• Tidak ada hasil yang ditemukan

Post

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " Post "

Copied!
505
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Dr. Asep Supena, M. Psi
    • Dra. Edwita, M. Pd
    • Dra. Gusti Yarmi, M. Pd
    • Dr. Yuliani Nuraini Sudjiono
    • Dra. Suprayekti, M. Pd
    • Dr. Rusilanti, M. Si
    • Dr. Supriyadi, M. Pd
    • Dr. Umasih
    • Drs. Abrar, M. Hum
    • Widya Parimita, SE, MPA
  • Pengajar:
    • Prof. Dr. Hendyat Soetopo, M. Pd
    • Prof. Dr. Sudarwan Danim
  • Sekolah: Universitas Negeri Malang
  • Mata Pelajaran: Pendidikan dan Latihan Profesi Guru
  • Topik: Modul PLPG Administrasi Perkantoran
  • Tipe: modul
  • Tahun: 2013
  • Kota: Malang

I. Pendahuluan

Modul ini disusun sebagai sumber belajar untuk peserta Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi terakreditasi. Modul ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru agar dapat memenuhi kualifikasi dan kompetensi yang diharapkan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Dengan demikian, diharapkan peserta PLPG dapat mengubah paradigma pembelajaran di kelas dan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

1.1 Deskripsi

Modul ini berfungsi sebagai panduan bagi peserta PLPG untuk memahami kebijakan pengembangan profesi guru. Dengan mempelajari modul ini, diharapkan guru dapat memperbaiki cara mengajar dan berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Materi yang disajikan mencakup kebijakan, model pembelajaran, dan administrasi perkantoran yang relevan.

1.2 Prasyarat

Peserta PLPG tidak memerlukan prasyarat khusus, namun pemahaman tentang regulasi penyelenggaraan PLPG, teori pembelajaran, metodologi penelitian, dan teknik penilaian akan sangat membantu dalam mempelajari modul ini. Hal ini penting agar peserta dapat mengikuti pelatihan dengan efektif dan maksimal.

1.3 Petunjuk Penggunaan Modul

Dianjurkan bagi peserta untuk membaca setiap bagian modul sesuai dengan instruksi yang diberikan. Latihan yang disediakan di dalam modul harus dikerjakan untuk mengasah pemahaman. Jika mengalami kesulitan, peserta disarankan untuk bertanya kepada instruktur atau mencari informasi tambahan dari sumber lain.

1.4 Tujuan Akhir

Setelah mempelajari modul ini, diharapkan peserta dapat meningkatkan kinerja sebagai guru profesional sesuai dengan tuntutan undang-undang yang berlaku. Hal ini diharapkan dapat berdampak positif terhadap proses pembelajaran di kelas dan perkembangan peserta didik.

II. Kebijakan Pengembangan Profesi Guru

Bab ini membahas tentang kebijakan yang mendasari pengembangan profesi guru, termasuk tujuan dan hakikat guru profesional. Kebijakan ini dirumuskan untuk memastikan bahwa guru memiliki kualifikasi dan kompetensi yang sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah.

2.1 Tujuan Antara

Tujuan antara dari kebijakan ini adalah untuk memastikan bahwa setiap guru memiliki kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal ini mencakup penguasaan kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial yang diperlukan dalam proses pembelajaran.

2.2 Hakikat Guru Profesional

Guru profesional adalah individu yang memiliki kualifikasi akademik dan sertifikasi yang sesuai. Mereka bertanggung jawab untuk mendidik, mengajar, membimbing, dan mengevaluasi peserta didik. Dalam menjalankan tugasnya, guru profesional harus memenuhi standar etika dan moral yang tinggi.

2.3 Kompetensi Guru

Kompetensi guru mencakup empat aspek utama: kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Setiap aspek ini harus dikuasai oleh guru agar dapat melaksanakan tugasnya secara efektif dan memberikan dampak positif terhadap pendidikan.

III. Materi Pembelajaran 1: Model dan Perangkat Pembelajaran

Bab ini menjelaskan berbagai model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar. Pemilihan model yang tepat sangat penting untuk menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan bagi peserta didik.

3.1 Konsep Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah kerangka kerja yang digunakan untuk merancang dan melaksanakan proses belajar mengajar. Pemilihan model yang tepat dapat meningkatkan keterlibatan siswa dan memfasilitasi pembelajaran yang lebih efektif.

3.2 Model Pembelajaran Ekspositori

Model pembelajaran ekspositori adalah pendekatan yang mengutamakan penyampaian informasi oleh guru kepada siswa. Meskipun efektif untuk menyampaikan pengetahuan, model ini kurang melibatkan siswa dalam proses belajar aktif.

