• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fakultas Ilmu Budaya. Jl. Pulau Nias No. 13

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Fakultas Ilmu Budaya. Jl. Pulau Nias No. 13"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

2018

Laporan Akuntabilitas Laporan Akuntabilitas

Fakultas Ilmu Budaya

http://fib.unud.ac.id/ fib@unud.ac.id Jl. Pulau Nias No. 13

(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR GAMBAR ... ii

DAFTAR TABEL ... iii

KATA PENGANTAR... 1

IKHTISAR EKSEKUTIF... 2

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Gambaran Umum ... 1

1.2 Dasar Hukum ... 3

1.3 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi Fakultas Ilmu Budaya ... 4

BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 8

2.1 Rencana Pembangunan ... 8

2.1.1 Tujuan Renstra ... 11

2.2.2 Manfaat Renstra ... 12

2.2 Landasan Hukum Renstra ... 13

2.3 Pilar Strategis ... 14

2.3.1 Visi ... 16

2.3.2 Misi ... 17

2.4 Perjanjian Kinerja Tahun 2018 ... 18

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA ... 21

3.1 Pengendalian Kinerja ... 21

3.2 Pengukuran Kinerja ... 21

3.3 Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) ... 21

3.4 Penjabaran Capaian ... 24

BAB IV.PENUTUP ... 34

(3)

ii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Fakultas Ilmu Budaya ... 7

(4)

DAFTAR TABEL

Tabel 2 1 Target Kinerja FIB Unud 2018 ... 18

Tabel 2 2 Program dan Anggaran ... 20

Table 3.1 Data Capaian Kinerja Tahun 2018 ... 22

Table 3.2 Tabel Data Mahasiswa Aktif, Bidikmisi, UKT 1, UKT 2 ... 24

Table 3. 3 Data Mahasiswa yang berwirausaha ... 25

Table 3.4 Data Akreditasi Prodi FIB Unud ... 26

Table 3.5 Data Tracer Study ... 27

Table 3.6 Tabel Data Prestasi Mahasiswa FIB Unud ... 28

Table 3.7 Data Jumlah Dosen S3 ... 29

Table 3.8 Data Dosen Bersertifikat Pendidik ... 30

Table 3.9 Data Dosen dengan Jabatan Lektor Kepala ... 30

Table 3.10 Data Dosen dengan Jabatan Guru Besar ... 31

Table 3.11 Data Publikasi Internasional ... 32

(5)

BAB I Pendahuluan 1

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas asung kerta wara nugraha Nya sehingga Laporan Kinerja Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana Tahun 2018 dapat diselesaikan dengan baik. Laporan Kinerja ini wajib dilakukan dalam rangka pelaksanaan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI Nomor 51 Tahun 2016 tentang Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan Kinerja Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana (FIB Unud) Tahun 2018 ini menyajikan capaian kinerja sesuai Perjanjian Kinerja Dekan dengan Rektor dan sesuai dengan target yang tercantum dalam Sasaran Renstra FIB Unud 2015-2019 yaitu Sebagai Agen Pendidikan (Agent of Education), Sebagai Agen Penelitian (Agent of Research), Sebagai Agen Transfer Budaya, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Agent of Culture, Knowledge and Technology Transfer), dan Sebagai Agen Pengembangan Ekonomi (Agent of Economic Development). Kinerja yang disampaikan di awal tahun dan dievaluasi pada akhir tahun ini dihitung melalui pengukuran dari capaian yang sudah terealisasi. Pengukuran kinerja didukung dengan sistem yang berbasis single sign on, yaitu Integrated Manajemen Information System the Strategic of Udayana (IMISSU).

Pelaporan kinerja tahun 2018 ini merupakan dokumen atau laporan pertanggungjawaban kinerja Dekan FIB Unud kepada Pemerintah. Informasi yang diberikan dapat dipakai untuk mengukur tingkat capaian dan dipakai sebagai masukan bagi stakeholders. Saran-saran yang bermanfaat demi kemajuan FIB Unud sangat diharapkan.

Denpasar, 21 Januari 2019, Dekan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Udayana

Ni Luh Sutjiati Beratha

(6)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Fakultas Ilmu Budaa Universitas Udayana 2018 disusun untuk mewujudkan akuntabilitas sesuai dengan yang diamanahkan dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI Nomor 51 Tahun 2016 tentang Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Pada laporan kinerja FIB Unud tahun 2018 terlihat gambaran hasil yang telah dicapai beserta proses pencapaiannya, tingkat keberhasilan/kegagalan serta evaluasinya mulai dari tahap perencanaan sampai dengan tahap pencapaian kinerja FIB Unud terhadap target kinerja yang telah direncanakan dalam Renstra FIB Unud tahun 2015-2019.

Sasaran strategis pengembangan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana 2015- 2019 mempunyai indikator kinerja dan diukur tingkat capaiannya tiap tahun. Hasil pengukuran kinerja ditunjukkan dari tingkat capaian masing-masing Indikator Kinerja Utama (IKU). Tingkat keberhasilan capaian kinerja diukur dengan menganalisis capaian masing- masing indikator kinerja yang ditetapkan pada perjanjian kinerja 2018 sesuai dengan Renstra FIB Unud 2015-2019.

Unud menetapkan 4 (empat) sasaran strategis yang tertuang dalam perjanjian kinerja 2018 yang diukur menggunakan 27 IKU dengan 19 IKU menjadi target yang harus di penuhi oleh FIB Unud. Seiring perjalanan Perjanjian Kinerja kemudian lebih di sempurnakan menjadi 6 (enam) sasaran strategis yang diukur menggunakan 23 IKU dengan 15 IKU menjadi target yang harus di penuhi oleh FIB Unud. Secara umum indikator yang ditetapkan sudah dapat dicapai melebihi target walaupun ada beberapa indikator yang belum terpenuhi.

Sasaran strategis #1 sebagai Agen Pendidikan (Agent of Education) Meningkatnya Kualitas Pembelajaran dan Kemahasiswaan diukur menggunakan 6 indikator kinerja utama.

di mana 5 dari 6 Indikator kinerja utama yang menjadi target FIB Unud dan semua telah mencapai target, meliputi: rasio afirmasi, jumlah mahasiswa yang berwirausaha, persentase prodi terakreditasi minimal B, persentase lulusan yang langsung bekerja dibidangnya, jumlah mahasiswa berprestasi.

Sasaran strategis #2 meningkatnya kualitas kelembagaan Universitas Udayana diukur dengan 3 indikator kinerja utama. Di mana 1 dari 3 Indikator utama yang menjadi target FIB Unud, namun belum tercapai yaitu Jumlah pusat unggulan iptek (PUI).

(7)

BAB I Pendahuluan 3 Sasaran strategis #3 meningkatnya kualitas dan kuantitas sumber daya Universitas Udayana diukur menggunakan 4 indikator kinerja utama. Di mana seluruh target berhasil dipenuhi, meliputi : Persentase dosen berkualifikasi S3, Persentase dosen Bersertifikat Pendidik, Persentase dosen dengan jabatan Lektor Kepala, dan Persentase dosen dengan jabatan Guru Besar

Sasaran strategis #4 meningkatnya relevansi dan produktivitas penelitian, pengabdian dan teknologi diukur menggunakan 8 indikator kinerja utama. Di mana 4 dari 8 indikator kinerja utama yang menjadi target FIB Unud dan semua telah mencapai target, meliputi: Jumlah publikasi internasional, Jumlah HKI yang didaftarkan, Jumlah sitasi karya ilmiah, dan Persentase penggunaan dana masyarakat untuk penelitian.

Sasaran strategis #5 Menguatnya kapasistas inovasi diukur menggunakan 1 (satu) indikator kinerja utama. Di mana telah mencapai target, meliputi: Jumlah produk inovasi.

Sasaran strategis #6 Terwujudnya tata kelola yang baik serta kualitas layanan prima sesuai dengan prinsip-prinsip BLU diukur menggunakan 1 (satu) indikator kinerja utama. Di mana indikator tersebut menjadi tanggung jawab Unud.

Capaian sasaran kinerja Unud sangat didukung oleh adanya serapan dana sebesar Rp. 5.751.365.985,00 atau 93,18% dari total daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) Revisi Rp. 6.172.194.000,00. Serapan anggaran tersebut berasal dari Layanan Pendidikan (001) Rp.

