• Tidak ada hasil yang ditemukan

Harga dan Kualitas Produk terhadap Kepuasan Konsumen dalam Berbelanja online di Shopee co.id

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Harga dan Kualitas Produk terhadap Kepuasan Konsumen dalam Berbelanja online di Shopee co.id"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

25 http://journal.lldikti9.id/Ekonomika

Vol 6, No, 1, Februari 2022, pp 25-39 p-ISSN:2088-9003 dan e-ISSN: 2685-6891

Harga dan Kualitas Produk terhadap Kepuasan Konsumen dalam Berbelanja online di Shopee co.id

*Email: ridwanbasalamah@unisma.ac.id1

Received; 15-12-2021, Revised; 08-2-2022, Accepted; 22-02-2022

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis Harga dan Kualitas Produk terhadap kepuasan konsumen dalam berbelanja online di Platform Shoope, Lokasi penelitian dalam pengumpulan data dilakukan pada mahasiswa jurusan manajemen pada Universitas Islam Malang, Indonesia. Selanjutnya, dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data yang diperlukan dengan cara melakukan pengamatan langsung pada objek penelitian, baik melalui observasi, wawancara serta penyebaran kuesioner. Selanjutnya, peneliti menggunakan teknik random sampling untuk penentuan penarikan populasi sebanyak 83 responden.

Serta analisis data menggunakan alat SPSS. Hasil penelitian menunjukkan Harga dan kualitas produk secara parsial berpangaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen dalam berbelanja online di Shopee co.id. Hal ini dapat disimpulkan bahwa jika variabel harga jual yang rendah dengan mendapatkan kualitas produk yang bagus maka kepuasan konsumen dalam berbelanja online akan semakin meningkat. Harga dan kualitas produk berpangaruh secara simultan terhadap kepuasan konsumen dalam berbelanja online di Shopee co.id. Hal ini dapat disimpulkan jika nilai harga dan kualitas produk tinggi atau rendah maka akan berpengaruh pada kepuasan konsumen. Variabel harga adalah yang paling dominan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen dalam berbelanja online di Shopee co.id.

Keywords: Harga, Kualtias Produk, Kepuasan Konsumen.

I. Pendahuluan

Meningkatnya pengguna internet di Indonesia, banyak pengusaha yang membangun bisnisnya untuk mempromosikan dan menjual produknya dengan menggunakan media sosial dalam berbagai macam pandangan baik produk pakaian, perhiasan, handphone, dan emas.

Biaya pemasaran dan penjualan dapat ditekan karena biaya pemasangan iklan yang relatif rendah sehingga perusahaan tidak perlu membayar seperti sewa kantor, biaya telepon, biaya listrik, kertas, cukup dengan memiliki sebuah komputer untuk mengelola situs bisnis jual beli dan menghemat biaya produksi. Menurut Kotler dan Armstrong (2008) seperti memberikan kenyamanan, pelanggan tidak perlu bergelut dengan lalu lintas, tidak perlu mencari tempat parkir dan berjalan dari toko ke toko. Konsumen dapat membandingkan merek, memeriksa harga dan memesan barang dagangan 24 jam sehari dari mana saja. Untuk lebih jelasnya berikut ini akan disajikan klasifikasi produk yang dibeli secara online, yang dapat dilihat melalui tabel 1 berikut:

(2)

26 Tabel 1. Klasifikasi Produk yang dibeli Secara Online Tahun 2020 – 2021

Klasifikasi Produk yang di Beli Persentase

Tekstil dan Pakaian jadi 6.9%

Produk Kesehatan 1.3%

Properti 0.9%

Metalurgi dan Pekerjaan Logam 0.1%

Mainan Anak-anak 1.0%

Kulit, Tas, dan Sepatu 5.8%

Komputer dan Perlengkapannya 1.4%

Kendaraan dan Perlengkapannya 1.2%

Kayu dan Furniture 0.3%

Handphone, Gadget dan Aksesoris 12.2%

Fashion dan Aksesoris 37.6%

Elektronik 7.9%

Bahan Bangunan 0.2%

Barang-barang Keperluan Rumah Tangga 5.7%

Barang-barang Kerajinan 2.6%

Alumunium dan Besi Baja 0.5%

Alat-alat Olahraga 7.3%

Alat-alat Kesehatan 3.4%

Berdasarkan data mengenai produk yang dibeli secara online tahun 2020 - 2021, maka tipe barang yang mendominasi adalah kategori fashion dan aksesoris 37.6%, kemudian dilanjut dengan pembelian produk handphone, gadget 12.2%. Hal ini dikarenakan fashion dan aksesoris selain salah satu faktor pemenuhan kebutuhan pokok, fashion juga merupakan kebutuhan bagi orang-orang untuk bisa tampil menarik di hadapan orang lain dan online shop saat ini yang mendominasi di dunia maya adalah penjualan fashion. Untuk urutan kedua adalah penjualan handphone dan gadget, hal ini dikarenakan harga online shop lebih murah dibandingkan dengan offline shop, karena tidak adanya pajak yang dicantumkan oleh penjual.

Salah satu e-commerce yang sedang marak saat ini dan sangat memperhatikan harga dan kualitas produk adalah Shopee.co.id, yang merupakan layanan belanja online dengan menawarkan dengan konsep social mobile marketplace, khusus dari konsumen-ke-konsumen (C2C). Dengan menyatukan elemen media sosial, pembeli atau penjual bisa langsung berinteraksi tanpa perlu repot berhubungan diluar aplikasi Shopee co.id.

Shopee co.id mempunyai sebuah fitur yang disebut Interface intuitif, yang mengklaim siapapun bisa membeli dan menjual kurang dari 30 detik, kapanpun dan dimanapun. Shopee co.id menghadirkan fitur live Chat yang menjadikannya berbeda dengan perusahaan e- commerce lainnya. Lewat fitur live chat, pembeli bisa langsung berbicara dengan penjual untuk bisa nego barang yang hendak dibeli, dan hadirnya fitur live Chat sangat memudahkan pengguna Shopee co.id untuk berbelanja dan berkomunikasi sesuai dengan kenyamanan mereka. Dirancang untuk mewujudkan platform social commerce, Shopee co.id mengintegrasikan fitur sosial mencakup fungsi hashtag, yang memungkinkan pengguna mencari tren barang atau produk yang sedang populer atau untuk mengikuti tren terbaru secara mudah.

Guna mengurangi resiko transaksi dan menyajikan pembayaran yang aman, Shopee co.id menyediakan garansi. Garansi Shopee co.id memastikan jika barang tidak diterima dalam kondisi yang disepakati sebelumnya, maka akan ada pengembalian uang secara penuh kepada pembeli. Dan untuk memastikan bahwa barang-barang sampai ke pembeli tepat waktu, penjual bisa melacak proses pengiriman dalam aplikasi Shopee co.id. Shopee co.id saat ini telah diunduh lebih dari 10 juta kali dan memiliki lebih dari 600 ribu pengikut. Untuk pasar Indonesia sendiri, aplikasi yang merupakan anak dari perusahaan Garena telah dirilis sejak juni 2015 dan telah menggandeng 1,3 juta pengguna di Indonesia. Shopee co.id merupakan situs belanja online dengan menerapkan sistem pemasaran bebas biaya kirim atau sering disebut free ongkir untuk semua produk, dengan kelengkapan barang 75% dan keamanan belanja 100%, ini membuat Shopee co.id banyak diakses oleh mahasiswa khususnya mahasiswa karena Shopee.co.id menyediakan garansi harga termurah dan kualitas produknya memuaskan. Peningkatan persaingan di bisnis online menuntut perusahaan yang berkecimpung dalam bisnis online agar mampu memperhatikan kebutuhan, keinginan serta harapan konsumen agar tercipta kepuasan konsumen. Walaupun Shopee co.id diluncurkan

(3)

27 secara terbatas pada awal 2015 dibandingkan dengan salah satu pesaingnya yaitu Lazada yang muncul pada tahun 2012, tetapi saat ini Shopee co.id mengalami perkembangan pesat di tahun 2017 “Shopee menyatakan bahwa mereka telah mempunyai 1,6 juta penjual dengan 74 juta produk di pertengahan tahun 2017, sedangkan Lazada hanya mempunyai 40 ribu penjual. Dari sudut pandang ini, sangat mungkin Shopee berkembang lebih cepat dari pada Lazada,” terang Senior Research Manager dari IDC Singapura Lawrence Cheok, Di kutip disela Plus minus model bisnis C2C yang dilakukan Shopee, Kamis (28/09/2017).

Semakin maraknya persaingan antara usaha situs jual beli online saat ini, menuntut para pemilik usaha untuk selalu memperhatikan kualitas produk dan harga agar mampu mempertahankan kepuasan konsumennya. Dengan semakin banyaknya produsen yang menawarkan produk dan jasa, maka konsumen memiliki pilihan yang semakin banyak untuk menentukan jadi tidaknya pembelian. Agar dapat memenuhi keinginan konsumen perusahaan harus memperhatikan penentuan harga pada suatu barang maupun jasa. Menurut Alma (2011 : 169) harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau pengguna suatu barang dan jasa sehingga menimbulkan kepuasan konsumen. Selain harga, maka variabel yang juga berpengaruh terhadap kepuasan konsumen adalah kualitas produk. Hal ini terbukti dengan adanya beberapa penelitian terdahulu. Kualitas produk sangat mempengaruhi keberhasilan dan kemajuan suatu bisnis. Perusahaan yang memproduksi produk yang berkualitas tinggi akan memberi keuntungan dibandingkan dengan memproduksi produk yang berkualitas rendah. Artinya, konsumen akan bersedia membeli suatu barang dengan harga yang masuk akal atau relatif terjangkau, dengan kualitas barang yang baik. Kualitas produk yang ditawarkan melalui online shop berbeda dengan toko atau mall konvensional. Bila konsumen ingin membeli produk di mall atau butik dapat dilihat dan dapat mencobanya secara langsung, namun berbeda ketika konsumen membeli produk melalui media sosial. Konsumen online hanya dengan melihat foto dan keterangan mengenai informasi produk seperti bahan, harga, ukuran, dan warnanya. Konsumen dalam menilai kualitas produk yang ditampilkan melalui online shop dapat berbeda-beda tergantung bagaimana tanggapan konsumen terhadap produk tersebut.

Kualitas produk diartikan sebagai penilaian dan perasaan konsumen terhadap kemampuan suatu produk dalam memenuhi kebutuhan konsumen dengan memuaskan baik secara fisik maupun secara psikologis yang meliputi keadaan fisik, fungsi serta sifat suatu produk.

Kepuasan konsumen menjadi perhatian yang utama bagi kebanyakan perusahaan.

Persaingan yang semakin ketat dimana semakin banyak produsen yang terlibat dalam penuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, menyebabkan perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan konsumen sebagai tujuan utama (Tjiptono, 2008 : 24). Perusahaan perlu melihat pentingnya konsumen dipuaskan dengan memberikan harga yang relatif murah dan kualitas produk yang baik. Artinya, memberikan kinerja yang sama atau melebihi harapan konsumen, dengan tujuan untuk mendapatkan para konsumen yang setia sehingga memberikan manfaat yang tinggi bagi perusahaan.

II. Tinjauan Pustaka

2.1 Pengertian Kepuasan Konsumen

Banyak perusahaan yang terlibat langsung dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, menyebabkan setiap perusahaan harus menempatkan orientasi mereka pada kepuasan konsumen sebagai fokus utama. Hal ini tercermin semakin banknya perusahaan yang menyatakan komitmennya terhadap kepuasan konsumen dalam pernyataan visi dan misinya melalui kegiatan promosi di media. Saat ini semakin diyakini bahwa kunci utama memenangkan persaingan adalah dengan memberikan nilai dan kepuasan kepada konsumen melalui penyampaikan produk dan jasa berkualitas dengan harga bersaing.Dengan semakin banyaknya perusahaan yang menawarkan produk berupa barang atau jasa, maka konsumen memilikin banyak pilihan terhadap produk yang ditawarkan tersebut. Dengan demikian, kekuatan tawar menawar konsumen terhadap salah satu jenis produk semakin besar. Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2007: 177) kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setalah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja yang diharapkan. Jika kinerja, produk lebih rendah dari pada harapan, konsumen akan kecewa, jika ternyata sesuai harapan, konsumen akan puas, jika melebihi harapan, konsumen akan sangat puas. Menurut Umar (2005: 65) kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan konsumen setalah membandingkan antara apa yang dia

(4)

28 terima dan harapannya. Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya pengertian kepuasan konsumen mencakup perbedaan antara harapan dan kinerja atau hasil yang dirasakan. Kepuasan konsumen diperoleh jika kinerja suatu produk dapat memenuhi atau melebihi harapan konsumen, dan konsumen akan merasa tidak puas jika kinerja suatu produk kurang dari yang diharapkan konsumen. Harapan konsumen diyakini mempunyai peranan yang besar dalam menentukan kualitas produk (barang dan jasa) dan kepuasan konsumen.

Dalam mengevaluasi suatu produk, konsumen akan menggunakan harapannya sebagai standar atau acuan. Dengan demikian, harapan konsumenlah yang melatarbelakangi mangapa dua perusahaan pada bisnis yang sama dapat dinilai berbeda oleh konsumen.

2.2 Pengertian Harga

Harga merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang menghasilkan penerimaan penjualan, sedangkan unsur lainnya hanya unsur biaya saja. Harga merupakan salah satu komponen utama dalam keputusan membeli suatu produk, dan penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa. Menurut Basu Swastha dan Irawan (2001) harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi barang serta pelayanannya. Sedangkan menurut Kotler dan Armstrong (2008) harga adalah sejumlah uang yang di bebankan atau suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Indikator yang mencirikan harga yaitu keterjangkauan harga, kesesuaian harga dengan kualitas produk, daya saing harga, kesesuaian harga dengan manfaat produk dan harga mempengaruhi daya beli konsumen. Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa harga adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan produk atau jasa yang dibelinya guna memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Menurut Gregorius (2002 : 152) harga merupakan aspek yang tampak jelas (visible) bagi para pembeli. Bagi konsumen yang tidak terlalu paham hal-hal teknis pada pembelian produk otomotif dan elektronik, kerapkali harga menjadi satu-satunya faktor yang dapat mereka mengerti. Tidak jarang pula harga di jadikan semacam indikator kualitas.

Penentuan harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga merupakan salah satu penyebab laku tidaknya produk dan jasa yang ditawarkan. Salah dalam menentukan harga akan berakibat fatal. Akan tetapi, keputusan mengenai harga tidak mudah untuk dilakukan. Di satu sisi harga yang terlalu mahal dapat meningkatkan laba jangka pendek, tetapi di sisi lain akan sulit dijangkau oleh konsumen. Dalam kasus tertentu, harga yang mahal sekali dapat diprotes lembaga konsumen dan bahkan mengundang campur tangan pemerintah untuk menurunkannya. Selain itu, margin laba yang besar cenderung menarik para pesaing untuk masuk ke industri yang sama. Sebaliknya, bila harga terlampau murah, pangsa pasar dapat melonjak. Akan tetapi, margin kontribusi dan laba bersih yang diperoleh akan berkurang. Harga juga merupakan satu-satunya elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, semua elemen lainnya hanya mewakili harga. Harga dapat berubah dengan cepat, dan banyak perusahaan yang tidak menangani harga dengan baik. Kesalahan-kesalahan yang biasa terjadi yaitu penetapan harga terlalu berorientasi pada biaya, harga tidak cukup direvisi untuk merefleksikan perubahan pasar, penetapan harga yang tidak memperhitungkan elemen bauran pemasaran lainnya, dan harga tidak bervariasi untuk berbagai macam produk. Oleh karena itu dalam menyusun strategi harga perusahaan tidak dapat mengabaikan kebijaksanaan pemasaran jangka pendek dan menengah yang telah digariskan maupun strategi produk, distribusi dan promosi penjualan. Disamping itu seperti halnya bauran pemasaran strategi harga perlu memperhitungkan persepsi konsumen sasaran kepada siapa strategi itu ditujukan dan perkembangan lingkungan bisnis.

2.3 Pengertian Kualitas

Dalam perpektif Total Quality Management (TQM), kualitas dipandang secara lebih luas, dimana tidak hanya aspek hasil saja yang ditekankan, melainkan juga meliputi proses, lingkungan, dan manusia. Kualitas merupakan suatu proses didalam penilaian suatu produk atau jasa yang akan dirasakan langsung dari konsumen atau penerima pelayanan itu sendiri.

Menurut Edwar deming dikutip dalam Nasution (2004 : 42) Kualitas adalah suatu yang dapat di prediksi dari keseragaman dan kebergantungan pada biaya rendah dan sesuai dengan pasar. Menurut Kotler (2005 : 27) kualitas adalah keseluruhan sifat suatu produk atau

(5)

29 pelayanan yang berpengaruh kepada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Melalui pengertian dan teori ini dapat diketahui bahwa suatu barang atau jasa akan dinilai bermutu apabila dapat memenuhi ekspektasi konsumen akan nilai produk yang diberikan kepada konsumen tersebut. Artinya, mutu atau kualitas merupakan salah satu faktor yang menentukan penilaian kepuasan konsumen.

