• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN WHEELBARROW DENGAN LATIHAN STALL BARS HOPS TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT LENGAN DAN HASIL SERVICE DALAM PERMAINAN TENIS LAPANGAN PADA SISWA PUTRA USIA 11-15 TAHUN DI SEKOLAH TENIS PROGRESS UNIMED TAHUN 2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN WHEELBARROW DENGAN LATIHAN STALL BARS HOPS TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT LENGAN DAN HASIL SERVICE DALAM PERMAINAN TENIS LAPANGAN PADA SISWA PUTRA USIA 11-15 TAHUN DI SEKOLAH TENIS PROGRESS UNIMED TAHUN 2013."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN WHEELBARROW DENGAN LATIHAN STALL BARS HOPS TERHADAP PENINGKATAN

POWER OTOT LENGAN DAN HASIL SERVICE DALAM PERMAINAN TENIS LAPANGAN PADA

SISWA PUTRA USIA 11-15 TAHUN DI SEKOLAH TENIS PROGRESS

UNIMED TAHUN 2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat – Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh :

KRISNA INDRA LOKA BUANA NIM : 071266210087

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

(2)
(3)
(4)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Kepada Allah SWT, karena Berkat dan Rahmatnya

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Adapun judul skripsi ini

adalah “ Perbedaan Pengaruh Latihan Wheelbarrow Dengan Latihan Stall Bars

Hops Terhadap Peningkatan Power Otot Lengan Dan Hasil Servis Dalam

Permainan Tenis Lapangan Pada Siswa Putra Usia 11-15 Tahun Di Sekolah

Tenis Progress Unimed Tahun 2013”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi

sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Penulis menyadari, bahwa dalam pembuatan skripsi ini banyak

mendapatkan bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan

kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M. Pd selaku Rektor Universitas Negeri

Medan beserta staf-stafnya.

2. Bapak Drs. H. Basyaruddin Daulay, M.Kes. selaku Dekan FIK UNIMED

yang telah memberikan izin dan kemudahan kepada penulis untuk mengikuti

perkuliahan dan juga kepada Bapak Drs. Suharjo, M.Pd. selaku Pembantu

Dekan I, Bapak Drs. M. Mesnan, M.Kes. selaku Pembantu Dekan II, Bapak

Dr. Budi Valianto, M.Pd selaku Pembantu Dekan III di Fakultas Ilmu

Keolahragaan UNIMED.

3. Bapak Drs. Zulfan Heri, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan

Olahraga (PKO) FIK UNIMED, Bapak Drs. Nono Hardinoto, M.Pd selaku

(5)

iv

4. Bapak Drs. Ismail, M.Kes. selaku Dosen Spesialisasi Tenis Lapangan yang

memberikan ilmu selama mengikuti perkuliahan di Jurusan Pendidikan

Kepelatihan Olahraga.

5. Bapak Yan Indra Siregar, S.Pd, M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing saya dari awal hingga skripsi ini selesai,Bapak Drs. Nono

Hardinoto, S.Pd, M.Pd sebagai dosen penguji I, Drs. M. Ismail, M.Kes

sebagai dosen penguji II dan Bapak Indra Darma Sitepu, S.Pd, M.Kes sebagai

dosen penguji III yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun

dalam penulisan skripsi ini.

6. Kepada Bahctiar, S.Pd M.Ed. selaku Pelatih Tenis Lapangan di Unimed.

7. Kepada kak Ria yang selalu meluangkan waktunya dalam menyelesaikan

seluruh administrasi.

8. Teristimewa kepada keluarga saya, Ayah dan Ibu selaku orang tua yang telah

memberikan kasih sayang dan bimbingan, serta selalu mendoakan saya. Juga

kepada kakak, abang dan adik saya yang telah mendoakan saya hingga dapat

menyelesaikan studi ini dan juga keluarga – keluarga saya yang selalu

memberikan semangat, dorongan kepada penulis.

9. Kepada sahabat penulis yaitu; Halimatus Sakdiah S.Pd, Agus Khoirul Umri

Siregar, Raden Rara Siti Toyibah S.Pd,. Kepada teman satu spesialis. Kepada

rekan-rekan mahasiswa PKO stambuk 2007 terkhusus kelas B reguler dan

teman seperjuangan yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan

skripsi ini.