1.731.405.967 (98,37%), Penelitian (002) 2.382.122.000 (99,98%), Pengabdian Masyarakat (003) Rp. 77.287.000 (99,95%), Sarana/Prasarana Pendukung Pembelajaran (004) Rp.

59.741.350 (24,98%), Sarana/Prasarana Pendukung Perkantoran (005) Rp. 516.479.217 (80,21%), dan Layanan Perkantoran (994) Rp 984.330.451 (92,06%).

Berdasarkan capaian kinerja enam agen dan realisasi anggaran, dari 15 indikator sebanyak 14 indikator sudah tercapai, sedangkan 1 indikator tidak tercapai. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa program dan kegiatan yang dilaksanakan tahun 2018 secara keseluruhan hampir mencapai target.

(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum

Kelahiran Fakultas Ilmu Budaya di tengah-tengah Pulau Dewata/Bali ini didorong oleh berbagai faktor. Faktor-faktor itu antara lain:

1) Fakta bahwa Bali ditinjau dari segi warisan budaya dan agama memiliki keunikan tersendiri;

2) Bali sejak dahulu telah dikenal sebagai tempat yang menyimpan dan memelihara apa yang di tempat lain sudah tidak ada lagi, dengan demikian oleh Stutterheim, Bali disebut sebagai “museum hidup;”

3) Adanya kemauan masyarakat Bali yang menggelora, yang ingin menunjukkan jati dirinya, kepribadiannya, di tengah-tengah masyarakat Indonesia dan masyarakat internasional;

4) Adanya kesadaran para pendiri untuk mendirikan Yayasan Fakultas-Fakultas Nusa Tenggara, yang diharapkan dapat bertindak sebagai pengambil prakarsa, dalam kaitannya dengan daerah Bali kemudian diprakarsai dengan mendahulukan pendirian Fakultas Ilmu Budaya;

5) Adanya kondisi faktual seperti di atas, membangkitkan cita-cita didirikannya Fakultas Ilmu Budaya ini, yang merupakan cikal bakal dari Universitas Udayana.

Cita-cita pendirian Fakultas Ilmu Budaya dapat ditelusuri pada pidato yang disampaikan oleh tokoh-tokoh berikut: (1) Presiden I Republik Indonesia, Dr. Ir. Soekarno;

(2) Pidato Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan, Prof. DR. Prijono yang disampaikan pada acara peresmian dan pembukaan Fakultas Sastra Udayana pada tahun 1958, dan (3) ahli bahasa dan sastra Jawa Kuna, Prof. Dr. R. M. Ng. Poerbatjaraka. Intisari dari ketiga pidato tersebut adalah sebagai berikut.

1) Fakultas Ilmu Budaya diharapkan kelak menjadi pewahyu bagi rakyat, dengan menggali kecintaan kepada tanah air untuk hari kemudian, dan pewahyu bagi rakyat yang sedang berjuang untuk membebaskan diri dari semua bentuk kemiskinan (Presiden RI, Dr. Ir.

Soekarno).

2) Fakultas Ilmu Budaya kita anggap sebagai kunci wasiat untuk membuka secara ilmiah perbendaharaan Bali, sebagai pulau yang terkenal, sebagai peti tempat penyimpanan perbendaharaan sastra dan budaya lama (Prof. Dr. R. M. Ng. Poerbatjaraka).

3) Fakultas Ilmu Budaya diharapkan dapat berperan “Kadi bahni ring pahoman, dumilah mangde sukanikang rat”; artinya, “Laksana api di tempat persajian menyala dan membawa kebahagiaan dunia” (K. Prof. DR. Prijono, dikutip dari Kakawin Ramayana).

(9)

BAB I Pendahuluan 2 Cikal bakal Unud adalah Fakultas Sastra Udayana cabang Universitas Airlangga yang diresmikan oleh P. J. M. Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno, dibuka oleh J. M. Menteri P.P dan K. Prof. DR. Prijono pada tanggal 29 September 1958 sebagaimana tertulis pada Prasasti di Fakultas Sastra Jalan Nias Denpasar. Universitas Udayana secara sah berdiri pada tanggal 17 Agustus 1962 dan merupakan perguruan tinggi negeri tertua di daerah Provinsi Bali. Sebelumnya, sejak tanggal 29 September 1958 di Bali sudah berdiri sebuah Fakultas yang bernama Fakultas Sastra Udayana sebagai cabang dari Universitas Airlangga Surabaya.

Fakultas Sastra Udayana inilah yang merupakan embrio dari pada berdirinya Universitas Udayana. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri PTIP No.104/1962, tanggal 9 Agustus 1962, Universitas Udayana secara syah berdiri sejak tanggal 17 Agustus 1962. Tetapi oleh karena hari lahir Universitas Udayana jatuh bersamaan dengan hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia maka perayaan Hari Ulang Tahun Universitas Udayana dialihkan menjadi tanggal 29 September dengan mengambil tanggal peresmian Fakultas Sastra yang telah berdiri sejak tahun 1958.

Fakultas Ilmu Budaya berdiri atas prakarsa Yayasan Fakultas-Fakultas Nusa Tenggara, yang diketahui oleh Letkol Minggoe dan Wakil Ketua I, Gubernur Sunda Kecil, Teuku Mochamad Daoedsjah. Yayasan ini bekerja sama dengan orang-orang yang mempunyai keahlian khusus dalam bidang ilmu sastra, seperti Dr. R. Goris, Dr. Ida Bagus Mantra dan I Gusti Ketut Ranuh. Para tokoh tersebut, selain mempersiapkan hal yang berkenaan dengan segi fisik, bergerak juga sebagai penghubung, untuk mendapatkan orang-orang yang akan dijadikan dosen (tenaga pengajar), terutama orang yang akan dijadikan pimpinan pada Fakultas yang akan dibentuk. Orang yang berhasil dihubungi, yang akan dijadikan pimpinan adalah Prof. Dr. R. M. Ng. Poerbatjaraka, yang kala itu menjadi Dekan Fakultas Sastra dan Kebudayaan Universitas Gadjah Mada. Tenaga-tenaga pengajar yang berhasil dihubungi, terutama tenaga-tenaga yang telah bergelar doktor dan telah memperoleh nama internasional karena prestasi ilmiahnya pada waktu itu, adalah (1) Prof. Dr. R. M. Ng.

Poerbatjaraka, (2) Dr. R. Goris, (3) Prof. Dr. Ida Bagus Mantra, dan (4) Prof. Dr. Swami Ajarananda.

Setelah rampungnya segala persiapan maka ditetapkanlah hari pembukaannya, yaitu pada tanggal 29 September 1958. Nama yang diberikan adalah Fakultas Sastra Udayana.

Namun demikian, rencana nama semula adalah Udayana Fakultas Ilmu Budaya. Kata Budaya kemudian dihilangkan atas anjuran K. Prof. DR. Prijono, karena dengan kata Sastra saja sudah terkandung arti Budaya. Jadi, istilah ‘sastra’ mengandung arti yang sangat luas.

Pada awal berdirinya (September – Desember 1958), Fakultas Sastra Udayana diasuh oleh Yayasan Fakultas-Fakultas Nusa Tenggara, namun mulai tanggal 1 Januari 1959 secara resmi menjadi bagian Universitas Airlangga. Sejak saat itu Fakultas Sastra Udayana berubah nama menjadi Fakultas Sastra. Dalam perkembangan berikut, berdasarkan SK Rektor No.

62/UN14/HK/2013 tanggal 2 Mei 2013, nama Fakultas Sastra berganti lagi menjadi Fakultas

(10)

Sastra dan Budaya. Kemudian berdasarkan SK Rektor No. 309/UN.14/HK/2016 tanggal 27 Juni 2016 nama Fakultas Sastra dan Budaya kembali berganti menjadi Fakultas Ilmu Budaya.

Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Udayana Nomor 592/UN14/PP.03.01/2016, tentang Penetapan Ruang Lingkup Program Studi Kategeri Mono Disiplin dan Multi Disiplin Untuk Pengelolaan Program Magister Dan Doktor, maka pada tanggal 23 Desember 2016 Program S2 dan S3 Ilmu Linguistik dan Kajian Budaya secara resmi berada di bawah naungan Fakultas Ilmu Budaya. Saat ini Fakultas Ilmu Budaya memiliki 12 Program Studi, sebagai berikut :

No Program Studi Strata

Akademik

1 Sastra Indonesia S1

2 Sastra Bali S1

3 Sastra Jawa Kuno S1

4 Sastra Inggris Reguler (dan Sastra Inggris Non-Reguler

S1 S1

5 Sastra Jepang S1

6 Arkeologi S1

7 Ilmu Sejarah S1

8 Antropologi S1

9 Ilmu Linguistik S2

10 Kajian Budaya S2

11 Ilmu Linguistik S3

12 Kajian Budaya S3

Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, Fakultas Ilmu Budaya selalu berusaha memperbaiki proses pendidikan mahasiswanya disertai dengan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Dalam perjalanan jangka panjang pengembangan pendidikan dan pengajaran di Fakultas Ilmu Budaya dimungkinkan untuk membuka prodi baru di antaranya Prodi Bahasa Perancis dan Prodi Bahasa dan Budaya Korea untuk mendukung kepariwisataan di daerah Bali.

1.2 Dasar Hukum

Adapun dasar hukum penyelenggaraan pendidikan di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana adalah sebagai

berikut:

1. Surat keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) nomor 104 tahun 1962, tanggal 9 Agustus 1962, tentang pendirian Unud pada tanggal 17 Agustus 1962 dan dikukuhkan dengan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 tahun 1963, tanggal 13 Januari 1963.

(11)

BAB I Pendahuluan 4 2. Hari lahir Unud jatuh bersamaan dengan hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, maka perayaan hari ulang tahun Unud dialihkan ke tanggal 29 September, yaitu mengambil hari lahirnya Fakultas Sastra Udayana cabang Universitas Airlangga di Denpasar.

3. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI Nomor 51 Tahun 2016 Tentang Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan TInggi.

6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2016 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Udayana.

7. Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 333/M/KPT/2016 tentang Indikator Kinerja Utama 2015-2019 di Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

8. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2017 Tentang Statuta Universitas Udayana.

9. Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 367/M/KPT.KP/2017 tentang Pengangkatan Rektor Universitas Udayana Periode Tahun 2017–2021.

1.3 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi Fakultas Ilmu Budaya

Sesuai Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi No. 30 Tahun 2016 tanggal 13 Mei 2016, tentang Organisasi dan Tata Kerja Unud (OTK Unud), Unud merupakan perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Unud mempunyai tugas menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun ilmu pengetahuan dan/atau teknologi dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.

Sebagai unsur sistem pendidikan nasional, Unud menyelenggarakan kegiatan pendidikan tinggi dengan tujuan:

1. Menyelengarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi merupakan kewajiban atau tugas utama perguruan tinggi yang terdiri dari atas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

2. Menghasilkan lulusan bermutu yang memiliki kompetensi tinggi dalam penguasaan IPTEKS;

3. Meningkatkan kapasitas perguruan tinggi dalam memberikan akses pelayanan pendidikan kepada masyarakat;

4. Mengembangkan perguruan tinggi yang sehat melalui optimalisasi peran organ-organ organisasi tatakelola sesuai dengan prinsip BLU;

5. Menjalin kerjasama di berbagai bidang untuk meningkatkan mutu tri dharma perguruan tinggi;

(12)

6. Menghasilkan penelitian yang bermutu, relevan dan berdaya saing sesuai dengan perkembangan iptek, menghasilkan publikasi ilmiah nasional, internasional dan paten untuk kepentingan masyarakat.

Berdasarkan OTK Unud Nomor 30 Tahun 2016, Unud memiliki organ yang terdiri atas: a.

Senat; b. Rektor; c. Satuan Pengawas Internal; dan d. Dewan Pertimbangan. Berikut uraian tupoksi organ tersebut.

1. Senat merupakan organ yang menjalankan fungsi penetapan, pertimbangan, dan pengawasan pelaksanaan kebijakan akademik.

2. Rektor menjalankan fungsi penetapan kebijakan non-akademik dan pengelolaan Unud.

Rektor sebagai organ pengelola, terdiri atas Rektor dan Wakil Rektor. Biro; Fakultas dan Pascasarjana; Lembaga; dan Unit Pelaksana Teknis.

3. Tugas Rektor memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, serta membina pendidik, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan hubungannya dengan lingkungan. Rektor menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaandan pengembangan pendidikan tinggi; b. pelaksanaan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; c. pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat; d. pelaksanaan pembinaan civitas akademika dan hubungannya dengan lingkungan; dan e. pelaksanaan kegiatan layanan administratif.

4. Wakil Rektor berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Rektor dan terdiri atas:

a. Wakil Rektor Bidang Akademik;

Wakil Rektor Bidang Akademik mempunyai tugas membantu Rektor dalam memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

b. Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan;

Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan mempunyai tugas membantu Rektor dalam memimpin penyelenggaraan kegiatan di bidang administrasi umum, keuangan, dan kepegawaian.

c. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan;

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan mempunyai tugas membantu Rektor dalam memimpin penyelenggaraan kegiatan di bidang kemahasiswaan dan alumni.

d. Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Informasi.

Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan hubungan masyarakat. Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Informasi mempunyai tugas membantu Rektor dalam memimpin penyelenggaraan kegiatan penyusunan rencana program, sinkronisasi perencanaan, kerja sama, dan hubungan masyarakat.

5. Biro merupakan unsur pelaksana administrasi Unud yang menyelenggarakan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh unsur di lingkungan Unud. Biro dipimpin oleh Kepala yang bertanggung jawab kepada Rektor. Biro dalam pelaksanaan tugas sehari- hari dikoordinasikan oleh Wakil Rektor sesuai dengan bidang tugasnya. Biro terdiri atas:

a. Biro Akademik, Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat; b. Biro Umum; c. Biro Kemahasiswaan; dan d. Biro Perencanaan dan Keuangan.

6. Fakultas dan Pascasarjana merupakan unsur pelaksana akademik yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Rektor. a. Fakultas Ilmu Budaya (FIB); b. Fakultas Kedokteran (FK); c. Fakultas Peternakan (FAPET); d. Fakultas Hukum (FH); e. Fakultas Teknik (FT); f. Fakultas Pertanian (FP); g. Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB); h. Fakultas

(13)

BAB I Pendahuluan 6 Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA); i. Fakultas Kedokteran Hewan (FKH);

j. Fakultas Pariwisata (FPAR); k. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP); l. Fakultas Teknologi Pertanian (FTP); dan m. Fakultas Kelautan dan Perikanan (FKP). Fakultas dipimpin oleh seorang Dekan yang dibantu oleh 3 (tiga) Wakil Dekan (WD Bidang Akademik dan Perencanaan; Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan; dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Informasi.

7. Tiap fakultas terdiri atas Dekan dan Wakil Dekan, Senat Fakultas; c. Bagian Tata Usaha;

d. Program Studi; e. Laboratorium/Bengkel/Studio/Kebun Percobaan; dan f. Kelompok Jabatan Fungsional Dosen kecuali FTP dan FKP yang tidak memiliki bagian tata usaha tetapi subbagian tata usaha.

8. Pascasarjana dipimpin oleh Direktur yang bertanggung jawab kepada Rektor mempunyai tugas melaksanakan pendidikan program magister dan program doctor untuk bidang ilmu multidisiplin. Pascasarjana terdiri atas Direktur dan Wakil Direktur;

dan Subbagian Tata Usaha.

9. Lembaga adalah unsur pelaksana akademik di bawah Rektor yang melaksanakan sebagian tugas dan fungsi di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta pengembangan pembelajaran dan penjaminan mutu pendidikan. Lembaga dipimpin oleh seorang Ketua yang bertanggung jawab kepada Rektor. Lembaga terdiri atas: a. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat; dan b. Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu.

10. Unit Pelaksana Teknis selanjutnya disingkat UPT merupakan unsur penunjang Unud.

UPT terdiri atas a. UPT Perpustakaan; b. UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi; c.

UPT Bahasa; dan d. UPT Laboratorium Terpadu;

11. Satuan Pengawas Internal (SPI) merupakan organ yang menjalankan fungsi pengawasan non-akademik untuk dan atas nama Rektor. Dalam menjalankan fungsinya SPI memiliki tugas dan wewenang: a. penetapan kebijakan program pengawasan internal bidang non-akademik. b. pelaksanaan pengawasan internal terhadap pengelolaan bidang non- akademik; c. penyusunan laporan hasil pengawasan internal; dan d. pemberian saran dan/atau pertimbangan mengenai perbaikan pengelolaan kegiatan non-akademik kepada Rektor atas dasar hasil pengawasan internal.

