ANALISIS NILAI PERUSAHAAN PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX
Oleh Laeli Azizah NIM. 11170810000008
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1443 H/2021 M
ii
ANALISIS NILAI PERUSAHAAN PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh Laeli Azizah NIM. 11170810000008
Di Bawah Bimbingan
Dr. Faizul Mubarok NIDN.2014058801
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1443 H/2021 M
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Senin, 03 Juni 2021 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa:
1. Nama : Laeli azizah 2. NIM : 11170810000008 3. Jurusan : Manajemen
4. Judul Skripsi : Analisis Nilai Perusahaan pada Jakarta Islamic Indeks
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan mahasiswa yang bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 03 Juni 2021
1. Dr. Faizul Mubarok (________________) NIDN. 2014058801 Penguji 1
2. Supriono, SE., MM. (________________)
NIP. 197201112014111001 Penguji 2
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Rabu, 22 Desember 2021 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:
1. Nama : Laeli azizah 2. NIM : 11170810000008 3. Jurusan : Manajemen
4. Judul Skripsi : Analisis Nilai Perusahaan pada Jakarta Islamic Indeks
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan mahasiswa yang bersangkutan selama ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 22 Desember 2021
1. Amalia, SE., MSM (________________)
NIP. 19740821 200901 2 005 Ketua
2. Dr. Faizul Mubarok (________________) NIDN. 2014058801 Pembimbing
3. Dr. Titi Dewi Warninda, SE.,M. Si (________________) NIP. 19731331 200501 2 002 Penguji Ahli
v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan dibawah ini Nama : Laeli azizah NIM : 11170810000008 Jurusan : Manajemen
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penelitian skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa izin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas karya ini.
Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang benar ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap dikenakan sanksi berdasarkan hukum yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, 22 Desember 2021 Yang menyatakan
(Laeli Azizah)
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Identitas Pribadi
Nama :Laeli Azizah
Tempat, Tanggal Lahir :Kebumen, 27 Oktober 1999
Jenis Kelamin :Perempuan
Agama :Islam
Kewarganegaraan :Indonesia
Email :[email protected]
II. Pendidikan
2005 - 2011 :SDN 3 Wonokromo
2011 - 2014 :SMPN 1 Alian
2014 - 2017 :MAN 1 Kebumen
2017 - 2021 :UIN Syarif Hidayatullah Jakarta III. Pengalaman Organisasi
2018 - 2019 :Anggota Divisi Komunikasi dan Informasi Forum Mahasiswa Bidikmisi (FORMABI) UIN Jakarta
2019 - 2020 :Sekertaris Departemen Internal HMJ Manajemen UIN Jakarta
vii
ABSTRACT
Indonesia's economic conditions have experienced many developments. The trade war between the United States and China as well as the Covid-19 pandemic caused the economic growth of developing countries to experience an economic slowdown. The purpose of this study is to analyze the effect of Debt to Assets (DAR), Current Ratio (CR), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Company Size (SIZE) on Firm Value (Tobin's Q) in the Jakarta Islamic Index ( JII).
This research is sourced from the annual financial statements of companies in the Jakarta Islamic Index from 2011-2020 with a sample of eleven companies and the sampling technique is purposive sampling with the best model Random Effect Model.
The results of the study simultaneously all independent variables effect on the dependent variable. Partially the independent variables Debt to Asset (DAR), Current Ratio (CR), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), have an effect on firm value, while the SIZE variable has no effect on firm value. Thus, it is important for companies to pay attention to company value as seen from Debt to Assets (DAR), Current Ratio (CR), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) to serve as the basis for investors' considerations in investing.
Keywords: DAR, CR, ROA, ROE, SIZE, Firm Value
viii
ABSTRAK
Kondisi perekonomian Indonesia telah mengalami banyak perkembangan.
Perang dagang antara Amerika Serikat dengan Tiongkok serta pandemi Covid-19 yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi negara berkembang mengalami perlambatan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Debt to Asset (DAR), Current Ratio (CR), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Ukuran Perusahaan (SIZE) terhadap Nilai Perusahaan (Tobin’s Q) di Jakarta Islamic Indek (JII). Penelitian ini bersumber dari laporan keuangan tahunan perusahaan di Jakarta Islamic Indek dari tahun 2011-2020 dengan sampel sebelas perusahaan dan teknik pengambilan sampel purposive sampling dengan model terbaik Random Effect Model. Hasil penelitian secara simultan semua variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Secara parsial variabel independen Debt to Asset (DAR), Current Ratio (CR), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), memiliki pengaruh terhadap Nilai Perusahaan, sedangkan variabel SIZE tidak berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan. Dengan demikian, pentingnya perusahaan memperhatikan nilai perusahaan dilihat dari Debt to Asset (DAR), Current Ratio (CR), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) guna sebagai dasar pertimbangan investor dalam berinvestasi.
Kata kunci: DAR, CR, ROA, ROE, SIZE, Nilai Perusahaan
ix
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Allhamdulillahirabil’alamin, puji dan syukur kepada Allah SWT yang selalu memberikan rahmat-Nya, sholawat serta salam Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan ke zaman yang terang benderang. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis dalam penelitian ini menganalisis pengaruh DAR, CR, ROA, ROE dan ukuran perusahaan terhadap Nilai Perusahaan (Tobin’s Q) pada Jakarta Islamic Index (JII) Periode 2011-2020.
Dalam penulisan skripsi ini penulis mendapat bimbingan, arahan, dan dukungan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan rasa terimakasih kepada:
1. Keluarga tercinta Bapak Sarono, Ibu Roijah, Hakim dan Uji, serta adik Lutfi dan Afi yang senantiasa memberikan dukungan, doa, dan semangat yang tidak pernah putus dalam segala hal.
2. Prof.Dr.Amilin, S.E., AK., M.Si., CA., QIA., BKP., CRM P., Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Murdiah Hayati, S.kom., MM., selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Amalia, SE., MSM, selaku Sekertaris Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak Ade Suherlan, MM, selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan motivasi, dan bimbingan kepada penulis selama menyelesaikan studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
x
6. Bapak Dr. Faizul Mubarok, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu, memberikan masukan, arahan, nasehat dan saran dalam melakukan penelitian.
7. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis selama kuliah.
8. Seluruh staff dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
9. Seluruh mahasiswa angkatan 2017, teruntuk kelas Manajemen Keuangan semoga kalian semua sukses kedepannya.
10. Sahabat tercinta Mesya, Dwi, Ratna, yang telah membantu penulis dalam masa kuliah hingga penyusunan skripsi ini yang selalu memberikan semangat dan motivasi dalam banyak hal. Terimakasih telah menjadi sahabat dan keluarga penulis dalam senang dan sedihnya.
11. Teman-teman sohib Resta, Sumi, Adel, Rena, Ayu, Fikria, Vivi, Indah, Mutia, Putri.
Penulis menyadari bahwasanya skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dan masih memiliki banyak kekurangan. Dengan demikian penulis mengharapkan saran yang membangun dari pembaca dan memberi kritik skripsi ini demi penyempurnaan hasil penelitian.
