• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI TENTANG PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK ALUMNI PROGRAM DUAL MODE UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA : Studi Deskriptif terhadap Alumni Mahasiswa PGSD-S1 Dual Mode Tahun Lulusan 2010-2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI TENTANG PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK ALUMNI PROGRAM DUAL MODE UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA : Studi Deskriptif terhadap Alumni Mahasiswa PGSD-S1 Dual Mode Tahun Lulusan 2010-2013."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI TENTANG PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK ALUMNI PROGRAM DUAL MODE

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(Studi Deskriptif terhadap Alumni Mahasiswa PGSD-S1 Dual Mode Tahun Lulusan 2010-2013)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh :

Silvia Rahayu Agustin 1005824

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

STUDI TENTANG PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK ALUMNI PROGRAM DUAL MODE

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(Studi Deskriptif terhadap Alumni Mahasiswa PGSD-S1 Dual Mode Tahun Lulusan 2010-2013)

Oleh

Silvia Rahayu Agustin

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Silvia Rahayu Agustin 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

STUDI TENTANG PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK ALUMNI PROGRAM DUAL MODE

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(Studi Deskriptif terhadap Alumni Mahasiswa PGSD-S1 Dual Mode Tahun Lulusan 2010-2013)

Disetujui dan disahkan oleh : Pembimbing I

Drs. H. Toto Fathoni. M.Pd NIP. 19600508 1985031003

Pembimbing II

Drs. H. Dadang Sukirman, M.Pd NIP. 19591028 1987031002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Ketua Prodi Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Teknologi Pendidikan

(4)

Silvia Rahayu Agustin , 2014

STUDI TENTANG PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK ALUMNI PROGRAM DUAL MODE

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vi

63/S1/KTP/OKTOBER 2014

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian... 6

E. Struktur Organisasi ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

A. Kompetensi Guru ... 9

1. Guru ... 9

a. Pengertian Guru ... 9

b. Tugas dan Tanggung jawab Guru ... 10

c. Peran Guru dalam Proses Belajar Mengajar ...11

2. Pengertian kompetensi ... 13

3. Pengertian Kompetensi Guru ... 15

a. Standar Kompetensi Guru ... 17

b. Kompetensi Pedagogik ... 17

(5)

Silvia Rahayu Agustin , 2014

63/S1/KTP/OKTOBER 2014

B. Tinjauan Tentang Program Dual Mode ... 29

1. Kurikulum Program Dual Mode ... 31

2. Proses Perkuliahan Program Dual Mode ... 33

a. Kegiatan Perkuliahan ...33

b. Bahan Ajar ...34

BAB III METODE PENELITIAN ...36

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 36

1. Lokasi Penelitian ... 36

2. Populasi Penelitian ... 36

3. Sampel Penelitian ... 37

B. Desain Penelitian ... 38

C. Metode Penelitian ... 38

D. Definisi Operasional ... 39

E. Instrumen Penelitian ... 39

F. Proses Pengembangan Instrumen ... 41

1. Uji Validitas ... 41

G. Teknik Pengumpulan Data ... 46

H. Analisis Data ... 47

1. Kai Kuadrat ... 47

2. Persentase ... 48

I. Prosedur Penelitian ... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...51

A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 52

1. Penguasaan Kompetensi Pedagogik Alumni Mahasiswa Program PGSD-S1 Dual Mode dalam Penyusunan Rencana Pembelajaran .. 52

a. Analisis Instrumen angket ... 53

(6)

Silvia Rahayu Agustin , 2014

STUDI TENTANG PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK ALUMNI PROGRAM DUAL MODE

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu viii

63/S1/KTP/OKTOBER 2014

2. Penguasaan Kompetensi Pedagogik Alumni Mahasiswa Program

PGSD-S1 Dual Mode dalam Pelaksanaan Pembelajaran ... 67

3. Penguasaan Kompetensi Pedagogik Alumni Mahasiswa Program PGSD-S1 Dual Mode dalam Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran ... 79

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 87

1. Penguasaan Kompetensi Pedagogik Alumni Mahasiswa Program PGSD-S1 Dual Mode dalam Penyusunan Rencana Pembelajaran . 87 2. Penguasaan Kompetensi Pedagogik Alumni Mahasiswa Program PGSD-S1 Dual Mode dalam Pelaksanaan Pembelajaran ... 89

3. Penguasaan Kompetensi Pedagogik Alumni Mahasiswa Program PGSD-S1 Dual Mode dalam Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran . 90 BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...92

A. Simpulan ... 92

B. Saran ... 93

1. Bagi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan ... 93

2. Bagi Penyelenggara Program Dual Mode ... 93

3. Bagi Peneliti Selanjutnya ... 93

DAFTAR PUSTAKA ...94

(7)

Silvia Rahayu Agustin , 2014

(8)

Silvia Rahayu Agustin , 2014

STUDI TENTANG PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK ALUMNI PROGRAM DUAL MODE

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ii

63/S1/KTP/OKTOBER 2014 ABSTRAK

Silvia Rahayu Agustin (1005824). Studi Tentang Penguasaan Kompetensi Pedagogik Alumni Program Dual Mode Universitas Pendidikan Indonesia. (Studi Deskriptif terhadap Alumni Mahasiswa PGSD-S1 Dual Mode Tahun Lulusan 2010-2013)

Penelitian ini berkenaan dengan studi tentang penguasaan kompetensi pedagogik alumni mahasiswa program Dual Mode, khususnya dalam penyusunan rencana pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan pelaksanaan evaluasi pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi diambil dari jumlah alumni tahun lulusan 2010-2013 kemudian diambil sampel sebanyak 20% dari jumlah populasi yang ada. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa angket dan studi dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan chi kuadrat dan presentase. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan Bahwa Tingkat Penguasaan Kompetensi Pedagogik Alumni Program PGSD-S1 Dual Mode Berada pada Kategori Menguasai. Adapun simpulan khusus dari penelitian ini adalah 1) Tingkat penguasaan kompetensi pedagogik alumni mahasiswa program PGSD-S1 Dual Mode dalam penyusunan rencana pembelajaran berada pada kategori menguasai (77,7%), 2) Tingkat penguasaan kompetensi pedagogik alumni mahasiswa program PGSD-S1 Dual

Mode dalam pelaksanaan proses pembelajaran berada pada kategori menguasai

(72,2%), 3) Tingkat penguasaan kompetensi pedagogik alumni mahasiswa program PGSD-S1 Dual Mode dalam penyelenggaraan evaluasi pembelajaran berada pada kategori menguasai (71,7%).