3.3 Model Pembelajaran Inkuiri

Model pembelajaran inkuiri mendorong siswa untuk aktif mencari dan menemukan informasi sendiri. Pendekatan ini meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreativitas siswa, serta membuat pembelajaran lebih menarik.

3.4 Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Model pembelajaran berbasis masalah mengajak siswa untuk memecahkan masalah nyata. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan pemahaman konsep, tetapi juga mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan di dunia nyata.

3.5 Model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif melibatkan siswa bekerja dalam kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Model ini efektif dalam meningkatkan keterampilan sosial dan kolaborasi di antara siswa, serta menciptakan lingkungan belajar yang positif.

IV. Materi Pembelajaran 2: Penelitian Tindakan Kelas

Bab ini membahas tentang penelitian tindakan kelas (PTK) sebagai metode untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. PTK memungkinkan guru untuk mengidentifikasi masalah dalam pembelajaran dan mencari solusi yang tepat.

4.1 Materi Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas adalah proses refleksi sistematis terhadap praktik pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Melalui PTK, guru dapat mengevaluasi dan memperbaiki metode pengajaran yang digunakan untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik.

4.2 Contoh Penelitian Tindakan Kelas

Contoh penelitian tindakan kelas memberikan gambaran konkret tentang bagaimana guru dapat menerapkan PTK dalam konteks pembelajaran. Hal ini membantu guru memahami langkah-langkah yang perlu diambil untuk melaksanakan penelitian secara efektif.

V. Materi Pembelajaran 3: Administrasi Perkantoran

Bab ini mengupas tentang keterampilan administrasi yang diperlukan dalam lingkungan perkantoran. Keterampilan ini penting untuk mendukung proses pembelajaran dan pengelolaan kelas yang efektif.

5.1 Proses Keterampilan Dasar Komunikasi Di Tempat Kerja

Keterampilan komunikasi yang baik sangat penting dalam lingkungan kerja. Guru perlu menguasai keterampilan ini untuk berinteraksi dengan siswa, orang tua, dan rekan kerja secara efektif.

5.2 Prosedur Administrasi

Prosedur administrasi mencakup berbagai aktivitas yang mendukung pengelolaan kelas dan sekolah. Guru harus memahami prosedur ini agar dapat melaksanakan tugasnya dengan efisien.

5.3 Penanganan Surat Masuk dan Surat Keluar

Pengelolaan surat masuk dan keluar adalah bagian penting dari administrasi perkantoran. Guru perlu memiliki keterampilan ini untuk memastikan komunikasi yang efektif dan pencatatan yang akurat.

5.4 Pembelajaran Sistem Kearsipan

Sistem kearsipan yang baik membantu guru dalam menyimpan dan mengelola dokumen penting. Keterampilan ini sangat diperlukan untuk menjaga informasi yang relevan dan mendukung proses pembelajaran.

5.5 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan aspek penting dalam lingkungan perkantoran. Guru harus memahami prinsip-prinsip K3 untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman bagi siswa.

Gambar

Gambar  Model Pembelajaran PAKEM
Tabel Format/Pencatat hasil Diskusi
Tabel Keberagaman Karakteristik Siswa
Tabel Kategori Pertanyaan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari data di atas dapat kita lihat bahwa Lasi seorang yang rendah hati, tahu diri dengan keadaan dirinya yang tidak sepadan mendampingi Kanjat yang seorang

Anda diharapkan menjawab setiap pernyataan dalam skala ini sesuai dengan keadaan, perasaan dan pikiran Anda yang sebenarnya dengan cara memilih: SS : Bila Anda merasa

Pada kutipan di atas dapat dilihat bahwa tokoh utama merasa resah akan semua yang terjadi dalam dirinya, pikiran dan hatinya tidak bisa mengetahui apa sebenarnya

1) Secara umum merasa puas akan dirinya dan dapat menerima keadaan dirinya. 2) Selalu merasa baik dan dapat menghadapi keadaan. Ketika keadaan memburuk mereka akan berfikir bahwa

keadaan tidak sadar pada saat sekarang, namun kesadaran mudah

63 pemulihan banyak pasien yang masih dalam keadaan tidak sadar sepenuhnya, sedangkan perawat yang tidak melakukan penilaian kesadaran dikarenakan pada saat

Karena Hipnotis itu sendiri sebenarnya adalah sejumlah cara, teknik, metode dan seni untuk menyampaikan sugesti langsung ke pikiran bawah sadar, tanpa tersaring oleh pikiran

Memiliki sikap yang selalu ingin tahu (curiosity), sadar keadaan sumber daya perikanan (professional awareness), dan sadar keadaan masyarakat perikanan (social awareness) Penilaian