• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MENGGUNAKAN MEDIA KOMPUTER MICROSOFT POWER POINT DI KELAS VII-I SMP NEGERI 3 SIMANINDO T.A 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MENGGUNAKAN MEDIA KOMPUTER MICROSOFT POWER POINT DI KELAS VII-I SMP NEGERI 3 SIMANINDO T.A 2014/2015."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh :

Jhonalwin Nainggolan NIM 4111311003

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

Jhonalwin Nainggolan merpakan anak kedua dari lima bersaudara yang

dilahirkan di Huta Uruk Kabupaten Samosir, pada tanggal 15 Agustus 1993. Ayah

bernama A. Nainggolan dan Ibu bernama R.br Tamba. Pada tahun 1999, penulis

masuk SD Negeri 173811 Simanindo, Samosir dan lulus pada tahun 2005. Pada

tahun 2005, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 3 Simanindo, Samosir

dan lulus pada tahun 2008. Setelah itu pada tahun 2008, penulis melanjutkan

sekolah di SMA Negeri 1 Simanindo, Samosir dan lulus pada tahun 2011. Pada

tahun 2011, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas

Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala

rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penelitian dan skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa Dengan Menerapkan Contextual Teaching Learning (CTL) Menggunakan

Media Komputer Microsoft Power Point Di Kelas VII-I SMP Negeri 3 Simanindo

T.A2014/2015”, disusun untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: Bapak

Prof. Dr. P Siagian, M.Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penyusunan

proposal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima

kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si, Bapak Dr. Edy

Surya, M.Si, Bapak Drs. Syafari, M.Pd, selaku dosen penguji yang telah memberikan

saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya skripsi ini.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. M. Panjaitan,

M.Pd selaku dosen pembimbing akademik, Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd

selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta para staf pegawai di rektorat, Bapak

Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan beserta para staf pegawai di fakultas,

Bapak Dr. Edy Surya, M.Si selaku Ketua Jurusan Matematika, Bapak Drs. Zul Amry,

M.Si., Ph.D selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika, Bapak Drs. Yasifati

Hia, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Matematika, dan kepada seluruh Bapak dan Ibu

dosen beserta staf pegawai Jurusan Matematika yang telah membantu penulis.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Manuntun Sitanggang, S.Pd

selaku kepala sekolah SMP Negeri 3 Simanindo Samosir, Ibu Nurhijah Sitinjak,S.Pd

(5)

yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan

membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian.

Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Ayahanda A. Nainggolan

dan Ibunda R. Br Tamba yang selalu setia memberikan dukungan, doa, bantuan moril

maupun materil kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan di UNIMED.

Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada kakak dan adik penulis

yaitu Ida Lestari Nainggolan S.Hut, Yuni M Nainggolan, Krisnomi Nainggolan dan

Veiver Junior Nainggolan yang setia juga memberikan dukungan, semangat dan doa.

Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada sahabat-sahabat penulis

(Mohd. Zulfachri, Dinaria, Toga, Dewi, Dwi, Melati, Asmy, Dea, Erna, Dian, Nurul,

Cyntia dan semua teman mahasiswa EKAES 11), DIK A, DIK B, DIK C, NONDIK,

BILMATH, penulis juga mengucapkan terima kasih buat warga sekret IKBKM

(Wes, Aam, Marihot, Eco, Mia, Reynold, Shindy, Fitri, Immanuel, Toga Sinaga)

yang mendoakan penulis dalam mengerjakan skripsi ini serta kawan seperjuangan

Elisabeth, Santi Ramona, Krisna yang selalu memberikan motivasi, doa kepada

penulis sampai skripsi ini selesai.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi

ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun

bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun

dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam

memperkaya khasanah ilmu pendidikan matematika. Semoga Tuhan Yang Maha Esa

senantiasa mencurahkan rahmat-Nya kepada kita semua.

