DAFTAR PUSTAKA
[1] Anjarwati, Desi Ayu. 2017. Aplikasi Location Based Service Dinamis Pelanggan ISP Jogja Medianet Secara Interaktif Berbasis Android.
Skripsi thesis, STMIK Akakom Yogyakarta.
[2] Supangkat, Brian Mahardhika. 2019. Log Monitoring Position Menggunakan Metode Geofencing Pada Android. Tugas Akhir Universitas Muhammadiyah Malang
[3] Azzami, Wildan. 2018. Pemanfaatan Geofence Untuk Mencari Lokasi Bengkel Tambal Ban Terdekat Berbasis Android. Jurnal Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta Volume 7, Nomor 1, Mei 2018
[4] Rahman, Afrizal Fath. 2018. Rancang Bangun Aplikasi Geofence Marketing Cafe Berbasis Android Studi Kasus: Ice Ah!. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN:
2548-964X Vol. 2, No. 3, Maret 2018, hlm. 978-987
[5] Abidin, H.Z. 2006. Penentuan Posisi dengan GPS dan Aplikasinya.
PT Paradnya Paramitra, Jakarta.
[6] Hermawan S, Stephanus. 2011. Mudah Membuat Aplikasi Android.
Yogyakarta: Andi Offset.
[7] Madcoms. 2012. Adobe Dreamweaver CS6 dan PHP-MySQL untuk Pemula. Yogyakarta: Andi.
[8] Nugroho, Bunafit. 2013. Dasar Pemograman Web PHP – MySQL dengan Dreamweaver. Yogyakarta: Gava Media
[9] Safaat, Nazaruddin. 2012. Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC berbasis android. Informatika: Bandung.
[10] Saputra, Agus. 2011. Trik dan Solusi Jitu Pemrograman PHP. PT.
Elex Media Komputindo: Jakarta
[11] Segara, Roly dan Subari. 2017. Sistem Pemantauan Lokasi Anak Menggunakan Metode Geofencing Pada Platform Android. Jurnal Teknologi & Manajemen Informatika Volume 3, Nomor 1, Mei- Nopember 2017
[12] Sidik, Betha. 2012. Pemrograman Web dengan PHP. Informatika:
Bandung.
[13] Sukamto, R. A., dan Shalahudin, M. 2011, Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur Dan Berorientasi Objek).
Bandung: Modula Bandung
[14] Whisnu, E.W. 2012. Aplikasi terbaik HP & tablet: GPS Pada Android. Jakarta: Jasakom.
Sistem Pakar Bimbingan Konseling dengan Metode Certainty Factor Berbasis Web
(Studi Kasus: SMK Bina Harapan)
Umi Nurjannah Program Studi Informatika Universitas PGRI Yogyakarta
Yogyakarta, Indonesia [email protected]
Meilany Nonsi Tentua Program Studi Informatika Universitas PGRI Yogyakarta
Yogyakarta, Indonesia [email protected]
Sunggito Oyama Program Studi Informatika Universitas PGRI Yogyakarta
Yogyakarta, Indonesia [email protected] Abstrak— Sistem pakar bimbingan konseling dengan
metode certainty factor berbasis web dapat digunakan oleh siswa SMK Bina Harapan untuk layanan yang guna meningkatkan potensi dan membantu siswa dalam mengentaskan berbagai permasalahan. sistem pakar dirancang dengan kinerja para ahli dalam menyelesaikan suatu masalah. Dengan bantuan sistem pakar ini dapat menyelesakain permasalahan yang seharusnya hanya bisa diselesakian oleh para ahli. Layanan bimbingan dan konseling disekolah untuk membantu siswa dalam upaya menemukan jati diri, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan siswa. Layanan bimbingan dan konseling bertujuan agar par asiswa dapat mewujudkan diri sebagai pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, siswa yang kreatif dan pekerja produktif.
Metode certainty factor adalah metode untuk mengelola ketidakpastian dalam sistem berbasis aturan. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan observasi ke SMK Bina Harapan dan wawancara kepada Guru Bimbingan Konseling. Tahap pengembangan aplikasi meliputi analisis, perancangan sistem, implementsi dan pengujian.
Rancangan tersebut telah diimplementasikan dengan bahasa pemprograman PHP, HTML, dan database MySQL serta dilakukan pengujian program dengan menggunakan black box test dan alpha test. Penelitian ini dapat menghasilkan Sistem pakar bimbingan konseling dengan metode certainty factor berbasis web yang menujukan sistem dapat berkerja dengan baik..Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai terbanyak hasil uji coba yang dilakukan yaitu uji coba akurasi sistem dengan analisis 100% sesuai, kemudahan menjalankan program 57%
menjawab sangat mudah, dan kinerja dari program menjawab 60% sangat baik .