2.4 Pengertian Produk

Produk merupakan titik pusat dari kegiatan pemasaran, karena produk merupakan hasil dari suatu perusahaan yang dapat ditawarkan ke pasar untuk di konsumsi dan merupakan alat dari suatu perusahaan untuk mencapai tujuan dari perusahaannya. Suatu produk harus memiliki keunggulan dari produk-produk yang lain baik dari segi kualitas, desain, bentuk, ukuran, kemasan, pelayanan, garansi, dan rasa agar dapat menarik minat konsumen untuk mencoba dan membeli produk tersebut. Menurut Kotler & Armstrong (2001: 346) produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Menurut Kotler (2007) produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Menurut Wiliam. J Stanton (2001) produk itu sendiri adalah sekumpulan atribut yang nyata (tangible) dan tidak nyata (intangible) di dalamnya sudah tercakup warna, harga, kemasan, dan prestise lainnya yang terkandung dalam produk, yang diterima oleh pembeli sebagai sesuatu yang bisa memuaskan keinginannya. Berdasarkan tingkat (level) produk dapat dibagi menjadi lima tingkatan yaitu (Kotler dan Armstrong, 2008):

2.1. Hipotesis

Berdasarkan masalah pokok yang telah dikemukakan sebelumnya, dapat diambil hipotesis:

H1: Harga dan Kualitas Produk berpengaruh positif signifikan terhadap Kepuasan Konsumen Diduga bahwa harga dan kualitas produk berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan konsumen dalam berbelanja online di Shopee co.id

H2: Harga dan kualitas produk berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan konsumen dalam berbelanja online di Shopee co.id

H3: Harga berpengaruh paling dominan terhadap kepuasan konsumen dalam berbelanja online di Shopee co.id

III. Design Penelitian dan Metodologi

3.1. Data

Lokasi penelitian dalam pengumpulan data dilakukan menggunakan online kuesioner terhadap mahasiswa jurusan manajemen Universitas Islam Malang. Sedangkan waktu penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih 1 (satu) bulan dari bulan November sampai dengan Desember 2021. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan: online survey, dan Library Research. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif. Data kuantitatif merupakan data yang diperoleh dalam bentuk angka-angka yang dapat dihitung, yang diperoleh dari kuesioner yang dibagikan berhubungan dengan masalah yang diteliti. Menurut Sugiyono (2013) populasi adalah wilaya generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dari karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek atau benda-benda yang ada di sekitar kita. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah “Random Sampling”. Menurut Pasolong (2011) sampel “Random Sampling”

yaitu suatu teknik penarikan sampel yang paling sederhana, Berdasarkan rumus diatas, dapat diketahui jumlah sampel dari populasi adalah sebanyak 83 responden. Serta analisis data menggunakan alat Spss; Uji Validitas, Realibilitas, Koefisien Determinasi, uji t, uji F serta Normalitas data.

(6)

30 3.2. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa/mahasiswi jurusan manajemen dan akuntansi yang sedang aktif mengikuti perkuliahan yaitu angkatan 208, 2019, dan 2020 yang berjumlah 83 responden. Terdapat beberapa karakteristik responden yang dimasukkan dalam penelitian, diantaranya: jenis kelamin, jurusan dan angkatan. Untuk memperjelas karakteristik responden yang dimaksud, maka disajikan tabel mengenai responden berikut ini:

1. Jenis Kelamin

Tabel 2 Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Laki-laki 25 30,1%

Perempuan 58 69,9%

Total 83 100%

Berdasarkan tabel 2 diatas dapat diketahui bahwa jenis kelamin untuk perempuan mendominasi yaitu sebanyak 58 responden, dibandingkan dengan jumlah responden laki-laki yang hanya berjumlah 31 responden dari total 83 responden.

2. Angkatan

Tabel 3 Angkatan Responden

Angkatan Jumlah Persentase

2015 42 50,6%

2016 18 21,7%

2017 23 27,7%

Total 83 100%

Berdasarkan tabel 3 diatas dapat diketahui bahwa terdapat sebanyak 42 responden dengan persentase 50,6% untuk angkatan 2015, dan 18 responden untuk angkatan 2016, serta 23 responden untuk angkatan 2017.

3.2 Deskripsi Variabel Penelitian

Analisis hasil deskriptif digunakan sebagai peringkasan data untuk mengetahui jawaban dari responden terhadap masing-masing pertanyaan yang berada dalam instrument penelitian.

Adapun tanggapan responden dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut:

1. Deskripsi Variabel Harga (X1)

Tabel 4 Tanggapan Responden Mengenai Harga

No Pernyataan STS TS N S SS

N % N % N % N % N %

1

Harga produk di Shopee co.id sangat terjangkau untuk kalangan mahasiswa

0 0.00% 1 1.12% 11 13.33% 41 49.94% 30 36.61%

2

Harga produk di Shopee co.id telah sesuai dengan kualitas yang diberikan

1 1.12% 2 2.24% 25 30.01% 43 51.18% 12 14.45%

3

Harga produk di Shopee co.id lebih terjangkau dibandingkan dengan harga produk di

1 1.12% 1 1.12% 29 34.49% 31 37.71% 21 25.53%

(7)

31

No Pernyataan STS TS N S SS

N % N % N % N % N %

aplikasi belanja online lainnya

4

Harga produk di Shopee co.id telah sesuai dengan manfaat yang diberikan untuk para konsumen

0 0.00% 3 3.36% 17 20.05% 43 51.18% 20 24.41%

5

Harga produk di Shopee co.id yang cukup terjangkau memepengaruhi daya beli konsumen

0 0.00% 1 1.12% 12 14.45% 45 54.42% 25 30.01%

TOTAL/RATA-RATA 2 0.45% 8 1.79% 94 22.46% 203 48.89% 108 26.2%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa mayoritas responden setuju terhadap pernyataan yang diajukan sebagaimana pada kuesioner dengan persentase total/ rata-rata keseluruhan sebesar 48,89%. Sementara itu, pilihan kedua yang banyak dijawab oleh responden dengan persentase yang tidak jauh berbeda ialah jawaban sangat setuju sebesar 26,20%. Disis lain hanya dua responden yang menjawab sangat tidak setuju yaitu satu responden pada item pernyataan ke- 2 dan juga satu responden pada item pernyataan ke-3.

Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata responden merespon baik terhadap harga yang diterapkan oleh Shopee co.id.

2. Deskripsi Variabel Kualitas Produk (X2)

Tabel 5 Tanggapan Responden Mengenai Kualitas Produk

No Pernyataan STS TS N S SS

N % N % N % N % N %

1

Produk yang dibeli sesuai dengan

spesifikasi yang ada di web Shopee co.id

0 0.00% 3 3.36% 34 41.10% 32 38.83% 15 16.69%

2

Kemasan pengiriman memenuhi standart keamanan dan produk lengkap ketika sampai ke konsumen

0 0.00% 3 3.36% 25 30.03% 40 48.82% 15 18.81%

3

Produk di Shopee co.id memiliki daya tahan yang baik, sehingga dapat

digunakan dalam jangka waktu yang lama

0 0.00% 5 6.60% 34 41.10% 33 39.98% 11 13.33%

4

Desain produk dan warna yang

ditampilkan di web memiliki daya tarik yang

0 0.00% 1 1.12% 19 22.29% 44 53.30% 19 22.29%

(8)

32

No Pernyataan STS TS N S SS

N % N % N % N % N %

kuat bagi konsumen

5

Produk pada Shopee co.id memiliki citra yang baik di mata

konsumen, dan perusahaan memberikan jaminan kualitas untuk produk ini

0 0.00% 1 1.12% 12 14.45% 45 54.42% 25 30.01%

TOTAL/RATA-RATA 0 0.00% 13 3.11% 124 29.79% 194 47.07% 85 20.23%

Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa mayoritas responden menjawab setuju terhadap pernyataan yang diajukan sebagaimana pada kuesioner dengan persentase keseluruhan sebesar 47, 07%. Sementara itu pilihan kedua yang banyak dijawab oleh responden ialah jawaban netral yaitu sebesar 29, 79%. Disi lain tidak terdapat responden yang menjawab sangat tidak setuju pada item pernyataan manapun. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata responden suka dengan kualitas produk dari Shopee co.id.

3. Deskripsi Variabel Kepuasan Konsumen (Y)

Tabel 6. Tanggapan Responden Mengenai Kepuasan Konsumen

No Pernyataan STS TS N S SS

N % N % N % N % N %

1

Saya merasa puas dengan kualitas produk yang dikirim sesuai dengan spesifikasi produk yang tertera di web Shopee co.id

0 0.00% 3 3.36% 20 24.41% 40 48.82% 20 24.41%

2

Saya merasa puas dengan kecepatan respon ketika memilih produk yang ingin dibeli

0 0.00% 4 4.48% 23 27.77% 41 49.94% 15 18.81%

3

Saya merasa puas dengan berbagai fitur yang

memudahkan konsumen memilih produk di

Shopee co.id

0 0.00% 0 0.00% 18 21.17% 40 48.82% 25 30.01%

4

Saya merasa puas dengan harga produk di Shopee co.id yang cukup terjangkau

0 0.00% 1 1.12% 16 19.93% 38 45.58% 28 33.37%

5

Saya merasa puas dengan

tidak adanya 0 0.00% 2 2.24% 19 22.29% 24 28.89% 38 45.58%

(9)

33

No Pernyataan STS TS N S SS

N % N % N % N % N %

biaya pengiriman barang (free ongkir) yang di keluarkan

TOTAL/RATA-RATA 0 0.00% 10 2.24% 96 23.11% 183 44.41% 126 30.44%

Berdasarkan pada tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden menjawab setuju terhadap pernyataan yang diajukan sebagaimana pada kuesioner dengan persentase total/ rata-rata keseluruhan sebesar 44,41%. Sementara itu pilihan kedua yang banyak dijawab oleh responden ialah jawaban sangat setuju yaitu sebesar 30,44%. Dan disisi lain tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata reponden merasa sangat puas dengan produk yang diberikan oleh Shopee co.id.

4.1 Hasil Pengujian Hipotesis

4.1.1 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisi regresi linier berganda digunakan untuk menguji hipotesis apakah ada pengaruh harga (X1) dan kualitas produk (X2) terhadap kepuasan konsumen (Y).

Analisis multivariat dilakukan untuk variabel yang berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Dengan menggunakan uji regresi linear berganda bertujuan untuk mencari variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.

Hasil analisis regresi adalah berupa koefisien untuk masing-masing variabel independent. Koefisien ini diperoleh dengan cara memprediksi nilai variabel dependent dengan suatu persamaan.

Tabel 4.1 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Model

Unstandardized

Coefficients T

Sig. Model

B Std. Error

(Constant) 2.528 1.592 1.588 0.116

Harga 2.939 0.493 5.968 0.000

Kualitas Produk 1.551 0.510 3.038 0.003

Berdasarkan tabel 7 diatas dapat disimpulkan bahwa variabel kepuasan konsumen dipengaruhi oleh beberapa variabel yang digunakan dalam penelitian, sehingga terbentuklah persamaan seperti berikut ini:

Y = 2,528 + 2,939 (Harga) + 1,551 (Kualitas Produk) + e

Berdasarkan hasil persamaan regresi dapat dijelaskan besarnya pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen adala sebagai berikut:

1. Nilai konstanta diperoleh 2,528, artinya apabila harga (X1) dan kualitas produk (X2) sama dengan nol, maka kepuasan konsumen adalah positif.

2. Nilai koefisien regresi untuk variabel harga (X1) yaitu 2,939. Hal ini berarti bahwa harga berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen.

3. Nilai koefisien regresi untuk variabel kualitas produk (X2) yaitu sebesar 1,551. Hal ini berarti kualitas produk berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen.

4. Hasil analisis dapat diketahui bahwa variabel bebas atau independen yang paling berpengaruh adalah harga dengan nilai koefisien sebesar 2,939, sedangkan variabel yang berpengaruh paling rendah yaitu kualitas produk dengan nilai koefisien sebesar 1,551. Dari persamaan tersebut dapat terlihat bahwa semua variabel bebas berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen.

Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner, suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang

(10)

34 akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dihitung dengan membandingkan nilai r hitung (correlated item-total correlation) dengan nilai r-tabel. Apabila r-hitung > dari r-tabel maka pernyataan tersebut dikatakan valid dan dapat digunakan dalam pengujian selanjutnya.