Medan, Juli 2015

Penulis,

(6)

iii

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN CONTEXTUAL TEACHINGAND LEARNING

(CTL) MENGGUNAKANMEDIA KOMPUTER MICROSOFT POWER POINT DI KELAS VII-I SMP

NEGERI3 SIMANINDOT.A 2014/2015

Jhonalwin Nainggolan (4111311003)

ABSTRAK

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dibagi dalam dua siklus, siklus I terdiri dari 2 kali pertemuan dan siklus II terdiri dari 2 kali pertemuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa melalui Penerapan Contextual Teaching and Learning menggunakan Media Komputer Microsoft Power Point pada materi bangun datar segiempat di kelas VII-I SMP Negeri 3 Simanindo T.A 2014/2015.

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-1 SMP Negeri 3 Simanindo Tahun Ajaran 2014/2015 yang berjumlah 20 orang siswa. Objek dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar matematika siswa dengan Penerapan Contextual Teaching and Learning menggunakan Media Komputer Microsoft Power Point.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan tes hasil belajar. Lembar observasi digunakan untuk melihat proses pembelajaran selama proses belajar mengajar dengan menerapkan pembelajaan kontekstual. Tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dan ketuntasan belajar siswa dalam menyelesaikan soal yang berkaitan dengan bangun datar segiempat setelah pembelajaran kontekstual dilakukan.

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa nilai rata-rata hasil observasi pembelajaran untuk peneliti pada siklus I adalah 2,85 dengan kategori baik sedangkan pada siklus II nilai rata-rata hasil observasi pembelajaran adalah 3,16 dengan kategori baik. Berdasarkan hasil tes awal diperoleh ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal (≥ ) adalah 5% dan nilai rata-rata kelas 46,75. Setelah pemberian tindakan I (siklus I) diperoleh ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal yaitu 60,0% dan nilai rata-rata kelas 63,5. Setelah pemberian tindakan II (siklus II) diperoleh ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal yaitu 85,0% dan nilai rata-rata kelas 80,25.

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN i

RIWAYAT HIDUP ii

ABSTRAK iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI vi

DAFTAR GAMBAR ix

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR LAMPIRAN xii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 6

1.3. Batasan Masalah 6

1.4. Rumusan Masalah 6

1.5. Tujuan Penelitian 7

1.6. Manfaat Penelitian 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA 8

2.1. Kerangka Teoritis 8

2.1.1. Pengertian Belajar 8

2.1.2. Pengertian Pembelajaran Matematika 9

2.1.3. Pengertian Hasil Belajar 10

2.1.4. Model Pembelajaran Kontekstual (CTL) 12

2.1.4.1.Pengertian dan Konsep Dasar Strategi Pembelajaran

Kontekstual 12

2.1.4.2.Komponen Pembelajaran Kontekstual 14

2.1.4.3.Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran

Kontekstual 20

2.1.5. Komputer Sebagai Media Pembelajaran 20

2.1.5.1. Microsoft PowerPoint 22

(8)

vii

2.1.6. Bangun Datar Segiempat 25

2.1.6.1. Persegi Panjang 25

2.1.6.2. Persegi 27

2.1.6.3. Jajargenjang 28

2.1.6.4. Belah Ketupat 30

2.1.6.5. Layang-Layang 32

2.1.6.6. Trapesium 34

2.2. Kerangka Konseptual 36

2.3. Hipotesis Penelitian 38

BAB III METODE PENELITIAN 46

3.1. Jenis Penelitian 46

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian 46

3.3. Subjek dan Objek Penelitian 46

3.4. Prosedur Penelitian 46

3.4.1. Siklus I 48

3.4.2. Siklus II 50

3.5. Alat Pengumpulan Data 53

3.5.1.Tes Tertulis 53

3.5.2.Observasi 54

3.5.3. Wawancara 55

3.6. Teknik Analisis Data 55

3.6.1. Reduksi Data 56

3.6.2. Pemaparan Data 56

3.6.2.1. Analisis Hasil Belajar Siswa 56

3.6.2.2. Analisis Observasi Aktivitas Guru 58

3.6.3. Penarikan Kesimpulan 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 60

(9)

4.1.1.1 Permasalahan I 60

4.1.1.2 Perencanaan Tindakan I 63

4.1.1.3 Pelaksanaan Tindakan I 63

4.1.1.4 Observasi I 65

4.1.1.5 Analisis Data Hasil Siklus I 66

4.1.1.5.1 Analisis Tes 66

4.1.1.5.2 Analisis Observasi 69

4.1.1.6 Refleksi I 73

4.2 Hasil Penelitian Siklus II 75

4.2.1 Permasalahan II 75

4.2.2 Perencanaan Tindakan II 75

4.2.3 Pelaksanaan Tindakan II 76

4.2.4 Observasi II 78

4.2.5 Analisis Data Hasil Siklus II 79

4.2.5.1 Analisis Tes 79

4.2.5.2 Analisis Observasi 81

4.2.6 Refleksi II 84

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian 85

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 90

5.2 Saran 91

(10)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I (siklus 1) 94

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II (siklus 1) 100

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I (siklus II) 106

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II (siklus II) 112

Lampiran 5 Lembar Kegiatan Siswa I 118

Lampiran 6 Lembar Jawaban Siswa LAS I 121

Lampiran 7 Alternatif Penyelesaian LAS I 125

Lampiran 8 Lembar Kegiatan Siswa II 128

Lampiran 9 Lembar Jawaban Siswa LAS II 130

Lampiran 10 Alternatif Penyelesaian LAS II 133

Lampiran 11 Lembar Kegiatan Siswa III 135

Lampiran 12 Lembar Jawaban Siswa LAS III 137

Lampiran 13 Alternatif Penyelesaian LAS III 141

Lampiran 14 Lembar Kegiatan Siswa IV 145

Lampiran 15 Lembar Jawaban Siswa LAS IV 147

Lampiran 16 Alternatif Penyelesaian LAS IV 150

Lampiran 17 Kisi-Kisi Tes Awal 153

Lampiran 18 Tes Awal 154

Lampiran 19 Alternatif Penyelesaian Tes Awal 155

Lampiran 20 Pedoman Penskoran Tes Awal 158

Lampiran 21 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar I 160

Lampiran 22 Tes Hasil Belajar I 161

Lampiran 23 Alternatif Penyelesaian Hasil Belajar I 163

Lampiran 24 Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar I 166

Lampiran 25 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar II 169

Lampiran 26 Tes Hasil Belajar II 170

Lampiran 27 Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar II 172

Lampiran 28 Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar II 175

(11)

Lampiran 30 Lembar Validasi Tes Hasil Belajar I 181

Lampiran 31 Lembar Validasi Tes Hasil Belajar II 184

Lampiran 32 Lembar Observasi Proses Pembelajaran I 187

Lampiran 33 Lembar Observasi Proses Pembelajaran II 190

Lampiran 34 Lembar Observasi Proses Pembelajaran III 193

Lampiran 35 Lembar Observasi Proses Pembelajaran IV 196

Lampiran 36 Analisis Tes Awal 199

Lampiran 37 Analisis Tes Hasil Belajar I 200

Lampiran 38 Analisis Tes Hasil Belajar II 201

Lampiran 39 Nilai Hasil Belajar Siswa Setiap Siklus 202

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia, karena

pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia dalam jangka panjang.

Pendidikan juga merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan

kualitas sumber daya manusia. Perkembangan dunia pendidikan yang semakin

pesat, menuntut lembaga pendidikan untuk bekerja lebih baik dalam

menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dengan pendidikan yang ada di

negara kita. Kegiatan proses belajar mengajar merupakan kegiatan inti dalam

upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Baik buruknya suatu proses

pembelajaran adalah salah satu faktor dominan dalam menentukan kualitas

pendidikan.

Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari kemajuan bidang

matematika bangsa tersebut. Seperti yang dikemukakan Morris Kline (dalam

Alex, 2010:1) bahwa: “Jatuh bangunnya suatu bangsa dewasa ini tergantung dari

kemajuan dibidang matematika”. Untuk menghadapinya, dituntut sumber daya

yang handal, mampu berkompetisi secara global sehingga diperlukan kemampuan

yang tinggi, melibatkan pemikiran kritis, sistematis, logis, kreatif dan kemauan

kerjasama yang efektif.

Slameto (2010:72) menyatakan bahwa: “Matematika adalah suatu jalan

untuk menuju pemikiran yang jelas, tepat, teliti, yang melandasi semua ilmu

pengetahuan dan filsafat bahkan keberhasilan suatu negara tergantung dari

kemajuan matematikanya”. Matematika merupakan mata pelajaran yang

mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kualitas SDM dengan jalan

mengembangkan kemampuan berpikir logis, rasional dan sistematis, serta

mendasari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Cornelius (dalam

Abdurrahman, 2012:253) menyatakan bahwa:

Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan (1) sarana berpikir yang jelas dan logis, (2) sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, (3) sarana mengenal pola-pola hubungan

(13)

dan generalisasi pengalaman, (4) sarana mengembangkan kreativitas, dan (5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.

Selama ini guru dipandang sebagai sumber informasi utama namun

karena semakin majunya teknologi maka siswa dapat dengan mudah mendapatkan

informasi yang dibutuhkannya, maka guru seharusnya tanggap dan mampu

menyesuaikan diri terhadap perkembangan tersebut. Peran guru sebagai fasilitator

adalah memfasilitasi proses pembelajaran yang berlangsung di kelas. Guru

memilih atau merancang rencana pembelajaran yang sesuai dengan kondisi kelas

dan berusaha mengarahkan siswa untuk berperan aktif dan bertanggungjawab

terhadap proses serta hasil pembelajaran. Sedangkan peran guru sebagai

katalisator adalah guru membantu siswa dalam menemukan kekuatan, talenta, dan

kelebihan mereka. Guru bertindak sebagai pembimbing yang mampu

menumbuhkan dan mengembangkan rasa cinta siswa akan proses pembelajaran

serta membantu siswa untuk mengerti cara belajar yang optimal. Hal ini di

kemukakan Ahmad 2001: (dalam http://edukasi.kompasiana.com/2011/10/28/pera

nan-guru-dalam-pengembangan-pendidikan-karakter-di-sekolah/) bahwa:

Dalam pengembangan karakter peserta didik, guru berkedudukan sebagai fasilitator, dan katalisator atau teladan. Sebagai fasilitator, guru berperan sebagai sutradara yang mengarahkan, membimbing, memfasilitasi dalam proses pembelajaran sehingga peserta didik dapat melakukan dan menemukan sendiri hasil belajarnya. Sedangkan sebagai katalisator, guru membantu mengarahkan dan mengembangkan aspek kepribadian, karakter, dan intelektual siswa sehingga siswa mengerti bahwa proses belajar adalah proses yang berkesinambungan.

Dalam proses pembelajaran apabila guru dapat menerapkan kedua peran

tersebut maka segala kegiatan dalam pembelajaran akan terasa lebih

menyenangkan dan lebih bermakna bagi siswa. Hal ini juga seharusnya berlaku

bagi mata pelajaran matematika. Namun pada kenyataannya, banyak siswa yang

mengatakan bahwa pelajaran matematika adalah pelajaran yang sulit untuk

dimengerti dan membosankan serta tidak menarik. Seperti yang dikemukakan

oleh Abdurrahman (2009:252) bahwa: “Dari berbagai bidang studi yang diajarkan

(14)

3

para siswa, baik yang tidak berkesulitan belajar, dan lebih-lebih bagi siswa yang

berkesulitan belajar”. Hal ini dikarenakan matematika disajikan dalam bentuk

yang terkesan sulit untuk dipelajari, hanya merupakan konsep-konsep, teori lalu

contoh soal dan tidak ada aplikasi dalam kehidupan sehari-hari, akibatnya siswa

sering merasa bosan, dan kurang berminat belajar matematika sehingga

mengakibatkan rendahnya hasil belajar matematika.

Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar matematika,

antara lain yaitu kurangnya minat siswa menerima pelajaran yang diberikan guru

karena dianggap paling sulit, rendahnya penguasaan siswa terhadap konsep.

Selain itu, dalam proses pembelajaran siswa sering merasa jenuh dan bosan

karena proses pembelajaran yang dilakukan guru tidak efektif dan efisien seperti

metode mengajar guru yang kurang bervariasi, bersifat konvensional dan lebih

banyak didominasi oleh guru, akibatnya pencapaian hasil belajar tidak optimal.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti (tanggal 12 januari

2015) hasil belajar matematika siswa di SMP Negeri 3 Kecamatan Simanindo,

khususnya di kelas VII-I rendah. Dari hasil tes diagnostik yang dilakukan peneliti

terhadap siswa kelas VII-I diperoleh tingkat ketuntasan sangat rendah. Skor

[image:14.595.56.549.523.725.2]

rata-rata diagnostik adalah 46,75. Hasil lengkapnya dapat dilihat dari table berikut:

Tabel 1.1. Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa pada Tes Diagnostik Persentase Penguasaan Tingkat Ketuntasan Banyak Siswa Persentase Jumlah Rata-rata Nilai Siswa 90% - 100%

80% - 89%

65% - 79%

55% - 64%

00% - 54%

Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 0 1 0 5 14 0% 5% 0% 25% 70% 46,75 (Sangat rendah)

(15)

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa dari 20 siswa terdapat 1 siswa(5%)

yang memperoleh nilai diatas KKM dan sebanyak 19 orang siswa (95%) yang

memperoleh nilai dibawah KKM. Sehingga dari data tersebut dapat disimpulkan

bahwa, penguasaan siswa terhadap materi segiempat masih sangat rendah.

Dari hasil tes diagnostik tersebut, ada beberapa masalah yang dialami oleh

siswa dalam menyelesaikan soal segiempat yaitu:

a. Siswa tidak memahami konsep keliling dan luas segiempat.

b. Siswa berkesulitan dalam menyelesaikan operasi hitung penjumlahan.

c. Siswa berkesulitan dalam menyelesaikan operasi hitung perkalian dan

pembagian.

d. Siswa kurang teliti sehingga salah dalam melakukan perhitungan

Faktor lain yang menyebabkan rendahnya hasil belajar matematika siswa

terletak pada penerapan model serta metode mengajar yang kurang efektif. Seperti

yang di ungkapkan oleh Trianto, (2011:5) bahwa : “Berdasarkan hasil analisis

penelitian terhadap rendahnya hasil belajar peserta didik yang disebabkan

dominannya proses pembelajaran konvensional. Pada pembelajaran ini suasana

kelas cenderung teacher –centered sehingga siswa menjadi pasif”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Nurhijah Sitinjak (tanggal 12

januari 2014) bertempat di SMP Negeri 3 Kecamatan Simanindo, penyebab

rendahnya hasil belajar siswa di sekolah tersebut khususnya kelas VII adalah

kurangnya minat belajar siswa dan fasilitas sekolah yang memadai. Peneliti juga

mengamati bahwa ketika dalam melakukan pembelajaran guru tersebut

menggunakan pembelajaran konvensional yaitu dengan menjelaskan materi

pelajaran, atau dengan diskusi dan di tambah dengan pemberian tugas mandiri

kepada siswa selesai memberikan penjelasan materi ajar di kelas. Selain itu guru

tersebut jarang menggunakan media pembelajaran. Oleh karena jarang

menggunakan media pembelajaran, peneliti tertarik menggunakan Media

Komputer Microsoft Power Point, dimana dalam penggunaanya dibutuhkan

infocus. Menurut hasil wawancara infocus di sekolah tersebut berjumlah 2 unit.

Beliau juga mengatakan bahwa nilai matematika peserta didik lebih rendah di

(16)

5

rendahnya hasil belajar siswa dengan memberikan motivasi kepada siswa dengan

memberikan soal-soal latihan di kelas maupun di rumah.

Untuk membuat hasil belajar matematika meningkat guru seharusnya

memberikan motivasi dan guru memakai berbagai model dan media pembelajaran

yang disesuaikan dengan materi dan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan.

Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran matematika di SMP

Negeri 3 Kecamatan Simanindo, peneliti menerapkan contextual teaching and

learning pada materi bangun datar segiempat.

Peneliti memiliki anggapan bahwa diperlukan suatu pembelajaran yang

dapat membuat siswa senang untuk belajar matematika, dapat menghubungkan

konsep pemikiran yang dimilikinya ke dalam dunia nyata agar dapat memotivasi

siswa untuk menerapkan pengetahuannya ke dalam kehidupan mereka sehari-hari

sehingga pemahaman konsep siswa meningkat. Pembelajaran yang diduga dapat

digunakan untuk tujuan tersebut adalah pembelajaran kontekstual (contextual

teaching and learning).

Pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning) adalah

konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan

dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara

pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari,

dengan mengaitkan komponen-komponen utama pembelajaran efektif, yaitu :

kontruktivisme (contructivism), menemukan (inquiry), bertanya (questioning),

masyarakat belajar (learning community), pemodelan (modeling), refleksi

(reflection), dan penilaian yang sebenarnya (authentic assesment).

Pembelajaran kontekstual menuntut perubahan-perubahan dalam

mengorganisasikan kelas, penggunaan metode mengajar, meningkatkan keaktifan

dan kemampuan pemahaman siswa, mengembangkan materi pelajaran

matematika dengan baik, sehingga penguasaan konsep dan pengetahuannya akan

lebih luas.

Berdasarkan uraian diatas terlihat adanya kesenjangan antara harapan

dengan kenyataan, disatu sisi diharapkan prestasi belajar siswa tentang

(17)

belajar siswa belum sesuai dengan harapan. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk

melaksanakan penelitian dengan judul: “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Dengan Menerapkan Contextual Teaching Learning (CTL) Menggunakan Media

Komputer Microsoft Power Point Di Kelas VII SMP Negeri 3 Simanindo T.A

2014/2015”.

1.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, beberapa masalah dapat

diidentifikasi sebagai berikut:

1) Matematika dianggap palajaran yang sangat sulit,

2) Pembelajaran masih berpusat pada guru,

3) Kurangnya penggunaan media dalam pembelajaran,

4) Proses pembelajaran yang dilakukan masih di dominasi oleh pembelajaran

konvensional,

5) Proses pembelajaran bangun datar segiempat tidak pernah menerapakan

pembelajaran kontekstual menggunakan media komputer microsoft power

point.

1.2 Batasan Masalah

Melihat luasnya cakupan masalah-masalah yang teridentifikasi

dibandingkan waktu dan kemampuan yang dimiliki penulis, maka penulis perlu

memberi batasan terhadap masalah yang dikaji agar lebih terarah dan jelas.

Masalah dalam penelitian ini dibatasi hanya pada penerapan contextual teaching

and learning menggunakan media komputer microsoft power point untuk

meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi segiempat di SMP

Negeri 3 Kecamatan Simanindo tahun ajaran 2014/2015.

1.3 Rumusan Masalah

Perumusan masalah pada penelitian ini adalah: Apakah penerapan

contextual teaching and learning (CTL) dapat meningkatkan hasil belajar

(18)

7

1.4 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui apakah penerapan contextual teaching and learning

(CTL) menggunakan media komputer microsoft power point dapat meningkatkan

hasil belajar matematika siswa di SMP Negeri 3 Simanindo T.A 2014/2015.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut :

1. Bagi siswa, melalui penerapan contextual teaching and learning

menggunakan media komputer microsoft power point diharapkan dapat

meningkatkan perhatian terhadap materi yang diajarkan dalam pelajaran

matematika sehingga dapat memahami materi yang diajarkan yang

mengakibatkan meningkatnya hasil belajar matematika siswa kelas VII-I

SMP N 3 Simanindo.

2. Bagi guru, sebagai bahan masukan bahwa penerapan contextual teaching

and learning menggunakan media komputer microsoft power point dapat

digunakan sebagai alternatif pembelajaran dalam upaya meningkatkan

pemahaman konsep matematika siswa serta sebagai bahan pertimbangan

untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

3. Bagi pihak sekolah, sebagai bahan masukan kepada pengelola sekolah

dalam pembinaan dan peningkatan mutu pendidikan.

4. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan dalam

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh kesimpulan

bahwa pembelajaran kontekstual menggunakan media komputer microsoft power

point dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas VII-I SMP Negeri 3

Simanindo Samosir. Upaya yang dilakukan peneliti pada pembelajaran untuk

meningkatkan pemahaman konsep siswa adalah menerapkan 7 komponen

pembelajaran kontekstual yaitu: konstruktivisme (constructivism), menemukan

(inquiry), bertanya (questioning), masyarakat belajar (learning community),

pemodelan (modeling), refleksi (reflection), dan penilaian yang sebenarnya

(authentic assesment). Dari hasil observasi pelaksanaan pembelajaran diperoleh

bahwa pelaksanaan pembelajaran mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus

II. Pelaksanaan pembelajaran berdasarkan hasil observasi untuk guru pada siklus I

sebesar 2,85 meningkat pada siklus II menjadi 3,16. Berdasarkan hasil tes hasil

belajar yang diberikan kepada siswa pada siklus I diperoleh nilai rata-rata sebesar

63,5 dan meningkat pada siklus II menjadi 77,5 sehingga diperoleh peningkatan

rata-rata pemahaman konsep siswa sebesar 14,00. Selain itu, diperoleh

peningkatan ketuntasan belajar sebanyak 5 orang (25,00%), yaitu dari 12 orang

siswa (60,00%) pada siklus I meningkat menjadi 17 orang siswa (85,00%) pada

siklus II dan tingkat ketuntasan klasikal yang diperoleh pada siklus II yakni

85,00% sudah mencukupi syarat ketuntasan klasikal yaitu ≥ 85% siswa yang

mencapai tes kemampuan pemahaman konsep  65.

(20)

91

5.2 SARAN

Adapun saran-saran yang diajukan berdasarkan hasil penelitian,

pembahasan serta kesimpulan adalah sebagai berikut :

1. Bagi guru matematika kelas VII-I SMP Negeri 3 Simanindo Samosir,

diharapkan menerapkan pembelajaran kontekstual menggunakan media

komputer microsoft power point dengan memberikan motivasi,

memperbanyak diskusi dan memperbanyak memberi

pertanyaan-pertanyaan yang menuntun siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang

diberikan agar siswa semakin mengerti dan hasil belajar matematika siswa

dapat meningkat.

2. Guru diharapkan membentuk kelompok siswa yang anggotanya terdiri dari

siswa berkemampuan tinggi, sedang dan rendah agar disetiap kelompok

agar semua anggota aktif berinteraksi dalam mendiskusikan soal-soal

latihan.

3. Bagi guru yang akan menggunakan model pembelajaran model

pembelajaran kontekstual harus mengoptimalkan inquiry (menemukan)

agar siswa memiliki banyak kesempatan untuk mengemukakan pendapat

dan menemukan sendiri konsep matematika dan berani untuk menanyakan

hal-hal yang kurang dipahami kepada guru untuk menemukan konsep itu.

4. Bagi peneliti lanjutan yang ingin melakukan penelitian sejenis disarankan

untuk menyediakan alokasi waktu yang lebih karena pembelajaran ini

menggunakan waktu yang lebih banyak dan memperhatikan

kelemahan-kelemahan yang ada pada peneliti, sehingga penelitian yang dilakukan

(21)

Abdurrahman, M., (2012), AnakBerkesulitanBelajar, RinekaCipta, Jakarta.

Ahmad,(2011), Peranan Guru dalam Pengembangan Pendidikan Karakter diSekolah,http://edukasi.kompasiana.com/2011/10/28/peranan-guru-dalam-pengembangan-pendidikan-karakter-di-sekolah/(diakses 23 Januari 2015)

Alex, R., (2010).,PenerapanSrategi TTW ( THINK TALK WRITE ) Dengan Menggunakan LASUntukMeningkatkanAktivitasDan HasilBelajar MatematikaSiswaPadaPersamaanKuadratkelas X SMA Swasta HKBP Sidorame Medan TahunAjaran 2010/2011, Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan

Arikunto, S., Suhardjono., dan Supardi., (2012), Penelitian Tindakan Kelas, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

_________________, (2013), Dasar-DasarEvaluasiPendidikan ,BumiAksara, Jakarta.

Arsyad, A.,(2009). Media Pembelajaran, PT Raja GrafindoPersada, Jakarta.

Aqib, Z.,(2008). PenelitianTindakanKelas, PenerbitYramaWidya, Bandung.

Choto, A., (2009), http://www.aanchoto.com/defenisi-karakteristik-matematika.html (diakses 23 Januari 2015)

Djamarah., S. B., Zain.,dan Aswan., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta),Proses BelajarMengajar,BumiAksara, Jakarta.

Hudojo, H.,(2005), Pengembangan kurikulum dan Pembelajaran Matematika, UM Press, IKIP Malang.

http://www.scribd.com/doc/47585730/Pengertian-Power-Point.(diaksestanggal 24 Januari 2015)

Kunandar., (2009),

LangkahMudahPenelitianTindakanKelasSebagaiPengembanganProfesi Guru, PT Raja GrafidoPersada, Jakarta.

(22)

93

Nurkencana, W., danSunartana., (1992), EvaluasiHasilBelajar, Penerbit Usaha Nasonal, Surabaya.

Rusman., (2011), Model-Model Pembelajaran, PT Raja GrafindoPersada, Jakarta.

Sagala, S., (2009).KonsepdanMaknaPembelajaran, PenerbitAlfabet, Bandung.

Sanjaya, W., (2009), StrategiPembelajaranBerorientasiStandar Proses Pendidikan,Kencana, Jakarta.

Slameto., (2010), Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta

Sugijono., A. M. C., (2007), Matematika Untuk SMP Kelas VII Semester 2, Erlangga, Jakarta

Sugiono., (2010), Metode Penelitian Pendidikan , Alfabeta, Bandung

Sudjana, N., (2009),Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung

Trianto., (2011),Mendesain Model PembeajaranInovatif-Progresif, PenerbitKencana, Jakarta.

Gambar

Tabel 1.1. Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa pada Tes Diagnostik

Referensi

Dokumen terkait

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) dalam Upaya Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas

Kontribusi Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Berorientasi Learning Community dilengkapi Media Cd interaktif Terhadap Hasil Belajar Kimia

Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada siswa kelas II SDN

Penerapan Pendekatan Ctl ( Contextual Teaching And Learning ) Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bangun Ruang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian

Aktivitas belajar siswa melalui penerapan model Contextual Teaching Learning meningkat, ditunjukan dengan siswa yang terlibat aktif dalam melaksanakan diskusi,

Ada perbedaan antara penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar matematika materi himpunan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa melalui penerapan pendekatan Contextual Teaching

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika pada materi kubus dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada Siswa