Kata Kunci : Sistem Pakar, Bimbingan Konseling, , Website, Certainty Factor.
I. PENDAHULUAN
. Bimbingan konseling di dalam sekolah bertujuan untuk membimbing dan mengawasi perkembangan perilaku siswa agar tidak menyimpang dari norma yang berlaku di masyarakat. Peran orang tua dirumah saja belum cukup untuk mengawasi dan mengarahkan perkembangan perilaku siswa, sehingga guru BK atau yang disebut konselor berfungsi untuk mengawasi siswa agar perilaku siswa sesuai dengan norma yang berlaku. Layanan bimbingan dan konseling disekolah untuk membantu siswa dalam upaya menemukan jati diri, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan siswa
.SMK Bina Harapan merupakan salah satu instasi Pendidikan swasta di Sleman Yogyakarta. Di lingkungan SMK Bina Harapan banyak permasalahan-permasalahan yang menyangkut tentang bimbingan konseling. Salah satu fasilitas yang sudah diberikan oleh pihak sekolah pada siswa- siswanya adalah layanan Bimbingan Konseling atau biasa yang disebut dengan layanan BK. Layanan BK merupakan proses layanan yang bertujuan guna meningkatkan potensi
dan membantu siswa dalam mengentaskan berbagai permasalahan. Guru bimbingan dan konseling yang sering disebut dengan konselor merupakan seorang ahli dalam menyelenggarakan proses bimbingan dan konseling. Peran guru tersebut sangat penting dalam membantu siswa dalam menyelesaikan permasalahan atau membantu siswa dalam bidang akademik, serta mengembangkan potensi siswa secara optimal. [1]
Oleh karena itu untuk dengan adanya perkembangan teknologi yang modern, maka dibutuhkan sebuah sistem yang dapat mewakili seorang pakar yang memiliki basis pengetahuan dan pengalaman tentang bimbingan dan konseling, yaitu sebuah sistem pakar berbasis web. Secara umum, sistem pakar merupakan sistem yang dirancang untuk dapat menirukan keahlian seorang pakar atau ahli dalam menjawab pertanyaan dan memecahkan suatu masalah.
Dengan bantuan sistem pakar ini dapat menyelesakain permasalahan yang seharusnya hanya bisa diselesakian oleh para ahli. Sistem pakar ini menggunakan metode certainty factor, certainty factor adalah metode untuk mengelola ketidakpastian dalam sistem berbasis aturan. Dengan adanya sistem pakar dengan metode certainty factor berbasis web yang dibangun, harapanya adalah siswa akan lebih antusias dalam melakukan bimbingan konseling tanpa adanya perasaan takut atau malu menghadapi guru BK.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Wahyuni (2016) dengan judul Sistem Pakar untuk Mengidentifikasi Masalah Psikologi Remaja menggunakan Metode Inferensi Forward Chaining Berbasis Android.
Fasilitas yang ditawarkan pada sistem pakar ini untuk user umum dan administrator, sehingga sistem bias digunakan oleh sistem dan administrator sesuai dengan hak akses dan kebutuhannya masing- masing. User diberikan informasi mengenai berbagai gejala kenakalan remaja, menuntut user untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan sistem untuk mengetahui hasil diagnosa. Sedangkan administrator dimudahkan dalam memanajemen sistem, baik proses tambah, hapus maupun update data terbaru.[2]
Fatimah (2017) dengan judul Perancangan Sistem Pakar Permasalahan Siswa di Sekolah. Perancangan sistem pakar permasalahan siswa di sekolah ini bertujuan sebagai media untuk mempermudah proses penyuluhan pemberian tindakan yang tepat kepada siswa yang dilakukan oleh guru bimbingan konseling atau seorang pakar. Proses perancangan ini menggunakan metode pengembangan sistem pakar dari Durkin. Perancangan aplikasi menggunakan berbasis Web Php sebagai flatform perancangan aplikasi berbasis desktop dan MySQL sebagai DBMS yang digunakan terintegrasi dalam aplikasi XAMMP. Serta kesimpulan sistem pakar ini
dapat digunakan untuk kosultasi mengenai solusi yang dapat diambil dalam menangani siswa yang bermasalah.[3]
Bahar (2017) dengan judul Penerapan Teorema Bayes Dalam Sistem Pakar Untuk Konsultasi Siswa Bermasalah.
