ke pihak masing-masing sehingga terjadilah krisis demi krisis. Setiap krisis berkecendrungan

(6)

melampaui yang lain, namun satu krisis lahir disebabkan dan diakibatkan oleh pihak orang lain. Itulah sebabnya dinamakan komplikasi.

4. Penyelesaian. Setiap segi pertentangan diadakan penyelesaian dan dicarikan jalan keluar. Penyelesaian bisa sedih dan bisa menggembirakan. (Atar Semi, 1988:161-162)

3.2 Aspek-aspek Desain

Pada aspek desain ini mendukung untuk perancangan media promosi, karakter boneka dan desain panggung.

Media adalah alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, audio, televisi, film, poster dan spanduk yang terletak di antara dua pihak.(Alwi, Hasan. 2002 : 726.) Landasan pemikiran dalam pemilihan media adalah kemampuan untuk menjangkau massa, kapasitas informasi yang dapat diemban media, target audience (Ananda, 1998 : 10). Jadi dapat disimpulkan adalah suatu sarana informasi yang dapat dilihat dan dapat menginformasikan suatu maksud atau pesan (informasi) yang ingin di sampaikan. Media-media yang dirancang tentu tidak akan terlepas dari unsur-unsur desain yang mendukung media yang akan dibuat nantinya, antara lain : media, ilustrasi, teks, huruf / tipografi,dan warna.

3.2.1 Media

Media merupakan sarana untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada publik dengan menggunakan berbagai unsur komunikasi grafis seperti teks atau gambar/foto (Pujiriyanto, 2005 : 15). Didalam periklanan, media penyampaian pesan dapat dibedakan menjadi dua pengertian yaitu:

(7)

a. Media Lini Atas (above the line media)

Adalah kelompok media promosi yang memerlukan luar ruang, artinya sarana komunikasi massa. Misalnya media cetak, elektronik, serta media luar ruang (iklan majalah). Dan bisa juga dikatakan kelompok media promosi yang memerlukan luar ruang, artinya melalui sarana komunikasi massa. Misalnya media cetak, media elektronik (radio, televisi, film, video, dsb), serta media luar ruang atau outdoor media. Pada umumnya biro iklan bersangkutan mendapat komisi karena pemasangan iklan tersebut seperti billboard, painted bulletin, neon sign, spanduk.

b. Media Lini Bawah (below the line media)

Adalah media yang cocok digunakan untuk target market yang lebih terbatas dan spesifik. Direct mail, public relation, sales promotion yang menggunakan flyer, brosur, iklan majalah, atau surat kabar dengan segmen terbatas termasuk below the line media. (Rustan, 2009 : 85) Promo media lini bawah juga mempunyai beberapa kelebihan (Agusrijanto, 2001 : 131) yaitu:

Efektifitas waktu serta kecepatan

penyampaian promosi kepada khalayak sasaran.

 Penguatan citra yang relatif tanggap dan mudah diterima dibenak konsumen.

 Nilai finansial yang dikeluarkan jauh lebih ekonomis (tidak makan biaya dalam promosinya).

 Timbal balik dan reaksi khalayak sasaran terhadap kegiatan berpromo melalui media lini bawah cukup menjanjikan.

(8)

Tenggang waktu pemanfaatan media lini

bawah sangat fleksibel.

Media juga dapat digolongkan dalam beberapa bentuk antara lain :

o Berdasarkan cara pembuatannya dengan alat-alat cetakan seperti: selembaran, brosur, folder, dll.

o Berdasarkan lokasi penempatannya:

 Diluar ruangan (outdoor) seperti: poster, baliho, papan nama, spanduk, dll.

 Dalam ruangan (indoor) seperti: poster, etalase, dll.

o Berdasarkan bentuk media yang digunakan:

 Media langsung seperti: katalog, selembaran, kartu nama, dll.

 Media tak langsung seperti: iklan majalah, surat kabar, televisi, radio (Ananda, 1998 : 50).