12. Dewan Pertimbangan merupakan organ yang menjalankan fungsi pertimbangan nonakademik yang memiliki tugas dan wewenang: a. pemberian pertimbangan terhadap kebijakan Rektor di bidang non-akademik; b. perumusan saran/pendapat terhadap kebijakan Rektor di bidang non-akademik; dan c. pemberian pertimbangan kepada Rektor dalam mengelola Unud. Anggota Dewan Pertimbangan berjumlah 6 (enam) orang memiliki komitmen untuk mengembangkan Unud yang berasal dari: a. 1 (satu) unsur Pemerintah Daerah; b. 1 (satu) unsur tokoh masyarakat; c. 1 (satu) unsur pakar pendidikan; d. 1 (satu) unsur pengusaha; e. 1 (satu) unsur Alumni; dan f. 1 (satu) unsur Unud.

Struktur organisasi FIB Unud yang berjalan saat ini sudah menyesuaikan dengan OTK Unud 2016. Diagram struktur organisasi Unud dapat dilihat pada Gambar 1.1.

(14)

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Fakultas Ilmu Budaya

(15)

BAB II Perencanaan Kinerja 8

BAB II PERENCANAAN KINERJA

2.1 Rencana Pembangunan

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) memiliki tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan keimanan, dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta berakhlak mulia. Tujuan itu diamanatkan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Apabila tujuan itu dihubungkan dengan UU Sistem Pendidikan, maka peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan harus ditingkatkan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (PJPN 2005 -- 2025) telah menetapkan empat tahapan pokok pembangunan nasional jangka menengah lima tahunan sebagai berikut. (1) Tahap Pertama (2005 – 2009) tentang menata kembali Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), membangun Indonesia yang aman dan damai, adil dan demokratis dengan tingkat kesejahteraan yang lebih baik. (2) Tahap kedua (2010 -- 2014) menetapkan penataan NKRI, meningkatkan kualitas SDM, membangun kemampuan iptek, dan memperkuat daya saing perekonomian. (3) Tahap Ketiga (2015 -- 2020) adalah memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pada pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas, serta kemampuan iptek. Tahap Keempat (2020 - 2025) mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur melalui percepatan pembangunan di segala bidang dengan struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif.

Berdasarkan PJPN 2005 - 2025, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP 2005 -- 2025) menetapkan empat tema strategis pembangunan pendidikan. Keempat tema strategis tersebut dibagi menjadi empat periode, yaitu: (1) periode 2005 - 2010 adalah untuk meningkatkan kapasitas dan modernisasi, (2) periode 2010 – 2015, pendidikan bertemakan pembangunan pendidikan berfokus pada penguatan pelayanan, (3) periode 2015 – 2020 pendidikan difokuskan pada penguatan daya saing regional, dan (4) periode 2020 - 2025 pendidikan terfokus pada daya saing internasional. Tiga karakteristik yang dimiliki oleh pendidikan tinggi yang bersifat

(16)

global yakni: (1) masifikasi: untuk berhasil di era ekonomi berbasis pengetahuan dan menuju pendidikan tinggi yang universal; (2) globalisasi: mobilisasi dosen dan mahasiswa antarnegara dan kompetisi tanpa batas negara; (3) pengaruh teknologi: modalitas baru dalam pembelajaran dan jaringan global (Ditjen Dikti, 2014). Setiap tema strategis pembangunan pendidikan jangka panjang tersebut diturunkan dalam program kerja yang menekankan tiga tatanan utama, yairu: (1) pemerataan dan perluasan akses, (2) peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing, dan (3) peningkatan tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik.

Renstra Kemeristek Dikti pada tahun 2015 – 2019 menetapkan visi adalah:

'Terwujudnya pendidikan tinggi yang bermutu serta kemampuan iptek dan inovasi untuk mendukung daya saing bangsa'. Pendidikan tinggi yang bermutu dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang berpengetahuan, terdidik, dan terampil, sedangkan kemampuan iptek dan inovasi dimaknai oleh keahlian SDM dan lembaga litbang serta perguruan tinggi dalam melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, dan penerapan iptek yang ditunjang oleh pembangunan faktor input (kelembagaan, sumber daya, dan jaringan).

Sementara itu, makna daya saing bangsa adalah kontribusi iptek dan pendidikan tinggi dalam perekonomian yang ditunjukkan oleh keunggulan produk teknologi hasil litbang yang dihasilkan oleh industri/perusahaan yang didukung oleh lembaga litbang (LPNK, LPK, Badan Usaha, Perguruan Tinggi) dan tenaga terampil pendidikan tinggi. Misi Kemeristek Dikti adalah: (1) meningkatkan akses, relevansi, dan mutu pendidikan tinggi unuk menghasilkan SDM yang berkualitas, dan (2) meningkatkan kemampuan iptek dan inovasi untuk menghasilkan nilai tambah produk inovasi.

Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Udayana 2015 – 2019 diawali dengan mengadakan evaluasi diri melalui analisis Strength, Weakness, Opportunity, Threat (SWOT) untuk mengetahui kondisi internal meliputi:

kekuatan dan kelemahan, dan kondisi eksternal: peluang dan ancaman. Hasil analisis SWOT digunakan dalam menyusun isu strategis. Ada tiga isu utama dalam Renstra FIB Unud 2015 – 2019, yaitu: (1) otonomi, (2) penyehatan organisasi, dan (3) peningkatan daya saing bangsa (regional, nasional, dan internasional). Otonomi diharapkan memberikan peluang untuk akselerasi dinamika FIB Unud. Penyehatan organisasi sebagai prasyarat utama untuk dapat berkontribusi pada kebebasan akademik, agar mampu berinovasi, dan berkreativitas untuk

(17)

BAB II Perencanaan Kinerja 10 mendorong efisiensi, efektivitas, dan tanggung jawab organisasi, serta menjadikan FIB Unud sebagai lembaga pendidikan yang memiliki reputasi tinggi. Peningkatan daya saing nasional dilaksanakan dengan mendorong program yang dapat mendukung daya saing bangsa melalui peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam Renstra FIB Unud 2015 – 2019, pengelolaan bidang akademik dan non- akadenik dilakukan secara efisien, efektif, transparan, dan akuntabel dengan menerapkan prinsip-prinsip Good University Governance (GUG) ke dalam sistem manajemen FIB Unud yang diikuti dengan penerapan prinsip kerja, mekanisme kerja, dan standard operating procedure (SOP) sehingga dapat menjadi World Class University (WCU).

Dengan latar belakang di atas, semua unsur pimpinan FIB Unud wajib memanfaatkan Restra ini agar FIB menjadi intitusi dengan tata kelola yang lebih baik. Ini dimaksudkan agar Program studi - program studi (Prodi) di FIB dapat mencapai peringkat akreditasi tertinggi baik oleh Badan Akreditadi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) maupun oleh Badan Akreditasi Internasional. Seperti telah disebutkan di atas bahwa Renstra FIB Unud mengacu Rancangan Restra Ristek Dikti 2015 -- 2019 yang memposisikan perguruan tinggi tidak hanya sebagai agen pendidikan dan penelitian, tetapi juga sebagai agen transfer budaya, ilmu pengetahuan, teknologi, dan pengembangan ekonomi. Renstra FIB Unud tahun 2015 – 2019 adalah sebagai pedoman untuk semua Program Studi (Prodi) di dalam merencanakan dan melaksanakan, serta mengevaluasi program dan kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi.

Landasan filosofi dan prinsip dasar Renstra FIB Unud 2015 – 2019 mengacu pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhineka Tunggal Ika. UU Pendidikan Tinggi No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi beasaskan kebenaran ilmiah, penalaran, kejujuran, keadilan, manfaat, kebijakan, tanggung jawab, kebhinekaan, dan keterjangkauan.

Landasan filosofis Renstra Ristek Dikti 2015 – 2019 adalah pendidikan nasional menempatkan peserta didik sebagai makhluk yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa, dengan segala fitrahnya memiliki tugas untuk memimpin kehidupan yang berharkat, dan menjadi manusia yang bermoral, berbudi luhur, dan berakhlak mulia. Pendidikan merupakan upaya memberdayakan peserta didik untuk berkembang menjadi manusia Indonesia seutuhnya, menjunjung tinggi dan memegang teguh norma dan nilai-nilai seperti

(18)

norma agama dan kemanusiaan, norma persatuan bangsa, norma kerakyatan, norma demokrasi, dan nilai-nilai keadilan sosial.

Filosofi Renstra FIB Unud 2015 – 2019 juga mengacu pada filosofi Renstra Unud 2015 – 2019. Filosofi dimaksudkan untuk memberikan semangat mewujudkan sumber daya manusia (SDM) unggul, mandiri, dan berbudaya untuk mengembangkan Unud menuju World Class University (WCU), dan dilandasi oleh prinsip-prinsip Good University Governance (GUG).

Dalam UU 12 Tahun 2012 Pasal 4 disebutkan bahwa fungsi Pendidikan Tinggi adalah: (a) mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, (b) mengembangkan Civitas Akademika yang inovatif, responsif, kreatif, terampil, berdaya saing, dan kooperatif melalui pelaksanaan Tridharma, serta (c) mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dengan menerapkan nilai-nilai humaniora.

Mengacu pada UU 12 Tahun 2012 Pasal 4 di atas, pendidikan sarjana di FIB bertujuan untuk:

(a) mengembangkan potensi mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa; (b) menghasilkan lulusan yang menguasai cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi dan Seni (IPTEKS) untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa yang sesuai dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNDikti); (c) menghasilkan penelitian yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora agar bermanfaat bagi kemajuan bangsa, serta kemajuan

peradaban dan kesejahteraan umat manusia; dan (d) melaksanakan pengabdian kepada masyarakat berbasis penalaran dan karya penelitian yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

2.1.1 Tujuan Renstra

Renstra FIB Unud tahun 2015 – 2019 disusun dengan tujuan untuk memberikan petunjuk atau sebagai acuan bagi para pihak yang ingin mengetahui capaian, dan kondisi FIB Unud ke depan. Renstra ini dijabarkan menjadi perencanaan program, upaya pencapaian, indikator, evaluasi, dan pengembangan untuk menjamin mutu dan pelayanan FIB Unud secara berkelanjutan. Rencana ini disusun untuk kurun waktu yang telah ditetapkan, yakni lima tahun ke depan dan memiliki tujuan sebagai berikut.

(19)

BAB II Perencanaan Kinerja 12 1. Sebagai acuan formal untuk semua Program Studi di lingkungan FIB Unud dalam menentukan prioritas program kerja dan kegiatan secara terpadu dan terarah dalam kurun waktu lima tahun ke depan.

2. Sebagai pedoman umum bagi pengelola dan dosen untuk melaksanakan proses pembelajaran pada Program Studi di lingkungan FIB Unud, sehingga menghasilkan lulusan yang unggul, mandiri, dan berbudaya sesuai dengan visi dan misi Unud.

3. Sebagai panduan untuk memudahkan segenap pengelola, dosen, dan tenaga penunjang akademik untuk merencanakan, mengerjakan, mengevalusi, dan menindaklanjuti semua kebijakan, program, dan rencana operasional tahunan yang telah disusun, dalam indikator kinerja program dan tahun capaiannya.

2.2.2 Manfaat Renstra

Renstra ini memberikan manfaat kepada semua pihak termasuk pengambil kebijakan untuk menentukan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dalam mengembangkan program pendidikan sarjana besama semua program studi yang dimiliki sehingga dapat berfungsi sebagaimana yang diharapkan. Renstra juga dapat dipakai sebagai referensi untuk seluruh civitas akademika dan unsur penunjang dalam melaksanakan kegiatan sehingga selaras dengan kebijakan pemerintah.

Di samping itu, Renstra diharapkan dapat digunakan sebagai tolak ukur pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi di FIB Unud. Oleh karena itu, dengan disusunnya Renstra FIB Unud diharapkan kegiatan-kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi dapat berjalan lebih efektif, efisien, dan optimal dengan mengedepankan pemberdayaan segenap potensi yang dimiliki untuk mewujudkan cita-cita FIB Unud menjadi salah satu institusi yang memiliki kualitas untuk menuju FIB yang berkelas dunia dan mempunyai kemampuan untuk mandiri yang berlandaskan pada etika dan moral.

Renstra ini dapat dijadikan petunjuk untuk mencapai tujuan FIB Unud dalam menjamin mutu dan layanan yang berkualitas, sehingga Renstra FIB memberikan manfaat kepada: (1) efektifitas pencapaian tujuan program melalui sinergitas berbagai pihak, (2) mahasiswa yaitu kelancaran studi, mutu lulusan sesuai kompetensi yang ditetapkan, (3) masyarakat luas agar mendapat dampak dari peningkatan mutu penelitian, pengabdian kepada masyarakat serta mutu akses pada layanan akademik lainnya.

(20)

2.2 Landasan Hukum Renstra

Landasan hukum yang digunakan sebagai pijakan untuk membuat Renstra FIB Unud Tahun 2015 – 2019 adalah sebagai berikut.

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

2. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pedidikan Nasional.

3. Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

4. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

5. Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembanguna Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005 – 2025.

6. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

7. Peraturan Pemerintah RI No. 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standard Nasional Pendidikan.

8. Peraturan Pemerintah RI Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

9. Peraturan Pemerintah RI Nomor 14 Tahun 2014 tentang Kerjasam Perguruan Tinggi.

10. Peraturan Presiden RI Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional.

11. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No.

17 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya.

12. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No.

46 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 17 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya.

13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

(21)

BAB II Perencanaan Kinerja 14 15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 87 Tahun 2014 tentang

Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.

16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 92 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Dosen.

17. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI Nomor 13 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Tahun 2015 – 2019.

18. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Nomor 0450/O/1995 tentang Statuta Universitas Udayana.

2.3 Pilar Strategis

Pilar strategis landasan filosofis pendidikan FIB Unud mengacu pada UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003, UU-PT Nomor 12 Tahun 2012, strategi pembangunan pendidikan nasional, dan Renstra FIB Unud 2015 – 2019. Penjelasan umum UU-PT Nomor 12 Tahun 2012 adalah pendidikan tinggi diharapkan dapat menjalankan peran strategis untuk memajukan peradaban dan kesejahteraan umat manusia, meningkatkan daya saing bangsa dan daya mitra bangsa Indonesia di era global. Di samping itu, pendidikan tinggi agar mampu mewujudkan dharma pendidikan yakni, menghasilkan intelektual, ilmuwan dan/atau profesional yang berbudaya, kreatif, toleran, demokratis, dan berkarakter tangguh, serta berani membela kebenaran demi kepentingan bangsa dan umat manusia.

Dalam rangka mewujudkan dharma penelitian dan pengabdian kepada masyarakat diperlukan pendidikan tinggi yang mampu menghasilkan penelitian untuk cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni yang dapat diabdikan untuk bangsa, negara, dan umat manusia.

Perguruan tinggi sebagai lembaga yang menyelenggarakan pendidikan tinggi di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, harus memiliki otonomi dalam mengelola sendiri lembaganya. Hal itu diperlukan agar dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni di perguruan tinggi diberlakukan kebebasan akademik dan mimbar akademik, serta otonomi keilmuan. Oleh sebab itu, perguruan tinggi dapat mengembangkan budaya akademik bagi civitas akademika yang berfungsi sebagai masyarakat ilmiah yang berwibawa dan mampu melakukan interaksi untuk mengangkat martabat bangsa Indonesia di kancah internasional. Perguruan tinggi sebagai garda

(22)

terdepan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, dengan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan umum dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Peraturan Pemerintah Nomor 4 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi, dalam Pasal 22, Ayat (3) disebutkan bahwa otonomi pengelolaan perguruan tinggi bidang akademik terdiri atas: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Otonomi bidang non-akademik meliputi organisasi, keuangan, kemahasiswaan, ketenagaan, dan sarana prasarana. Sedangkan, kebijakan operasional dan pelaksanaan bidang pendidikan terdiri atas: (a) persyaratan akademik mahasiswa yang akan diterima, (b) kurikulum program studi, (c) proses pembelajaran, (d) penilaian hasil belajar, (e) persyaratan kelulusan, dan (f) wisuda. Bidang pendidikan sesuai dengan PP Nomor 4 Tahun 2014 selanjutnya dikombinasikan dengan Permendikbud Nomor 49 Tahun 2014 terdiri atas: kurikulum, proses pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan kompetensi lulusan/capaian hasil belajar.

