• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Pelaksanaan Program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC&PEN)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Perkembangan Pelaksanaan Program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC&PEN)"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Penanganan Covid-19 dan

Pemulihan Ekonomi Nasional (PC&PEN)

Perkembangan Pelaksanaan Program

19 November 2020

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

(2)

Realisasi PC

& PEN

per 18 November 2020

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

(3)

OPTIMALISASI PELAKSANAAN PROGRAM PEN (1/2)

Alokasi Cluster Kesehatan, Perlinsos, dan Sektoral K/L & Pemda tetap Rp397,56 T

Rp97,26 T Perlindungan Sosial Rp234,33 T Sektoral K/L & Pemda Rp65,97 T

Kesehatan

Program Rp Manfaat

1. Belanja Penanganan

Covid-19 45.23 -

2. Insentif Nakes 6.63 633,4 Rb

Nakes*

3. Santunan Kematian 0.06 200 Nakes 4. Bantuan Iuran JKN 4.11 47,2 Jt Org

5. Gugus Tugas Covid-19 3.50 - 6. Insentif perpajakan di

Bidang Kesehatan 3.49 -

8. Cadangan penanganan

kesehatan dan vaksin 5.00 -

9.

Cadangan Program

Vaksinasi dan Perlinsos 2021 (SILPA 2020 yang di- earmark)

29.23 -

Program Rp Manfaat

1. PKH dan Bantuan Beras

PKH 41.97 10 Jt keluarga

2. Sembako dan Bantuan

Tunai Sembako 47.22 19,2 dan 9 Jt kel.

3. Bansos Jabodetabek 7.10 1,9 Jt keluarga

4. Bansos Non-

Jabodetabek 33.10 9,2 Jt keluarga

5. BLT Dana Desa 31,80 8 Jt keluarga

6. Diskon Listrik 11.62 31,4 Jt RT 7. Kartu Pra Kerja 20,00 5,6 Jt Org 8. Bantuan Subsidi Gaji

Kemenaker 29.85 12,4 Jt Org

9. Bantuan Gaji Guru

Honorer Kemendikbud 2.94 1,6 Jt Guru

10. Bantuan Gaji Guru

Honorer Kemenag 2.08 0,8 Jt Guru

11. Subsidi Kuota Internet

Kemendibud 5.50

51 Jt Siswa, 5,3 Jt Mahasiswa, dan 2,9 Jt

Tendik

12.

Bantuan internet siswa, mahasiswa, dan Guru Kemenag

1.16 9,96 Jt Siswa, 1,12 Jt Mahasiswa,

Program Rp Manfaat

1. Program Padat Karya K/L 17.84 2,6 Jt Naker

2. Insentif Perumahan 0.54 -

3. Pariwisata 3.87 -

a. Hibah 3.30 101 kab/kota

b. K/L 0.57 -

4. DID Pemulihan Ekonomi 5.00 -

5. Cadangan DAK Fisik 7.29 379 Rb Naker 6. Fasilitas Pinjaman Daerah 20.00 -

7. Bantuan Pesantren 2.61

195 Rb Lembaga dan

14 Rb Pesantren 8. Perluasan PEN KemenPUPR 1.59 -

9. Dampak Covid Bidang Naker 0.52 - 10. Peta Peluang Investasi

(BKPM) 0.08 -

11. Da'i bersertifikat & Bantuan

ormas keagamaan 0.04 -

12. Perluasan PEN Kementan 1.67 - 13. Food Estate dan Lingkungan

Hidup 4.54 -

14. Komunikasi Publik PEN

Kominfo 0.32 -

15. Tambahan PEN

KemenATR/BPN 0.05 -

16. Tambahan sertifikasi TKDN 0.01 -

Dalam Rp T

3

*) Akumulasi realisasi pembayaran Nakes per bulan s.d. 18 Nov

(4)

UMKM Rp114,81 T Pembiayaan Korporasi Rp62,22 T

*Tidak dihitung sebagai sisa dana karena tanpa DIPA

OPTIMALISASI PELAKSANAAN PROGRAM PEN (2/2)

Alokasi Cluster UMKM dan Pembiayaan Korporasi tetap Rp177,04 T

Insentif Usaha Rp120,6 T

Program Rp Manfaat**

1. PPh 21 DTP 9.73 130 Rb WP

2. Pembebasan PPh 22

Impor 13.39 14,3 Rb WP

3. Pengurangan

Angsuran PPh 25 21.59 65,9 Rb WP 4. Pengembalian

Pendahuluan PPN 7.55 2 Rb WP 5. Penurunan Tarif PPh

Badan 18.78 -

6.

