DESKRIPSI MODUL
DESKRIPSI MODUL
Modul ini merupakan bagian akhir dari
Modul ini merupakan bagian akhir dari pembelajaran bahasa Indonesia
pembelajaran bahasa Indonesia. Modul
. Modul
ini berisi tentang bimbingan bagi Anda yang ingin menambah keterampilan
ini berisi tentang bimbingan bagi Anda yang ingin menambah keterampilan
berbahasa.
berbahasa. Setelah mempe
Setelah mempelajari modul
lajari modul ini, diharapk
ini, diharapkan Anda
an Anda dapat mene
dapat menerapkan
rapkan
”Teknik Pembuatan Resensi Buku”. Modul ini sangat penting untuk dikuasai karena
”Teknik Pembuatan Resensi Buku”. Modul ini sangat penting untuk dikuasai karena
dengan memahami teknik pembuatan resensi, Anda akan menjadi lebih kritis dalam
dengan memahami teknik pembuatan resensi, Anda akan menjadi lebih kritis dalam
menghadapi karya tulis seseorang. Melalui pemahaman materi ini diharapkan agar
menghadapi karya tulis seseorang. Melalui pemahaman materi ini diharapkan agar
Anda menjadi kritis dan kreatif sehingga bisa menghasilkan karya yang bagus layak
Anda menjadi kritis dan kreatif sehingga bisa menghasilkan karya yang bagus layak
jual. Untuk mendapatkan hasil maksimal, pelajari modul i
jual. Untuk mendapatkan hasil maksimal, pelajari modul ini sebaik-baiknya.
ni sebaik-baiknya.
Modul ini dapat anda pelajari selama 1x2 jam pelajaran termasuk untuk
Modul ini dapat anda pelajari selama 1x2 jam pelajaran termasuk untuk
mengerjakan tes mandiri dan/atau tugas-tugas yang ada. Untuk mempermudah belajar
mengerjakan tes mandiri dan/atau tugas-tugas yang ada. Untuk mempermudah belajar
sebaiknya Anda lebih meningkatkan rasa percaya diri Anda. Selamat belajar, semoga
sebaiknya Anda lebih meningkatkan rasa percaya diri Anda. Selamat belajar, semoga
materi modul ini dapat menambah wawasan dan memotivasi Anda untuk selalu
materi modul ini dapat menambah wawasan dan memotivasi Anda untuk selalu
meningkatkan pengetahuan dan latihan menjelaskan teknik pembuatan resensi buku.
meningkatkan pengetahuan dan latihan menjelaskan teknik pembuatan resensi buku.
Selamat belajar, semoga modul ini dapat menambah wawasan dan memotivasi Anda
Selamat belajar, semoga modul ini dapat menambah wawasan dan memotivasi Anda
untuk selalu meningkatkan profesionalisme.
RESENSI BUKU
TUJUAN PEMBELAJARAN
etelah selesai mempelajari kegiatan belajar terakhir, peserta diharapkan
dapat menjelaskan pengeritan resensi, manfaat resensi, substansi resensi,
dan teknik penulisan resensi.
MATERI POKOK
•
Pengertian Resensi
•Manfaat Resensi
•Substansi Resensi
•
Teknik Penulisan Resen
1. Pengertian Resensi Buku
Resensi buku sering diistilahkan dengan “Timbangan Buku”. Resensi atau
timbangan buku merupakan tulisan yang memberikan penilaian terhadap suatu buku
yang baru diterbitkan. Penulis resensi membuat penilain apakah buku baru it u baik
atau tidak untuk dibaca. Ulasan-ulasan yang diuraikan dalam resensi adalah jenis
buku, keaslian ide, bentuk, isi dan bahasa, serta simpulan.
Resensi di koran berbeda dengan jurnal ilmiah. Resensi di koran biasanya
berupa bedah buku dengan isi ringkasan buku, tujuan tulisan, latar belakang penulis,
kesimpulan, kelemahan dan keunggulan tulisan serta kata/kalimat yang digunakan
sering tidak baku atau populer dan diperuntukkan untuk masyarakat umum. Resensi di
jurnal ilmiah ditambah teori lain yang diungkapkan penulis lain dan bahasa yang
digunakan bahasa baku serta untuk kalangan tertentu (biasanya terpelajar).