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ... iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ... v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vi
ABSTRACT ... vii
ABSTRAK ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 10
C. Tujuan Penelitian ... 10
D. Manfaat Penelitian ... 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12
A. Teori Terkait ... 12
1. Signalling Teori ... 12
2. Analisis Laporan Keuangan ... 13
3. Analisis Rasio Keuangan ... 16
4. Ukuran Perusahaan ... 24
5. Nilai Perusahaan ... 25
B. Penelitian Terdahulu ... 27
C. Kerangka Pemikiran ... 35
D. Keterkaitan antar Variabel dan Hipotesis ... 36
xii
E. Hipotesis ... 40
BAB III METODE PENELITIAN... 42
A. Populasi dan Sampel ... 42
B. Data dan Sumber Data ... 44
C. Metode Pengumpulan Data ... 44
D. Metode Analisis Data ... 44
E. Definisi Operasional Variabel ... 54
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 58
A. Gambaran Umum Perusahaan ... 58
B. Temuan Penelitian ... 64
1. Analisis Statistik Deskriptif ... 64
2. Pemilihan Model Regresi Data Panel ... 72
3. Uji Asumsi Klasik ... 75
C. Pembahasan ... 79
1. Analisis Regresi Data Panel ... 79
2. Pengujian Hipotesis ... 81
3. Hasil Penelitian ... 85
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 92
A. Simpulan ... 92
B. Saran ... 94
DAFTAR PUSTAKA ... 95
LAMPIRAN ... 105
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1. Penelitian Terdahulu ... 27
Tabel 3. 1. Seleksi Sampel Penelitian ... 43
Tabel 3. 2. Daftar Sampel Perusahaan ... 43
Tabel 3. 3. Durbin-Watson d Test: Pengambilan Keputusan ... 52
Tabel 4. 1. Nilai Statistik Deskriptif Periode 2011-2020 ... 71
Tabel 4. 2. Hasil Uji Chow... 72
Tabel 4. 3. Hasil Uji Hausman ... 73
Tabel 4. 4. Hasil Uji Langrange Multiplier ... 74
Tabel 4. 5. Hasil Uji Multikolinearitas... 77
Tabel 4. 6. Hasil Uji Breusch-Pagan-Godfrey ... 78
Tabel 4. 7. Hasil Uji Autokorelasi ... 79
Tabel 4. 8. Hasil Uji Random Effect Model ... 80
Tabel 4. 9. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 81
Tabel 4. 10. Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji T) ... 82
Tabel 4. 11. Hasil Koefisien Determinasi ... 84
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1. Kapitalisasi Pasar BEI Pada Jakarta Islamic Index Periode 2011-2020 . 2
Gambar 1. 2. Harga Saham Syariah di Jakarta Islamic Index Periode 2020 ... 4
Gambar 1. 3. Jumlah Saham Syariah Dalam Daftar Efek Syariah Periode 2011-2020 4 Gambar 2. 1. Kerangka Pemikiran ... 35
Gambar 4. 1. Nilai Tobin's Q Periode 2011-2020 ... 64
Gambar 4. 2. Nilai Debt To Asset Periode 2011-2020 ... 66
Gambar 4. 3. Nilai Current Ratio Periode 2011-2020 ... 67
Gambar 4. 4. Nilai Return On Asset Periode 2011-2020 ... 68
Gambar 4. 5. Nilai Return On Equity Periode 2011-2020 ... 69
Gambar 4. 6. Nilai Firm Size Periode 2011-2020 ... 70
Gambar 4. 7. Hasil Uji Normalitas... 76
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi perekonomian di negara Indonesia telah mengalami banyak perkembangan, seiring dengan berkembangnya perekonomian dan kemajuan teknologi yang tercermin dari pekembangan dunia bisnis. Tahun 2018 terjadi perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang menyebabkan pertumbuhan perekonomian negara berkembang mengalami perlambatan ekonomi. Berdasarkan World Economic Outlook (2019) nilai pertumbuhan ekonomi negara berkembang sebesar 4,5%. Nilai ini mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 4,9%. Seiring adanya perlambatan ekonomi pada negara berkembang, perekonomian Indonesia tidak ikut mengalami pelemahan. Dilihat dari pertumbuhan ekonomi dalan empat tahun terakhir terus mengalami peningkatan.
Berdasarkan Kemenperin (2018) peningkatan ekonomi Indonesia empat tahun terakhir disebabkan adanya perbaikan ekspor, konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, dan peningkatan investasi. Perekonomian Indonesia yang semakin tinggi disebabkan salah satunya adanya peningkatan investasi pada Jakarta Islamic Index yaitu perusahaan sektor industri manufaktur yang memiliki potensi besar dan dapat berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto. Subsektor
2
makanan dan minuman, logam dasar, mesin dan perlengkapan inilah yang mengalami pertumbuhan tinggi. Berdasarkan Kemenke (2021) dalam lima tahun terakhir, saham syariah meningkat sebesar 8,62% menunjukan performa yang sangat baik.
Gambar 1. 1. Kapitalisasi Pasar Bursa Efek Indonesia Pada Jakarta Islamic Index Periode 2011-2020
Sumber: OJK
Dilihat dari Kapitalisasi Pasar Bursa Efek Indonesia pada Saham Syariah yang terdaftar di Jakarta Islamic Index dari tahun ke tahun periode 2011-2018 menunjukan adanya peningkatan pertumbuhan yang signifikan pada tahun 2016, penurunan terbesar pada tahun 2015. Hal ini menunjukan saham syariah mampu mengembalikan kestabilan kapitalisasi pasarnya dalam kurun waktu yang cukup cepat, kenaikan pada tahun berikutnya cukup signifikan dalam menutupi penurunan yang terjadi pada tahun sebelumnya.
1.414
1.671 1.672 1.944
1.737 2.035
2.288 2.239 2.318
2.058
2010 2012 2014 2016 2018 2020 2022
3
Pada tahun 2020 wabah dunia yaitu Covid-19 datang memberi dampak terhadap perekonomian yang mempengaruhi semua pasar keuangan di seluruh dunia (Koundouri & Sachs, 2021). Salah satunya ekonomi di Indonesia yang ikut terkena dampaknya serta mempengaruhi proyeksi pasar (Nasution et al., 2020;
Yamali & Putri, 2020). Pertumbuhan ekonomi berbagai negara mengalami penurunan kinerja hingga kontraksi pada beberapa negara yang berimbas pada investasi yang mengalami penurunan (Li et al., 2021). Berdasarkan tinjauan ekonomi, keuangan, & fiskal oleh kementrian keuangan edisi II 2020 menunjukan pertumbuhan PDB Tiongkok sebagai negara asal Covid-19 berkontraksi -6,8%. Kontraksi lain juga terjadi pada Eropa -3,3%, Prancis -5,4%.
berbeda dengan Asia, Korea Selatan 1,3%, Indonesia 3,0%, dan Vietnam 3,8%.
Turunnya kinerja pertumbuhan ekonomi dunia sebagian besar merupakan konsekuensi dari kebijakan luar biasa yang diambil untuk menekan penularan Covid-19. Sejumlah penelitian berfokus pada dampak guncatan pandemi dan reaksi kebijakan (Wang et al., 2021). Dampak lain yang ikut dirasakan yaitu berimbas pada harga saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Iindek mengalami penurunan yang cukup signifikan pada bulan Maret. Meskipun terkena imbas pandemi saham syariah secara perlahan mampu kembali bangkit, ditunjukan dari gambar 1.2 dimana semenjak bulan Maret Jakarta Islamic Index perlahan mampu bangkit walaupun di bulan September sempat kembali menurun tetapi pulih kembali dan mengalami peningkatan hingga saat ini.
4
Gambar 1. 2. Harga Saham Syariah Pada Jakarta Islamic Index Periode 2020 Sumber: BEI
Berdasarkan Otoritas Jasa keuangan (OJK) pasar saham syariah juga diklam sebagai salah salah satu instrumen pasar modal yang mengalami pertumbuhan pesat dimasa Covid-19 dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp3,362 triliun atau 59% dari total kapasitas pasar saham Indonesia sebesar Rp 5,612 triliun pada bulan November.