Otonomi pengelolaan di bidang non-akademik berkaitan dengan kebijakan operasional pelaksanaan organisasi, dan terdiri atas: penetapan Renstra, rencana kerja tahunan, dan sistem penjaminan mutu internal. Kebijakan operasional dan pelaksanaan keuangan meliputi: pembuatan perjanjian kerja dengan pihak ketiga dalam lingkup Tridharma Perguruan Tinggi, dan sistem pencatatan, serta pelaporan keuangan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Kebijakan operasional dan pelaksanaan kemahasiswaan terdiri atas: kegiatan kemahasiswaan intrakurikuler dan ekstrakurikuler, organisasi kemahasiswaan, dan pembinaan bakat dan minat mahasiswa. Kebijakan operasional dan pelaksanaan ketenagaan terdiri atas: penugasan dan pembinaan sumber daya manusia, serta penyusunan target kerja dan jenjang karir sumber daya manusia.

Kebijakan operasional dan pelaksanaan pemanfaatan sarana dan prasarana terdiri atas:

penggunaan sarana dan prasarana, pemeliharaan sarana dan prasarana, serta pemanfaatan sarana dan prasarana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 49 Tahun 2014 tentang standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNDikti), Perguruan tinggi memiliki fungsi utama sebagai berikut.

(23)

BAB II Perencanaan Kinerja 16 (1) Pengembangan dan pelaksanaan mutu kompetensi lulusan atau capaian

pembelajaran berbasis KKNI dan kurikulum berbasis kompetensi (KBK).

(2) Proses pembelajaran yang mendidik dan dialogis dan sistem penilaian yang berbasis kompetensi.

(3) Peningkatan mutu penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan publikasi ilmiah.

(4) Profesionalitas pendidik dan tenaga kependidikan.

(5) Penyediaan sarana prasarana pendidikan dan penelitian.

(6) Pembiayaan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(7) Pelaksanaan otonomi satuan pendidikan, tata kelola dan akuntabilitas publik.

Pasal 2, SNDikti terdiri atas Standar Nasional Pendidikan, Standar Nasional Penelitian, dan Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. Standar Nasional Pendidikan terdiri atas: (1) standar kompetensi lulusan, (2) standar isi pembelajaran, (3) standar proses pembelajaran, (4) standar penilaian pembelajaran, (5) standar dosen dan tenaga kependidikan, (6) standar sarana dan prasarana pembelajaran, (7) standar pengelolaan pembelajaran, dan (8) standar pembiayaan pembelajaran.

Standard Nasioanal Penelitian dan Pengabdian kepada Msyarakat terdiri atas: (1) standar hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, (2) standar isi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, (3) standar proses penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, (4) standar penilaian penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, (5) standar peneliti dan pengabdian kepada masyarakat, (6) standar sarana dan prasarana penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, (7) standar pengelolaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dan (8) standar pendanaan dan pembiayaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

2.3.1 Visi

Terwujudnya Fakultas Ilmu Budaya yang memiliki keunggulan dan kemandirian dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dengan aplikasi keilmuan yang berlandaskan kebudayaan.

(24)

Apabila visi di atas dijabarkan maka visi tersebut memiliki makna unggul, mandiri, dan berbudaya.

Unggul bermakna FIB Unud secara sadar menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki daya saing, baik di tingkat regional, nasional, maupun internasional. Dengan keunggulan PIP Unud diarahkan menjadi lembaga pendidikan sarjana, magister, dan doktor terdepan, khususnya dalam hal pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat melebihi standar nasional pendidikan Dikti.

Mandiri bermakna semua sumber daya manusia yang dihasilkan memiliki kepribadian tangguh, percaya diri, dan berdaya saing tinggi sehingga mampu mengembangkan diri secara mandiri. FIB Unud sebagai lembaga pendidikan sarjana harus memiliki otonomi dalam berbagai aspek terutama dalam mengembangkan sistem manajemen dan pembiayaan.

Berbudaya bermakna sumber daya manusia yang dihasilkan mampu menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan kebenaran akademik, memiliki kepekaan yang tinggi terhadap masalah dan dinamika nilai-nilai budaya lokal, tradisi, dan praktek-praktek kehidupan di dalam masyarakat dalam rangka mendukung pembangunan kebudayaan nasional yang berkelanjutan serta mampu menggali dan mengembangkan nilai-nilai budaya lokal menjadi dijadikan puncak-puncak kebudayaan nasional dan global. FIB Unud diharapkan mampu menghasilkan luaran yang memiliki kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan sosial, dan kecerdasan spiritual.

2.3.2 Misi

Visi di atas dijabarkan menjadi empat misi, seperti berikut ini.

1. Mengembangkan sistem pembelajaran berbasis kearifan lokal ditunjang teknologi komunikasi dan informasi, serta sistem penjaminan mutu yang memadai agar mampu menghasilkan lulusan yang unggul, mandiri, dan berbudaya, serta memiliki kompetensi dan integritas yang tinggi sesuai dengan KKNI, tuntutan masyarakat lokal, nasional dan internasioanal.

2. Mengembangkan penelitian dan kajian ilmiah unggulan sebagai “ujung tombak”

agar mampu menghasilkan temuan baru yang berkualitas tinggi, bermanfaat bagi pengembangan Ipteks, dan bermanfaat bagi pembangunan masyarakat dalam

(25)

BAB II Perencanaan Kinerja 18 upaya mewujudkan FIB Unud sebagai fakultas penelitian (research faculty) sesuai dengan SNDikti, perkembangan Ipteks untuk kepentingan masyarakat, bangsa, dan dunia.

3. Menumbuhkan dan mengembangkan secara kuantitatif dan kualitatif kajian ilmiah dalam bentuk buku, artikel baik jurnal nasional, nasional terakreditasi, maupun internasional.

4. Mengembangkan FIB Unud sebagai program unggulan untuk meningkatkan kredibilitas universitas di masyarakat dalam program pengabdian unggulan.

2.4 Perjanjian Kinerja Tahun 2018

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana menetapkan perjanjian kinerja (PK) tahun 2018 antara Rektor dengan Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana, selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2 1 Target Kinerja FIB Unud 2018

Sasaran Indikator Target

(1) (2) (3)

1. Sebagai Agen Pendidikan (Agent of Education) Menghasilkan lulusan bermutu yang memiliki kompetensi tinggi dalam penguasaan IPTEKS.

Rasio Afirmasi 28

Jumlah mahasiswa yang berwirausaha 20

Persentase lulusan bersertifikat kompetensi dan profesi

0

Persentase lulusan yang langsung bekerja yang sesuai bidangnya

50

Persentase dosen berkualifikasi S3 42

Jumlah mahasiswa berprestasi 20

Persentase dosen bersertifikat pendidik 91.67 Persentase dosen dengan jabatan Lektor Kepala 43 Persentase dosen dengan jabatan Guru Besar 13.58 Rata-rata Indek Prestasi Komulatif (IPK) lulusan S1 3.5 Rata-rata lama studi mahasiswa S1 (Semester) 8.20

(26)

Persentase mahasiswa penerima beasiswa 21.65 Rasio jumlah dosen terhadap mahasiswa 1:12 Rasio jumlah dosen tetap terhadap mahasiswa 1:12 Persentase Prodi terakreditasi minimal B 100

Akreditasi Institusi -

Ranking PT di QS University Ranking -

Rangking PT Nasional -

Jumlah Pusat Unggulan Iptek (PUI) 1

Opini laporan keuangan oleh auditor publik - 2. Sebagai Agen Penelitian

(Agent of

Research) Menghasilkan publikasi ilmiah nasional, internasional dan paten melalui peningkatan jumlah dan mutu penelitian sesuai dengan perkembangan IPTEKS untuk kepentingan masyarakat, bangsa, dan dunia

Jumlah Publikasi Internasional 15

Jumlah HKI yang didaftarkan 10

Jumlah Sitasi Karya Ilmiah 1500

Jumlah Prototipe R&D -

Jumlah Publikasi Nasional (Terakreditasi) 25

3. Sebagai Agen Transfer Budaya, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Agent of Culture, Knowledge and Technology Transfer) Berperan dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya

Jumlah Prototipe industri

0

4. Sebagai Agen

Pengembangan Ekonomi (Agent of Economic Development) Berperan

Jumlah produk inovasi

2

(27)