Kegiatan
Belajar
1
2. Manfaat Resensi Buku
Berdasarkan pengertian di atas, resensi buku bisa dimanfaatkan sebagai berikut.
a. Membantu pembaca (publik) yang belum berkesempatan membaca buku yang
dimaksud atau membantu mereka yang memang tidak punya waktu membaca
buku.
b. Membantu pembaca (publik) agar mengetahui kelemahan dan kelebihan buku
yang diresensi. Pengetahuan tersebut dapat digunakan pembaca tentang cara
menulis buku yang baik.
c. Membantu pembaca (publik) agar mengetahui latar belakang dan alasan buku
tersebut diterbitkan. Dengan begitu, pembaca akan mengetahui alasan tidak
tertulis (
undercover
) penulisan buku tersebut.
d. Membantu pembaca (publik) agar mengetahui perbandingan buku yang telah
dihasilkan penulis yang sama atau buku-buku karya penulis lain yang sejenis.
Peresensi yang baik tidak hanya mengulas isi buku apa adanya akan t etapi
mereka juga menghadirkan karya-karya sebelumnya yang telah ditulis oleh
pengarang yang sama atau juga menghadirkan buku-buku karya penulis lain
yang sejenis.
e. Bagi penulis buku yang diresensi, hasil resensi bisa digunakan sebagai
masukan berharga bagi proses kreatif kepenulisan selanjutnya karena tak
jarang peresensi memberikan kritik yang tajam baik itu dari segi cara dan gaya
kepenulisan maupun isi dan substansi bukunya.
f. Bagi penerbit, hasil resensi bisa dijadikan wahana koreksi karena biasanya
peresensi juga menyoroti soal
font
, mutu cetakan, dan unsur penerbitan
lainnya.
3. Substansi Resensi
Secara garis besar resensi buku yang baik setidak-tidaknya memuat hal-hal yang
penting dan perlu diketahui oleh pembaca, antara lain sebagai berikut.
1. Data Buku atau Identitas Buku
a. Judul buku
Judul buku harus ditulis lengkap. Jika buku yang diresensi merupakan buku
terjemahan, sebaiknya juga ditulis judul asli buku tersebut.
terjemahan, penulis buku asli dan penerjemah harus ditulis. Tulis editor jika dalam
buku tersebut ada editornya.
c. Nama penerbit dan tempat terbit.
d. Cetakan dan tahun terbit.
e. Tebal buku dan jumlah halaman (ditambah romawi).
2. Judul Resensi
Judul resensi boleh sama dengan judul buku, boleh juga tidak sama dengan judul buku
tetapi tetap dalam konteks buku tersebut.
3. Ikhtisar Isi Buku
Dalam meresensi buku, seorang peresensi harus menuliskan buku yang hendak
diresensi. Berkaitan dengan hal ini, terdapat dua pola yang dapat dipakai. Pertama,
ikhtisar adalah bentuk singkat dari suatu karangan atau rangkuman. Ikhtisar
merupakan bentuk singkat karangan yang tidak mempertahankan urutan karangan
atau buku asli. Kedua, ringkasan adalah suatu bentuk tulisan yang tidak harus
mempertahankan urutan karangan atau buku aslinya.
4. Kelebihan dan Kekurangan Buku
Penulis resensi harus memberikan penilaian mengenai kelebihan dan kelemahan buku
yang diresensi. Penilaian harus disertai dengan ulasan secara objektif dan jujur.
Penilaian dapat didasarkan pada teori atau perspektif tertentu.
5. Simpulan
Penulis resensi harus mengemukakan simpulan dari buku yang diresensi dan
himbauan kepada pembaca. Jangan lupa cantumkan nama penulis selaku peresensi.
4.
Teknik Penulisan Resensi
Teknik pembuatan resensi adalah berikut.
1) Tulis data buku atau identitas buku
Tulis nama penulis/pengarang (jika buku yang diresensi merupakan buku
terjemahan, penulis buku asli dan penerjemah harus ditulis), judul lengkap (jika
buku yang diresensi merupakan buku terjemahan), editor (jika ada), tempat (kota)
penerbit, penerbit, bulan atau tahun terbit dan jumlah halaman (ditambah romawi).
2) Buat judul resensi
Judul resensi bisa berupa judul buku akan tetapi boleh tidak sama dengan judul
buku. Judul resensi harus tetapi tetap dalam konteks buku itu.
