• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TIGA VARIETAS UBI JALAR (Ipomoea batatas L) TERHADAP WAKTU APLIKASI PACLOBUTRAZOL SKRIPSI OLEH :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TIGA VARIETAS UBI JALAR (Ipomoea batatas L) TERHADAP WAKTU APLIKASI PACLOBUTRAZOL SKRIPSI OLEH :"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TIGA VARIETAS UBI JALAR (Ipomoea batatas L) TERHADAP WAKTU APLIKASI PACLOBUTRAZOL

SKRIPSI

OLEH :

MAJU LIAN GANDA NABABAN 140301010

BUDIDAYA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

(2)

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TIGA VARIETAS UBI JALAR (Ipomoea batatas L) TERHADAP WAKTU APLIKASI PACLOBUTRAZOL

SKRIPSI

OLEH :

MAJU LIAN GANDA NABABAN 140301010

BUDIDAYA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk dapat mendapatkan gelar sarjana di Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2019

(3)

3

(4)

Sweet Potato Varieties (Ipomoea batatas L.) on the Paclobutrazol Application Time, guided by RATNA ROSANTY LAHAY and CHARLOQ. This study aims to determine the effect of three varieties and application time of Paclobutrazol on the growth and production of sweet potatoes. The study was conducted on Medan Tuntungan District from November 2018 to March 2019. The study used a factorial randomized block design with two treatment factors, where the first factor was variety consisting: Binjai, Dairi, Beta 1 and the second factor was the time of paclobutrazol application which consisting from : control (without Paclobutrazol), 3 week after planting (WAP), 5 WAP, and 7 WAP. Observational variables in this study were plant length, number of tubers per sample, tuber length per sample, tuber weight per sample, tuber weight per plot. The results of this study indicate that Binjai variety has the highest plant length compared to the Dairi and Beta 1 varieties. Paclobutrazol application in 5 WAP significantly decreased plant length 21% compared without Paclobutrazol application but it was not significantly different from Paclobutrazol application in 3 WAP and 7 WAP. Paclobutrazol application on 3 WAP significantly increased 60% tuber number, 20% tuber length, 30% tuber weight per sample and 27% tuber weight per plot compared without Paclobutrazol application. There was no interaction between the use of three sweet potato varieties and Paclobutrazol application time in increasing the growth and production of sweet potatoes.

Keywords: Paclobutrazol, sweet potato, varieties

(5)

ABSTRAK

MAJU LIAN GANDA NABABAN : Pertumbuhan dan Produksi Tiga Varietas Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) terhadap Waktu Aplikasi Paclobutrazol, dibimbing oleh RATNA ROSANTY LAHAY dan CHARLOQ. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tiga varietas dan waktu aplikasi paclobutrazol terhadap pertumbuhan dan produksi ubi jalar. Penelitian dilakukan di lahan masyarakat, Kecamatan Medan Tuntungan pada November 2018 sampai Maret 2019. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok faktorial dengan dua faktor perlakuan, dimana faktor pertama adalah varietas yang terdiri : Binjai, Dairi, Beta 1 dan faktor kedua adalah waktu aplikasi paclobutrazol yang terdiri dari : kontrol ( tanpa Paclobutrazol), 3 minggu setelah tanam (MST), 5 MST, dan 7 MST. Peubah amatan dalam penelitian ini adalah panjang tanaman, jumlah umbi per sampel, panjang umbi per sampel, bobot umbi per sampel, bobot umbi per plot. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Varietas Binjai nyata memiliki panjang tanaman tertinggi dibandingkan varietas Dairi dan Beta 1.Aplikasi Paclobutrazol pada 5 MST nyata menurunkan panjang tanaman 21%

dibandingkan tanpa aplikasi Paclobutrazol tetapi berbeda tidak nyata dengan aplikasi Paclobutrazol pada 3 MST dan 7 MST. Aplikasi Paclobutrazol pada 3 MST nyata meningkatkan 60 % jumlah umbi, 20% panjang umbi, 30% bobot umbi per sampel dan 27% bobot umbi per plot dibandingkan tanpa aplikasi Paclobutrazol.Tidak terdapat interaksi antara penggunaan tiga varietas ubi jalar dan waktu aplikasi Paclobutrazol dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi ubi jalar.

Kata Kunci: Paclobutrazol, ubi jalar, varietas

(6)

ayah Demak Nababan dan ibunda Furida Siahaan. Penulis merupakan anak ke enam dari tujuh bersaudara.

Tahun 2014 penulis lulus dari Sekolah SMA Swasta Katolik Budi Murni- 3 Medan, dan pada tahun yang sama penulis lulus di Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan melalui jalur tertulis yaitu Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) di Program Studi Agroekoteknologi dan pada semester VI memilih minat Budidaya Pertanian dan Perkebunan.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis pernah menjadi Asisten Laboratorium Dasar Perlindungan Tanaman Sub-Gulma dan aktif dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan dan kegiatan akademik diantaranya menjadi Kabid Kemahasiswaan pada periode 2017-2018 dan anggota Himpunan Mahasiswa Agroekteknologi (HIMAGROTEK), Ketua PA Padang pada periode 2017, dan Anggota Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia ( GMKI )

Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT AEP Tasik Raja Labuhan Batu Selatan, pada tanggal 21 Juli sampai dengan 25 Agustus tahun 2017.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat Nya Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini pada waktunya.

Adapun judul dari skripsi ini adalah “Pertumbuhan dan Produksi Tiga Varietas Ubi Jalar (Ipomoea batatas L) terhadap Waktu Aplikasi Paclobutrazol”

yang merupakan salah satu syarat untuk dapat mendapatkan gelar sarjana di Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ir. Ratna Rosanti Lahay MP, selaku ketua komisi pembimbing dan Dr.Ir. Charloq MP, selaku anggota komisi pembimbing yang telah memberikan

bimbingan dan masukan selama penulisan usulan penelitian ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua yang telah memberikan dukungan finansial dan spiritual. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada seluruh staf pengajar, pegawai serta kerabat di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara yang telah berkontribusi dalam kelancaran studi dan penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Medan, 02 Agustus 2019

Penulis

(8)

ABSTRACT ... i

ABSTRAK ... ii

RIWAYAT HIDUP ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1

Tujuan Penelitian ... 2

Hipotesis Penelitian ... 2

Kegunaan Penelitian ... 3

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman ... 4

Syarat Tumbuh . ... 5

Iklim ... 5

Tanah ... 6

Varietas Ubi Jalar ... 7

Paclobutrazol ... 8

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu ... 9

Bahan dan Alat ... 9

Metode Penelitian ... 9

PELAKSANAAN PENELITIAN Persiapan Areal ... 12

Persiapan Bahan Tanaman ... 12

Pemupukan Dasar ... 12

Penanaman ... 12

Aplikasi Paclobutrazol ... 12

Pemeliharaan Tanaman ... 13

Penyiraman ... 13

Penyulaman ... 13

Penyiangan dan Pembumbunan ... 13

Pengendalian Hama dan Penyakit ... 13

(9)

Peubah Amatan ... 14

Panjang tanaman ... 14

Jumlah umbi per sampel... 14

Panjang umbi per sampel ... 14

Bobot umbi per sampel ... 14

Bobot umbi per plot ... 14

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 15

Hasil ... 15

Pembahasan ... 20

KESIMPULAN DAN SARAN ... 22

DAFTAR PUSTAKA ... 23

DAFTAR LAMPIRAN ... 25

(10)

No Halaman 1. Panjang tanaman umur 8 – 14 MST tiga varietas ubi jalar terhadap

waktu aplikasi Paclobutrazol………...

16 2. Jumlah umbi per sampel tiga varietas ubi jalar terhadap waktu

aplikasi Paclobutrazol………. 17

3. Panjang umbi per sampel tiga varietas ubi jalar terhadap waktu

aplikasi Paclobutrazol………. 18

4. Bobot umbi per sampel tiga varietas ubi jalar terhadap waktu

aplikasi Paclobutrazol………. 19

5. Bobot umbi per plot tiga varietas ubi jalar terhadap waktu aplikasi

Paclobutrazol……… 20

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

No. o. Halaman

1. Bagan penelitian ……….. 25

2. Bagan penanaman pada plot dengan jarak tanam 80 cm x 30 cm…… 26

3. Karakter morfologis tanaman ubi jalar varietas Binjai, asal Tanah Seribu, Binjai Selatan, Kota Binjai……… 27

4. 4. Karakter morfologis tanaman ubi jalar varietas Dairi, asal Kabupaten Dairi, Kecamatan Sidikalang, Desa Batang Beruh……… 28

5. Karakter morfologi tanaman ubi jalar varietas Beta 1 asal Balitkabi……… 29

6. Data panjang tanaman ubi jalar 8 MST………. 30

7. Sidik ragam panjang tanaman 8 MST……….. 30

8. Data panjang tanaman ubi jalar 9 MST………. 31

9. Sidik ragam panjang tanaman 9 MST……….. 31

10. Data panjang tanaman ubi jalar 10 MST……….. 32

11. Sidik ragam panjang tanaman 10 MST………. 32

12. Data panjang tanaman ubi jalar 11 MST……….. 33

13. Sidik ragam panjang tanaman 11 MST………. 33

14. Data panjang tanaman ubi jalar 12 MST………... 34

15. Sidik ragam panjang tanaman 12 MST……….. 34

16. Data panjang tanaman ubi jalar 13 MST………... 35

17. Sidik ragam panjang tanaman 13 MST………. 35

18 Data panjang tanaman ubi jalar 14 MST………... 36

19. Sidik ragam panjang tanaman 14 MST……….. 36

20. Data jumlah umbi per sampel…….………. 37

21. Sidik ragam jumlah umbi per sampel……… 37

22. Data panjang umbi per sampel……….. 38

23. Sidik ragam panjang umbi per sampel……….. 38

24. Data bobot umbi per sampel………. 39

25. Sidik ragam bobot umbi per sampel……….. 39 26 Data bobot umbi per plot………..

(12)

Paclobutrazol………... 41

(13)

PENDAHULUAN Latar Belakang

Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) ialah tanaman umbi-umbian yang tergolong tanaman semusim dan memiliki tipe tumbuh menjalar pada permukaan tanah dan termasuk dalam famili Convolvulaceae dan genus Ipomoea (Stall, 2010).

Ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan tanaman pangan dan golongan ubi-ubian aslinya berasal dan Amerika Latin. Di Indonesia tanaman ini disenangi petani karena mudah pengelolaannya relatif tahan terhadap kekeringan, disamping itu dapat tumbuh pada berbagai macam jenis tanah. Keistimewaan lain ubi jalar, sebagai salah satu tanaman penghasil karbohidrat yang keempat setelah padi, jagung dan ubi kayu adalah dalam hal kandungan gizinya terutama pada kandungan beta karoten yang cukup tinggi dibandingkan dengan jenis tanaman pangan lainnya. Kandungan beta karoten ubi jalar mencapai 7100 Iu, terutama pada varietas ubi jalar yang warna daging ubi nya jingga kemerah-merahan (Juanda dan Cahyono, 2000).

Paclobutrazol merupakan salah satu jenis ZPT golongan inhibitor yang memiliki rumus empirik C15H20ClN3O. Paclobutrazol termasuk zat pengatur tumbuh dari golongan retardan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan metabolisme tanaman pada meristem sub apikal yang dapat menghalangi pemanjangan sel, sehingga perpanjangan buku terhambat. Mekanisme kerja paclobutrazol yaitu menghambat produksi giberelin dengan cara menghambat oksidasi kaurene menjadi asam kaurenat, yang selanjutnya dapat menyebabkan pengurangan kecepatan dalam pembelahan sel, pengurangan pertumbuhan vegetatif dan secara tidak langsung akan mengalihkan asimilat kepertumbuhan

(14)

reproduktif untuk pembentukan bunga dan perkembangan buah (Andini dan Nanda, 2010).

Paclobutrazol merupakan zat penghambat tumbuh tertentu yang di perdagangkan, dapat menghambat pemanjangan batang dan menyebabkan pengkerdilan, bekerja antara lain menghambat sintetis giberelin

(Salisbury and Ross, 2002).

Ubi jalar tumbuh dengan batang utama yang merambat panjang sehingga penulis tertarik menggunakan paklobutrazol pada ubi jalar karena paklobutrazol berfungsi menghambat pertumbuhan vegetatif, merangsang pembungaan, membuat tanaman lebih pendek dan meningkatkan produksi.Ubi jalar dengan pertumbuhannya merambat panjang maka perlu di atur sehingga seefisien pada penggunaan cahaya salah satu cara dengan zat penghambat tumbuh yaitu paclobutrazol.

Berdasarkan uraian diatas maka dipandang perlu melakukan penelitian yang bertujuan untuk melihat pengaruh varietas dan waktu aplikasi paclobutrazol terhadap pertumbuhanan dan produksi ubi jalar (Ipomoea batatas (L.).

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tiga varietas dan waktu aplikasi paclobutrazol yang signifikan terhadap pertumbuhan dan produksi ubi jalar (Ipomoea batatas L.)

Hipotesis Penelitian

Ada pengaruh tiga varietas dan waktu aplikasi paclobutrazol serta interaksi keduanya berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi ubi jalar (Ipomoea batatas L.)

(15)

3

Kegunaan Penelitian

Penelitian ini berguna untuk mendapatkan data penyusunan skripsi sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. Penelitian ini juga diharapkan berguna untuk pihak-pihak yang berkepentingan di dalam budidaya ubi jalar (Ipomoea batatas L.)

(16)
(17)

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman

Tanaman ubi jalar adalah tanaman dikotil termasuk keluarga convolvulaceae yang memiliki dua tipe akar, yaitu akar penyerap hara disebut akar sejati dan akar penyimpan energi hasil fotosintesis yang disebut umbi. Akar serabut dapat tumbuh di kedua sisi tiap ruas pada bagian batang yang bersinggungan dengan tanah (Sarwono, 2005).

Ubi jalar berbatang lunak, berbentuk bulat, dan teras bagian tengah bergabus, batang ubi jalar beruas-ruas dan panjang ruas antara 1-3 cm dan setiap ruas di tumbuhi daun, akar, dan tunas atau cabang. Panjang batang utama beragam tergantung varietas nya, yakni berkisar 2-3 meter untuk varietas ubi jalar merambat dan 1-2 meter untuk varietas ubi jalar tidak merambat (Juanda dan Cahyono, 2000).

Daun ubi jalar berbentuk bulat, menyerupai jantung (hati) atau seperti jari tangan, tertopang tangkai yang tegak. Tipe daun bervariasi antara rata, berlekuk dangkal dan menjari, ujung daun runcing atau tumpul. Warna daun bervariasi dari hijau tua sampai hijau kekuningan, warna tangkai daun dan tulang daun antara hijau sampai ungu, sesuai warna batangnya (Sarwono, 2005).

Daunnya yang panjang, sederhana, berbentuk hati dan tergantung varietas.

Pembuluh yang menonjol di permukaan bunga dan biasanya menunjukkan derajat pigmentasi sebagai batang yang sama (Edmond et al., 1975).

Mahkota bunga menyatu berbentuk terompet, berdiameter 3-4 cm, berwarna merah jambu pucat dengan leher terompet kemerahan, ungu pucat atau ungu, menyerupai warna bunga ‘mekar pagi’. Biji terbentuk dalam kapsul,

(18)

sebanyak 1-4 biji. Biji matang berwarna hitam, bentuknya memipih, keras dan biasanya membutuhkan pengausan (skarifikasi) untuk membantu perkecambahan (Sarwono, 2005).

Buah pada tanaman ubi jalar berkotak tiga. Buah akan tumbuh setelah terjadi penyerbukan. Satu bulan setelah terjadi penyerbukan, buah ubi jalar sudah masak. Di dalam buah banyak berisi biji yang sangat ringan. Biji buah memiliki kulit yang keras. Biji-biji tersebut dapat digunakan untuk perbanyakan tanaman secara generatif untuk menghasilkan varietas ubi jalar yang baru

(Juanda dan Cahyono, 2000).

Tanaman ubi jalar yang sudah berumur kira-kira 3 minggu setelah tanam biasanya sudah membentuk umbi. Bentuk umbi biasanya bulat sampai lonjong dengan permukaan rata sampai tidak rata. Kulit umbi berwarna putih, kuning, ungu atau ungu kemerah-merahan tergantung jenisnya. Struktur kulit umbi bervariasi antara tipis sampai dengan tebal, dan biasanya bergetah, daging umbi berwarna putih, kuning, atau jingga sedikit ungu (Rukmana, 2007).

Syarat Tumbuh Iklim

Daerah yang paling ideal untuk mengembangkan ubi jalar adalah daerah bersuhu antara 21-27°C, yang mendapat sinar matahari 11-12 jam/hari, berkelembaban udara (RH) 50%-60%, dengan curah hujan 750mm–1500mm per tahun. Pertumbuhan dan produksi optimal untuk usaha ubi jalar pada musim kering (kemarau) (Rukmana, 2007).

Suhu yang dibutuhkan sekitar 24°C sampai 27°C dengan lama penyinaran matahari 10 sampai 12 jam sehari. Meskipun demikian tanaman ubi jalar dapat

(19)

7

tumbuh sepanjang tahun, asalkan berada di tempat lahan yang terbuka dan tidak tergenang air (Suparman, 2007).

Pemberian air pada tanaman harus mencukupi untuk menjamin hasil yang bermutu tinggi. Bila selama masa pertumbuhan curah hujan tidak mencukupi, pengairan perlu dilakukan. Hal ini merupakan keadaan yang kritis, terutama untuk budidaya sayuran yang kekurangan lembab dalam tanah selama beberapa hari saja dapat berakibat buruk bagi tanaman sayuran. Sebaliknya, curah hujan berlebihan pun menimbulkan kerugian-kerugian. Kehilangan hasil yang sangat besar akan terjadi, bila ubi jalar dipanen setelah mengalami masa dingin dan basah yang panjang, meskipun langsung diawetkan (Pantastico, 1986).

