• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KRITIS KONSEP KESEHATAN REPRODUKSI WANITA DALAM CONVENTION ON THE ELIMINATION OF ALL FORMS STUDI KRITIS KONSEP KESEHATAN REPRODUKSI WANITA DALAM CONVENTION ON THE ELIMINATION OF ALL FORMS DISCRIMINATION AGAINST WOMEN (CEDAW) TINJAUAN ISLAM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI KRITIS KONSEP KESEHATAN REPRODUKSI WANITA DALAM CONVENTION ON THE ELIMINATION OF ALL FORMS STUDI KRITIS KONSEP KESEHATAN REPRODUKSI WANITA DALAM CONVENTION ON THE ELIMINATION OF ALL FORMS DISCRIMINATION AGAINST WOMEN (CEDAW) TINJAUAN ISLAM."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI KRITIS KONSEP KESEHATAN REPRODUKSI WANITA

DALAM CONVENTION ON THE ELIMINATION OF ALL FORMS

DISCRIMINATION AGAINST WOMEN (CEDAW) TINJAUAN ISLAM

TESIS

Diajukan kepada

Program Studi Magister Pemikiran Islam

Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Gelar Magister Pemikiran Islam (MPI)

Oleh Dewi Wulandari NIM: O 000 013 001

PROGRAM STUDI MAGISTER PEMIKIRAN ISLAM SEKOLAH PASCASARJANA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

HALAMAN MOTTO

Every human activity is ultimately traceable to its worldview, and as such it is reducible to that worldview.

(7)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Untuk inspirasi tiada henti, Bapak, Ibu, Bang Dhany, Bang Budi

(8)

i

Allah SWT yang telah menganugerahkan ilmu sehingga manusia dapat

menyingkap rahasia-rahasia-Nya. Hanya karena rahmat dan karunia-Nya, tesis

berjudul ―Studi Kritis Konsep Kesehatan Reproduksi Wanita dalam Convention

on the Elimination of All Forms Discrimination Against Women (CEDAW)

Tinjauan Islam‖ ini dapat diselesaikan dengan lancar. Shalawat dan salam semoga

juga senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, beserta

keluarga, sahabat dan para pengikut beliau hingga akhir zaman kelak.

Tesis ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

kesarjanaan Strata II Magister Pemikiran Islam di Sekolah Pascasarjana

Universitas Muhammadiyah Surakarta. Tesis ini dapat terselesaikan dengan

bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, ucapan terima kasih tidak lupa

disampaikan kepada beberapa pihak berikut ini.

1. Prof. Dr. Bambang Setiaji, MS selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Surakarta (UMS) atas segala fasilitas yang diberikan dalam membantu

penulisan karya ini,

2. Prof. Dr. Khudzaifah Dimyati selaku Direktur Pascasarjana UMS yang telah

membantu kelancaran studi pascasarjana,

3. Dr. Sudarno Shobron, M.Ag., selaku Ketua Prodi Magister Pemikiran Islam

(9)

ii

4. Dr. Syamsul Hidayat, M. Ag selaku dosen pembimbing pertama yang telah

memberikan kritik dan saran demi penyempurnaan tesis ini,

5. Dr. M. Mu’inudinillah Basri, M. A selaku dosen pembimbing kedua yang

telah memberikan kritik dan saran demi penyempurnaan tesis ini,

6. Dr. Adian Husaini, Ir. Aryo Utomo, M. Sc, dan INSISTS (Institute for the

Study of Islamic Thought and Civilization) yang telah memberikan beasiswa

S2 dan wacana-wacana keilmuan yang bermanfaat,

7. Segenap asatidz di Pusat Studi Peradaban Islam (PSPI) Solo –Ust. Arif

Wibowo, Ust. Muh. Isa Anshory, Ust. Susiyanto, Ust. Abdullah Khoir, Ust.

Solikhan Mahdum Cahyana dan lain-lain—, yang telah memberikan

bimbingan, wacana keislaman, serta sistematika berpikir di Pesma Lir-Ilir,

8. Dosen-dosen di Magister Pemikiran Islam UMS yang telah mengajarkan ilmu

yang bermanfaat,

9. Perpustakaan Pusat UMS, Perpustakaan Nasional Jakarta, Perpustakaan

Komnas HAM, Perpustakaan Pusat Studi Wanita UI, Perpustakaan

Kalyanamitra, atas ketersediaan dan kemudahan dalam mengakses berbagai

literatur,

10. Bapak dan Ibu atas kasih sayang, kerja keras, dan doa yang senantiasa

tercurah setiap waktu,

11. Bang Dhany, Mba Ika, Bang Budi, Uni Ridha, atas segala bantuan dan

dukungan dalam menyelesaikan tesis ini,

12. Sidiq Nugroho, atas segala kesabaran, dukungan, dan diskusi bermanfaat

(10)
(11)

iv ABSTRAK

CEDAW sebagai salah satu konvensi Internasional yang telah diratifikasi Indonesia melalui UU No. 7 Tahun 1984 telah menimbulkan beberapa konsekuensi, seperti lahirnya legalisasi aborsi dan kemudahan akses alat kontrasepsi. Satu hal yang menjadi catatan adalah bahwa CEDAW tidak mensyaratkan bahwa tindakan tersebut harus berada dalam kerangka pernikahan, sebagaimana tercantum dalam ICPD yang merumuskan definisi kesehatan reproduksi. ICPD lahir sebagai respon dinamis dari CEDAW. Sebagai sebuah konvensi yang sarat dengan nilai Barat, Indonesia seharusnya melakukan filterisasi terhadap CEDAW karena dikhawatirkan menjadi sarana infiltrasi

worldview Barat yang bertentangan dengan norma-norma agama dan kearifan lokal di Indonesia.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana konsep kesehatan reproduksi dalam CEDAW dan bagaimana kritik Islam terhadap konsep kesehatan reproduksi wanita dalam CEDAW. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep kesehatan reproduksi dalam CEDAW dan menguraikan kritik Islam terhadap konsep kesehatan reproduksi dalam CEDAW.

Penelitian ini berjenis library research, dengan metode penelahan dokumen. Obyek dalam penelitian ini berupa konsep, yaitu konsep kesehatan reproduksi dalam CEDAW. Data-data yang dihimpun dalam penelitian ini dianalisis dengan metode content analysis. Penelitian ini menggunakan metode deduktif.

Penelahan dokumen concluding comments, yaitu tanggapan komite CEDAW mengenai aplikasi pelaksanaan CEDAW ditemukan nilai feminisme. Nilai feminisme ini berangkat dari pandangan bahwa wanita memiliki kebebasan penuh untuk menentukan sikap terkait persoalan kesehatan reproduksinya tanpa campur tangan suami, keluarga, Negara, ataupun agama. Kritik Islam terhadap konsep kesehatan reproduksi wanita dalam CEDAW berangkat dari perbedaan

worldview Islam dengan worldview Barat. Islam sebagai sebuah bangunan

worldview memiliki cara pandang terhadap konsep tertentu, seperti konsep Tuhan, konsep wahyu, konsep Nabi, dan lainnya.

(12)

v ABSTRACT

As one of the international covenant that have been ratified by Indonesia through UU No. 7 Tahun 1984, CEDAW had been made several consequences like abortion legalization and easy access of contraception. One thing must be

noticed that CEDAW didn’t mention marriage as a must, as we can review from

ICPD’s definition about reproductive health in women. ICPD was a dynamic response from CEDAW. As a convention emerged from West’s worldview,

Indonesia as an adoption country, must doing strict selection because CEDAW

can be mean of infiltration West’s worldview

The formulation of this research are how the concept on reproductive

health women in CEDAW and how Islam’s critics toward the concept of

reproductive health women in CEDAW. The aim of this research is to know the concept of reproductive health in women and how Islam’s critics about that concept.

The method of this research is library research, with specifically analysis documents. The researcher using content analysis to analysis the content of the documents. Overall, researcher using deductive method for analysis.

The findings from concluding comments’ documents, CEDAW’s committee

feedback about application CEDAW in Indonesia, is feminism value. The point is women have fully freedom to decide all the problems in her reproductive health without intervention by her husband, her family, country or religion. Islam point of critics start from difference on worldview. Islam as worldview has its paradigm towards several concepts, like concept of God, concept of divine, concept of prophet, etc.

(13)

vi

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

D. Telaah Pustaka ... 7

E. Kerangka Teoretik ... 8

F. Metode Penelitian ... 11

G. Sistematika Pembahasan ... 15

BAB II KONSEP KESEHATAN REPRODUKSI WANITA A. Konsep Kesehatan Reproduksi Wanita Pandangan Islam ... 17

1. Filsafat Hukum Islam dan Maqashid Syariah ... 17

a. Sifat Hukum Islam... 18

b. Prinsip dan Kaidah Hukum Islam ... 18

c. Maqashid Syariah ... 19

2. Keluarga dan Perkawinan dalam Islam ... 22

(14)

vii

2. Tujuan dan Manfaat Pernikahan ... 25

3. Konsep Keluarga ... 26

a. Model Keluarga Muslim ... 26

b. Tugas Keluarga ... 27

c. Peranan dan Fungsi Anggota Keluarga ... 27

4. Konsep Kesehatan ... 30

a. Makna Kesehatan ... 30

b. Kesehatan Reproduksi dalam Islam ... 31

1) Haid ... 32

2) Nifas ... 34

3) Permasalahan Terkait Kehamilan ... 34

(a) Aborsi ... 34

(b) Kontrasepsi ... 45

B. Konsep Kesehatan Reproduksi Wanita Pandangan Medis ... 52

1. Konsep Kesehatan Reproduksi Wanita ... 52

2. Anatomi Sistem Reproduksi Wanita ... 53

3. Menstruasi (Haid) ... 55

4. Kehamilan ... 56

a. Fisiologi Kehamilan ... 56

b. Aborsi ... 57

1) Undang-Undang Perihal Aborsi ... 58

5. Keluarga Berencana ... 61

a. Definisi ... 61

b. Jenis-Jenis Alat Kontrasepsi ... 61

(15)

viii

BAB III CEDAW DAN ISU KESEHATAN REPRODUKSI WANITA

A. CEDAW: Sejarah Kelahiran, Perkembangan, dan Isu Kesehatan

Reproduksi Wanita ... 65

B. Kerangka Dasar ... 80

1. Kesetaraan ... 80

2. Konsep Diskriminasi dan Non-Diskriminasi ... 81

3. Kewajiban Negara ... 83

C. Unsur-Unsur Pokok CEDAW ... 83

1. Teks Konvensi ... 84

2. Rekomendasi Umum ... 85

3. Komentar Akhir... 86

D. Respon Indonesia terhadap CEDAW ... 87

E. Konsep Kesehatan Reproduksi Wanita Pandangan CEDAW ... 92

1. Hak-Hak Kesehatan Reproduksi Wanita ... 93

2. Permasalahan Seputar Kesehatan Reproduksi Wanita ... 94

a. Legalisasi Aborsi ... 94

b. Kategorisasi Konsep Kesehatan Reproduksi Wanita ... 97

BAB IV ANALISIS KONSEP KESEHATAN REPRODUKSI WANITA DALAM CEDAW DAN KRITIK ISLAM TERHADAPNYA A. Konsep Kesehatan Reproduksi Wanita dalam CEDAW ... 100

1. Unsur-Unsur Feminisme dalam Konsep Kesehatan Rproduksi Wanita CEDAW ... 100

2. Infiltrasi Feminisme ke dalam CEDAW ... 102

B. Kritik Islam terhadap Konsep Kesehatan Reproduksi Wanita dalam CEDAW ... 106

1. Dampak Penerapan Konsep Kesehatan Reproduksi Wanita dalam CEDAW ... 124

(16)

ix BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 130

B. Saran dan Rekomendasi ... 131

DAFTAR PUSTAKA ... 132

LAMPIRAN DATA ... 142

A.Definisi Kesehatan Reproduksi Wanita dalam ICPD

B. Concluding comments

(17)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Gambaran Mengenai Maqashid Syariah ... 20

Tabel 2. Kronologi Rancangan Konvensi Perempuan ... 69

Tabel 3. Pasal ICPD Mengenai Kesehatan Reproduksi ... 73

Tabel 4. Tujuan-Tujuan MDGs ... 76

Tabel 5. Substansi Pasal-Pasal CEDAW ... 85

Tabel 6. Kategorisasi Konsep Kesehatan Reproduksi dalam Concluding Comments ... 97

Tabel 7. Karakteristik perbedaan worldview Islam dan worldview Barat ... 107

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Organ-Organ Reproduksi Wanita... 54

Referensi

Dokumen terkait

(3) Belanja yang bersifat mengikat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan belanja yang dibutuhkan secara terus menerus dan harus dialokasikan oleh pemerintah

Pemberian pupuk NPK Lao Ying pada media tanam di pembibitan utama dengan frekuensi 5 hari sekali dosis 2,5 g (F1) berpengaruh nyata terhadap berat kering tajuk, berat kering akar,

Yaitu ilmu yang menerangkan arti dan maksud-maksud sumpah Tuhan atau sumpah-sumpah lainnya yang terdapat di dalam

Konsep perkembangan megacities yang akan diterapkan merupakan kerjasama lintas daerah dari Kota Jakarta, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kabupaten Bekasi,

baru mempunyai kewenangan melakukan tindakan-tindakan penyitaansetelah tanggal 17 Juli 2017, sehingga menurut Hakim Praperadilan penyitaan-penyitaan yang dilakukan oleh

Pokja Konstruksi pada Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Aceh Barat Daya akan melakukan klarifikasi dan/atau verifikasi kepada penerbit dokumen, apabila diperlukan.

Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penyertaan dan Penatausahaan Modal Negara Pada Badan Usaha Milik Negara dan Perseroan Terbatas.

Dalam penelitian ini diperoleh gambaran bahwa masih terdapat suami yang merasa lebih dalam segala hal dibandingkan dengan istri. Oleh karena itu, suami