3.2.2 Ilustrasi

Ilustrasi berasal dari bahasa latin yaitu ilustrare yang berarti menerangkan atau memperlihatkan sesuatu, ilustrasi dapat berupa gambar, simbol, relief, musik yang tujuannya untuk mengkomunikasikan atau menjelaskan sesuatu (Santosa, 2002 : 57). Ilustrasi adalah Gambar untuk membantu memperjelas isi buku, atau karangan (Alwi, Hasan. 2002 : 425.). Pengertian ilustrasi menurut Maya Ananda, adalah sesuatu yang dapat menyemarakkan halaman-halaman buku atau media lainnya sebagai karya seni yang memiliki nilai estetis. Bentuk gambar ilustrasi dapat berupa : foto, karikatur, kartun, potret manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan. Fungsi dari ilustrasi adalah untuk menarik perhatian publik guna mendorong dan

(9)

mengembangkan gagasan dalam bentuk cerita realistis, dapat menumbuhkan suasana emosional karena ilustrasi lebih mudah dipersepsi atau diserap daripada tulisan (Kusmiati, 1999 : 44). 3.2.3 Teks

Adalah sederetan kata atau kalimat yang menjelaskan suatu barang atau jasa untuk tujuan tertentu. Bahasa yang digunakan untuk penyusunan teks pada iklan hendaknya sederhana jelas, singkat, dan tepat serta memiliki daya tarik pada kalimatnya (Ananda, 1998 : 63).

Teks dibagi menjadi beberapa sistem penamaan dan masing-masing memiliki fungsi berbeda, yaitu:

a. Baris Utama/Judul (Headline)

Merupakan bagian terpenting dari teks yang menarik perhatian dan merupakan hal yang pertama kali dibaca. Judul mampu mengarahkan pembaca untuk lebih jauh mengetahui tentang isi pesan atau produk yang ada didalamnya (Pujiriyanto, 2005 : 38). Judul terletak di bagian paling atas pada sebuah iklan, dengan ukuran huruf paling besar antara huruf yang lainnya dan biasanya berfungsi untuk menyampaikan pesan yang paling penting / pokok (Santosa, 2002 : 54).

b. Sub Judul (Sub Headline)

Merupakan lanjutan keterangan dari judul yang menjelaskan makna atau arti dari pada judul, dan umumnya lebih panjang dari judulnya. Subjudul dapat juga disebut sebagai kalimat peralihan yang mengarahkan pembaca dari judul ke kalimat pembuka dari naskah (body copy) (Pujiriyanto, 2005 : 39).

c. Teks Isi (Body Copy)

Merupakan kalimat yang menerangkan lebih rinci tentang Isi pesan yang ingin disampaikan, berfungsi untuk mengarahkan pembaca dalam mengambil sikap, berpikir, dan bertindak lebih lanjut (Pujiriyanto, 2005 : 39).

(10)

d. Merek Dagang/usaha (Logotype)

Merupakan simbol atau nama yang dipakai oleh suatu perusahaan (Nuradi, 1996 : 102).

e. Semboyan (slogan)

Slogan (semboyan) adalah kalimat pendek yang unik dan khas yang dimiliki oleh sebuah produk untuk lebih meyakinkan dan memperkuat sikap konsumen untuk memilih produk atau jasa yang ditawarkan.

f. Kata Penutup (Clossing Word)

Kata penutup adalah kalimat pendek yang jelas, singkat,jujur dan jernih yang biasanya bertujuan untuk mengarahkan pembaca untuk membuat keputusan (Pujiriyanto, 2005 : 39).

Teks yang akan digunakan atau dipakai dalam perancangan media bertujuan untuk menghadiri festival imlek. Dan menginformasikan akan diadakannya pertunjukan panggung boneka.

3.2.4 Typografi

Kata tipografi berasal dari bahasa latin yaitu terdiri dari kata typos dan graphia. Typos artinya cetakan bentuk dan sejenisnya, sedangkan graphia artinya hal tentang seni tulisan (Schender, 1997 : 4).

Secara umum tipografi diartikan seni mencetak dengan menggunakan huruf, seni menyusun huruf dan cetakan dari huruf atau penyusunan bentuk dengan gaya-gaya huruf. Tipografi sama dengan menata huruf yang merupakan unsur penting dalam sebuah karya desain komunikasi visual untuk mendukung terciptanya kesesuaian antara konsep dan komposisi karya (Santosa, 2002 : 108).

Tipografi lebih dari sepuluh ribu berlaku secara internasional dan sudah dibakukan.

(11)

Huruf dapat dikelompokkan menjadi lima yaitu: a. Huruf Tak Berkait (Sans Serif)

Bentuk huruf yang tidak memiliki kait, bertangkai tebal, sederhana dan lebih mudah dibaca dan sifat huruf ini kurang formal. Contoh bentuk huruf ini yang paling populer yaitu tipe Arial dan Helvetica.

b. Monospace

Setiap huruf yang berjenis monospace mempunyai jarak atau lebar yang sama setiap hurufnya. Contoh huruf monospace yaitu huruf tipe courier dan huruf yang ada pada mesin ketik.

Tipografi yang akan digunakan atau dipakai dalam perancangan media promosi dalam menginformasikan suatu kegiatan pertunjukan panggung boneka menggunakan media flyer adalah jenis tipografi century gothic, jenis huruf ini dipilih karena mampu membuat desain terlihat lebih mudah untuk dibaca dan ada keterikatan pada yang biasa dengan tema cina yang ornamen teksnya layaknya tipografi cina meskipun tidak terlalu kental.

3.2.5 Warna

Pemilihan warna merupakan sesuatu hal yang sangat penting dalam menentukan respon target audience. Warna adalah hal yang pertama dilihat oleh seseorang, terutama warna pada background. Warna akan membuat kesan untuk keseluruhan gambar dan dapat memberikan dampak psikologis bagi orang yang melihat. Di dalam desain grafis, penggunaan warna perlu ditata dan disusun dengan tepat sehingga dapat menimbulkan suasana seperti yang diharapkan.

Menurut Johannes Itten dalam buku The clement of color 1970 halaman 91 menyatakan “efek sebuah warna dalam komposisinya ditentukan oleh situasi karena warna selalu dilihat

(12)

dalam hubungannya dengan lingkungannya”. Warna yang dikeluarkan dari lengkungannya akan memiliki kekuatan sendiri. Nilai–nilai kepentingan sebuah warna dalam komposisi tidak berdiri sendiri. Kualitas dan kuantitas keluasannya merupakan faktor yang sangat menunjang.(pujiriyanto,2008:87-91).

3.2.5.1 Pengelompokan Warna

Untuk dapat memilih warna dengan tepat, sangat penting untuk mengerti tentang pengelompokan warna besera fungsi dan arti dari sebuah warna. Ada 3 jenis warna yang orang menyebutnya dengan warna primer, skeunder dan tersier. Tiryssae Newton (1642-1727) menemukan hubungan antara cahaya matahari dan warna. Ia berhasil menguraikan cahay matahari menjadi warna merah, jingga, kuning, biru, nila, ungu. (pujiriyanto,2005:44).

3.2.5.2 Warna primer

Warna primer adalah warna yang menjadi pedoman bagi setiap orang untuk menggunakannya. Dalam penggunaanya, warna pokok ada dua macam. Untuk grafis, yang dipakai adalah pigmen yang terdiri dari biru(cyan), merah (red), dan kuning(yellow). Pada foto dan grafis komputer, warna pokok cahaya terdiri dari red,green, dan blue (RGB). Dalam komputer, warna–warna yang pertama cyan, magenta, dan yellow masih ditambahkan warna key(hitam) sehingga

(13)

dikenal dengan CMYK. (pujiriyanto,2005:45). RGB ataupun CMYK hanyalah pembagian warna berdasarkan sumber pembentuk warna pigmen primer yang dipakai di dalam dunia seni rupa dibagi menjadi tiga, yaitu cyan, magenta, dan yellow.

3.2.5.3 Warna sekunder

Warna sekunder merupakan perpaduan antara warna – warna primer. Warna sekunder adalah warna hijau, jingga, dan ungu. Misalnya kuning dipadukan dengan cyan akan menjadi warna hijau.

 Merah + biru = ungu

 Merah + kuning = orange

 Kuning + biru = hijau (pujiriyanto,2005:45) 3.2.5.4 Warna tersier

Warna tersier merupakan pencampuran antara warna sekunder dengan warna primer.

 Merah +ungu = merah ungu

 Ungu+ biru = ungu biru

 Biru + hijau = hijau biru

 Hijau + kuning = hijau kuning

 Kuning + orange = orange kuning (pujiriyanto,2005:45)

3.2.5.5 Fungsi dan arti warna

Setiap warna dapat menimbulkan respon psikologis yang berbeda – beda, tetapi secara umum pujriyanto (2005:45)

(14)

telah memberikan gambaran tentang hubungan psikologis antara warna dengan manusia dapat dijelaskan sebagai berikut :

 Merah memiliki kesan bahaya, cinta, nafsu, energi. Warna merah kadang berubah jika dikombinasi dengan warna lain. Merah jika dikombinasi dengan warna putih akan mempunyai arti bahagia dalam lingkungan budaya oriental.

