PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN WHEELBARROW DENGAN LATIHAN STALL BARS HOPS TERHADAP PENINGKATAN
POWER OTOT LENGAN DAN HASIL SERVICE DALAM PERMAINAN TENIS LAPANGAN PADA
SISWA PUTRA USIA 11-15 TAHUN DI SEKOLAH TENIS PROGRESS
UNIMED TAHUN 2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat – Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
KRISNA INDRA LOKA BUANA NIM : 071266210087
PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Kepada Allah SWT, karena Berkat dan Rahmatnya
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Adapun judul skripsi ini
adalah “ Perbedaan Pengaruh Latihan Wheelbarrow Dengan Latihan Stall Bars
Hops Terhadap Peningkatan Power Otot Lengan Dan Hasil Servis Dalam
Permainan Tenis Lapangan Pada Siswa Putra Usia 11-15 Tahun Di Sekolah
Tenis Progress Unimed Tahun 2013”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi
sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.
Penulis menyadari, bahwa dalam pembuatan skripsi ini banyak
mendapatkan bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan
kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M. Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan beserta staf-stafnya.
2. Bapak Drs. H. Basyaruddin Daulay, M.Kes. selaku Dekan FIK UNIMED
yang telah memberikan izin dan kemudahan kepada penulis untuk mengikuti
perkuliahan dan juga kepada Bapak Drs. Suharjo, M.Pd. selaku Pembantu
Dekan I, Bapak Drs. M. Mesnan, M.Kes. selaku Pembantu Dekan II, Bapak
Dr. Budi Valianto, M.Pd selaku Pembantu Dekan III di Fakultas Ilmu
Keolahragaan UNIMED.
3. Bapak Drs. Zulfan Heri, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan
Olahraga (PKO) FIK UNIMED, Bapak Drs. Nono Hardinoto, M.Pd selaku
iv
4. Bapak Drs. Ismail, M.Kes. selaku Dosen Spesialisasi Tenis Lapangan yang
memberikan ilmu selama mengikuti perkuliahan di Jurusan Pendidikan
Kepelatihan Olahraga.
5. Bapak Yan Indra Siregar, S.Pd, M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing saya dari awal hingga skripsi ini selesai,Bapak Drs. Nono
Hardinoto, S.Pd, M.Pd sebagai dosen penguji I, Drs. M. Ismail, M.Kes
sebagai dosen penguji II dan Bapak Indra Darma Sitepu, S.Pd, M.Kes sebagai
dosen penguji III yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun
dalam penulisan skripsi ini.
6. Kepada Bahctiar, S.Pd M.Ed. selaku Pelatih Tenis Lapangan di Unimed.
7. Kepada kak Ria yang selalu meluangkan waktunya dalam menyelesaikan
seluruh administrasi.
8. Teristimewa kepada keluarga saya, Ayah dan Ibu selaku orang tua yang telah
memberikan kasih sayang dan bimbingan, serta selalu mendoakan saya. Juga
kepada kakak, abang dan adik saya yang telah mendoakan saya hingga dapat
menyelesaikan studi ini dan juga keluarga – keluarga saya yang selalu
memberikan semangat, dorongan kepada penulis.
9. Kepada sahabat penulis yaitu; Halimatus Sakdiah S.Pd, Agus Khoirul Umri
Siregar, Raden Rara Siti Toyibah S.Pd,. Kepada teman satu spesialis. Kepada
rekan-rekan mahasiswa PKO stambuk 2007 terkhusus kelas B reguler dan
teman seperjuangan yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan
skripsi ini.
10.Kepada semua sample yang telah membantu pelaksanaan penelitian
v
12.Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut
serta memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran kepada penulis dalam
penyelesaian skripsi ini.
Akhir kata, Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita
semua, khususnya bagi dunia pendidikan olahraga serta bagi para pembacanya.
Amin.