Adapun hasil pengujian adalah sebagai berikut:

Tabel 8 Hasil Uji Validitas

Variabel Item Korelasi Nilai Batas Keterangan

Harga (X1) Item1 0,695 0,300 Valid

Item 2 0,725 0,300 Valid

Item 3 0,784 0,300 Valid

Item 4 0,758 0,300 Valid

Item 5 0,733 0,300 Valid

Kualitas Produk (X2)

Item 1 0,688 0,300 Valid

Item 2 0,666 0,300 Valid

Item 3 0,708 0,300 Valid

Item 4 0,468 0,300 Valid

Item 5 0,677 0,300 Valid

Kepuasan Konsumen (Y)

Item 1 0,715 0,300 Valid

Item 2 0,700 0,300 Valid

Item 3 0,786 0,300 Valid

Item 4 0,762 0,300 Valid

Item 5 0,786 0,300 Valid

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa keseluruhan item pernyataan memiliki korelasi yang lebih dari nilai batas = 0,300 (nilai batas didapatkan dari n = 30) dan dinyatakan valid.

4.1.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Dalam hal ini, hasil pengukuran kuesioner konsisten atau tetap bila dilakukan pengukuran berulang dan dapat digunakan lebih dari satu kali. Dengan dasar pengambilan keputusan yaitu jika nilai Cronbach alpha (α) > 0,60 maka kuesioner dinyatakan reliabel.

Adapun hasil dari uji realibilitas adalah sebagai berikut:

Tabel 9 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Alpha Cronbach Keterangan

Harga (X1) 0,792 Reliabel

Kualitas Produk (X2) 0,754 Reliabel

Kepuasan Konsumen (Y) 0,808 Reliabel

Hasil pengujian diatas dapat dilihat bahwa untuk variabel harga memiliki Cronbach alpha (α) sebesar 0,792, kualitas produk memiliki Cronbach alpha (α) 0,754, sedangkan untuk variabel kepuasan konsumen memiliki Cronbach alpha (α) 0,808, hal ini menunjukkan bahwa setiap variabel tersebut dapat dinyatakan reliabel karena memiliki nilai Cronbach alpha (α) > 0,60.

Artinya kuesioner tersebut dapat digunakan lebih dari satu kali dan dapat diandalkan.

4.1.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 10 Hasil Koefisien Determinasi

Model R R square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 0.782a 0.612 0.602 1.86670

Berdasarkan tabel 10 dapat diketahui bahwa nilai R square adalah 0,612. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 61,2% kepuasan konsumen dalam berbelanja online di Shopee co.id dipengaruhi oleh variabel independen, yaitu harga (X1), kualitas produk (X2), sedangkan sisanya sebesar (100% - 61,2% = 38,8%) dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

(11)

35 4.1.4 Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk suatu pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah masing- masing koefisien regresi signifikan atau tidak terhadap variabel dependen. Atau uji t dapat digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh harga (X1) dan kualitas produk (X2) terhadap kepuasan konsumen (Y), dapat diketahui dengan hasil uji statistik dan membandingkan dengan nilai signifikan (α) sebagai berikut:

Jika α > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak Jika α < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima

Tabel 11 Hasil Uji Signifikan Pengaruh Parsial (Uji Statistik t) Model Unstandized Coefficients

t Sig

B Std. Error

(Constant) 2.528 1.592 1.588 0.116

Harga 2.939 0.493 5.968 0.000

Kualitas Produk 1.551 0510 3.038 0.003

Berdasarkan tabel 11 dapat dijelaskan hasil perhitungan uji t masing-masing variabel adalah sebagai berikut:

1) Harga

Hasil uji signifikan pengaruh parsial (uji t) pada variabel harga menghasilkan signifikan sebesar 0,000. Tingkat signifikan 0,000 < 0,05, maka dapat diketahu bahwa hipotesis yang menyatakan harga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen dapat diterima.

2) Kualitas produk

Hasil uji signifikan pengaruh parsial (uji t) pada variabel kualitas produk menghasilkan signifikan sebesar 0,003. Tingkat signifikan 0,003 < 0,05, maka dapat diketahui bahwa hipotesis yang menyatakan kualitas produk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen dapat diterima.

4.1.5 Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Dalam penelitian ini, uji F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikan pengaruh variabel- variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005). Dalam penelitian ini, hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:

HO= Tidak ada pengaruh harga dan kualitas produk terhadap kepuasan konsumen berbelanja online di Shopee co.id.

H1 = Ada pengaruh harga dan kualitas produk terhadap kepuasan konsumen dalam berbelanja online di Shopee co.id.

Untuk lebih jelasnya akan disajikan hasil uji statistik F (F-test) yang dapat dilihat melalui tabel berikut:

Tabel 12. Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Regression 440.029 2 220.015 63.140 0.000a

Residual 278.766 80 3.485

Total 718.795 82

Berdasarkan uji ANOVA atau uji statistik F, didapat nilai F hitung sebesar 63,140 dengan tingkat probabilitas 0,000. Atau diperoleh hasil signifikan sebesar 0,000 < α = 0,05 H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh harga dan kualitas produk secara simultan atau secara bersama-sama terhadap kepuasan konsumen dalam berbelanja online di Shopee co.id.

(12)

36 4.1.6 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk memperoleh hasil/ nilai yang tidak bias atau estimator linear tidak bias yang terbaik (Best Linear Unbiased Estimator/ BLUE). Asumsi klasik tersebut yaitu uji multikolinearitas, uji autokolerasi, uji heterokedastisitas dan uji normalitas.

1. Uji Multikolinearitas

Menurut Sujarweni (2014) uji multikolinearitas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memilki kemiripan antara variabel independen dalam suatu model.

Kemiripan antara variabel independen akan mengakibatkan korelasi yang sangat kuat. Uji multikolinearitas dalam penelitian ini adalah dengan melihat nilai Inflation Factor (VIF) pada model regresi. Menurut Sujarweni (2014) jika VIF yang dihasilkan diantara 1 – 10 maka tidak terjadi multikolinearitas.

Tabel 13 Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel VIF DW

Pengaruh Harga (X1) 1.825 2.102

Kualitas Produk (X2) 1.825 2.102

Pada tabel 13 dapat dilihat nilai VIF untuk variabel harga adalah sebesar 1,825. Untuk variabel kualitas produk, nilai VIF adalah sebesar 1,825. Nilai VIF untuk masing-masing variabel mendekati satu, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gelaja multikolinearitas.