Pembebasan

ketentuan minimal serta Pembebasan biaya abodemen listrik

1.69 -

7. Insentif BM DTP

Kemenperind 0.58 -

8. Insentif Usaha Lainnya

(Bantalan) 47.28 -

a. DTP 34.88 -

b. SF Pajak 12.40 -

Dalam Rp T

1. PMN BUMN (termasuk tambahan

PMN untuk PT Bio Farma) 24.07 2. Pemberian pinjaman (Investasi)

kepada BUMN 19.65

3. Penjaminan Kredit Korporasi 3.50 a. Belanja IJP (Potensi Realisasi) 1.50 b. Stop Loss Penjaminan 2.00

4. Pembiayaan SWF 15.00

Program Rp Manfaat**

1. Subsidi bunga 13.43 13,86 juta debitur

2.

Penempatan Dana (digabung dengan penempatan dana korporasi)*

66.99 3,19 juta debitur

3. Penjaminan Kredit UMKM 3.20 445,6 Rb debitur a. Belanja IJP (potensi

realisasi) 2.20

b. Stop Loss 1.00

4. PPh Final UMKM DTP 1.08 230,1 Rb WP

5. Pembiayaan Investasi LPDB

KUMKM 1.29 101 Rb

UMKM 6. Banpres Produktif Usaha

Mikro (BPUM) 28.81 9,32 juta usaha

***Data per 9 Nov 2020 4

**Output per 11 Nov 2020

(5)

5

PELEBARAN DEFISIT APBN 2020

Mencerminkan dampak Covid-19 terhadap pendapatan negara & kebutuhan pendanaan untuk mengakomodasi penanganan Covid-19

APBN 2020

(Rp Triliun)

Original

(Perpres 78/2019)

1

st

Change

(Perpres 54/2020)

2

nd

Change

(Perpres 72/2020)

A. PENDAPATAN NEGARA 2.233,2 1.760,9 1.699,9

1. Penerimaan Perpajakan 1.865,7 1.462,6 1.404,5

2. PNBP 367,0 297,8 294,1

B. BELANJA NEGARA 2.540,4 2.613,8 2.739,2

I. Belanja Pemerintah Pusat 1.683,5 1.851,1 1.975,2

II. Transfer ke Daerah dan Dana Desa 856,9 762,7 763,9

C. SURPLUS/(DEFISIT) (307,2) (852,9) (1.039,2)

% Surplus/(Defisit) terhadap PDB (1,76) (5,07) (6,34)

D. PEMBIAYAAN 307,2 852,9 1.039,2

Penurunan pendapatan negara akibat penurunan aktivitas

ekonomi dan penyediaan insentif untuk mendukung bidang

kesehatan dan dunia usaha

Peningkatan belanja terutama

untuk program kesehatan, social safety net, dan pemulihan

ekonomi

Defisit diperbolehkan meningkat di atas 3% terhadap PDB hingga 2022

Strategi pembiayaan yang pruden

untuk menutup kebutuhan defisit

dan mendukung program PEN

(6)

REALISASI PROGAM PC & PEN MENUNJUKKAN AKSELERASI PENCAIRAN

Sampai dengan 18 November 2020, dana terserap sebesar Rp 408,66 Triliun (58,8% dari Pagu)

KESEHATAN PERLINDUNGAN SOSIAL SEKTORAL & PEMDA

38.4%

Rp37,31T 53.6%

Rp35,33T 82.2%

Rp192,59T

INSENTIF USAHA UMKM PEMBIAYAAN KORPORASI

84.1%

Rp96,61T 37.2%

Rp44,82T 3.2%

Rp2,001T

124,62

318,48

366,62

408,66

Smt. 1 Q3 Oktober 18-Nov

Tren Penyerapan Positif (Rp/Triliun)

Monthly Growth

∆ 42.03 T

∆ 193.85 T

∆ 48.15 T

(7)

KESEHATAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

(8)

PROGRESS REALISASI KESEHATAN BARU MENCAPAI 38,4%

DARI PAGU PENYESUAIAN

No Program

Alokasi (Rp Triliun) Realisasi (Rp Triliun) Pagu DIPA Belum

DIPA

Tanpa DIPA

Smt 1 (A)

18 Nov (B)

Selisih (B-A)

% Pagu Kesehatan

97,26 57,15 28,48 3,8 4,96 37,31 32,36 38,38 1 Gugus Tugas Covid

3,50 3,5 2,92 3,22 0,30 92,00

2 Tambahan Belanja

Stimulus 56,03 53,65 27,20 0,09 30,41 30,32 54,27

a. Insentif nakes

6,63 6,63 0,09 4,4 4,31 66,37

b. Santunan kematian

0,06 0,06 0,24 0 0,030 0,03 50,00

c. Bantuan iuran BPJS

Kesehatan 4,11 3 0 2,70 1,92 65,69

d. Biaya penanganan

Covid 45,23 43,39 0 23,28 18,2 51,47

3 Insentif Perpajakan

3,49 5,30 3,8 1,95 3,69 1,74 105,73

4,96

21,92

31,42

37,31

Smt. 1 Q3 Oktober 18-Nov

Tren Penyerapan Positif (dalam Rp. Triliun)

Monthly Growth

∆ 17 T

∆ 9.5 T

∆ 5.89 T

(9)

Manfaat Program Cluster Kesehatan

Insentif Nakes

Pusat dan Daerah

▪ Dokter Spesialis (maks 15Jt/bln)

▪ Dokter PPDS (maks 12Jt/bln)

▪ Dokter Umum (maks 10Jt/bln)

▪ Perawat (maks 7,5Jt/Bln)

▪ Tenaga Kesehatan Lainnya (maks 5Jt/bln)

Santuan Kematian Nakes

penghargaan bersifat santunan sebesar Rp300 jt/nakes. Telah diberikan kepada 112 nakes

yang meninggal

Gugus Tugas

Penanganan Covid-19

Sebagai dana awal untuk Biaya

Klaim Perawatan, Sarpras / Alkes Kesehatan, serta lainnya (riset

untuk Lembaga Biologi Eijkman, dan Univ. Erlangga)

Belanja Penanganan Covid-19

Penggunaan untuk Biaya Klaim Perawatan, Sarpras / Alkes

Kesehatan, vaksin, kefarmasian, pengujian Covid-19, serta

operasi dan sosialiasi

penegakan PSBB dan protokol kesehatan

Bantuan Iuran JKN

Bantuan Rp16.500 per orang

perbulan untuk Peserta PBPU dan Peserta BP. Realisasi pada

November 2020 untuk 47,2 juta penerima

Insentif berupa PPN DTP serta Bea Masuk dan Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI)

Insentif Perpajakan Kesehatan

9

(10)

PERLINDUNGAN SOSIAL

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

(11)

PROGRESS REALISASI PERLINDUNGAN SOSIAL TELAH MENCAPAI 82,2% DARI PAGU PENYESUAIAN

No Program

Alokasi (Rp Triliun) Realisasi (Rp Triliun)

Pagu DIPA Belum DIPA

Tanpa DIPA

Smt 1 (A)

18 Nov (B)

Selisih (B-A)

% Pagu Perlindungan Sosial

234,33 228,88 -24,98 70,72 192,59 121,88 82,19

1 PKH 41,97 36,99 24,08 36,71 12,n63 87,47

2 Kartu Sembako 47,22 43,12 19,03 37,75 18,72 79,94

3 Bansos Jabodetabek 7,10 6,84 1,4 5,98 4,58 84,23

4 Bansos Tunai Non

Jabodetabek 33,10 33,1 15,4 32,07 16,67 96,89

5 Kartu Pra Kerja 20,00 20 2,42 19,9 17,48 99,50

6 Diskon Listrik 11,62 7,95 -4,38 3,1 6,97 3,87 59,98

7 Cadangan Pangan/Logistik 41,53 48,76 -23,76 0 34,75 34,75 83,67

a. Bansos tunai non PKH 4,50 4,5 4,5 4,50

b. Bansos beras KPM PKH 5,30 5,3 3,29 5,30

c. Bantuan subsidi gaji 29,85 29,85 24,54 29,85

d. Subsidi kuota internet 5,50 5,5 1,88 5,50

e Subsidi Kemendikbud 2,94 2,94 0,54 0,54

8 BLT Dana Desa 31,80 31,8 5,29 18,47 13,18 58,08

70,72

157,03 174,06

192,59

Smt. 1 Q3 Oktober 18-Nov

Tren Penyerapan Positif (dalam Rp. Triliun)

