• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

NO DAFTAR FPIPS 4805 / UN.40.4.2 / PL/ 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR

DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Geografi

oleh :

MUHAMMAD ADI PRIYATNA

NIM. 1104318

DEPARTEMEN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR

DI PERKOTAAN CIANJUR

Oleh :

Muhammad Adi Priyatna

1104318

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

©Muhammad Adi Priyatna 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang

(3)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu \

MUHAMMAD ADI PRIYATNA

NIM. 1104318

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR

DI PERKOTAAN CIANJUR

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :

PEMBIMBING 1

Prof. Dr. R. Gurniwan Kamil P, M.Si

NIP. 19610 323 198603 1 002

DOSEN PEMBIMBING 2

Bagja Waluya, M.Pd

NIP. 19721 024 200112 1 001

Mengetahui,

Ketua Departemen Geografi

(4)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

(5)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR

DI PERKOTAAN CIANJUR

ABSTRAK

Muhammad Adi Priyatna (1104318)

Pembimbing I : Prof. Dr. Gurniwan Kamil Pasha, M.Si Pembimbing 2 : Bagja Waluya, M.Pd

Perencanaan wilayah sangat diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan yang akan mendukung perkembangan suatu wilayah. Perkembangan wilayah ditandai dengan bertambahnya jumlah infrastuktur untuk memfasilitasi kegiatan penduduk. Ketersediaan infrastuktur harus sesuai dengan kebutuhan agar bisa dimanfaatkan secara optimal oleh penduduk. Tujuan penelitian ini aadalah mengidentifikasi tingkat ketersediaan infrastuktur dan pemanfaatannya oleh penduduk di kawasan perkotaan Cianjur yang meliputi ketersediaan utilitas umum, prasarana lingkungan dan sarana lingkungan. Metode penelitian menggunakan Metode analisis skalogram Guntzman untuk menghitung tingkat ketersediaan infrastuktur dan analisis persentase untuk menghitung pemanfaatan infrastuktur . Penelitian ini dilaksanakan di tiga wilayah sampel berdasarkan kategori jumlah penduduk tinggi, sedang, dan rendah, yang meliputi Kelurahan Pamoyanan, Desa Limbangansari, dan Desa Babakankaret. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan utilitas umum sudah memenuhi kebutuhan sesuai dengan standar minimal pelayanan, serta terdapat perbedaan tingkat ketersediaan utilitas umum, Kelurahan Pamoyanan mempunyai tingkat ketersediaan infrastuktur yang paling tinggi. Ketersediaan prasarana lingkungan secara umum sudah terpenuhi untuk sarana jalan dan drainase dan tidak memenuhi kebutuhan untuk sarana persampahan, ketersediaan prasarana lingkungan tertinggi terdapat di Desa Limbangansari. Ketersediaan sarana lingkungan sudah memenuhi kebutuhan khususnya sarana niaga, kesehatan dan sarana pelayanan umum dan belum memenuhi untuk sarana pendidikan dan sarana ruang terbuka hijau. Pemanfaatan infrastuktur yang tinggi terdapat pada sarana air bersih (PDAM), sarana jalan (jalan kota ), dan sarana kesehatan (Puskesmas), pemanfaatan infrastuktur yang rendah terdapat pada pemanfaatan sarana Ruang Terbuka Hijau ( Taman Kota dan Taman Kecamatan). Pemerintah perlu memperhatikan persebaran infrastuktur supaya tidak terpusat di suatu wilayah tertentu untuk menghindari masalah seperti konsentrasi dan kepadatan penduduk yang tinggi dan kemacetan lalu lintas.

(6)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

(7)

3

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

THE AVAILABILITY AND THE USE OF INFRASTRUCTURE IN THE URBAN AREA OF CIANJUR

Abstract

Regional planning is needed in the implementation of some areas development that will support the development of a region. The development of the area was

marked by the increasing number of infrastructure to facilitate people’s activity.

The availability of infrastructure must be appropriate with the need so that it can be fully utilized by the people. The purpose of this study was to identify the level of infrastructure availability and utilization by the people in urban areas of Cianjur which includes the availability of public utilities, environmental infrastructure and environmental facilities. The research method uses descriptive method with Guntzman schallogram analysis techniques to calculate the level of availability of infrastructure and the percentage analysis to calculate the utilization of the infrastructure. This research was conducted in three regions sample which categorized by high, medium and low population, which cover the Pamoyanan Village, Limbangansari Village, and Babakankaret Village. The results of this study showed that the availability of public utilities is already fulfilling the needs which is appropriate with the minimum standards of service, and there are some differences in the level of availability of public utilities, Pamoyanan Village have the highest level of the infrastructure availability. Availability of environmental infrastructure in general has been fulfilled for roads and drainage and do not meet the requirements for the trash facility, the highest level of availability of environmental infrastructure was found in Limbangansari village. Availability of environment facilities already meets the needs especially in commercial facilities, health and public service facilities and do not meet for educational facilities and green open spaces. Higher utilization of infrastructure found in water supply systems (PDAM), roads (city streets), and health facilities (health centers), low utilization of infrastructure was found in the utilization of green open space (City Park and Sub district Park). The Government needs to pay attention to the distribution of city infrastructure that is not concentrated in a particular area to avoid the centralization of the more crowded population and traffic jam.

(8)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined.

B. Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined.

C. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

D. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

E. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

F. Organisasi Skripsi ... Error! Bookmark not defined.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Geografi Kota ... Error! Bookmark not defined.

1. Pengertian Kota dan Perkotaan... Error! Bookmark not defined.

2. Fungsi Kota ... Error! Bookmark not defined.

3. Struktur Ruang Kota ... Error! Bookmark not defined.

B. Ketersediaan Infrastruktur ... Error! Bookmark not defined.

1. Pengertian Infrastruktur ... Error! Bookmark not defined.

2. Jenis –jenis Infrastruktur ... Error! Bookmark not defined.

3. Kebutuhan Infrastruktur ... Error! Bookmark not defined.

C. Pendekatan Geografi dalam Mengkaji Ketersediaan dan Pemanfaatan

Infrastruktur ... Error! Bookmark not defined.

1. Pendekatan Geografi ... Error! Bookmark not defined.

2. Pendekatan Geografi dalam Mengkaji Ketersediaan Infrastruktur. ... Error!

Bookmark not defined.

3. Alur Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi, dan Sampel ... Error! Bookmark not defined.

B. Metode dan Pendekatan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

(9)

ii

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

E. Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

F. Tahapan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

H. Instrumen Penelitian... Error! Bookmark not defined.

I. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

J. Alur Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV

A. Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1. Kondisi Fisik Daerah Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

2. Kondisi Sosial Wilayah Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3. Karakteristik Responden ... Error! Bookmark not defined.

4. Ketersediaan Infrastruktur di Kawasan Perkotaan Cianjur ... Error! Bookmark

not defined.

5. Daya Layan Infrastruktur ... Error! Bookmark not defined.

6. Pemanfaatan Infrastruktur ... Error! Bookmark not defined.

B. Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.

1. Ketersediaan Infrastruktur ... Error! Bookmark not defined.

2. Pemanfaatan Infrastruktur ... Error! Bookmark not defined.

3. Implementasi Hasil Penelitian Terhadap Pelajaran Geografi .. Error! Bookmark

not defined. BAB V

A. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

B. Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

(10)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan Penduduk Kawasan Perkotaan Cianjur 2000 - 2012 ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 2.1 Pengertian Kota dari Berbagai Lingkup. Error! Bookmark not defined.

Tabel 2.2 Kategori Kota ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 2.3 Standar Pelayanan Air Bersih ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 2.4 Standar Pelayanan Jalan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 2.5 Standar Pelayanan Minimal Sarana Pendidikan .. Error! Bookmark not defined.

Tabel 2.6 Standar Pelayanan Minimal Sarana Kesehatan .... Error! Bookmark not defined.

Tabel 2.7 Standar Pelayanan Minimal Sarana Pelayanan Umum ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 2.6 Standar Pelayanan Minimal Sarana Ruang Terbuka Hijau ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 2.7 Standar Pelayanan Minimal Sarana Sosial Budaya .... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.1 Sampel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.2 Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Ketersediaan Infrastruktur ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Pemanfaatan Infrastruktur ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Skor Persentase ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.1 Luas Wilayah Perkotaan Cianjur ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.2 Penggunaan Lahan Kawasan Perkotaan Cianjur Tahun 2012 ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.3 Perubahan Penggunaan Lahan di Kawasan Perkotaan Cianjur .... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.4 Kawasan Perkotaan Cianjur ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.5 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kawasan Perkotaan Cianjur... Error! Bookmark not defined.

(11)

iv

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.8 Perubahan Orientasi Mata Pencaharian Penduduk di Kawasan Perkotaan Cianjur ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.9 Karakteristik Responden berdasarkan Usia ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.10 Karakteristik Responden berdasarkan Mata Pencaharian ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.12 Ketersediaan Sarana Air Bersih ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.13 Ketersediaan Sarana Pemadam Kebakaran ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.14 Tingkat Ketersediaan Utilitas Umum .. Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 15 Ketersediaan Sarana Jalan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.16 Ketersediaan Sarana Drainase ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 17 Ketersediaan Sarana Persampahan... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 18 Indeks Ketersediaan Prasarana Lingkungan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.19 Tingkat Ketersediaan Prasarana Lingkungan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.20 Ketersediaan Sarana Niaga ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.21 Ketersediaan Sarana Pendidikan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.22 Ketersediaan sarana kesehatan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.23 Ketersediaan Sarana Pelayanan Umum .. Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.24 Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.25 Ketersediaan Sarana Sosial Budaya ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.26 Tabel Skoring Ketersediaan Sarana Lingkungan .. Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.27 Tingkat Ketersediaan Sarana Lingkungan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.28 Daya Layan Sarana Air bersih ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.29 Daya layan Pemadam Kebakaran ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.30 Daya Layan Jalan Kota ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.31 Daya Layan Jalan Desa ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.32 Daya Layan Sarana Drainase ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.33 Daya Layan Sarana Terpenuhi ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.34 Daya Layan Sarana Niaga ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.35 Daya Layan Sarana Pendidikan ... Error! Bookmark not defined.

(12)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.37 Daya layan Sarana Siskamling ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.38 Daya Layan Sarana RTH ( Taman Lingkungan dan Kecamatan) . Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.39 Pemenuhan Sarana Sosial Budaya ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.40 Penggunaan Sarana Air Bersih ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.41 Kualitas Air Bersih di Kawasan Perkotaan Cianjur .... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.42 Penggunaan Jenis Jalan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.43 Penggunaan Jenis Drainase Penduduk ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.44 Kondisi Aliran Drainase... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.45 Penggunaan Sarana Persampahan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.46 Pemanfaatan Sarana Niaga... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.47 Penggunaan Sarana Kesehatan... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.48 Penggunaan Ruang Terbuka Hijau ... Error! Bookmark not defined.

(13)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pola Keruangan Kota Burgess……… 16

Gambar 2.2 Teori Sektor Homer Hoyt……… 17

Gambar 2.3 Teori Inti Berganda Harris dan Ullman……….. 18

Gambar 2.4 Alur Pemikiran……… 29

Gambar 3.1 Peta Sampel Penelitian……… 34

Gambar 3.2 Peta Administrasi Kawasan Perkotaan Cianjur…………... 35

Gambar 3.3 Alur Penelitian……… 43

Gambar 4.1 Peta Geologi Wilayah Penelitian……… 49

Gambar 4.2 Peta Hidrografi Wilayah Penelitian……… 50

Gambar 4.3 Peta Penggunaan Lahan Wilayah Penelitian………... 74

Gambar 4.4 Peta Topografi Wilayah Penelitian ……… 76

(14)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

(15)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan di Indonesia terus berlangsung seiring dengan

perkembangan zaman dan pertumbuhan ekonomi yang terus tumbuh setiap

tahunnya. Pembangunan adalah proses perubahan yang direncanakan untuk

memperbaiki berbagai aspek kehidupan masyarakat. Pembangunan di suatu

Negara akan terus dilaksanakan untuk meningkatkan kesejahteraan

penduduknya. Begitu pula dengan Negara Indonesia yang memiliki jumlah

penduduk pada tahun 2014 mencapai 251,3 juta jiwa dengan angka

pertumbuhan 1,5 % per tahun (Population Data Sheet USAID) menuntut adanya

pembangunan yang berkelanjutan untuk mengakomodasi kebutuhan penduduk

dalam rangka mensejahterakan masyarakat.

Pembangunan di Indonesia menggunakan primsip otonomi. Otonomi

daerah. menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan

daerah “Oto o i daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom

untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan

masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan”. Kebijakan

Otonomi daerah yang diterapkan di Indonesia sejak tahun 2001, membuka

keleluasaan daerah untuk melaksanakan pembangunan dan mengembangkan

wilayah sesuai dengan potensi Sumber daya alam dan manusia masing-masing

daerah.

Salah satu indikasi pembangunan di suatu daerah dapat dilihat dari adanya

perkembangan di daerah tersebut. Perkembangan disebabkan karena adanya

interaksi antar wilayah yang saling berhubungan satu sama lain. Interaksi terjadi

melalui pergerakan barang, jasa, bahan, manusia dan kapital. Interaksi mempunyai

peranan yang penting dalam pembentukan pola dan struktur kota-kota dalam

merangsang perkembangan kawasan perkotaan. Pontoh ( 2009, hlm. 124)

(16)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

simpul ini merupakan faktor pembentuk sistem, dan akan berwujud sebagai

aliran-aliran dalam suatu jejaring”

Pembangunan Perkotaan di Indonesia cenderung lebih pesat dibandingkan

dengan di desa, hal ini banyak menyebabkan penduduk desa yang berpindah ke

kota yang biasa disebut dengan urbanisasi. Urbanisasi yang terjadi Indonesia

dipengaruhi oleh kesenjangan perkembangan ekonomi antara desa dan kota,

selain itu sektor industri yang banyak dikembangkan di daerah perkotaan di

Indonesia membuat masyarakat desa tertarik untuk pergi ke kota untuk mencari

pekerjaan karena sektor industri banyak membutuhkan tenaga kerja dan relatif

lebih menguntungkan daripada bekerja di sektor pertanian.. Urbanisasi yang

meningkat membuat perkembangan kota semakin meningkat pula mulai dari

perkembangan infrastruktur, kebutuhan akan tempat tinggal dsb.

Perkembangan wilayah di Indonesia terjadi pula di Kabupaten Cianjur.

Kabupaten Cianjur merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi Jawa

Barat yang memiliki 32 Kecamatan dan 342 Desa. Kabupaten Cianjur sedang giat

melakukan pembangunan terutama infrastukur dan fasilitas publik seperti jalan,

gedung perkantoran, rumah sakit dsb. Pembangunan di Kabupaten Cianjur

tercermin dari Indeks Pembangunan Manusia yang meningkat setiap tahunnya.

Indeks Pembangunan Manusia dilihat dari perkembangan pendidikan, ekonomi

dan kesehatan suatu daerah. Menurut BPS Kabupaten Cianjur ( 2014, hlm. 11)

“pada tahun 2007 IPM Kabupaten Cianjur sebesar 68,28 dan 6 tahun berikutnya

pada tahun 2013 meningkat menjadi 70,38” . Peningkatan IPM tersebut masih

rendah dibandingkan dengan raihan IPM Kabupaten dan Kota lainnya di jawa

barat dengan Indeks rata-rata 71 ke atas dan Kabupaten Cianjur harus

melaksanakan pembangunan lebih giat lagi karena pada tahun 2013 IPM

Kabupaten Cianjur menempati urutan ke 25 dari 27 Kabupaten di Jawa Barat.

Indeks Pembangunan Manusia bukan satu-satunya alat untuk mengukur

pembangunan sebagai cerminan perkembangan wilayah di wilayah tersebut. Cara

lain mengukur perkembangan wilayah yaitu dengan menggunakan beberapa

indikator antara lain perkembangan fisik yang terdiri dari perluasan wilayah dan

perkembangan infrastruktur, serta perkembangan non fisik yang terdiri dari

(17)

3

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Indikator lain yang dapat digunakan untuk mengukur perkembangan wilayah

antara lain perkembangan ekonomi, perkembangan sosial penduduk, dan

perkembangan infrastruktur.

Wilayah yang sedang giat pembangunan sebagai akibat dari

perkembangan Kabupaten Cianjur adalah Kawasan Perkotaan Cianjur yang

berperan sebagai Ibukota Kabupaten dan Pusat Kegiatan Wilayah. Menurut Dinas

BMCK (Bina Marga Cipta Karya) (2006, hlm.3) :

“Pusat Kegiatan Wilayah adalah kota sebagai pusat jasa pelayanan keuangan atau bank yang melayani beberapa kabupaten, pusat pengolahan atau pengumpulan barang yang melayani beberapa kabupaten simpul transportasi untuk beberapa kabupaten serta pusat pelayanan jasa lain untuk beberapa kabupaten”.

RTRW Kabupaten Cianjur Tahun 2011 – 2031 menyatakan bahwa

terdapat dua kawasan Perkotaan yang ada di Kabupaten Cianjur yaitu, Perkotaan

Cipanas dan Perkotaan Cianjur, namun yang akan menjadi fokus penelitian disini

adalah Perkotaan Cianjur. Kawasasan perkotaan Cianjur terdiri dari 6 Kelurahan

dan 14 Desa yang tersebar di 3 Kecamatan yang berbeda yaitu Kecamatan

Cianjur, sebagian Kecamatan Karangtengah dan sebagian Kecamatan Cilaku

dengan luas wilayah sebesar 59,05 km2. Kawasan Perkotaan Cianjur merupakan

Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) di Kabupaten Cianjur. Dengan fungsi tersebut

menjadikan kawasan Perkotaan Cianjur mengalami perkembangan baik dari sisi

fisik seperti penambahan luas kota dan alih fungsi lahan serta dari sisi sosial

seperti perkembangan demografis, tingkat pendidikan dan perubahan mata

pencaharian. Untuk perkembangan penduduk dapat dilihat pada tabel 1.1

Perkembangan penduduk di Kawasan Perkotaan Cianjur selama 12 tahun

dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2012 menunjukan peningkatan yang cukup

besar dengan angka pertumbuhannya mencapai 26, 21 % ( Hasil observasi dan

perhitungan, 2015) . Dengan angka pertambahan penduduk, perubahan jumlah

dan kepadatan penduduk mengindikasikan adanya implikasi terhadap

penambahan aspek fisik kota baik luas kota maupun infrastruktur yang terdapat

dalam kota tersebut, selain aspek fisik, peningkatan jumlah penduduk yang

menggambarkan perkembangan wilayah, akan mempengaruhi kebutuhan

(18)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

inilah yang mempengaruhi perkembangan Kawasan Perkotaan Cianjur sehingga

ditetapkan menjadi Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) di Kabupaten Cianjur.

Tabel 1.1 Perkembangan Penduduk Kawasan Perkotaan Cianjur 2000 - 2012

No Nama Desa Luas

(km2)

Tahun 2000 Tahun 2012

Jumlah Kepadatan Jumlah Kepadatan

1 Nagrak 4.22 9461 2241 14138 3350

Kecamatan Cianjur 24.51 140645 5738 165553 6754

12 Sukamanah 2.61 6566 2516 8355 3193

Kecamatan Karangtengah 21.49 53388 2484 72885 3391

19 Rancagoong 4.17 6126 1470 7893 1892

20 Sirnagalih 6.25 13328 2132 22926 3668

Kecamatan Cilaku 10.42 19454 1867 30819 2957

Perkotaan Cianjur 56.42 213487 3784 269257 4772

Sumber : BPS Kabupaten Cianjur Tahun 2001 dan 2013

Pertumbuhan jumlah penduduk harus diiringi dengan pembangunan

infrastruktur. Pembangunan infrastruktur harus sesuai dengan kebutuhan

penduduk, seringkali pemerintah membangun sarana yang tidak menjadi prioritas

penduduk, hal ini akan membuat fungsi suatu infrastruktur tidak dapat digunakan

secara optimal. Perkembangan wilayah yang terjadi Kabupaten Cianjur akan

mempengaruhi kebutuhan penduduk akan prasarana perkotaan yang terdiri dari

(19)

5

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berkembangnya suatu wilayah kegiatan masyarakat akan berubah dan struktur

sosial pun menjadi bergeser dari masyarakat pertanian menjadi masyarakat

perkotaan dengan kegiatan utama di bidang perdagangan dan jasa.

Perkembangan wilayah harus diiringi dengan perencanaan yang matang,

contohnya dalam pembangunan infrastruktur di Kawasan Perkotaan Cianjur yang

terpusat di wilayah tertentu seperti Kelurahan Pamoyanan, Muka dan Sawah gede,

hal ini membuat konsentrasi penduduk di wilayah tersebut menjadi tinggi pada

siang hari Fenomena tersebut menunjukkan tidak meratanya pembangunan

infratuktur. Tidak meratanya pembangunan dan pelayanan infrastruktur di

Perkotaan Cianjur terlihat juga pada pelayanan persampahan. Pelayanan truk

sampah hanya menjangkau pusat kota saja, penduduk yang berada di pinggiran

kota masih membuang sampah di tempat penampungan sementara dengan

pengelolaan dengan cara pembakaran sampah yang dapat mengakibatkan

pencemaran udara.

Contoh masalah lain sebagai akibat dari kurang matangnya perencanaan

pembangunan infrastruktur di Perkotaan Cianjur adalah kemacetan di sekitar Jl

Siti Jenab ( pusat pendidikan dan perdagangan) yang disebabkan oleh banyaknya

jumlah kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut karena bertambahnya jumlah

kendaraan bermotor..

Masalah yang berkaitan dengan pemanfaatan infrastruktur di Perkotaan

Cianjur , terjadi di Terminal di Rawa Bango , di Kecamatan Karangtengah yang

saat ini kurang terperhatikan dan fungsinya yang kurang optimal, penduduk lebih

memilih badan jalan sebagai tempat menunggu kendaraan daripada menggunakan

terminal. Contoh di atas mengindikasikan tidak ada perencaan yang jelas

mengenai prasarana perkotaan yang akan dibangun.

Ketersediaan infrastruktur di suatu wilayah harus sesuai dengan standar

minimal jumlah penduduk agar persebaran infrastruktur merata dan penduduk

dapat dengan mudah mengakses infrastruktur tersebut.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik melakukan penelitian

(20)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Identifikasi Masalah

Pembangunan wilayah di Kabupaten Cianjur akan mempengaruhi

perkembangan wilayah perkotaan. Perkembangan wilayah ditandai dengan

pertumbuhan jumlah penduduk dan pertumbuhan jumlah ketersediaan

infrastruktur. Fakta di lapangan menunjukan tidak meratanya pembangunan

sarana infrastruktur yang hanya terpusat di wilayah tertentu dan kurang

optimalnya pemanfaatan suatu infrastruktur oleh penduduk. Perkotaan Cianjur

terdiri 20 Desa / Kelurahan dengan jumlah penduduk yang berbeda

mengindikasikan akan adanya perbedaan pada tingkat ketersediaan dan

pemanfaatan infrastruktur oleh penduduk.

C. Rumusan Masalah

Adapun masalah yang diangkat dalam penelitian ini dijabarkan dalam

pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimanakah ketersediaan infrastruktur dalam bentuk utilitas umum di

Perkotaan Cianjur ?

2. Bagaimanakah ketersediaan infrastruktur dalam bentuk prasarana lingkungan

di Perkotaan Cianjur ?

3. Bagaimanakah ketersediaan infrastruktur dalam bentuk sarana lingkungan di

Perkotaan Cianjur ?

4. Bagaimanakah pemanfaatan infrastruktur di Perkotaan Cianjur ?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang penulis hendak capai dalam penelitian ini adalah .

1. Mengidentifikasi ketersediaan infrastruktur dalam bentuk utilitas umum di

Perkotaan Cianjur

2. Mengidentifikasi ketersediaan infrastruktur dalam bentuk prasarana

lingkungan di Perkotaan Cianjur.

3. Mengidentifikasi ketersediaan infrastruktur dalam bentuk sarana lingkungan

(21)

7

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Mengidentifikasi pemnafaatan infrastruktur di Perkotaan Cianjur.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Secara teoritis manfaat dari penelitian ini adalah dapat menghasilkan

gambaran mengenai ketersediaan dan pemanfaatan infrastruktur di

Perkotaan Cianjur.

2. Secara praktis manfaat dari penelitian ini adalah sebagai sumber data bagi

pemerintah setempat berkenaan dengan tingkat ketersediaan dan pemanfaatan

infrastruktur di perkotaan Ciamjur agar dalam pembangunan prasarana

perkotaan bisa menyesuaikan dengan kebutuhan penduduk berdasarkan skala

prioritas.

3. Sebagai bahan mengajar dalam mata pelajaran Geografi di SMP dan SMA

tentang fenomena geografi mengenai kewilayahan dengan tema infrastruktur.

4. Sebagai sumber data bagi peneliti lain yang terkait dengan ketersediaan dan

pemanfaatan infrastruktur di suatu wilayah.

F. Organisasi Skripsi

Sistematika pembahasan dalam penyusunan Skripsi ini adalah sebagai

berikut :

1. Bab I Pendahuluan

Bab I berisi tentang latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah,

tujuan, manfaat, dan organisasi kepenulisan skripsi.

2. Bab II Tinjauan Pustaka

Bab II berisi tentang pembahasan mengenai tinjauan teori yang berhubungan

dengan judul penelitian seperti pembahasan mengenai konsep kota dan

perkotaan, , konsep prasarana atau infrastruktur dan RTRW Kabupaten dan

Kawasan Perkotaan Cianjur.

(22)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bab III berisi tentang kecenderungan alur pemaparan metode penelitian untuk

skripsi seperti desain penelitian, partisipan, populasi dan sampel, instrument

penelitian, prosedur penelitian, analisis data, serta alur pemikiran.

3. Bab IV Temuan dan Pembahasan

Bab IV berisi mengenai dua hal utama yaitu hasil penelitian dan pembahasan

berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dengan berbagai kemungkinan

bentuknya sesuai dengan rumusan masalah mengenai ketersediaan dan

pemnafaatan infrastruktur di Perkotaan Cianjur dan yang ke dua yaitu untuk

menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya.

4. Bab V Simpulan, Implikasi dan Rekomendasi

Bab V berisi simpulan, implikasi, dan rekomendasi yang menyajikan

penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian

sekaligus menyajikan hal penting yang dapat dimanfaatkan dari hasil

penelitian mengenai Ketersediaan dan Pemanfaatan Infrastruktur di Perkotaan

(23)

9

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

(24)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi, dan Sampel

1. Lokasi

Lokasi Penelitian berada di Kawasan Perkotaan Cianjur yang terdiri dari 6

Kelurahan dan 14 Desa yang tersebar di 3 Kecamatan yaitu Kecamatan Cianjur,

Kecamatan Karangtengah dan Kecamatan Cilaku. Secara Geografis terletak pada

107, 080 – 107,180 BT dan 6,77o – 6,86o LS dengan batas wilayah sebagai

berikut :

a. Sebelah Utara : Kecamatan Mande

b. Sebelah Selatan : Kecamatan Warungkondang dan Cilaku

c. Sebelah Timur : Kecamatan Karangtengah dan Cilaku

d. Sebelah Selatan : Kecamatan Cugenang

Bentang alam Kawasan Perkotaan Cianjur merupakan wilayah yang datar

sampai dengan bergelombang di utara dan terletak di ketinggian 300 sd 650 meter

diatas permukaan laut.

2. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini terdiri atas :

 Populasi wilayah yaitu seluruh Kawasan Perkotaan Cianjur yang memiliki luas wilayah sebesar 59,06 km 2

 Populasi Manusia dalam penelitian ini yaitu seluruh penduduk yang bertempat tinggal di Kawasan Perkotaan Cianjur yang berjumlah 72.714

Kepala Keluarga atau 269.257 jiwa.

b. Sampel

Penelitian ini menggunakan penarikan sampel secara acak berstrata

(stratified area random sampling), sampel yang diambil dalam penelitian ini

(25)

32

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Sampel wilayah administratif, adapun yang menjadi sampel wilayah dalam penelitian ini adalah sampel desa / kelurahan berdasarkan jumlah

penduduk yang dibagi kedalam jumlah penduduk rendah, sedang dan

tinggi, adapun pembagian sampelnya adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1 Sampel Penelitian

5 Kel. Bojongherang 15648

6 Kel. Pamoyanan 15275

14 Limbangansari 9219

15 Sukamaju 8443

Rendah Babakankaret

16 Babakankaret 8537

17 Sukamanah 8355

18 Sindanglaka 8136

19 Rancagoong 7893

20 Sukamulya 4944

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

 Sampel penduduk, adapun yang menjadi sampel penduduk dalam penelitian ini adalah penduduk yang bertempat tinggal di ketiga desa yang dijadikan

sampel wilayah. penduduk yang dijadikan sebagai responden tersebut

diperoleh berdasarkan rumus Dixon dan B. Leach dalam Tika (1997, hlm.

35) dengan rumus sebagai berikut :

(26)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

n : Jumlah Sampel

Z : Convidence level, nilai convidence level 95% adalah

1,96%

V : Variabel, yang diperoleh dengan rumus

Dimana :

P : Presentase karakteristik sampel yang dianggap benar

C : Convidence limit / batas kepercayaan (%) dalam

penelitian ini diambil 10%

Dimana :

n’ : Jumlah sampel yang sudah dikoreksi (dibetulkan) n : Jumlah sampel yang dihitung berdasarkan rumus (1)

N : Jumlah populasi (Kepala Keluarga/KK)

x100

= 27,00

V =

= 44,39

= [8,7044]2

(27)

34

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dibulatkan menjadi 73, maka jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini

adalah sebanyak 73 sampel (responden). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam

perhitungan berikut ini :

 Kelurahan Pamoyanan , memiliki 3817 KK maka : 3817 / 7978 x 73 = 34,9

Maka sampel dari Kelurahan Pamoyanan adalah 35 KK  Desa Limbangansari, memiliki 2080 KK maka :

2080 / 7978 x 73 = 19,03

Maka sampel dari Desa Limbangansari adalah 19 KK  Desa Babakankaret, memiliki 2081 KK maka :

2081 / 7978 x 73 = 19,04

(28)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

(29)

36

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Metode dan Pendekatan Penelitian

1. Metode Penelitian

Menurut Arikunto (1988, hlm. 46) metode penelitian adalah cara yang

dgunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya, data yang

dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

kuantitatif yaitu metode yang memiliki ciri lebih mengarahkan pada

pengungkapan suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya dan

mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun kadangkala dibubuhi oleh

interpretasi atau analisis, fokus penelitiannya adalah memberikan gambaran

keadaan yang sebenarnya dari objek yang diteliti.

2. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan salah satu pemdekatan geografi yaitu

pendekatan kompleks wilayah dimana pendekatan ini merupakan kombinasi

antara pendekatan keruangan dan pendekatan ekologi, pada pendekatan ini

wilayah penelitian dilakukan dengan pendekatan melalui konsep arela

differentiation, yaitu suatu anggapan bahwa interaksi wilayah akan berkembang

karena suatu wilayah berbeda dengan wilayah yang lain.

Pendekatan ini membahas mengenai ketersediaan dan pemanfaatan

infrastruktur di Perkotaan Cianjur yang dianalisis berdasarkan perbedaan jumlah

penduduk.

C. Definisi Operasional

Judul Penelitian ini adalah “ Hubungan Perkembangan Wilayah Perkotaan dengan Kebutuhan Infrastruktur di Kabupaten Cianjur.” Kesalahan penafsiran judul dapat menimbulkan kesimpulan lain dari penelitian. Maka, penulis perlu

memberikan batasan dalam definisi operasional sebagai berikut :

1. Ketersediaan Infrastruktur

Ketersediaan Infrastruktur adalah jumlah infrastruktur yang tersedia dalam

suatu wilayah berdasarkan Keputusan Kementrian Pemukiman dan Prasarana

Wilayah No. 534 / KPTS / M / 2001 yang terdiri dari utilitas umum, prasarana

(30)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Pemanfaatan Infrastruktur

Pemanfaatan ( Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah cara, hal, hasil kerja

dalam memanfaatkan sesuatu yang berguna. Dalam penelitian ini pemanfaatan

infrastruktur dapat didefinisikan sebagai cara penduduk dalam memanfaatkan

infrastruktur yang tersedia di suatu wilayah.

3. Perkotaan

Kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan

dan fungsi kawasan sebagai tempat pemukiman perkotaan, pemusatan dan

distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi

(UU No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang).

Kawasan Perkotaan Cianjur adalah kawasan perkotaan yang merupakan

bagian dari Pusat Kegiatan Wilayah Kabupaten Cianjur yang meliputi seluruh

Kecamatan Cianjur, sebagian Kecamatan Cilaku dan sebagian Kecamatan

Karangtengah.

D. Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan

variabel terikat. Variabel bebas merupakan Perkembangan Wilayah dan Variabel

terikat yang merupakan Kebutuhan Infrastruktur.

Tabel 3.2 Variabel Penelitian

VARIABEL

Ketersediaan Infrastuktur Pemanfaatan Infrastruktur Jumlah Penduduk Pemanfaatan Sarana Air bersih

Luas Wilayah Pemanfaatan Sarana Jalan

Jumlah Ketersediaan Sarana Utilitas Umum Pemanfaatan Sarana Drainase

Jumlah Ketersediaan Prasarana Lingkungan Pemanfaatan Sarana Persampahan

Jumlah Ketersediaan Sarana Lingkungan Pemanfaatan Sarana Niaga

Pemanfaatan Sarana Kesehatan

Pemanfaatan Sarana Ruang Terbuka Hijau

(31)

38

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber : Hasil Penelitian, 2015

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang akurat dan aktual dalam penelitian maka

digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut.

1. Observasi Lapangan

Menurut Akbar dan Usman (2009, hlm.52) “Observasi ialah pengamatan dan pencatatan secara pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap

gejala-gejala yang diteliti. Observasi menjadi salah satu teknik pengumpulan data

apabila sesuai dengan tujuan penelitian, direncanakan secara sistematis, serta

dapat dikontrol keandalan (rebilitas) dan kesahihannya. Observasi lapangan yang

dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui secara langsung kondisi

lokasi lapangan terutama terkait dengan variabel perkembangan wilayah

perkotaan dengan indikator perkembangan fisik yaitu perluasan perkotaan yang

diindikasikan dengan perubahan penggunaan lahan dari pertanian menjadi

pemukiman.

2. Dokumentasi

Menurut Fathoni (2006, hlm.112) studi dokumentasi adalah teknik

pengumpulan data dengan mempelajari catatan-catatan mengenai data pribadi

responden. Teknik ini dilakukan dengan mengumpulkan data dan pengkajian

terhadap dokumen yang tersedia.

Dalam penelitian ini data dokumentasi yang dibutuhkan antara lain :

a. Peta penggunaan lahan Perkotaan Cianjur dari BAPPEDA Kabupaten

Cianjur.

b. Data Monografi Desa dan Kelurahan yang terdapat di Perkotaan Cianjur

yang bersumber dari BPS (Badan Pusat Statistik) Kabupaten Cianjur.

c. Data ketersediaan infrastruktur dari Dinas dan instansi terkait (BPS,

PDAM, Distarkim Kabupaten Cianjur).

(32)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Studi literatur dimaksudkan untuk mencari teori–teori tentang

perkembangan wilayah perkotaan dan kebutuhan infrastruktur berbagai sumber

baik dari internet, buku, artikel, karya tulis dan lain – lain.

4. Angket

Pengumpulan data penelitian menggunakan kuesioner dikemukakan oleh

Sugiyono (2009, hlm. 142) :

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.

.

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data berupa pertanyaan-pertanyaan

yang berkaitan dengan pemanfaatan infarstuktur di lokasi penelitian, . Lembar

pertanyaan secara tertulis diberikan kepada responden yaitu sampel penduduk di

lokasi penelitian dengan jumlah 73 KK.

F. Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Persiapan

Tahap persiapan dilakukan dengan cara mempersiapkan data yang diperlukan

untuk penelitian seperti menyiapkan instrument penelitian dan pedoman

observasi.

2. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk

menghadirkan data-data yang telah terhimpun khususnya data dari BAPPEDA

dan data monografi desa dsn kelurahan yang ada di Kawasan Perkotaan Cianjur.

(33)

40

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Survey Lapangan dilakukan untuk menyesuaikan data yang telah diperoleh

dan diolah dari BPS dengan keadaaan yang sesungguhnya di lapangan terkait

dengan perkembangan wilayah perkotaan dan kebutuhan infrastruktur di

kabupaten Cianjur.

G. Alat Pengumpul Data

Adapun alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Peta RBI Lembar Cianjur dan Cugenang Tahun 1999 . Peta ini digunakan

untuk menganalisis perkembangan perkotaan Cianjur terkait dengan

perluasan kota dan perubahan penggunaan lahan, yang di Overlay dengan

peta penggunaan lahan yang bersumber dari BAPPEDA tahun 2010.

2. Alat tulis, untuk mencatat hasil penelitian lapangan.

3. Pedoman wawancara, sebagai acuan untuk melakukan kegiatan wawancara

dengan objek penelitian terkait dengan perkembangan wilayah non fisik

(perkembangan penduduk), dan kebutuhan infrastruktur penduduk.

4. Kamera digunakan untuk mendokumentasikan berbagai objek hasil kegiatan

di lapangan.

H. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan sebuah alat yang digunakan untuk untuk

mengumpulkan data atau informasi yang bermanfaat untuk menjawab

permasalahan penelitian. Instrumen sebagai alat pada waktu penelitian yang

menggunakan suatu metode. Dalam penelitian terdapat variabel terikat yaitu

perkembangan wilayah dan variabel terikat yaitu kebutuhan infrastruktur adapun

(34)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Ketersediaan Infrastruktur

Variabel Indikator Bentuk Instrumen Responden

KE

Ketersedian Air Bersih PDAM dan BPS

Ketersediaan Fasilitas Pemadam BPBD Kab. Cianjur

Prasarana Lingkungan -

Panjang Jalan (km) Dinas Binamarga

Panjang Drainase (km) Distarkim

Unit Tempat Pembuangan Sampah DKP

Sarana Lingkungan -

Pasar (Unit) BPS Kabupaten

Sekolah Dasar (Unit) BPS Kabupaten

SMP sederajat (Unit) BPS Kabupaten

SLTA sederajat (Unit) BPS Kabupaten

Puskesmas (Unit) BPS Kabupaten

Kantor Pos (Unit) BPS Kabupaten

Taman Lingkungan (Unit) BPS Kabupaten

Masjid (Unit) BPS Kabupaten

Sumber : Hasil Penelitian, 2012

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Pemanfaatan Infrastruktur

Variabel Indikator Bentuk Instrumen Responden

PEM Pemanfaatan Sumber Air bersih

(35)

42

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber : Hasil Penelitian, 2015

I. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

1. Teknik Pengolahan Data

Setelah data yang diperlukan terkumpul, maka dilakukan pengolahan data

sebagai berikut :

a. Tahap Persiapan atau Mengoleksi Data

Proses ini dilakukan dengan cara mengecek kelengkapan data melalui

instrumen penelitian yang telah disusun.

b. Mengedit Data (Editing)

Proses ini dilakukan dengan cara penelitian kembali data yang telah

terkumpul untuk menilai kembali apakah data yang telah terkumpul dari lapangan

sudah cukup baik, lengkap, dan relevan untuk diolah lebih lanjut.

c. Pengkodean (Coding)

Proses/tahapan pengkodean (coding) merupakan langkah untuk menyederhanakan/mengklasifikasikan jawaban responden dengan memberikan

kode tertentu sesuai dengan indikator-indikator dalam pertanyaan penelitian untuk

selanjutnya dilakukan penghitungan frekuensi.

d. Skoring

Pada tahap ini dilakukan penentuan skor atas setiap jawaban dari responden

untuk kemudian disusunlah klasifikasi berdasarkan tingkat kebutuhan

infrastruktur di setiap wilayah penelitian.

e. Entry

Pada tahap ini dilakukanlah pemasukan data kedalam kolom-kolom pada

Microsoft Excel 2013.

f. Tabulasi Data (Tabulating)

Tabulasi data dilakukan dengan cara menginput data dalam bentuk tabel-tabel

agar mudah untuk dianalisis.

g. Interpretasi Data

Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap data atau informasi yang didapat

dari para responden ataupun fenomena/gejala yang ada di lapangan berdasarkan

(36)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Analisis Data

a. Analisis Deskriptif

Tujuan dari teknik ini adalah mendeskripsikan gejala yang tampak di lokasi

penelitian dengan menganalisis data yang berasal dari literature dan hasil

observasi lapangan.

b. Analisis Persentase, dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

P : Besarnya persen (%) hasil penelitian f : Frekuensi jawaban

n : Jumlah responden

Kriteria penilaian skor yang digunakan berdasarkan pada kriteria menurut

Suharto (2003, hlm. 181) sebagai berikut

Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Skor Persentase

Persentase Kriteria

0 % Tidak ada

1% - 24 % Sebagian kecil

25 % - 49 % Hampir setengahnya

50 % Setengahya

51 % - 74 % Lebih dari setengahnya

75 % - 99 % Sebagian besar

100 % Seluruhnya

Sumber : Suharto (2003, hlm. 181)

c. Analisis Skalogram

Analisis Skalogram adalah analisis yang ditemukan oleh Gultzman yang

bisa digunakan untuk menentukan tingkat perkembangan suatu wilayah. Dalam

(37)

44

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

infrastruktur. Adapun langkah analisis skalogram dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

 Menghitung jumlah ketersediaan infrastruktur pada sampel wilayah tahun 2000 dan 2012.

 Menghitung indeks ketersediaan dengan rumus :

Keterangan :

a = nilai perkembangan suatu wilayah

b = nilai perkembangan wilayah terbesar

100 = indeks terbesar

 Menentukan tingkat ketersediaan dengan rumus sebagai berikut :

(Nilai Indeks Maks. – Nilai Indeks Min.) / Jumlah Kategori

Dalam penelitian ini menggunakan 3 kategori untuk menentukan tingkat

ketersediaan infrastruktur di wilayah sampel penelitian yaitu ketersediaan tinggi,

(38)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu J. Alur Penelitian

(39)

46

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(40)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Ketersediaan sarana uitilitas umum di Perkotaan Cianjur sudah memenuhi

kebutuhan dengan tingkat ketersediaan tertinggi terdapat di Kelurahan

Pamoyanan, dan ketersediaan terendah terdapat di Desa Babakankaret

(wilayah dengan jumlah penduduk rendah). Ketersediaan sarana utilitas

umum khususnya sarana air bersih yang disediakan oleh PDAM di Perkotaan

Cianjur belum tersebar secara merata dan belum semua wilayah di Perkotaan

Cianjur terlayani oleh sarana air bersih yang berasal dari PDAM.

Ketersediaan sarana pemadam kebakaran di Perkotaan Cianjur sudah

memenuhi kebutuhan dan sesuai dengan standar pelayanan minimal baik dari

jumlah truk dan pos pemadam kebakaran.

2. Ketersediaan prasarana lingkungan di Perkotaan Cianjur, secara umum sudah

memenuhi kebutuhan untuk sarana jalan dan drainase, dan tidak memenuhi

kebutuhan untuk sarana persampahan. Tingkat ketersediaan prasarana

lingkungan tertinggi terdapat di Desa Limbangansari (wilayah dengan jumlah

penduduk sedang). Ketersediaan sarana persampahan belum memenuhi

kebutuhan karena kurangnya armada truk sampah yang jumlahnya belum

memenuhi standar pelayanan minimal. Armada truk sampah belum mampu

mencapai daerah pinggiran perkotaan dan hanya bisa melayani daerah di

sekitar pusat kota saja.

3. Ketersediaan sarana lingkungan di Perkotaan Cianjur secara umum sudah

memenuhi kebutuhan untuk sarana niaga, saran kesehatan, , sarana pelayanan

umum , dan sarana sosial budaya dan belum memenuhi kebutuhan untuk

ketersediaan ruang terbuka hijau khusunya ketersediaan taman lingkungan

serta sarana pendidikan dengan jumlah TK / PAUD yang belum memenuhi

(41)

101

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tertinggi teradapat di Kelurahan Pamoyanan (wilayah dengan jumlah

penduduk tinggi).

4. Pemanfaatan Infrastruktur di Perkotaan Cianjur yang paling tinggi terdapat

pada sarana air bersih, sarana jalan, dan sarana kesehatan. Penduduk di

perkotaan Cianjur sebagian besar telah memanfaatkan air yang difasilitasi

oleh PDAM terutama bagi penduduk yang berada dekat dengan pusat kota.

Sarana jalan kota dan desa banyak dimanfaatkan penduduk dalam melakukan

mobilitas dan sarana kesehatan Puskesmas banyak dimanfaatkan penduduk

dalam mengakses pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan pemerintah.

Pemanfaatan yang rendag terdapat pada sarana ruang terbuka hijau yang

ditandai dengan kurangnya kunjungan penduduk ke taman kota atau taman

kecamatan, kondisi ini berkaitan dengan kurangnya perawatan taman kota

oleh pemerintah, dan perlu dibenahi supaya taman kota menjadi nyaman.

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka

penulis mengajukan beberapa rekomendasi terkait penelitian ini, sebagai berikut:

1. Untuk Pemerintah kabupaten Cianjur

Perkembangan wilayah yang pesat mengakibatkan tigkat penggunaan yang

tinggi terhadap suatu infrastruktur yang mengakibatkan umur infrastruktur

menjadi lebih pendek dan memerlukan biaya pemeliharaan yang cukup besar bagi

pemerintah. Bertambahnya suatu infrastruktur harus diimbangi dengan upaya –

upaya yang bisa mengurangi beban penggunaan suatu infrastruktur seperti

contohnya membatasi jumlah kendaraan bermotor yang masuk ke jalan tertentu

untuk mengurangi beban jalan.

Perlu adanya penekanan laju penduduk mengingat laju penduduk di

Kawasan Perkotaan Cianjur lebih dari 2 persen per tahun. Hal ini dilakukan untuk

mengurangi beban penggunaan infrastruktur sosial contohnya, Rumah Sakit

(42)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pemerintah Kabupaten Cianjur hendaknya memperhatikan persebaran

infrastruktur di Kawasan Perkotaan Cianjur, dikarenakan masih banyak penduduk

yang belum menikmati sarana infrastruktur yang lengkap, terutama untuk wilayah

dengan jumlah penduduk sedikit yaitu Desa Babakankaret, yang masih kurang

dalam beberapa pelayanan infrastruktur seperti jalan, dan persampahan. Akses

jalan di wilayah tersebut terdapat beberapa kerusakan di beberapa ruas. Tidak

terlayaninya penduduk di Desa Babakankaret terhadap truk sampah sehingga

masih banyak penduduk yang membuang samapah dengan cara dibakar yang

dapat mencemari lingkungan.

Infrastuktrur cenderung terpusat di Kelurahan Pamoyanan khususnya

sarana pendidikan dan niaga, yang membuat penduduk berpusat di wilayah

tersebut dengan kepadatan yang tinggi. Selain itu, pemusatan infrastruktur yang

menumpuk menyebabkan kemacetan lalu lintas. Disamping kebutuhan,

perencanaan pembangunan infrastruktur harus memperhatikan lokasi dan

aksesibilitas supaya infastruktur tersebar secara merata dan penduduk dapat

dengan mudah mengaksesnya dan kepadatan penduduk serta kepadatan lalu lintas

bisa terurai.

2. Untuk Penduduk Kawasan Perkotaan Cianjur

Untuk penduduk di Kawasan Perkotaan Cianjur hendaknya memelihara

fasilitas infrastruktur yang sudah disediakan pemerintah, khususnya sarana

drainase, masih banyak penduduk yang membuang limbah padat ke saluran

drainase sehingga saluran menjadi kotor, aliran nya tidak lancar, dan jika debit air

meningkat akan menimbulkan genangan.

3. Untuk Peneliti Selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya, hendaknya lebih banyak lagi mencari referensi

mengenai ketersediaan infrastruktur dan pemanfaatan mengingat sedikitnya

(43)

103

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Apriyanti, Inna . (2006). Analisis Potensi Geografis Perkembangan Kota

Palabuhanratu. Skripsi (Tidak Diterbitkan. Bandung: Jurusan Pendidikan

Geografi FPIPS UPI

Arikunto. Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta : Rineka Cipta

Badan Pusat Statistik. (2001) . Kecamatan Cianjur dalam angka . Cianjur :

Katalog BPS

Badan Pusat Statistik. (2001) . Kecamatan Karangtengah dalam angka . Cianjur :

Katalog BPS

Badan Pusat Statistik. (2001) . Kecamatan Cilaku dalam Angka . Cianjur :

Katalog BPS

Badan Pusat Statistik . (2013) . Cianjur dalam Angka . Cianjur : Katalog BPS

Badan Pusat Statistik . (2013). Statistik Kecamatan Karangtengah . Cianjur :

Katalog BPS

Badan Pusat Statistik. (2013) . Statistik Kecamatan Cilaku. Cianjur : Katalog BPS

Burgess, E.W , (1967). The Growth of The City : Chicago : The University of

Chicago Press

Daldjoeni. N .(1996). Geografi Kota dan Desa. Bandung : Alumni

Dinas Bina Marga Cipta Karya. (2006). Rencana Detail Tata Ruang Pusat

Perkembangan Wilayah Kadipaten. Majalengka

Direktorat Jenderal Penataan Ruang DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM.

2009. Kamus Penataan Ruang. Jakarta

Hasan, Iqbal. (2004). Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta : Bumi

(44)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nalarsih, Retno Tri. (2007). Analisis Ketersediaan dan Kapasitas Pemenuhan

Infrastuktur di Kawasan Beteng Surakarta. Skripsi (Tidak Diterbitkan.

Semarang, Magister Teknik Sipil Universitas Diponegoro.

Nugraha, Arman. (2011). Analisis Perkembangan Pusat Kegitan Wilayah

Kadipaten di Kabupaten Majalengka. Skripsi (Tidak Diterbitkan. Bandung:

Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI

Pabundu, Tika. (1997). Metode Penelitian Geografi. Jakarta : PT Gramedia

Pustaka Utana.

Perda No 22 Tahun 2010 tentang RTRW Provinsi Jawa Barat 2009 - 2029

Perda No 17 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten Cianjur 2011 – 2031

Pamudji, S. (1985). Pembinaan Kota. Jakarta : Bina Aksara

Pontoh, Nia K dan Kustiawan Iwan. 2009. Pengantar Perencanaan Perkotaan.

Bandung : ITB Bandung

Population Reference Bureau USAID . (2014). World Population Data Sheet

2014 . Washington DC : USAID

Rayes, Luthfi (2007). Metode Inventarisasi Sumber Daya Lahan. Yogyakarta:

ANDI

Riswandi Budi, Damayanti endang, dkk . 2010. Kajian Infrastuktur Wilayah

Provinsi DKI Jakarta.: Diklat Fungsional Perencana Pertama, Bandung

Jakarta: Pusat Pengkajian Kebijakan Teknologi Pengembangan Wilayah.

Riyadi, Dodi Slamet. (2002). Pengembangan Wilayah dan Otonomi Daerah,

Jakarta: Pusat Pengkajian Kebijakan Teknologi Pengembangan Wilayah

RTRW Kabupaten Cianjur 2011 - 2031

Soemaatmadja,Nursid. (1988). Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisis

Keruangan. Bandung : Alumni

Sugiyono . (2014). Statistika untuk Penelitian . Bandung : Alfabeta

Suharto., Ign, Dkk. (2003). Perekayasaan Metodologi Penelitian. Yogyakarta :

Andi

Usman, Husaini, dan Purnomo Setiadi Akbar (2009). Metode Penelitian sosial.

Jakarta : Bumi Aksara

(45)

105

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Yunus, Hadi Sabari. (1978). Konsep dan Pengembangan Daerah Perkotaan.

Yogya : UGM

Sumber lain :

Mahatir, Edwin. (2012). Permasalahan Kota Cianjur (Sebuah Catatan Kecil).

[Online] Diakses dari :http://cianjurcybercity.blogspot.com/ permasalahan

kotacianjur

Anonim. (2011). Pola Perkembangan Kota. [Online] Diakses dari :

Gambar

Tabel 1.1 Perkembangan Penduduk Kawasan Perkotaan Cianjur 2000 - 2012
Tabel 3.1 Sampel Penelitian
Tabel 3.2 Variabel Penelitian
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Pemanfaatan Infrastruktur
+2

Referensi

Dokumen terkait

Aria Duta Panel, perusahaan melakukan perhitungan penyusutan aset tetapnya dari 2007-2013 terjadi kesalahan cara perhitungan dari estimasi masa manfaat aset tetap

o Guru membagi kelompok terdiri dari 4 orang perkelompok.. o Guru membagikan Lembar diskusi kepada tiap kelompok. o Guru menjelaskan aturan mengerjakan lembar diskusi kelompok

Lesson Study ini terdiri dari 4 siklus, masing-masing siklus diawali dengan merencanakan pembelajaran ( plan ) dengan menyusun perangkat pembelajaran yang di- review

Skripsi yang berjudul “ Implementasi Sistem Informasi Manajemen dalam Mendukung Pelayanan Adminstrasi di SMA NEGERI 1 BARRU ” , yang disusun oleh saudari Musdalifah, Nim:

Karbon alami dan karbon aktif merupakan hasil pembakaran bahan seperti kayu, kulit, sabut kelapa, sekam padi, tempurung kelapa dan batu bara. Hanya yang membedakan adalah

Namun menganggap biasa anak-anaknya yang memiliki empati tinggi terhadap kehidupan lain di sekitarnya (Emotional Intelegence-EQ) atau yang berbakat di bidang seni maupun

Apabila diketahui atau diyakini terdapat pesawat udara yang sedang mengalami unlawful interference, penyelenggara pelayanan lalu lintas penerbangan harus merespon dengan

Pemilihan prioritas strategi dengan menggunakan metode MAUT untuk mengatasi permasalahan di UKM mebel bambu Kabupaten Purworejo menghasilkan lima strategi dengan