Medan, Maret 2013 Penulis
i
i ABSTRAK
Krisna Indra Loka Buana: Perbedaan Pengaruh Latihan Wheelbarrow Dengan Latihan Stall Bars Hops Terhadap Peningkatan Power Otot Lengan Dan Hasil Service Dalam Permainan Tenis Lapangan Pada Siswa Putra Usia 11-15 Tahun Di Sekolah Tenis Progress Unimed Tahun 2013
Pembimbing : YAN INDRA SIREGAR
Skripsi : Fakultas Ilmu Keolahragaan 2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan Wheelbarrow dan latihan Stall Bars Hops terhadap peningkatan power otot lengan dan hasil
service pada permainan tenis lapangan siswa putra usia 11-15 tahun di sekolah
Tenis Progress Unimed Tahun 2013.
Jenis Penelitian ini adalah eksperimen, dimana yang menjadi populasi adalah seluruh siswa putra usia 11-15 di sekolah Tenis Progress Unimed berjumlah 8 orang, sedangkan yang menjadi sampel penelitian adalah seluruh populasi dengan pengambilan sampel secara teknik total sampling. instrument yang digunakan adalah lembar observasi dengan tiga orang pengamat.
Dari Hipotesis pertama perhitungan data pre test dan post test kelompok latihan Wheelbarrow diperoleh thitung = 4,79807. Hasil yang didapatkan ternyata diperoleh thitung > ttabel dimana 4,79807 > 3,18 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan: terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan Whelbarrow terhadap Power otot lengan pada siswa putra tenis lapangan di sekolah Tenis
Progress Unimed”. Dari pengujian hipotesis kedua didapatkan ternyata diperoleh
thitung > ttabel dimana 3,62459 > 3,18 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan: terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan Stall Bars Hops terhadap Power otot lengan pada siswa putra tenis lapangan di sekolah Tenis
Progress Unimed”. Dari pengujian hipotesis ketiga didapatkan hasil yang
didapatkan ternyata diperoleh thitung < ttabel dimana 0.6679< 2,45 sehingga H0 diterima dan Ha ditolak. Kesimpulan: bahwa pengaruh latihan Whelbarrow tidak lebih besar dari pada latihan Stall Bars Hops terhadap Power otot lengan pada siswa putra tenis lapangan di sekolah Tenis Progress Unimed”.
Pada pengujian hipotesis keempat hasil yang didapatkan ternyata diperoleh
thitung < ttabel dimana 3.10086 < 3,18 sehingga H0 diterima dan Ha ditolak. Kesimpulan: tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan Whelbarrow terhadap hasil service pada siswa putra tenis lapangan di sekolah Tenis Progress Unimed”. Pada pengujian hipotesis kelima hasil yang didapatkan ternyata diperoleh thitung > ttabel dimana 7 > 3,18 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan Stall
ii
ii
Progress Unimed”. Pada pengujian hipotesis keenam hasil yang didapatkan
ternyata diperoleh thitung < ttabel dimana 0< 2,45 sehingga Ha ditolak dan H0 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara latihan Whelbarrow dengan latihan Stall Bars Hops terhadap hasil service pada siswa putra tenis lapangan di sekolah Tenis Progress Unimed”.