Monthly Growth

∆ 86.31 T

∆ 17.04 T

∆ 18.53 T

(12)

JUMLAH PENERIMA MANFAAT PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL

12

PKH

10 Juta KPM

Kartu Sembako

19,4 Juta KPM

Diskon Listrik

31,4 Juta

Rumah Tangga

9 Juta KPM

BST Non Jabodetabek

Bantuan Sembako

Jabodetabek BLT Dana Desa

8 Juta KPM 5,6 Juta Orang

Pra Kerja

1,9 Juta KPM 12,4 Juta Orang

Subsidi Gaji Naker

Bantuan Beras PKH

10 Juta KPM

BST Kartu Sembako Non-PKH

9,2 Juta KPM

Subsidi Gaji Guru Honorer

2 Juta Orang

Subsidi Kuota Kemendikbud

51 jt siswa, 5,3 jt mahasiwa, 3,5 jt guru, dan 258 rb dosen

BPUM

9,15 Juta Usaha

Padat Karya

2,63 Juta Penerima

(13)

SEKTORAL K/L

& PEMDA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

(14)

PROGRESS REALISASI SEKTORAL K/L DAN PEMDA MENCAPAI 53,6% DARI PAGU PENYESUAIAN

No Program

Alokasi (Rp Triliun) Realisasi (Rp Triliun) Pagu DIPA Belum

DIPA

Tanpa DIPA

Smt 1 (A)

18 Nov (B)

Selisih (B-A)

% Pagu Segktoral KL dan Pemda 65,97 45,63 60,42 5,23 35,33 30,12 53,59

1 Padat Karya K/L 17,84 18,43 5,23 16,57 11,34 92,88

2 Perumahan 0,54 1,25 0 0,07 0,07 12,96

3 Pariwisata 3,87 0,59 3,43 0 0,69 0,69 17,83

4 DID Pemulihan Ekonomi 5,00 5,00 4,91 4,91 98,20

5 Cadangan DAK Fisik 7,29 8,7 7,29 7,29 100,00

6 Pinjaman Daerah 20,00 10,00 0 1,32 1,32 6,60

7 Cadangan Perluasan 11,43 11,64 47,22 4,505 4,505 39,41

a. Bantuan Pesantren 2,61 2,6 2,58 2,58

b. Perluasan PEN 1,59 1,675 1,23 1,23

c. Dampak Naker 0,52 0,38 0,38

d. Peluang Investasi 0,08 0,002 0,002

e Sertifikasi Dai 0,04 0,02 0,02

f Food Estate KLHK 4,54 0,28 0,28

g Komunikasi 0,320 0,003 0,003

H PEN ATR

0,05 0,01 0,01

5,23

26,61

30,42

35,33

Smt. 1 Q3 Oktober 18-Nov

Tren Penyerapan Positif (dalam Rp. Triliun)

Monthly Growth

∆ 21.38 T

∆ 3.81 T

∆ 4.91 T

(15)

Manfaat Program Cluster Sektoral K/L dan Pemda

Program Padat Karya

Memberikan penghasilan sementara bagi pekerja

melalui program K/L. Telah diberikan kepada 2,29 juta pekerja

Insentif Perumahan

Pemberian Subsidi Selisih Bunga (SSB) & Subsidi Selisih Marjin

(SSM) serta Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM). Telah salur untuk 12.904 Unit

DID Pemulihan Ekonomi

Memberikan reward kepada daerah pada 3 aspek, yaitu penanganan

kesehatan, kesejahteraan masyarakat dan dukungan UMKM. Pemberian

Tahap 1 untuk 171 daerah, tahap 2 untuk 149 daerah, serta tahap 3 untuk 109 daerah.

DAK Fisik

Pemberian DAK Fisik untuk bidang dan kegiatan tertentu yang medukung

Program PEN secara padat karya,

menggunakan material dan tenaga kerja local. Diperkirakan untuk 1,39 juta

naker.

Pinjaman Daerah

fasilitas pinjaman kepada Pemerintah Daerah untuk mendukung pemulihan ekonomi di daerah. Saat ini, Sudah 15 pemda MoU dengan PT SMI dengan nilai Rp9,672 T

Bantuan Operasional Pesantren

Bantuan Operasional untuk Pesantren, Madrasah, LPQ (telah diberikan kepada

193.165 Lembaga dengan rata-rata Rp12,25 Jt/lembaga) serta Bantuan Daring pada

Pesantren (telah diberikan kepada 14.155 pesantren dengan rata-rata Rp14,96

Jt/lembaga)

Stimulus Pariwisata

Insentif Pariwisata

Kemenparekraf dan subsidi angkutan 5 KSPN pada

Kemenhub serta Hibah Pemda (70% diteruskan kepada indsutri hotel dan restoran)

Food Estate dan Lingkungan Hidup

Program pengembangan food estate pada beberapa K/L serta program lingkungan hidup seperti Penanaman Mangrove,

Produktivitas Perikanan,

restorari terumbu karang, serta Tambahan Subsidi Pupuk

Program PEN K/L lainnya

Dampak Covid Bidang Naker, Komunikasi Publik PEN Kominfo, Peta Peluang

Investasi (BKPM), serta perluasan program PEN pada Kementan,

KemenPUPR, Kem ATR/BPN, serta Kemenperind

15

(16)

INSENTIF USAHA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

(17)

REALISASI INSENTIF FISKAL UNTUK DUNIA USAHA MENCAPAI 37,2% DARI PAGU

No Program

Alokasi (Rp Triliun) Realisasi (Rp Triliun) Pagu DIPA Belum

DIPA

Tanpa DIPA

Smt 1 (A)

18 Nov (B)

Selisih (B-A)

% Pagu Insentif Usaha

120,61 46,90 73,7 13,5 44,82 31,33 37,17 1 PPh 21 DTP

9,73 39,70 2,83 2,83 29,09

2 Pembebasan PPh 22

Impor 13,39 14,80 10,45 10,45 78,04

3 Pengurangan Angsuran

PPh 25 21,59 14,40 16,02 16,02 74,20

4 Pengembalian

Pendahuluan PPN 7,55 5,80 4,14 4,14 54,83

5 Penurunan Tarif PPh

Badan 18,78 20,00 11,39 11,39 60,65

6 Pembebasan biaya daya

1,69 7 Bantalan (DTP dan

Shortfall Pajak) 47,30

13,5

28,07

38,12

44,82

Smt. 1 Q3 Oktober 18-Nov

Tren Penyerapan Positif (dalam Rp. Triliun)

Monthly Growth

∆ 14.58 T

∆ 10.05 T

∆ 6.7 T

(18)

18

Monitoring Pemanfaatan Insentif Fiskal COVID-19

Jumlah Penerima Insentif per Sektor Usaha

Jumlah permohonan disetujui s.d. 16 November adalah

446.511 dengan Sektor Perdagangan dan Industri Pengolahan sebagai sektor dominan

Catatan: Tidak ada syarat KLU untuk PPh Final PP-23

Mayoritas KLBI (KLU) PMK-86 telah memanfaatkan insentif. Sebanyak 90,4% KLU telah memanfaatkan PPh 21 DTP, sebanyak 85,5% untuk

Pengurangan PPh 25, sebanyak 71,7% untuk Pembebasan PPh 22 Impor, dan sebanyak 40,6% untuk Restitusi PPN Dipercepat.

Jumlah WP Penerima Insentif

130.379 14.426 66.134 233.448 2.124

Eligible Pemanfaat Eligible Pemanfaat Eligible Pemanfaat Eligible Pemanfaat

Pertanian 118 84 118 76 72 18 71 5

Pertambangan 18 18 18 17 18 15 18 8

Industri 440 418 282 264 282 234 282 148

Pengadaan Listrik & Gas 3 3 3 3 2 2 2 2

Pengadaan Air 4 4 1 1 1 1 1 1

Konstruksi 60 57 60 55 60 49 60 34

Perdagangan 246 221 246 210 216 170 215 84

Transportasi 88 74 85 62 31 10 23 4

Penyediaan Akomodasi 26 24 26 25 11 6 11 1

Informasi Komunikasi 39 34 30 26 1 - 6 1

Jasa Keuangan 10 10 7 7 - - - -

Real Estat 3 3 3 3 2 2 2 1

Jasa Profesional 19 19 19 18 1 1 1 -

Jasa Persewaan 23 23 23 22 2 2 2 1

Jasa Pendidikan 29 28 29 28 2 2 2 -

Jasa Kesehatan 12 11 12 12 3 1 3 -

Kebudayaan & Hiburan 47 40 47 33 13 3 13 1

Jasa Lainnya 4 4 4 4 4 1 4 -

Jumlah 1.189 1.075 1.013 866 721 517 716 291 PPh 21 DTP PPh 22 Impor PPh 25 Restitusi Dipercepat Sektor Usaha

(19)

DUKUNGAN UMKM

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

(20)

PROGRESS REALISASI DUKUNGAN UMKM SUDAH MENCAPAI 84,1% DARI PAGU

No Program

Alokasi (Rp Triliun) Realisasi (Rp Triliun) Pagu DIPA Belum

DIPA

Tanpa DIPA

Smt 1 (A)

18 Nov (B)

Selisih (B-A)

% Pagu Dukungan UMKM

114,81 71,05 2,40 78,8 30,22 96,61 66,38 84,14 1 Subsidi Bunga

13,43 35,3 5,95 5,95 44,30

2

Penempatan Dana Pemerintah di

Perbankan dalam

rangka restrukturisasi

kredit UMKM 66,99 78,8 64,5 64,5 96,28

3 Penjaminan Kredit

UMKM 3,20 5,93 1,610 1,610 50,31

4 PPh Final UMKM DTP

1,08 2,40 0,61 0,61 56,48

5

Pembiayaan Investasi kepada Koperasi

melalui LPDB KUMKM 1,29 1,0 1 1 77,52

6

Bantuan Produktif untuk Pelaku Usaha

Mikro 28,82 28,82 22,93 22,93 79,56

30,22

84,85 92,60 96,61

Smt. 1 Q3 Oktober 18-Nov

Tren Penyerapan Positif (dalam Rp. Triliun)

Monthly Growth

∆ 54.63 T

∆ 7.75 T

∆ 4.01 T

(21)

Manfaat Program Cluster Dukungan UMKM

Penempatan Dana

Penempatan dana Rp64,5 Triliun,

Perbankan telah

menyalurkan kredit Rp224,59 Triliun

kepada 3,19 juta debitur

Pembiayaan Investasi LPDB

Dari investasi Rp1 Triliun, telah dapat disalurkan

pembiayaan sebesar Rp1 Triliun kepada 63 mitra

koperasi dengan jumlah nasabah 101.011 UMKM

PPh Final UMKM

Fasilitas ini dimanfaatkan oleh 234,3 Rb Wajib Pajak

Penjaminan Kredit UMKM

Telah dimanfaatkan oleh 445.684 debitur

Subsidi Bunga UMKM

Subsidi bunga UMKM telah dimanfaatkan oleh 13,86 juta debitur

Banpres Pelaku Usaha Mikro (BPUM)

Telah disalurkan kepada 9,55 juta usaha mikro

21

(22)

EXECUTIVE SUMMARY PROGRESS PENEMPATAN DANA

Manfaat

Mendorong inovasi kredit perbankan, seperti digitalisasi proses penyaluran kredit UMKM, kerjasama dengan

BUMDes, kredit khusus replanting, program KREASI (kredit ASN Spesial), dan kredit Mesra yang merupakan kredit mikro dengan target komunitas rumah ibadah

Jumlah Debitur

Jumlah debitur per 6 November 2020 mencapai 3,19 juta debitur dengan rincian Bank Himbara 3,07 juta debitur, BPD 81.815 debitur dan Bank Syariah 11.672 debitur.

Ekspansi Kredit

Total penyaluran kredit telah mencapai Rp224,59 T dengan rincian Bank Himbara sebesar Rp197,31 T, BPD Rp24,03 T dan Bank Syariah Rp3,25 T.

Penempatan Dana

Total Penempatan Dana yang telah dilakukan sampai dengan 6 November 2020 mencapai Rp64,5 T. Penempatan dana dilakukan pada Bank himbara sebesar Rp47,5 T, BPD 14,0 T dan Bank Syariah Rp3,0 T.

22

(23)

PEMBIAYAAN

KORPORASI DAN BUMN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

(24)

PEMBIAYAAN KORPORASI TELAH TEREALISASI SEBESAR 3,2% DARI PAGU

No Program Alokasi (Rp Triliun) Realisasi (Rp Triliun)

Pagu DIPA Belum

DIPA

Tanpa DIPA

Smt 1 (A)

18 Nov (B)

Selisih

(B-A) % Pagu

Pembiayaan Korporasi

62,22 22,3 27,90 3,4

2,001 2,001 3,22

1 PMN

24,07 3,4

2 Pemberian Pinjaman

kepada BUMN 19,65 15,5 6,90

3 Belanja IJP dan Stop

Loss 3,50 20,80 2,001 2,001 57,17

4 Pembiayaan SWF

15,00 6,8

(25)

PROGRES PERATURAN/KEGIATAN PENDUKUNG DAN

UPAYA PERCEPATAN PEMBERIAN DUKUNGAN KEPADA BUMN/KORPORASI

A. PENYUSUNAN PERATURAN:

1. Perluasan Mandat SMV:

a. SMI PP 53/2020

Pencabutan Perpres 9/2009 a. PII PP 55/2020

Rperpres Jaminan Pemerintah a. SMF PP 57/2020

Perpres 100/2020

2. Peraturan Pemerintah Penambahan PMN a. HK

b. BPUI c. ITDC d. PNM e. LPEI f. PII

g. Biofarma h. LPI

3. PMK Investasi Pemerintah dalam rangka PEN:

PMK 118/2020

Tahapan akhir penetapan RPP

- Permohonan izin prakarsa Presiden - KMK Pengalokasian

anggaran

B. PENYIAPAN KAJIAN:

1. BUMN yang akan mendapatkan PMN maupun Investasi Pemerintah

2. Restrukturisasi internal BUMN sebelum mendapatkan dukungan:

a. Cost efficiency

b. Debt restructuring

c. Persetujuan RUPS (GIAA dan KRAS) 3. Pelaksanaan due diligence oleh konsultan

di tiap-tiap BUMN calon penerima IP PEN 4. Penyiapan KPI untuk memantau:

a. Penyerapan dan kesesuaian penggunaan dana

b. Perbaikan atas kinerja operasi dan keuangan

c. Pengembalian pinjaman/pembayaran return atas Investasi Pemerintah

C. PERCEPATAN PROSES

1. Koordinasi dengan Kemsetneg dan Kemenhumham dalam

proses penyusunan peraturan 2. Pembahasan maraton dengan

setiap BUMN/Lembaga

3. Penunjukan konsultan dalam pelaksanaan due diligence

4. Pelibatan SMV dalam penyusunan KPI

25

(26)

Realisasi

Program Lama dan Baru

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

(27)

BEBERAPA PROGRAM LAMA MENGALAMI PERKEMBANGAN

No PROGRAM ALOKASI & TARGET REALISASI

1 Pinjaman Daerah

Mendukung pemulihan ekonomi dengan memberikan pinjaman bunga rendah

(0%)

Usulan Pinjaman PEN Daerah TA 2020 dan TA 2021 sebesar Rp52,66 Triliun, terdiri dari:

a. Usulan TA 2020 sebesar Rp25,38 Triliun; dan

b. Usulan TA 2021 sebesar Rp27,27 Triliun.

Pemda yang menyampaikan usulan TA 2020 dan TA 2021 14 Provinsi, 39 Kabupaten dan 10 Kota.

• Sampai dengan 18 November 2020, telah dilaksanakan penandatanganan Perjanjian Pinjaman PEN Daerah TA 2020, antara PT SMI dengan 15 Pemda, dengan total nilai komitment sebesar Rp9,672 T .

• Pencairan dana Pinjaman PEN Daerah Tahap I Rp978,92 Miliar, terdiri dari:

✓ Prov. Banten sebesar Rp164,65 Miliar;

✓ Prov. DKI Jakarta sebesar Rp814,27 Miliar.

2 Penempatan Dana PEN • Alokasi: Rp78,8 Triluin

• Potensi Realisasi sekitar Rp60-70 Triliun

• Realisasi per tanggal 18 November 2020

adalah sebesar Rp64,5 triliun dengan total

penyaluran kredit mencapai Rp224,59 triliun

kepada 3,19 juta debitur.

(28)

BEBERAPA PROGRAM BARU TELAH TEREALISASI

No PROGRAM ALOKASI & TARGET REALISASI

1 Subsidi gaji upah

Subsidi gaji/upah diberikan kepada pekerja/ buruh sebesar Rp600.000 per bulan selama 4 bulan yang salurkan dalam 2 tahap sebesar Rp1.200.000 per orang per tahap.

Alokasi: Rp37.87 T

Target: 12,4 juta pekerja dan 2,4 juta guru honorer

Hingga 18 Nov telah terealisasi sebesar Rp24,54T untuk 12,4 juta pekerja.

2 Banpres Produktif Usaha Mikro

Merupakan bantuan sebesar Rp2,4 juta per pelaku usaha yang diberikan kepada usaha ultramikro-

mikro yang tidak sedang menerima kredit dari perbankan

Tahap awal: 9,1 juta Usaha Mikro

Target sasaran awal: 12 juta usaha Usaha Mikro (Rp 28,8 T)

Target sasaran usulan perluasan: 15 juta usaha Usaha Mikro (Rp36,02T)

Anggaran Tahap Awal Rp22,01 T (Sudah DIPA) untuk 9,1 juta Usaha

Usulan tambahan anggaran Rp14,01 T untuk target sasaran 15 juta usaha sudah masuk ke DJA

Hingga 18 Nov, BPUM telah disalurkan Rp22,93 T kepada 9,55 juta Usaha Mikro 3 Bantuan Operasional dan Pembelajaran Daring

Pesantren

Bantuan Operasional Pendidikan pada Pesantren, Madrasah Diniyah Takmiliyah, Lembaga Pendidikan AlQuran

DIPA: Rp 2,599 T

• Bantuan Operasional Pesantren dan Pendidikan Keagamaan Islam Rp

2,387 trilyun

• Bantuan Pembelajaran Daring Pesantren RP 211.72 milyar

Target Rp 209.449 LBG

Realisasi hingga 18 Nov sebesar Rp2,58 T telah

diberikan kepada 193 ribu Lembaga dan 14,2

ribu pesantren

(29)

Kementerian Keuangan Republik Indonesia

TERIMA KASIH

@KemenkeuRI

Sumber foto : Biro KLI

29

Referensi

Dokumen terkait

Hormon adalah getah yang dihasilkan oleh suatu kelenjar yang mempunyai fungsi sungguh penting dalam kehidupan manusia, walaupun jumlahnya hanya sedikit dari hormon

Hasil penelitian didapat bahwa upaya pemerintah dalam membantu pelaku usaha UMKM yang terdampak pandemi covid-19 yaitu adanya program Pemulihan Ekonomi Nasional

SE tentang Pelaksanaan Vaksinasi Anak Usia 6 sam- pai 11 Tahun, untuk Pence- gahan Covid-19 yang di- tandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan, Habibul Fuadi, selain merujuk

Untuk tahun 2021, pemerintah melanjutkan program penanganan Covid- 19 dan pemulihan ekonomi nasional dengan anggaran sebesar Rp 699,43 triliun. Fokus

Penyaluran kredit untuk segmen UMKM telah mencapai Rp209,41 triliun atau. 68,25% dari total

Kegiatan observasi pada penelitian ini dilakukan di Implementasi Bantuan Pemerintah Bagi Pelaku Usaha Mikro (BPUM) Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Dinas Koperasi,

Metode pengelolaan limbah dapat mengadopsi yang telah dilakukan pada program vaksinasi lainnya, aturan teknis sudah tercakup pada Permenkes 12 Tahun 2017. Mekanisme pengawasan

Karena dampak COVID-19 yang meluas, maka pemerintah mengantisipasi dampaknya dengan menjalankan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Mengacu pada definisi yang