• Tidak ada hasil yang ditemukan

5. ANALISA DATA. Tabel 5.1 Data Frekuensi Breakdown di Paper Machine 1,2 dan 3 1,39 2,72 1,06

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "5. ANALISA DATA. Tabel 5.1 Data Frekuensi Breakdown di Paper Machine 1,2 dan 3 1,39 2,72 1,06"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

5. ANALISA DATA

5. Analisa Data Paper Machine 1, 2 dan 3

Berikut ini adalah data breakdown yang terjadi di paper machine 1, 2 dan 3 selama pengamatan dan pengukuran tiga minggu :

Tabel 5.1 Data Frekuensi Breakdown di Paper Machine 1,2 dan 3

No Hal Paper Machine 1 Paper Machine 2 Paper Machine 3

1 Frekuensi terjadinya kertas

putus dalam tiga minggu 25 49 19

2 Rata-rata terjadinya kertas

putus dalam 1 hari 1,39 2,72 1,06

3 Frekuensi terjadinya kertas putus pada dua PM secara

bersamaan dalam tiga minggu 2 kali 4 Frekuensi terjadinya kertas

putus pada tiga PM secara bersamaan dalam tiga minggu

Tidak ada

Tabel 5.2 Data Total Waktu Elemen Kegiatan Di Paper Machine 1,2, dan 3 Total waktu dari elemen kegiatan dalam rentang 7 jam

selama 15 hari (detik)

No Elemen Kegiatan

PM # 1 PM # 2 PM # 3 1 Membersihkan pipa shower wire 9566 1222 3209 2 Melakukan pembersihan pipa shower felt 6976 3017 5030 3 Membersihkan main press I 2222 378 - 4 Mengecek kondisi operasional (wet area) 12240 12928 11298 5 Mengecek kondisi operasional (dry area) 12120 5312 16734 6 Memeriksa kualitas hasil kertas 34275 - 13755 7 Mengirim kertas sample ke laborat 17175 - 7209 8 Memberi kode pada jumbo roll 4725 - 6717 9 Mengganti jumbo roll 6075 131520 14969 10 Mendistribusikan jumbo roll ke finishing 50625 - 6496

11 Membersihkan supercloner 681 - 3844

(2)

No Elemen Kegiatan PM # 1 PM # 2 PM # 3 12 Membersihkan, menyambung kertas putus 29087 24569 4625 13 Melakukan pembersihan dengan soda 6883 14570 3884 14 Melakukan kontrol pada seluruh felt - - 165

15 Melakukan kontrol pada wire - - 691

16 Melakukan pencucian bak samping-

bawah wire. - - 1053

17 Melakukan kontrol pada supercloner - - 330 18 Menjaga kualitas hasil produksi. - 165 555 19 Melakukan kontrol kecepatan putar pada

reel spool. - - 162

20 Memelihara kebersihan lokasi. - - 3847 21 Melakukan kontrol steam yang masuk ke

dryer I dan II. - 376 64

22 Mengubah steam yang masuk ke dryer I

dan II. - - 268

23 Mendistribusikan BS ke pulper. - - 3298 24 Memindahkan reel spool dari Finishing. - - 3417 25 Membersihkan daerah calender dan

calender part - 786 -

26 Mengangkat roll-roll dan mengaturnya - 363 - 27 Melakukan pengontrolan pada shower

yang terdapat di bawah Head Box - 50 -

28 Membersihkan Doctor Blade - 50 -

29 Mengganti Doctor Blade - 718 -

30

Membersihkan lantai bagian belakang beserta dengan bak pembuangan dan felt bagian bawah

- 1348 -

31 Menghentikan aliran stock untuk

dilakukan pembersihan - 1778 -

32 Melakukan pengontrolan pada wire dan

Head Box serta shower pada Dandy Roll - 848 - 33 Menyiapkan tepung anti busa dan

memasukkannya ke dalam tangki - 284 -

34 Melakukan pencucian shower dari Dandy

Roll - 1461 -

35

Menuang tepung antibusa yang telah dipersiapkan sebelumnya sekaligus

mengecek stuff box - 183 -

36 Mengontrol dan membersihkan tangki air

limbah - 171 -

Total Waktu Elemen Kegiatan Tiap PM 192650 202097 111620 Total Waktu Elemen Kegiatan PM123 506367

Total Waktu 15 hari pengamatan (7jam/hari) 4536000

Produktifitas % tiap Operator 11,16%

(3)

Produktiftas operator di PM 1, 2 dan 3 ternyata sangat kecil sekali (11,16%), hal ini berarti dalam satu shift (8 jam) operator hanya melakukan kegiatan yang produktif selama kurang dari satu jam (54 menit). Berdasarkan analisa tersebut maka dapat dilakukan suatu pengurangan operator disesuaikan dengan kebutuhan secara teknis.

Jumlah operator yang dibutuhkan secara teknis di PM 1, 2 dan 3 dapat dilihat dari segi elemen-elemen kegiatan yang dilakukan oleh banyak orang, karena elemen kegiatan ini yang secara langsung berhubungan dengan alokasi SDM di PM 1, 2 dan 3. Salah satu elemen kegiatan yang membutuhkan banyak orang untuk melakukannya antara lain adalah proses penyambungan kertas.

Sehingga jumlah operator yang berada di PM 1, 2 dan 3 minimal harus dapat menangani proses penyambungan kertas. Berikut adalah gambar proses penyambungan kertas di PM 1, 2 dan 3 disertai dengan alokasi SDM untuk menangani proses tersebut.

• Bilamana PM # 1 mengalami penyambungan kertas putus

PM 1 PM 2 PM 3

1

9 8

7 6

5

4 3 2

Operator 1, 2, 3, 4 dan 5 melakukan proses penyambungan kertas di PM # 1 Operator 6 dan 7 stand by di bagian belakang dan depan PM # 2

Operator 8 dan 9 stand by di bagian belakang dan depan PM # 3

(4)

Kondisi ini (penyambungan kertas putus di satu PM saja) sering sekali terjadi, dapat dilihat di tabel 5.1 bahwa hampir setiap hari terjadi proses penyambungan kertas di tiap-tiap PM, sehingga jumlah operator yang bertugas di PM 1, 2 dan 3 minimal harus dapat menangani kondisi ini dengan baik. Dapat dilihat pada bahwa dengan jumlah operator sebanyak sembilan orang sudah dapat menangani kondisi ini dengan baik.

• Bilamana PM # 1 dan PM # 2 mengalami penyambungan kertas putus secara bersamaan

PM 1 PM 2 PM 3

1

9 8

7 6

5

4 3 2

10

11 12

Operator 1, 2, 3, 4 dan 5 melakukan proses penyambungan kertas di PM # 1 Operator 6, 7, 8 dan 9 melakukan proses penyambungan kertas di PM # 2 dibantu oleh operator 1 yang menggantikan elemen kerja operator 10, hal ini dapat dimungkinkan terjadi karena waktu pengerjaan elemen kerja yang dilakukan oleh operator 1 tidak terlalu lama sehingga dapat membantu menggantikan elemen kerja yang dilakukan oleh operator 10.

Operator 11 dan 12 dapat digantikan oleh Wakabag / Kasi / staf yang sedang berada di lapangan, yang bertugas stand by di PM 3

Kondisi ini (dua PM mengalami proses penyambungan kertas secara bersamaan) sangat jarang sekali terjadi, dapat dilihat pada tabel 5.1 bahwa frekuensi terjadinya yaitu sebanyak dua kali dalam tiga minggu. Seharusnya untuk menangani kondisi

(5)

ini dibutuhkan idealnya sebanyak 12 operator (lima operator menyambung di PM

# 1, lima operator menyambung di PM # 2 dan dua operator stand by di PM # 3), meskipun demikian tidak diperlukan jumlah operator yang sebanyak itu untuk menangani PM 1, 2 dan 3, hal ini dikarenakan :

• Frekuensi terjadinya dua PM putus secara bersamaan sangat kecil sekali (dua kali dalam tiga minggu), sehingga tidak terlalu dibutuhkan jumlah operator yang mampu menangani kondisi ini secara ideal.

• Sembilan operator yang bertugas di PM 1, 2 dan 3 ternyata dapat menangani kondisi ini dengan baik (dapat dilihat pada gambar), dan ini juga dikarenakan dibantu oleh Wakabag / Kasi / staf yang sedang berada di lapangan.

• Untuk shift II dan shift III, dimana tidak terdapat Wakabag / Kasi / staf yang berada di lapangan, berarti pada saat terjadi kondisi ini tidak ada orang yang stand by di PM # 3. Meskipun demikian mengingat proses penyambungan kertas yang cukup cepat (PM # 1 selama 90,24 detik dan PM # 2 selama 82,42 detik) maka kekosongan posisi di PM # 3 tersebut tidak akan terlalu lama terjadi.

• Bilamana PM # 1 dan PM # 3 mengalami penyambungan kertas putus secara bersamaan

PM 1 PM 2 PM 3

1

9

8 7 6

5

4 3 2

10

11

12

(6)

Operator 1, 2, 3, 4 dan 5 melakukan proses penyambungan kertas di PM # 1 Operator 6, 7, 8 dan 9 melakukan proses penyambungan kertas di PM # 3

Operator 11 dan 12 dapat digantikan oleh Wakabag / Kasi / staf yang sedang berada di lapangan, yang bertugas stand by di PM # 3

Dengan jumlah operator sebanyak sembilan operator di PM 1, 2 dan 3 ternyata masih dapat menangani kondisi ini, hal ini juga dikarenakan mereka mendapatkan bantuan dari Wakabag / Kasi / staf yang berada di lapangan. Untuk shift II dan III dimana tidak terdapat Wakabag / Kasi / staf yang berada di lapangan maka tentu saja tidak ada orang yang membantu untuk stand by di PM # 2, meskipun demikian kekosongan posisi di PM 2 tidak akan terlalu lama sebab proses penyambungan kertas di PM # 1 dan PM # 3 tidak terlalu lama (PM # 1 selama 90,24 detik dan PM # 3 selama 67,35 detik) jadi kekosongan posisi yang terjadi di PM # 2 tidak terlalu menimbulkan resiko karena terjadi tidak terlalu lama.

Dengan sembilan operator di PM 1, 2 dan 3 maka untuk menangani proses maintenance dengan soda baik itu di PM 1, 2 atau 3 akan terjadi kekurangan operator. Hal ini dikarenakan untuk melakukan proses maintenance dengan soda di satu PM saja dibutuhkan kurang lebih delapan orang, dan untuk menangani proses ini diperlukan suatu penanganan khusus antara lain :

™ Ada operator di shift II yang melakukan lembur di shift I untuk membantu melakukan proses maintenance dengan soda, hal ini dapat dimungkinkan karena proses maintenance dengan soda biasanya sudah dijadwalkan terlebih dahulu sehingga operator yang akan lembur juga sudah diberitahu dahulu.

™ Karena proses ini sudah terjadwal, maka Wakabag / Kasi / staf dapat turun ke lapangan untuk membantu melakukan proses ini.

Berdasarkan besarnya produktifitas dan kebutuhan secara teknis di lapangan maka disarankan untuk PM 1, 2 dan 3 ditempatkan sebanyak sembilan operator dari yang semula 12 operator, jadi di bagian ini terjadi pengurangan jumlah operator sebanyak tiga operator.

(7)

Dengan sembilan operator di bagian ini maka produktifitas mereka yang baru akan menjadi rata-rata sebesar 15%, atau dengan kata lain dalam satu shift (8 jam) mereka melakukan kegiatan produktif selama 1,2 jam. Produktifitas operator yang baru (15%) didapatkan dari perhitungan sebagai berikut:

11,26% x 12 operator = 135,12%

135,12% dibagi dengan 9 operator = 15%

Dengan produktifitas rata-rata sebesar 15% untuk tiap operator, maka secara perhitungan dapat dilakukan pengurangan jumlah operator lagi, tetapi bilamana dilihat dari segi teknis hal tersebut sudah tidak dapat dilakukan karena sembilan operator yang ditempatkan ini adalah kebutuhan SDM yang paling minimal untuk menangani proses penyambungan kertas di PM 1, 2 dan 3.

Gambar

Tabel 5.1 Data Frekuensi Breakdown di Paper Machine 1,2 dan 3

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini secara umum bertujuan menganalisis pengaruh pola asuh belajar, lingkungan pembelajaran, motivasi belajar, dan potensi akademik terhadap prestasi akademik siswa

Setelah melalui proses evaluasi dan analisa mendalam terhadap berbagai aspek meliputi: pelaksanaan proses belajar mengajar berdasarkan kurikulum 2011, perkembangan

Dapat dilihat bahwa di setiap saat, grafik amplitudo sel[1,1] pada simulasi tanpa anomali (warna merah) selalu lebih tinggi daripada grafik simulasi dengan anomali.

Lingkup pekerjaan : Melakukan inventarisasi data infrastruktur industri pengguna energi panas bumi, melakukan evaluasi terhadap data yang terkumpul dan selanjutnya

Adanya variasi waktu penahanan yang diberikan pada briket batok kelapa muda pada proses pirolisis fluidisasi bed menggunakan media gas argon, mampu memperbaiki

Pengawasan kualitas merupakan alat bagi manajemen untuk memperbaiki kualitas produk bila dipergunakan, mempertahankan kualitas produk yang sudah tinggi dan

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah Yang Maha Kuasa karena dengan rahmat dan karunia-Nya tesis yang berjudul “ANALISIS TENTANG KONSOLIDASI TANAH PADA DESA

Pertunjukan Nini Thowong merupakan salah satu kesenian yang ada di Desa Panjangrejo Kecamatan Pundong Kabupaten Bantul.Pada awalnya warga sekitar mempunyai keyakinan bahwa