2. Uji Heterokedastisitas

Heterokedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titiknya mempunyai pola yang teratur baik menyempit, melebar, maupun bergelombang-gelombang. Bila grafik penyebaran nilai-nilai prediksi tidak membentuk suatu pola tertentu, seperti meningkat atau menurun, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

Gambar 1. Uji Heterokedastisitas

Gambar 4.8 memperlihatkan pola yang jelas dimana titik-titik menyebar dan titik-titik tersebut tidak membentuk suatu pola tertentu. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa terjadi heteroskedastisitas.

(13)

37 3. Uji Normalitas

Uji normalitas digunkan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Untuk mendeteksi normalitas data dapat dilihat melalui output grafik kurva normal p-plot.

Suatu variabel dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar disekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal.

P-plot pada gambar 4.3 memperlihatkan penyebaran titik berada di sekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik searah mengikuti garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi layak digunakan karena memenuhi asumsi normalitas.

3.2. Pembahasan

1. Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap Kepusan Konsumen

Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Eriyanto Prastyo Nugroho (2011). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kepuasan konsumen sebagai variabel dependen sedangkan variabel independen yang digunakan adalah harga dan kualitas produk. Berdasarkan hasil penelitiannya menunjukkan bahwa variabel harga dan kualitas produk berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan konsumen pengguna natebook acer (studi kasus mahasiswa unnes fakultas ekonomi). Penelitian ini juga sejalan dengan yang dilakukan oleh I.G.A Yulia Purnamasari (2015). Hasil penelitiannya juga menunjukkan bahwa harga dan kualitas produk telah berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen produk M2 fashion online di Singaraja. Oleh karena itu, perusahaan harus selalu mengingat bahwa konsumen adalah orang-orang yang harus diperhatikan dan harus selalu mengetahui keinginan mereka, kebutuhan dan preferensi konsumen. Pandangan konsumen tentang harga dan kualitas produk merupakan hal yang sangat penting dalam strategi pemasaran. Dapat diketahui bahwa konsumen akan lebih merasa puas dengan harga yang murah dan kualitas yang baik dibandingkan dengan harga yang relatif tinggi tetapi produknya sama. Menurut Kotler dan Armstrong (2008) pemasaran adalah proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya.

Pemasaran memiliki dua hal, yaitu yang pertama pemasaran merupakan filosopi, sikap, perspektif dan orientasi manajemen yang menekankan pada kepuasan konsumen. Kedua, pemasaran adalah sekumpulan aktivitas yang digunakan untuk mengimplementasikan filosofi.

Perusahaan menggunakan strategi harga untuk mencapai berbagai tujuan, antara lain untuk mencapai hasil-hasil tertentu (penjualan, pangsa pasar, laba) untuk penetrasi pasar atau posisi untuk mencapai fungsi-fungsi tertentu misalnya, penetapan harga promosi atau untuk

(14)

38 menghindari intervensi pemerintah. Biasanya terdapat lebih dari satu tujuan dan satu sama lain mungkin saling bertentangan. Walau demikian, perlu dibatasi hanya satu tujuan saja. Misalnya jika bertujuan penentuan harga adalah peningkatan pangsa pasar sampai 20 persen, sementara tujuan lain adalah untuk mencapai balik modal, maka pihak manajemen harus memutuskanapakah kedua tujuan tersebut mungkin. Jika tidak, yang satu harus dikorbankan.

Menurut Koter (2010) kualitas produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginannya atau kebutuhannya. Oleh karena itu perusahaan harus mengerti apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen. Pandangan konsumen tentang kualitas produk merupakan hal yang sangat penting dalam strategi pemasaran. Dapat kita ketahui bahwa konsumen akan memilih produk dengan kualitas produk yang bagus serta memiliki kelebihan yang belum dimiliki oleh pesaingnya karena kualitas produk merupakan suatu bentuk nilai kepuasan dan kenyamanan yang dibuktikan dengan pembelian kembali secara berulang-ulang oleh konsumen.

2. Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Berpengaruh secara Simultan Terhadap Kepuasan Konsumen

Penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan oleh I.G.A Yulia Purnamasari (2015).

Hasil penelitiannya juga menunjukkan bahwa harga dan kualitas produk telah berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kepuasan konsumen produk M2 fashion online di Singaraja.

3. Variabel yang paling berpengaruh dominan terhadap kepuasan konsumen

Berdasarkan tabel 4.11, dapat dikemukakan bahwa variabel yang paling berkontribusi dominan dapat dilihat dari nilai t hitung yang terbesar dari setiap variabel. Hal tersebut dapat diketahui bahwa yang paling dominan terhadap kepuasan konsumen dalam berbelanja online di Shopee co.id adalah variabel harga (X1), dengan besarnya nilai t hitung sebesar 5,968, sedangankan t hitung untuk variabel kualitas produk sebesar 3,038.

IV. Simpulan Dan Saran

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah Harga dan kualitas produk secara parsial berpangaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen dalam berbelanja online di Shopee co.id. Hal ini dapat disimpulkan bahwa jika variabel harga jual yang rendah dengan mendapatkan kualitas produk yang bagus maka kepuasan konsumen dalam berbelanja online akan semakin meningkat. Harga dan kualitas produk berpangaruh secara simultan terhadap kepuasan konsumen dalam berbelanja online di Shopee co.id. Hal i ni dapat disimpulkan jika nilai harga dan kualitas produk tinggi atau rendah maka akan berpengaruh pada kepuasan konsumen. Variabel harga (X1) adalah yang paling dominan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen dalam berbelanja online di Shopee co.id

Daftar Pustaka

Basu, Swastha, & Irawan, 2001, Manajemen Pemasaran Modern, Yogyakarta.

Buchari, Alma, 2004, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, edisi revisi, Bandung:

Alfabeta, Bandung.

Buchari, Alma, 2011, Manajemen Pemsaran dan Pemasaran Jasa, Bandung: Penerbit Alfabeta.

Data & Statistik Kominfo. 2015. Klasifikasi Produk yang Dibeli Secara Online. Diambil pada tanggal 31Oktober 2017 dari.

Dian Heri Sulistiyanto, 2014. Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Persepsi Harga, dan Kestrategisan Lokasi Tehadap Kemantapan Keputusan Pembelian (Studi pada Toko Pakaian Citra Busana di Kalinyamat Jepara). Skripsi, Ekonomi S1, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Diponegoro, Semarang.

Eriyanto Prastyo Nugroho, 2011. Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Konsumen Pengguna Notebook Acer (Studi Kasus Mahasiswa Unnes Fakultas Ekonomi) Skripsi, Ekonimi S1, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang.

Freddy Rangkuti, 2003, Measuring Customer Satisfaction, cetakan kedua, Jakarta: Penerbit PT. Gramedia Pustaka Umum.

(15)

39 Garvin, David, 2001, “Managing Quality”, di dalam Nasution, M.N, Manajemen Mutu Terpadu

(Total Quality Management), Jakarta: Ghalia Indonesia.

Gitosudarmo, Indriyo, 2008, Manajemen Pemasaran, Edisi Kedua, Yogyakarta: BPFE – Yogyakarta.

Gregorius, Chandra, 2002, Strategi dan Program Pemasaran, edisi pertama, Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Hana Ofela, 2016, “Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Kebab Kingabi”. Jurnal Ilmiah. Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia (STIESIA), Surabaya.

I.G.A Yulia Purnamasari, 2015, “Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Kepuasan Konsumen Produk M2 Fashion Online di Singaraja Tahun 2015”. Jurnal Ilmiah. Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia.

Kasmir dan Jakfar, 2003, Studi Kelayakan Bisnis, edisi pertama, Jakarta: Prenada Media, Jakarta.

Kotler dan Armstrong, 2008, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jilid 1. Edisi Kedua belas, Jakarta:

PT. Indeks.

Kotler Philip, 2010, Markering Management, 13th Edition. New Jersey: Prentice

Kotler Philip, dan Kevin Lane Keller, 2007, Manajemen Pemasaran, terjemahan Hendra Teguh, edisi ketigabelas, jilid satu dan dua, Jakarta: Prenhalindo, Jakarta.

Kotler, Armstrong, 2001, Prinsip-prinsip Pemasaran, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Monica Maria, Mohammad Yusuf Anshari, 2013, “Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Konsumen King Cake”. Jurnal Ilmiah. Fakultas Entrepreneurial Business, Universitas Ciputra Surabaya, Indonesia.

Munawar, 2009, Hasil Belajar (Online). Tersedia pada situs:

http://indramunawar.blogspot.com/2009/06/hasil-belajar-pengertian-dan-definisi.htm Nasution, M.N, 2004, Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management), Jakarta: Ghalia

Indonesia.

Paulus Lilik Kristianto, 2011, Psikologi Pemasaran, Yogyakarta: CAPS.

Pengumuman Riset Pengguna Internet Indonesia 2016 di “Jakarta”, KompasTekno, 24 Oktober 2016. Diambil pada tanggal 31 Oktober 2017 dari Kompas.com.

Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, 2008, Bauran Pemasara Barang vs Jasa, Jakarta:

Salemba Empat.

Rendy, Sem, Ferdy, 2015, “Analisis Harga, Promosi, dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Hotel Manado Grace INN”, Jurnal Ilmiah. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen, Universitas Sam Ratulangi Manado, Indonesia.

Rewoldt, Scott, dan Warshaw, 2002, Strategi Harga Dalam Pemasaran, Jakarta: PT. Asdi Mahasatya.

Rizal Wahyu Kusuma, 2015, “Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Fasilitas dan Emosional Terhadap Kepuasan Pelanggan”. Jurnal Ilmiah. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA), Surabaya.

Stanton, William J, 2001, Prinsip Pemasaran, Jakarta: Erlangga.

Sugiyono, 2013, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta.

Sujarweni, V. Wiratna, 2014. SPSS Untuk Penelitian. Pustaka Baru Press: Yogyakarta Tjiptono, Fandy, 2003, Total quality Service. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Tony Hartawan, “Baru 13,3 Persen Pengguna Internet Indonesia Belanja Online,” Tempo.co, 21 November 2016. Diambil pada tanggal 30 November 2107 dari Tempo.co.

Umar, Husein, 2005, Studi Kelayakan Bisnis, Edisi Ketiga, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Gambar

Tabel 4 Tanggapan Responden Mengenai Harga
Tabel 5 Tanggapan Responden Mengenai Kualitas Produk
Tabel 6. Tanggapan Responden Mengenai Kepuasan Konsumen
Tabel 4.1 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
+4

Referensi

Dokumen terkait

Hal tersebut menunjukan bahwa pengelolaan dari indikator penerimaan informasi sesuai target sudah lebih baik dari indikator lainnya pada variabel Konflik

Tahun 2012, klasifikasi tinggi terdapat di 26 daerah yaituKabupaten Pacitan, Kabupaten Ponorogo, Kabuapaten Trenggalek, kabupaten tulungagung, kabupaten Blitar, Kabupaten

berkewajiban mengajukan permohonan izin aktif kembali 2 (dua) minggu sebelum masa cuti akademik berakhir kepada Direktur Poltekkes Kemenkes Semarang, melalui Ketua Program

27 IbM Mochammad Roviq, SP., MP Pertanian 081235084033 IbM Peternak Ayam Di Desa Plandi, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang Untuk Pemanfaatan Kotoran Ayam Sebagai Bahan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai “ Ritual pengobatan Badewo pada masyarakat mandailing di Desa Gunung Intan Kecamatan Bangun

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi performa ikan cupang alam yang diberi protein rekombinan rEIGH melalui kombinasi metode perendaman dan oral (pakan alami) agar

39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia merumuskan bahwa hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan hak asasi manusia adalah seperangkat hak

Penggunaan APD adalah perilaku pekerja dalam memakai APD untuk melindungi diri dari luka/cedera atau penyakit Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran