• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DENGAN BERBANTUAN SOFWARE AUTOGRAPH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DENGAN BERBANTUAN SOFWARE AUTOGRAPH."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA MELALUI PENERAPAN

STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DENGAN BERBANTUAN SOFTWARE

AUTOGRAPH

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

OLEH : DWI NOVITA SARI

NIM. 8136172026

PENDIDIKAN MATEMATIKA

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN SUMATERA UTARA

(2)

i ABSTRAK

DWI NOVITA SARI, (2015). Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Think Talk Write Dengan Berbantuan Software Autograph. Tesis. Medan : Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2015.

(3)

ii ABSTRACT

DWI NOVITA SARI, (2015). Increasing the Ability of Problem Solving and Mathematical Communication By Using Strategi Think Talk Write Helped By Software Autograph. Tesis. Medan : Post Graduate Program University Of Medan, 2015.

The purpose of this study were : (1) Determine whether the increasing of students`s problem solving and mathematical communication ability taught was strategy Think Talk Write aided by software Autograph is higher than students who are taught by strategi Think Talk Write. (2) Determine the completion of the answers that the students each class. (3) Determine the student`s respon of learning was strategy Think Talk Write aided by software Autograph.This research of quasi experimental design with pretest-posttest control group. This study population is students MAN Tanjung Morawa with the sample is class X - 1 and X - 2 grade students amounting to 62 students. The research instrument is a test of mathematical problem solving ability , communication ability math test , the student answer sheet and questionnaire responses of students to learning. The instrument found to comply with the validation of content, with a reliability coefficient of 0834 , 0744 and 0830 respectively for mathematical problem solving ability , communication ability and mathematical student questionnaire responses to learning. Analysis of the data used is ANAVOCA test. The results showed that : (1) Increasing the mathematical problem solving ability of students learning to use strategies Think Talk Write the Autograph software aided higher than students who are learning the strategy Think Talk Write.(2) Improved communication students learning mathematics using a strategy Think Talk Write the Autograph software aided higher than students who are learning the strategy Think Talk Write.(3) The process of settlement of the answers the students taught with strategies Think Talk Write the Autograph software aided more complete than students taught with strategies Think Talk Write. (4) Students' response to learning strategies taught by Think Talk Write with assisted software is good Autograph. Based on the research results , it is suggested that the strategy Think Talk Write and utilization Autograph aid can be used as an alternative to improve the ability of problem solving and mathematical communication students so that learning mathematics is more innovative and fun.

(4)

vi DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 14

1.3 Batasan Masalah ... 15

1.4 Rumusan Masalah ... 15

1.5 Tujuan Penelitian ... 16

1.6 Manfaat Penelitian ... 16

1.7 Definisi Operasional ... 17

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teoritis ... 20

2.1.1 Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik ... 20

2.1.2 Kemampuan Komunikasi Matematik ... 28

2.1.3 Kooperatif Learning ... 34

2.1.4 Pembelajaran Kooperatif Think Talk Write ... 37

2.1.5 Teori Belajar Pendukung Pembelajaran Kooperatif Think Talk Write Dengan Menggunakan Software Autograph ... 44

2.1.6 Aplikasi Media Teknologi Komputer Dengaan Menggunakan Software Autograph Dalam Pembelajaran Matematika ... 51

2.1.6.1 Hakikat Autograph ... 53

2.1.6.2 Aplikasi Autograph Dalam Pembelajaran Persamaan dan Fungsi Kuadrat ... 56

2.1.7 Penerapan Strategi TTW Dengan Penggunaan Autograph Dalam Pembelajaran Matematika Persamaan dan Fungsi Kuadrat ... 59

2.2 Penelitian Relevan ... 60

2.3 Kerangka Konseptual ... 62

2.4 Hipotesis Penelitian ... 70

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 72

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 72

3.3 Populasi dan Sampel ... 73

3.4 Desain Penelitian ... 75

3.5 Variabel Penelitian ... 77

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 79

3.7 Teknik Analisis Data ... 88

3.7.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 89

3.7.2 Uji Prasyarat Analisis ... 90

(5)

vii

3.8 Prosedur Penelitian ... 99

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 102

4.1.1 Hasil Ujicoba Perangkat Pembelajaran dan Instrumen Penelitian ... 103

4.1.2 Analisis Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik ... 107

4.1.2.1Analisis Deskriptif Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik ... 107

4.1.2.2Analisis Statistik Inferensial Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik ... 128

4.1.3 Analisis Tingkat Kemampuan Komunikasi Matematik ... 141

4.1.3.1Analisis Deskriptif Tingkat Komunikasi Matematik... 141

4.1.3.2Analisis Statistik Inferensial Tingkat Kemampuan Komunikasi Matematik ... 158

4.1.4 Proses Penyelesaian Jawaban Siswa Pada Masing-masing Pembelajaran ... 169

4.1.4.1Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik ... 170

4.1.4.2Kemampuan Komunikasi Matematik ... 176

4.1.5 Respon Siswa Terhadap Strategi Pembelajaran Think Talk Write Dengan Berbantuan Software Autogrpah ... 182

4.1.5.1Analisis Deskriptif Hasil Jawaban Angket Respon Siswa Terhadap Strategi Pembelajaran Think Talk Write Dengan Berbantuan Software Autogrpah ... 182

4.1.5.2Analisis Deskriptif Hasil Respon Siswa Terhadap Strategi Pembelajaran Think Talk Write Dengan Berbantuan Software Autogrpah ... 185

4.1.6 Hasil Wawancara ... 187

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 193

4.2.1 Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika ... 193

4.2.2 Kemampuan Komunikasi Matematik ... 196

4.2.3 Proses Jawaban Siswa ... 198

4.2.4 Respon Siswa ... 202

4.3 Keterbatasan Penelitian ... 203

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI 5.1Simpulan ... . 206

5.2Implikasi ... . 208

5.3Rekomendasi ... . 209

(6)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Enam Tahapan Pembelajaran Kooperatif ... 36

Tabel 2.2 Penerapan Strategi TTW dengan Menggunakan Autograph ... 59

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ... 73

Tabel 3.2 Rancangan Penelitian ... 75

Tabel 3.3 Weiner Keterkaitan Antara Variabel Bebas dan Variabel Terikat ... 79

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik ... 80

Tabel 3.5 Pedoman Pemberian Skor Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik ... 81

Tabel 3.6 Kisi-Kisi Tes Kemampuan Komunikasi Matematik ... 82

Tabel 3.7 Pedoman Pemberian Skor Kemampuan Komunikasi Matematik ... 82

Tabel 3.8 Kriteria Koefisien Reliabilitas ... 86

Tabel 3.9 Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah dan Komunikasi Matematik Siswa ... 88

Tabel 3.10 Rancangan Analisis Data untuk ANACOVA ... 97

Tabel 3.11 Kriteria Antara Rumusan Masalah, Hipotesis, Data, Alat Uji dan Uji Statistika ... 98

Tabel 4.1 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran ... 103

Tabel 4.2 Hasil Validasi Pretes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik ... 103

Tabel 4.3 Hasil Validasi Postes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik ... 104

Tabel 4.4 Hasil Validasi Pretes Kemampuan Komunikasi Matematik .... 104

Tabel 4.5 Hasil Validasi Postes Kemampuan Komunikasi Matematik .... 104

Tabel 4.6 Hasil Validasi Angket respon Siswa Terhadap Pembelajaran ... 105

Tabel 4.7 Hasil Validasi Butir Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah dan Komunikasi Matematik... 106

Tabel 4.8 Hasil Validasi Butir Angket Respon Siswa Terhadap Pembelajaran ... 106

Tabel 4.9 Pretes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Kelas Eksperimen I ... 107

Tabel 4.10 Postes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Kelas Eksperimen I ... 108

Tabel 4.11 Pretes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Kelas Eksperimen II ... 109

Tabel 4.12 Postes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Kelas Eksperimen II ... 110

Tabel 4.13 Data Hasil Pretes Sesuai Aspek Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Kelas Eksperimen I ... 118

Tabel 4.14 Data Hasil Pretes Sesuai Aspek Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Kelas Eksperimen II ... 118

(7)

ix

Masalah Matematik Kelas Eksperimen II ... 127 Tabel 4.17 Hasil Uji Normalitas Pretes Kemampuan Pemecahan

Masalah Matematik Kelas Eksperimen II ... 129 Tabel 4.18 Hasil Uji Normalitas Pretes Kemampuan Pemecahan

Masalah Matematik Kelas Eksperimen I ... 130 Tabel 4.19 Hasil Uji Normalitas Postes Kemampuan Pemecahan

Masalah Matematik Kelas Eksperimen II ... 131 Tabel 4.20 Hasil Uji Normalitas Postes Kemampuan Pemecahan

Masalah Matematik Kelas Eksperimen I ... 132 Tabel 4.21 Hasil Uji Homogenitas Varian Pretes Dan Postes

Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik ... 133 Tabel 4.22 Analisis Varians Untuk Uji Independensi Kemampuan

Pemecahan Masalah Matematik Kelas Eksperimen II ... 134 Tabel 4.23 Analisis Varians Untuk Uji Independensi Kemampuan

Pemecahan Masalah Matematik Kelas Eksperimen I ... 135 Tabel 4.24 Analisis Varians Untuk Uji Independensi Kemampuan

Pemecahan Masalah Matematik Kelas Eksperimen II (SPSS) 135 Tabel 4.25 Analisis Varians Untuk Uji Independensi Kemampuan

Pemecahan Masalah Matematik Kelas Eksperimen II (SPSS) 136 Tabel 4.26 Analisis Varians Untuk Uji Independensi Kemampuan

Pemecahan Masalah Matematik Kelas Eksperimen I (SPSS).. 136 Tabel 4.27 Analisis Varians Untuk Uji Independensi Kemampuan

Pemecahan Masalah Matematik Kelas Eksperimen II (SPSS) 136 Tabel 4.28 Analisis Varians Untuk Uji Linieritas Regresi Kemampuan

Pemecahan Masalah Matematik Kelas Eksperimen II ... 137 Tabel 4.29 Analisis Varians Untuk Uji Linieritas Regresi Kemampuan

Pemecahan Masalah Matematik Kelas Eksperimen I ... 137 Tabel 4.30 Analisis Kovarians Untuk Kesamaan Dus Model Regresi

Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik ... 138 Tabel 4.31 Analisis Kovarians Kemampuan Masalah Matematik Untuk

Kesejajaran Model Regresi ... 139 Tabel 4.32 Analisis Kovarians Untuk Rancangan Lengkap Kemampuan

Pemecahan Masalah Matematik ... 140 Tabel 4.33 Pretes Kemampuan Komunikasi Matematik Kelas

Eksperimen I ... 141 Tabel 4.34 Postes Kemampuan Komunikasi Matematik Kelas

Eksperimen I ... 142 Tabel 4.35 Pretes Kemampuan Komunikasi Matematik Kelas

Eksperimen II ... 143 Tabel 4.36 Postes Kemampuan Komunikasi Matematik Kelas

Eksperimen II ... 154 Tabel 4.37 Data Hasil Pretes Sesuai Aspek Kemampuan Komunikasi

Matematik Kelas Eksperimen I ... 150 Tabel 4.38 Data Hasil Pretes Sesuai Aspek Kemampuan Komunikasi

Matematik Kelas Eksperimen II... 150 Tabel 4.39 Data Hasil Postes Sesuai Aspek Kemampuan Komunikasi

(8)

x

Matematik Kelas Eksperimen II... 156 Tabel 4.41 Hasil Uji Normalitas Pretes Kemampuan Komunikasi

Matematik Kelas Eksperimen I ... 158 Tabel 4.42 Hasil Uji Normalitas Pretes Kemampuan Komunikasi

Matematik Kelas Eksperimen II... 169 Tabel 4.43 Hasil Uji Normalitas Postes Kemampuan Komunikasi

Matematik Kelas Eksperimen I ... 160 Tabel 4.44 Hasil Uji Normalitas Postes Kemampuan Komunikasi

Matematik Kelas Eksperimen II... 161 Tabel 4.45 Hasil Uji Homogenitas Varian Pretes Dan Postes

Kemampuan Komunikasi Matematik ... 162 Tabel 4.46 Analisis Varians Untuk Uji Independensi Kemampuan

Komunikasi Matematik Kelas Eksperimen I ... 163 Tabel 4.47 Analisis Varians Untuk Uji Independensi Kemampuan

Komunikasi Matematik Kelas Eksperimen I ... 164 Tabel 4.48 Analisis Varians Untuk Uji Independensi Kemampuan

Komunikasi Matematik Kelas Eksperimen I (SPSS) ... 164 Tabel 4.49 Analisis Varians Untuk Uji Independensi Kemampuan

Komunikasi MatematikKelas Eksperimen I (SPSS) ... 165 Tabel 4.50 Analisis Varians Untuk Uji Independensi Kemampuan

Komunikasi Matematik Kelas Eksperimen II (SPSS) ... 165 Tabel 4.51 Analisis Varians Untuk Uji Independensi Kemampuan

Komunikasi Matematik Kelas Eksperimen II (SPSS) ... 165 Tabel 4.52 Analisis Varians Untuk Uji Linieritas Regresi Kemampuan

Komunikasi Matematik Kelas Eksperimen I ... 166 Tabel 4.53 Analisis Varians Untuk Uji Linieritas Regresi Kemampuan

Pemecahan Masalah Matematik Kelas Eksperimen II ... 166 Tabel 4.54 Analisis Kovarians Untuk Kesamaan Dus Model Regresi

Kemampuan Komunikasi Matematik ... 167 Tabel 4.55 Analisis Kovarians Kemampuan Komunikasi Matematik

Untuk Kesejajaran Model Regresi ... 168 Tabel 4.56 Analisis Kovarians Untuk Rancangan Lengkap Kemampuan

Komunikasi Matematik ... 168 Tabel 4.57 Distribusi Frekuensi Jawaban Pada Angket Respon Siswa

Terhadap Strategi Pembelajaran Think Talk Write Dengan

Berbantuan Software Autograph ... 183 Tabel 4.58 Ringkasan Jawaban Angket Respon Siswa Terhadap Strategi

Pembelajaran Think Talk Write Dengan Berbantuan

(9)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Perangkat Pembelajaran

1-1RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1 KELAS

EKSPERIMEN I ... 1

1-2RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 2 KELAS EKSPERIMEN I ... 10

1-3RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 3 KELAS EKSPERIMEN I ... 16

1-4RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1 KELAS EKSPERIMEN II ... 22

1-5RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 2 KELAS EKSPERIMEN II ... 29

1-6RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 3 KELAS EKSPERIMEN II ... 35

1-7LEMBAR KERJA SISWA (LKS) 1 ... 41

1-8LEMBAR KERJA SISWA (LKS) 2 ... 50

1-9LEMBAR KERJA SISWA (LKS) 3 ... 56

Lampiran 2 Instrumen Penelitian 2-2KISI-KISI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH ... 62

2-2 PEDOMAN PENSKORAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH ... 63

2-3PRETES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH ... 64

2-4POSTES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH ... 72

2-5ALTERNATIF JAWABAN TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH ... 80

2-6KISI-KISI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK ... 85

2-7PEDOMAN PENSKORAN KOMUNIKASI MATEMATIK ... 86

2-8PRETES KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK ... 87

2-9POSTES KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK ... 92

2-10 ALTERNATIF JAWABAN TES KOMUNIKASI MATEMATIK ... 98

2-11 KISI-KISI ANGKET RESPON SISWA ... 103

2-12 LEMBAR ANGKET RESPON SISWA ... 104

Lampiran 3 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Dan Instrumen Penelitian 3-1 HASIL VALIDASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN EKSPERIMEN I ... 107

3-2 HASIL VALIDASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN EKSPERIMEN II ... 108

3-3 HASIL VALIDASI LEMBAR KERJA SISWA ... 109

3-4 HASIL VALIDASI PERANGKAT PEMBELAJARAN ... 110

3-5 HASIL VALIDASI PRETES DAN POSTES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK ... 111

3-6 HASIL VALIDASI PRETES DAN POSTES KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK ... 112

(10)

xv

Lampiran 4 Hasil Ujicoba Perangkat Pembelajaran Dan Instrumen Penelitian

4-1 HASIL UJICOBA PERANGKAT PEMBELAJARAN DAN

INSTRUMEN PENELITIAN ... 114 4-2 DATA NILAI TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

MATEMATIK ... 116 4-3 PROSES PERHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK (SPSS) 119 4-4 PROSES PERHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK

(MS. EXCELL 2007) ... 121 4-5 PROSES PERHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS

KEMAMPUAN S PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK

(MANUAL) ... 123 4-6 DATA NILAI TES KEMAMPUAN KOMUNIKASI

MATEMATIK ... 128 4-7 PROSES PERHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK (SPSS) ... 129 4-8 PROSES PERHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK

(MS. EXCELL 2007) ... 131 4-9 PROSES PERHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS

KEMAMPUAN S KOMUNIKASI MATEMATIK (MANUAL) ... 133 4-10 DATA NILAI ANGKET RESPON SISWA ... 138 4-11PROSES PERHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS

ANGKET RESPON SISWA (SPSS) ... 139 4-12 PROSES PERHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS

ANGKET RESPON SISWA (MS. EXCELL 2007) ... 142 4-13 PROSES PERHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS

ANGKET RESPON SISWA (MANUAL) ... 144 Lampiran 5 Hasil Uji Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik 5-1 DATA PRETES DAN POSTES KEMAMPUAN PEMECAHAN

MASALAH MATEMATIK KELAS EKSPERIMEN I ... 152 5-2 UJI NORMALITAS PRETES DAN POSTES KEMAMPUAN

PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK KELAS EKSPERIMEN I 153 5-3 DATA PRETES DAN POSTES KEMAMPUAN PEMECAHAN

MASALAH MATEMATIK KELAS EKSPERIMEN II ... 154 5-4 UJI NORMALITAS PRETES DAN POSTES KEMAMPUAN

PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK KELAS EKSPERIMEN II 155 5-5 UJI HOMOGENITAS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

MATEMATIK ... 156 Lampiran 6 Hasil Uji Tes Kemampuan Komunikasi Matematik

6-1 DATA PRETES DAN POSTES KEMAMPUAN KOMUNIKASI

(11)

xvi

6-2 UJI NORMALITAS PRETES DAN POSTES KEMAMPUAN

KOMUNIKASI MATEMATIK KELAS EKSPERIMEN I ... 158

6-3 DATA PRETES DAN POSTES KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK KELAS EKSPERIMEN II ... 159

6-4 UJI NORMALITAS PRETES DAN POSTES KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK KELAS EKSPERIMEN II ... 160

6-5 UJI HOMOGENITAS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK ... 161

Lampiran 7 Pengujian Hipotesis Statistik Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik 7-1 UJI INDENPENDENSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK KELAS EKSPERIMEN I... 162

7-2 UJI LINIEARITAS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK KELAS EKSPERIMEN I ... 163

7-3 UJI INDENPENDENSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK KELAS EKSPERIMEN II ... 164

7-4 UJI LINIEARITAS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK KELAS EKSPERIMEN II ... 165

7-5 UJI KESAMAAN DUA MODEL REGRESI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK ... 167

7-6 UJI KESEJAJARAN DUA MODEL REGRESI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK ... 169

Lampiran 8 Pengujian Hipotesis Statistik Kemampuan Komunikasi Matematik 8-1 UJI INDENPENDENSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK KELAS EKSPERIMEN I... 171

8-2 UJI LINIEARITAS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK KELAS EKSPERIMEN I ... 172

8-3 UJI INDENPENDENSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK KELAS EKSPERIMEN II ... 173

8-4 UJI LINIEARITAS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK KELAS EKSPERIMEN II ... 174

8-5 UJI KESAMAAN DUA MODEL REGRESI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK ... 175

8-6 UJI KESEJAJARAN DUA MODEL REGRESI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK ... 177

Lampiran 9 Data Angket Respon Siswa 9-1 HASIL JAWABAN RESPON SISWA ... 179

9-2 PERSENTASE HASIL JAWABAN RESPON SISWA ... 181

9-3 LEMBAR JAWABAN HASIL ANGKET RESPON SISWA ... 182

(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu sektor yang dapat menjadi indikator dalam

kemajuan suatu negara. Pendidikan adalah usaha agar manusia dapat

mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran. Pendidikan

mempunyai pengaruh besar terhadap kemajuan teknologi suatu bangsa.

Kemampuan dalam bidang pendidikan akan mendorong teknologi kearah yang

lebih baik. Hampir semua negara maju memiliki tingkat pendidikan yang lebih

baik dibandingkan negara berkembang. Hal ini merupakan bukti pentingnya

pendidikan dalam mendukung kemajuan teknologi. Dengan kata lain pendidikan

ini merupakan modal dasar bagi seorang siswa dalam menghadapi masa depan

yang terjadi secara global.

Setiap bangsa perlu mempersiapkan segalanya dalam menghadapi pengaruh

pendidikan terhadap kemajuan teknologi, diantaranya dengan peningkatan

kualitas pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan tentunya harus dijadikan

prioritas utama. Di dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional Bab II pasal 3 dikemukakan:

“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

pembentukan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan

menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.” (UU

(13)

2

Matematika suatu alat yang ampuh dalam pemecahan berbagai masalah ilmu

pengetahuan dan teknologi. Matematika juga dapat melatih kemampuan

pemecahan masalah dan komunikasi matematika siswa secara efektif.

kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi matematika siswa ini, salah

satunya dapat dikembangkan melalui proses pembelajaran matematika, karena

matematika memiliki struktur dan keterkaitan yang kuat serta jelas antar

konsepnya sehingga memungkinkan siapapun yang mempelajarinya terampil

berpikir rasional dalam memecahkan masalah. Oleh karena itu tidaklah berlebihan

jika kita mengharapkan siswa mempunyai pemahaman yang baik tentang

matematika.

Johnson & Myklebust (Abdurrahman, 2010:252) mengemukakan Matematika

merupakan bahasa simbolis untuk mengekspresikan hubungan-hubungan

kuantitatif dan keruangan, yang memudahkan manusia berpikir dalam

memecahkan masalah. Untuk itu proses pembelajaran matematika disekolah perlu

diarahkan untuk membantu siswa menggunakan daya intelektualnya dalam

belajar.

Kurikulum pembelajaran yang dikeluarkan oleh pemerintah pada tujuannya

menuntut perubahan dalam proses pembelajaran di kelas, tuntutan tersebut adalah

peningkatan proses pembelajaran dimana terdapat elemen perubahan yang

dituntut dalam proses pembelajaran yaitu penggunaan teknologi serta kompetensi

masa depan yang harus dicapai seorang siswa adalah mampu berkomunikasi dan

juga mempunyai tanggung jawab dalam segala tahap-tahapan belajar yang

dialaminya. Kurikulum memiliki standar kompetensi lulusan yang dituntut adalah

(14)

3

berakhlak mulia, percaya diri dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan alam, serta memiliki kemampuan berpikir

dan tindakan yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret. Terkait

dengan yang dipelajari disekolah maka siswa diharapkan memiliki ilmu

pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural dalam ilmu pengetahuan,

teknologi dan seni, budaya, humaniora, dengan wawasan kebangsaan, kenegaraan

dan peradaban, untuk itu diperlukan kemampuan berfikir tingkat tinggi (high

order thinking) yaitu berpikir logis, kritis dan mampu bekerjasama dan

berkomunikasi secara proaktif serta memiliki kemandirian belajar (self regulated

learning).

Siswa yang lulus nantinya diharapkan tidak akan hanya memiliki ilmu

pengetahuan saja. Pengetahuan lain yang perlu dimiliki siswa adalah tentang

teknologi, seni budaya, humaniora. Untuk memiliki pengetahuan tentang

teknologi, maka dengan demikian pada proses pembelajaran guru menggunakan

bantuan teknologi yaitu komputer dan software untuk mempercepat pemahaman

siswa.

Selain itu, Abdurrahman (2010: 257) pendekatan pemecahan masalah

menekankan pada pengajaran untuk berpikir tentang cara memecahkan masalah

dan pemprosesan informasi matematika. Selanjutnya, Ruseffendi (Effendi,

2012:3) menyatakan bahwa kemampuan pemecahan masalah amat penting dalam

matematika, bukan saja bagi mereka yang kemudian hari akan mendalami atau

mempelajari matematika, melainkan juga bagi mereka yang akan menerapkannya

dalam bidang studi lain dan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu pemecahan

(15)

4

matematika. Penyelesaian masalah dipandang sebagai proses siswa menemukan

kombinasi aturan-aturan yang telah dipelajarinya terlebih dulu yang digunakan

untuk menyelesaikan masalah yang baru. Siswa yang terlatih dengan pemecahan

masalah akan menjadi terampil menyeleksi informasi yang relevan, kemudian

menganalisanya dan akhirnya meneliti hasilnya.

Sejalan dengan pernyataan diatas, maka Cockroft (dalam Abdurrahman, 2010:

253) mengemukan bahwa matematika perlu diajarkan kepada siswa karena (1)

Selalu digunakan dalam segala segi kehidupan, (2) Semua bidang studi

memerlukan keterampilan matematika yang sesuai, (3) Merupakan saran

komunikasi yang kuat, singkat dan jelas, (4) Digunakan untuk menyajikan

informasi dalam berbagai cara, (5) Meningkatkan kemampuan berpikir logis,

ketelitian dan kesadaran keruangan dan (6) Memberikan kepuasaan terhadap

usaha memecahakan masalah yang menatang.

Selain mengembangkan kemampuan pemecahan masalah, mengembangkan

kemampuan komunikasi matematik perlu dilakukan oleh guru dalam

pembelajaran matematika. Kemampuan komunikasi matematik perlu menjadi

fokus perhatian dalam pembelajaran matematika, sebab melalui komunikasi,

siswa dapat mengorganisasi dan mengkonsolidasi berpikir matematikanya dan

siswa dapat mengeksplorasi ide-ide matematika (NCTM, 2000). Oleh karena itu,

siswa perlu dibiasakan dalam pembelajaran untuk memberikan argumen terhadap

setiap jawabannya serta memberikan tanggapan atas jawaban yang diberikan oleh

orang lain, sehingga apa yang sedang dipelajari menjadi bermakna baginya. Hal

ini berarti guru harus berusaha untuk mendorong siswanya agar mampu

(16)

5

NCTM 1989 (dalam Bansun I, 2009: 9) mengemukakan, matematika sebagai

alat komunikasi (mathematics as communication) merupakan pengembangan

bahasa simbol untuk mengkomunikasikan ide matematik, sehingga siswa dapat:

1) mengungkapkan dan menjelaskan pemikiran mereka tentang ide matematika

dan hubunganya, 2) merumuskan defenisi matematika dan membuat generalisasi

yang diperoleh melalui investigasi (penemuan), 3) mengungkapkan ide

matematika secara lisan dan tulisan, 4) membaca wacana matematika dengan

pemahaman, 5) menjelaskan dan mengajukan serta memperluas pertanyaan

terhadap matematika yang telah dipelajari dan 6) menghargai keindahan dan

kekuatan notasi matematika, serta peranannya dalam mengembangkan

ide/gagasan matematik. Pembelajaran matematika yang kurang melibatkan siswa

secara aktif akan menyebabkan siswa tidak dapat menggunakan kemampuan

komunikasi matematiknya. Tugas guru bukanlah hanya sebagai pemberi informasi

(transfer knowledge) akan tetapi juga sebagai pendorong siswa belajar

(stimulation learning) agar dapat mengonstruksi pengetahuan sendiri.

Peran dan tugas guru sekarang adalah memberi kesempatan belajar maksimal

pada siswa dengan jalan 1) melibatkannya secara aktif dalam eksplorasi

matematika, 2) mengkonstruksikan pengetahuan berdasarkan pengalaman yang

telah ada, 3) mendorong agar mampu mengembangkan dan menggunakan strategi,

4) mendorong agar berani mengambil resiko dalam meyelesaikan soal, 5)

memberikan kebebasan berkomunikasi untuk menjelaskan idenya dan mendengar

ide temannya. (Sullivan dalam Ansari 2009:3)

Kemampuan komunikasi yang akan diukur dalam hal ini adalah kemampuan

(17)

6

menyatakan ide matematis melalui ucapan, tulisan demonstrasi dan melukiskan

secara visual dalam tipe yang berbeda, memahami, menafsirkan dan menilai ide

yang disajikan dalam tulisan, lisan atau dalam bentuk visual, mengkonstruk,

menafsirkan dan menghubungkan bermacam-macam representasi ide dan

hubunganya. Hal ini sejalan dengan pernyataan NCTM (2000) mengenai standar

pembelajaran matematika yaitu 1) Kemampuan pemecahan masalah, 2)

Kemampuan berkomunikasi, 3) Kemampuan berargumentasi, 4) Kemampuan

membuat koneksi.

Uraian diatas memperlihatkan bahwa kemampuan pemecahan masalah dan

kemampuan komunikasi matematik merupakan bagian dari kemampuan yang

diharapkan meningkat pada pembelajaran matematika. Kenyataan di lapangan

menunjukkan bahwa hasil pembelajaran matematika di Indonesia dalam aspek

komunikasi matematis masih rendah. Rendahnya kemampuan komunikasi

matematis ditunjukkan dalam studi Rohaeti (2003) bahwa rata-rata kemampuan

komunikasi matematis siswa berada dalam kualifikasi kurang. Demikian juga

Purniati (2003) menyebutkan bahwa respon siswa terhadap soal-soal komunikasi

matematik umumnya kurang. Hal ini dikarenakan soal-soal pemecahan masalah

dan komunikasi matematik masih merupakan hal-hal yang baru, sehingga siswa

mengalami kesulitan dalam menyelesaikannya.

Berdasarkan observasi yang dilakukan di MAN Tanjung Morawa, guru-guru

sudah mulai menggunakan strategi dalam pembelajaran namun masih kurang

efektif serta masih minimnya sarana untuk melaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan teknologi. Sehingga pembelajaran yang dilakukan hanya fokus

(18)

7

siswa menjadi pasif, dikarenakan siswa hanya menerima apa yang disampaikan

oleh guru. Proses pembelajaran seperti ini menimbulkan suasana belajar yang

tidak optimal. Lanjutnya “Kebanyakan siswa apabila diberikan soal yang tidak

sesuai dengan contoh yang diajarkan, maka siswa akan mengalami kesulitan

dalam menyelesaikan soal yang diberikan, karena mereka tidak tahu harus mulai

dari mana untuk dapat menyelesaikan soal yang diberikan”. Dalam hal ini terlihat

bahwa siswa tidak dapat menyelesaikan soal tersebut, sehingga dapat dikatakan

kemampuan siswa dalam pemecahan masalah dan komunikasi matematik masih

kurang. Hal ini dapat lihat dari hasil lembar jawaban siswa mengenai materi

Fungsi dan Persamaan Kuadrat.

Menurut hasil penelitian Hasibuan (2011: 150) yang memperlihatkan rata-rata

kemampuan komunikasi matematik siswa XI SMA berada dalam klasifikasi

kurang, hanya terdapat 8 dari 78 siswa yang menjawab soal tes kemampuan

komunikasi dimana indikatornya menjelaskan ide matematika dengan grafik dan

perlu ditingkatkan lagi. Kemudian Hasil penelitian sribina (2011: 162) dari hasil

postes kelas TPS + Autograph, diperoleh temuan yakni terdapat seorang siswa

dengan nilai kemampuan komunikasi yang terendah yaitu 50. Hal ini terjadi

karena siswa tidak mampu menyelesaikan soal kemampuan komunikasi

matematik yang berkategori sukar. Adapun hasil penelitian yang dilakukan oleh

penelitian sendiri bahwa kemampuan komunikasi matematik siswa juga masih

tergolong pada tahap rendah.

Permasalahan mengenai rendahnya kemmapuan pemecahan masalah

matematika siswa juga ditemukan peneliti pada saat memberikan soal pemecahan

(19)

8

“ Gambar disamping adalah sebuah

pagar berbentuk persegi panjang memiliki

panjang 10 m lebih panjang daripada

lebarnya. Jika pagar tersebut memiliki luas

500 cm2. Tentukan Panjang dan lebar pagar

tersebut”.

Peneliti mencoba menganalisis jawaban siswa sebagaimana langkah-langkah

penyelesaian yang dikemukan oleh polya. Berdasarkan hasil jawaban siswa

terlihat bahwa siswa dalam menyelesaikan masalah masih rendah. Dari 33 orang

hanya dua ornag siswa yang mendapatkan nilai 92 dari skor maksimum 100. Ada

4 orang siswa atau 12,12 % siswa yang sudah mampu memahami persoalan, tiga

orang siswa atau 9% mampu memahami masalah dan merumuskan rencana

penyelesaian, dua orang siswa atau 6% mampu pada tahap memahami masalah,

merumuskan rencana penyelesaian dan melaksankan rencana penyelesaian dan

melaksanakan rencana penyelesaian dan hanya 1 orang siswa atau 3% yang

mampu menyelesaikan tahapan penyelesaian masalah sampai pada menguji

kembali langkah-langkah yang dibuat.

Temuan lain yang peneliti dapatkan untuk mengukur kemampuan komunikasi

matematik juga rendah. Adapun soal tes yang peneliti berikan untuk mengukur

kemampuan komunikasi matematik siswa adalah sebagai berikut:

“Selembar karton berbentuk persegi panjang akan dibuat kotak tanpa tutup

dengan cara membuang persegi seluas 3 x 3 cm2 dimasing-masing pojoknya.

Panjang kotak 2 cm lebih panjang dari lebarnya dan volume kotak itu adalah 105 Gambar 1.1 Contoh Soal Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematik 500

(20)

9

cm3 . buatlah model matematika dari permasalahan tersebut kemudian tenatukan

luas permukaan kotak tersebut.

Dari hasil analisis yang peneliti lakukan terhadap jawaban siswa diperoleh

data sebagai berikut, ada 6 orang siswa atau 18,18% yang sudah dapat membuat

model matematika dari persoalan tersebut, 3 orang siswa atau 9% yang sudah

dapat menggambarkan persoalan tersebut dan hanya satu orang atau 3% yang

mampu mempresentasikan (mengkomunikasikan) hasil kerjanya.

Kenyataan tersebut menunjukan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam

belajar matematika, khususnya dalam menyelesaikan soal yang berhubungan

dengan kemampuan pemecahan masalah matematika dan komunikasi matematik.

Berikut dilampirkan hasil jawaban siswa dari beberapa orang.

(21)

10

Gambar : 1.2 Proses Penyelesaian Jawaban Komunikasi Matematika Siswa

Permasalahan pemecahan masalah dan komunikasi matematika adalah

permasalahan serius yang harus segera ditangani. Hasil pengamatan terhadap

proses pembelajaran didalam kelas, pembelajaran matematika cenderung

ditunjukkan pada pencapaian target materi atau sesuai buku yang digunakan

sebagai buku wajib dengan berorientasi pada soal-soal ujian nasional. Siswa

cenderung menghafalkan konsep-konsep matematika dan mengulang-ulang

defenisi yang diberikan guru atau yang tertulis dalam buku cetak tanpa memahami

maksud isinya. Kecenderungan semacam ini akan mengabaikan makna dari

konsep-konsep matematika yang dipelajari siswa.

Tidak Paham Masalah dan Konsep

Tidak dapat Menggambarkan

(22)

11

Sehubungan dengan permasalahan di atas, maka dapat ditegaskan bahwa

usaha perbaikan proses pembelajaran melalui upaya pemilihan strategi

pembelajaran yang tepat dan inovatif dalam pembelajaran matematika di sekolah

merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting untuk dilakukan. Salah satu

strategi pembelajaran yang diduga dapat digunakan untuk meningkatkan

kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi matematik siswa adalah strategi

Pembelajaran Think Talk Write (TTW). Strategi pembelajaran Think Talk Write

(TTW) adalah strategi pembelajaran yang berusaha membangun pemikiran,

merefleksi, dan mengorganisasi ide, kemudian menguji ide tersebut sebelum siswa

diharapkan untuk menuliskan ide-ide tersebut.

Dengan menggunakan strategi pembelajaran Think Talk Write diyakinkan

dapat meyelesaikan permasalahan yang dialami oleh siswa, karena strategi

pembelajaran Think Talk Write didesain untuk meningkatkan kemampuan

pemecahan masalah dan komunikasi matematik siswa. Disini siswa diharapakan

dapat membangun konsep materi yang dipelajarai dan memberikan dan

mengajarkan materi tersebut pada anggota kelasnya serta dapat menuangkan

ide-idenya dalam bentuk tulisan.

Permasalahan yang terjadi dapat dipermudah dengan adanya media

pembelajaran yang interaktif berbasis ICT. Pemanfaatan media pembelajaran yang

berbasis ICT yang digunakan selama ini masih belum terlaksana dengan baik

dikarena masih minimnya pemahaman guru mengenai teknologi dan kurangnya

fasilitas ICT ditiap sekolah-sekolah. Berbagai hasil penelitian menunjukkan kini

masih banyak guru yang masih gagap dalam pemakaian komputer dalam

(23)

12

perlu ditanggapi secara positif oleh guru sekolah atas, khususnya guru bidang

studi matematika sehingga komputer dapat menjadi salah satu media yang

digunakan dalam proses belajar mengajar.

Menurut Ekawati (2010: 64) ICT dalam hal ini komputer dapat

mengakomodasi siswa yang lambat dalam menerima pelajaran, karena komputer

tidak pernah membosankan, sangat sabar dalam menjalankan instruksi, seperti

yang dinginkan, iklim efektif ini akan melibatkan penggambaran ulang berbagai

objek yang ada dalam pikiran siswa. Suasana ini yang membuat tingkat

penggunaan komputer multimedia lebih tinggi daripada bukan pengguna. Dengan

kata lain, pembelajaran berbantuan komputer diharapkan mampu menciptakan

lingkungan belajar yang menstimulasi pelajar untuk menggunakan kemampuan

kognitifnya secara maksimal.

Sejumlah media atau alat teknologi yang dapat membantu dalam proses

pembelajaran di kelas telah banyak diciptakan. Salah satu media yang dikenal saat

ini adalah software (perangkat lunak) salah satunya adalah software Autograph.

Beberapa penelitian telah menunjukkan dampak positif dari penggunaan software

di sekolah terhadap materi pelajaran. Berdasarkan hasil penelitian Pasaribu (2012)

kombinasi model pembelajaran kooperatif STAD berbantuan software Autograph

membantu siswa dalam mempelajari materi statistika. Hasil penelitian Risdianto

(2011) penggunakan pendekatan penemuan terbimbing dengan media software

Autograph untuk membantu siswa memperlajari materi volume benda putar, di

dukung oleh hasil penelitian Afrianti (2011) kombinasi pendekatan pembelajaran

penemuan terbimbing dengan media software Autograph membantu siswa

(24)

13

Berdasarkan penelitian diatas peneliti berharap pembelajaran yang diajar

dengan software Autograph melalui strategi pembelajaran Think Talk Write dapat

membantu lebih mudah mempelajari materi trigonometri, peneliti melakukan hal

yang serupa seperti penelitian sebelumnya menggunakan software Autograph,

namun konteksnya berbeda yaitu menggunakan strategi pembelajaran Think Talk

Write terhadap materi persamaan dan fungsi kuadrat. Dengan pembelajaran

secara biasa materi tersebut sulit dipahami siswa.

Dengan mengandalkan guru, siswa terkadang jarang atau lupa ketika diminta

menggambarkan kembali atau menuliskan ide matematika dari gambar, sedangkan

jika menggunakan Autograph siswa dapat berulangkali mencoba-coba

menghasilkan banyak contoh grafik, sampai akhirnya siswa dapat mengambil

kesimpulan tentang bagaimana gambar grafik yang terbentuk. Dengan

menggunakan software ini diharapkan dapat membantu guru dalam pembelajaran

matematika. Guru diharapkan juga dapat mengeksplor perangkat lunak (software)

yang lebih beragam sesuai mata pelajaran yang diajarkan, untuk mengembangkan

strategi pembelajaran dikelas. Sehingga diharapkan siswa dapat mengetahui,

terampil dalam memanfaatkan komputer dan mengelola informasi untuk proses

pembelajaran.

Autograph software adalah program khusus yang digunakan dalam

pembelajaran matematika. Autograph memiliki kemampuan grafik 2D dan 3D

untuk topik-topik seperti transformasi, kerucut bagian, vektor, kemiringan, dan

turunan. Dalam kenyataannya, pengguna dapat mengamati bagaimana fungsi,

grafik, persamaan, dan perhitungan. Autograph dapat digunakan untuk

(25)

14

ini juga memungkinkan pengguna untuk mengubah dan mensimulasikan grafik,

bentuk atau vektor yang sudah diplot untuk mendorong pemahaman konsep.

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti mencoba untuk menggabungkan

strategi pembelajaran Think Talk Write dengan media teknologi komputer

(Autograph), untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan

komunikasi matematik siswa. Sehingga kemampuan pemecahan masalah dan

komunikasi matematik siswa dapat meningkatkan kualitas dan efektivitas

pembelajaran. Untuk itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul

“ Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Komunikasi Matematik

Siswa Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Think Talk Write dengan

Berbantuan Software Autograph”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasi bahwa

masalah-masalah yang menyebabkan kurang berhasilnya siswa dalam pembelajaran

matematika disekolah, antara lain:

1. Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah

matematika masih tergolong rendah

2. Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal komunikasi

matematik masih tergolong rendah

3. Pembelajaran matematika yang kurang melibatkan aktivitas siswa

4. Pemanfaatan media berbasis ICT yang digunakan selama ini belum

terlaksana dengan baik dikarenakan masih minimnya pengetahuan guru

mengenai teknologi dan kurangnya fasilitas sekolah yang mendukung

(26)

15

5. Pola jawaban dalam menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah

matematika dan soal-soal komunikasi matematik di kelas belum

bervariasi.

6. Kurangnya pelatihan yang dilakukan sekolah untuk menambah

pengetahuan guru dalam menerapkan model-model pembelajaran yang

inovatif.

1.3.Batasan Masalah

Berdasarkan masalah yang di kemukakan ternyata banyak faktor yang diduga

menjadi masalah dalam penelitian ini. Untuk itu peneliti merasa perlu membatasi

masalah yang diteliti agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menafsirkan judul

yang dibatasi pada masalah Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan

Komunikasi Matematik Siswa Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Think

Talk Write dengan Berbantuan Software Autograph, yang dibatasi pada materi

Persamaan dan Fungsi Kuadrat di kelas X MAN Tanjung Morawa.

1.4.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa

yang diajar dengan strategi Think Talk Write dengan berbantuan software

Autograph lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan strategi Think Talk

Write ?

2. Apakah peningkatan kemampuan komunikasi matematik siswa yang diajar

dengan strategi Think Talk Write dengan berbantuan software Autograph

(27)

16

3. Bagaimana proses penyelesaian jawaban yang dibuat pada masing-masing

kelas ?

4. Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran yang diajar dengan

strategi Think Talk Write dengan berbantuan software Autograph ?

1.5.Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Apakah peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa

yang diajar dengan strategi Think Talk Write dengan berbantuan software

Autograph lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan strategi Think Talk

Write ?

2. Apakah peningkatan kemampuan komunikasi matematik siswa yang diajar

dengan strategi Think Talk Write dengan berbantuan software Autograph

lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan strategi Think Talk Write ?

3. Bagaimana proses penyelesaian jawaban yang dibuat pada masing-masing

kelas ?

4. Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran yang diajar dengan

strategi Think Talk Write dengan berbantuan software Autograph ?

1.6. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian diatas maka penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Secara Teoritis, penelitian ini berguna sebagai bahan tambahan ilmu

(28)

17

Komunikasi Matematik Siswa Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran

Think Talk Write dengan Berbantuan Software Autograph”.

2. Adapun manfaat penelitian ini secara praktis adalah :

a. Bagi Sekolah, bermanfaat untuk mengambil keputusan yang tepat dalam

peningkatkan kualitas pengajaran, serta menjadi bahan pertimbangan atau

bahan rujukan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya pada

pelajaran matematika.

b. Bagi Guru, dapat memperluas wawasan pengetahuan mengenai

pendekatan pembelajaran matematika dalam membantu siswa

memecahkan masalah matematika.

c. Bagi Peserta Didik, melalui penerapan strategi TTW oleh guru saat

mengajar dikelas diharapkan dapat meningkatkan pemecahan masalah dan

komunikasi mateamtik siswa.

d. Bagi Peneliti, dapat menambah Khasanah pengetahuan bagi diri sendiri,

terutama mengenai perkembangan serta kebutuhan siswa, sebelum

memasuki proses belajar mengajar yang sesungguhnya.

e. Sebagai bahan informasi dan pertimbangan yang relevan bagi pembaca

maupun peneliti lain yang ingin melakukan penelitian yang sejenis.

1.7.Definisi Operasional

Untuk menghindari adanya perbedaan penafsiran, perlu adanya penjelasan dan

beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Beberapa konsep dan istilah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kemampuan pemecahan masalah matematika merupakan kemampuan

(29)

18

proses menemukan jawaban berdasarkan langkah-langkah pemecahan

masalah, yaitu: 1) Memahami masalah, 2) Merencakan penyelesaian

masalah/ memilih strategi yang sesuai, 3) Melaksanakan/ membuat

penyelesaian dengan strategi yang direncanakan, 4) Memeriksa kembali

kebenaran jawaban yang diperoleh.

2. Kemampuan komunikasi matematik yang dimaksudkan dalam penelitian

ini dibatasi hanya komunikasi tertulis saja. Aspek yang diukur yaitu 1)

Drawing yaitu menyatakan suatu situasi dan ide atau model matematik ke

dalam bentuk gambar, 2) Mathematical Expression adalah kemampuan

dalam membuat konjektur, menyusun argument dan membuat generalisasi,

3) Written tex yaitu menggunakan keahlian membaca, menulis dan

menelaah, untuk menginterpretasikan dan mengevaluasi ide-ide, simbol,

istilah serta informasi matematika.

3. Peningkatan adalah sebuah cara atau usaha yang dilakukan untuk

mendapatkan keterampilan atau kemampuan menjadi lebih baik.

Peningkatan yang peneliti maksudkan dalam penelitian ini adalah untuk

peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi matematik

siswa dengan menerapakan strategi Think Talk Write dengan

menggunakan Software Autograph.

4. Model pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang

mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Setiap siswa yang ada dalam

kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda (tinggi,

sedang, rendah) dan jika memungkinkan anggota kelompok berasal dari

(30)

19

5. Strategi pembelajaran Think Talk Write (TTW) adalah strategi

pembelajaran yang berusaha membangun pemikiran, merefleksi, dan

mengorganisasi ide, kemudian menguji ide tersebut sebelum siswa

diharapkan untuk menuliskan ide-ide tersebut. Proses pembelajaran

kooperatif tipe think talk write terdiri dari tiga tahap yaitu think (berfikir),

tahap talk (berdiskusi) dan tahap write (menuliskan).

6. Software Autograph adalah program khusus yang digunakan dalam

pembelajaran matematika. Autograph memiliki kemampuan grafik 2D dan

3D untuk topik-topik seperti transformasi, kerucut bagian, vektor,

kemiringan, dan turunan.

7. Respon Siswa adalah tanggapan siswa setelah pelaksanaan kegiatan

pembelajaran Think Talk Write menggunakan software Autograph

terhadap komponen pembelajaran tentang materi pelajaran, LKS, media

pembelajaran (Software Autograph), suasana belajar, cara guru mengajar.

8. Proses Penyelesaian Jawaban adalah langkah-langkah, variasi jawaban

yang digunakan siswa dalam menyelesaikan suatu permasalahan dalam

(31)

206 BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI 5.1Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bab IV pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi Think Talk Write (TTW) berbantuan Software Autograph, diperoleh beberapa kesimpulan yang merupakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam rumusan masalah. Kesimpulan-kesimpulan tersebut adalah:

1. Kemampuan pemecahan masalah matematik siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan strategi Think Talk Write (TTW) berbantuan Software Autograph lebih tinggi daripada kemampuan pemecahan masalah matematik siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan strategi Think Talk Write (TTW). Kemampuan pemecahan masalah matematik siswa yang paling tinggi adalah memahami masalah dan melaksanakan perhitungan.

2. Kemampuan komunikasi matematik siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan strategi Think Talk Write (TTW) berbantuan Software Autograph lebih tinggi daripada kemampuan komunikasi matematik siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan strategi Think Talk Write (TTW). Kemampuan komunikasi matematik siswa yang paling tinggi adalah Mathmatical Expression.

(32)

207

masalah siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan strategi Think Talk Write (TTW), dimana siswa pada kelas ini mengalami kesulitan dalam menyelesaikannya. Aspek yang pemecahan masalah matematika yang dapat dikuasai oleh siswa adalah aspek memahami masalah, merencanakan penyelesaian dan memeriksa kembali jawaban. Namun pada aspek melaksanakan penyelesaian masalah siswa mengalami kesulitan atau kewalahan, hanya sedikit siswa yang dapat melaksanakan aspek tersebut. Sedangkan pada kemampuan komunikasi matematik siswa banyak mengalami kesulitan pada aspek Mathematical Expresion.

(33)

208

terhadap pembelajaran dengan strategi pembelajaran Think Talk Write dengan berbantuan Software Autograph.

5.2Implikasi

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, adapun implikasinya adalah terhadap pemilihan strategi pembelajaran oleh guru matematika. Guru matematika disekolah menengah keatas harus mempunyai cukup pengetahuan teoritis maupun keterampilan dalam memilih pembelajaran yang menghadirkan masalah kontekstual, mampu mengubah siswa menjadi lebih aktif, memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri.

Implikasi lainnya yang perlu mendapat perhatian guru adalah dengan pembelajaran yang menggunakan strategi Think Talk Write (TTW) berbantuan Software Autograph menjadi aktif mengemukakan pendapatnya. Diskusi dalam kelompok yang terjadi menjadikan siswa yang kemampuan tinggi membantu siswa yang memiliki kemampuan rendah. Diskusi antar kelompok menjadikan siswa lebih kritis dalam menanggapi hasil pekerjaan dari kelompok lain serta dalam diskusi terjadi refleksi atas penyelesaian yang telah dilakukan pada masing-masing kelompok.

(34)

209

kuadrat dibandingkan siswa yang belajar dengan strategi pembelajaran Think Talk Write (TTW).

5.3Rekomendasi

Berdasarkan implikasi dari hasil penelitian, maka disampaikan beberapa rekomendasi yang ditunjukan kepada berbagai pihak yang berkepentingan dengan hasil penelitian ini. Rekomendasi tersebut sebagai berikut:

1. Kepada Guru

a. Pembelajaran dengan strategi Think Talk Write (TTW) berbantuan Software Autograph pada pembelajaran matematika yang menekankan pada kemampuan pemecahan masalah matematik dan komunikasi matematik siswa dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk menerapkan pembelajaran matematika yang inovatif khususnya dalam mengajarkan materi persamaan dan fungsi kuadrat.

b. Pembelajaran dengan strategi Think Talk Write (TTW) berbantuan Software Autograph hendaknya diterapkan pada materi yang esensial menyangkut benda-benda yang real disekitar tempat belajar, agar siswa lebih cepat memahami pelajaran yang sedang dipelajari.

(35)

210

d. Agar pembelajaran matematika dengan strategi Think Talk Write (TTW) berbantuan Software Autograph lebih efektif diterapkan pada pembelajaran matematika, sebaiknya guru harus membuat perencanaan mengajar yang baik dengan daya dukung sistem pembelajaran yang baik (RPP, LKS, Media yang digunakan).

e. Diharapkan guru perlu menambah wawasan tentang teori-teori pembelajaran dan strategi pembelajaran yang inovatif agar dapat dilaksanakan dalam pembelajaran matematika.

2. Kepada Lembaga Terkait

a. Pembelajaran matematika dengan strategi Think Talk Write (TTW) berbantuan Software Autograph dengan menekankan kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi matematik masih sangat asing bagi guru maupun siswa, oleh karenanya perlu disosialisasikan oleh sekolah atau lembaga terkait dengan harapan dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa, khususnya meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi matematik siswa.

(36)

211

3. Kepada Peneliti Lanjutan

a. Dapat dilakukan penelitian lanjutan dengan pembelajaran matematika yang menggunakan strategi pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantuan Software Autograph pada materi persamaan dan fungsi kuadrat pada sekolah tingkat menengah atas (SMA/MA) dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi matematik siswa secara maksimal untuk memperoleh hasil penelitian yang maksimal.

b. Dapat dilakukan penelitian lanjutan dengan pembelajaran matematika yang menggunakan strategi pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantuan Software Autograph dalam meningkatkan kemampuan/aspek matematika lain dengan menerapkan implikasi hasil penelitian tersebut disekolah lainnya.

(37)

212

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. 2010. Pendidikan Bagi anak Kesulitan Belajar. Jakarta: P.T. Rineka Cipta.

Afrianti, V. 2011. Peningkatan Pemahaman Konsep dan Komunikasi Matematika Siswa dengan Pendekatan Penemuan Terbimbing Berbantuan Software Autograf. Tesis Tidak dietrbitkan. Medan: Program Pascasarjana Unimed Medan.

Maisyarah, A.P. 2013. Perbedaan Kemampuan Pemahaman Konsep dan Komunikasi Matematika Antara Siswa Yang Diberikan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write (TTW) dengan Pembelajaran Langsung. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Unimed Medan

Ansari, B. 2009. Komunikasi Matematika Konsep dan Aplikasi. Banda Aceh: Yayasan Pena..

Arikunto, S. 1986. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara: Yogyakarta Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi

VI. Jakarta: Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Effendy, U.O. 2009. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Ekawati, E. 2010. Pembelajaran Matematika Berbantuan ICT dalam Meningkatkan Kemampuan Kognitif dan Afektif Siswa. Jurnal Edukasi Matematika. Vol 1 No 1. PPPPTK Matematika

Hudojo, H. 2005. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang:IKIP Malang

Jaya, I. 2010. Statistika Penelitian Untuk Pendidikan. Bandung: Citapustaka NCTM. 1989. Principles and Standards for Schoo Mathematics. Reston. VA:

NCTM

NCTM. 2005. Curiculum And Content Area Standars. Mathematical Standars. Reston. VA: NCTM

(38)

213

Martinis, Y & Bansun I, A. 2012. Taktik Mengembangkan Kemmapuan Individual Siswa.Jakarta : Referensi.

Polya, G (1985). How to Solve It . A New Aspect of Mathematical Method (2nd ed). Princeton, New Jersey : Princeton University Press.

Ruseffendi,E.T (1991a). Pengantar kepada Membantu Guru Mengem-bangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: IKIP Bandung Press

Sadiman, A.R, R., Haryono., A dan Rahardjito. 2008. Media Pendidikan.: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatnya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Saragih, S. 2007. Mengembangkan kemampuan Berpikir Logis dan Komunikasi Matematika Siswa Sekolah Menengah Pertama Melalui Pendekatan Mateamtika Realistik. Disertasi Tidak diterbitkan. Bandung: Program Pascasarjana UPI Bandung.

Sinaga, B.2008. Pengembangan Model Pembelajaran Matematik Berdasarkan Masalah Berbasis Budaya Batak (PBMB3). Disertasi tidak diterbitkan Surabaya :PPs Unesa

Rezyekiyah, S.M,R. 2014. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dan Kemandirian Belajar Siswa Mts DAR AL-MAARIF Kota Pinang Melalui Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Unimed Medan.

Sumarmo,U, Dedy, E dan Rahmat (1994). Suatu Alternatif Pengajaran untuk MeningkatkanPemecahan Masalah Matematika pada Guru dan Siswa SMA. Laporan Hasil Penelitian FPMIPA IKIP Bandung

Sumarmo, U. (1999). Implementasi Kurikulum Matematika 1993 pada Sekolah Dasardan Sekolah Menengah. Laporan Penelitian. IKIP Bandung : Tidak Dipublikasikan.

---. dkk. (2002). Alternatif Pembelajaran Matematika dalam MenerapkanKurikulum Berbasis Kompetensi. Makalah pada Seminar Tingkat Nasional FMIPA UPI. Bandung : Tidak Dipublikasikan.

---. (2003). Pengembangan Berpikir Matematik Tingkat Tinggi pada Siswa SLTP dan SMU serta Mahasiswa Strata Satu (S1) melalui berbagai PendekatanPembelajaran. Bandung, Laporan Penelitian Pascasarjana UPI. Bandung : Tidakdipublikasikan.

(39)

214

---. (2005). Pengembangan Berpikir Matematik Tingkat Tinggi Siswa SLTP dan SMU serta Mahasiswa Strata Satu melalui Berbagai PendekatanPembelajaran. Lemlit UPI : Laporan Penelitian.

Suryadi, D. (2004). Penggunaan Pendekatan Pembelajaran Tidak Langsung sertaPendekatan Gabungan Langsung dan Tidak Langsung dalam RangkaianMeningkatkan Kemampuan Berpikir Matematik Tingkat Tinggi Siswa SLTP.Disertasi. UPI Bandung : Tidak dipublikasikan. Tim Pasca Sarjana Unimed. 2013. Pedoman Administrasi dan Penulisan Tesis

dan Disertasi. Medan: PPs Unimed.

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Uno, H. 2009. Masri Kuadrat, Mengelola Kecerdasan Dalam Pembelajaran.Jakarta: Bumi Aksara.

Wirevenska, I. 2014. Upaya Meningkatkan Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematik Siswa Melalui Pendekatan Matematika Realistik Di SMP KARYA BUNDA. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Unimed Medan.

Yuslinawati. 2012. Perbedaan Kemampuan Komunikasi Matematika dan Pemecahan Masalah Antara Siswa Yang Diberikan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write (TTW) dengan Pembelajaran Langsung. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Unimed Medan.

Wahyudin. 2003. Kemampuan Guru Matematika, Calon Guru Matematika dan Siswa dalam Pembelajaran Matematika. Disertasi Doktor PPS UPI Bandung: tidak terbit

Wina, S. 2011. Perencanaan dan Desain Sitem Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group

Gambar

Gambar 1.1 Contoh Soal
Gambar : 1.2 Proses Penyelesaian Jawaban Komunikasi Matematika Siswa

Referensi

Dokumen terkait

Pemberdayaan Masyarakat menjadi badan yang penting bagi peneliti untuk melihat peran pemerintah kabupaten malang dalam pemberdayaan perempuan.. Mengenai metode penelitian

Dengan ini kami mohon dapat diproses untuk pengurusan Ijin Penelitian Berikut ini data-data yang perlu kami sampaikan :.

dianggap tepat untuk menggambarkan mengenai keadaan di lapangan yaitu.. mengenai materi apa saja yang dipelajari pada kegiatan ekstrakurikuler seni. tari, bagaimana pelaksanaan

MENURUT ORGANI SASI / BAGI AN ANGGARAN, UNI T ORGANI SASI , PUSAT,DAERAH DAN KEWENANGAN. KODE PROVINSI KANTOR PUSAT KANTOR

Metode Resistivitas Konfigurasi Wenner Untuk Menganalisis Aliran Rembesan (Seepage) Di Bendung Alam Wae Ela, Ambon.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

P erbaikan Mutu P endidikan Transformasi Sekolah Dan Implikasi Kebijakan. Yogyakarta:

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan desorpsi dan interaksi antara pasir putih yang terkontaminasi ion logam (Cd 2+ ) 50 ppm dengan variasi

Metode Resistivitas Konfigurasi Wenner Untuk Menganalisis Aliran Rembesan (Seepage) Di Bendung Alam Wae Ela, Ambon.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |