PENGARUH DIRECT MARKETING TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI HOTEL HORISON BANDUNG
(Survei Terhadap Tamu Bisnis yang Menginap di Hotel Horison Bandung)
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pariwisata Program Studi Manajemen Pemasaran Pariwisata
Oleh :
OKKY ASTARI
0901498
MANAJEMEN PEMASARAN PARIWISATA
PENGARUH DIRECT MARKETING TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI HOTEL HORISON BANDUNG
(Survei Terhadap Tamu Bisnis Yang Menginap Di Hotel Horison Bandung)
Oleh Okky Astari
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pariwisata pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© Okky Astari 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Okky Astari, 2014
Pengaruh Direct Marketing Terhadap Keputusan Menginap di Hotel Horison Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Okky Astari, 0901498 Pengaruh Direct Marketing Terhadap Keputusan Menginap Di Hotel Horison Bandung (Survei Terhadap Tamu Bisnis Yang Menginap Di Hotel Horison Bandung). Skripsi 2013, di bawah bimbingan
Dr.H. Suwatno, M.Si. dan Rini Andari, S.Pd.,SE.,Par.,MM
Pariwisata merupakan salah satu sektor hasil devisa negara slain minyak dan gas bumi. Adapun usaha-usaha di sektor pariwisata antara lain perhotelan, destinasi, transportasi, food and baverage, dan usaha pariwisata lainnya. Kegiatan pariwisata yang semakin berkembang membuat pengusaha menemukan peluang bisnis dan berlomba-lomba membuka usaha dibidang perhotelan. Hotel Horison Bandung adalah salah satu hotel bintang empat yang saat ini banyak diminati oleh para tamu, baik tamu yang akan menginap maupun tamu yang akan mengadakan kegiatan bisnis di Hotel tersebut. Promosi yang baik adalah salah satu cara untuk meningkatkan tingkat hunian di sebuah hotel. Direct marketing merupakan salah satu pemasaran yang efektif dan efisien baik dari segi waktu dan biaya. Keputusan menginap di Hotel Horison Bandung masih didominasi oleh tamu bisnis yang berasal dari corporate dan goverment, karena biasanya program direct marketing dilakukan oleh pihak hotel kepada tamu yang sudah dikenal yaitu tamu bisnis. Program direct marketing dianggap akan menguntungkan untuk pihak hotel karena direct marketing merupakan salah satu cara memasarkan sebuah produk dan jasa kepada calon tamu sasaran secara efektif dan efisien tanpa mengeluarkan
budget yng besar. Dalam penelitian ini, variabel bebas (X) yang digunakan direct marketing yang terdiri dari interface, online advertising, email campaigns, dan social media. Variabel terikat (Y) yaitu keputusan menginap. Jenis penelitan yang
digunakan adalah deskriptif verifikatif, dan metode yang digunakan adalah survey dengan teknik stratified random sampling, maka seluruh populasi yang dijadikan sampel sebesar 100 responden tamu bisnis. Teknik analisis dan uji hipotesis yang digunakan adalah path analisys. Hasil penelitian menunjukan bagaimana direct
marketing, keputusan menginap, dan seberapa besar pengaruh direct marketing
terhadap keputusan menginap tamu bisnis di Hotel Horison Bandung. Terdapat pengaruh direct marketing secara signifikan terhadap keputusan menginap. Melihat pengaruh yang signifikan diharapkan Hotel Horison Bandung lebih meningkatkan kinerja dan pelayanan sebagai hotel bintang empat yang ada di Kota Bandung agar lebih berkompeten.
ABSTRACT
Okky Astari, 0901498 Pengaruh Direct Marketing Terhadap Keputusan Menginap Di Hotel Horison Bandung (Survei Terhadap Tamu Bisnis Yang Menginap Di Hotel Horison Bandung). Skripsi 2013, di bawah bimbingan Dr.H.
Suwatno, M.Si. dan Rini Andari, S.Pd.,SE.,Par.,MM
Tourism is one a sector in a country that can make a foreign exchange instead of oil and gas . Businesses in the tourism sector are hospitality , destination , transportation , food and baverage , and other tourism businesses . Growing tourism activities make entrepreneurs find business opportunities and open a competing business in hospitality . Hotel Horison Bandung is one of the four star hotel that is currently much in demand by the guests , both guests who will stay and who will conduct a business activity at the hotel . Good promotion is one way to increase the level of occupancy in a hotel . Direct marketing is one of the effective marketing and efficient both in terms of time and cost . The decision to stay at Hotel Horison Bandung is still dominated by a business from corporate and Government, as direct marketing program is usually done by the hotel to the business customer who have already use the service of the hotel. Direct marketing program is considered to be profitable for the hotel because direct marketing is one way to market a product and services to prospective guests objectives effectively and efficiently without spending big budget. In this study , the independent variable ( X ) used direct marketing which consists of interface , online advertising , email campaigns , and social media . The dependent variable ( Y ) is the purchase decision . Type of research is descriptive verification , and the method used was a survey with stratified random sampling technique , so from the entire population 100 person of the business customer become the sample of this research. The analysis technique that is used is the path analisys . The results showed how is the direct marketing , the purchase decision, and the influence of the direct marketing to the purchase decision of business customer in Hotel Horison Bandung . There is a significant influence of direct marketing to purchase decision so Hotel Horison Bandung’s management should improve the performance and service as a four star hotel in Bandung to be more competent.
Okky Astari, 2014
Pengaruh Direct Marketing Terhadap Keputusan Menginap di Hotel Horison Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
SURAT PERNYATAAN
ABSTRAK... i
ABSTRACT... ii
KATA PENGANTAR... iii
UCAPAN TERIMA KASIH... iv
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2Rumusan Masalah ... 13
1.3Tujuan Penelitian ... 13
1.4Kegunaan Penelitian ... 14
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 15
2.1 Kajian Pustaka ... 15
2.1.1 Direct Marketing Bagian Dari Manajemen Pemasaran Pariwisata ... 15
2.1.1.1 Konsep Direct Marketing ... 28
2.1.1.2 Dimensi Direct Marketing ... 31
2.1.1.3 Manfaat Direct Marketing ... 34
2.1.2 Konsep Keputusan Menginap... 35
2.1.2.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Menginap ... 38
2.1.2.2 Tahap-Tahap Proses Pengambilan Keputusan Menginap ... 41
2.1.2.3 Model Pengambilan Keputusan Menginap ... 43
2.1.4 Orisinalitas Penelitian ... 47
2.2 Kerangka Pemikiran ... 50
2.3 Hipotesis ... 58
BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN ... 61
3.1 Objek Penelitian ... 61
3.2 Metode Penelitian ... 62
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metodologi yang Digunakan ... 62