Gambar 1. 3. Jumlah Saham Syariah Dalam Daftar Efek Syariah Periode 2011- 2020
Sumber: OJK
642,80 565,01
476,39 542,50 528,97 533,80 555,63 556,67 518,90 545,66 597,80 630,42
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sep Okt Nov Des
253
318 336 334 331 345 375 407 435 469
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
5
Berdasarkan Daftar Efek Syariah (DES) investasi saham syariah selama sepuluh tahun dari tahun 2011-2020 selalu mengalami peningkatan tiap tahunnya. Berdasarkan data Otoritas Jasa keuangan (OJK) jumlah saham syariah meningkat sebesar 85% menjadi 469 saham jika dibandingkan dengan jumlah saham pada tahun 2011 sebesar 253 saham. Selain itu berdasarkan data IDX Islam jumlah investor syariah terus meningkat selama enam tahun terakhir dari tahun 2015 sebesar 4,908 investor hingga pada tahun 2020 menjadi 81.413 investor.
Peningkatan investor saham syariah tidak lepas dari peran dan kebijakan serta edukasi dalam memberikan literasi pasar saham syariah. Meskipun ditengah pandemi jumlah investor syariah terus meningkat dan dengan adanya perkembangan teknologi, serta usaha perusahaan dalam menjaga nilai perusahaan.
Husnan (1997) nilai perusahaan adalah harga yang bersedia dibayar oleh para calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Halim (2015) bagi perusahaan yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (go public) indikator nilai perusahaan tercermin pada harga pasar perusahaan. Nilai perusahaan merupakan presepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang terkait dengan harga sahamnya (Sujoko & Soebiantoro, 2007). Investor sangatlah sensitif terhadap nilai suatu perusahaan dalam mengambil keputusan dalam berinvestasi.
Nilai perusahaan memberikan gambaran kinerja perusahaan. Selain itu nilai
6
perusahaan juga menjadi daya tarik investor karena dapat mencerminkan kesejahteraan pemegang saham. Keown et al. (2008) apabila nilai perusahaan meningkat maka akan meningkatkan kemakmuran para pemegang sahamnya.
Oleh karena itu, pentingnya peran perusahaan dalam menjaga dan meningkatkan nilai perusahaannya guna menarik investor dan agar dapat bersaing dengan kompetitor lain. Sebelum melakukan investasi para investor terlebih dahulu melakukan pengamatan berbagai informasi baik internal maupun eksternal serta faktor apa saja yang dapat mempengaruhi suatu nilai perusahaan.
Nilai perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah profitabilitas, aktivitas, likuiditas, dan leverage. Rasio profitabilitas adalah rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.
Semakin besar nilai rasio ini maka perusahaan semakin profitable, dan semakin kecil rasio ini menunjukan perusahaan makin tidak profitable (Anwar, 2019).
Rasio likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban- kewajibannya yang segera harus dipenuhi (Sartono, 2011). Rasio aktivitas adalah rasio yang menunjukan tingkat aktivitas perusahaan dihubungkan dengan pencapaian penjualan atau total aktiva yang digunakan. Semakin tinggi nilai rasio ini, menunjukan bahwa tingkat aktivitas perusahaan semakin tinggi dan sebaliknya (Anwar, 2019). Rasio leverage mengukur seberapa jauh perusahaan menggunakan hutang. Beberapa analisis menggunakan istilah rasio sovabilitas,
7
yang berarti mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban keuangannya (Husnan & Pudjiastuti, 2006).
Faktor lain yang diduga berpengaruh adalah ukuran perusahaan. Perusahaan yang memiliki total aset dengan jumlah besar akan lebih banyak mendapatkan perhatian dari investor dan kreditor maupun para pemakai informasi keuangan lainnya (Ulfah & Abbas, 2018). Karena total aset yang besar maka pihak manajemen akan lebih leluasa dalam menggunakan aset yang ada di perusahaan tersebut untuk menjalankan aktivitas perusahaan.
Tambunan et al. (2017) pada sub sektor food and beverages dengan periode penelitian empat tahun dengan penelitian yaitu kepemilikan intuisi, komisaris independen, dan komite audit berpengaruh secara simultan terhadap nilai perusahaan sedangkan secara parsial variabel kepemilikan instutional memiliki pengaruh paling dominan. Maulana (2020) pada sektor keuangan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode penelitian tiga tahun dengan hasil penelitian dewan komisaris independen berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan sedangkan kepemilikan manajerial dan kepemilikan intuisi tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
Andriani dan Panglipurningrum (2018) pada perusahaan pertambangan sub sektor batu bara periode penelitian tiga tahun. Hasil penelitian secara simultan profitabilitas, likuiditas, dan aktivitas berpengaruh signifikan. Secara parsial
8
profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan, likuiditas tidak berpengaruh, aktivitas tidak signifikan. Riza (2018) melakukan penelitian pada emiten yang mendapat GCG award IICD periode 2010-2012. Secara simultan CGI, CR, DER, ROI, ROE berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Secara parsial CGI, CR, ROI tidak berpengaruh, DER tidak berpengaruh, ROE berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Debt to Asset Ratio tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada sektor manufaktur (Setiyarini & Azhari, 2019a). Sedangkan Debt to Asset Ratio berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada sektor manufaktur dan pertambangan (Dewi et al., 2014; Maryati & Achmad, 2020). Current Ratio berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada sektor pertambangan dengan periode penelitian empat tahun (Anggraini & Widhiastuti, 2020). Current Ratio tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan (Riza, 2018; Ulfah & Abbas, 2018).
Return On Assets memiliki pengaruh positif pada sektor infrastruktur, utilitas, transportasi, pertambangan, dan manufaktur (Abbas et al., 2021; Andiyani, 2018;
Hanafiyah et al., 2018; Pangestuti, 2018; Putra & Putra, 2021; Saputra &
Fuadati, 2020). Return On Assets tidak pengaruh pada sektor perbankan dengan periode penelitian lima tahun (Kansil et al., 2021).
Return On Equity berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan (Kahfi et al., 2018). Penelitian mengenai nilai perusahaan pada perusahaan sektor industri
9
barang dan konsumsi yang terdaftar di BEI periode penelitian tiga tahun dan enam tahun. Return On Equity berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan pada pertambangan dan manufaktur sektor industri dasar kimia (Dwiastuti &
Dillak, 2019; Rahmantio et al., 2018). Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi, makanan dan minuman (Sari et al., 2021; Ulfah & Abbas, 2018).
Ukuran perusahaan tidak berpengaruh (Pramata & Wiksuana, 2016; Pramana &
Mustanda, 2016).
Penelitian ini melanjutkan dari penelitin yang telah dilakukan sebelumnya mengenai nilai perusahaan menggunakan Tobin’s Q dengan pembaruan objek di saham syariah yaitu Jakarta Islamic Index (JII). Pada penelitian sebelumnya, sebagian besar objek penelitian mengambil sektor manufaktur dan konvensional.
Sepanjang pengetahuan penulis belum ditemukan yang menganalisis nilai perusahaan pada indeks saham syariah yaitu Jakarta Islamic Index (JII) yang merupakan indeks saham syariah yang pertama kali dilincurkan di pasar modal Indonesia pada 3 Juli 2000. Selain itu, data penelitian ini menggunakan jangka waktu yang panjang berberbeda dengan penelitian terdahulu yang pada umumnya hanya tiga sampai lima tahun tetapi pada penelitian ini menggunakan periode penelitian sepuluh tahun dimulai pada tahun 2011-2020 dengan menggunakan data tahunan dan variabel yang dianalisis merupakan variabel internal kombinasi dari sektor yang tersedia.
10 B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh Debt to Asset, Current Ratio, Return on Assets, Return on Equity, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Jakarta Islamic Index (JII) secara simultan?
2. Bagaimana pengaruh Debt to Asset, Current Ratio, Return on Assets, Return on Equity, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Jakarta Islamic Index (JII) secara parsial?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan maka tujuan penelitian sebagai berikut:
1. Menganalisis pengaruh Debt to Asset, Current Ratio, Return on Assets, Return on Equity, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Jakarta Islamic Index (JII) secara simultan.
2. Menganalisis pengaruh Debt to Asset, Current Ratio, Return on Assets, Return on Equity, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Jakarta Islamic Index (JII) secara parsial.
11 D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Memberikan gambaran informasi tentang kegunaan prediksi Debt to Asset, Current Ratio, Return on Assets, Return on Equity, dan Ukuran Perusahaan terhadap nilai perusahaan (Tobin’s Q) dan bagaimana pengaruhnya kepada nilai perusahaan sehingga perusahaan dapat menjadi lebih baik.
2. Bagi Investor
Dengan penelitian ini memberikan informasi mengenai keadaan perusahaan dengan demikian investor diharapkan dapat mengambil keputusan lebih baik dan tepat mengenai pertimbangan melakukan investasi.
3. Bagi Peneliti
Diharapkan penelitian ini membantu serta menambah wawasan, pengetahuan dalam menganalisis pengaruh kinerja keuangan serta dapat menerapkan teori-teori yang telah diperoleh.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Terkait
1. Signalling Teori
Signalling theory merupakan teori yang membahas fluktuasi harga pasar seperti saham, obligasi serta sebagainya, sehingga akan memberi petunjuk bagi keputusan investor perihal memandang prospek perusahaan (Fahmi, 2018).
Respon atau tanggapan investor terhadap sinyal positif serta negatif sangat mempengaruhi kondisi pasar, mereka akan bereaksi dengan aneka macam cara dalam menanggapi sinyal tersebut. Sinyal merupakan tindakan yang diambil manajemen guna memberi petunjuk bagi para penanam modal tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan.
Apabila manajer memiliki keyakinan bahwa prospek perusahaan baik serta mengharapkan harga saham naik, maka manajer ingin mengkomunikasikan hal tersebut kepada para investor. Hal tersebut merupakan sinyal yang disampaikan manajer ke pasar. Teori sinyal berguna untuk memberikan informasi mengenai faktor internal perusahaan yang menyebabkan perubahan pada harga saham suatu perusahaan, sehingga nilai suatu perusahaan memberikan sinyal yang positif bagi investor untuk melakukan keputusan dalam melakukan investasi.
13 2. Analisis Laporan Keuangan
Laporan keuangan ialah suatu informasi yang mendeskripsikan kondisi keuangan suatu perusahaan, serta lebih jauh informasi tersebut bisa dijadikan menjadi gambaran kinerja keuangan perusahaan (Fahmi, 2018). Laporan keuangan yang dipublikasikan dianggap memiliki arti krusial pada menilai suatu perusahaan. Setiap perusahaan bagian keuangan memegang peranan penting dalam menentukan arah perencanaan perusahaan. Berfungsinya secara baik bagian keuangan membuat kinerja keuangan yang berasal dari laporan keuangan perusahaan akan disajikan dengan baik.
Tujuan laporan keuangan yaitu memberikan informasi kepada pihak yang membutuhkan tentang kondisi suatu perusahaan dari sudut angka-angka dalam satuan moneter. SFAC No.1 menyatakan tujuan dalam pelaporan keuangan perusahaan yaitu menyediakan informasi-informasi yang bermanfaat bagi pembuat keputusan bisnis dan ekonomi oleh investor yang ada dan potensial, kreditor, manajemen, pemerintah, dan pengguna lainnya.
Sebuah laporan keuangan biasanya yaitu terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan (Fahmi, 2018). Laporan keuangan memberikan informasi keuangan yang menggambarkan kinerja keuangan suatu perusahaan.
14
Adapun informasi keuangan bersumber dari dua bagian (Fahmi, 2018), yaitu:
a. Informasi akuntansi manajemen
Informasi akuntansi manajemen dipergunakan untuk mendukung dan memberi informasi bagi pihak manajemen sebagai salah satu sumber dalam pengambilan keputusan. Akuntansi manajemen dapat dipandang dari dua sudut: akuntansi manajemen sebagai salah satu tipe akuntansi dan sebagai salah satu tipe informasi.
b. Informasi akuntansi keuangan
Informasi akuntansi keuangan menurut SAK adalah laporan yang terdiri atas: laporan keuangan atau neraca, informasi kinerja perusahaan atau laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan, catatan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.
Analisis laporan keuangan merupakan menguraikan akun-akun laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara yang satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat (Harahap, 2010).
15
Tujuan analisis laporan keuangan (Kasmir, 2010).
a. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik aset, kewajiban, ekuitas, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode.
b. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan.
c. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang dimiliki.
d. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke depan berkaian dengan posisi keuangan perusahaan pada saa ini.
e. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah diaggap berhasil atau gagal.
f. Digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang mereka capai.
Fahmi (2018) Analisis laporan keuangan memiliki arti penting, yaitu:
a. Pihak manajemen: Mengevaluasi kinerja perusahan, konpensasi, pengembangan karier.
b. Pemegang saham: Mengetahui kinerja perusahaan, pendapatan, keamanan investasi.
c. Kreditor: Mengetahui kemampuan perusahaan melunasi utang beserta bunganya.
16
d. Pemerintah: Pajak dan persetujuan untuk go publik.
e. Karyawan: penghasilan yang memadai, kualitas hidup, keamanan kerja.
3. Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan merupakan suatu cara guna menganalisis hubungan dari berbagai pos dalam suatu laporan keuangan. Hasil dari analisis ini merupakan dasar untuk menginterpretasikan kondisi keuangan perusahaan.
Terdapat cara untuk membandingkannya yaitu dengan membandingkan rasio sekarang dengan rasio waktu yang lalu dan membandingkan rasio perusahaan dengan rasio industri pada waktu yang sama (Hamidah, 2019). Analisis rasio keuangan digunakan untuk menilai risiko dan peluang pada masa yang akan datang. Analisis rasio keuangan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajibannya yang segera harus dipenuhi (Sartono, 2011).
Kewajiban yang segera dipenuhi adalah utang jangka pendek, oleh karena itu rasio ini bisa digunakan untuk mengukur tingkat keamanan kreditor jangka pendek, serta mengukur apakah operasi perusahaan tidak akan terganggu bila kewajiban jangka pendek ini segera ditagih. Ukuran rasio likuiditas terdiri dari tiga alat ukur yaitu:
17 1) Current Rasio
Current Rasio merupakan rasio yang membandingkan antara aktiva lancar yang dimiliki perusahaan dengan hutang jangka pendek.