Tanah

Tanaman ubi jalar tidak tahan terhadap genangan air, tanah yang becek atau berdrainase buruk akan mengakibatkan tanaman tumbuh kerdil, daun menguning dan umbi membusuk. Tanaman ubi jalar dapat tumbuh pada keasaman tanah (pH) 4,5-7,5, tetapi yang optimal untuk pertumbuhan umbi pada pH 5,5-7.

Sewaktu muda tanaman membutuhkan kelembaban tanah yang cukup (Sarwono, 2005).

Sifat fisik tanah yang baik mempengaruh peningkatan peredaran oksigen, oksigen yang tersedia di dalam tanah mendukung aktivitas mikroorganisme didalam tanah. Sifat fisik tanah yang gembur memudahkan perakaran tanaman berkembang dengan baik sehingga pertumbuhan tanaman pun menjadi baik pula.

Tanaman ubi jalar yang tumbuh dengan baik akan menghasilkan umbi yang

banyak, bentuknya bagus dan permukaan umbi yang rata

(20)

Tanah yang baik bagi ubi jalar ialah tanah pasir campur lempung yang gembur dan tak mengandung banyak air. Pada tanah yang terlalu subur, ubi jalar mempunyai banyak daun dan batang, sedang ubi nya sedikit atau tidak ada sama sekali. Juga pada tanah yang terlalu banyak air, akan menyebabkan ubi menjadi busuk (Soemartono, 1983).

Varietas Ubi Jalar

Varietas atau kultivar atau klon ubi jalar yang ditanam di berbagai daerah jumlahnya cukup banyak, antara lain: lampeneng, sawo, cilembu, rambo, SQ-27, jahe, kleneng, gedang, tumpuk, georgia, layang-layang, karya, daya, borobudur, prambanan, mendut, dan kalasan. Varietas yang digolongkan sebagai varietas unggul harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : berdaya hasil tinggi, di atas 30 ton/hektar, berumur pendek (genjah) antara 3-4 bulan, rasa ubi enak dan manis, tahan terhadap hama penggerek ubi (Cylas sp.) dan penyakit kudis oleh cendawan Elsinoe sp., kadar karotin tinggi di atas 10 mg/100 gram, keadaan serat ubi relatif

rendah (Jayanto, 2009).

Ubi jalar termasuk tanaman tropis dan dapat tumbuh dengan baik di daerah sub tropis. Disamping iklim, faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ubi jalar adalah jarak tanam, varietas dan lokasi tanam. Umum nya ubi jalar dibagi dalam dua golongan, yaitu ubi jalar yang berumbi keras (karena banyak mengandung pati) dan ubi jalar yang berumbi lunak (karena banyak mengandung air). Dari warna daging umbinya, ada yang berwarna putih, merah kekuningan, kuning, merah, krem, jingga atau ungu dan lain-lain. Bedasarkan umurnya, ada ubi jalar yang berumur pendek (dapat dipanen pada usia 4-6 bulan) dan ada yang

(21)

9

berumur panjang (baru dapat dipanen setelah berumur 8-9 bulan) (Koswara, 2013).

Paclobutrazol

Paklobutrazol ditemukan tahun 1976 dan merupakan anggota dari triazoles, yang tercatat sebagai penghambat pertumbuhan yang mempunyai keaktifan paling tinggi digolongannya. Zat ini efektif meliputi banyak jenis tanaman. Termasuk beberapa umbi dan tanaman berkayu (Purohit, 1986).

Zat pengatur tumbuh tanaman (plant regulator) adalah senyawa organik yang bukan hara, yang dalam jumlah sedikit dapat mendukung, menghambat dandapat merubah proses fisiologi tumbuhan. Yang dimaksud dengan inhibitor adalah zat penghambat pertumbuhan pada tanaman, sering didapat pada proses perkecambahan, pertumbuhhan pucuk atau dalam dormansi. Sejak tahun 1949,inhibitor ini oleh para ahli fisiologi telah dikelompokkan kedalam zat pengatur tumbuh. di dalam tanaman, onhibitor menyebar disetiap organ tumbuh tanaman tergantung dari jenis inhibitor itu sendiri (Abidin, 1993).

Paclobutrazol berfungsi antara lain : mengontrol apikal dominan, memacu pembungaan, menekan pertumbuhan tanaman/vigor tanaman dan meningkatkan produksi. Pemberian paclobutrazol efektif diberikan melalui penyiraman ditanah.

Zat tersebut di translokasikan melalu jaringan xylem dan mencapai tunas pucuk.Sistem vaskular sebelah titik tumbuh berfungsi sebagai penyimpan zat pengaturtumbuh dan penghambat biosintesa asam giberelin sehingga pemanjangan tunas berhenti. Hal ini akan meningkatkan : kandungan hormon sitokinin, kandungan klorofil dan kandungan karbohidrat dalam jaringan tanaman

(22)

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilakukan di lahan masyarakat, Desa Bambu, Kecamatan Medan Tuntungan pada November 2018 hingga Maret 2019.

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah stek batang ubi jalar varietas Binjai, Dairi, Beta-1, pupuk Urea, TSP, KCl.

Alat - alat yang akan digunakan yaitu cangkul, garu, tali plastik, pisau/cutter, gembor, plastik sampel, pacak sampel, ember, meteran, timbangan digital, papan nama, kakulator digital, timbangan biasa, label, kamera digital, alat tulis dan alat lain yang mendukung.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor perlakuan yaitu:

Faktor I : Varietas, terdiri dari 3 jenis yaitu : V1= Binjai

V2 = Dairi V3= Beta 1

Faktor II : Waktu aplikasi Paclobutrazol, terdiri dari 4 taraf yaitu : W0= Kontrol (Tanpa Paclobutrazol)

W1 = 3 MST W2= 5 MST W3= 7 MST

(23)

11

Sehingga diperoleh 12 kombinasi perlakuan, yaitu :

V1W0 V2W0 V3W0

V1W1 V2W1 V3W1

V1W2 V2W2 V3W2

V1W3 V2W3 V3W3

Jumlah ulangan = 3

Jumlah plot penelitian = 36 plot

Ukuran plot = 1,6 m x 1,5 m

Jarak antar blok = 50 cm

Jarak antar plot = 30 cm

Jarak tanaman = 80 x 30 cm

Jumlah tanaman plot = 10 tanaman Jumlah sampel plot = 4 tanaman Jumlah keseluruhan tanaman = 360 Tanaman model linier penelitian adalah sebagai berikut :

Yijk = µ+ρi+αj+βk+(αβ)jk+ɛijk

i = 1,2,3 j= 1,2,3 k=1,2,3,4

dimana :

Yijk = Hasil pengamatan pada blok ke-i dengan jenis varietas ke-j dan waktu aplikasi Paclobutrazol ke-k

µ = Nilai tengah

ρi = Pengaruh blok ke-i

αj = Pengaruh jenis varietas ke-j

(24)

(αβ)jk = Pengaruh interaksi antara jenis varietas ke-j dan waktu aplikasi Paclobutrazol ke-k

ɛijk = Pengaruh galat pada blok ke-i dengan jenis varietas ke-j dan waktu aplikasi Paclobutrazol ke-k

Data dianalisis dengan analisis sidik ragam, sidik ragam yang nyata dilanjutkan dengan menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan dengan taraf 5%

(Steel dan Torrie,1993)

(25)

13

PELAKSANAAN PENELITIAN Persiapan Areal

Areal penanaman yang digunakan terlebih dahulu dibersihkan dari gulma di areal tesebut. Kemudian lahan diolah dan digemburkan dengn menggunakan cangkul dengan kedalaman olah 30 cm. setelah itu dibuat plot-plot dengan ukuran 1,6 x 1,5 m dan jarak antar blok 50 cm dan jarak antar plot 30 cm. Pada sekeliling daerah dibuat parit drainase sedalam 30 cm untuk menghindari adanya genangan air disekitar areal penelitian.

Persiapan Bahan Tanaman

Pengambilan stek ubi jalar pada pagi hari. Panjang stek batang adalah 20 - 25 cm dengan sekitar 6-8 ruas.

Pemupukan Dasar

Pemupukan dasar dilakukan pada saat tanam. Pupuk yang diberikan sesuai dengan dosis anjuran kebutuhan pupuk ubi jalar yaitu Urea 200 kg/ha, TSP 50 kg/ha, 100 kg dan KCl/ha. Pupuk dimasukkan dalam larikan dan ditutup kembali.

Penanaman

Penanaman stek dilakukan dengan ditanam secara mendatar atau agak miring dengan sudut ≤ 450 sedalam 5-10 cm, dengan sekurangnya tiga atau empat buku dibenamkan ke dalam tanah dengan jarak tanam 30 cm.

Aplikasi Paclobutrazol

Paklobutrazol 0,125 ppm ( setara dengan 0,5 cc Goldstar/l air) diaplikasikan sesuai dengan perlakuan yaitu saat tanaman berumur, 3 MST, 5 MST, dan 7 MST. dengan cara disemprot pada seluruh bagian daun tanaman

(26)

Pemeliharaan Tanaman Penyiraman

Penyiraman dilakukan sesuai dengan kondisi di lapangan. Penyiraman dilakukan pagi atau sore hari bila tidak ada hujan.