3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 63
3.2.3 Jenis dan Sumber Data ... 72
3.2.4.Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ... 73
3.2.4.1 Populasi ... 73
3.2.4.2 Sampel ... 74
3.2.4.3 Teknik Sampling ... 75
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data ... 77
3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 78
3.2.6.1 Hasil Pengujian Validitas ... 78
3.2.6.2 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 85
3.2.7 Rancangan Analisis Data ... 87
3.2.7.1 Rancangan Analisis Data Deskriptif ... 87
3.2.7.2 Rancangan Analisis Data Verifikatif ... 88
3.2.7.3 Pengujian Hipotesis ... 92
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 93
4.1 Profil Dan Konsumen Tamu Bisnis Hotel Horison Bandung... 93
4.1.1 Profil Hotel Horison Bandung... 93
4.1.2 Sejarah Hotel Horison Bandung... 94
Okky Astari, 2014
Pengaruh Direct Marketing Terhadap Keputusan Menginap di Hotel Horison Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.1.5 Pelaksanaan Direct Marketing Dan Keputusan Menginap Tamu Bisnis
Hotel Horison Bandung... 100
4.2 Profil Tamu Bisnis Hotel Horison Bandung... 101
4.2.1 Profil Berdasarkan Jenis Tamu Bisnis... 101
4.2.2 Keterkaitan Jenis Kelamin Dan Usia Dengan Jenis Tamu Bisnis... 102
4.2.3 Keterkaitan Asal Daerah Dan Pendidikan Terakhir Dengan Jenis Tamu Bisnis... 104
4.2.4 Keterkaitan Pekerjaan Dan Penghasilan Perbulan Dengan Jenis Tamu Bisnis... 106
4.2.5 Keterkaitan Status Pernikahan Dengan Usia Dengan Tamu Bisnis... 107
4.2.6 Keterkaitan Sumber Informasi Dan Alasan Menginap Dengan Jenis Tamu Bisnis ... 109
4.2.7 Keterkaitan Frekuensi Kunjungan Dalam Setahun Dan Alasan Menginap Dengan Tamu Bisnis ... 111
4.3 Tanggapan Tamu Bisnis Yang Menginap Terhadap Direct Marketing... 113
4.3.1 Direct Marketing... 113
4.3.2 Dimensi-Dimensi Direct Marketing... 115
4.3.2.1 Interface... 115
4.3.2.2 Online Advertising... 117
4.3.2.3 Email Campaigns... 119
4.3.2.4 Social Media... 121
4.3.2.5 Rekapitulasi Dimensi Direct Marketing Hotel Horison Bandung... 124
4.4 Tanggapan Tamu Bisnis Yang Menginap Di Hotel Horison Bandung Terhadap Keputusan Menginap... 125
4.4.1 Keputusan Menginap Tamu Bisnis Hotel Horison Bandung... 125
4.4.2 Dimensi-Dimensi Keputusan Menginap... 127
4.4.2.2 Brand Choice... 129
4.4.2.3 Dealer Choice... 130
4.4.2.4 Purchase Timing... 132
4.4.2.5 Purchase Amount... 133
4.4.2.6 Payment Method... 135
4.4.2.7 Rekapitulasi Dimensi Keputusan Menginap Tamu Bisnis... 137
4.5 Pengaruh Direct Marketing Terhadap Keputusan Menginap Di Hotel Horison Bandung... 138
4.6 Implikasi Hasil Temuan Penelitian... 146
4.6.1 Temuan Penelitian Bersifat Teoritik... 146
4.6.2 Temuan Penelitian Bersifat Empirik... 147
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI... 149
5.1 Kesimpulan... 149
5.2 Rekomendasi... 151
DAFTAR PUSTAKA ... 153
Okky Astari, 2014
Pengaruh Direct Marketing Terhadap Keputusan Menginap di Hotel Horison Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
No Tabel Judul Hal
1.1 Perkembangan Wisatawan Mancanegara... 2
1.2 Perkembangan Wisatawan Nusantara ... 3
1.3 Perkembangan TPK Hotel Bintang Di Bandung ... 5
1.4 Room Occupancy Hotel Horison Bandung ... 7
1.5 Room Occupancy Tamu Bisnis Hotel Horison Bandung... 10
2.1 Definisi Direct Marketing Menurut Para Ahli ... 30
2.2 Penelitian Terdahulu Dan Orisinalitas Penelitian ... 47
3.1 Operasionalisasi Variabel ... 64
3.2 Jenis Dan Sumber Data ... 73
3.3 Interpretasi Besarnya Koofisien Korelasi ... 79
3.4 Hasil Uji Validitas... 80
3.5 Hasil Uji Reliabilitas... 87
4.1 Meeting Room Hotel Horison Bandung... 99
4.2 Kegiatan Direct Marketing Hotel Horison Bandung... 101
4.3 Karakteristik Tamu Bisnis Horison Bandung... 102
4.4 Keterkaitan Jenis Kelamin Dan Usia Dikaitkan Dengan Jenis Tamu Bisnis... 103
4.5 Keterkaitan Asal Daerah Dan Pendidikan Terakhir Dengan Jenis Tamu Bisnis... 104
4.6 Keterkaitan Pekerjaan Dan Penghasilan Perbulan Dengan Jenis Tamu Bisnis... ... ... 106
4.8 Keterkaitan Sumber Informasi Utama Dan Alasan Menginap Dengan Jenis
Tamu Bisnis... ... .. 110
4.9 Keterkaitan Frekuensi Menginap Dalam Setahun Dan Alasan Menginap Dengan
Jenis Tamu Bisnis... ... . 112
4.10 Tanggapan Tamu Bisnis Hotel Horison Bandung Mengenai Interface... ... . 115
4.11 Tanggapan Tamu Bisnis Hotel Horison Bandung Mengenai Online
Advertising... ... 118
4.12 Tanggapan Tamu Bisnis Hotel Horison Bandung Mengenai Email
Campaigns... ... 119
4.13 Tanggapan Tamu Bisnis Hotel Horison Bandung Mengenai Social
Media... ... 122
4.14 Rekapitulasi Tanggapan Tamu Terhadap Direct Marketing Hotel Horison
Bandung... ... 124
4.15 Tanggapan Tamu Bisnis Hotel Horison Bandung Mengenai Product
Choice... ... 127
4.16 Tanggapan Tamu Bisnis Hotel Horison Bandung Mengenai Brand
Choice... ... 129
4.17 Tanggapan Tamu Bisnis Hotel Horison Bandung Mengenai Dealer
Choice... ... 130
4.18 Tanggapan Tamu Bisnis Hotel Horison Bandung Mengenai Purchase
Timing... ... 132
4.19 Tanggapan Tamu Bisnis Hotel Horison Bandung Mengenai Purchase
Amount... ... 134
4.20 Tanggapan Tamu Bisnis Hotel Horison Bandung Mengenai Payment
Method... 135
4.21 Rekapitulasi Dimensi Keputusan Menginap Tamu Bisnis... ... 137
4.22 Matrik Korelasi Antara Sub Variabel Direct Marketing Dengan Keputusan
Menginap Tamu Bisnis Hotel Horison Bandung... ... 138
Okky Astari, 2014
Pengaruh Direct Marketing Terhadap Keputusan Menginap di Hotel Horison Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.25 Hasil Pengujian Koefisien Jalur, Pengaruh Langsung Dan Tidak Langsung
Direct Marketing Terhadap Keputusan Menginap Tamu Bisnis Hotel Horison
Bandung... ... 143
DAFTAR GAMBAR No Gambar Judul Hal 1.1 Actual Market Share Hotel Hrison Bandung ... 6
1.2 Segmentasi Tamu Hotel Horison Bandung ... 9
2.1 Manfaat Direct Marketing Dilihat Dari Perspektif Pelanggan ... 35
2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Penginap ... 38
2.3 Lima Tahap Proses Keputusan Menginap ... 41
2.4 Model Perilaku Pembeli Dalam Keputusan Menginap ... 43
2.5 Kerangka Pemikiran ... 57
2.6 Paradigma Penelitian... 58
3.1 Struktur Kausal Antara X dan Y ... 88
3.2 Diagram Jalur Sub Struktur Sub Hipotesis ... 89
4.1 Struktur Organisasi Hotel Horison Bandung... 96
4.2 Variabel Direct Marketing Pada Garis Kontinum... 115
4.3 Variabel Keputusan Menginap Pada Garis Kontinum... 127
4.4 Diagram Jalur Pengujian Hipotesis... 142
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian
Pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, bersifat
sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan
maupun kelompok sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan
kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam, dan
ilmu. Pariwisata menurut Undang-Undang No. 10/2009 adalah berbagai macam
kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang
disediakan masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah.
Selain minyak dan gas bumi, pariwisata merupakan salah satu sektor
penghasil devisa negara, oleh karena itu pariwisata harus dikembangkan sehingga
dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru untuk mengurangi jumlah
pengangguran. Adapun usaha-usaha di sektor pariwisata antara lain perhotelan,
destinasi, transportasi, food and beverage, dan usaha pariwisata lainnya.
Kegiatan pariwisata saat ini sudah menjadi fenomena di kalangan
masyarakat, baik nasional maupun internasional. Sebagian besar masyarakat
membutuhkan wisata untuk melepaskan penat mereka dari rutinitas pekerjaan
yang mereka lakukan setiap harinya. Dengan potensi wisata yang dimiliki oleh
Okky Astari, 2014
Pengaruh Direct Marketing Terhadap Keputusan Menginap di Hotel Horison Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tersebut. Pariwisata juga dapat mempengaruhi beberapa aspek di negara tersebut
seperti ekonomi, sosial, budaya, dan politik.
Saat ini Indonesia sudah memiliki potensi wisata yang baik. Para
wisatawan mancanegara (wisman) sudah banyak yang tertarik untuk mengunjungi
tempat wisata yang ada di Indonesia karena Indonesia memiliki potensi pariwisata
yang baik dilihat dari keanekaragaman budaya, suku, bahasa, adat istiadat,
kesenian, dan potensi lain yang mendukung kegiatan pariwisata. Berikut ini
merupakan perkembangan kunjungan wisman pada tahun 2009 hingga tahun 2012
yang disajikan pada Tabel 1.1 berikut :
TABEL 1.1
PERKEMBANGAN WISATAWAN MANCANEGARA TAHUN 2009- 2012
TAHUN WISMAN
2009 6.323.730
2010 7.002.944
2011 7.649.731
2012 8.044.462
Sumber : BPS (diolah kembali oleh P2DSJ), 2013
Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa kunjungan wisman ke Indonesia dari tahun
2009 hingga tahun 2012 mengalami peningkatan yang cukup signifikan setiap
tahunnya. Dilihat dari tahun 2009 yang berjumlah 6.323.730, mengalami kenaikan
hingga mencapai 7.002.944 di tahun 2010, dan kembali mengalami kenaikan di
tahun 2011 mencapai 7.649.731, hingga akhirnya di tahun 2012 mencapai jumlah
oleh para wisatawan mancanegara. Dapat disimpulkan bahwa perkembangan
pariwisata di Indonesia sudang sangat berkembang.
Tidak hanya wisatawan mancanegara yang tertarik menikmati keindahana
berwisata di indonesia, wisatawan nusantara (wisnus) pun banyak yang berwisata
di negerinya sendiri karena keindahan wisata di Indonesi tidak kalah menarik
dengan keindahan wisata di negara lain, oleh sebab itu para wisatawan nusantara
tidak perlu jauh-jauh melakukan kegiatan wisata ke negara lain. Berikut ini
merupakan perkembangan kunjungan wisnus pada tahun 2009 hingga tahun 2012
yang disajikan pada Tabel 1.2 berikut :
TABEL 1.2
PERKEMBANGAN WISATAWAN NUSANTARA TAHUN 2009- 2012
TAHUN WISNUS
2009 119.944
2010 122.312
2011 128.000
2012 130.000
Sumber : BPS (diolah kembali oleh P2DSJ), 2013
Tabel 1.2 menunjukan bahwa kunjungan wisnus dari tahun 2009 hingga
tahun 2012 mengalami peningkatan yang cukup signifikan setiap tahunnya.
Dilihat dari tahun 2009 mencapai angka 119.944 ribu orang, mengalami kenaikan
hingga mencapai 122.312 ribu orang di tahun 2010, dan kembali mengalami
Okky Astari, 2014
Pengaruh Direct Marketing Terhadap Keputusan Menginap di Hotel Horison Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2012 mencapai 130.000 ribu orang. Terjadinya kenaikan yang signifikan
wisatawan nusantara ini menandakan perkembangan pariwisata di Indonesia
sudah cukup berkembang, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan
nusantara.
Jawa Barat adalah salah satu Provinsi di Indonesia yang memiliki banyak
objek wisata yang diminati oleh para wisatawan baik wisatawan mancanegara
maupun wisatawan nusantara. Kota bandung sebagai ibu kota Jawa Barat menjadi
salah satu kota yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan karena meiliki
banyak objek wisata, baik dari tempat wisata, wisata kuliner hingga wisata
belanja.
Sarana akomodasi seperti hotel, restauran, hingga alat transoptasi juga
sudah banyak tersedia di kota yang dijuluki sebagai kota kembang ini, sehingga
para wisatawan tidak perlu khawatir dengan akomodasi dan transportasi jika
mereka akan melakukan kegiatan wisata di Kota Bandung. Hotel adalah salah satu
sarana akomodasi yang sangat penting untuk menunjang kegiatan wisatawan yang
datang ke Kota Bandung. Banyaknya wisatawan yang melakukan wisata ke Kota
Bandung membuat para pengusaha menemukan peluang yang sangat baik untuk
membuka berbagai macam jenis usaha dengan berbondong-bondong membangun
tempat hiburan, restaurant, juga sarana akomodasi seperti penginapan.
Usaha perhotelan yang semakin berkembang menawarkan berbagai
perusahaan yang bergerak di bidang perhotelan di Bandung untuk secara aktif dan
kreatif berusaha memenuhi kebutuhan konsumennya, baik secara segi mutu, nilai,
maupun kepuasan konsumen. Persaingan tersebut ditunjukan dengan semakin
banyaknya hotel yang berdiri di Kota Bandung baik hotel melati maupun hotel
berbintang.
Hotel merupakan salah satu jenis akomodasi untuk menunjang
dilakukannya kegiatan pariwisata, oleh karena itu para wisatawan tidak perlu
merasa khawatir memikirkan tempat mereka bermalam jika mereka sedang
melakukan kegiatan wisata. Kota Bandung adalah salah satu kota yang memiliki
berbagai macam jenis hotel baik hotel melati maupun hotel berbintang. Berikut
Tabel 1.3 yang menunjukan jumlah hotel yang berada di Kota Bandung :
TABEL 1.3
PERKEMBANGAN TPK HOTEL BINTANG DI BANDUNG TAHUN 2009-2012
Tahun
Hotel Berbintang
Total
1 2 3 4 5
2009 10 15 26 15 6 73
2010 7 16 28 19 6 77
2011 9 18 29 22 6 84
2012 18 23 31 25 9 106
Sumber : Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung, 2013
Tabel 1.3 menunjukan bahwa jumlah hotel berbintang yang berada di Kota
Bandung dari tahun 2009 hingga tahun 2012 mengalami kenaikan baik dari hotel
Okky Astari, 2014
Pengaruh Direct Marketing Terhadap Keputusan Menginap di Hotel Horison Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memiliki 106 hotel berbintang, dengan klasifikasi 18 hotel untuk hotel bintang 1,
23 hotel untuk hotel bintang 2, 31 hotel untuk hotel bintang 3, 25 hotel untuk
hotel bintang 4, dan 9 hotel untuk hotel bintang 5.
Hotel dengan klasifikasi bintang 4 di Kota Bandung mengalami
peningkatan yang cukup tinggi. Dilihat dari tahun 2009 jumlah hotel bintang 4 di
Kota Bandung yang mencapai total 15 hotel, mengalami kenaikan di tahun 2010
hingga mencapai 19 hotel, dan kembali mengalami kenaikan hingga 22 hotel di
tahun 2011, hingga akhirnya mencapai total 25 hotel di tahun 2012 untuk
klasifikasi hotel bintang 4 di Kota Bandung, sehingga menyebabkan persaingan di
antara hotel bintang 4 yang ada di Kota Bandung. Hotel Horison adalah salah satu
hotel bintang 4 yang saat ini banyak diminati oleh para konsumen baik konsumen
yang menginap maupun konsumen yang akan mengadakan kegiatan meeting di
hotel tersebut. Berikut Gambar 1.1 yang menunjukan Market Share hotel bintang
4 yang ada di Kota Bandung :
GAMBAR 1.1
ACTUAL MARKET SHARE HOTEL HORISON BANDUNG DAN
PESAINGNYA TAHUN 2012
Gambar 1.1 menunjukan Hotel Horison memiliki market share yang
cukup baik, hal ini terlihat Hotel Horison menduduki peringkat ke 5 dengan nilai
6,79 diantara hotel-hotel bintang 4 pesaingnya yang memiliki produktivitas dan
jasa yang relatif sama namun menawarkan harga yang bersaing.
Saat ini hotel tidak hanya digunakan untuk para wisatawan yang ingin
melakukan kegiatan wisata saja, tetapi banyak juga hotel yang menyediakan
fasilitas meeting room, wedding package, dan wisuda. Hotel Horison Bandung
adalah salah satu hotel bintang 4 di Kota Bandung yang menyediakan fasilitas
tersebut untuk para tamunya sehingga tidak hanya tamu individu saja yang
menginap di Hotel Horison Bandung tetapi banyak juga tamu bisnis yang datang
untuk menginap di Hotel Horison Bandung.
Keputusan menginap pada sebuah hotel merupakan salah satu hal
terpenting yang dapat meningkatkan tingkat hunian dan juga dapat meningkatkan
pendapatan sebuah hotel. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi konsumen
memutuskan untuk menginap di sebuah hotel antara lain kualitas pelayanan,
fasilitas hotel, cara pemasaran sebuah hotel, dan produk yang ditawarkan.
Sebuah hotel dapat dikatakan berhasil apabila hotel tersebut memiliki
Okky Astari, 2014
Pengaruh Direct Marketing Terhadap Keputusan Menginap di Hotel Horison Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bagi sebuah hotel karena bila seorang tamu memutuskan menginap di hotel
tersebut itu tandanya tamu tersebut telah mempercayai hotel tersebut layak untuk
dihuni.
Membuat tamu memutuskan menginap dan menggunakan produk dari
hotel tersebut tidaklah mudah karena menanamkan rasa percaya di benak para
tamu memerlukan pemasaran yang baik, baik secara lisan maupun tulisan agar
para tamu tertarik dan memutuskan untuk menggunakan produk hotel tersebut.
Berikut Tabel 1.4 yang menunjukan tingkat hunian Hotel Horison Bandung :
TABEL 1.4
ROOM OCCUPANCY HOTEL HORISON BANDUNG
TAHUN 2009 – 2012
Tahun Persen (%) Target (%)
2009 66,94 68,00
2010 68,79 66,00
2011 70,32 68,00
2012 67,62 70,00
Sumber : Hotel Horison Bandung
Tabel 1.4 menunjukkan bahwa sejak tahun 2009 hingga tahun 2011 setiap
tahunnya tingkat hunian di Hotel Horison Bandung mengalami kenaikan yang
cukup signifikan, namun kenaikan tingkat hunian di tahun 2011 mengalami
penurunan sebesar 0,32 %, dimana pada tahun 2010 tingkat hunian mengalami
kenaikan sebesar 1,85 %. Di tahun 2012 tinggkat hunian kembali mengalami
penurunan sebesar 2,7 %.
Pada tahun 2009 tingkat hunian Hotel Horison Bandung sebesar 66,94 %
tahun 2010 Hotel Horison Bandung menurunkan target tingkat hunian menjadi
sebesar 66,00 %. Di tahun 2010 hingga 2011 Hotel Horison Bandung mengalami
kenaikan tingkat hunian hingga melebihi target yaitu sebesar 2,79 % untuk tahun
2010 dan 2,32 % untuk tahun 2011, namun tingkat hunian pada tahun 2012
mengalami penurunan sebesar 2,7 % sehingga tidak dapat mencapai target tingkat
hunian pada tahun 2012 yaitu sebesar 70,00 % yang hal tersebut berindikasi pada
pendapatan atau profit perusahaan yang menurun.
Salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan menginap di sebuah hotel
adalah promosi yang baik, sehingga dapat secara langsung meningkatkan tingkat
hunian di sebuah hotel. Promosi merupakan salah satu alat komunikasi pemasaran
untuk menyebarkan informasi, mempengaruhi, dan membujuk tamu untuk
mengetahui dan menggunakan hotel tersebut. Promosi memiliki delapan bauran
promosi yang biasa disebut dengan promotion mix yaitu advertaising, personal
selling, sales promotion, publik relation, event and experiences, interactive
marketing, word of mouth, dan direct marketing.
Tamu yang menginap di Hotel Horison Bandung tidak hanya tamu
individu saja tetapi sudah banyak didominasi oleh tamu bisnis, karena Hotel
Horison Bandung menyediakan meeting room untuk para tamu bisnis yang ingin
melakukan kegiatan meeting di hotel tersebut, secara tidak langsung tingkat
hunian di hotel tersebut meningkat karena sebagian besar tamu yang sudah pernah
Okky Astari, 2014
Pengaruh Direct Marketing Terhadap Keputusan Menginap di Hotel Horison Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sehingga apabila tamu ingin menginap di hotel tersebut baik akan mengadakan
meeting atau tidak mereka sudah memiliki contract corporate rate khusus di hotel
tersebut sehingga tamu tersebut dapat dikatakan tamu bisnis. Berikut ini
merupakan segmentasi tamu Hotel Horison Bandung pada tahun 2010 hingga
tahun 2012 yang disajikan pada Gambar 1.2 berikut :
Sumber : Hotel Horison Bandung
GAMBAR 1.2
SEGMENTASI TAMU HOTEL HORISON BANDUNG TAHUN 2010 – SAAT INI
Gambar 1.2 di atas menunjukan tamu yang meningap di Hotel Horison
Bandung dari tahun 2010 hingga tahun 2012 didominasi oleh tamu bisnis
sebanyak 65,78 % dan sisanya tamu individu sebanyak 34,22 %. Dapat
disimpulkan bahwa tamu yang menginap di Hotel Horison Bandung didominasi
oleh tamu bisnis.
Setiap hotel memiliki segmentasi tamu yang berbeda-beda untuk dapat
meningkatkan tingkat hunian suatu hotel sehingga dapat meningkatkan profit
hotel tersebut. Hotel Horison Bandung yang didominasi oleh tamu bisnis
diharapkan dapat meraih atau meningkatkan profit perusahaan melalui tamu bisnis 65%
35%
Segmentasi Tamu
Tamu Bisnis
yang menginap di hotel tersebut. Berikut Tabel 1.5 yang menunjukan tingkat
hunian tamu bisnis Hotel Horison Bandung :
TABEL 1.5
ROOM OCCUPANCY TAMU BISNIS
HOTEL HORISON BANDUNG TAHUN 2010 -2012
Tahun Persen (%)
2009 66,83
2010 67,19
2011 68,72
2012 60,39
Sumber : Hotel Horison Bandung
Tabel 1.5 menunjukan bahwa sejak tahun 2009 hingga tahun 2011 setiap
tahunnya tingkat hunian tamu bisnis Hotel Horison Bandung mengalami kenaikan
yang cukup signifikan. Pada tahun 2009 hingga tahun 2010 tingkat hunian tamu
bisnis Hotel Horison Bandung mengalami kenaikan sebesar 0,36 %, kemudian di
tahun 2010 hingga tahun 2011 kembali mengalami kenaikan sebesar 1,53 %,
namun pada tahun 2012 tingkat hunian tamu bisnis Hotel Horison Bandung
mengalami penurunan sebesar 8,33 %. Hal tersebut merupakan masalah bagi
pihak hotel yang apabila dibiarkan dan tidak diatasi dengan strategi yang tepat
akan berpengaruh terhadap penurunan tamu bisnis yang menginap di Hotel
Horison Bandung, yang hal tersebut berindikasi pada pendapatan atau profit
perusahaan yang menurun.
Penurunan tingkat hunian tamu bisnis tersebut disebabkan oleh beberapa
Okky Astari, 2014
Pengaruh Direct Marketing Terhadap Keputusan Menginap di Hotel Horison Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menyediakan fasilitas yang sama dengan harga yang relatif lebih murah. Melihat
fenomena-fenomena yang terjadi saat ini pihak manajemen Hotel Horison
Bandung khususnya departemen sales & marketing berupaya meningkatkan
tingkat hunian kamar dengan melakukan beberapa strategi pemasaran, antara lain
advertaising, personal selling, sales promotion, publik relation, dan direct
marketing, namun Hotel Horison Bandung lebih memfokuskan direct marketing
sebagai salah satu strategi untuk memasarkan produk dan jasa hotel tersebut
kepada segmen tamu bisnis guna meningkatkan tingkat hunian di Hotel Horison
Bandung.
Program direct marketing dirasa cocok digunakan oleh sebuah perusahaan
khususnya di bidang perhotelan untuk menarik para tamu terutama tamu bisnis
untuk menginap di hotel tersebut. Program direct marketing merupakan strategi
pemasaran yang salah satu cara untuk menarik konsumen dengan menggunakan
database sebagai media pendukung, oleh karena itu program direct marketing
lebih cocok untuk segmen tamu bisnis.
Strategi pemasaran yang digunakan pada sebuah perusahaan khususnya
hotel memiliki peranan yang sangat penting. Hotel harus dapat memberikan
informasi kepada para konsumen mengenai berbagai hal tentang hotel yang
bersangkutan mulai dari fasilitas yang dimiliki, room rate, lokasi hotel, hingga
akan tertarik dan memutuskan menginap dan menggunakan produk dari hotel
tersebut.
Perkembangan jaman yang begitu pesat membuat perkembangan teknologi
pun menjadi semakin canggih sehingga terjadinya perubahan bentuk pemasaran
ke arah yang lebih modern. Pemasaran yang tadinya hanya melalui media iklan
dan tatap muka kini beralih menggunakan berbagai media teknologi yang
dianggap lebih efektif dan efisien untuk memperkenalkan suatu produk dan jasa
langsung kepada target sasaran. Direct marketing merupakan salah satu cara
memasaran sebuah produk atau jasa secara langsung kepada calon tamu sasaran
dengan menggunakan teknologi sebagai salah satu alat untuk memasarkan produk
dan jasa secara efektif dan efisien tanpa mengeluarkan budget yang besar, untuk
menarik tamu sasaran tersebut sehingga tertarik melakukan aktifitas mereka, salah
satunya untuk menginap di hotel tersebut.
Hotel Horison Bandung merupakan salah satu hotel yang menggunakan
program direct marketing sebagai salah satu cara memasarkan produk dan jasa di
hotel tersebut. Hotel Horison Bandung menggunakan sistem promosi direct
marketing yang diharapkan dapat menghemat dan menekan biaya agar budget
promosi yang dikeluarkan oleh Hotel Horison Bandung tidak terlalu besar dan
dapat digunakan atau dialihkan untuk biaya operasional lain yang lebih penting
Okky Astari, 2014
Pengaruh Direct Marketing Terhadap Keputusan Menginap di Hotel Horison Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hotel Horison Bandung, sehingga dapat menarik para konsumen untuk
memutuskan menginap di Hotel Horison Bandung.
Program Direct Marketing yang dilakukan oleh Hotel Horison Bandung
adalah interface seperti melakukan kegiatan sales call, online advertising seperti
membuat web yang berisi tawaran produk dan jasa sehingga memudahkan para
konsumen untuk mengetahui informasi mengenai Hotel Horison Bandung, email
campaigns dengan cara mengirimkan corporate rate dan surat penawaran
langsung kepada setiap perusahaan melalui email, social media seperti
mempromosikan Hotel Horison Bandung melalui social network seperti
facebook, twitter, dan blackberry messenger. Kegiatan ini diharapkan efektif dan
efesien baik dari segi waktu dan biaya bagi sebuah hotel untuk menjaga hubungan
baik dengan para konsumen agar tetap menggunakan hotel tersebut.
Adrian Palmer (2009: 162) menyatakan bahwa “ Pemasaran langsung
adalah suatu alat yang ampuh pada saat biaya komunikasi rendah untuk
berhubungan langsung dengan ribuan atau jutaan individu pelanggan dengan cara
atau melalui penggunaan perantara”. Berdasarkan latar belakan di atas maka perlu
diadakan suatu penelitian mengenai : “PENGARUH DIRECT MARKETING
TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI HOTEL HORISON
BANDUNG”.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian
adalah sebagai beriku :
1. Bagaimana Direct Marketing di Hotel Horison Bandung
2. Bagaimana keputusan menginap di Hotel Horison Bandung
3. Bagaimana pengaruh Direct Marketing terhadap keputusan menginap di
Hotel Horison Bandung
1.3Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini untuk
memperoleh temuan tentang :
1. Direct Marketing pada Hotel Horison Bandung
2. Keputusan menginap di Hotel Horison Bandung
3. Direct Marketing terhadap keputusan menginap di Hotel Horison Bandung
1.4Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian diharapkan dapat memperluas kajian ilmu managemen
pemasaran khususnya di bidang perhotelan mengenai direct marketing dan
keputusan menginap dan dapat bermanfaat dan diterapkan secara langsung oleh
peneliti untuk memajukan industri pariwisata.
Okky Astari, 2014
Pengaruh Direct Marketing Terhadap Keputusan Menginap di Hotel Horison Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
kepada pihak managemen hotel tersebut khususnya untuk menciptakan keputusan
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian
Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas atau independent variable
adalah direct marketing yang memiliki empat sub variable yaitu interface, online
advertising, email campaigns, social media. Kemudian objek penelitian yang
menjadi variabel terkait atau dependent variable adalah keputusan menginap.
Objek yang dijadikan responden adalah tamu bisnis yang menginap di
Hotel Horison Bandung. Berdasarkan objek penelitian tersebut dapat dianalisis
mengenai peningkatan keputusan menginap tamu bisnis hotel Horison Bandung
melalui program direct marketing. Berdasarkan variabel-variabel tersebut maka
akan diadakan penelitian mengenai pengaruh direct marketing terhadap keputusan
menginap di hotel Horison Bandung.
Penelitian ini menggunakan metode pengembangan cross sectional karena
informasi dari sebagian populasi dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara
empirik dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi
terhadap objek yang sedang diteliti. Selain itu, dikarenakan penelitian ini
dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun. Metode ini diharapkan
peneliti dapat menggunakan dan mengkaji seberapa besar pengaruh program
Okky Astari, 2014
Pengaruh Direct Marketing Terhadap Keputusan Menginap di Hotel Horison Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan
Menurut Sugiyono (2012:2) metode penelitian pada dasarnya merupakan
cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti maka jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut Sugiyono (2012:35)
mengemukakan bahwa metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang
dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih
tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara variabel satu dengan
yang lain. Melalui penelitian deskriptif ini, maka dapat diperoleh gambaran
mengenai direct marketing sebagai variabel bebas dan keputusan menginap
sebagai variabel terikat pada hotel Horison Bandung.
Sugiyono (2012:36) mengatakan bahwa penelitian verifikatif pada
dasarnya ingin menguji kebenaran dari sebuah hipotesis yang dilaksanakan
melalui pengumpulan data di lapangan. Dalam hal ini penelitian verifikatif ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh direct marketing yang dilakukan oleh hotel
Horison Bandung terhadap keputusan menginap. Berdasarkan jenis penelitian
yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif maka metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah survey explanatory.
Kerlinger yang dikutip dari buku Sugiyono (2010:7) mengungkapkan
besar maupun kecil tetapi data yang dipelajari adalah data dari sample yang
diambil dari populasi tersebut sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif,
distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologi maupun psikologi.
Sugiyono (2012:6) mengungkapkan bahwa metode survey digunakan
untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi
peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan
mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya (perlakuan
tidak seperti dalam eksperimen).
Pada penelitian yang menggunakan metode informasi dari sebagian
populasi dikumpulkan langsung di tempat kejadian dengan tujuan untuk
mengetahui pendapat dari sebagian populasi mengenai objek yang sedang diteliti.
3.2.2 Operasional Variabel
Variabel yang diteliti pada penelitian ini adalah Direct Marketing (X)
sebagai variabel bebas yang memiliki empat indikator yaitu interface(X1),online
advertising(X2), email campaigns(X3), social media(X4),serta Keputusan
Menginap (Y) sebagai variabel terikat yang memiliki beberapa indikator
yaituproduct choice, brand choice, dealer choice, purchase timing, purchase
amount, dan payment method.
Menurut Hermawan (2006:118) mengatakan bahwa “operasional variabel
adalah bagaimana cara kita mengukur variabel yang telah dijelaskan secara rinci
Okky Astari, 2014
Pengaruh Direct Marketing Terhadap Keputusan Menginap di Hotel Horison Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dapat penjabaran konsep melalui operasional variabel.Sugiyono (2008:113)
mengungkapkan bahwa yang dimaksud dengan operasionalisasi variabel adalah
bagaimana cara kita mengukur suatu variabel, untuk mengetahui apa yang
menjadi konsep teoritis dan konsep analisis, maka perlu adanya penjabaran
konsep melalui operasional variabel.
Pengoprasian variabel dari kedua variabel yang dijadikan objek pada
penelitian ini menggunakan skala ordinal. Oprasionalisasi variabel penelitian
disajikan pada Tabel 3.1 berikut :
Okky Astari, 2014
Pengaruh Direct Marketing Terhadap Keputusan Menginap di Hotel Horison Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Okky Astari, 2014
Pengaruh Direct Marketing Terhadap Keputusan Menginap di Hotel Horison Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel Sub
Okky Astari, 2014
Pengaruh Direct Marketing Terhadap Keputusan Menginap di Hotel Horison Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Okky Astari, 2014
Pengaruh Direct Marketing Terhadap Keputusan Menginap di Hotel Horison Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel Sub
Sumber : Pengolahan Data Oleh Peneliti
3.2.3 Jenis dan Sumber Data
Sumber data adalah segala informasi yang diperlukan untuk melakukan
menjadi dua yaitu data yang didapatkan secara langsung (data primer) dan data
yang didapatkan secara tidak langsung (data sekunder).
Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data, dan data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau
dokumen (Sugiyono, 2012:137).
Menurut Hermawan (2006:168) berdasarkan sumbernya data dibedakan
menjadi dua yaitu :
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang dikumpulkan secara langsung oleh
peneliti untuk menjawab masalah atau tujuan penelitian yang dilakukan
dalam penelitian exploratif, deskriptif, maupun kausal dengan
menggunakan metode pengumpulan data berupa survey ataupun observasi.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan struktur data historis mengenai
variabel-variabel yang telah dikumpulkan dan dihimpun sebelumnya oleh pihak
lain. Sumber data sekunder bisa diperoleh dari dalam suatu perusahaan
(sumber internal), berbagai internet, website, perpustakaan umum, maupun
lembaga pendidikan.
Untuk lebih jelas asal data yang dikumpulkan dalam penelitian ini
disajikan pada Tabel 3.2 berikut ini :
Okky Astari, 2014
Pengaruh Direct Marketing Terhadap Keputusan Menginap di Hotel Horison Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
JENIS DAN SUMBER DATA
No Jenis Data Jenis Data Sumber Data
1. Profil perusahaan, Struktur Organisasi
Primer Hotel Horison
Bandung
2. Room Ocuupancy Primer Hotel Horison
Bandung
3. Segmentasi Tamu Primer Hotel Horison
Bandung
4. Market Share Primer Hotel Horison
Bandung
5. Profil Hotel Horison Bandung Primer Hotel Horison
Bandung Sumber : Pengolahan Data Oleh Peneliti
3.2.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 3.2.4.1 Populasi
Penelitian yang dilakukan melalui pengumpulan data dan analisis, langkah
utama yang harus dilakukan adalah menentukan suatu populasi. Menurut
Sugiyono (2012:80) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek
atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Menurut Arikunto (2009:208) “Populasi merupakan keseluruhan subjek
peneliti, yaitu semua elemen dalam wilayah peneliti”. Pada langkah awal seorang
peneliti harus menentukan terlebih dahulu sasaran populasinya agar sesuai dengan
yang diteliti oleh peneliti, itu yang disebut dengan populasi sasaran.
Berdasarkan beberapa pengertian populasi di atas maka populasi dari
Tingkat hunian tamu bisnis yang menginap di Hotel Horison Bandung pada tahun
2012 yaitu sebesar 21.426.
3.2.4.2 Sampel
Dalam sebuah penelitian seorang peneliti tidak mungkin mengambil
semua populasi yang mereka teliti, itu semua karena keterbatasan waktu, biaya
dan faktor lainnya dan agar lebih efektif dan efesien dalam waktu yang digunakan
dalam mengadakan sebuah penelitian, oleh sebab itu peneliti diperkenankan
mengambil sebagian objek dari populasi untuk dijadikan bahan penelitian, itu
yang disebut dengan sampel.
Menurut Sugiyono (2012:81) mengatakan bahwa sampel adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan
menurut Arikunto (2009:109) sampel adalah sebagian dari populasi yang mampu
mewakili keseluruhan dari populasi.
Untuk memperoleh sampel yang refresentatif dari populasi, maka setiap
subjek dari populasi diharapkan memiliki peluang yang sama untuk menjadi
sampel. Menurut Umar (2008:59), mengemukakan bahwa untuk menghitung
besarnya ukuran sampel dapat dilakukan dengan menggunakan teknik slovin
dengan rumus sebagai berikut :
n
=
Okky Astari, 2014
Pengaruh Direct Marketing Terhadap Keputusan Menginap di Hotel Horison Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi e = Taraf Kesalahan
Berdasarkan rumus diatas, maka ukuran sampel dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
n
=
n= 99,53
Jadi jumlah sampel yang harus diteliti sebanyak 99,53 dibulatkan menjadi
100 orang responden dari jumlah 21.426 tamu bisnis yang menginap di Hotel
Horison Bandung pada tahun 2012. Tamu bisnis yang menginap di Hotel Horison
Bandung terbagi menjadi dua jenis yaitu corporate dan goverment. Berikut
perhitungan klasifikasi tamu bisnis yang menginap di Hotel Horison Bandung
berdasarkan jenis tamu bisnis :
Corporate 21.426 x 64% = 13.713
Goverment 21.426 x 36% = 7.717
Dari jumlah klasifikasi tamu bisnis yang menginap di Hotel Horison
Bandung tersebut, dapat dilihat tamu bisnis yang menginap di Hotel Horison
Bandung didominasi oleh tamu bisnis yang berasal dari corporate dengan
presentase sebesar 64% atau dengan jumlah 13.713 orang. Tamu bisnis yang
berasal dari goverment memperoleh presentase sebesar 36% atau dengan jumlah
7.717 orang. Terlihat bahwa tamu bisnis yang menginap di Hotel Horison
3.2.4.3 Teknik Sampling
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel untuk
menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian sehingga dapat
diperoleh karakteristik perkiraan. Sugiyono (2012:81) menjelaskan bahwa teknik
sampel adalah merupakan teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel
yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang
digunakan. Teknik sampling pada data dapat dikelompokan menjadi dua yaitu
probability sampling dan nonprobability sampling. Probability sampling meliputi
simple random, proportionate strativied random, disproportionate strativied
random, dan area random. Sedangkan nonprobability sampling meliputi sampling
sistematis, sampling kuota, aksidental, sampling jenuh, dan snow ball sampling.
Dalam penelitian ini menggunakan teknik Stratified Random Sampling,
karena responden yang dijadikan sampel bersifat heterogen sehingga dapat
menghasilkan sampel yang refresentatif Stratified Random Sampling adalah
teknik pengambilan sampel secara random dengan terlebih dahulu memisahkan
elemen-elemen populasi yaitu perusahaan-peruusahaan, keluarga, ataupun
perorangan dalam kelompok-kelompok yang tidak overlopping yang disebut
strata.
Dengan menggunakan teknik Stratified Random Sampling peneliti dapat
dengan mudah menarik objek untuk dijadikan sampel, sehingga akan lebih mudah
melakukan penelitian dan hasilnya pun akan semakin lebih baik, pasti, dan lebih
Okky Astari, 2014
Pengaruh Direct Marketing Terhadap Keputusan Menginap di Hotel Horison Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dianggap homogen. Peneliti memberikan hak yang sama kepada setiap subjek
untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel.
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan suatu proses pengadaan data untuk
kepentingan penelitian. Data yang dikumpulkan digunakan untuk hipotesis yang
telah dirumuskan. Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah :
1. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data secara langsung yang
dilakukan peneliti kepada pihak hotel Horison Bandung untuk mengetahui
data hotel seperti profil hotel, data occupancy, market share, program
direct marketing apa saja yang digunakan hotel tersebut.
2. Observasi
Observasi dilakukan dengan meninjau dan melakukan pengamatan secara
langsung terhadap Hotel Horison Bandung khususnya mengenai program
direct marketing yang dilakukan oleh pihak hotel tersebut kepada para
tamu yang akan memutuskan menginap di hotel tersebut.
3. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberikan
karakteristik responden, pengalaman responden, program direct marketing
yang dilakukan hotel tersebut, dan keputusan menginap para tamu di hotel
Horison Bandung.
4. Study Literatur
Study literatur merupakan teknik pengumpulan data dengan cara study ke
beberaa perpustakaan, referensi buku, koran, artikel yang dianggap relevan
dan guna memperoleh informasi-informasi yang berhubungan dengan
penelitian yaitu direct marketing dan keputusan menginap tamu hotel.
3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Mengingat pengumpulan data menggunakan teknik pengumpulan data
melalui kuesioner, maka langkah selanjutnya dengan mengolah data tersebut
sehingga dapat diketahui apakah ada keterkaitan antara variabel X (direct
marketing) dengan variabel Y (keputusan menginap).
3.2.6.1 Hasil Pengujian Validitas
Menurut Sugiyono (2012:121) valid adalah bila terdapatkesamaan antara
data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang
diteliti. Menurut Arikunto (2009:145) suatu instrumen yang valid atau sahih
mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang berarti
Okky Astari, 2014
Pengaruh Direct Marketing Terhadap Keputusan Menginap di Hotel Horison Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tipe validitas yang digunakan adalah validitas konstruk yang menentukan
validitas dengan cara mengkorelasikan antar skor yang diperoleh dari
masing-masing item dari pertanyaan dengan skor totalnya. Skor total ini merupakan nilai
yang diperoleh dari penjumlahan semua skor item. Berdasarkan ukuran statistik
bila ternyata skor semua item yang disusun berdasarkan dimensi konsep
berkorelasi dengan skor totalnya, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut
mempunyai validitas. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung
kevalidan dari suatu instrument adalah rumus teknik korelasi product moment
sebagai berikut :
=
√{ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }Sugiyono(2012:183)Keterangan :
r1 : Koofesien validitas yang dicari
X : Skor yang diperoleh subjek dalam setiap item Y : Skor total yang diperoleh subjek dari seluruh item
∑X: Jumlah skor dalam distribusi X yang berskala Ordinal Scale ∑Y: Jumlah skor dalam distribusi Y yang berskala Ordinal Scale ∑X2 : Jumlah kuardat masing-masing skor X
∑Y2 : Jumlah kuardat masing-masing skor Y n : Banyaknya responden
Untuk mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi
menurut Sugiyono (2012:184)dapat dilihat pada Tabel 3.3 sebagai berikut :
TABEL 3.3
INTERPRETASI BESARNYA KOOFISIEN KORELASI
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0.00 -0.199 Sangat Rendah
0.20 - 0.399 Rendah
0.40 - 0.599 Sedang
0.80 -1.00 Sangat Kuat Sumber : Sugiyono (2012:184)
Keputusan pengujian validitas konsumen adalah sebagai berikut :
1. Item penelitian yang diteliti dikatakan valid jika rhitung> rtabel
2. Item penelitian yang diteliti dikatakan tidak valid jika rhitung< rtabel
Sedangkan pengujian keberartian koofisien korelasi (t) dilakukan dengan
taraf signifikan 10%. Rumus uji t yang digunakan sebagai berikut :
Perhitungan validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan program
SPSS 20 for windows. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan alat bantu
software komputer program SPSS (Statiscal product for Service Solution) v.20 for
windows. Berikut Tabel 3.4 adalah data hasil pengujian validitas dari item
pertanyaan yang diajukan 30 responden.
TABEL 3.4
HASIL UJI VALIDITAS (DIRECT MARKETING DAN KEPUTUSAN MENGINAP) INSTRUMEN PENELITIAN
No Pertanyaan r Hitung
Direct Marketing
Signifikansi Taraf Signifikansi
t Tabel Keterangan
A Interface 1 Informasi yang
disampaikan mengenai produk dan jasa yang ditawarkan
0.912 0.000 0.05 0.3061 Valid
2 Penguasaan produk dan jasa yang ditawarkan oleh sales person
0.962 0.000 0.05 0.3061 Valid
Okky Astari, 2014
Pengaruh Direct Marketing Terhadap Keputusan Menginap di Hotel Horison Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Okky Astari, 2014
Pengaruh Direct Marketing Terhadap Keputusan Menginap di Hotel Horison Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
jasa melalui
T tabel Keterangan
Bandung
12 Intensitas tamu dalam
Okky Astari, 2014
Pengaruh Direct Marketing Terhadap Keputusan Menginap di Hotel Horison Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menginap 13 Intensitas tamu
dalam
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013
Berdasarkan hasil pengolahan pada Tabel 3.4, pengukuran validitas pada
14 item pertanyaan untuk variabel direct marketing maupun variabel keputusan
menginap tamu bisnis dinyatakan seluruh item pertanyaan valid dikarenakan nilai
signifikansi yang didapat lebih kecil dibandingkan dengan taraf signifikansiyaitu
0,05. Hal ini menyatakan bahwa instrumen penelitian tersebut mempunyai
validitas dan dapat digunakan sebagai alat ukur yang benar.
3.2.6.2 Hasil Pengujian Reliabilitas
Pengujian Reliabilitas merupakan suatu ukuran yang menunjukan bahwa
suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabel menurut
Arikunto (2009:153) artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Reliabilitas
adalah suatu nilai yang menunjukan konsistensi suatu alat pengukur di dalam
mengukur gejala yang sama. Sedangkan menurut Sugiyono (2012:121)
Reliabilitas adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur
objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Cronbach
Alpha yaitu:
r
11=
(
∑
)
(Husain Umar, 2008:170)
Okky Astari, 2014
Pengaruh Direct Marketing Terhadap Keputusan Menginap di Hotel Horison Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
r11 : Reliabilitas Instrument k : Banyaknya butir pertanyaan
: Varians total
∑ : Jumlah varian butir tiap pertanyaan
Jumlah varian butir dapat dicari dengan cara mencari nilai varian tiap
butir, kemudian jumlahkan, seperti berikut ini:
∑ (∑ ) (Husain Umar, 2008:170)
Keputusan uji reliabelitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Jika koefisien internal seluruh item (r i ) ≥ rtabel dengan tingkat signifikasi
10% maka item pertanyaan dikatakan reliabel.
2. Jika koefisien internal seluruh item (r t ) < rtabel dengan tingkat signifikasi
10% maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel.
Perhitungan validitas dan reliabilitas pertanyaan dilakukan dengan bantuan
program aplikasi SPSS v.20 for window, hal ini dikarenakan co masing-masing
variabel lebih besar dibandingkan dengan koefisien alpha cronbach yang bernilai
0.700 Koefisien Alpha cronbach (Cσ) merupakan statistik paling umum yang
digunakan untuk menguji realibilitas suatu instrumen. Berikut tabel uji reliabilitas
instrumen penelitian:
TABEL 3.5
No Variabel r hitung (Alpha Cronbach)
r tabel Keterangan
1 Direct
Marketing
0.937 0.700 Reliabel
2 Keputusan
Menginap
0.937 0.700 Reliabel
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013
Berdasarkan Tabel 3.5 dapat diketahui bahwa hasil tingkat reliability pada
penelitian ini, untuk direct marketing yaitu sebesar 0.937 dan untuk keputusan
menginap yaitu sebesar 0.937 maka penelitian ini dapat dipercaya karena tingkat
realibility lebih besar dari 0.700.
3.2.7 Rancangan Analisis Data
3.2.7.1 Rancangan Analisis Data Deskriptif
Pada sebuah penelitian perlu diadakan analisis, dalam penelitian ini
digunakan dua jenis analisis yaitu analisis deskriptif khususnya bagi variabel yang
bersifat kualitatif dan analisa kualitatif berupa penguji hipotesis dengan
menggunakan uji statistik. Analisis deskriptif digunakan untuk melihat faktor
penyebab sedangkan analisis kuantitatif menitik beratkan dalam pengungkapan
prilaku variabel penelitian. Dengan menggunakan kombinasi metode analisis
tersebut dapat diperoleh generalisasi yang bersifat komperhensip.
Analisis deskriptif dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Analisis Deskriptif Variabel X (Direct Marketing)
Okky Astari, 2014
Pengaruh Direct Marketing Terhadap Keputusan Menginap di Hotel Horison Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.2.7.2 Rancangan Analisis Data Verifikatif
Berdasarkan variabel yang terdapat dalam penelitian yaitu memberikan
data mengenai pengaruh direct marketing terhadap keputusan menginap hotel
Horison Bandung. Adapun yang menjadi variabel X yaitu direct marketing dan
variabel Y yaitu keputusan menginap.
Langkah terakhir dari penelitian ini adalah pengujian hipotesis. Teknik
analisis dalam penelitian ini adalah analisis jalur (path analysis). Analisis yang
digunakan menentukan besarnya pengaruh variable independent (X) yaitu direct
marketing terhadap variable dependent (Y) yaitu keputusan menginap. Hipotesis
tersebut digambarkan pada paradigma sebagai berikut :
GAMBAR 3.1
Struktur Kausal Antara X dan Y
Keterangan :
X : Variabel Program Direct Marketing Y : Variabel Keputusan Menginap
Struktur hubungan di atas menunjukan bahwa adanya hubungan antara
direct marketing terhadap keputusan menginap. Selain terdapat variabel lain yang
mempengaruhi hubungan antara X (direct marketing) dan Y (keputusan
menginap) yaitu variabel residu dan dilambangkan dengan , namunpada penelitian
ini variabel tersebut tidak diperhatikan.
Diagram hipotesis di atas diterjemahkan ke dalam beberapa sub hipotesis
yang menyatakan pengaruh sub variable independent terhadap variable dependent
seperti dapat dilihat pada Gambar 3.2 berikut :
GAMBAR 3.2
DIAGRAM JALUR SUB STRUKTUR SUB HIPOTESIS
Keterangan :
X :Direct Marketing X1 :Interface
X2 :Online Advertising X3 :Email Campaigns X4 :Social Media Y :KeputusanMenginap
ε : epsilon (variabel lain yang tidak diteliti)
1. Menghitung matriks korelasi antar variabel bebas
Okky Astari, 2014
Pengaruh Direct Marketing Terhadap Keputusan Menginap di Hotel Horison Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
R = 1 rX2X1 rX3X1 rX4X1 1 rX3X2 rX4X2 1 rX4X3 1 Identifikasi persamaan sub struktur hipotesis
2. menghitung matriks invers korelasi
R-1 = X1 X1.2 X1.3 X1.4 C1.1 C1.2 C1.3 C1.4 C2.2 C2.3 C2.4 C3.3 C3.4 C4.4
3. menghitung semua koofisieen jalur melalui rumus X1 X2 X3 X4
Pyx1 C1.1 C1.2 C1.3 C1.4 rYX1 Pyx2 C1.2 C1.3 C1.4 rYX2 Pyx3 C1.3 C1.4 rYX3 Pyx4 C1.4 rYX4
4. Hitung R2Y (X1X2X3X4) yaitu koefisien yang menyatakan determinasi total X1X2X3X4 terhadap Y yang menggunakan rumus
R2Y (X1……….X4)=(PYX1……..PYX4) ryx1
ryx4
5. Menguji pengaruh langsung maupun tidak langsung dari setiap variabel
Pengaruh X1 terhadap Y
a. Pengaruh langsung melalui =PYX1 . PYX1
b. Pengaruh X2 terhadap Y
Pengaruh langsung melalui =PYX2 . PYX2
Pengaruh tidak langsung melalui (X1.2) =PYX2 . rX2X1 . PYX1 Pengaruh tidak langsung melalui (X1.3) =PYX2 . rX2X3 . PYX3 Pengaruh tidak langsung melalui (X1.4) =PYX2 . rX2X4 . PYX4+ Pengaruh total (X1) terhadap (Y) ………. c. Pengaruh X3 terhadap Y
Pengaruh langsung melalui =PYX3 . PYX3
Pengaruh tidak langsung melalui (X1.2) =PYX3 . rX3X1 . PYX1 Pengaruh tidak langsung melalui (X1.3) =PYX3 . rX3X2 . PYX2 Pengaruh tidak langsung melalui (X1.4) =PYX3 . rX3X4 . PYX4+ Pengaruh total (X1) terhadap (Y) ………. d. Pengaruh X4 terhadap Y
Pengaruh langsung melalui =PYX4 . PYX4
Pengaruh tidak langsung melalui (X1.2) =PYX4 . rX4X1 . PYX1 Pengaruh tidak langsung melalui (X1.3) =PYX4 . rX4X2 . PYX2 Pengaruh tidak langsung melalui (X1.4) =PYX4 . rX4X3 . PYX3+ Pengaruh total (X1) terhadap (Y) ……….
6. Menghitung variabel lain () dengan rumus sebagai berikut:
P Y =√ )
7. Keputusan penerimaan atau penolakan Ho
Rumus hipotesis operasional :
Ho : PYX1=PYX2=PYX3=PYX4=0
Hi : Sekurang-kurangnya ada sebuah PPYXi#0,i=1,2,3, dan 4
Untuk menentukan apakah Ho ditolak atau Hi diterima maka bandingkan
thitung dengan ttabel dengan degree of freedom (df=N-2) dan lefel of
signifikan sebesar 10%
Statistik uji yang digunakan :