Aktiva lancar meliputi kas, piutang dagang, efek, persediaan, dan aktiva lancar lainnya. Sedangkan hutang jangka pendek meliputi hutang dagang, hutang wesel, hutang bank, hutang gaji, hutang lainnya segera harus dibayar (Sutrisno, 2017). Rumus current rasio adalah:
2) Quick Rasio atau Acid Test Ratio
Quick Rasio merupakan aktiva lancar sesudah dikurangi persediaan dengan hutang lancar. Quick Rasio ini menunjukan besarnya alat likuid yang paling cepat yang bisa digunakan untuk melunasi hutang lancar (Sutrisno, 2017). Rumus quick rasio adalah:
3) Cash Ratio
Cash Ratio adalah rasio yang membandingkan antara kas dan aktiva lancar yang bisa segera menjadi uang kas dengan hutang lancar (Sutrisno, 2017). Rumus Cash Ratio adalah:
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 = Aktiva Lancar Hutang Lancar
𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =Aktiva Lancar − Persediaan Hutang Lancar
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = Kas + Efek Hutang Lancar
18 b. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas yaitu rasio yang munjukan tingkat aktivitas perusahaan dihubungkan dengan pencapaian penjualan. Semakin tinggi nilai rasio aktivitas, maka tingkat aktivitas perusahaan akan semakin tinggi pula dan sebaliknya (Anwar, 2019). Adapun yang tergolong rasio aktivitas yaitu:
1) Inventory Turn Over atau Perputaran Persediaan
Rasio Inventory Turn Over menunjukan tingkat perputaran persediaan yang dikelola perusahaan. Perusahaan dinilai memiliki aktivitas yang tinggi jika tingkat perputaran persediaannya juga tinggi.
Makin tinggi nilai rasio Inventory Turn Over, maka perusahaan semakin tinggi juga aktivitasnya dan berlaku sebaliknya (Anwar, 2019). Rumus Inventory Turn Over adalah:
2) Receivable Turnover atau Perputaran Piutang
Receivable Turnover adalah ukuran efektivitas pengelolaan piutang. Perputaran piutang yang semakin cepat, maka dapat dikatakan semakin efektif perusahaan dalam mengelola piutangnya (Sutrisno, 2017). Rumus Receivable Turnover adalah:
Perputaran Persediaan =Harga Pokok Penjualan Rata − rata Persediaan
Perputaran Piutang = Penjualan Kredit Rata − rata Piutang
19
3) Fixed Asset Turnover atau Perputaran Aktiva Tetap
Fixed Assets Turnover adalah perbandingan penjualan dengan total aktiva tetap yang dimiliki perusahaan. Rasio ini dipakai guna mengukur efektifitas penggunaan aktiva tetap dalam mendapatkan penghasilan (Sutrisno, 2017). Rumus Fixed Assets Turnover adalah:
4) Total Asset Turnover atau Perputaran Aktiva
Perputaran aktiva adalah ukuran efektivitas pemanfaatan aktiva dalam menghasilkan penjualan, perputaran aktiva yang semakin besar maka semakin efektif perusahaan mengelola aktivanya (Sutrisno, 2017).
Rumus Total Asset Turnover adalah:
c. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang mendeskripsikan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Semakin besar nilai rasio profitabilitas maka perusahaan dapat dikatakan semakin profitable, serta semakin kecil rasio ini menunjukan perusahaan makin tidak profitable (Anwar, 2019).
Perputaran Aktiva Tetap = Penjualan Aktiva Tetap
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 = Penjualan Total Aktiva
20 1) Gross Profit Margin
Rasio ini mendeskripsikan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba kotor dari penjualannya. Apabila nilai rasio ini semakin tinggi maka perusahaan profitable, dan berlaku sebaliknya (Anwar, 2019). Rumus Gross Profit Margin adalah:
2) Net Profit Margin
Menunjukan kinerja perusahaan dilihat dari kemampuan pendapatan bersih terhadap nilai penjualan perusahaan. Perusahaan dipandang baik jika nilai penjualan besar juga berdampak besar terhadap keuntungan bersih (Lukman, 2018). Rumus Net Profit Margin adalah:
3) Return on Asset
Return on Asset mendeskripsikan kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan bersih (Harmono, 2016). Nilai rasio yang semakin besar maka perusahaan akan makin profitable, dan semakin kecil nilai rasio ini maka perusahaan tidak profitable. Rumus Return on Asset adalah:
𝐺𝑟𝑜𝑠𝑠 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 = Laba Kotor Penjualan
𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 = EBIT Penjualan
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 = Laba Bersih Total Aktiva
21 4) Return on Equity
Mengukur seberapa besar imbal hasil (return) dari keuntung bersih yang diperoleh terhadap nilai ekuitas (investasi yang dimiliki oleh pemegang saham biasa). Nilai rasio yang tinggi menunjukan seberapa besar rupiah yang ditanam oleh investor untuk menghasilkan keuntungan bersih (Lukman, 2018).
Return on Equity dirumuskan sebagai berikut:
5) Return on Investmen
Return on Investmen adalah kemampuan perusahaan guna menghasilkan laba yang nantinya digunakan untuk investasi yang dikeluarkan. Rumus Return on Investmen adalah:
6) Earning Per Share
Earning Per Share digunakan untuk mengukur seberapa besar keuntungan yang didapat pemegang saham per lembar saham yang dimilikinya (Hastuti, 2020). Rumus Earning Per Share adalah:
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑦 = Laba Bersih Total Ekuitas
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛 = EAT Investasi
𝐸𝑃𝑆 = 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑣𝑎𝑖𝑏𝑙𝑒 𝑓𝑜𝑟 𝐶𝑜𝑚𝑚𝑜𝑛 𝑆𝑡𝑜𝑐𝑘ℎ𝑜𝑙𝑑𝑒𝑟𝑠 𝑁𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑜𝑓 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒𝑠 𝑜𝑓 𝐶𝑜𝑚𝑚𝑜𝑛 𝑆𝑡𝑜𝑐𝑘 𝑂𝑢𝑡𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔
22 d. Rasio Leverage
Rasio leverage mengukur seberapa jauh perusahaan menggunakan hutang. Beberapa analisis menggunakan istilah rasio sovabilitas, yang berarti mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban keuangannya (Husnan & Pudjiastuti, 2006). Beberapa rasio yang tergolong di antaranya:
1) Debt to Equity Ratio (DER)
Debt to Equity Ratio menunjukan perbandingan antara hutang dengan modal sendiri. Debt to Equity dihitung dengan rumus:
2) Debt to Asset Ratio (DAR)
Debt to Asset merupakan rasio untuk mengukur seberapa besar perusahaan memakai hutang dalam pembiayaan jumlah asset atau aktivanya. Rumus Debt to Asset:
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =Total Kewajiban Modal Sendiri
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 =Total Hutang Total Aktiva
23 3) Rasio Hutang
Penghitungan rasio hutang dilakukan berdasarkan hutang jangka panjang (termasuk kewajiban membayar sewa guna), serta seluruh hutang (Husnan & Pudjiastuti, 2006). Rasio hutang dihitung dengan rumus sebagai berikut:
4) Times Interst Earned Ratio
Times Interst Earned Ratio merupakan rasio yang mengukur berapa banyak laba operasi dan terkadang terdapat penambahan penyusutan dapat membayar bunga utang (Husnan, 1997).Rumus Times Interst Earned Ratio adalah:
5) Debt Service Coverage
Kewajiban finansial yang timbul karena menggunakan hutang tidak hanya karena membayar bunga serta sewa guna (leasing).
Terdapat kewajiban dalam bentuk pembayaran angsuran pokok pinjaman. Debt service coverage dirumuskan, dengan t adalah tarif pajak penghasilan (income tax) (Husnan, 1997). Rumus Debt Service Coverage sebagai berikut:
Rasio Hutang = Hutang Jangka Panjang +Sewa
Hutang Jangka Panjang+Sewa Guna+Modal Sendiri
𝑇𝑖𝑚𝑒𝑠 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑠𝑡 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑒𝑑 =Laba Operasi (+ penyusutan) Bunga
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑠𝑒𝑟𝑣𝑖𝑐𝑒 𝐶𝑜𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 = (Laba Operasi + penyusutan) Bunga + Sewa Guna +angs. pokok pinj
1 − t
24 4. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan mengukur atas besar aset yang dimiliki oleh perusahaan dimana perusahaan yang besar umumnya memiliki total aset yang besar juga (Sari et al., 2021). Nilai perusahaan mendeskripsikan kemakmuran pemegang saham dalam jangka panjang oleh karena itu tujuan perusahaan dalam jangka panjang adalah memaksimalkan nilai perusahaan (Ulfah & Abbas, 2018).
Mengukur perusahaan yang diproksikan menggunakan Log Natural total aset ini bertujuan guna mengurangi fluktuasi data yang lebih menggunakan Log Natural, jumlah aset menggunakan nilai ratusan miliar bahkan triliun akan disederhanakan tanpa mengganti proporsi jumlah aset yang sebenarnya.
Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon investor seandainya suatu perusahaan akan dijual (Husnan, 1997). Investor akan lebih tertarik pada perusahaan yang ukuran besar karena perusahaan tersebut memiliki aset dalam jumlah besar yang akan berdampak pada peningkatan laba yang dihasilkan perusahaan. Rumus Ukuran Perusahaan:
𝑆𝐼𝑍𝐸 = 𝐿𝑛 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
25 5. Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan adalah harga yang disetujui oleh calon pembeli pada saat membeli perusahaan tersebut. Nilai perusahaan adalah konsep penting bagi penanam modal, karena menjadi indikator bagi pasar menilai perusahaan secara menyeluruh (Anggraini & Widhiastuti, 2020). Pentingnya memaksimalkan nilai perusahaan karena dengan adanya nilai perusahaan yang maksimum juga akan memaksimumkan tujuan utama dari perusahaan tersebut.
Nilai perusahaan juga memberikan gambaran kinerja perusahaan baik, dengan adanya gambaran maka akan meyakinkan investor bahwa perusahaan memiliki propek yang baik. Peran untuk nilai perusahaan dalam perusahaan ini sangatlah penting karena semakin tinggi nilai perusahaan maka akan diikuti dengan tingkat kemakmuran pemilik saham tersebut. Tujuan dari perusahaan yaitu guna meningkatkan nilai perusahaan yang dapat dilihat dari harga saham (Noviyanti & Ruslim, 2021). Terdapat rasio nilai pasar yaitu:
a. Price Earning Ratio
Price Earning Ratio merupakan harga pasar perlembar saham dibandingkan dengan laba perlembar saham. Semakin tinggi Price Earning Ratio maka pertumbuhan laba yang diharapkan juga akan mengalami kenaikan hal ini disukai bagi investor (Fahmi, 2018). Adapun rumus Price Earning Ratio adalah:
𝑃𝑟𝑖𝑐𝑒 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑖𝑐𝑒 𝑃𝑒𝑟𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑟𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒
26 b. Price Book Value (PBV)
Price Book Value (PVB) merupakan rasio yang berfokus lebih pada nilai ekuitas perusahaan. Rasio Price Book Value diartikan sebagai harga pasar suatu saham dibagi dengan Book Value-nya. Semakin tiggi Price Book Value, maka akan semakin mahal pula harga sahamnnya dan Price Book Value juga mencerminkan seberapa jauh perusahaan mampu menciptakan nilai perusahaannya (Fahmi, 2018). Adapun rumus Price Book Value adalah:
c. Tobin’s Q
Penelitian keuangan sebelumnya menggunakan pengukuran nilai perusahaan dilakukan menggunakan Tobin’s Q. Bila nilai Tobin’s Q suatu perusahaan tinggi, akan membentuk investor untuk menanamkan modal pada perusahaan tersebut karena prospek perusahaan akan terlihat baik kedepan. Semakin tinggi tingkat rasio Tobin’s Q suatu perusahaan maka perusahaan tersebut bisa dikatakan mampu serta berhasil dalam menciptakan nilai bagi pemegang saham. Rumus Tobin’s Q adalah:
𝑃𝑟𝑖𝑐𝑒 𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 =𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑖𝑐𝑒 𝑃𝑒𝑟𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒 𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑝𝑒𝑟 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒
𝑇𝑜𝑏𝑖𝑛’𝑠 𝑄 =Nilai Pasar Ekuitas + Total Hutang Total Aktiva
27 B. Penelitian Terdahulu
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu
No Judul Penulis Hasil Persamaan Perbedaan
1 Pengaruh Intellectual Capital, Kebijakan Keuangan, dan Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Jasa yang Terdaftar di BEI Tahun 2017-2019)
Jumiari &
Julianto (2020)
Secara bersamaan variabel IC, DER, DPR, CR, ROE, DR, TATO dan DY terhadap nilai perusahaan berpengaruh, sedangkan DER, CR dan DR terhadap nilai perusahaan berpengaruh secara parsial, sisanya IC, DPR, ROE, TATO dan DY secara individu tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Menganalisis nilai
perusahan menggunakan Tobin’s Q, dengan variabel CR, ROE.
Menganalisis nilai
perusahaan yang terdaftar di JII,
penambahan variabel dengan menggunakan software Eviews 9.
2 Dampak CR, DER dan NPM terhadap Tobin`s Perusahaan Kosmetik dan Barang Keperluan
Putri &
Sari (2020)
Variabel CR, DER, NPM berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Kosmetik dan Barang Keperluan Rumah Tangga yang Terdaftar di BEI.
Hasil uji t, CR tidak berpengaruh terhadap Tobin’s Q. Sedangkan DER dan NPM
Menganaisis nilai
perusahaan dengan Tobin’s Q.
Penambahan variabel penelitian, periode penelitian, pengujian serta analisis data
menggunakan
28 Rumah
Tangga yang terdaftar di BEI.
berpengaruh terhadap Tobin’s Q.
software Eviews 9.
3 Pengaruh rasio likuiditas dan rasio profitabilitas terhadap nilai perusahaan (studi pada perusahaan sektor industry barang konsumsi yang
terdaftar di BEI tahun 2012-2014)
Putri et al.
(2016)
Secara simultan variabel bebas CR, QR, NPM, ROA, dan ROE berpengaruhi terhadap variabel terikat yaitu Tobins’
Q. Secara parsial
menunjukkan bahwa variabel
CR dan QR tidak
berpengaruhi terhadap nilai perusahaan. Sedangkan NPM
dan ROA, dan ROE
berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Mengunakan analisis regresi berganda serta variabel independen CR, ROA, ROE.
Tahun penelitian, sektor perusahaan, penambahan variabel independen.
4 Pengaruh stuktur modal terhadap nilai
Setiyarini
& Azhari (2019)
Variabel Debt to Equity Ratio (DER) dan Debt to Asset Ratio (DAR) secara simultan tidak memiliki pengaruh yang terhadap Price Book Value
Metode analisis menggunakan regresi data panel dengan
Nilai perusahaan yang
diaproksikan dengan
29 perusahaan
pada perusahaan yang terdaftar pada indeks sri-kehati periode 2009-2017
(PBV). Secara parsial, variabel Debt to Equity Ratio (DER) dan Debt to Asset Ratio (DAR) tidak terdapat pengaruh terhadap Price Book Value (PBV).
menggunakan software Eviews 9.
Tobin’s Q, periode tahun penelitian.
5 Analisis pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahan perbankan yang
terdaftar di BEI periode 2015-2019
Kansil et al., (2021)
Hasil penelitian menunjukan bahwa CAR memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan, sedangkan ROA, BOPO, LDR dan NPL tidak memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. Secara simultan, variabel CAR, ROA,
BOPO, LDR, NPL
berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Menganalisis nilai
perusahaan dengan metode analisi regresi berganda.
Tahun
penelitian dan sektor
perusahaan serta variabel independen.
6 Tobin’s q and corporate investment with a pandemic shock
Li et al., (2021)
Hasil menunjukkan guncangan
pandemi mengurangi
investasi, terkait dengan penetapan harga aset, kebijakan mitigasi opsi yang akan mempengaruhi nilai investasi dan aset, dan tingkat
Metode analisis data dengan
regresi data panel
Periode waktu
penelitian dan variabel independen.
30
kedatangan vaksin yang lebih tinggi mengarah pada strategi investasi perusahaan yang lebih agresif.
7 Pengaruh corporate governance, ukuran perusahaan dan leverage terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor makanan dan mnuman yang
terdaftar di BEI
Sari et al.
(2021)
Corporate governance berpengaruh negatif dan signifikan, Leverage berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Sedangkan Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Secara simultan Corporate governance, ukuran perusahaan, dan Leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan (Tobin’s Q).
Menggunakan analisis regresi linear berganda.
Metode analisis data menggunakan software eviews 9, penambahan pada variabel independen.
8 Analisis nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur
Firmansyah et al.
(2018)
Hasil menunjukkan bahwa masih ada perusahaan yang memiliki nilai perusahaan
dibawah satu atau
dikategorikan undervalued pada tahun tertentu, ada juga
Tobin’s Q sebagai indikator pengukur nilai
perusahaan.
Variabel independen, periode penelitian, metode
analisis data
31 (study
empiris 4 perusahaan yang
terdaftar di BEI)
perusahaan yang
menghasilkan nilai perusahaan diatas 1 maka artinya perusahaan tersebut memiliki potensi untuk berkembang.
panel.
9 Analisis nilai perusahaan dengan model rasio Tobin’s Q
Dzahabiyya et al.
(2020)
PT. Indosat Tbk periode 2016 – 2017 nilai Q > 1 artinya pengelolaan aset pada perusahaan berhasil dan saham overvalued sedangkan periode 2018 nilai Q lebih kecil dari 1 memiliki arti pengelolaan aset gagal dan saham undervalued. Pada PT.
Telekomunikasi Indonesia Tbk tahun 2016 – 2018 nilai Q lebih besar daripada 1 maka memiliki arti pengelolaan aset berhasil dan saham overvalued. Pada PT Smartfren Telkom Tbk tahun 2016 – 2018 nilai Q lebih kecil daripada 1 artinya pengelolaan aset gagal dan saham undervalue.
Teknik
analisis data menggunakan perhitungan nilai
perusahaan rasio Tobins’
Q.
Menggunakan analisis regresi linear berganda data panel.
32 10 Investment
and
adjustment costs of Korean firms in view of Tobin’s q
Kim &
Kim (2020)
Pertama, perusahaan grup jauh lebih besar daripada perusahaan independen dan tingkat investasi perusahaan grup lebih tinggi daripada perusahaan independen.
Kedua, Tobin's Q adalah determinan signifikan dari investasi, dan koefisien Tobin's Q lebih besar di perusahaan grup daripada di perusahaan independen, yang menyiratkan bahwa biaya penyesuaian investasi adalah lebih kecil di perusahaan grup daripada di perusahaan independen.
Menggunakan analisis regresi linear berganda data panel.
Sektor perusahaan, tahun penelitian.
11 The
Dynamics of Tobin’s Q
Puopolo (2017)
Adanya nilai premium dan hubungan yang tidak monoton antara volatilitas return saham dan Tobin's Q.
Menggunakan nilai
perusahaan rasio Tobins’
Q.
Tahun
penelitian dan sektor
penelitian
12 A Unified Theory of Tobin's Q, Corporate Investment, Financing,
Singleton (2018)
(1) investasi tergantung pada rasio Tobin’s Q terhadap nilai likuiditas, dan hubungan antara investasi dan Tobin’s Q perubahan dengan sumber pendanaan; (2) pembiayaan
Variabel Tobin’s Q dan likuiditas.
Tahun penelitian serta sektor penelitian.
33 and Risk
Management
eksternal yang optimal dan pembayaran dicirikan oleh kebijakan penghalang ganda endogen untuk rasio modal tunai perusahaan; dan (3) manajemen likuiditas dan lindung nilai derivatif adalah alat manajemen risiko yang saling melengkapi.
13 The Effects of
Institutional Holdings and State Ownership on Hotel Firm
Performance in China
Chen et al.
(2018)
Kepemilikan institusional secara keseluruhan dan domestik memiliki efek yang berbeda pada kinerja perusahaan hotel Cina. Ada yang terbalik hubungan berbentuk U antara
kepemilikan institusional dan kinerja hotel diukur dengan Tobin's Q, dan hubungan berbentuk U yang tegak antara kepemilikan institusional domestik dan pengembalian aset/pengembalian ekuitas.
Namun, tingkat kepemilikan institusional asing ditemukan tidak mempunyai dampak signifikan terhadap kinerja pada perusahaan hotel di Cina.
Menggunakan regresi data panel dan Tobin’s Q.
Variabel independen, sektor dan periode penelitian.
34 14 Tobin’s q
and U.S.
inflation
Ricardo &
Varella (2010)
Menemukan hubungan kuat negatif antaraTobin’s Q kurang dari 1 akan menghambat investasi.
Sama-sama meneliti nilai perusahaan.
Periode waktu penelitian, negara peneliti.
15 Investment and Tobin’s Q
Blundell et al., (1992)
Tobin’s Q menjadi faktor yang signifikan dalam penjelasan investasi perusahaan,
meskipun pengaruhnya kecil dan perlakuan hati-hati terhadap struktur dinamis Tobin’s Q tampak penting.
Sama-sama meneliti nilai perusahaan.
Periode waktu penelitian,
35 C. Kerangka Pemikiran
Gambar 2. 1. Kerangka Pemikiran
Laporan Keuangan Perusahaan Jakarta Islamic Index (JII) Periode 2011-2020
Teori Dasar
Variabel Independen:
DAR, CR, TATO, ROA, ROE, SIZE
Model Estimasi Data Panel Debt to Asset
Nilai Perusahaan
Common Effect Fixed Effect Random Effect
Uji Chow Uji Hausman
Uji Langrange Multipiler
Normalitas Multikolinearitas Heterokedastisitas Autokorelasi
Uji F Uji t Adjusted 𝑅2
Interpretasi Hasil Current Ratio
DAR
ROE ROA
Firm Size
36 D. Keterkaitan antar Variabel dan Hipotesis
1. Hubungan Debt to Asset terhadap Nilai Perusahaan
Penggunaan hutang bagi perusahaan memiliki beberapa dampak penting:
(i) dengan memakai hutang pemilik ekuitas tidak perlu berbagi kepemilikan dengan pemasok dana, (ii) apabila perusahaan bisa menghasilkan laba yang berasal dari investasi yang dibiayai dengan hutang tersebut, serta keuntungan tersebut lebih besar dari biaya bunga yang harus dibayar, maka tingkat laba pemilik perusahaan akan diperbesar sebagai akibat atas penggunaan hutang tersebut, meskipun risikonya semakin tinggi, dan (iii) para kreditur, sewaktu memberi pinjaman, akan memperhatikan jumlah ekuitas yang dimiliki perusahaan. Semakin besar ekuitasnya maka semakin aman bagi mereka (Husnan & Pudjiastuti, 2018).