 Biru dapat diartikan kepercayaan, keamanan, teknologi, kebersihan, teraturan. Banyak digunakan sebgai warna pada logo bank di negara Amerika Serikat untuk memberikan kesan “kepercayaan”.

 Hijau respon psikologinya adalah alami, sehat, keberuntungan, pembaharuan. Warna hijau tidak terlalu sukses untuk ukuran global. Di negara China dan Prancis, kemasan dengan warna hijau tidak begitu mendapat sambutan. Tetapi warna hijau di negara – negara Timur Tengah sangat disukai berbeda dengan seperti warna merah dinegara tersebut sangat tidak disukai dikarenakan mereka memiliki anggapan identik dengan haram.

 Yellow respon psikologinya yaitu optimis, harapan, filosofi, ketidak jujuran, pengecut, penghianat. Kuning sangat dikeramatkan dalam agama Hindu.

(15)

Jingga respon psikologinya yaitu

spiritual, misteri, kebangsawanan, transformasi, kekasaran, keangkuhan. Warna ungu tersebut sangat jarang ditemukan dijalan. Tidak cocok digunakan untuk desain bertemakan alam.

 Orange respon psikologinya adalah energi, keseimbangan, kehangatan. Menekankan sebuah produk yang tidak mahal.

 Coklat sifat psikologinya adalah tanah atau bumi, daya tahan. Kemasan makanan di negara Amerika serikat sering memakai warna coklat dan sanga sukses, tetapi di kolombia warna coklat kurang begitu disukai.

 Putih memiliki sifat psikologis kesucian, keberhasilan, ketepatan, ketidak bersalahan, steril, kematian.

Abu–abu memiliki sifat psikologis yang

intelek, modern, kesederhanaan, kesedihan. Warna abu–abu adalah warna yang paling gampang atau mudah diliat oleh mata.

 Hitam memiliki sifat psikologis tentang kematian, power, keanggunan, misteri, ketakutan, kesedihan. Sebagai warna kemasan produk warna hitam dapat melambangkan keanggunan/elegan, kemakmuran dan kecanggihan.

 Merah muda memiliki sifat psikologis manis dan lembut. Banyak digunakan

(16)

untuk produk dengan target konsumen wanita atau anak – anak.

(pujiriyanto,2005:46-48) 3.3 Data Teknis Perancangan

Ukuran memakai satuan panjang cm. Bahan yang di gunakan di sesuaikan dengan media, berikut adalah ukuran dan bahan dari media terpilih :

 Poster : Ukuran A3 (29.7 x 42 cm), Bahan Art Paper 150 Gsm

Gambar

Gambar 3.1  Fungsi Pertunjukan panggung boneka cina.
Ilustrasi  berasal  dari  bahasa  latin  yaitu  ilustrare  yang  berarti  menerangkan  atau  memperlihatkan  sesuatu,  ilustrasi  dapat  berupa  gambar,  simbol,  relief,  musik  yang  tujuannya  untuk mengkomunikasikan atau menjelaskan sesuatu (Santosa,

Referensi

Dokumen terkait

Dengan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran yang dibutuhkan untuk cerita rakyat Lutung Kasarung pelajaran Bahasa Indonesia untuk anak tunanetra

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perlakuan kelompok satu yaitu kombinasi terapi latihan dan US dapat menurunkan keluhan nyeri pada penderita Plantar Fascitis

Setelah konversi semak dan tanah kosong menjadi hutan kota, masih terdapat defisit air sebanyak 993.529,46 m 3 /th, padahal tidak ada lagi lahan yang dapat dikonversi, maka

Apabila  kita  bertanya  kpd  orang  Muslim,  “Siapakah  nama  Tuhanmu?”  Ia  pasti  menjawab:  “Allah.”  Jika  kita  tanyakan  lagi,  “Siapa  nama 

Tersangka Wahyudi,23, yang sempat sembunyi selama 6 hari di rumah sau- dara di Karawang, Jawa Barat, terpaksa dibedil kakinya karena mencoba kabur saat mencari barang bukti

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala kasih, berkat, dan karunia-Nya, peneliti dapat menyelesaikan pembuatan skripsi ini dengan baik

Metabolit sekunder apa saja dari fungi endofit daun A.marina yang berperan sebagai antifungi terhadap C.albicans.. Mempelajari jenis isolat fungi endofit daun mangrove A.marina

Untuk mengetahui exercise Half Semont Manuver lebih baik dari exercise Brandt-doroff Manuver dalam menggurangi keluhan vertigo pada gangguan fungsi Vestibular Posterior