10.Kepada semua sample yang telah membantu pelaksanaan penelitian

(6)

v

12.Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut

serta memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran kepada penulis dalam

penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata, Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita

semua, khususnya bagi dunia pendidikan olahraga serta bagi para pembacanya.

Amin.

Medan, Maret 2013 Penulis

(7)

i

i ABSTRAK

Krisna Indra Loka Buana: Perbedaan Pengaruh Latihan Wheelbarrow Dengan Latihan Stall Bars Hops Terhadap Peningkatan Power Otot Lengan Dan Hasil Service Dalam Permainan Tenis Lapangan Pada Siswa Putra Usia 11-15 Tahun Di Sekolah Tenis Progress Unimed Tahun 2013

Pembimbing : YAN INDRA SIREGAR

Skripsi : Fakultas Ilmu Keolahragaan 2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan Wheelbarrow dan latihan Stall Bars Hops terhadap peningkatan power otot lengan dan hasil

service pada permainan tenis lapangan siswa putra usia 11-15 tahun di sekolah

Tenis Progress Unimed Tahun 2013.

Jenis Penelitian ini adalah eksperimen, dimana yang menjadi populasi adalah seluruh siswa putra usia 11-15 di sekolah Tenis Progress Unimed berjumlah 8 orang, sedangkan yang menjadi sampel penelitian adalah seluruh populasi dengan pengambilan sampel secara teknik total sampling. instrument yang digunakan adalah lembar observasi dengan tiga orang pengamat.

Dari Hipotesis pertama perhitungan data pre test dan post test kelompok latihan Wheelbarrow diperoleh thitung = 4,79807. Hasil yang didapatkan ternyata diperoleh thitung > ttabel dimana 4,79807 > 3,18 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan: terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan Whelbarrow terhadap Power otot lengan pada siswa putra tenis lapangan di sekolah Tenis

Progress Unimed”. Dari pengujian hipotesis kedua didapatkan ternyata diperoleh

thitung > ttabel dimana 3,62459 > 3,18 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan: terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan Stall Bars Hops terhadap Power otot lengan pada siswa putra tenis lapangan di sekolah Tenis

Progress Unimed”. Dari pengujian hipotesis ketiga didapatkan hasil yang

didapatkan ternyata diperoleh thitung < ttabel dimana 0.6679< 2,45 sehingga H0 diterima dan Ha ditolak. Kesimpulan: bahwa pengaruh latihan Whelbarrow tidak lebih besar dari pada latihan Stall Bars Hops terhadap Power otot lengan pada siswa putra tenis lapangan di sekolah Tenis Progress Unimed”.

Pada pengujian hipotesis keempat hasil yang didapatkan ternyata diperoleh

thitung < ttabel dimana 3.10086 < 3,18 sehingga H0 diterima dan Ha ditolak. Kesimpulan: tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan Whelbarrow terhadap hasil service pada siswa putra tenis lapangan di sekolah Tenis Progress Unimed”. Pada pengujian hipotesis kelima hasil yang didapatkan ternyata diperoleh thitung > ttabel dimana 7 > 3,18 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan Stall

(8)

ii

ii

Progress Unimed”. Pada pengujian hipotesis keenam hasil yang didapatkan

ternyata diperoleh thitung < ttabel dimana 0< 2,45 sehingga Ha ditolak dan H0 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara latihan Whelbarrow dengan latihan Stall Bars Hops terhadap hasil service pada siswa putra tenis lapangan di sekolah Tenis Progress Unimed”.

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian... 8

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II LANDASAN TEORITIS ... 10

A. Kerangka Teoritis ... 10

1. Hakekat Pukulan Service... 10

2. Hakekat Power Otot Lengan ... 14

3. Hakekat Latihan ... 16

3.1Hakikat Latihan Plyometrics ... 18

3.1.1Hakikat Latihan Wheelbarrow ... 19

3.1.2Hakikat Latihan Stall Bars Hops ... 21

B. Kerangka Berfikir ... 22

(10)

BAB III METODE PENELITIAN ... 26

A. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian ... 26

1. Lokasi Penelitian ... 26

(11)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Nama Atlet Putra Tenis Lapangan Usia 11-15 Tahun di

Sekolah Tenis Progress Unimed ... 27

Tabel 2 Pembagian kelompok berdasarkan teknik Matching and Pairing ... 27

Tabel 3 Desain dua faktor ... 29

Tabel 4 Hasil Perhitungan Data Pre-test dan Post-test Kelompok latihan Whellbarow dan Stall bars hops terhadap Power Otot Lengan ... 34

Tabel 5 Hasil Perhitungan Data Pre-test dan Post-test Kelompok latihan Whellbarow dan Stall bars hops terhadap hasil service ... 35

Tabel 6 Uji Normalitas ... 37

Tabel 7 Intensitas latihan 50% dari kemampuan maksimal ... 48

Tabel 8 Intensitas latihan 60% dari kemampuan maksimal ... 49

Tabel 9 Intensitas latihan 70% dari kemampuan maksimal ... 49

Tabel 10 Intensitas latihan 60% dari kemampuan maksimal ... 50

Tabel 11 Intensitas latihan 70% dari kemampuan maksimal ... 50

Tabel 12 Intensitas latihan 80% dari kemampuan maksimal ... 51

Tabel 13 Intensitas latihan 50% dari kemampuan maksimal ... 52

Tabel 14 Intensitas latihan 60% dari kemampuan maksimal ... 53

Tabel 15 Intensitas latihan 70% dari kemampuan maksimal ... 53

Tabel 16 Intensitas latihan 60% dari kemampuan maksimal ... 54

Tabel 17 Intensitas latihan 70% dari kemampuan maksimal ... 54

Tabel 18 Intensitas latihan 80% dari kemampuan maksimal ... 55

Tabel 19 Kemampuan Lempar bola dari dada dengan berat 5 Kg untuk power otot lengan pada siswa putra Sekolah Tenis Progress Unimed (07 Oktober 2011) ... 56

(12)

ix

Tabel 21 Norma hasil power otot lengan untuk putra. Harsuki (2003: 336) .. 56

Tabel 22 Norma hasil service untuk putra menurut Collins dan Hodges (1978: 435) ... 57

Tabel 23. Data Hasil Pre-Test Service ... 58

Tabel 24. Data Hasil Post-Test Service ... 58

Tabel 25. Norma Service ... 58

Tabel 26. Pre-Test Ball Medicine ... 59

Tabel 27. Post-Test Ball Medicine ... 59

Tabel 28. Norma Penilaian Power Lengan ... 59

Tabel 29. Meching and Pairing ... 60

Tabel 30. Teknik Meching and Pairing ... 60

Tabel 31. Yang Di Berikan Perlakuan Setelah Di Meching and Pairing ... 60

Tabel 32. z - Score dari data Pre Test latihan Power Otot Lengan dan servis . 64 Tabel 33. z – Score dari data Post Test latihan Power Otot Lengan dan servis ... 65

Table 34. Hasil Perhitungan Data Pre-test dan Post-test Kelompok latihan Wheelbarrow dan Stall bars hops terhadap Power Otot Lengan. ... 67

Table 35. Hasil Perhitungan Data Pre-test dan Post-test Kelompok latihan Wheelbarrow dan Stall Bars Hops terhadap Power Otot Lengan. ... 67

Table 36. Uji Normalitas Data Post Test Power Otot Lengan Dengan Kelompok Latihan Wheelbarrow... 69

Table 37. Uji Normalitas Data Post Test Power Otot Lengan Dengan Kelompok Latihan Stall bars hops ... 69

Table 38. Uji Normalitas Data Post Test hasil Service Dengan Kelompok Latihan Wheelbarow ... 70

Table 39. Uji Normalitas Data Post Test hasil Service Dengan Kelompok Latihan Stall Bars Bops ... 70

(13)

x

Tabel 41. Perhitungan rata – rata beda, simpangan baku beda dan t hitung

dari data hasil Pre Test dan Post – Test Power otot lengan

kelompok latihan Stall Bars Hops ... 75

Tabel 42. Perhitungan uji t data Post – Test Power Otot Lengan antara

kelompok latihan Wheelbarrow dan Stall Bars Hops ... 77

Tabel 43. Perhitungan rata – rata beda, simpangan baku beda dan t

hitung dari data hasil Pre - Test dan Post – Test hasil Service

kelompok latihan Wheelbarrow. ... 79

Tabel 44 Perhitungan rata – rata beda, simpangan baku beda dan

t hitung dari data hasil Pre Test dan Post – Test Hasil Service

kelompok latihan Stall Bars Hops ... 81

Tabel 45. Perhitungan uji t data Post – Test Hasil Service antara kelompok

(14)