Penyulaman

Penyulaman dilakukan apabila ada stek yang rusak atau tidak tumbuh setelah 3 MST.

Penyiangan dan Pembumbunan

Penyiangan gulma dilakukan secara manual dengan cara mencabut gulma untuk menghindari persaingan dalam mendapatkan unsur hara dalam tanah.

Penyiangan dilakukan sesuai dengan kondisi di lapangan. Pembumbunan dilakukan agar umbi dapat terbentuk secara sempurna. Pembumbunan dilakukan sesuai yang telah dikerjakan.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Pengendalian hama dilakukan dengan cara manual yaitu dengan membuang hama yang menyerang tanaman ubi jalar.

Panen

Panen dilakukan pada saat ubi jalar berumur 14 MST dengan kriteria panen dapat dilihat dengan warna daun mulai menguning dan kemudian rontok.Panen dilakukan dengan cara mencabut tanaman hingga ke akarnya.

Tanaman dikering anginkan dan kemudian dibersihkan dari kotoran-kotoran yang menempel. Umbi dipotong dari batang tanaman.

(27)

15

Peubah Amatan Panjang tanaman

Pertambahan panjang tanaman diukur mulai pangkal batang (diatas permukaan tanah) hingga ujung yang diluruskan, dan dilakukan pada 8 MST sampai 14 MST.

Jumlah umbi per sampel

Jumlah umbi per sampel dihitung dengan menghitung jumlah umbi setelah panen.

Panjang umbi per sampel

Panjang umbi diukur dari pangkal umbi sampai ujung umbi menggunakan meteran dan dilakukan setelah panen.

Bobot umbi per sampel

Bobot umbi per sampel ditimbang dengan timbangan biasa dan dilakukan setelah panen.

Bobot umbi per plot

Bobot umbi per plot ditimbang dengan timbangan dan dilakukan setelah panen.

(28)

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Berdasarkan data pengamatan dan sidik ragam (Lampiran 6 - 27) diperoleh bahwa penggunaan varietas berpengaruh nyata terhadap panjang tanaman 8 – 14 MST dan berpengaruh tidak nyata terhadap parameter lainnya. Waktu aplikasi Paclobutrazol berpengaruh nyata pada semua parameter yang diamati, yaitu panjang tanaman 8 – 14 MST, jumlah umbi per sampel, panjang umbi per sampel, bobot umbi per sampel dan bobot umbi per plot. Interaksi antara varietas ubi jalar dengan waktu aplikasi Paclobutrazol berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter pengamatan.

Panjang tanaman

Berdasarkan data pengamatan dan hasil sidik ragam (Lampiran 6 - 19) diperoleh bahwa varietas ubi jalar berpengaruh nyata terhadap panjang tanaman umur 8 – 14 MST. Waktu aplikasi Paclobutrazol berpengaruh nyata terhadap panjang tanaman 8 – 14 MST. Interaksi antara varietas ubi jalar dan waktu aplikasi Paclobutrazol berpengaruh tidak nyata terhadap umur 8 – 14 MST.

Rataan panjang tanaman umur 8 – 14 MST disajikan pada Tabel 1.

Panjang tanaman tertinggi ( 414,69 cm) terdapat pada varietas Binjai ( V1 ) yang berbeda nyata dengan varietas lainnya ( Dairi dan Beta 1 ). Perlakuan tanpa pemberian Paclobutrazol ( W0) menghasilkan panjang tanaman trtinggi ( 339,39 cm) yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan W3 ( aplikasi Paclobutrazol 7 MST), dan berbeda nyata dengan waktu aplikasi Paclobutrazol lainnya (W1 dan W2).

(29)

17

Tabel 1. Panjang tanaman umur 8 – 14 MST tiga varietas ubi jalar terhadap waktu aplikasi Paclobutrazol

Varietas

Waktu aplikasi paclobutrazol

Rataan

W0 (Tanpa)

W1 (3 MST)

W2 (5 MST)

W3 (7 MST)

...cm...

8 MST

V1 (Binjai) 232,25 160,00 184,58 221,25 199,52a V2 (Dairi) 138,33 91,92 90,08 106,08 106,60c V3 (Beta 1) 199,33 83,08 109,75 142,08 133,56b Rataan 189,97a 111,67c 128,14bc 156,47b

9 MST

V1 (Binjai) 232,58 141,92 195,50 219,58 197,40a V2 (Dairi) 153,00 101,92 106,83 127,33 122,27c V3 (Beta 1) 213,17 99,25 124,83 156,00 148,31b Rataan 199,58a 114,36c 142,39bc 167,64b

10 MST

V1 (Binjai) 339,33 289,50 287,08 318,42 308,58a V2 (Dairi) 171,33 127,50 120,92 167,25 146,75c V3 (Beta 1) 259,42 160,75 155,83 194,92 192,73b Rataan 256,69a 192,58b 187,94b 226,86ab

11 MST

V1 (Binjai) 373,00 308,42 323,00 339,83 336,06a V2 (Dairi) 190,33 142,08 131,75 183,17 161,83c V3 (Beta 1) 281,50 176,83 178,92 214,08 212,83b Rataan 281,61a 209,11b 211,22b 245,69ab

12 MST

V1 (Binjai) 402,42 338,58 346,67 353,58 360,31a V2 (Dairi) 210,75 159,67 145,25 201,83 179,38c V3 (Beta 1) 301,00 196,67 194,83 235,33 231,96b Rataan 304,72a 231,64b 228,92b 263,58ab

13 MST

V1 (Binjai) 428,25 401,25 388,25 372,75 397,63a V2 (Dairi) 228,42 176,92 167,00 224,92 199,31c V3 (Beta 1) 332,92 214,75 209,58 264,67 255,48b Rataan 329,86a 264,31b 254,94b 287,44ab

14 MST

V1 (Binjai) 440,67 422,67 410,33 385,08 414,69a V2 (Dairi) 242,92 189,25 180,08 209,50 205,44c V3 (Beta 1) 334,58 225,08 215,67 277,17 263,13b Rataan 339,39a 279,00b 268,69b 290,58ab

Keterangan : Angka – angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda pada baris dan kolom yang sama pada umur waktu yang berbeda menunjukkan berbeda nyata pada Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α = 5%.

(30)

Jumlah Umbi Per sampel

Berdasarkan data pengamatan dan hasil sidik ragam (Lampiran 20 dan 21) diperoleh bahwa varietas ubi jalar berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah umbi per sampel. Waktu aplikasi Paclobutrazol berpengaruh nyata terhadap jumlah umbi per sampel . Interaksi antara varietas ubi jalar dan waktu aplikasi Paclobutrazol berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah umbi per sampel. Rataan jumlah umbi per sampel disajikan pada Tabel 2.

Waktu aplikasi Paclobutrazol pada 3 MST(W1) menghasilkan jumla umbi tertinggi (2,58) yang berbeda tidak nyata dengan waktu aplikasi Paclobutrazol 5 MST (W2) dan 7 (MST), Dan berbeda nyata dengan tanpa pemberian Paclobutrazol (W0).

Tabel 2. Jumlah umbi per sampel tiga varietas ubi jalar terhadap waktu aplikasi Paclobutrazol

Varietas

Waktu aplikasi paclobutrazol

Rataan W0

(Tanpa)

W1 ( 3 MST)

W2 (5 MST)

W3 (7 MST)

V1 (Binjai) 1,58 2,33 1,92 1,75 1,90

V2 (Dairi) 1,67 2,83 2,25 2,00 2,19

V3 (Beta 1) 1,58 2,58 1,92 1,75 1,96

Rataan 1,61 b 2,58 a 2,03 a 1,83 ab

Keterangan : Angka – angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan berbeda nyata pada Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α = 5%.

Panjang umbi per sampel

Berdasarkan data pengamatan dan hasil sidik ragam (Lampiran 22 dan 23) diperoleh bahwa varietas ubi jalar berpengaruh tidak nyata terhadap panjang umbi per sampel. Waktu aplikasi Paclobutrazol berpengaruh nyata terhadap

(31)

19

panjang umbi per sampel . Interaksi antara varietas ubi jalar dan waktu aplikasi Paclobutrazol berpengaruh tidak nyata terhadap panjang umbi per sampel. Rataan panjang umbi per sampel disajikan pada Tabel 3.

Waktu aplikasi Paclobutrazol pada 3 MST (W1) menghasilkan panjang umbi tertinggi (19,92 cm ) yang berbeda nyata dengan waktu aplikasi Paclobutrazol lainnya ( tanpa pemberian, aplikasi pada 5 MST dan 7 MST.

Tabel 3. Panjang umbi per sampel tiga varietas ubi jalar terhadap waktu aplikasi Paclobutrazol

Varietas

Waktu aplikasi paclobutrazol

Rataan W0

(Tanpa)

W1 ( 3 MST)

W2 (5 MST)

W3 (7 MST) ...cm...

V1 (Binjai) 15,92 19,25 16,42 16,75 17,08

V2 (Dairi) 17,00 20,25 18,33 16,17 17,94

V3 (Beta 1) 16,75 20,25 16,92 18,67 18,15

Rataan 16,56 b 19,92 a 17,22 b 17,19 b

Keterangan : Angka – angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan berbeda nyata pada Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α = 5%.