Penelitianini bertujuan untuk merancang suatu sistem pakar yang dapat membantu guru pendamping BK dalam memberikan konsultasi terhadap siswa bermasalah dengan menggunakan metode teoroma bayes. Teorema bayes dapat digunakan untuk menghitung probabilitas dari berbagai gejala-gejala yang akan dipilih guru pendamping BK dan memiliki tingkat akurat yang tinggi dalam keberhasilan konseling penanganan. Aplikasi ini nantinya akan menghasilkan output berupa permasalahan, informasi masalah, saran atau konseling penanganan yang mana dapat digunakan guru pendaming BK untuk mengatasi masalah yang dihadapi para siswa. [4]
Berdasarkan uraian di atas maka dalam penelitian ini akan dibangun sebuah sistem pakar bimbingan konseling mendiagnosa permasalahan siswa di SMK Bina Harapan menggunakan metode certainty factor berbasis web.Penelitian ini memilikiperbedaan utama penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu dari sisi objek penelitiandan teknologi yang digunakan. Pada penelitian ini akan membuat sistem pakar menggunakan metode certainty factor berbasis websitemenggunakan bahasa pemrograman PHP kemudian untuk databasenya menggnakan MySQL.
III. METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah membuat sistem pakar bimbingan konseling di SMK Bina Harapan untuk membantu guru BK dalam menentukan permasalahan yang dialami siswanya. Sistem ini diharapkan dapat membantu Guru BK di SMK Bina Harapan dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru bimbingan konseling
Metode kepustakaan diambil cara untuk memperoleh data dengan mempelajari buku, jurnal, makalah, atau tulisan ilmiah yang diperoleh dari media cetak.Sedangkan untuk wawancara dengan cara bertanya langsung kepada narasumber. Penulis melakukan wawancara dengan pihak Guru BK di SMK Bina Harapan.
Supaya penelitian ini mendapatkan informasi secara terperinci atau penambahan wawasan dalam materi yang bersangkutan.
B. Alat –alat yang digunakan
Kebutuhan perangkat lunak yang digunakan untuk pembuatan aplikasi ini adalah sebagai berikut:
• Google chrome
• Xampp
• Sublime Text
Kebutuhan perangkat keras yang digunakan untuk pembuatan aplikasi ini adalah seperangkat Personal Computer dengan spesifikasi:
• Sistem Operasi : Microsoft Windows 10 P 64-bit
• Processor : AMD A6-6310 APU 1,8Ghz
• RAM : 2 GB
• Harddisk : 500 GB
C. Perancangan rule (aturan)
Dalam penelitian ini, metode inferensi yang akan digunakan adalah Certainty Factordimana dapat menentukan diagnosa permaslahan siswa di SMK Bina Harapan. Metode Certainty Factor yaitu dimana penelusuran dimulai dari pengambilan fakta-fakta yang valid terlebih dahulu. Terdapat 3 bentuk-bentuk masalah yaitu masalah pribadi, masalah penyesuaian sosial, dan masalah akademik. Dari ke 3 bentuk masalah terdapat masing data penyebab dan masalah. Untuk menentukan hasil diagnosis permasalahan siswa di SMK Bina Harapan yang bersumber dari hasil wawancara dengan pakar yang berkaita. Berikut adalah nama-nama masalah untuk kemudian dimasukkan ke dalam aplikasi sistem pakar tersebut :
• Nama Masalah
Berikut adalah nama-nama masalah untuk kemudian dimasukkan ke dalam aplikasi sistem pakar tersebut
Tabel I. NAMA MASALAH Kode
Masalah Nama
Gejala Jenis
Masalah
P110 Membolos Akademik
P111 minat belajar rendah Akademik
P112 kesulitan bekosentrasi dalam belajar Akademik P113 kurang tertarik pada mata pelajran tertentu Akademik P114 prestasi belajar yang rendah Akademik P115 terlambatt masuk sekolah Akademik P210 kesulitan dalam mencari teman Sosial P211 merasa terasing dalam aktivitas kelompok Sosial P212 tidak mudah menerima kritikan orang lain Sosial
P213 Bullying Sosial
P214 merasa malu berbicara di depan oarang
banyak Sosial
P310 kurang bisa menyesuaikan diri Pribadi P311 kurang bisa mengendalikan emosi Pribadi
P312 rendah diri Pribadi
P313 kurang motivasi untuk diri sendiri Pribadi
P314 merasa malas beribadah Pribadi
• Basis pengetauan masalah pribadi
Berikut adalah basisi pengetauan masalah pribadi untuk kemudian dimasukkan ke dalam aplikasi sistem pakar tersebut :
Tabel II. BASIS PENGETAHUAN MASALAH PRIBAD Kode
Masalah Nama
Gejala Kode
Gejala Bobot pakar
P310 mudah marah G310 0,8
P310 sering merasa tertekan (stres dan
depresi) G312 0,8
P310 sering bebohong G313 0,6
P310 merasa kurang memiliki tanggung
jawab G314 0,6
P310 sering pesimis dalam menghadapi
kekehidupan G315 0,8
P310 sering bertengkar dengan teman G316 0,6
P311 mudah marah G310 0,8
P311 sering bebohong G313 0,8
P311 merasa kewalahan oleh perasan
anda G317 0,8
P311 merasa takut untuk
mengekspresikan emosi nda G318 0,8
P311 merasa di luar kendali G319 0,8
P311 sering susah tidur G320 0,8
P311 merasa kondisi tubuh kurang
sehat G321 0,8
dapat digunakan untuk kosultasi mengenai solusi yang dapat diambil dalam menangani siswa yang bermasalah.[3]
Bahar (2017) dengan judul Penerapan Teorema Bayes Dalam Sistem Pakar Untuk Konsultasi Siswa Bermasalah.