3) Baca buku secara mendalam dan kritis
Membaca mendalam dilakukan agar dapat mengikuti alur pikiran penulis, melihat
hubungan antaraidenya, menghubungkan idenya dengan pengalaman kita, dan
mengevaluasi tulisannya dengan cerdas dan kritis. Membaca kritis dilakukan
mencari gagasan yang kontorversial dan mencari kekuatan serta kelemahan buku
yang diresensi. Membaca kritis juga digunakan untuk membandingkan dengan
teori lain yang diungkapkan oleh penulis lain dari buku lain. Pembaca yang
hati-hati dapat memperhati-hatikan hal-hal yang diperbuat penulis, seperti tema yang
meloncat-loncat atau bias tema. Dalam membaca buku, perhatikan kata atau
kalimat yang tidak dimengerti. Baca buku sampai selesai dan ikuti argumennya
(dengan membacanya) sampai selesai, jangan menjustifikasi sebelum selesai
membaca.
4) Buat ikhtisar isi buku
Dalam meresensi buku, seorang peresensi harus menulis buku yang hendak
diresensi. Ikhtisar adalah bentuk singkat dari suatu karangan atau rangkuman.
Ikhtisar merupakan bentuk singkat karangan yang tidak mempertahankan urutan
karangan atau buku asli, sedangkan ringkasan harus sesuai dengan urutan
karangan atau buku aslinya.
5) Kritisi isi buku dengan memperhatikan hal-hal berikut.
a. Bandingkan materi tulisan dengan keadaan sekarang
(1) Kritisi materi tulisan sesuai dengan keadaan yang terjadi sekarang.
(2) Deskripsikan latar belakang, pekerjaan, reputasi penulis/pengarang.
b. Kritisi hal-hal atau keadaan penting yang berhubungan dengan buku tersebut.
Sebutkan sumber materi penulis.
c. Deskripsikan jenis buku yang diresensi.
Deskripsikan apakah buku yang diresensi termasuk buku sejarah, biografi,
kritik tulisan orang lain/literacy critism, sastra, dan lain-lain.
d. Jelaskan tujuan penulis dalam menulis buku yang diresensi dan terangkan
batasan tulisannya dengan tema.
(2) Deskripsikan apakah buku tersebut merupakan hasil survey atau hasil
eksperimen.
(3) Deskripsikan sasaran buku tersebut, apa buku tersebut ditulis untuk kaum
pelajar atau masyarakat awam.
e. Kritisi tema buku tersebut.
(1) Cari tema di bagian pendahuluan, isi, dan simpulan.
(2) Selama membaca kaitkan tema bagian dengan tema buku, apakah masih
berhubungan atau tidak.
f. Deskripsikan asumsi penulis, yang tersirat atau tersurat (jika ada),
berhubungan dengan materi yang ditulis.
g. Jelaskan struktur buku.
(1) Jelaskan validitas pembagian bagian-bagian buku (seperti pendahuluan, isi,
kesimpulan) .
(2) Jelaskah keterkaitan appendiks, bibliografi, catatan-catatan, indeks buku
dengan isi buku.
h. Analisis point utama atau konsep kunci dalam buku tersebut.
i.
Analisis jenis data yang digunakan penulis dalam mendukung argumennya.
(1) Analisis manfaat data tersebut dalam berargumen.
(2) Analisis kesesuaian argumen dengan data.
j.
Buat kutipan untuk menunjukkan bagian penting buku tersebut.
k. Kritisi cara penulis mengkomunikasikan wacana atau teorinya.
(1) Jelaskan kesesuaian wacana dengan tujuannya.
(2) Kritisi kemungkinan wacana tersebut tidak sesuai (bias) dengan tujuan.
l.
Jelaskan tujuan lain tulisan dari buku yang diresensi.
Jelaskan apakah penulis menggunakan bahasa yang baku dan efektif?
m. Kritisi gagasan penulis.
Gagasannya berkembang dari isu atau tema penelitian.
6) Mengoreksi dan merevisi hasil resensi dengan menggunakan dasar-dasar dan
kriteria-kriteria yang telah kita tentukan sebelumnya.