(9)

Silvia Rahayu Agustin , 2014

STUDI TENTANG PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK ALUMNI PROGRAM DUAL MODE 63/S1/KTP/OKTOBER 2014 ABSTRACT

Silvia Rahayu Agustin (1005824). A Study of Alumnus’ Pedagogic Competence Mastery of Dual Mode Program Indonesia University of Education. (Descriptive Study towards Students’ Alumnus PGSD-S1 Dual Mode 2010-2013)

The study seeks to investigate the level of pedagogic competence mastery of dual mode program among alumnus PGSD-S1 specifically in arranging lesson programs, implementing lesson progress and evaluation. The study employed descriptive quantification in analyzing the data. Population was taken from 20% of alumnus graduated on 2010-2013 by using questionnaire and documentary study. The data were quantified by implementing chi square and percentages. The findings show that the pedagogic competence mastery of alumnus PGSD-S1 Dual Mode belongs to advance category. There are some main inferences in the study. First, the level of pedagogic competence mastery of dual mode program among alumnus PGSD-S1 in arranging lesson programs belongs to advance category (72.2%). Second, the level of pedagogic competence mastery of dual mode program among alumnus PGSD-S1 in implementing lesson progress belongs to advance category (72.2%), and the level of pedagogic competence mastery of dual mode program among alumnus PGSD-S1 in arranging lesson evaluation belongs to advance category (71.7%).

(10)

Silvia Rahayu Agustin , 2014

STUDI TENTANG PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK ALUMNI PROGRAM DUAL MODE

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

63/S1/KTP/OKTOBER 2014

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Globalisasi telah melahirkan gaya hidup baru dengan karakteristik penuh persaingan yang mendorong masyarakat dan organisasi di dalamnya untuk berbenah agar mampu mengikuti perubahan-perubahan yang terjadi. Pendidikan memegang peranan penting pada era globalisasi, hal ini terjadi akibat adanya pergeseran pandangan lama dalam industri modern tentang arti modal yakni berupa uang dan barang menjadi manusia dan kualitas sebagai aset utama.

Pendidikan merupakan upaya pendewasaan terhadap peserta didik dengan bekal ilmu, pengetahuan dan pengalaman. Dalam sebuah proses pendidikan, guru merupakan salah satu komponen yang sangat penting, selain komponen lainnya seperti kurikulum, sarana dan prasarana, administrasi serta anggaran. Dianggap sebagai komponen yang paling penting karena yang mampu memahami, mendalami, melaksanakan dan mencapai tujuan pendidikan adalah guru.

“Guru yang bermutu memungkinkan siswanya untuk tidak hanya dapat mencapai standar akademik secara nasional, tetapi juga mendapatkan pengetahuan dan keahlian yang penting untuk belajar selama hidup mereka” (Elaine B. Johnson dalam Ngainun Naim, 2009: 15). Pernyataan di atas menggambarkan betapa seorang guru akan membawa pengaruh besar kepada anak didiknya. Pengaruh tersebut tentu saja dibawa oleh guru-guru yang berkompeten sehingga mampu menciptakan suasana pendidikan yang berkualitas.

(11)

63/S1/KTP/OKTOBER 2014

pendidikan menengah. Jadi jelaslah bahwa tugas yang diemban guru tidaklah mudah karena pendidikan sangat berpusat pada proses bukan semata-mata membuat siswa menjadi pintar dan pandai.

Guru yang profesional akan dapat meningkatkan mutu pendidikan. Hal akan berdampak pada dihasilkannya SDM yang berkualitas, yaitu SDM yang adaptif terhadap (1) era dunia tanpa batas (borderless world); (2) kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi; (3) kesadaran hak dan kewajiban asasi manusia; serta (4) kerjasama dan kompetisi antar bangsa.

Masih dalam Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 8 menyatakan guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Lebih jelas dalam Pasal 9 menyatakan kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana (S-1) atau program diploma empat (D-IV). Dari standarisasi kualifikasi guru tersebut jelaslah bahwa orang-orang yang memenuhi syarat sebagai guru profesional adalah yang berkompeten melalui pendidikan yang semestinya.

Munculnya Undang-Undang No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menuntut penyesuaian penyelenggaraan pendidikan dan pembinaan guru sebagai profesi. Di satu pihak, pekerjaan sebagai guru memperoleh penghargaan yang lebih tinggi, tetapi di lain pihak pengakuan tersebut mengharuskan guru memenuhi sejumlah persyaratan agar mencapai standar minimal seorang guru profesional

(12)

3

Silvia Rahayu Agustin , 2014

STUDI TENTANG PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK ALUMNI PROGRAM DUAL MODE

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

63/S1/KTP/OKTOBER 2014

Pedagogik; (2) Kompetensi Kepribadian; (3) Kompetensi Sosial; dan (4) Kompetensi Profesional.

Menurut E. Mulyasa (2004: 37-38), kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Pada sistem pengajaran, kompetensi digunakan untuk mendeskripsikan kemampuan profesional yaitu kemampuan untuk menunjukkan pengetahuan dan konseptualisasi pada tingkat yang lebih tinggi. Kompetensi ini dapat diperoleh melalui pendidikan, pelatihan dan pengalaman lain sesuai tingkat kompetensinya. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dijelaskan bahwa “Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan prilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.” Jadi, Kompetensi dapat digambarkan sebagai kemampuan untuk melaksanakan satu tugas, kemampuan mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan-keterampilan, sikap-sikap dan nilai-nilai pribadi, dan kemampuan untuk membangun pengetahuan dan keterampilan yang didasarkan pada pengalaman dan pembelajaran yang dilakukan.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, bahwa yang dimaksud dengan kompetensi yaitu meliputi :

1. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

2. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.

3. Kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.

(13)

63/S1/KTP/OKTOBER 2014

membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan.

Berdasarkan data hasil Uji Kompetensi Awal (UKA) dan Uji kompetensi Guru (UKG) yang diadakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2012 lalu, diperoleh data dari Srie S (2013) sebagai berikut :

Data hasil Uji Kompetensi Awal (UKA), dilihat dari jenjang sekolah maka nilai terendah diperoleh guru SD (36,9). Sementara itu berdasarkan nilai hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) secara online yang dilakukan terhadap guru setelah mendapat sertifikat profesional, nilai terendah masih diperoleh oleh guru SD (42,05).

Dari hasil UKA dan UKG di atas nilai rata-rata nasional terendah selalu dimiliki oleh guru SD yakni 36,9 (UKA) dan 42,05 (UKG) saat ini jumlah guru SD merupakan bagian terbesar dari jumlah guru nasional, yakni sekitar 1,6 juta (55%) dari jumlah guru secara keseluruhan di indonesia.

Masih data dari hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) tahun 2012 yang diadakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan kualitas kompetensi guru khususnya kompetensi pedagogik dan profesional di indonesia belum sepenuhnya memenuhi harapan. Seperti yang dikemukakan oleh Bambang Sulistio (2012) bahwa :

Tingkat ke-profesionalitasan guru di seluruh indonesia dari segi kompetensi profesional dan pedagogik yang dilihat dari hasil UKG bisa dikatakan masih rendah. Terbukti dari rata-rata yang dihasilkan yaitu hanya 40 poin, yang masih jauh dari nilai yang dikehendaki pemerintah yaitu 70 poin.

Berdasarkan pemaparan diatas, menunjukan bahwa harapan mengenai kualitas kompetensi guru sekolah dasar terutama dalam kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional masih sangat rendah oleh karena itu perlu adanya wadah yang profesional untuk menghasilkan guru-guru yang tidak hanya memiliki kualifikasi akademik yang sesuai dengan standar nasional pendidikan tapi juga memiliki kompetensi yang menunjang untuk menjadi seorang guru.

(14)

5

Silvia Rahayu Agustin , 2014

STUDI TENTANG PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK ALUMNI PROGRAM DUAL MODE

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

63/S1/KTP/OKTOBER 2014

Penyelenggaraan program sarjana (S-1) kependidikan bagi guru dalam jabatan atau dikenal dengan nama Program Dual Mode yang memungkinkan guru memiliki kesempatan yang lebih luas, berkualitas, dan tidak mengganggu tugas serta tanggung jawabnya di sekolah. Program ini diperkuat oleh Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesi Nomor 58 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan untuk menjadi program pilihan bagi guru dalam jabatan dalam upaya meningkatkan kualifikasi akademik mereka.

Dengan demikian, Penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap Mahasiswa Alumni Program pendidikan Dual Mode dengan fokus penelitian ini adalah Studi Tentang Penguasaan Kompetensi Pedagogik Alumni Program

Dual Mode Universitas Pendidikan Indonesia

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka masalah umum penelitian ini adalah “Bagaimana tingkat penguasaan kompetensi pedagogik alumni mahasiswa program PGSD-S1 Dual Mode ?”

Agar pelaksanaan penelitian lebih terarah, adapun rumusan masalah khusus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana penguasaan kompetensi pedagogik alumni mahasiswa program PGSD-S1 Dual Mode dalam penyusunan rencana pembelajaran ?

2. Bagaimana penguasaan kompetensi pedagogik alumni mahasiswa program PGSD-S1 Dual Mode dalam pelaksanaan pembelajaran ? 3. Bagaimana penguasaan kompetensi pedagogik alumni mahasiswa

program PGSD-S1 Dual Mode dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran ?

(15)

63/S1/KTP/OKTOBER 2014

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai tingkat penguasaan kompetensi pedagogik alumni mahasiswa program PGSD-S1 dual mode. Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai oleh peneliti adalah :

1. Menggambarkan tingkat penguasaan kompetensi pedagogik alumni mahasiswa program PGSD - S1 Dual Mode dalam penyusunan rencana pembelajaran

2. Menggambarkan tingkat penguasaan kompetensi pedagogik alumni mahasiswa program PGSD-S1 Dual Mode dalam pelaksanaan pembelajaran

3. Menggambarkan tingkat penguasaan kompetensi pedagogik alumni mahasiswa program PGSD-S1 Dual Mode dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran

D. Manfaat Penelitian

Penelitian tentang pengaruh program pendidikan Dual Mode terhadap peningkatan kompetensi guru diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan konsep-konsep baru berkenaan dengan kompetensi guru dan upaya – upaya peningkatannya.

2. Secara Praktis a. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan informasi guna meningkatkan kompetensi sesuai dengan tuntutan dan perkembangan jaman.

a. Bagi Guru

(16)

7

Silvia Rahayu Agustin , 2014

STUDI TENTANG PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK ALUMNI PROGRAM DUAL MODE

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

63/S1/KTP/OKTOBER 2014

semakin maju, yang mengharuskan mereka meiliki kompetensi utuh sebagai seorang guru.

c. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan wawasan serta pengetahuan lebih bagi peneliti guna menghadapi perkembangan konsep kompetensi bagi guru di masa mendatang

E. Struktur Organisasi Skripsi

Penulisan skripsi yang berjudul “Dampak Program Dual Mode Terhadap Penguasaan Kompetensi Guru” ini terdapat lima bab dengan rincian sebagai

b. Tugas dan Tanggung Jawab Guru

c. Peran Guru dalam proses Belajar Mengajar 3. Pengertian Kompetensi Guru

a. Standar Kompetensi Guru b. Kompetensi Pedagogik

(17)

63/S1/KTP/OKTOBER 2014

1. Kurikulum Program Pendidikan Dual Mode

2. Proses Perkuliahan Program Pendidikan Dual Mode a. Kegiatan Perkuliahan

b. Bahan Ajar dan Media Pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian B. Desain Penelitian

C. Metode Penelitian D. Definisi Operasional E. Instrumen Penelitian

F. Proses Pengembangan Instrumen G. Teknik Pengumpulan Data H. Teknik Analisis Data I. Prosedur Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Coba Instrumen

B. Deskripsi Hasil Penelitian C. Pembahasan Hasil Penelitian BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(18)

Silvia Rahayu Agustin , 2014

STUDI TENTANG PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK ALUMNI PROGRAM DUAL MODE

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 36

63/S1/KTP/OKTOBER BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannya penelitian untuk memperoleh data dari informasi yang diperlukan. Penelitian ini mengambil lokasi di wilayah Kota dan Kabupaten Bandung, tepatnya berada di sejumlah sekolah dasar yang memiliki guru dengan latar belakang pendidikan Program PGSD S-1

Dual Mode di Universitas Pendidikan indonesia.

2. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013: 80).

Lulusan Program Pendidikan S-1 PGSD Dual Mode ini Tersebar luas dari berbagai daerah seperti Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Cimahi, Cianjur, Ciamis, Bogor, Sukabumi, Cirebon, Tasikmalaya, Garut, Bekasi, dan Serang. Oleh karena itu, peneliti memfokuskan populasi pada alumni mahasiswa program

dual mode wilayah Kota dan Kabupaten Bandung tahun lulusan 2010 – 2013 yang berjumlah 299 orang.

Tabel 3.1

Jumlah Lulusan Program Pendidikan Dual Mode Tahun 2010-2013 Berdasarkan Wilayah

No. Wilayah Jumlah Lulusan Total

2010 2011 2012 2013

(19)

63/S1/KTP/OKTOBER

2. Kota Bandung 23 40 13 32 108

3. Sampel Penelitian

Sempel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2013: 81). Pada penelitian ini sampel diperoleh dari hasil pengelompokan jumlah peserta berdasarkan wilayah yang dilakukan oleh peneliti dengan sumber data yang valid dari sebuah lembaga penyelenggara Program pendidikan S-1 PGDS Dual Mode Universitas Pendidikan Indonesia.

Adanya keterbatasan waktu dan biaya yang dimiliki peneliti, maka peneliti mengambil sampel 10% dari populasi yang ada merujuk pada rumus Suharsimi Arikunto, yaitu :

Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila jumlah subjeknya kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih (Arikunto, 2006:134). Dari rumus tersebut, muncul perhitungan sebagai berikut :

Maka jumlah yang dijadikan sampel penelitian adalah 30 Guru Alumni Peserta Program Pendidikan Dual Mode tahun lulusan 2010 – 2013 yang terdiri

n = 10% x N

n = 10% x 191 = 19,1

n = 10% x 108 = 10,8

Perhitungan Sampel Wilayah Kab. Bandung

(20)

38

Silvia Rahayu Agustin , 2014

STUDI TENTANG PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK ALUMNI PROGRAM DUAL MODE

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

63/S1/KTP/OKTOBER atas 19 orang dari wilayah Kab. Bandung dan 11 orang dari wilayah Kota Bandung.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan konseptualisasi operasional penelitian yang menjadi acuan langkah penelitian. Musfiqon (2012: 86) menjelaskan bahwa :

Dalam desain penelitian kuantitatif ada tiga hal yang perlu diperhatikan. Yaitu (1) Pengujian hipotesis; (2) Populasi dansampel; (3) analisis statistik. Ketiga hal ini menjadi ciri penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif sebaiknya memperhatikan setiap tahapan penelitian kuantitatif jika desain penelitiannya penelitian kuantitatif.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri dengan menggunakan satu variable tanpa melakukan perbandingan atau menghubungkan dengan variable lainnya.

Gambar 3.1 Desain Penelitian C. Metode Penelitian

Sugiyono (2013:3) mengatakan bahwa secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai maka metode

(21)

63/S1/KTP/OKTOBER yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan dan menjawab persoalan-persoalan suatu fenomena atau peristiwa yang terjadi saat ini, baik tentang fenomena dalam variabel tunggal maupun korelasi dan atau perbandingan berbagai variabel” Zainal Arifin (2012:54). Dalam penelitian ini peneliti akan menggambarkan tentang tingkat penguasaan kompetensi pedagogik Alumni Mahasiswa PGSD-S1 Dual Mode.

D. Definisi Operasional

1. Penguasaan Kompetensi Pedagogik

Penguasaan Kompetensi pedagogik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan yang dimiliki oleh Alumni Mahasiswa Program Dual Mode dalam aspek penyusunan rencana pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penyelenggaraan evaluasi pembelajaran.

2. Alumni Program PGSD S-1 Dual Mode tahun lulusan 2010 - 2013

Program PGSD-S1 Dual Mode adalah salah satu bentuk pengembangan program bagi guru dalam jabatan tetapi belum memenuhi persyaratan kompetensi akademik minimal yaitu S-1. Alumni Program PGSD S-1 Dual Universitas Pendidikan Indonesia tahun lulusan 2010-2013 ini mengikuti perkuliahan yang dirancang dengan mengkombinasikan antara sistem pembelajaran tatap muka terjadwal dan sistem pembelajaran mandiri (self-instruction).

E. Instrumen Penelitian

Penelitian pada dasarnya membutuhkan data, dalam pengumpulan data diperlukan suatu pengukuran dengan alat ukur yang baik. Alat ukur dalam satu penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Sugiyono (2013:102)

menjelaskan “instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur

(22)

40

Silvia Rahayu Agustin , 2014

STUDI TENTANG PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK ALUMNI PROGRAM DUAL MODE

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

63/S1/KTP/OKTOBER

disebut variabel penelitian”. Adapun intrumen yang peneliti pakai dalam

penelitian ini adalah :

1. Kuisioner (Angket)

Kuisionet merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2013:142).

Dalam penelitian ini angket dijadikan sebagai alat pengumpul data yang paling utama. Penggunaan tenik pengumpulan data dengan menggunakan angket diharapkan dapat mengumpulkan informasi yang dibutuhkan. Menurut Zainal Arifin (2012:228) “angket adalah instrumen penelitian yang berisi serangkaian pertanyaan atau pernyataan untuk menjaring data atau informasi yang harus dijawab responden secara bebas sesuai dengan pendapatnya”.

Skala yang digunakan pada penelitian menggunakan angket ini adalah angket skala likert dengan begitu akan memudahkan responden dalam menjawab pertanyaan atau pernyataan yang telah disediakan dalam angket tersebut. Skala model likert dalam penelitian ini menggunakan dua rentang skala penilaian. Berikut digambarkan rentang skala pada model likert dalam penelitia ini.

Tabel 3.2

Rentang Skala Model Likert

Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban

Selalu Sering Kadang-kadang Tidak Pernah

Positif 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4

(23)

63/S1/KTP/OKTOBER 1. memudahkan responden dalam memberikan jawaban pada alternatif

jawaban yang disediakan

2. angket tertutup dapat menghimpun data dalam waktu yang relatif singkat 3. memudahkan peneliti dalam menganalisis jawaban yang telah diperoleh 4. pengumpulan data akan ;ebih efisien dalam segi waktu, biaya, dan tenaga.

2. Studi Dokumentasi

Menurut Zaenal Arifin (2012:243) “Studi Dokumentasi adalah teknik

untuk mempelajari dan menganalisis bahan-bahan tertulis kantor atau sekolah, seperti ; silabus, program tahunan, program bulanan, program mingguan, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), catatan pribadi peserta didik,...”.

Peneliti menggunakan studi dokumentasi sebagai data sekunder dari instrumen angket, yang berguna untuk mendukung serta melengkapi data penelitian. Dalam hal ini berupa Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) milik alumni mahasiswa program Dual Mode. Penilaian RPP dilakukan oleh peneliti dengan merujuk pada pedoman penyusunan RPP program PPL 2014.

F. Proses Pengembangan Instrumen 1. Uji Validitas

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2013:121). Selain itu menurut Arikunto (2010: 211) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument. Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

(24)

42

Silvia Rahayu Agustin , 2014

STUDI TENTANG PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK ALUMNI PROGRAM DUAL MODE

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

63/S1/KTP/OKTOBER telah dapat mengukur variabel penelitian yang diinginkan. Penelitian ini bersifat menghimpun data sehingga tidak perlu standarisasi instrumen, cukup dengan validitas konstruk.

a. Validitas konstruk

Validitas konstruk menunjukan kemampuan instrumen penelitian dalam mengungkap semua aspek yang akan diukur. Pengujian validitas isi instrumen pada penelitian ini menggunakan pendapat para ahli (expert judgement). Peneliti meminta bantuan kepada dosen evaluasi pendidikan Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (PPB) serta dosen pembimbing skripsi untuk menelaah apakah materi instrumen telah sesuai dengan konsep yang akan diukur. Pengujian validitas isi dengan cara expert judgement ini sudah melalui proses penelaahan kisi-kisi terutama kesesuaian dengan tujuan penelitian dan butir-butir pertanyaan.

Setelah itu dilakukan uji coba instrumen pada responden yang bukan sampel penelitian hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2013:125) yang

menyatakan “untuk menguji validitas butir-butir instrumen lebih lanjut, setelah

dikonsultasikan dengan ahli, maka selanjutnya diujicobakan”.

Uji coba panel dilakukan untuk menilai struktur keterbacaan angket, yaitu dengan menghitung nilai dari setiap pernyataan. Skor yang diperoleh kemudian dihitung dengan menggunakan rumus presentase melalui program Microsoft

Excel.

� = � 100%

(Bungin, 2010:177)

Keterangan :

P : persentase jawaban responden

: frekuensi jawaban responden

(25)

63/S1/KTP/OKTOBER 100% : konstanta

Dalam penelitian ini skor tertinggi dan skor terendah diperoleh dari :

Skor Maksimal (45/45)*100 % = 100% Skor Minimal (15/45)*100% = 33,33% Jarak Interval 100% - 33,33% = 66,67% Interval (66,67/3) = 22, 22

Dengan demikian diperoleh klasifikasi yang disajikan dalam tabel 3.3 berikut :

Tabel 3.3

Klasifikasi Hasil Uji coba Panel

Interval Kategori

33,33 - 55,55 Kurang 55,56 - 77,78 Cukup

77,79 – 100 Baik

(Sumber : Hasil perhitungan)

Adapun hasil perhitungan uji coba panel untuk soal nomor 1 adalah :

Diketahui : f = 34 n = 45 konstanta = 100%

(26)

44

Silvia Rahayu Agustin , 2014

STUDI TENTANG PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK ALUMNI PROGRAM DUAL MODE

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

63/S1/KTP/OKTOBER Jawab : � = � 100%

� = 34

45 � 100%

P = 75,56 %

Setelah diketahui nilai P sebesar 75,56 % kemudian cocokan hasil presentase dengan kriteria yang telah ditentukan. Pada soal item nomor 1 kriteria sebesar 75,56 % tersebut termasuk pada kriteria “Cukup”.

Dengan menggunakan rumus yang sama pada item pernyataan nomor 1, maka hasil perhitungan P untuk soal nomor 2 sampai 60 dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3.4

Hasil Uji Coba Keterbacaan Struktur Pernyataan Angket

(27)
(28)

46

Silvia Rahayu Agustin , 2014

STUDI TENTANG PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK ALUMNI PROGRAM DUAL MODE

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

63/S1/KTP/OKTOBER

57 40 88,89 Baik

58 37 82,22 Baik

59 35 77,78 Baik

60 38 84,44 Baik

Berdasarkan hasil uji coba panel dapat disimpulkan bahwa dari 60 soal yang telah dibuat oleh peneliti sebanyak 16 soal dinyatakan “Cukup” dan 44 Soal

dinyatakan “Baik”. Melihat hasil perhitungan tersebut, sebanyak 44 soal yang

memiliki kriteria “Baik” dan 1 soal berkriteria “Cukup” digunakan sebagai instrumen angket dengan pertimbangan soal dengan kriteria “Cukup” masih dapat mewakili indikator dari setiap rumusan masalah yang diajukan setelah dilakukan perbaikan, sedangkan 15 soal lainnya yang dianggap berkriteria ”Cukup” akan diabaikan atau dibuang, yakno no soal 1,2,5,13,14,15,19,20,25,26,29,30,45,49,56 karena pernyataan tersebut kurang dipahami oleh responden.

G. Teknik Pengumpulan Data

teknik pengumpulan data disini adalah teknik pengumpulan data mana yang paling tepat, sehingga benar-benar didapat data yang valid dan reliabel. Menurut Sugiyono (2013 : 137) teknik pengumpulan data adalah :

Langkah yang paling utama dalam penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka penelitian tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

(29)

63/S1/KTP/OKTOBER Teknik pengumpulan data yang utama pada penelitian ini yaitu menggunakan angket. Penggunaan teknik angket diharapkan dapat mengumpulkan informasi yang dibutuhkan dengan cara tidak memberikan pertanyaan atau jawaban secara langsung. Sesusi dengan pendapat Nana Syaodih (2007 : 219) angket atau kuisioner merupakan “suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya-jawab

dengan responden)”. Bentuk angket yang digunakan adalah angket berstruktur

dengan bentuk jawaban tertutup dimana jawaban telah tersedia dan responden hanya menjawab setiap pertanyaan dengan cara memilih alternatif jawaban yang telah disediakan.

2. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah mencari dan mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa catatan, foto, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen, rapot, agenda dan sebagainya. (Arikunto: 2006). Dalam penelitian ini studi dokumentasi yang dilakukan peneliti yaitu melihat keseuaian antara bentuk RPP dengan jawaban responden pada instrumen angket yang dibagikan.

H. Analisis Data

Tujuan dari analisis data adalah menyederhanakan seluruh data yang terkumpul, menyajikannya dalam susunan yang sistematis, kemudian mengolah dan menafsirkan data yang sebelumnya telah terkumpul. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini dengan perhitungan Kai kuadrat dan presentase.

1) Chi Kuadrat

(30)

48

Silvia Rahayu Agustin , 2014

STUDI TENTANG PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK ALUMNI PROGRAM DUAL MODE

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

63/S1/KTP/OKTOBER sehingga diketahui proporsi atau frekuensi jawaban yang diberikan responden. Hal ini selaras dengan pendapat dari Zainal arifin (2012 : 288) yang mengemukakan bahwa “teknik khai kuadrat digunakan untuk menguji perbedaan antara frekuensi yang diobservasi dengan frekuensi yang diharapkan.”

Untuk menguji apakah ada perbedaan yang signifikan antara frekuensi yang diobservasi dan frekuensi yang diharapkan, maka digunakan rumus sebagai berikut :

(Zainal Arifin, 2012 : 288) Keterangan :

x2 = Nilai chi-kuadrat

fo = frekuaensi yang diobservasi (frekuensi empiris)

fe = frekuensi tang diharapkan (frekuensi teoritis)

Dengan menggunakan rumus diatas, perbedaan proporsi jawaban baik yang berarti atau tidak, pada setiap pertanyaan dapat diketahu nilai-nilai Chi-kuadratnya. Jika berbeda berati (signifikan) maka kesimpulan yang ditarik analisis itu secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan.

Langkah-langkah yang digunakanuntuk mencari nilai chi kuadrat adalah : a. Mengelompokan setiap alternatif jawaban dari setiap item

b. Mantabulasi data untuk mengetahui frekuensi yang terdapat pada alternatif jawaban

c. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan membagi seluruh jumlah alternatif jawaban dengan frekuensi yang diperoleh

(31)

63/S1/KTP/OKTOBER e. Menentukan derajat kebebasan (dk), yaitu alternatif jawaban dikurangi satu

(dk = n-1)

f. Melihat tabel harga kritik chi kuadrat (kolom dk) pada tingkat kepercayaan 95% (0.95) sebagai batas bawah dan 99% (0.99) sebagai batas atas untuk melihat signifikansi perbedaan.

g. Menafsirkan atau menguji perhitungan chi kuadrat dengan perhitungan kriteria sebagai berikut :

Jika X2 hitung > X2 tabel berarti terdapat perbedaan yang signifikan

Jika X2 hitung < X2 tabel berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan

antara frekuensi yang diperoleh dengan frekuensiyang diharapkan.

2) Persentase

Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar kontribusi indikator terhadap variabel maka dipergunakan skor rata-rata dalam presentase dengan persamaan sebagai berikut :

% skor rata-rata = � �� � � � ��

� � � × 100%

Keterangan ;

Skor Hasil Penelitian : Frekuensi Tanggapan (f) × Bobot Nilai

Skor Ideal : Skor Tertinggi × Jumlah Responden × Jumlah Item

Sebagai pedoman dalam menentukan kriteria jawaban responden digunakan skala penilaian dan kategori pengukuran variabel sebagaimana dikemukakan Sugiyono (2008 :102), yakni :

(32)

50

Silvia Rahayu Agustin , 2014

STUDI TENTANG PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK ALUMNI PROGRAM DUAL MODE

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

63/S1/KTP/OKTOBER minimum ke skor maksimum adalah 80. Maka didapat jarak kriteria adalah 80 dibagi 5 yaitu 16 angka.

Berdasarkan pendapat diatas penulis berusaha menyesuaikan jawaban responden. Penelitian ini hanya menggunakan empat pilihan jawaban (Selalu, Sering, Kadang-kadang dan Tidak Pernah), maka skor akhir akan berkisar antara 25% - 100 % dari skor maksimum adalah 75, kemudian didapat jarak kriterianya yaitu 75 dibagi 4 hasilnya 18,75 angka.

Pedoman pengkategorian untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah :

a) Sangat Menguasai (Selalu) b) Menguasai (Sering)

c) Cukup (Kadang-Kadang)

d) Tidak Menguasai (Tidak Pernah)

Dari langkah diatas , dapat dibuat tabel klasifikasi katogori peningkatan dalam bentuk presentase sebagai berikut :

Presentase Max = ( 4 : 4 ) × 100% = 100% Presentase Min = ( 4 : 1 ) × 100% = 25% Rentang = 100% − 25% = 75% Panjang Kelas Interval = 75 ÷ 4 = 18,75%

Dengan presentase minimal 25% dari panjang kelas interval 18,75%, maka diperoleh kelas-kelas interval, sebagai berikut :

(33)

63/S1/KTP/OKTOBER

No Persentase Kategori

1. 81,28% − 100% Selalu (Sangat Menguasai) 2. 62,52% − 81,27% Sering (Menguasai)

3. 43,76% − 62,51% Kadang-Kadang (Kurang Menguasai) 4. 25% − 43,75% Tidak Pernah (Tidak Menguasai)

(Sumber : Hasil Perhitungan)

I. Prosedur Penelitian

1. Pembuatan Rancangan Penelitian

Pembuatan Rancangan Penelitian merupakan kegiatan awal dalam memepersiapkan penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang fokus penelitian, dan masalah penelitian. Kegiatan yang dilakukan antara lain :

a. Pemilihan masalah, untuk pemilihan masalah pertama-tama yang peneliti lakukan adalah melakukan studi pustaka yang berasal dari beberapa literatur seperti artikel, jurnal, skripsi, maupun tesis. Hingga ditemukanlah masalah mengenai masih minimnya kompetensi yang dimiliki guru sekolah dasar pada saat ini. Agar penelitian ini lebih bermakna peneliti memilih Program Pendidikan Dual Mode sebagai program yang bertujuan untuk mengarahkan lulusannya pada standar kompetensi yang ditetapkan pemerintah sebagai tujuan responden yang akan diteliti.

b. Studi pendahuluan, peneliti melakukan studi pendahulan dengan mendatangi kantor Jurusan PGSD untuk mendapat data mengenai alumni Program PGSD-S1 Dual Mode yang akan dijadikan responden oleh peneliti.

(34)

52

Silvia Rahayu Agustin , 2014

STUDI TENTANG PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK ALUMNI PROGRAM DUAL MODE

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

63/S1/KTP/OKTOBER pelaksanaan proses pembelajaran, dan penyelenggaraaan evaluasi pembelajaran.

d. Menentukan variabel dan sumber data, dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu penguasaan kompetensi pedagogik guru.

e. Menentukan dan menyusun instrumen. Mengingat jumlah subjek yang tidak sedikit, maka penelitian ini menggunakan instrumen Angket.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan penelitia, antara lain : a. Mengumpulkan data, pada tahap ini peneliti membagikan instrument

kepada alumni mahasiswa Program Pendidikan Dual Mode Tahun Lulusan 2010-2013 yang tersebar di dua wilayah Kota Bandung dan Kabuaten Bandung dengan total subjek 30 orang.

b. Melakukan analisis data, setelah data terkumpul peneliti melakukan analisis terhadap data yang telah didapatkan.

c. Menarik kesimpulan dengan melakukan pengolahan data berdaslarkan hasil angket dan menyimpulkan hasilnya sesuai data yang didapatkan.

3. Pembuatan Laporan Penelitian

Kegiatan yang dilakukan pada tahap pembuatan laporan penelitia, antara lain :

a. Merumuskan hasil penelitian selama dilapangan

b. menyusun laporan secara keseluruhan dalam bentuk skripsi

(35)

63/S1/KTP/OKTOBER 2014

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dari penelitian tentang penguasaan kompetensi pedagogik Alumni mahasiswa PGSD-S1 Dual Mode, secara umum dapat disimpulkan bahwa tingkat penguasaan kompetensi pedagogik Alumni mahasiswa PGSD-S1 Dual Mode tahun lulus 2010 – 2013 termasuk dalam kategori menguasai. Adapun aspek-aspek yang diteliti dalam penelitian mengenai kompetensi pedagogik ini adalah penyusunan rencana pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan pelaksanaan evaluasi pembelajaran. Secara khusus kesimpulan yang ada pada penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Tingkat penguasaan kompetensi pedagogik Alumni Program PGSD-S1

Dual Mode dalam penyusunan rencana pembelajaran termasuk dalam

kategori menguasai.

2. Tingkat penguasaan kompetensi pedagogik Alumni Program PGSD-S1

Dual Mode dalam pelaksanaan pembelajaran termasuk dalam kategori

menguasai.

3. Tingkat penguasaan kompetensi pedagogik Alumni Program PGSD-S1

Dual Mode dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran termasuk dalam

kategori menguasai.

B. SARAN

(36)

93

Silvia Rahayu Agustin , 2014

STUDI TENTANG PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK ALUMNI PROGRAM DUAL MODE

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

63/S1/KTP/OKTOBER 2014

1. Bagi jurusan kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Jurusan kurukulum dan teknologi pendidikan sebagai jurusan yang mengarahkan lulusannya menjadi tenaga pendidik sebaiknya memberi bekal mengenai kemampuan pengelolaan pembelajaran melalui micro teaching sehingga mahasiswa lulusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Khususnya pada konsentrasi Kependidikan Guru TIK lebih siap menghadapi tantangan mengajar dilapangan.

2. Bagi penyelenggara Program PGSD-S1 Dual Mode

Keberadaan Program Dual Mode memberikan kontribusi positif bagi peserta yang mengikutinya. Disamping dapat meningkatkan kualifikasi akademik tanpa harus meninggalkan kewajibannya mengajar, program dual mode juga tentunya memberi wawasan baru bagi pesertanya mengenai perkembangan pendidikan masa kini.

Berkenaan dengan isu-isu pendidikan mengenai aturan bahwa guru sekolah dasar (SD) harus memiliki kualifikasi akademik S.Pd Sd maka peneliti menyarankan agar program ini terus ada dan dikembangkan menjadi lebih baik lagi. Hal ini dilihat masih banyak guru yang jenjang pendidikannya belum linier, maka menurut peneliti program ini sangat pas jika dijadikan sebagai program pendukung jika isu tersebut menjadi kenyataan.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

(37)
(38)

Silvia Rahayu Agustin , 2014

STUDI TENTANG PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK ALUMNI PROGRAM DUAL MODE

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 94

63/S1/KTP/OKTOBER 2014

DAFTAR PUSTAKA

Agung, Lilik. (2007). Human Capital Competencies. Jakarta: Alex Media Komputindo.

Arifin, Zainal. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Arifin, Zainal. (2012). Penelitian Pendidikan : Metode dan Paradigma Baru.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Barizi, A. Dan Idris, M. (2010). Menjadi Guru Unggul. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Group.

Barnawi. & A Mohammad. (2012). Etika dan Profesi Kependidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Belanjapublikasiaceh. (2013). Kompetensi Guru Masih

Lemah: [Online] tersedia

Ihttp://belanjapublikaceh.org/pendidikan/kompetensi-guru-masih-lemah/ [06 September 2013].

Bungin, M. Burhan. (2010). Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi,

kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial lainnya. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group.

Darsono. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia Abad Ke 21. Jakarta: Nusantara Consulting.

E. Mulyasa. (2010). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Bandung: PT Remaja Sodakarya.

E. Mulyasa, (2008). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

(39)

63/S1/KTP/OKTOBER 2014

Kadarohman, A & juntika. (2008). Program Dual Mode sebagai Alternatif

Peningkatan Kualifikasi Akademik Guru dalam Jabatan. Universitas

Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Musfiqon. (2012). Pandual Lengkap Metodelogi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Prestasi Pustakarya.

Naim, N. (2009). Menjadi Guru Inspiratif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Payong M.R. (2011). Sertifikasi Profesi Guru. Jakarta: PT Indeks.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesi Nomor 58 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan.

Purwanto,N. (1994) Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Republik Indinesia. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Republik Indonesia. Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Sajidan, (2010). Pengembangan Profesionalisme Guru dan Dosen Melalui

Sertifikasi Guru. Jurnal Ilmiah SPIRIT. ISSN : 1411-8319 Vol.10 No.2.

Sanjaya, Wina. (2007). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses

pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sanjaya, Wina. (2008). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis

(40)

96

Silvia Rahayu Agustin , 2014

STUDI TENTANG PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK ALUMNI PROGRAM DUAL MODE

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

63/S1/KTP/OKTOBER 2014

Srie, S. (2013). Hasil UKA dan UKG, Kompetensi Guru Lebih Buruk dari laporan

Aljazeera: [Online] tersedia

www.srie.org/2013/02/hasil-uka-dan-ukg-kompetensi-guru-lebih.html?m=1/ [26 Februari 2013]

Sulistio, Bambang. (2012). Hasil Uji Kompetensi Guru 2012 Kemendikbud

Gelombang 1, Hasil UKG 2012 Kemendikbud Guru SD , Pengumuman

Hasil UKG 2012 Guru SD : [Online] tersedia

www.bambangsulistio.web.id/2012/08/hasil-uji-kompetensi-guru-2012.html?m=1 [14 Agustus 2012]

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sutrisno, Edy. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana. Syah, Muhibbin. (2010). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Syamsyudin, Abin. (2004). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Syaodih, Nana. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Universitas Pendidikan Indonesia, (2014). Panduan Program Pengalaman

Lapangan (PPL) Kependidikan dan tenaga pendidik. UPI Bandung:

Tidak diterbitkan.

Uno, B Hamzah. (2006). Profesi Kependidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Gambar

Tabel 3.1
Gambar  3.1 Desain Penelitian
Tabel 3.2
Tabel 3.3
+2

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Untuk menjawab permasalahan pengaruh kepemimpinan terhadap disiplin kerja pegawai, digunakan metode penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif dan menggunakan

Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 35 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (Berita

Penerapan Pendekatan PAKEM Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Pupuk Organik Dan Anorganik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di SMKN 2 Cilaku Cianjur.. Universitas

Media modifikasi bola pada permainan sepak bola gerak dasar passing kaki. bagian sebagai penghubung antara siswa dan guru dalam hal kretifitas,

Penulisan ilmiah mengenai klub sepak bola ini dapat memberikan informasi yang dibutuhkan mengenai klub kesebelasan sepak bola (UNJ) Universitas Negeri Jakarta bagi orang-orang

Struktur hiera rki denga n mengguna ka n metode Analytic Hierarchy Process (AHP) digunakan untuk ha sil penila ia n da la m ra ngka mela kukan proses penerima a n ca lon

Penelitian ini dilakukan dengan merumuskan tiga permasalahan yaitu : Pertama adalah Bagaimana bargaining position dalam keluarga pada suami peserta KB metode