Bobot umbi per sampel

Berdasarkan data pengamatan dan hasil sidik ragam (Lampiran 24 dan 25) diperoleh bahwa varietas ubi jalar berpengaruh tidak nyata terhadap bobot umbi per sampel. Waktu aplikasi Paclobutrazol berpengaruh nyata terhadap bobot umbi per sampel . Interaksi antara varietas ubi jalar dan waktu aplikasi Paclobutrazol berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah umbi per sampel. Rataan bobot umbi per sampel disajikan pada Tabel 4.

Waktu aplikasi Paclobutrazol pada 3 MST (W1) menghasilkan bobot umbi

(32)

Paclobutrazol 5 MST (W2) dan 7 MST (W3), dan berbeda nyata dengan tanpa pemberian Paclobutrazol (W0). Bobot umbi per sampel terendah ( 269,44 g) terdapat pada perlakuan tanpa pemberian Paclobutrazol (W0) yang berbeda tidak nyata dengan waktu aplikasi Paclobutrazol pada 7 MST (W3).

Tabel 4. Bobot umbi per sampel tiga varietas ubi jalar terhadap waktu aplikasi Paclobutrazol

Varietas

waktu aplikasi paclobutrazol

Rataan W0

(Tanpa)

W1 (3 MST)

W2 (5 MST)

W3 (7 MST) ...g...

V1 (Binjai) 266,67 333,33 283,33 291,67 293,75

V2 (Dairi) 283,33 350,00 325,00 316,67 318,75

V3 (Beta 1) 258,33 366,67 300,00 258,33 295,83 Rataan 269,44 b 350,00 a 302,78 a 288,89 ab

Keterangan : Angka – angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan berbeda nyata pada Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α = 5%.

Bobot umbi per plot

Berdasarkan data pengamatan dan hasil sidik ragam (Lampiran 26 dan 27) diperoleh bahwa varietas ubi jalar berpengaruh tidak nyata terhadap bobot umbi per plot. Waktu aplikasi Paclobutrazol berpengaruh nyata terhadap bobot umbi per plot . Interaksi antara varietas ubi jalar dan waktu aplikasi Paclobutrazol berpengaruh tidak nyata terhadap bobot umbi per plot. Rataan bobot umbi per plot disajikan pada Tabel 5.

Waktu aplikasi Paclobutrazol pada 3 MST (W1) menghasilkan bobot umbi per plot tertinggi (2,46 kg ) yang berbeda nyata dengan waktu aplikasi Paclobutrazol lainnya ( tanpa pemberian, aplikasi pada 5 MST dan 7 MST.

(33)

21

Tabel 5. Bobot umbi per plot tiga varietas ubi jalar terhadap waktu aplikasi Paclobutrazol

Varietas

waktu aplikasi paclobutrazol

Rataan W0

(Tanpa)

W1 (3 MST)

W2 (5 MST)

W3 (7 MST) ...kg...

V1 (Binjai) 1,90 2,40 1,97 2,17 2,11

V2 (Dairi) 2,07 2,73 2,17 2,40 2,34

V3 (Beta 1) 1,87 2,23 2,13 2,03 2,07

Rataan 1,94 b 2,46 a 2,09 b 2,20 b

Keterangan : Angka – angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan berbeda nyata pada Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α = 5%.

Pembahasan

Pengaruh tiga varietas ubi jalar terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman ubi jalar

Varietas ubi jalar berpengaruh nyata terhadap panjang tanaman umur 8 – 14 MST. Panjang tanaman tertinggi terdapat pada varietas Binjai yang berbeda nyata dengan varietas lainnya ( Dairi dan Beta 1 ) . Hal ini sesuai dengan salah satu karakter morfologis yaitu adanya perbedaan panjang ruas batang dari ke tiga varietas ubi jalar yang digunakan (Nasution,2019). Secara genetik panjang ruas batang varietas Binjai sedang (6-9 cm ),sebaliknya panjang ruas batang varietas Dairi pendek (3-5 cm) dan panjang ruas batang varietas Beta 1 digolongkan sangat pendek (< 3 cm). Kumulatif dari panjang ruas batang yang berbeda antar varietas ubi jalar akan berdampak pada panjang tanaman.

Pengaruh waktu aplikasi Paclobutrazol terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman ubi jalar

Waktu aplikasi Paclobutrazol berpengaruh nyata pada semua parameter yang diamati, yaitu panjang tanaman 8 – 14 MST, jumlah umbi per sampel,

(34)

rataan panjang tanaman, dihasilkan panjang tanaman tertinggi pada perlakuan W0 (Tanpa Paclobutrazol). Penambahan Paclobutrazol mengakibatkan pertumbuhan vegetatif pada ubi jalar terhambat. Hal ini sesuai pernyataan Wieland and Wampe (1985) yang menyatakan bahwa paclobutrazol ditranslokasikan melalui jaringan xylem dan mencapai tunas pucuk. Sistem vascular disebelah titik tumbuh berfungsi sebagai penyimpan zat pengatur tumbuh dan menghambat biosintesa asam giberelin sehingga mengakibatkan pertumbuhan dan pemanjangan tunas berhenti.

Aplikasi Paclobutrazol pada umur 3 MST menghasilkan jumlah umbi, panjang umbi per sampel, bobot umbi per sampel dan bobot umbi per plot dibandingkan tanpa pemberian Paclobutrazol pada umur 5 MST dan umur 7 MST.

Menurut Serly (2013), mekanisme kerja paklobutrazol yaitu menghambat produksi giberelin, yang selanjutnya dapat menyebabkan pengurangan kecepatan dalam pembelahan sel, pengurangan pertumbuhan vegetatif dan secara tidak langsung akan mengalihkan asimilat ke pembentukan umbi. secara keseluruhan, diperoleh bahwa semakin awal Paclobutrazol diberikan pada tanaman maka sifat penghambatan vegetatif akan semakin besar, sebaliknya semakin lama Paclobutrazol diberikan pada tanaman maka sifat penghambatnya vegetatif yang ditimbulkan semakin kecil (Andini dan Nanda, 2010).

Pengaruh interaksi antara varietas ubi jalar dan waktu aplikasi Paclobutrazol terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman ubi jalar

Interaksi antara varietas ubi jalar dengan waktu aplikasi Paclobutrazol berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter pengamatan. Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan varietas ubi jalar saling bebas terhadap perlakuan

(35)

23

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

1. Varietas Binjai nyata memiliki panjang tanaman tertinggi dibandingkan varietas Dairi dan Beta 1..

2. Aplikasi Paclobutrazol pada 5 MST nyata menurunkan panjang tanaman 21 % dibandingkan tanpa aplikasi Paclobutrazol tetapi berbeda tidak nyata dengan aplikasi Paclobutrazol pada 3 MST dan 7 MST. Aplikasi Paclobutrazol pada 3 MST nyata meningkatkan 60 % jumlah umbi, 20 % panjang umbi, 30 % bobot umbi per sampel dan 27

% bobot umbi per plot dibandingkan tanpa aplikasi Paclobutrazol.

3. Tidak terdapat interaksi antara penggunaan tiga varietas ubi jalar dan waktu aplikasi Paclobutrazol dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi ubi jalar.

Saran

Untuk mendapatkan produksi ubi jalar tertinggi sebaiknya Paclobutrazol di aplikasikan pada umur 3 MST.

(36)

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Z. 1994. Dasar-Dasar Pengetahuan Tentang Zat Pengatur Tumbuh.

Angkasa. Bandung. 85 hal.

Andini. S dan.D. A. Nanda. 2010. Peningkatan Produksi dan Kualitas Rimpang Jahe (Zingiber officinale Roxb.) melalui Aplikasi Ethepon dan Paclobutrazol. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Edmond, J.B., T.L. Senn, F.S. Andrews, R.G. Halfacre. 1975. Fundamentals of Horticulture, Fourth Edition. McGraw-Hill Book Company, United States of America.

Jayanto, A 2009.Budidaya Ubi Jalar. Kantor Deputi Meneristek Bidang Pendayagunaan dan Permasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.MIG GROUP.

Juanda, D. dan B. Cahyono, 2000. Ubi Jalar Budidaya dan Analisis Usaha Tani.

Gramedia, Yogyakarta.

Koswara, S.2013. Teknologi Pengolahan Umbi-Umbian.Tropical Plant kurikulum Project.Bogor Agricultural University,Bogor.

Nasution,F.R.2019. Uji Ketahanan Beberapa Varietas Ubi Jalar Terhadap Haama Boleng Cylas formicarus Fabricus (Coleoptera:Curculionidae) Di Dataran Tinggi

Pantastico, E.R.B. 1986. Fisiologi Pasca Panen, Penanganan dan Pemanfaatan Buah-Buahan dan Sayur-Sayuran Tropika dan Sub Tropika.

Diterjemahkan oleh: Kamariyani dan G.Tjitrosoepomo. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Purohit, S.S. 1986. Hormonal Regulation of Plant Growth and Development

Volume III. Agro Botanical Publishers.

http://www.OVPg.org/98otrios.htm.india. [2 September 2011].

Ringkas, S. 2007. Respon Pertumbuhan dan Produksi tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) terhadap Pupuk Kalium dan Paklobutrazol. Program Studi Agronomi. Departemen Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian.

Universitas Sumatera Utara.

Rukmana, R. 2007. Ubi Jalar Budidaya dan Pasca Panen. Kanisius, Yogyakarta.

Salisbury, F. B. and C. W. Ross. 2002. Plant Physiology. Wadsword Publishing Company, Belmont. California.

Sarwono. 2005. Ubi Jalar. Gramedia, Jakarta.

(37)

25

Serly, E.L.S. 2013. Respon Pertumbuhan dan Produksi Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Yang Diaplikasi Paklobutrazol Dan Growmore 6-30-30. Tesis Program Pascasarjana. Universitas Hasanuddin. Makassar

Soemartono. 1983. Ubi Jalar. C.V. Yasaguna, Jakarta.

Stall, W. M. 2010.Weed Control in Sweet Potato 1. The Institute of Food and Agricultural Sciences (IFAS). University of Florida, Florida.

Steel,R.G.D. dan J.H. Torrie.1993.Prinsip dan Prosedur Statistika Pusat Suatu Pendekatan Biometrik. Gramedia Pustaka Utama.Jakarta.

Suparman, 2007. Bercocok Tanam Ubi Jalar. Azka Press, Jakarta.

(38)

Lampiran 1. Bagan penelitian

BLOK I BLOK II BLOK III U

B T

50 cm S

30 cm

V0W2 V3W1

V1W1

V2W3 V2W3

V3W1

V1W1

V3W2

V3W3

V0W2 V1W3

V0W3 V3W1

V1W1

V2W1 V1W3 V2W2 V2W2

V3W2

V2W3 V3W2 V0W3

V3W3 V2W2

V1W3

V0W1

V2W1

V1W2 V0W2

V1W2

V0W1 V0W1

V0W3

(39)

27

Lampiran 2. Bagan penanaman pada plot dengan jarak tanam 80 cm x 30 cm

40 cm 80 cm 40 cm

X X

30 cm

X X

X X

X X

X X

1,5 m

30 cm

1,6 m

(40)

Lampiran 3. Karakter morfologis tanaman ubi jalar varietas Binjai, asal Tanah Seribu, Binjai Selatan, Kota Binjai (Nasution,2019)

No Parameter 1 Kemampuan

Membelit/Twinning

Non-Twinning/Tidak Membelit

2 Tipe Batang Menyebar (151-250 cm)

3 Diameter Ruas Batang Tipis (4-6 mm)

4 Panjang Ruas Batang Sedang (6-9 cm)

5 Warna Dominan Batang Hijau Dengan Banyak Bintik Ungu 6 Warna sekunder Batang Hijau Pada Pangkal

7 Rambut Batang Sedang

8 Bentuk Umum daun Segitiga Sama Sisi

9 Tipe Lobus Sangat Dangkal

10 Jumlah Lobus 5

11 Bentuk Lobus Bagian Tengah Triangular

12 Ukuran Daun Kecil (<8 cm)

13 Warna Pertulangan Daun Hijau

14 Warna Daun Tua Hijau

15 Warna Daun Pucuk Hijau Dengan Ungu Melingkari Tepi Daun 16 Panjang Tangkai Daun Pendek (10-20 cm)

17 Warna Tangkai Daun Hijau Bergaris Ungu

18 Bentuk Formasi Umbi Open Cluster

19 Panjang Tangkai Umbi Short/Pendek (2-5 cm)

20 Bentuk Umbi Long Elliptic/Elips Panjang

21 Cacat Umbi (10 tanaman) Absent/Tidak Ada

22 Tebal Korteks Thick (3-4 mm)

23 Warna Utama Kulit Umbi Cream/Krim

24 Intensitas Warna Kulit Dark/Gelap

25 Warna Sekunder Kulit Umbi Absent/Tidak Ada 26 Warna Utama Daging Umbi Intermediate Orange 27 Warna Sekunder Daging

Umbi

Yellow/Kuning

28 Distribusi Warna Sekunder Broad Ring In Cortex/Berbentuk Cincin Lebar Pada Korteks

29 Kadar Getah Some/Banyak

30 Reaksi Oksidasi Little/Sedikit

31 Rata-rata Jlh Umbi 5+6+9+5+6

32 Rata-rata Bobot Umbi

(41)

29

Lampiran 4. Karakter morfologis tanaman ubi jalar varietas Dairi, asal Kabupaten Dairi, Kecamatan Sidikalang, Desa Batang Beruh( Nasution,2019) No Parameter

1 Kemampuan

Membelit/Twinning

Non-Twinning/Tidak Membelit

2 Tipe Batang Menyebar (151-250 cm)

3 Diameter Ruas Batang Tipis (4-6 mm)

4 Panjang Ruas Batang Pendek (3-5 cm)

5 Warna Dominan Batang Sebagian Besar Ungu Tua 6 Warna sekunder Batang Hijau Pada Pucuk

7 Rambut Batang Sedang

8 Bentuk Umum daun Tombak

9 Tipe Lobus Sedang

10 Jumlah Lobus 5

11 Bentuk Lobus Bagian Tengah Semi-Eliptic

12 Ukuran Daun Sedang (8-15 cm)

13 Warna Pertulangan Daun Semua Tulang Daun Sebagian Besar Ungu

14 Warna Daun Tua Kuning Kehijauan

15 Warna Daun Pucuk Sebagian Besar Ungu

16 Panjang Tangkai Daun Pendek (10-20 cm)

17 Warna Tangkai Daun Sebagian Besar Ungu

18 Bentuk Formasi Umbi Open Cluster

19 Panjang Tangkai Umbi Short/Pendek (2-5 cm)

20 Bentuk Umbi Long Elliptic/Elips Panjang

21 Cacat Umbi (10 tanaman)

Absent/Tidak Ada

22 Tebal Korteks Very Thick/Sangat Tebal (>4 mm)

23 Warna Utama Kulit Umbi Cream/Krim

24 Intensitas Warna Kulit Pale/Pucat

25 Warna Sekunder Kulit Umbi Absent/Tidak Ada

26 Warna Utama Daging Umbi Cream/Krim

27 Warna Sekunder Daging Umbi

Absent/Tidak Ada

28 Distribusi Warna Sekunder Covering All Flesh/Menutupi Semua Daging Umbi

29 Kadar Getah Little/Sedikit

30 Reaksi Oksidasi Some/Banyak

31 Rata-rata Jlh Umbi 5+5+2+4

32 Rata-rata Bobot Umbi

(42)

Lampira 5. Karakter morfologis tanaman ubi jalar varietas Beta 1 Asal Balitkabi (Nasution,2019)

No Parameter 1 Kemampuan

Membelit/Twinning

Slightly Twinning/Sedikit Membelit

2 Tipe Batang Menyebar (151-250 cm)

3 Diameter Ruas Batang Sangat Tipis (<4 mm) 4 Panjang Ruas Batang Sangat Pendek (<3 cm) 5 Warna Dominan Batang Hijau Dengan Sedikit Bintik Ungu 6 Warna sekunder Batang Puple Base/Ungu Pada Pangkal

7 Rambut Batang Sparse/Jarang

8 Bentuk Umum daun Lobed/Cuping

9 Tipe Lobus Moderate/Sedang

10 Jumlah Lobus (4-5 Lobus)

11 Bentuk Lobus Bagian Tengah Semi-Elliptic

12 Ukuran Daun Kecil (<8 cm)

13 Warna Pertulangan Daun Semua Tulang Daun Sebagian Besar Atau Keseluruhan Ungu

14 Warna Daun Tua Green/Hijau

15 Warna Daun Pucuk Purple Both Surface/ Ungu Pada Kedua Permukaan Daun

16 Panjang Tangkai Daun Sangat Pendek (<10 cm)

17 Warna Tangkai Daun Hijau

18 Bentuk Formasi Umbi Open Cluster

19 Panjang Tangkai Umbi Short/Pendek (2-5 cm)

20 Bentuk Umbi Obovate/Bulat Telur Terbalik

21 Cacat Umbi (10 tanaman)

Absent/Tidak Ada

22 Tebal Korteks Thick (3-4 mm)

23 Warna Utama Kulit Umbi Purple-Red/Merah Keunguan

24 Intensitas Warna Kulit Dark/Gelap

25 Warna Sekunder Kulit Umbi Absent/Tidak Ada 26 Warna Utama Daging Umbi Intermediate Orange 27 Warna Sekunder Daging

Umbi

Yellow/Kuning

28 Distribusi Warna Sekunder Covering Most Of The Flesh/Menutupi Sebagian Besar Daging Umbi

29 Kadar Getah Little/Sedikit

30 Reaksi Oksidasi Little/Sedikit

31 Rata-rata Jlh Umbi 5+5+5+5

32 Rata-rata Bobot Umbi

(43)

31

Perlakuan I II III Total Rataan

...cm...

V1W0 296,25 218,75 181,75 696,75 232,25

V1W1 180,00 173,00 127,00 480,00 160,00

V1W2 246,25 167,75 139,75 553,75 184,58

V1W3 239,00 208,50 216,25 663,75 221,25

V2W0 162,75 134,00 118,25 415,00 138,33

V2W1 88,50 64,25 123,00 275,75 91,92

V2W2 69,25 117,50 83,50 270,25 90,08

V2W3 115,25 78,50 124,50 318,25 106,08

V3W0 232,00 214,25 151,75 598,00 199,33

V3W1 77,75 89,50 82,00 249,25 83,08

V3W2 83,75 127,75 117,75 329,25 109,75

V3W3 132,00 126,00 168,25 426,25 142,08

Total 1922,75 1719,75 1633,75 5276,25

Rataan 160,23 143,31 136,15 146,56

Lampiran 7. Sidik ragam panjang tanaman 8 MST

SK db JK KT F

Hitung

F. Tabel

5% Ket.

Blok 2 3670,17 1835,08 1,81 3,44 tn

Perlakuan 11 91855,96 8350,54 8,23 2,26 *

V 2 54843,04 27421,52 27,02 3,44 *

W 3 31857,80 10619,27 10,47 3,05 *

VxW 6 5155,13 859,19 0,85 2,55 tn

Galat 22 22323,42 1014,70

Total 35 117849,55

KK 22%

Ket *: nyata tn: tidak nyata

(44)

Lampiran 8. Data panjang tanaman ubi jalar 9 MST

Perlakuan I II III Total Rataan

...cm...

V1W0 308,75 182,8 206,25 697,75 232,58

V1W1 199,75 91,75 134,25 425,75 141,92

V1W2 258,25 176,75 151,50 586,50 195,50

V1W3 257,00 192,75 209,00 658,75 219,58

V2W0 176,50 135,50 147,00 459,00 153,00

V2W1 101,75 72,00 132,00 305,75 101,92

V2W2 89,75 131,00 99,75 320,50 106,83

V2W3 143,00 100,00 139,00 382,00 127,33

V3W0 251,75 224,50 163,25 639,50 213,17

V3W1 96,25 105,25 96,25 297,75 99,25

V3W2 100,25 140,25 134,00 374,50 124,83

V3W3 149,00 137,25 181,75 468,00 156,00

Total 2132,00 1689,75 1794,00 5615,75

Rataan 177,67 140,81 149,50 155,99

Lampiran 9. Sidik ragam panjang tanaman 9 MST

SK db JK KT F

Hitung

F. Tabel

5% Ket.

Blok 2 8908,25 4454,13 3,87 3,44 *

Perlakuan 11 75898,60 6899,87 5,99 2,26 *

V 2 34924,43 17462,22 15,16 3,44 *

W 3 35586,27 11862,09 10,29 3,05 *

VxW 6 5387,90 897,98 0,78 2,55 tn

Galat 22 25348,95 1152,23

Total 35 110155,81

KK 22%

Ket *: nyata tn: tidak nyata

(45)

33

Lampiran 10. Data panjang tanaman ubi jalar 10 MST

Perlakuan I II III Total Rataan

...cm...

V1W0 388,50 371,75 257,75 1018,00 339,33

V1W1 310,00 272,50 286,00 868,50 289,50

V1W2 334,75 246,25 280,25 861,25 287,08

V1W3 375,00 282,00 298,25 955,25 318,42

V2W0 182,75 174,00 157,25 514,00 171,33

V2W1 117,25 92,50 172,75 382,50 127,50

V2W2 94,75 151,25 116,75 362,75 120,92

V2W3 176,25 174,75 150,75 501,75 167,25

V3W0 306,50 277,50 194,25 778,25 259,42

V3W1 142,50 197,25 142,50 482,25 160,75

V3W2 103,50 186,50 177,50 467,50 155,83

V3W3 193,50 150,00 241,25 584,75 194,92

Total 2725,25 2576,25 2475,25 7776,75

Rataan 227,10 214,69 206,27 216,02

Lampiran 11. Sidik ragam panjang tanaman 10 MST

SK db JK KT F

Hitung

F. Tabel

5% Ket.

Blok 2 2636,17 1318,08 0,73 3,44 tn

Perlakuan 11 199206,71 18109,70 9,97 2,26 *

V 2 166905,20 83452,60 45,92 3,44 *

W 3 27985,09 9328,36 5,13 3,05 *

VxW 6 4316,43 719,40 0,40 2,55 tn

Galat 22 39979,04 1817,23

Total 35 241821,92

KK 20%

Ket *: nyata tn: tidak nyata

(46)

Lampiran 12. Data panjang tanaman ubi jalar 11 MST

Perlakuan I II III Total Rataan

...cm...

V1W0 413,75 428,00 277,25 1119,00 373,00

V1W1 328,25 292,50 304,50 925,25 308,42

V1W2 405,25 266,25 297,50 969,00 323,00

V1W3 403,25 297,50 318,75 1019,50 339,83

V2W0 196,50 195,00 179,50 571,00 190,33

V2W1 131,75 105,25 189,25 426,25 142,08

V2W2 103,00 165,50 126,75 395,25 131,75

V2W3 194,50 190,25 164,75 549,50 183,17

V3W0 335,00 300,50 209,00 844,50 281,50

V3W1 158,75 213,50 158,25 530,50 176,83

V3W2 115,25 228,00 193,50 536,75 178,92

V3W3 212,00 169,00 261,25 642,25 214,08

Total 2997,25 2851,25 2680,25 8528,75

Rataan 249,77 237,60 223,35 236,91

Lampiran 13. Sidik ragam panjang tanaman 11 MST

SK db JK KT F

Hitung

F. Tabel

5% Ket.

Blok 2 4195,72 2097,86 0,84 3,44 tn

Perlakuan 11 228685,81 20789,62 8,31 2,26 *

V 2 192568,92 96284,46 38,50 3,44 *

W 3 31571,96 10523,99 4,21 3,05 *

VxW 6 4544,93 757,49 0,30 2,55 tn

Galat 22 55020,99 2500,95

Total 35 287902,52

KK 21%

Ket *: nyata tn: tidak nyata

(47)

35

Lampiran 14. Data panjang tanaman ubi jalar 12 MST

Perlakuan I II III Total Rataan

...cm...

V1W0 443,50 450,00 313,75 1207,25 402,42

V1W1 373,75 311,25 330,75 1015,75 338,58

V1W2 429,00 283,00 328,00 1040,00 346,67

V1W3 396,75 315,00 349,00 1060,75 353,58

V2W0 216,75 215,00 200,50 632,25 210,75

V2W1 151,75 119,25 208,00 479,00 159,67

V2W2 114,25 182,50 139,00 435,75 145,25

V2W3 215,00 206,75 183,75 605,50 201,83

V3W0 354,25 316,25 232,50 903,00 301,00

V3W1 184,00 226,75 179,25 590,00 196,67

V3W2 129,50 241,25 213,75 584,50 194,83

V3W3 232,50 187,50 286,00 706,00 235,33

Total 3241,00 3054,50 2964,25 9259,75

Rataan 270,08 254,54 247,02 257,22

Lampiran 15. Sidik ragam panjang tanaman 12 MST

SK db JK KT F

Hitung

F. Tabel

5% Ket.

Blok 2 3319,94 1659,97 0,69 3,44 tn

Perlakuan 11 246672,77 22424,80 9,31 2,26 *

V 2 207912,71 103956,36 43,18 3,44 *

W 3 33771,82 11257,27 4,68 3,05 *

VxW 6 4988,23 831,37 0,35 2,55 tn

Galat 22 52969,43 2407,70

Total 35 302962,14

KK 19%

Ket *: nyata tn: tidak nyata

(48)

Lampiran 16. Data panjang tanaman ubi jalar 13 MST

Perlakuan I II III Total Rataan

...cm...

V1W0 453,50 502,50 328,75 1284,75 428,25

V1W1 440,00 421,25 342,50 1203,75 401,25

V1W2 483,00 341,25 340,50 1164,75 388,25

V1W3 410,25 343,75 364,25 1118,25 372,75

V2W0 239,25 228,50 217,50 685,25 228,42

V2W1 172,25 138,00 220,50 530,75 176,92

V2W2 152,00 197,00 152,00 501,00 167,00

V2W3 234,25 243,50 197,00 674,75 224,92

V3W0 412,00 335,50 251,25 998,75 332,92

V3W1 212,75 239,25 192,25 644,25 214,75

V3W2 146,75 254,75 227,25 628,75 209,58

V3W3 252,75 214,25 327,00 794,00 264,67

Total 3608,75 3459,50 3160,75 10229,00

Rataan 300,73 288,29 263,40 284,14

Lampiran 17. Sidik ragam panjang tanaman 13 MST

SK db JK KT F

Hitung

F. Tabel

5% Ket.

Blok 2 8673,09 4336,54 1,55 3,44 tn

Perlakuan 11 294408,68 26764,43 9,55 2,26 *

V 2 250751,92 125375,96 44,73 3,44 *

W 3 30124,13 10041,38 3,58 3,05 *

VxW 6 13532,64 2255,44 0,80 2,55 tn

Galat 22 61661,41 2802,79

Total 35 364743,18

KK 19%

Ket *: nyata tn: tidak nyata

(49)

37

Lampiran 18. Data panjang tanaman ubi jalar 14 MST

Perlakuan I II III Total Rataan

...cm...

V1W0 465,00 516,00 341,00 1322,00 440,67

V1W1 455,75 433,50 378,75 1268,00 422,67

V1W2 521,25 360,00 349,75 1231,00 410,33

V1W3 421,75 355,00 378,50 1155,25 385,08

V2W0 251,75 249,00 228,00 728,75 242,92

V2W1 187,50 149,75 230,50 567,75 189,25

V2W2 167,25 208,00 165,00 540,25 180,08

V2W3 245,00 178,50 205,00 628,50 209,50

V3W0 423,00 319,75 261,00 1003,75 334,58

V3W1 225,50 246,75 203,00 675,25 225,08

V3W2 168,00 267,25 211,75 647,00 215,67

V3W3 268,75 227,00 335,75 831,50 277,17

Total 3800,50 3510,50 3288,00 10599,00

Rataan 316,71 292,54 274,00 294,42

Lampiran 19. Sidik ragam panjang tanaman 14 MST

SK db JK KT F

Hitung

F. Tabel

5% Ket.

Blok 2 11007,29 5503,65 1,97 3,44 tn

Perlakuan 11 319227,21 29020,66 10,38 2,26 *

V 2 280338,41 140169,20 50,12 3,44 *

W 3 26428,51 8809,50 3,15 3,05 *

VxW 6 12460,29 2076,71 0,74 2,55 tn

Galat 22 61525,63 2796,62

Total 35 391760,13

KK 18%

Ket *: nyata tn: tidak nyata

(50)

Lampiran 20.Data jumlah umbi per sampel

Perlakuan I II III Total Rataan

...buah...

V1W0 1,50 1,50 1,75 4,75 1,58

V1W1 2,25 2,25 2,50 7,00 2,33

V1W2 1,75 1,75 2,25 5,75 1,92

V1W3 1,75 2,00 1,50 5,25 1,75

V2W0 1,50 1,25 2,25 5,00 1,67

V2W1 2,75 2,25 3,50 8,50 2,83

V2W2 1,50 2,50 2,75 6,75 2,25

V2W3 1,75 2,00 2,25 6,00 2,00

V3W0 1,75 1,50 1,50 4,75 1,58

V3W1 2,50 2,75 2,50 7,75 2,58

V3W2 2,25 1,75 1,75 5,75 1,92

V3W3 1,75 1,50 2,00 5,25 1,75

Total 23,00 23,00 26,50 72,50

Rataan 1,92 1,92 2,21 2,01

Lampiran 21.Sidik ragam jumlah umbi per sampel

SK db JK KT F Hitung F. Tabel

5% Ket.

Blok 2 0,68 0,34 3,12 3,44 tn

Perlakuan 11 5,41 0,49 4,50 2,26 *

V 2 0,57 0,28 2,59 3,44 tn

W 3 4,67 1,56 14,26 3,05 *

VxW 6 0,17 0,03 0,26 2,55 tn

Galat 22 2,40 0,11

Total 35 8,49

KK 16%

Ket *: nyata tn: tidak nyata

(51)

39

Lampiran 22. Data panjang umbi per sampel

Perlakuan I II III Total Rataan

...cm...

V1W0 14,75 16,50 16,50 47,75 15,92

V1W1 20,75 19,00 18,00 57,75 19,25

V1W2 15,75 15,25 18,25 49,25 16,42

V1W3 14,50 20,25 15,50 50,25 16,75

V2W0 16,25 17,25 17,50 51,00 17,00

V2W1 19,25 20,75 20,75 60,75 20,25

V2W2 16,00 20,75 18,25 55,00 18,33

V2W3 13,75 18,00 16,75 48,50 16,17

V3W0 16,00 17,25 17,00 50,25 16,75

V3W1 19,75 22,00 19,00 60,75 20,25

V3W2 15,50 18,75 16,50 50,75 16,92

V3W3 17,50 19,25 19,25 56,00 18,67

Total 199,75 225,00 213,25 638,00

Rataan 16,65 18,75 17,77 17,72

Lampiran 23. Sidik ragam panjang umbi per sampel

SK db JK KT F

Hitung

F. Tabel

5% Ket.

Blok 2 26,61 13,30 7,34 3,44 *

Perlakuan 11 80,47 7,32 4,03 2,26 *

V 2 7,61 3,80 2,10 3,44 tn

W 3 60,35 20,12 11,09 3,05 *

VxW 6 12,52 2,09 1,15 2,55 tn

Galat 22 39,89 1,81

Total 35 146,97

KK 8%

Ket *: nyata tn: tidak nyata

(52)

Lampiran 24. Data bobot umbi per sampel

Perlakuan I II III Total Rataan

...g...

V1W0 1,50 1,50 1,75 4,75 1,58

V1W1 2,25 2,25 2,50 7,00 2,33

V1W2 1,75 1,75 2,25 5,75 1,92

V1W3 1,75 2,00 1,50 5,25 1,75

V2W0 1,50 1,25 2,25 5,00 1,67

V2W1 2,75 2,25 3,50 8,50 2,83

V2W2 1,50 2,50 2,75 6,75 2,25

V2W3 1,75 2,00 2,25 6,00 2,00

V3W0 1,75 1,50 1,50 4,75 1,58

V3W1 2,50 2,75 2,50 7,75 2,58

V3W2 2,25 1,75 1,75 5,75 1,92

V3W3 1,75 1,50 2,00 5,25 1,75

Total 23,00 23,00 26,50 72,50

Rataan 1,92 1,92 2,21 2,01

Lampiran 25. Sidik ragam bobot umbi per sampel

SK db JK KT F

Hitung

F. Tabel

5% Ket.

Blok 2 0,68 0,34 3,12 3,44 tn

Perlakuan 11 5,41 0,49 4,50 2,26 *

V 2 0,57 0,28 2,59 3,44 tn

W 3 4,67 1,56 14,26 3,05 *

VxW 6 0,17 0,03 0,26 2,55 tn

Galat 22 2,40 0,11

Total 35 8,49

KK 16%

Ket *: nyata tn: tidak nyata

(53)

41

Lampiran 26. Data bobot umbi per plot

Perlakuan I II III Total Rataan

...kg...

V1W0 1,90 1,90 1,90 5,70 1,90

V1W1 2,30 2,50 2,40 7,20 2,40

V1W2 1,90 1,90 2,10 5,90 1,97

V1W3 2,30 2,20 2,00 6,50 2,17

V2W0 1,80 1,80 2,60 6,20 2,07

V2W1 2,10 2,90 3,20 8,20 2,73

V2W2 2,00 2,20 2,30 6,50 2,17

V2W3 2,80 2,10 2,30 7,20 2,40

V3W0 1,70 2,00 1,90 5,60 1,87

V3W1 2,20 2,10 2,40 6,70 2,23

V3W2 2,30 2,10 2,00 6,40 2,13

V3W3 1,90 1,90 2,30 6,10 2,03

Total 25,20 25,60 27,40 78,20

Rataan 2,10 2,13 2,28 2,17

Lampiran 27. Sidik ragam bobot umbi per plot

SK db JK KT F Hitung F. Tabel

5% Ket.

Blok 2 0,23 0,11 1,69 3,44 tn

Perlakuan 11 1,99 0,18 2,67 2,26 *

V 2 0,53 0,26 3,89 3,44 *

W 3 1,26 0,42 6,19 3,05 *

VxW 6 0,21 0,03 0,51 2,55 tn

Galat 22 1,49 0,07

Total 35 3,71

KK 12%

Ket *: nyata tn: tidak nyata

(54)

Lampiran 28. Foto umbi tiga varietas ubi jalar terhadap waktu aplikasi paclobutrazol

Referensi

Dokumen terkait

penyimpanan berpengaruh nyata pada tumbuhnya tunas, pertambahan panjang tanaman umur 2 - 8 MST, umur berbunga dan jumlah umbi pertanaman sampel dan berpengaruh tidak nyata

Berdasarkan data pengamatan dan hasil sidik ragam (lampiran 36 dan 37), diketahui bahwa perlakuan varietas berpengaruh nyata terhadap terhadap bobot umbi per plot, pemberian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan perlakuan jenis dan dosis pupuk organik berpengaruh nyata terhadap jumlah umbi per sampel, bobot umbi per sampel, rataan

Jumlah umbi perlakuan V1K3 Bibit stek pucuk ubi jalar. Bobot umbi/plot V3K2 ulangan 3 Bobot umbi/plot V3K0

Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas berpengaruh nyata terhadap pertambahan panjang tanaman, bobot umbi per sampel, jumlah umbi per sampel, panjang umbi per sampel,

Tingkat defoliasi memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi ubi jalar meliputi parameter jumlah daun, panjang daun, intersepsi cahaya, berat umbi dan

Tingkat defoliasi memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi ubi jalar meliputi parameter jumlah daun, panjang daun, intersepsi cahaya, berat umbi dan

sampel dan bobot umbi per plot yang tidak berbanding lurus dengan jumlah umbi per tanaman sampel dan juga jumlah umbi per plot umbi per plot, diketahui bahwa hal ini dikarenakan