Penelitianini bertujuan untuk merancang suatu sistem pakar yang dapat membantu guru pendamping BK dalam memberikan konsultasi terhadap siswa bermasalah dengan menggunakan metode teoroma bayes. Teorema bayes dapat digunakan untuk menghitung probabilitas dari berbagai gejala-gejala yang akan dipilih guru pendamping BK dan memiliki tingkat akurat yang tinggi dalam keberhasilan konseling penanganan. Aplikasi ini nantinya akan menghasilkan output berupa permasalahan, informasi masalah, saran atau konseling penanganan yang mana dapat digunakan guru pendaming BK untuk mengatasi masalah yang dihadapi para siswa. [4]
Berdasarkan uraian di atas maka dalam penelitian ini akan dibangun sebuah sistem pakar bimbingan konseling mendiagnosa permasalahan siswa di SMK Bina Harapan menggunakan metode certainty factor berbasis web.Penelitian ini memilikiperbedaan utama penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu dari sisi objek penelitiandan teknologi yang digunakan. Pada penelitian ini akan membuat sistem pakar menggunakan metode certainty factor berbasis websitemenggunakan bahasa pemrograman PHP kemudian untuk databasenya menggnakan MySQL.
III. METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah membuat sistem pakar bimbingan konseling di SMK Bina Harapan untuk membantu guru BK dalam menentukan permasalahan yang dialami siswanya. Sistem ini diharapkan dapat membantu Guru BK di SMK Bina Harapan dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru bimbingan konseling
Metode kepustakaan diambil cara untuk memperoleh data dengan mempelajari buku, jurnal, makalah, atau tulisan ilmiah yang diperoleh dari media cetak.Sedangkan untuk wawancara dengan cara bertanya langsung kepada narasumber. Penulis melakukan wawancara dengan pihak Guru BK di SMK Bina Harapan.
Supaya penelitian ini mendapatkan informasi secara terperinci atau penambahan wawasan dalam materi yang bersangkutan.
B. Alat –alat yang digunakan
Kebutuhan perangkat lunak yang digunakan untuk pembuatan aplikasi ini adalah sebagai berikut:
• Google chrome
• Xampp
• Sublime Text
Kebutuhan perangkat keras yang digunakan untuk pembuatan aplikasi ini adalah seperangkat Personal Computer dengan spesifikasi:
• Sistem Operasi : Microsoft Windows 10 P 64-bit
• Processor : AMD A6-6310 APU 1,8Ghz
• RAM : 2 GB
• Harddisk : 500 GB
C. Perancangan rule (aturan)
Dalam penelitian ini, metode inferensi yang akan digunakan adalah Certainty Factordimana dapat menentukan diagnosa permaslahan siswa di SMK Bina Harapan. Metode Certainty Factor yaitu dimana penelusuran dimulai dari pengambilan fakta-fakta yang valid terlebih dahulu. Terdapat 3 bentuk-bentuk masalah yaitu masalah pribadi, masalah penyesuaian sosial, dan masalah akademik. Dari ke 3 bentuk masalah terdapat masing data penyebab dan masalah. Untuk menentukan hasil diagnosis permasalahan siswa di SMK Bina Harapan yang bersumber dari hasil wawancara dengan pakar yang berkaita. Berikut adalah nama-nama masalah untuk kemudian dimasukkan ke dalam aplikasi sistem pakar tersebut :
• Nama Masalah
Berikut adalah nama-nama masalah untuk kemudian dimasukkan ke dalam aplikasi sistem pakar tersebut
Tabel I. NAMA MASALAH Kode
Masalah Nama
Gejala Jenis
Masalah
P110 Membolos Akademik
P111 minat belajar rendah Akademik
P112 kesulitan bekosentrasi dalam belajar Akademik P113 kurang tertarik pada mata pelajran tertentu Akademik P114 prestasi belajar yang rendah Akademik P115 terlambatt masuk sekolah Akademik P210 kesulitan dalam mencari teman Sosial P211 merasa terasing dalam aktivitas kelompok Sosial P212 tidak mudah menerima kritikan orang lain Sosial
P213 Bullying Sosial
P214 merasa malu berbicara di depan oarang
banyak Sosial
P310 kurang bisa menyesuaikan diri Pribadi P311 kurang bisa mengendalikan emosi Pribadi
P312 rendah diri Pribadi
P313 kurang motivasi untuk diri sendiri Pribadi
P314 merasa malas beribadah Pribadi
• Basis pengetauan masalah pribadi
Berikut adalah basisi pengetauan masalah pribadi untuk kemudian dimasukkan ke dalam aplikasi sistem pakar tersebut :
Tabel II. BASIS PENGETAHUAN MASALAH PRIBAD Kode
Masalah Nama
Gejala Kode
Gejala Bobot pakar
P310 mudah marah G310 0,8
P310 sering merasa tertekan (stres dan
depresi) G312 0,8
P310 sering bebohong G313 0,6
P310 merasa kurang memiliki tanggung
jawab G314 0,6
P310 sering pesimis dalam menghadapi
kekehidupan G315 0,8
P310 sering bertengkar dengan teman G316 0,6
P311 mudah marah G310 0,8
P311 sering bebohong G313 0,8
P311 merasa kewalahan oleh perasan
anda G317 0,8
P311 merasa takut untuk
mengekspresikan emosi nda G318 0,8
P311 merasa di luar kendali G319 0,8
P311 sering susah tidur G320 0,8
P311 merasa kondisi tubuh kurang
sehat G321 0,8
P311 lebih senang menyendiri dan tidak
suka bergaul G322 0,8
P312 sering merasa tertekan (stres dan
depresi) G212 0,8
P312 sering bertengkar dengan teman G316 0,8
P312 ragu dalam bertindak G323 0,6
P312 tidak yakin akan akan kemampun
yang di milikinya G324 0,8
P312 sering sedih tiba-tiba G325 0,8
P312 lebih sering berfikiran negatif
terhadap orang lain G326 0,6
P313 sering sedih tiba-tiba G325 1,0
P313 merasa takut akan kegagalan G328 0,8
P313 bekerja terlalu keras G329 0,8
P313 suka menunda-nunda G330 0,8
P313 membandingkan diri sendiri
dengan orang lain G331 0,6
P314 ragu dalam bertindak G323 0,6
P314 lebih sering berfikiran negatif
terhadap orang lain G326 0,8
P314 merasa terlalu sibuk dengan
pekerjaan G332 0,6
P314 suka menunda-nunda G333 1,0
P314 lupa hakikat utama ibadah G334 0,8
• Data Masalah Akademik
Berikut adalah basisi pengetauan masalah pribadi untuk kemudian dimasukkan ke dalam aplikasi sistem pakar tersebut :
Tabel III. BASIS PENGETAHUAN MASALAH AKADEMIK Kode
Masalah Nama
Gejala Kode
Gejala Bobot Pakar P110 tidak dapat menguasi materi
pelajaran G101 0,8
P110 merasa malas belajar G102 0,8
P110 tidak masuk sekolah tanpa
izin G103 0,6
P110 berhari hari tidak masuk
sekolah G104 0,6
P110 sering keluar pada jam
pelajaran tertentu G105 0,8
P110 merasa di beda-bedakan oleh
guru G106 0,6
P111 kurang semangat belajar G107 0,8
P111 sarana belajar kurang
kondusif G108 0,8
P111 guru kurang bersemangat
dalam mengajar G109 0,8
P111 penggunaan metode mengajar yang kurang efektif dan variatif
G110 0,8
P111 gangguan kesehatan pada
pendengaran dan penglihatan G111 0,8 P112 merasa di beda-bedakan oleh
guru G006 0,8
P112 sarana belajar kurang
kondusif G108 0,8
P112 gangguan kesehatan pada
pendengaran dan penglihatan G111 0,8
P112 kurang kosentrasi G112 0,8
P112 selau terlambat dalam mengerjakan tugas atau kegiatan pembelajaran
G113 0,8
P112 kurang suka dengan mata
pelajaran tertentu G114 0,6
P113 sarana belajar kurang
kondusif G108 0,8
P113 penggunaan metode mengajar yang kurang efektif dan variatif
G110 0,8
P113 merasa tidak memiliki bakat
dalam mata pelajaran tertentu G115 0,6
P113 sering tidak mengerjkan tugas-tugas dalam mata pelajarn tertentu
G116 1,0
P113 marasa sudah berusaha sekuat tenaga tapi hasilnya selalu rendah
G117 0,8
P114 tidak dapat menguasi materi
pelajaran G101 0,8
P114 kurang suka dengan mata
pelajaran tertentu G114 0,8
P114 nilai rapor banyak merahnya G118 0,6 P114 nilai ujian ulangan dan tugas
rendah G119 0,6
P114 dari wkatu ke waktu nilai
meneurun G120 0,8
P114 mendapa peringkat di bawah
rata-rata G121 0,6
P114 kurang kesempatan waktu
belajar G122 1,0
P115 sering tiba di sekolah setelaj
jam pelajaran di mulai G123 0,8
P115 sering memakai waktu istirahat melebihi waktu yang di tentukan
G124 0,8
P115 jarak antara rumah dan
sekolah jauh G125 0,8
P115 sering terlambat bangun G126 0,6
P115 kesulitan dalam transportasi G127 0,6 P115 kurang mempunyai persiapan
untuk kegiatan di sekolah G128 0,8
• Basis pengetahuan masalah social
Berikut adalah basisi pengetauan masalah sosial untuk kemudian dimasukkan ke dalam aplikasi sistem pakar tersebut
Tabel IV. BASIS PENGETAHUAN MASALAH SOSIAL Kode
Masalah Nama
Gejala Kode
Gejala Bobot pakar P210 merasa kurang percaya diri G310 0,6 P210 mempuanyai kepribadian
pendiam G311 0,6
P210 tidak mudah dalam bergaul G312 0,8
P210 sering memilih teman G313 0,6
P210 kurang mempercaya pada teman G314 0,8 P211 merasa kurang percaya diri G310 0,8 P211 mempuanyai kepribadian
pendiam G311 0,8
P211 takut dengan penilian oarag lain
kepada kita G316 0,8
P211 merasa penampilan kurang
menarik G317 0,8
P212 tidak mudah dalam bergaul G312 0,8 P212 merasa kurang percaya diri G310 0,6 P212 mempuanyai kepribadian
pendiam G311 0,8
P212 tidak mudah dalam bergaul G312 0,8 P213 merasa kurang percaya diri G310 0,8 P213 merasa penampilan kurang
menarik G317 0,4
P213 sering membuli teman G318 0,8
P213 penampilan fisik berbeda dengan
lainnya G319 0,4
P214 mempunyai ras yang berbeda
dengan yang lain G320 0,8
P214 tidak adanya dukungan dari orang
terdekat G324 0,6
P214 mempunyai pengalaman masa lalu yang membuat trauma untuk tampil
G325 0,8
P214 ekspetasi yang tidak di imbangai
dengan keyakinan terhadap realita G326 0,8 P214 merasa mider denan kelebihan
orang lain G327 0,8
D. Perhitungan Certainty Factor
Bentuk dasar rumus certainty factor sebuah aturan JIKA E MAKA H berasalah sebagai berikut:
CF(H,e) = CF(E,e) * CF(H,E) Dimana
CF(E,e) : Certainty Factor evidence E yang dipengaruhi oleh evidence e CF(H,E) : Certainty Factor hipotesis
dengan pasti, yaitu ketika CF(E,e) = 1 CF(H,e) : Certainty Factor hipotesis yang
dipengaruhi oleh evidence e
Jika semua evidence dan antecedent diketahui dengan pasti maka rumusnya menjadi :
CF(H,e) = CF(H,E)
Tabel V. PERHITUNGAN CERTAINTY FACTOR Nama
Gejala Cf
Siswa X Cf
pakar Hasil tidak dapat menguasi
materi pelajaran Pasti (1.0) Hampir
pasti (0,9) 0,9 merasa malas belajar Mungkin
(0,5) Hampir
pasti (0,9) 0,45 sering keluar pada jam
pelajaran tertentu Hampir pasti
(0,9) Mungkin
(0,5) 0,45
CF combine CF[H,E]1,2
= CF[H,E]1 + CF[H,E]2 * (1-CF[H,E]1)
= 0,9+0,45* (1-0,9)
= 0,9+0,045
=0,945old1 CF combine CF[H,E]1,2
= CF[H,E]1 + CF[H,E]2 * (1-CF[H,E]1)
= 0.945+0,45* (1-0.945)
= 0,945+0,026
=0,969
Keterangan: CFold terakhir merupakan CFpermasalahan, berdasarkan hasil perhitungan CF di atas, maka CF maslah adalah 0,969. Selanjutnya hitung persentase keyakinan terhadap permasalahan dengan persamaan :
Persentase = CFpermasalahn* 100 (4)
= 0.969*100
= 96,9%
Berdasarkan hasil perhitungan, maka keterangan tingkat keyakinan berdasarkan tabel interpretasi, 96,9%
kemungkinan mempunyai masalah membolos.
E. DFD Level 0
Diagram konteks diatas memiliki 3 entitas yaitu Admin dan siswa dan pakar. Aliran data pada Admin, pakar dan siswa meliputi input dan output. Input pada admin berupa data user, kepastian, username dan password. Sistem memberikan output kepada admin berupa data dashboard, user, kepastian dan sesi login.Input pada pakar berupa pilih data dashboard solusi, gejala, masalah, rule, reslove, laporan username, dan password. Sistem akan memberikan output kepada pakar berupa info solusi, gejala, masalah, rule, reslove, username, dan masalah dan solusi, dan sesi login.Input pada siswa berupa pilih data konsultasi, laporan
username, dan password. Sistem akan memberikan output kepada siswa berupa info masalah dan solusi, dan sesi login.
Gambar. 1. DFD Level 0
IV. PEMBAHASAN DAN HASIL
Perancangan sistem pakar bimbingan konseling dengan metode certainty factor berbasis web ini ditujukan untuk guru BK sebagaiproses layanan yang bertujuan guna meningkatkan potensi dan membantu siswa dalam mengentaskan berbagai permasalahan siswa, dan untuk siswa sendiri membantu dalam menyelesaikan permasalahan atau membantu siswa dalam bidang akademik, sosial danpribadi serta mengembangkan potensi siswa secara optimal.
A. Halaman Login
Gambar 2 tampilan login ini digunakan untuk akses menuju login sistem. Pengelola sistem ini sendiri ada 3 yaitu admin, pakar dan siswa.
Gambar. 2. Halaman Login
B. Halaman Admin
Gambar 3 adalah tampilan halan admin ini di gunakan admin untuk menambah pengguna baru sebagai admin,pakar dan siswa. Pada halaman ini terdapat informasi dashboard, user, dan kepastian.
Gambar. 3. Halaman Admin
C. Halaman Pakar
Gambar 4 adalah tampilan halaman pakar ini di gunakan pakar untuk untuk mengelola menajemen dashboard, solusi, gejala, masalah, reule, resolve, dan laporan.
D. Perhitungan Certainty Factor
Bentuk dasar rumus certainty factor sebuah aturan JIKA E MAKA H berasalah sebagai berikut:
CF(H,e) = CF(E,e) * CF(H,E) Dimana
CF(E,e) : Certainty Factor evidence E yang dipengaruhi oleh evidence e CF(H,E) : Certainty Factor hipotesis
dengan pasti, yaitu ketika CF(E,e) = 1 CF(H,e) : Certainty Factor hipotesis yang
dipengaruhi oleh evidence e
Jika semua evidence dan antecedent diketahui dengan pasti maka rumusnya menjadi :
CF(H,e) = CF(H,E)
Tabel V. PERHITUNGAN CERTAINTY FACTOR Nama
Gejala Cf
Siswa X Cf
pakar Hasil tidak dapat menguasi
materi pelajaran Pasti (1.0) Hampir
pasti (0,9) 0,9 merasa malas belajar Mungkin
(0,5) Hampir
pasti (0,9) 0,45 sering keluar pada jam
pelajaran tertentu Hampir pasti
(0,9) Mungkin
(0,5) 0,45
CF combine CF[H,E]1,2
= CF[H,E]1 + CF[H,E]2 * (1-CF[H,E]1)
= 0,9+0,45* (1-0,9)
= 0,9+0,045
=0,945old1 CF combine CF[H,E]1,2
= CF[H,E]1 + CF[H,E]2 * (1-CF[H,E]1)
= 0.945+0,45* (1-0.945)
= 0,945+0,026
=0,969
Keterangan: CFold terakhir merupakan CFpermasalahan, berdasarkan hasil perhitungan CF di atas, maka CF maslah adalah 0,969. Selanjutnya hitung persentase keyakinan terhadap permasalahan dengan persamaan :
Persentase = CFpermasalahn* 100 (4)
= 0.969*100
= 96,9%
Berdasarkan hasil perhitungan, maka keterangan tingkat keyakinan berdasarkan tabel interpretasi, 96,9%
kemungkinan mempunyai masalah membolos.
E. DFD Level 0
Diagram konteks diatas memiliki 3 entitas yaitu Admin dan siswa dan pakar. Aliran data pada Admin, pakar dan siswa meliputi input dan output. Input pada admin berupa data user, kepastian, username dan password. Sistem memberikan output kepada admin berupa data dashboard, user, kepastian dan sesi login.Input pada pakar berupa pilih data dashboard solusi, gejala, masalah, rule, reslove, laporan username, dan password. Sistem akan memberikan output kepada pakar berupa info solusi, gejala, masalah, rule, reslove, username, dan masalah dan solusi, dan sesi login.Input pada siswa berupa pilih data konsultasi, laporan
username, dan password. Sistem akan memberikan output kepada siswa berupa info masalah dan solusi, dan sesi login.
Gambar. 1. DFD Level 0
IV. PEMBAHASAN DAN HASIL
Perancangan sistem pakar bimbingan konseling dengan metode certainty factor berbasis web ini ditujukan untuk guru BK sebagaiproses layanan yang bertujuan guna meningkatkan potensi dan membantu siswa dalam mengentaskan berbagai permasalahan siswa, dan untuk siswa sendiri membantu dalam menyelesaikan permasalahan atau membantu siswa dalam bidang akademik, sosial danpribadi serta mengembangkan potensi siswa secara optimal.
A. Halaman Login
Gambar 2 tampilan login ini digunakan untuk akses menuju login sistem. Pengelola sistem ini sendiri ada 3 yaitu admin, pakar dan siswa.
Gambar. 2. Halaman Login
B. Halaman Admin
Gambar 3 adalah tampilan halan admin ini di gunakan admin untuk menambah pengguna baru sebagai admin,pakar dan siswa. Pada halaman ini terdapat informasi dashboard, user, dan kepastian.
Gambar. 3. Halaman Admin
C. Halaman Pakar
Gambar 4 adalah tampilan halaman pakar ini di gunakan pakar untuk untuk mengelola menajemen dashboard, solusi, gejala, masalah, reule, resolve, dan laporan.
Gambar. 4. Halaman Pakar
D. Halaman Siswa
Gambar 5 adalah tampilan halaman siswa ini di gunakan siswa untuk untuk mengelola menajemen konsultasi dan laporan.
Gambar. 5. Halaman Siswa
V. PENUTUP
Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan dari pembuatan aplikasi dengan metode certainty factor untuk bimbingan dan konseling siswa berbasis web. Dalam upaya membantu para guru bimbingan dan konseling dalam menangani perilaku siswa, aplikasi sistem pakar ini dapat menjadi alternatif pemecahan masalah, diantaranya:
• Sistem pakar ini dibuat agar membantu para siswa untuk mendapatkan langsung hasil dari bimbingan dan konseling yang dilaksanakan tanpa harus bertatap muka langsung dengan guru bimbingan dan konseling, serta membantu orang tua siswa dalam memperoleh
pengertian tentang permasalahan siswa serta bantuan awal yang dapat diberikan
• Sistem pakar ini dirancang dalam bentuk aplikasi web, sehingga memudahkan para siswa dalam penggunaannya. Selain itu, karena dibuat dalam aplikasi web, maka informasi yang didapat bisa didapatkan pada saat itu juga.
• Sistem pakar bimbingan konseling dengan metode certainty factor berbasis web di SMK Bina Harapan menunjukkan sistem dapat berjalan dengan baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai terbanyak hasil uji coba yang dilakukan yaitu uji coba tampilan aplikasi 50%
menjawab sangat menarik, kemudahan menjalankan program 57% menjawab sangat mudah, manfaat dari program menjawab 50% sangat Bermanfaat dan kinerja dari program menjawab 60% sangat Bermanfaat .
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih kami ucapkan kepada Program Sarjana Informatika Universtitas PGRI Yogyakarta yang telah membantu dan menjembatani saya, hingga terselesainya penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Yusuf, Taufik & M. Fatchurahman. 2014. Evaluasi Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling pada Sekolah Menengah Pertama di Kota Palangka Raya. Pedagogik Jurnal Pendidikan, 2 (9): 90-101 [2] Wahyuni, Tantri. 2016. Sistem Pakar Untuk Mengidentifikasi
Masalah Psikologi Remaja Menggunakan Metode Inferensi Forward Chaining Berbasis Android. Jurnal J-Ensitec: Vol 02 No. 02, Mei 2016 Teknik Informatika, Fakultas Teknik Universitas Majalengka [3] Fatimah, Dini Destiani Siti. 2017. Perancangan Sistem Pakar
Permasalahan Siswa di Sekolah. Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut.
[4] Bahar. 2017. Penerapan Teorema Bayes Dalam Sistem Pakar Untuk Konsultasi Siswa Bermasalah. JUTISI Program Studi Teknik Informatika. STMIK Banjarbaru.