SOAL-SOAL LATIHAN
1. Tulis identitas buku secara lengkap dan jelas.
2. Buat judul resensi sesuai dengan konteks buku.
3. Baca secara mendalam dan kritis buku yang Anda resensi.
4. Buat ikhtisar isi buku.
5. Kritisi isi buku dengan memperhatikan aspek-aspek kekritisan resensi.
6. Sampaikan pendapat Anda mengenai buku yang Anda resensi. Katakan
sejujurnya. Tempatkan diri Anda sebagai seorang kritikus. Evaluasi kelayakan
itu dibaca oleh publik atau kelompok tertentu. Analisis kelebihan dan
kekurangan buku yang diresensi secara berimbang. Sebagai pelengkap,
analisis fisik buku tersebut, seperti sampul, kertas, hasil cetakan, dan
sebagainya.
7. Kegiatan Anda selesai. Berikan kata penutup. Meski Anda sudah
menyampaikan pendapat tentang buku tersebut, Anda harus tetap
mengembalikan penilaian pada pembaca.
Contoh Resensi
Judul
:
Penulis
:
Penerbit
:
Tahun terbit
:
Halaman
:
Sang Pemimpi vs Ketika Cinta Bertasbih
Seminggu ini saya berusaha menamatkan dua novel yang akan difilmkan yaitu Sang Pemimpi karya Andrea Hirata dan Ketika Cinta Bertasbih 1 & 2 karya Habiburrahman El-Shirazy . Selesai membaca kedua novel ini, sebagai pembaca pemula, saya punyauneg-uneguntuk dituangkan dalam tulisan sebagai curhat.
Sang Pemimpi berkisah tentang dua orang sahabat, Ikal dan Arai, plus teman satu kostnya yang bernama Jimbron. Dua tokoh ini punya impian yang, bagi penduduk kampung Belitong, sangat tinggi, yaitu menginjak altar suci Universitas Sorborne Prancis. Sedangkan Ketika Cinta Bertasbih bercerita tentang percintaan yang melibatkan tokoh-tokoh seperti Azzam, Furqon, dan Fadhil, serta melibatkan beberapa cewek akhwat seperti Elliana, Anna, Tiara, Cut Mala, dll. Dari dua novel ini ada perbedaan setting lokasi. Sang Pemimpi di Belitong dan sedikit di Jakarta, sedangkan Ketika Cinta Bertasbih mengambil setting di Mesir dan Solo.
Andrea Hirata mampu meramu tulisannya sehingga seolah-olah kita sedang menonton adegan yang menghibur. Deskripsi cerita, dialog, dan penokohan diolah sedemikian alami sehingga tidak terkesan berlebihan, namun punya pesan yang jelas. Sedangkan Habiburrahman meramu tulisannya dengan pesan yang sangat kentara, bahkan terkesan menggurui. Sedangkan cerita yang terkadang tidak masuk akal, dibuat begitu dramatis sehingga mirip dengan cerita sinetron besutan Om-om India. Dan, sebenarnya Ketika Cinta Bertasbih daripada difilmkan lebih cocok disenetronkan. Karena ceritanya bisa menyulut emosi, menguras air mata dan dibuat muter-muter dalam beberapa seri.
Segmen Sang Pemimpi adalah para remaja sekolah, pendidik, dan masyarakat pada umumnya. Bisa dikatakan, sebagai cermin Islam Indonesia yang toleran, bergaul dengan agama lain, tidak terlalu saklek dan militan. Bahkan di novel ini disebutkan bahwa Jibron diasuh oleh Pendeta Geovanni yang tidak mendoktrinnya apalagi punya missi, bahkan sangat menghormati agama Islam yang dipeluk Jimbron.
Sedangkan Ketika Cinta Bertasbih sasarannya adalah para ikhwan dan akhwat yang Islamnya militan, yang jika membayangkan wajah sang kekasih saja harus segera beristighfar, dan mendiskripsikan kesalehan seseorang diukur dari seberapa rapat menutup auratnya. Di sela-sela cerita juga disebutkan tentang bagaimana musuh-musuh Islam sangat membenci Islam, Yahudi yang dapat mencetak uang dan senjata, serta cerita-cerita yang membakarghirah(semangat) berjihad. Dan, ini sangat cocok bagi para aktifis dakwah, pejuang khilafah, dan pendamba Islam Kaffah.
Semoga dengan karya-karya sastra yang beragam ini dapat memperkaya cakrawala pembaca Indonesia dengan bermacam-macam ideologi dan pola pikir.