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Lapangan Tenis ... 11

Gambar 2 Bagian-Bagian Dari Raket ... 13

Gambar 3 Proses melakukan servis ... 13

Gambar 4 Bagian – bagian Otot Lengan... 15

Gambar 5 System tangga (step – type approach) untuk prinsip beban berlebih (over load) menurut Bompa (dalam Harsono (2000: 57) ... 17

Gambar 6 Pelaksanaan Wheelbarrow ... 20

Gambar 7 Pelaksanaan Stall Bars Hops ... 22

Gambar 8 test medicine ball chest throw menurut Bompa (1994:147) ... 30

Gambar 9 Tes servis Verduci dan Frank. (1980 :351) ... 32

Gambar 10 Foto bersama sampel ... 82

Gambar 11 Foto Sampel ... 82

Gambar 12 Sampel Sedang Melakukan Latihan Stall Bars Hops ... 83

Gambar 13 Sampel Sedang Melakukan Latihan Wheelbarrow ... 83

Gambar 13 Sampel Sedang Melakukan Medicine Ball ... 84

(15)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Data Observasi ... 48

Lampiran 2 Program Latihan Wheelbarrow ... 56

Lampiran 3 Data Pre-test power dan Post test ... 58

Lampiran 4 Mecing and Peiring ... 60

Lampiran 5 Nilai Z – Score ... 61

Lampiran 6 Menghitung Rata – Rata Dan Simpangan Baku ... 63

Lampiran 7 Uji Normalitas... 65

Lampiran 8 Uji Homogenitas ... 68

Lampiran 9 Uji Hipotesis ... 70

Lampiran 10 Dokumentasi Penelitian ... 82

Lampiran 11 Tabel pengujian Statistik ... 85

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Setiap cabang olahraga yang sifatnya kompetitif tentu mengharapkan

tercapainya prestasi yang maksimal bagi mereka yang menekuninya baik secara

individu maupun kelompok atau tim. Itu artinya prestasi dalam cabang olahraga

adalah suatu tujuan akhir yang harus dicapai suatu kegiatan olahraga prestasi.

Untuk mencapai hal tersebut salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan

adanya upaya pembinaan dan salah satunya melalui penerapan latihan yang

terprogram secara sistematis, terarah dan berkesinambungan.

Menurut Hariadi (2007:1) bahwa :

“Olahraga permainan tenis lapangan adalah suatu olahraga yang dapat dimainkan oleh semua orang baik laki-laki maupun perempuan dari segala tingkat usia. Sesungguhnya belajar bermain tenis secara relative tidak terlalu sulit, karena kalau kita belajar dengan metode yang tepat maka dalam waktu singkat teknik dasar pukulan tersebut dapat dikuasai”.

Olahraga tenis lapangan adalah olahraga yang sangat menarik dan mudah

untuk dipelajari sehingga mulai dari anak – anak hingga orang dewasa bisa

memainkannya. Olahraga tenis lapangan sudah memasyarakat terbukti dengan

semakin bertambahnya club – club tenis di Instansi pemerintah maupun swasta,

Universitas, sekolah dan lain sebagainya. Adapun bukti lain dalam tenis lapangan

adalah semakin banyaknya kejuaraan – kejuaraan tenis baik tingkat daerah,

nasional dan internasional, yang sudah menjadi kalender setiap tahunnya.

(17)

federation (ITF), sedangkan di Indonesia organisasi yang menanganinya adalah

Persatuan Lawn Tenis Indonesia (PELTI).

Salah satu aspek yang perlu dibina untuk mencapai prestasi yang baik

adalah dengan membina kondisi fisik. Sajoto (1988:57) menyatakan bahwa “Salah

satu faktor penentu dalam pencapaian prestasi olahraga adalah terpenuhinya

komponen fisik, yang terdiri dari kekuatan, kecepatan, kelincahan dan koordinasi,

tenaga, daya tahan otot, daya kerja jantung dan paru-paru, kelenturan,

keseimbangan, ketepatan dan kesehatan berolahraga”. Berdasarkan uraian di atas

dapat disimpulkan bahwa untuk mendapatkan atlet yang berprestasi tinggi faktor

yang perlu diperhatikan dan harus dibina adalah faktor kondisi fisik. Dengan

memiliki kemampuan kondisi fisik maka diharapkan usaha yang dilakukan untuk

mencapai prestasi olahraga dapat dicapai.

Salah satu faktor yang paling penting dalam tenis lapangan ini adalah

kondisi fisik yang baik dan kemampuan service, Agar dapat memulai

pertandingan yang dilakukan. Apabila petenis tidak mempunyai kemampuan

melakukan service yang baik maka petenis akan kesulitan untuk memulai

pertandingan atau service yang dilakukan terlalu mudah untuk di kembalikan oleh

lawan.

Olahraga tenis lapangan juga harus membutuhkan kondisi fisik yang

terlatih, karena dalam permainan ini seorang pemain harus bisa bergerak cepat ke

setiap sudut lapangan untuk mengembalikan bola pada lawan. Selain kondisi fisik,

keterampilan teknik dasar juga tidak bisa diabaikan karena merupakan bentuk dari

(18)

33) adalah “forehand drive, backhand drive, smash, service, volley, lob, half

volley dan sebagainya”.

Untuk meningkatkan prestasi olahraga, khususnya dalam cabang olahraga

tenis lapangan di perlukan latihan yang dapat meningkatkan seluruh komponen

kondisi fisik, karena kemampuan kondisi fisik yang baik sangat menentukan

tinggi rendahnya prestasi. Seperti kata Sajoto (1988:57) bahwa “Kondisi fisik

merupakan salah satu persyaratan yang sangat di perlukan dalam usaha

peningkatan prestasi seorang atlet, Bahkan dapat dikatakan sebagai landasan titik

tolakan awalan olahraga prestasi”. Menurut Harsono (1988:153) bahwa “Kondisi

fisik yang dimaksud adalah kekuatan, kelentukan, stamina, kecepatan, dan

lain-lain komponen kondoisi fisik”.

Sekolah Tenis Progress Unimed adalah salah satu club tenis yang ada di

Medan, dan merupakan wadah bagi masyarakat mulai dari anak – anak hingga

orang dewasa, untuk menyalurkan kesenangan ataupun mengembangkan bakat

sehingga bisa berprestasi. Sekolah Tenis Progress Unimed yang berdiri sejak

November 2006 sudah dapat menghasilkan atlet yang berprestasi di tingkat

Propinsi. Tetapi, sejak pada tahun 2010 kurangnya prestasi yang di gapai oleh atlit

di sekolah Tenis Progress Unimed. Setelah peneliti mengemati ternyata hal

tersebut disebabkan program latihan yang dijalani oleh atlet di sekolah Tenis

Progress tersebut yang kurang maksimal dalam pelaksanaannya.

Timbul pertanyaan dalam diri penulis antara lain: “Apa yang sebenarnya

terjadi pada atlet tenis lapangan disekolah Tenis Progress Unimed?”. “Mengapa

(19)

lawan?”. Mengapa dalam setiap service bola yang bergulir mudah untuk

dikembalikan dan poin dapat direbut oleh lawan?”. Dari pengalaman tersebut

timbul suatu pemikiran mengapa hal itu dapat terjadi, apa faktor kondisi fisik

yang mendukung terhadap teknik dalam melakukan service tersebut.

Kemudian penulis mencoba mencari jawaban permasalahan tersebut,

untuk itu penulis berusaha bertemu langsung dengan pelatih tenis lapangan di

sekolah Tenis Progress Unimed tersebut, dan melakukan wawancara singkat pada

tanggal 2 Agustus 2011 dari pukul 16.30-16.50 wib (disela-sela waktu istirahat)

sebagai nara sumber pelatih tenis lapangan di sekolah Tenis Progress Unimed

yaitu: “Bapak Bahtiar Hasibuan, S.Pd, M.Ed”. Hasil konsultasi yang menyatakan

bahwa kecepatan pukulan service atlet putra tenis lapangan di sekolah Tenis

Progress Unimed masih lambat dan sangat mudah untuk diantisipasi oleh lawan.

Hal ini disebabkan kurangnya power otot lengan pada atlet putra tenis lapangan di

sekolah Tenis Progress Unimed pada saat melakukan pukulan service. Karena

pukulan service sangat membutuhkan kekuatan dan kecepatan.

Akhirnya penulis termotifasi untuk melakukan penelitian di sekolah Tenis

Progress Unimed, untuk mengetahui faktor apa saja yang mendukung dalam

pelaksanaan pukulan service. Penulis melihat kemampuan pukulan service sudah

benar namun power otot lengan dan kecepatan pukulan perlu ditingkatkan, karena

dalam permainan tenis sangat dituntut untuk bisa melakukan pukulan service

dengan tenaga dan kecepatan yang maksimal supaya lawan sulit untuk

(20)

Dari hasil tes dan pengukuran kemampuan power otot lengan siswa putra

di sekolah Tenis Progress Unimed yang ada pada lampiran 2 , masih kurang

sekali jika dibandingkan dengan norma acuan power otot lengan. Sedangkan dari

hasil tes dan pengukuran kemampuan service dapat disimpulkan bahwa

kemampuan service siswa putra di sekolah Tenis Progress Unimed masih belum

baik jika dibandingkan dengan norma acuan kemampuan service untuk beginning

tenis. Maka untuk itu perlu diberikan latihan yang mampu untuk meningkatkan

power otot lengan dan kemampuan service.

Banyak bentuk latihan yang dapat digunakan untuk meningkatkan power

otot lengan diantaranya adalah plyometrics. A Chu (2000 : 8) bahwa

Plyometrics merupakan latihan khusus yang melatih otot-otot untuk

menghasilkan kekuatan maksimum dengan lebih cepat”.

Hal yang paling sering diabaikan club – club tenis adalah kurangnya

program latihan yang terencana dan turukur sesuai dengan prinsip – prinsip

latihan. Hal tersebut akan menyebabkan perkembangan kemampuan teknik,

taktik, dan kondisi fisik siswa akan berkembang sangat lambat sehingga akan

menyebabkan kerugian yang lebih besar. Karena begitu banyaknya permasalahan

dan kendala dijumpai dalam olahraga tenis lapangan dan jarangnya dilakukan

penelitian tentang kemampuan kondisi fisik. Dari sekian banyak bentuk-bentuk

latihan plyometrics yang ada, dalam penelitian ini penulis memilih bentuk latihan

yang digunakan adalah Wheelbarrow dan Stall Bars Hops. Karena kedua bentuk

(21)

Berdasarkan uraian dan penjelasan di atas maka perlu dilakukan penelitian

tentang “Perbedaan Pengaruh Latihan Wheelbarrow dan Stall Bars Hops terhadap

power otot lengan dan hasil service pada siswa putra tenis lapangan di sekolah

Tenis Progress Unimed”.

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, maka diperoleh

gambaran tentang permasalahan yang dihadapi. Dalam penelitian ini masalah

yang diteliti dapat diidentifikasikan sebagai berikut : faktor-faktor apa sajakah

yang mempengaruhi powor otot lengan dan hasil pukulan service dalam

permainan tenis lapangan?. Apakah latihan Wheelbarrow dapat meningkatkan

power otot lengan dalam permainan tenis lapangan?. Apakah latihan Stall Bars

Hops dapat meningkatkan power otot lengan dalam permainan tenis lapangan?.

Apakah latihan Wheelbarrow dapat meningkatkan hasil service dalam permainan

tenis lapangan?. Dari latihan Wheelbarrow dan Stall Bars Hops, manakah yang

memberikan pengaruh lebih baik terhadap peningkatan power otot lengan dalam

permainan tenis lapangan?. Latihan manakah yang lebih baik antara latihan

Wheelbarrow dan Stall Bars Hops terhadap hasil service dalam permainan tenis

lapangan?.

C.Pembatasan Masalah

Agar tidak terjadi interpretasi yang salah dan sebagai pembatasan masalah

dalam penelitian yang akan dilakukan maka perlu kiranya menentukan

pembatasan masalah yang akan dicapai untuk mendapatkan informasi atau data

(22)

Bars Hops terhadap power otot lengan dan hasil service pada permainan tenis

lapangan siswa putra usia 11-15 tahun di sekolah Tenis Progress Unimed.

D.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah dan

pembatasan masalah maka dapat dirumuskan permasalahan yang diteliti adalah :

1. Apakah ada pengaruh yang signifikan dari latihan Wheelbarrow

terhadap power otot lengan pada permainan tenis lapangan siswa putra

usia 11-15 tahun di sekolah Tenis Progress Unimed Tahun 2013?

2. Apakah ada pengaruh yang signifikan dari latihan Stall Bars Hops

terhadap power otot lengan pada permainan tenis lapangan siswa putra

usia 11-15 tahun di sekolah Tenis Progress Unimed Tahun 2013?

3. Manakah yang lebih besar pengaruhnya dari latihan Wheelbarrow dan

Stall Bars Hops terhadap power otot lengan pada permainan tenis

lapangan siswa putra usia 11-15 tahun di sekolah Tenis Progress

Unimed Tahun 2013?

4. Apakah ada pengaruh yang signifikan dari latihan Wheelbarrow

terhadap hasil service pada permainan tenis lapangan siswa usia 11-15

tahun di sekolah Tenis Progress Unimed Tahun 2013?

5. Apakah ada pengaruh yang signifikan dari latihan Stall Bars Hops

terhadap hasil service pada permainan tenis lapangan siswa putra usia

(23)

6. Manakah yang lebih besar pengaruhnya antara latihan Wheelbarrow

dan Stall Bars Hops terhadap hasil service pada permainan tenis

lapangan siswa putra usia 11-15 tahun di sekolah Tenis Progress

Unimed Tahun 2013?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Pengaruh yang signfikan dari latihan Wheelbarrow terhadap

peningkatan power otot lengan pada permainan tenis lapangan siswa

putra usia 11-15 tahun di sekolah Tenis Progress Unimed Tahun 2013.

2. Pengaruh yang signfikan dari latihan Stall Bars Hops terhadap

peningkatan power otot lengan pada permainan tenis lapangan siswa

putra usia 11-15 tahun di sekolah Tenis Progress Unimed Tahun 2013.

3. Manakah yang lebih besar pengaruhnya dari latihan Wheelbarrow dan

Stall Bars Hops terhadap peningkatan power otot lengan pada

permainan tenis lapangan siswa putra usia 11-15 tahun di sekolah Tenis

Progress Unimed Tahun 2013.

4. Pengaruh yang signfikan dari latihan Wheelbarrow terhadap hasil

service pada permainan tenis lapangan siswa putra usia 11-15 tahun di

sekolah Tenis Progress Unimed Tahun 2013.

5. Pengaruh yang signfikan dari latihan Stall Bars Hops terhadap hasil

service pada permainan tenis lapangan siswa putra usia 11-15 tahun di

(24)

6. Manakah yang lebih besar pengaruhnya dari latihan Wheelbarrow dan

Stall Bars Hops terhadap hasil service pada permainan tenis lapangan

siswa putra usia 11-15 tahun di sekolah Tenis Progress Unimed Tahun

2013.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian akan bermanfaat bagi pelatih dan pembinaan serta

insan olahraga. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai sumbangan pemikiran untuk menyusun program latihan dalam

pembinaan prestasi khususnya pada cabang tenis lapangan bagi pelatih

yang ada di sekolah Tenis Progress Unimed.

2. Bagi atlet yang meningkatkan power otot lengan dan hasil service

dalam olahraga tenis lapangan.

3. Memberikan masukan bagi pelatih dalam upaya peningkatan power otot

lengan dan hasil pukulan service.

4. Sebagai tambahan ilmu dalam penulisan karya-karya ilmiah baik yang

(25)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil pengujian hipotesis ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Latihan Wheelbarrow memberikan pengaruh yang signifikn terhadap power

otot lengan pada siswa putra usia 11-15 tahun di sekolah Tenis Progress

Unimed Tahun 2013.

2. Latihan Stall Bars Hops memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

power otot lengan pada siswa putra usia 11-15 tahun di sekolah Tenis

Progress Unimed Tahun 2013.

3. Latihan Wheelbarrow tidak lebih besar pengaruhnya dari pada latihan Stall

Bars Hops terhadap power otot lengan pada siswa putra usia 11-15 tahun di

sekolah Tenis Progress Unimed Tahun 2013.

4. Latihan Wheelbarrow tidak memberikan pengaruh yang siknifikan terhadap

kecepatan pukulan service pada siswa putra usia 11-15 tahun di sekolah Tenis

Progress Unimed Tahun 2013.

5. Latihan Stall Bars Hops memberikan pengaruh yang siknifikan terhadap

kecepatan pukulan service pada siswa putra usia 11-15 tahun di sekolah Tenis

Progress Unimed Tahun 2013.

6. Latihan Wheelbarrow tidak lebih besar pengaruhnya dari pada latihan Stall

Bars Hops terhadap kecapatan pukulan service pada siswa putra usia 11-15

(26)

B. Saran

1. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa latihan Wheelbarrow dan latihan

Stall Bars Hops dapat meningkatkan power otot lengan dan hasil pukulan

service diharapkan kepada pelatih tenis lapangan khususnya agar

menggunakan kedua latihan tersebut untuk meningkatkan kemampuan

atletnya.

2. Untuk lebih memantapkan hasil penelitian ini, kepada pihak-pihak yang ingin

melakukan penelitian agar melakukan penelitian dengan judul yang sama,

pada kelompok sampel yang lain.

3. Kepada pelatih atau guru olahraga disekolah agar memperhatikan bantuk

latihan lain yang sesuai dengan peningkatan prestasi siswa.

4. Kepada para pelatih agar memperhatikan bentuk latihan dalam program

(27)

DAFTAR PUSTAKA

Agus salim. (2007). Pintar Tenis (Seri Olahraga Untuk Pemula. Jembar.

Bompa, Tudor.(1994). Theory and Methodology of training. Dobuque, IOWA : Kendal / Hunt Publisihing Company

Gosser, Statistik. (2004). Latihan Fisik Olahraga. Jakarta: bidang pusat pendidikan dan penataran bidang penelitian dan pengembangan KONI pusat

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologi dalam Coaching. Jakarta : CV. Tambak Kusuma.

Harsono. (2000). Gerak Nasional Garuda Emas, Pandua Kepelatihan. Jakarta: Komite Olahraga Nasional Indonesia.

Hariadi. (2007). Teori dan Praktek Tenis Lapangan. Medan, Fakultas Ilmu Keolahragaan.

Harsuki (2003). Perkembangan Olahraga Terkini. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

http : // www. Google. Co. Id. Tennis

Rex Lardner. (1996). Teknik Dasar Tennis.

Robenrt Scharff. (1981). Bimbingan Main Tennis. Jakarta : Mutiara Jakarta.

Sajoto (1988). Pembinaan Kondisi Dalam Olahraga. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sudjana. (1992). Metode Statistik. Bandung, Tarsito

Tim Penyusun. (2007). Pedoman Penulisan Skrispsi. Fakultas Ilmu Keolahragaan. UNIMED.

Ucup Yusup. (2000).Anatomi Fungsional. Jakarta: Departemen Pendidikan dan kebudayaan

Gambar

Tabel 41. Perhitungan rata – rata beda, simpangan baku beda dan t hitung
gambaran tentang permasalahan yang dihadapi. Dalam penelitian ini masalah

Referensi

Dokumen terkait

Pembuatan gambar rencana garis (lines plan) dilakukan setelah data sheet pengukuran terkumpul, lalu dilanjutkan dengan perhitungan rasio dimensi utama kapal,

Rataan nilai hematokrit (%) luak Jawa jantan dan betina pada saat datang dan selama proses adaptasi. Nilai hematokrit yang terlihat pada Tabel 5, mengalami fluktuasi berupa

Berdasarkan penilaian prioritas dari kedua metode dan hasil DPU, hasil perhitungan dengan Metode Analytical Hierarchy Process.. lebih mendekati hasil prioritas DPU

Efektifitas Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Alat Peraga Terhadap Prestasi Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa. Metode

Tingkat konsistensi antara perencanaan dan penganggaran bidang pendidikan di Kota Surakarta tahun 2011-2012 dalam kategori baik.. Keterkaitan pencapaian SPM Pendidikan

Subjek pada penelitian ini sebagian besar memiliki lebih dari satu alergen positif pada pemeriksaan tes cukit kulit hal ini sesuai dengan penelitian Denny (2010) yang

Berkenaan dengan kemajuan riset dan pemanfaatan karotenoid, maka dalam penelitian ini dilakukan indentifikasi karotenoid dan uji antioksidan carotenoid dari ekstrak

Bahkan dalam satu episode kajian tentang sunnah ini, Minardi menyebutkan bahwa orang-orang yang dekat dengan Nabi ketika berada di hadapan Nabi me- reka mengatakan kami taat, namun