BAB II Perencanaan Kinerja 20 dalam pengembangan

bidang ekonomi

Tabel 2 2 Program dan Anggaran Kode

APBN

Nama Satuan Kerja /

Output Pagu Anggaran

400969 Universitas Udayana Rp 6.172.194.000

1 Fakultas Ilmu Budaya

5742 Peningkatan Layanan Tri Dharma Perguruan Tinggi Rp 6.172.194.000

001 Layanan Pendidikan Rp 1.760.017.800

002 Penelitian Rp 2.382.642.000

003 Pengabdian Masyarakat Rp 77.323.000

004 Sarana/Prasarana Pendukung Pembelajaran Rp 239.116.000 005 Sarana/Prasarana Pendukung Perkantoran Rp 643.922.000

994 Layanan Perkantoran Rp 1.069.173.200

(28)

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

3.1 Pengendalian Kinerja

Perjanjian Kinerja FIB Unud yang ditetapkan untuk tahun 2018 dilaksanakan oleh seluruh Prodi S1 yang ada di FIB Unud. Untuk pengendalian kinerja, dilakukan penjabaran dalam suatu rencana pelaksanaan yang detail dan dipakai sebagai bahan evaluasi kemajuan kinerja yang dilakukan triwulan, mengacu ke SIMONEV yang disiapkan oleh Kemenristek DIkti. Unud menggunakan SIAKU (Sistem Keuangan) secara on line (intranet) yang juga merupakan sistem monitoring danevaluasi dalam rangka pemantauan dan evaluasi kinerja program, realisasi capaian fisik dan anggaran unit kerja.

3.2 Pengukuran Kinerja

Perjanjian kinerja yang sudah ditetapkan di awal tahun dilaksanakan seoptimalnya oleh FIB Unud dan tiap tiga bulan dilakukan monev untuk terciptanya akuntabilitas yang baik. Pada akhir tahun sampai awal tahun berikutnya dilakukan pengukuran kinerja.

Dalam pengukuran kinerja dihitung tingkat capaian kinerja yang dilakukan dengan cara membandingkan antara target kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya sehingga didapat persentase pencapaian pada masing-masing indikator kinerja utama.

Dengan diketahui capaian kinerja, maka dapat dianalisis faktor penyebab keberhasilan dan ketidak berhasilan, yang selanjutnya dapat dipetakan kekurangan dan kelemahan realisasi dan rencana kegiatan, kemudian ditetapkan strategi untuk meningkatkan kinerja dimasa yang akan datang.

3.3 Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)

Rumusan yang ada pada indikator kinerja utama yang disusun adalah dalam rangka mengukur capaian tugas pokok dan fungsi FIB Unud sebagai lembaga penyelenggara perguruan tinggi. IKU disusun berdasarkan Renstra FIB Unud 2015-2019 dan Renstra Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2015-2019. Penetapan IKU didasarkan atas target pencapaian sasaran Umum Renstra FIB Unud yaitu Otonomi dan kesehatan organisasi tahun 2018, Tercapainya akreditasi institusi Unggul tahun 2018, Terciptanya World Class University (WCU) tahun 2027. Strategi diarahkan untuk mencapai tujuan penyelenggaraan komponen sistem pendidikan tinggi di Universitas Udayana yaitu pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, tatakelola, sarana-prasarana, dan kerjasama dengan berbagai pihak. Capaian IKU FIB Unud tahun 2018 disajikan pada tabel yang telah menyesuaikan dengan bentuk pelaporan terbaru sebagai berikut.

(29)

BAB III Akuntabilitas Kinerja 22 Table 3.1 Data Capaian Kinerja Tahun 2018

Sasaran Indikator Target Realisasi Satuan

1. Meningkatnya kualitas pembelajaran dan kemahasiswaan

1.1. Rasio Afirmasi 28 28% %

1.1.1. Total Mahasiswa Aktif S1

Reguler dan Diploma 1663 Mhs

1.1.2. Jumlah Mahasiswa

penerima bidik misi 270 Mhs

1.1.3. Jumlah Mahasiswa

penerima UKT 1 86 Mhs

1.1.4. Jumlah Mahasiswa

penerima UKT 2 114 Mhs

1.2. Jumlah mahasiswa yang

berwirausaha 20 44 Mhs

1.3. Persentase Lulusan bersertifikat

kompetensi dan profesi - - %

1.3.1. Jumlah peserta uji

kompetensi dan profesi - Mhs

1.3.2. Jumlah yang lulus uji

kompetensi dan profesi - Mhs

1.4. Persentase Prodi terakreditasi

minimal B 100 100 %

1.4.1. Jumlah prodi yang

terakreditasi A 4 Prodi

1.4.2. Jumlah prodi yang

terakreditasi B 8 Prodi

1.4.3. Jumlah prodi yang

terakreditasi C - Prodi

1.4.4. Jumlah prodi yang belum

terakreditasi - Prodi

1.5. Persentase Lulusan yang

langsung bekerja dibidangnya 50 65% %

1.5.1. Jumlah Lulusan Tahun N-

2 267 Mhs

1.5.2. Jumlah Alumni yang

mengisi Kuisioner 23 Mhs

1.5.3. Jumlah Alumni Bekerja

dibidangnya 15 Mhs

1.6. Jumlah mahasiswa berprestasi 20 28 Mhs

1.6.1. Jumlah Mahasiswa Berprestasi Bidang Ilmu (*Nasional)

15 Mhs

1.6.2. Jumlah Mahasiswa Berprestasi Bidang Ilmu (*Internasional)

- Mhs

1.6.3. Jumlah Mahasiswa Berprestasi Bidang Seni &

Olah raga (*Nasional)

7 Mhs

(30)

Sasaran Indikator Target Realisasi Satuan

1.6.4. Jumlah Mahasiswa Berprestasi Bidang Seni &

Olah raga (*Internasional)

6 Mhs

2. Meningkatnya kualitas kelembagaan Universitas Udayana

2.1. Ranking PT Nasional - Ranking

2.2. Akrediasi Institusi - Akreditasi

2.3. Jumlah Pusat Unggulan Iptek (PUI)

1 - Pusat

Unggulan 3. Meningkatnya

kualitas, dan kuantitas sumber daya Universitas Udayana

3.1. Persentase dosen berkualifikasi

S3 42 45% %

3.1.1. Total jumlah dosen tetap 148 Dosen

3.1.2. Jumlah dosen tetap

berkualifikasi S3 66 Dosen

3.2. Persentase dosen bersertifikat

pendidik 91,67 94% %

3.2.1. Total jumlah dosen tetap 148 Dosen

3.2.2. Jumlah dosen tetap yang telah memperoleh sertifikat pendidik

139 Dosen

3.3. Persentase dosen dengan

jabatan lektor kepala 43 45% %

3.3.1. Total jumlah dosen tetap 148 Dosen

3.3.2. Jumlah dosen tetap yang memiliki jabatan akademik lektor kepala pada akhir tahun berjalan

67 Dosen

3.4. Persentase dosen dengan

jabatan Guru Besar 13,58 14% %

3.4.1. Total jumlah dosen tetap 148 Dosen

3.4.2. Jumlah dosen tetap yang memiliki jabatan akademik guru besar pada akhir tahun berjalan

20 Dosen

4. Meningkatnya relevansi dan

produktivitas penelitian, pengabdian, dan

teknologi

4.1. Jumlah Publikasi Internasional 15 44 Judul

4.2. Jumlah HKI yang didaftarkan 10 27 HKI

4.3. Jumlah Sitasi Karya Ilmiah 1500 3244 Sitasi

4.4. Jumlah Jurnal bereputasi

terindeks global - - Jurnal

4.5. Persentase penggunaan dana

masyarakat untuk penelitian 40% %

4.5.1. Jumlah Pagu

Fakultas/Unit - 6.172.194.000 -

4.5.2. Jumlah Pagu Penelitian

Fakultas/Unit - 2.459.965.000 -

(31)

BAB III Akuntabilitas Kinerja 24

Sasaran Indikator Target Realisasi Satuan

4.6. Jumlah penelitian yang

diaplikasikan di masyarakat - - Penelitian

4.7. Jumlah prototipe R&D - - Prototipe

4.8. Jumlah prototipe industri - - Prototipe

5. Menguatnya kapasitas

inovasi 5.1. Jumlah produk inovasi 2 3 Produk

6. Terwujudnya tata kelola yang baik serta kualitas layanan prima sesuai dengan prinsip-prinsip BLU

6.1. Opini laporan keuangan oleh

Auditor Publik - - Opini

3.4 Penjabaran Capaian

Dalam capaian IKU yang telah di tampilkan pada Table 3.1, dapat kita lihat di mana sebagian besar target yang telah di tetapkan untuk tahun 2018 telah mencapai target. Di mana selanjutnya dilaksanakan analisis penyebab keberhasilan / kegagalan dari setiap indikator yang dijelaskan sebagai berikut :

1. Sasaran #1 Meningkatnya Kualitas Pembelajaran Dan Kemahasiswaan a. Rasio Afimasi

Rasio Afirmasi adalah adalah indikator pertama dalam target capaian kinerja Dekan dengan Rektor. Untuk memperoleh data Rasio Afirmasi dengan cara jumlah mahasiswa UKT 1, UKT 2 dan Bidikmisi yang kemudian di bandingkan dengan jumlah seluruh mahasiswa aktif.

Di mana dalam periode waktu 2018 FIB Unud telah melalui 2 semester yang akan mempengaruhi jumlah mahasiswa secara keseluruhan, sehingga setelah pemeriksaan akhir tahun 2018 untuk Rasio Afirmasi mahasiswa di FIB Unud diperoleh data seperti berikut :

Table 3.2 Tabel Data Mahasiswa Aktif, Bidikmisi, UKT 1, UKT 2 Program Studi Jumlah

Mahasiwa

Jumlah

Bidikmisi UKT 1 UKT 2

Sastra Indonesia 179 47 5 10

Sastra Jawa Kuno 61 17 8 7

Sastra Inggris 542 65 22 33

Sastra Jepang 250 26 14 18

Arkeologi 191 24 13 11

(32)

Sejarah 134 35 7 9

Antropologi 209 30 10 19

Sastra Bali 97 26 7 7

Total 1663 270 86 114

Pada data dapat dilihat jumlah mahasiswa aktif pada akhir tahun 2018 sebanyak 1663 mahasiswa, kemudian jumlah mahasiswa yang menerima bidikmisi sebanyak 270 orang, yang mendapatkan UKT 1 86 orang, dan UKT 2 sebanyak 114 orang, sehingga dengan data tersebut dapat diperoleh data Rasio Afirmasi sebesar 28%. Di mana jumlah 28% tersebut sesuai dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya.

b. Jumlah Mahasiswa Yang Berwirausaha

Mahasiswa yang berwirausaha adalah mahasisa yang mengikuti program mahasiswa wirausaha yang proposalnya lulus dan dibiayai melalui serangkaian proses seeksi dan pemagangan. selain itu juga mahasiswa yang telah memiliki usaha sendiri ataupun kelompok.

Dalam upaya untuk meningkatkan jumlah mahasiswa yang berwirausaha, FIB Unud telah melakukan berbagai upaya, yaitu dengan mendaftarkan mahasiswa mengikuti kegiatan wirausaha yang diselenggarakan Unud. Selain itu juga memberikan pelatihan dan modal kepada mahasiswa yang berminat membuka usahanya sendiri, sehingga diperolehlah data sebagai berikut :

Table 3. 3 Data Mahasiswa yang berwirausaha Program Studi Jumlah Mahasiwa

Sastra Indonesia 1

Sastra Jawa Kuno 1

Sastra Inggris 10

Sastra Jepang 17

Arkeologi 13

Sejarah 1

Antropologi 0

Sastra Bali 1

Total 44

Pada data tersebut, dapat dilihat hampir setiap program studi di FIB Unud sudah memiliki mahasiswa yang memiliki usaha, yang merupakan hasil dari setiap usaha yang telah dilaksanakan oleh FIB Unud. Di mana pada target sebanyak 20 orang, namun hasil akhir di peroleh sebanyak 44 orang, yang mana dapat disimpulkan telah berhasil mencapai target yang diinginkan

(33)

BAB III Akuntabilitas Kinerja 26 c. Persentase Lulusan Bersertifikat Kompetensi Dan Profesi

Lulusan bersertifikat kompetisi dan profesi adalah indikaor untuk mengukur jumlah lulusan perguruan tinggi yang lulus Uji Kompetensi dan profesi yang diselenggarakan oleh panitia nasional yang ditetapkan oleh kemenristekdikti, organisasi profesi dan lembaga sertifikasi yang terakreditasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pada indikator ini FIB Unud tidak menetapkan target. Hal tersebut disebabkan FIB Unud memang tidak menyelenggarakan program kompetensi dan profesi, sehingga tidak memiliki mahasiswa dengan sertifikat tersebut.

d. Persentase Prodi Terakreditasi Minimal B

Persentase prodi terakreditasi minimal B merupakan data Program studi yang telah memiliki sertifikasi A (Unggul) dan B (Baik Sekali) sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan oleh BAN-PT dan lembaga akreditasi mandiri lainnya sesuai Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

Dalam proses untuk meningkatkan mutu di FIB Unud telah dilaksanakan berbagai usaha oleh semua pihak, dimulai dari proses penyusunan boring prodi, pendampingan dari UPMF FIB Unud, pendampingan dari LP3M, hingga pendampingan oleh Dekan FIB Unud pada proses Visitasi oleh asesor.

Sehingga setelah semua usaha tersebut diperoleh data sebagai berikut : Table 3.4 Data Akreditasi Prodi FIB Unud

NAMA PRODI JENJANG SK AKREDITASI PERINGKAT

Antropologi Budaya S1 108/SK/BAN-PT/Akred/S/IV/2014 B

Arkeologi S1 176/SK/BAN-PT/Akred/S/VI/2014 B

Sastra Bali S1 392/SK/BAN-PT/Akred/S/X/2014 B

Sastra Indonesia S1 451/SK/BAN-PT/Akred/S/XI/2014 B Sastra Inggris S1 3254/SK/BAN-PT/Akred/S/XII/2016 A Sastra Jawa Kuna S1 429/SK/BAN-PT/Akred/S/XI/2014 B Sastra Jepang S1 2066/SK/BAN-PT/Akred/S/IX/2016 A

Ilmu Sejarah S1 280/BAN-PT/Akred/S/VIII/2014 A

Ilmu Lingustik S2 4234/SK/BAN-PT/Akred/M/XI/2017 B Kajian Budaya S2 463/SK/BAN-PT/Akred/M/XII/2014 B Kajian Budaya S3 365/SK/BAN-PT/Akred/D/IX/2014 B Ilmu Linguistik S3 1441/SK/BAN-PT/Akred/D/V/2017 A

Dari data tersebut dapat dilihat seluruh Prodi FIB Unud telah semua memiliki Akreditasi, dengan 4 Prodi dengan akreditasi A, lalu 8 Prodi dengan Akreditasi B. sehingga dapat disimpulkan semua Prodi di FIB Unud telah memiliki akreditasi minimal B. hal tersebut sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Gambar

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Fakultas Ilmu Budaya
Tabel 2 1 Target Kinerja FIB Unud 2018
Tabel 2 2 Program dan Anggaran  Kode
Table 3.2 Tabel Data Mahasiswa Aktif, Bidikmisi, UKT 1, UKT 2 Program Studi  Jumlah
+6

Referensi

Dokumen terkait

Rumah Sakit Khusus Kelas B adalah rumah sakit khusus yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit pelayanan medik spesialis dan pelayanan

Pada hemimetabolisme, perkembangan larva berlangsung pada fase pertumbuhan berulang dan ekdisis (pergantian kulit), fase ini disebut instar. Hemimetabolisme juga

Sasaran Peserta dari kegiatan lomba kreativitas sampah ini adalah dosen, karyawan, dan mahasiswa dari setiap program studi yang ada di Universitas Sanata Dharma..

Pendistribusian Obat dan Bahan Medis Habis Pakai merupakan kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat dan bahan medis habis pakai secara merata dan teratur untuk

a. Gangguan emosional biasanya berujud keluhan-keluhan seperti tegang, khawatir, marah, tertekan dan perasaan bersalah. Secara umum, hal tersebut diatas adalah sesuatu yang

Selain itu, ada juga anak yang mengalami rnasalah ernosional, perilaku dan rnernpunyai rnekanisrne pertahanan yang kurang baik Berdasarkan penelitian Collins

Sejak tahun 1968, Balai Lingkungan Keairan (dahulu namanya Seksi Hidrokimia di bawah Direktorat Penyelidikan Masalah Air (DPMA), kemudian berubah menjadi Bidang Kualitas

Tujuan DISKUSI TOPIK (DT) adalah untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap konsep-konsep penting pada topik-topik tertentu yang ditetapkan oleh Fakultas, dengan memakai