Debt to Asset (DAR) dipergunakan untuk mengukur bagian aset yang dibiayai mengunakan hutang. Kebijakan penggunaan hutang oleh manajer memberikan suatu sinyal positif bagi investor bahwa dengan adanya kebijakan dalam penggunaan dana oleh perusahaan dapat mempengaruhin nilai perusahaan. Rasio ini melihat perbandingan utang perusahaan yang berasal dari perbandingan total utang dibagi dengan total aset. Maryati dan Achmad (2020) menunjukan adanya pengaruh Debt to Asset terhadap nilai perusahaan (Tobin’s Q). Investor melihat tingkat risiko berdasarkan Debt to Asset ratio untuk menanamkan investasinya pada perusahaan. Sehingga dapat dikatakan bahwa
37
Debt to Asset dapat memberikan signal kepada investor sebagai dasar mengambil keputusan dalam berinvestasi.
2. Hubungan Current Ratio terhadap Nilai Perusahaan
Likuiditas perusahaan membuktikan kemampuan untuk membayar kewajiban finansial jangka pendek tepat di waktunya. Likuiditas perusahaan ditunjukan pada besar kecilnya aktiva lancar yaitu aktiva yang praktis untuk diubah sebagai kas meliputi kas, surat berharga, piutang, dan persediaan (Sartono, 2011). Rasio Current Ratio ini mengukur seberapa jauh aktiva lancar mampu digunakan untuk memenuhi kewajiban lancarnya. Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangan ketika jatuh tempo berarti perusahaan tersebut dalam keadaan likuid.
Current Ratio yang semakin tinggi maka laba bersih yang didapatkan perusahaan semakin sedikit, karena rasio lancar yang tinggi memberikan adanya kelebihan aktiva lancar yang tidak baik terhadap profitabilitas perusahaan karena aktiva lancar membentuk return yang lebih rendah dibandingkan menggunakan aktiva tetap (Anggraini & Widhiastuti, 2020).
Rasio keuangan dipergunakan guna mengukur tingkat keamanan (Kasmir, 2010). Hal ini dapat memberikan signal kepada investor terkait keadaan perusahaan guna sebagai dasar pengambilan keputusan dalam berinvestasi.
Current Ratio terdapat pengaruh terhadap nilai perusahaan (Tobin’s Q) (Nafisah & Halim 2018) .
38
3. Hubungan Return on Assets terhadap Nilai Perusahaan
Return on Assets merupakan rasio yang dipergunakan dalam mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan. Rasio keuntungan ini menjelaskan informasi seberapa bagus sebuah perusahaan dilihat dari sisi penjualan, keuntungan, aset, investasi yang dimilikinya. Bagi penanam modal yang akan investasi di suatu perusahaan sering terlalu sensitif terhadap trend pendapatan dan keuntungan bersih perusahaan. Profitabilitas yang tinggi sangat diharapkan oleh beberapa pihak dan perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi ini akan cenderung lebih banyak diminati oleh investor karena investor berasumsi sebagai sinyal positif yang akan mempengaruhi tingkat pengembalian atas investasinya dimasa yang akan datang. Sesuai dengan teori sinyal, maka profitabilitas yang tinggi akan memberikan sinyal yang dapat dilihat dalam harga sahamnya (Husnan, 1997). Hasil ini sesuai dengan penelitian Return On Assets berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan (Tobin’s Q) (Pangestuti, 2018).
4. Hubungan Return on Equity terhadap Nilai Perusahaan
Return on Equity (ROE) disebut juga dengan keuntungan atas equity.
Rasio ini mempelajari sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimiliki guna mampu memberikan keuntungan atau sekuritas (Fahmi, 2018). Return on Equity memberikan gambaran kepada investor mengenai tingkat pengembalian atas modal yang telah diinvestasikan investor terhadap perusahaan. Sinyal ini dapat digunakan untuk menjadi dasar
39
pengambilan keputusan dalam berinvestasi. Semakin banyak investor yang tertarik pada perusahaan maka akan menaikan harga saham perusahaan yang akan mencerminkan nilai perusahaan tersebut naik juga. Rahmantio et al., (2018) dalam penelitiannya menunjukan Return on Equity berpengaruh terhadap nilai perusahaan (Tobin’s Q).
5. Hubungan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan
Ukuran perusahaan (SIZE) adalah besar kecilnya perusahaan berdasarkan jumlah aktiva yang dimiliki perusahaan. Sari et al. (2021), Ulfah dan Abbas (2018) menunjukan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan (Tobin’s Q). Perusahaan besar umumnya lebih mudah dalam mengakses pasar modal dengan demikian perusahaan tersebut memiliki fleksibilitas serta kemampuan untuk mendapatkan dana. Dengan mudahnya mengakses pasar modal maka akan memberikan sinyal dan prospek perusahaan yang baik kepada investor.
40 E. Hipotesis
Hipotesis yaitu pernyataan dugaan sementara tentang hubungan antara dua variabel bahkan lebih. Pengujian hipotesis bertujuan untuk mengetahui kebenaran atau tidak atau guna menerima atau menolak jawaban tentative (Ismayani, 2019). Berdasarkan kerangka pemikiran tentang pengaruh Debt to Asset, Current Ratio, Return on Assets, Return on Equity, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan maka hipotesis yang dikembangkan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Hipotesis uji signifikansi simultan (Uji F)
a. H Tidak terdapat pengaruh antara variabel Debt to Asset (DAR), Current Ratio (CR), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), dan Ukuran (SIZE) Perusahaan terhadap nilai perusahaan (Tobin’s Q) secara simultan.
b. Ha Terdapat pengaruh antara variabel Debt to Asset (DAR), Current Ratio (CR), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), dan Ukuran Perusahaan (SIZE) terhadap nilai perusahaan (Tobin’s Q) secara simultan.
41 2. Hipotesis uji signifikansi parsial (Uji T)
a. H Tidak terdapat pengaruh variabel Debt to Asset (DAR) terhadap nilai perusahaan (Tobin’s Q).
Ha Terdapat pengaruh variabel Debt to Asset (DAR) terhadap nilai perusahaan (Tobin’s Q).
b. H Tidak terdapat pengaruh variabel Current Ratio (CR) terhadap nilai perusahaan (Tobin’s Q).
Ha Terdapat pengaruh variabel Current Ratio (CR) terhadap nilai perusahaan (Tobin’s Q).
c. H Tidak terdapat pengaruh variabel Return on Assets (ROA) terhadap nilai perusahaan (Tobin’s Q).
Ha Terdapat pengaruh variabel Return on Assets (ROA) terhadap nilai perusahaan (Tobin’s Q).
d. H Tidak terdapat pengaruh variabel Return on Equity (ROE) terhadap nilai perusahaan (Tobin’s Q).
Ha Terdapat pengaruh variabel Return on Equity (ROE) terhadap nilai perusahaan (Tobin’s Q).
e. H Tidak terdapat pengaruh variabel Ukuran (SIZE) terhadap nilai perusahaan (Tobin’s Q).
Ha Terdapat pengaruh variabel Ukuran (SIZE) terhadap nilai perusahaan (Tobin’s Q).
42
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang memiliki kualitas serta karakteristik tertentu yang dipilih oleh peneliti untuk dipelajari serta ditarik kesimpulan (Suharsaputra, 2012).
Populasi penelitian ini merupakan perusahaan yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index (JII) selama tahun 2011-2020.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki kualitas dan karakteristik. Peneliti menggunakan sampel dari populasi karena peneliti tidak dapat mempelajari populasi besar (Kuncoro, 2013). Sampel tersebut harus benar-benar representatif karena sampel yang diteliti akan ditarik kesimpulan (Suharsaputra, 2012). Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut.
a. Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) selama tahun 2011-2020.
b. Perusahaan yang memiliki laporan keuangan yang telah diaudit dan data pasar yang lengkap selama tahun 2011-2020.