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Rumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian... 8
F. Manfaat Penelitian ... 9
BAB II LANDASAN TEORITIS ... 10
A. Kerangka Teoritis ... 10
1. Hakekat Pukulan Service... 10
2. Hakekat Power Otot Lengan ... 14
3. Hakekat Latihan ... 16
3.1Hakikat Latihan Plyometrics ... 18
3.1.1Hakikat Latihan Wheelbarrow ... 19
3.1.2Hakikat Latihan Stall Bars Hops ... 21
B. Kerangka Berfikir ... 22
BAB III METODE PENELITIAN ... 26
A. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian ... 26
1. Lokasi Penelitian ... 26
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Nama Atlet Putra Tenis Lapangan Usia 11-15 Tahun di
Sekolah Tenis Progress Unimed ... 27
Tabel 2 Pembagian kelompok berdasarkan teknik Matching and Pairing ... 27
Tabel 3 Desain dua faktor ... 29
Tabel 4 Hasil Perhitungan Data Pre-test dan Post-test Kelompok latihan Whellbarow dan Stall bars hops terhadap Power Otot Lengan ... 34
Tabel 5 Hasil Perhitungan Data Pre-test dan Post-test Kelompok latihan Whellbarow dan Stall bars hops terhadap hasil service ... 35
Tabel 6 Uji Normalitas ... 37
Tabel 7 Intensitas latihan 50% dari kemampuan maksimal ... 48
Tabel 8 Intensitas latihan 60% dari kemampuan maksimal ... 49
Tabel 9 Intensitas latihan 70% dari kemampuan maksimal ... 49
Tabel 10 Intensitas latihan 60% dari kemampuan maksimal ... 50
Tabel 11 Intensitas latihan 70% dari kemampuan maksimal ... 50
Tabel 12 Intensitas latihan 80% dari kemampuan maksimal ... 51
Tabel 13 Intensitas latihan 50% dari kemampuan maksimal ... 52
Tabel 14 Intensitas latihan 60% dari kemampuan maksimal ... 53
Tabel 15 Intensitas latihan 70% dari kemampuan maksimal ... 53
Tabel 16 Intensitas latihan 60% dari kemampuan maksimal ... 54
Tabel 17 Intensitas latihan 70% dari kemampuan maksimal ... 54
Tabel 18 Intensitas latihan 80% dari kemampuan maksimal ... 55
Tabel 19 Kemampuan Lempar bola dari dada dengan berat 5 Kg untuk power otot lengan pada siswa putra Sekolah Tenis Progress Unimed (07 Oktober 2011) ... 56
ix
Tabel 21 Norma hasil power otot lengan untuk putra. Harsuki (2003: 336) .. 56
Tabel 22 Norma hasil service untuk putra menurut Collins dan Hodges (1978: 435) ... 57
Tabel 23. Data Hasil Pre-Test Service ... 58
Tabel 24. Data Hasil Post-Test Service ... 58
Tabel 25. Norma Service ... 58
Tabel 26. Pre-Test Ball Medicine ... 59
Tabel 27. Post-Test Ball Medicine ... 59
Tabel 28. Norma Penilaian Power Lengan ... 59
Tabel 29. Meching and Pairing ... 60
Tabel 30. Teknik Meching and Pairing ... 60
Tabel 31. Yang Di Berikan Perlakuan Setelah Di Meching and Pairing ... 60
Tabel 32. z - Score dari data Pre Test latihan Power Otot Lengan dan servis . 64 Tabel 33. z – Score dari data Post Test latihan Power Otot Lengan dan servis ... 65
Table 34. Hasil Perhitungan Data Pre-test dan Post-test Kelompok latihan Wheelbarrow dan Stall bars hops terhadap Power Otot Lengan. ... 67
Table 35. Hasil Perhitungan Data Pre-test dan Post-test Kelompok latihan Wheelbarrow dan Stall Bars Hops terhadap Power Otot Lengan. ... 67
Table 36. Uji Normalitas Data Post Test Power Otot Lengan Dengan Kelompok Latihan Wheelbarrow... 69
Table 37. Uji Normalitas Data Post Test Power Otot Lengan Dengan Kelompok Latihan Stall bars hops ... 69
Table 38. Uji Normalitas Data Post Test hasil Service Dengan Kelompok Latihan Wheelbarow ... 70
Table 39. Uji Normalitas Data Post Test hasil Service Dengan Kelompok Latihan Stall Bars Bops ... 70
x
Tabel 41. Perhitungan rata – rata beda, simpangan baku beda dan t hitung
dari data hasil Pre Test dan Post – Test Power otot lengan
kelompok latihan Stall Bars Hops ... 75
Tabel 42. Perhitungan uji t data Post – Test Power Otot Lengan antara
kelompok latihan Wheelbarrow dan Stall Bars Hops ... 77
Tabel 43. Perhitungan rata – rata beda, simpangan baku beda dan t
hitung dari data hasil Pre - Test dan Post – Test hasil Service
kelompok latihan Wheelbarrow. ... 79
Tabel 44 Perhitungan rata – rata beda, simpangan baku beda dan
t hitung dari data hasil Pre Test dan Post – Test Hasil Service
kelompok latihan Stall Bars Hops ... 81
Tabel 45. Perhitungan uji t data Post – Test Hasil Service antara kelompok
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Lapangan Tenis ... 11
Gambar 2 Bagian-Bagian Dari Raket ... 13
Gambar 3 Proses melakukan servis ... 13
Gambar 4 Bagian – bagian Otot Lengan... 15
Gambar 5 System tangga (step – type approach) untuk prinsip beban berlebih (over load) menurut Bompa (dalam Harsono (2000: 57) ... 17
Gambar 6 Pelaksanaan Wheelbarrow ... 20
Gambar 7 Pelaksanaan Stall Bars Hops ... 22
Gambar 8 test medicine ball chest throw menurut Bompa (1994:147) ... 30
Gambar 9 Tes servis Verduci dan Frank. (1980 :351) ... 32
Gambar 10 Foto bersama sampel ... 82
Gambar 11 Foto Sampel ... 82
Gambar 12 Sampel Sedang Melakukan Latihan Stall Bars Hops ... 83
Gambar 13 Sampel Sedang Melakukan Latihan Wheelbarrow ... 83
Gambar 13 Sampel Sedang Melakukan Medicine Ball ... 84
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Data Observasi ... 48
Lampiran 2 Program Latihan Wheelbarrow ... 56
Lampiran 3 Data Pre-test power dan Post test ... 58
Lampiran 4 Mecing and Peiring ... 60
Lampiran 5 Nilai Z – Score ... 61
Lampiran 6 Menghitung Rata – Rata Dan Simpangan Baku ... 63
Lampiran 7 Uji Normalitas... 65
Lampiran 8 Uji Homogenitas ... 68
Lampiran 9 Uji Hipotesis ... 70
Lampiran 10 Dokumentasi Penelitian ... 82
Lampiran 11 Tabel pengujian Statistik ... 85
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Setiap cabang olahraga yang sifatnya kompetitif tentu mengharapkan
tercapainya prestasi yang maksimal bagi mereka yang menekuninya baik secara
individu maupun kelompok atau tim. Itu artinya prestasi dalam cabang olahraga
adalah suatu tujuan akhir yang harus dicapai suatu kegiatan olahraga prestasi.
Untuk mencapai hal tersebut salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan
adanya upaya pembinaan dan salah satunya melalui penerapan latihan yang
terprogram secara sistematis, terarah dan berkesinambungan.
Menurut Hariadi (2007:1) bahwa :
“Olahraga permainan tenis lapangan adalah suatu olahraga yang dapat dimainkan oleh semua orang baik laki-laki maupun perempuan dari segala tingkat usia. Sesungguhnya belajar bermain tenis secara relative tidak terlalu sulit, karena kalau kita belajar dengan metode yang tepat maka dalam waktu singkat teknik dasar pukulan tersebut dapat dikuasai”.
Olahraga tenis lapangan adalah olahraga yang sangat menarik dan mudah
untuk dipelajari sehingga mulai dari anak – anak hingga orang dewasa bisa
memainkannya. Olahraga tenis lapangan sudah memasyarakat terbukti dengan
semakin bertambahnya club – club tenis di Instansi pemerintah maupun swasta,
Universitas, sekolah dan lain sebagainya. Adapun bukti lain dalam tenis lapangan
adalah semakin banyaknya kejuaraan – kejuaraan tenis baik tingkat daerah,
nasional dan internasional, yang sudah menjadi kalender setiap tahunnya.
federation (ITF), sedangkan di Indonesia organisasi yang menanganinya adalah
Persatuan Lawn Tenis Indonesia (PELTI).
Salah satu aspek yang perlu dibina untuk mencapai prestasi yang baik
adalah dengan membina kondisi fisik. Sajoto (1988:57) menyatakan bahwa “Salah
satu faktor penentu dalam pencapaian prestasi olahraga adalah terpenuhinya
komponen fisik, yang terdiri dari kekuatan, kecepatan, kelincahan dan koordinasi,
tenaga, daya tahan otot, daya kerja jantung dan paru-paru, kelenturan,
keseimbangan, ketepatan dan kesehatan berolahraga”. Berdasarkan uraian di atas
dapat disimpulkan bahwa untuk mendapatkan atlet yang berprestasi tinggi faktor
yang perlu diperhatikan dan harus dibina adalah faktor kondisi fisik. Dengan
memiliki kemampuan kondisi fisik maka diharapkan usaha yang dilakukan untuk
mencapai prestasi olahraga dapat dicapai.
Salah satu faktor yang paling penting dalam tenis lapangan ini adalah
kondisi fisik yang baik dan kemampuan service, Agar dapat memulai
pertandingan yang dilakukan. Apabila petenis tidak mempunyai kemampuan
melakukan service yang baik maka petenis akan kesulitan untuk memulai
pertandingan atau service yang dilakukan terlalu mudah untuk di kembalikan oleh
lawan.
Olahraga tenis lapangan juga harus membutuhkan kondisi fisik yang
terlatih, karena dalam permainan ini seorang pemain harus bisa bergerak cepat ke
setiap sudut lapangan untuk mengembalikan bola pada lawan. Selain kondisi fisik,
keterampilan teknik dasar juga tidak bisa diabaikan karena merupakan bentuk dari
33) adalah “forehand drive, backhand drive, smash, service, volley, lob, half
volley dan sebagainya”.
Untuk meningkatkan prestasi olahraga, khususnya dalam cabang olahraga
tenis lapangan di perlukan latihan yang dapat meningkatkan seluruh komponen
kondisi fisik, karena kemampuan kondisi fisik yang baik sangat menentukan
tinggi rendahnya prestasi. Seperti kata Sajoto (1988:57) bahwa “Kondisi fisik
merupakan salah satu persyaratan yang sangat di perlukan dalam usaha
peningkatan prestasi seorang atlet, Bahkan dapat dikatakan sebagai landasan titik
tolakan awalan olahraga prestasi”. Menurut Harsono (1988:153) bahwa “Kondisi
fisik yang dimaksud adalah kekuatan, kelentukan, stamina, kecepatan, dan
lain-lain komponen kondoisi fisik”.
Sekolah Tenis Progress Unimed adalah salah satu club tenis yang ada di
Medan, dan merupakan wadah bagi masyarakat mulai dari anak – anak hingga
orang dewasa, untuk menyalurkan kesenangan ataupun mengembangkan bakat
sehingga bisa berprestasi. Sekolah Tenis Progress Unimed yang berdiri sejak
November 2006 sudah dapat menghasilkan atlet yang berprestasi di tingkat
Propinsi. Tetapi, sejak pada tahun 2010 kurangnya prestasi yang di gapai oleh atlit
di sekolah Tenis Progress Unimed. Setelah peneliti mengemati ternyata hal
tersebut disebabkan program latihan yang dijalani oleh atlet di sekolah Tenis
Progress tersebut yang kurang maksimal dalam pelaksanaannya.
Timbul pertanyaan dalam diri penulis antara lain: “Apa yang sebenarnya
terjadi pada atlet tenis lapangan disekolah Tenis Progress Unimed?”. “Mengapa
lawan?”. Mengapa dalam setiap service bola yang bergulir mudah untuk
dikembalikan dan poin dapat direbut oleh lawan?”. Dari pengalaman tersebut
timbul suatu pemikiran mengapa hal itu dapat terjadi, apa faktor kondisi fisik
yang mendukung terhadap teknik dalam melakukan service tersebut.
Kemudian penulis mencoba mencari jawaban permasalahan tersebut,
untuk itu penulis berusaha bertemu langsung dengan pelatih tenis lapangan di
sekolah Tenis Progress Unimed tersebut, dan melakukan wawancara singkat pada
tanggal 2 Agustus 2011 dari pukul 16.30-16.50 wib (disela-sela waktu istirahat)
sebagai nara sumber pelatih tenis lapangan di sekolah Tenis Progress Unimed
yaitu: “Bapak Bahtiar Hasibuan, S.Pd, M.Ed”. Hasil konsultasi yang menyatakan
bahwa kecepatan pukulan service atlet putra tenis lapangan di sekolah Tenis
Progress Unimed masih lambat dan sangat mudah untuk diantisipasi oleh lawan.
Hal ini disebabkan kurangnya power otot lengan pada atlet putra tenis lapangan di
sekolah Tenis Progress Unimed pada saat melakukan pukulan service. Karena
pukulan service sangat membutuhkan kekuatan dan kecepatan.
Akhirnya penulis termotifasi untuk melakukan penelitian di sekolah Tenis
Progress Unimed, untuk mengetahui faktor apa saja yang mendukung dalam
pelaksanaan pukulan service. Penulis melihat kemampuan pukulan service sudah
benar namun power otot lengan dan kecepatan pukulan perlu ditingkatkan, karena
dalam permainan tenis sangat dituntut untuk bisa melakukan pukulan service
dengan tenaga dan kecepatan yang maksimal supaya lawan sulit untuk
Dari hasil tes dan pengukuran kemampuan power otot lengan siswa putra
di sekolah Tenis Progress Unimed yang ada pada lampiran 2 , masih kurang
sekali jika dibandingkan dengan norma acuan power otot lengan. Sedangkan dari
hasil tes dan pengukuran kemampuan service dapat disimpulkan bahwa
kemampuan service siswa putra di sekolah Tenis Progress Unimed masih belum
baik jika dibandingkan dengan norma acuan kemampuan service untuk beginning
tenis. Maka untuk itu perlu diberikan latihan yang mampu untuk meningkatkan
power otot lengan dan kemampuan service.
Banyak bentuk latihan yang dapat digunakan untuk meningkatkan power
otot lengan diantaranya adalah plyometrics. A Chu (2000 : 8) bahwa
“Plyometrics merupakan latihan khusus yang melatih otot-otot untuk
menghasilkan kekuatan maksimum dengan lebih cepat”.
Hal yang paling sering diabaikan club – club tenis adalah kurangnya
program latihan yang terencana dan turukur sesuai dengan prinsip – prinsip
latihan. Hal tersebut akan menyebabkan perkembangan kemampuan teknik,
taktik, dan kondisi fisik siswa akan berkembang sangat lambat sehingga akan
menyebabkan kerugian yang lebih besar. Karena begitu banyaknya permasalahan
dan kendala dijumpai dalam olahraga tenis lapangan dan jarangnya dilakukan
penelitian tentang kemampuan kondisi fisik. Dari sekian banyak bentuk-bentuk
latihan plyometrics yang ada, dalam penelitian ini penulis memilih bentuk latihan
yang digunakan adalah Wheelbarrow dan Stall Bars Hops. Karena kedua bentuk
Berdasarkan uraian dan penjelasan di atas maka perlu dilakukan penelitian
tentang “Perbedaan Pengaruh Latihan Wheelbarrow dan Stall Bars Hops terhadap
power otot lengan dan hasil service pada siswa putra tenis lapangan di sekolah
Tenis Progress Unimed”.
B.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, maka diperoleh
gambaran tentang permasalahan yang dihadapi. Dalam penelitian ini masalah
yang diteliti dapat diidentifikasikan sebagai berikut : faktor-faktor apa sajakah
yang mempengaruhi powor otot lengan dan hasil pukulan service dalam
permainan tenis lapangan?. Apakah latihan Wheelbarrow dapat meningkatkan
power otot lengan dalam permainan tenis lapangan?. Apakah latihan Stall Bars
Hops dapat meningkatkan power otot lengan dalam permainan tenis lapangan?.
Apakah latihan Wheelbarrow dapat meningkatkan hasil service dalam permainan
tenis lapangan?. Dari latihan Wheelbarrow dan Stall Bars Hops, manakah yang
memberikan pengaruh lebih baik terhadap peningkatan power otot lengan dalam
permainan tenis lapangan?. Latihan manakah yang lebih baik antara latihan
Wheelbarrow dan Stall Bars Hops terhadap hasil service dalam permainan tenis
lapangan?.
C.Pembatasan Masalah
Agar tidak terjadi interpretasi yang salah dan sebagai pembatasan masalah
dalam penelitian yang akan dilakukan maka perlu kiranya menentukan
pembatasan masalah yang akan dicapai untuk mendapatkan informasi atau data
Bars Hops terhadap power otot lengan dan hasil service pada permainan tenis
lapangan siswa putra usia 11-15 tahun di sekolah Tenis Progress Unimed.
D.Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah dan
pembatasan masalah maka dapat dirumuskan permasalahan yang diteliti adalah :
1. Apakah ada pengaruh yang signifikan dari latihan Wheelbarrow
terhadap power otot lengan pada permainan tenis lapangan siswa putra
usia 11-15 tahun di sekolah Tenis Progress Unimed Tahun 2013?
2. Apakah ada pengaruh yang signifikan dari latihan Stall Bars Hops
terhadap power otot lengan pada permainan tenis lapangan siswa putra
usia 11-15 tahun di sekolah Tenis Progress Unimed Tahun 2013?
3. Manakah yang lebih besar pengaruhnya dari latihan Wheelbarrow dan
Stall Bars Hops terhadap power otot lengan pada permainan tenis
lapangan siswa putra usia 11-15 tahun di sekolah Tenis Progress
Unimed Tahun 2013?
4. Apakah ada pengaruh yang signifikan dari latihan Wheelbarrow
terhadap hasil service pada permainan tenis lapangan siswa usia 11-15
tahun di sekolah Tenis Progress Unimed Tahun 2013?
5. Apakah ada pengaruh yang signifikan dari latihan Stall Bars Hops
terhadap hasil service pada permainan tenis lapangan siswa putra usia
6. Manakah yang lebih besar pengaruhnya antara latihan Wheelbarrow
dan Stall Bars Hops terhadap hasil service pada permainan tenis
lapangan siswa putra usia 11-15 tahun di sekolah Tenis Progress
Unimed Tahun 2013?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Pengaruh yang signfikan dari latihan Wheelbarrow terhadap
peningkatan power otot lengan pada permainan tenis lapangan siswa
putra usia 11-15 tahun di sekolah Tenis Progress Unimed Tahun 2013.
2. Pengaruh yang signfikan dari latihan Stall Bars Hops terhadap
peningkatan power otot lengan pada permainan tenis lapangan siswa
putra usia 11-15 tahun di sekolah Tenis Progress Unimed Tahun 2013.
3. Manakah yang lebih besar pengaruhnya dari latihan Wheelbarrow dan
Stall Bars Hops terhadap peningkatan power otot lengan pada
permainan tenis lapangan siswa putra usia 11-15 tahun di sekolah Tenis
Progress Unimed Tahun 2013.
4. Pengaruh yang signfikan dari latihan Wheelbarrow terhadap hasil
service pada permainan tenis lapangan siswa putra usia 11-15 tahun di
sekolah Tenis Progress Unimed Tahun 2013.
5. Pengaruh yang signfikan dari latihan Stall Bars Hops terhadap hasil
service pada permainan tenis lapangan siswa putra usia 11-15 tahun di
6. Manakah yang lebih besar pengaruhnya dari latihan Wheelbarrow dan
Stall Bars Hops terhadap hasil service pada permainan tenis lapangan
siswa putra usia 11-15 tahun di sekolah Tenis Progress Unimed Tahun
2013.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian akan bermanfaat bagi pelatih dan pembinaan serta
insan olahraga. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai sumbangan pemikiran untuk menyusun program latihan dalam
pembinaan prestasi khususnya pada cabang tenis lapangan bagi pelatih
yang ada di sekolah Tenis Progress Unimed.
2. Bagi atlet yang meningkatkan power otot lengan dan hasil service
dalam olahraga tenis lapangan.
3. Memberikan masukan bagi pelatih dalam upaya peningkatan power otot
lengan dan hasil pukulan service.
4. Sebagai tambahan ilmu dalam penulisan karya-karya ilmiah baik yang
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil pengujian hipotesis ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Latihan Wheelbarrow memberikan pengaruh yang signifikn terhadap power
otot lengan pada siswa putra usia 11-15 tahun di sekolah Tenis Progress
Unimed Tahun 2013.
2. Latihan Stall Bars Hops memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
power otot lengan pada siswa putra usia 11-15 tahun di sekolah Tenis
Progress Unimed Tahun 2013.
3. Latihan Wheelbarrow tidak lebih besar pengaruhnya dari pada latihan Stall
Bars Hops terhadap power otot lengan pada siswa putra usia 11-15 tahun di
sekolah Tenis Progress Unimed Tahun 2013.
4. Latihan Wheelbarrow tidak memberikan pengaruh yang siknifikan terhadap
kecepatan pukulan service pada siswa putra usia 11-15 tahun di sekolah Tenis
Progress Unimed Tahun 2013.
5. Latihan Stall Bars Hops memberikan pengaruh yang siknifikan terhadap
kecepatan pukulan service pada siswa putra usia 11-15 tahun di sekolah Tenis
Progress Unimed Tahun 2013.
6. Latihan Wheelbarrow tidak lebih besar pengaruhnya dari pada latihan Stall
Bars Hops terhadap kecapatan pukulan service pada siswa putra usia 11-15
B. Saran
1. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa latihan Wheelbarrow dan latihan
Stall Bars Hops dapat meningkatkan power otot lengan dan hasil pukulan
service diharapkan kepada pelatih tenis lapangan khususnya agar
menggunakan kedua latihan tersebut untuk meningkatkan kemampuan
atletnya.
2. Untuk lebih memantapkan hasil penelitian ini, kepada pihak-pihak yang ingin
melakukan penelitian agar melakukan penelitian dengan judul yang sama,
pada kelompok sampel yang lain.
3. Kepada pelatih atau guru olahraga disekolah agar memperhatikan bantuk
latihan lain yang sesuai dengan peningkatan prestasi siswa.
4. Kepada para pelatih agar memperhatikan bentuk latihan dalam program
DAFTAR PUSTAKA
Agus salim. (2007). Pintar Tenis (Seri Olahraga Untuk Pemula. Jembar.
Bompa, Tudor.(1994). Theory and Methodology of training. Dobuque, IOWA : Kendal / Hunt Publisihing Company
Gosser, Statistik. (2004). Latihan Fisik Olahraga. Jakarta: bidang pusat pendidikan dan penataran bidang penelitian dan pengembangan KONI pusat
Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologi dalam Coaching. Jakarta : CV. Tambak Kusuma.
Harsono. (2000). Gerak Nasional Garuda Emas, Pandua Kepelatihan. Jakarta: Komite Olahraga Nasional Indonesia.
Hariadi. (2007). Teori dan Praktek Tenis Lapangan. Medan, Fakultas Ilmu Keolahragaan.
Harsuki (2003). Perkembangan Olahraga Terkini. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
http : // www. Google. Co. Id. Tennis
Rex Lardner. (1996). Teknik Dasar Tennis.
Robenrt Scharff. (1981). Bimbingan Main Tennis. Jakarta : Mutiara Jakarta.
Sajoto (1988). Pembinaan Kondisi Dalam Olahraga. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Sudjana. (1992). Metode Statistik. Bandung, Tarsito
Tim Penyusun. (2007). Pedoman Penulisan Skrispsi. Fakultas Ilmu Keolahragaan. UNIMED.
Ucup Yusup. (2000).Anatomi Fungsional. Jakarta: Departemen Pendidikan dan kebudayaan