• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL EXPLICIT INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 1 BINJAI TAHUN AJARAN 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL EXPLICIT INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 1 BINJAI TAHUN AJARAN 2011/2012."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL EXPLICIT INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X

DI SMK NEGERI 1 BINJAI T. A. 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi

Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH:

HILDA AINI SIREGAR NIM. 708310061

FAKULTAS EKONOMI

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi Ini Diajukan Oleh Hilda Aini Siregar, NIM. 708310061

Jurusan Pendidikan Ekonomi, Program Studi Pendidikan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan

Telah Diperiksa dan Disetujui Untuk Diuji

(3)
(4)

ABSTRAK

Hilda Aini Siregar. NIM. 708310061. Pengaruh Model Explicit Instruction Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X di SMK Negeri 1 Binjai Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan. 2012.

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar akuntansi siswa. Peneitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Explicit Instruction dan Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X di SMK Negeri 1 Binjai Tahun Ajaran 2011/2012.

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Binjai tahun ajaran 2011/2012 di Jalan Samanhudi No.20 Binjai. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X AK yang terdiri dari 2 kelas dan pengambilan sampel secara acak teknik pengumpulan data penelitian yaitu tes berbentuk essay test yang berjumlah 5 soal. Tes ini dikutip langsung dari buku teks yang relevan sehingga validitas dan realibilitasnya telah teruji. Teknik analisa data yang digunakan adalah menentukan rata-rata dan standart deviasi, menghitung normalitas, menghitung homogenitas dan uji hipotesis uji t.

Hasil analisis data diperoleh nilai rata-rata siswa kelas eksperimen = 73,20 dengan SD = 8,79 dan nilai rata-rata siswa kelas kontrol 63,80 dengan SD = 9,13. Hipotesis dalam penelitian ini di uji dengan uji “t”, pada taraf signifikan (taraf kepercayaan) α = 0,05. Dari data perhitungan hipotesis diperoleh thitung = 3,76 > dan ttabel = 2,028. thitung > ttabel yaitu 3,76 > 2,028 dengan kata lain Ha diterima.

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar yang diajarkan dengan model Explicit Instruction lebih tinggi daripada hasil belajar akuntansi yang diajarkan dengan metode konvensional di SMK Negeri 1 Binjai Tahun Ajaran 2011/2012.

(5)

ABSTRACT

Hilda Aini Siregar. Reg Number. 708310061. The Influence Explicit

Instruction against the Learing Result Accounting of class X of SMK Negeri 1

Binjai In Academic year 2011/2012. Thesis. Department of Economic Education Program Study Of Accounting Education Faculty of Economics State University Of Medan. 2012.

The problem in this research is the lower of learning result of accounting students. The purpose of this research is know influence between Explicit Instruction and conventional learning to student accounting learning result to the second grade of accounting departement student of SMK Negeri 1 Binjai in academic year 2011/2012.

The research was held in SMK Negeri 1 Binjai in academic year 2011/2012 at Samanhudi Street No. 20 Binjai. The population of this research included all student in the class X of Accounting Departement and samples were taken by using a random sampling method. The research instrument is essay test which consist 5 items. The test was taken from the package books so that the validity was consider to be realible. The data analyzed by calculating the avarage grade and standart deviation, normalitas, homogenitas and hypotesis.

The result of research show the average value of students were experimental class = 73,20 with SD = 8,79 compared with the average value of student is learning result the are taught by using conventional learning model that is = 63,80 with SD = 9,13. The hypothesis tested of this research used t-test at the level significance (confidence level) α = 0,05. From the hypothesis analysis was obtained tcount is 3,76 and ttable is 2,028. So the hypotesis found tcount > ttable is 3,76 > 2,028 so that Ha can be accepted.

Besad of the research can be condusion that the learning process that taught by using Explicit Instruction higher than the learning process of accounting by using conventional method SMK Negeri 1 Binjai years of study 2011/2012. Keyword : Result Learning Accounting, Model Explicit Instruction, conventional

(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik ALLAH SWT, Pencipta dan Pengendali alam semesta, atas segala nikmat dan hidayah yang tak terkira sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Explicit Instruction

Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X AK Di SMK Negeri 1

Binjai Tahun Ajaran 2011/2012”. Shalawat dan salam tercurah kepada Baginda Rasulullah SAW, keluarga dan para sahabat serta seluruh generasi setelahnya.

Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari hambatan-hambatan dan banyak kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun dengan usaha dan kerja keras yang maksimal dan bantuan dari segala pihak, akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan juga. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M. Si selaku Rektor UNIMED

2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME, selaku Dekan Fakultas Ekonomi 3. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi. 4. Ibu Dra. Effi Aswita Lubis, M.Pd, M.Si selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Akuntansi dan sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Drs. La Ane selaku Dosen Penasehat Akademik

(7)

7. Bapak Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Binjai dan Ibu Seger, SE selaku sebagai guru akuntansi X AK SMK Negeri 1 Binjai beserta siswa/I SMK Negeri 1 Binjai.

8. Teristimewa kepada kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda M. Basir Siregar dan Ibunda Sri Bulan. Melalui merekalah saya temukan dan rasakan nikmatnya Cinta-Mu. Ayah dan mama’ adalah inspirasi dan penopang semangat ananda dalam mengarungi samudra kehidupan ini. Tak lupa buat kakakku Afrinawati Siregar dan adik-adikku Tersayang Fizri Zulkarnaen Siregar dan Irma Desnelita K. Siregar Terima kasih atas doa dan dukungannya selama ini.

(8)

Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik dari isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, saya ucapkan terima kasih.

Medan, Juli 2012 Penulis

(9)

vi DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Masalah... 1

1.2.Identifikasi Masalah ... 5

1.3. Pembatasan Masalah ... 6

1.4. Rumusan Masalah ... 6

1.5. Tujuan Penelitian ... 7

1.6. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

2.1. Kerangka Teoritis ... 8

2.1.1. Model Explicit Instruction ... 8

2.1.2. Metode Pembelajaran Konvensional ... 14

2.1.3. Perbedaan Model Explicit Instruction dan Metode Pembelajaran Konvensional ... 17

(10)

vii

2.2. Penelitian yang Relevan ... 24

2.3. Kerangka Berpikir ... 26

2.4. Hipotesis ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29

3.2. Populasi dan Sampel ... 29

3.2.1. Populasi Penelitian ... 29

3.2.2. Sampel Penelitian ... 29

3.3. Variabel Penelitian ... 31

3.4. Defenisi Operasional ... 31

3.5. Rancangan Penelitian ... 32

3.6. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 34

3.7. Teknik Pengumpulan Data ... 35

3.8. Teknik Analisa Data... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40

4.1. Deskripsi Hasil Penelitian ... 40

4.1.1. Data Hasil Belajar Siswa ... 41

4.2. Analisis Data Penelitian ... 43

4.2.1. Menghitung Nilai Rata-rata ... 43

4.2.2. Uji Normalitas ... 44

4.2.3. Uji Homogenitas ... 45

4.2.4. Uji Hipotesis ... 46

(11)

viii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 51

5.1. Kesimpulan ... 51

5.2. Saran ... 51

DAFTAR PUSTAKA ... 52 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(12)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2.1 Sintaks Model Explicit Instruction ... 10

Tabel 2.2 Perbedaan model pembelajara Explicit Instruction dengan metode Pembelajaran Konvensional ... 19

Tabel 3.1 Populasi Penelitian ... 29

Tabel 3.2 Sampel Penelitian ... 31

Tabel 3.3 Rancangan Penelitian ... 33

Tabel 4.1 Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 41

Tabel 4.2 Deskripsi data kelas yang pengajarannya menggunakan model explicit instruction dan model pembelajaran konvensional ... 43

Tabel 4.3 Uji Normalitas ... 44

Tabel 4.4 Uji Homogenitas Postest ... 45

(13)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(14)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Silabus

Lampiran 1 RPP Kelas Eksperimen Lampiran 2 RPP Kelas Kontrol Lampiran 3 Instrumen Penelitian Lampiran 4 Kunci Jawaban

Lampiran 5 Data Mentah Hasil Penelitian, Tabel Data Pretes, Postes Kelas Eksperimen

Lampiran 6 Data Mentah Hasil Penelitian, Tabel Data Pretest, postes kelas Kontrol

Lampiran 7 Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Lampiran 8 Perhitungan Uji Normalitas Postes Pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Lampiran 9 Uji Homogenitas

Lampiran 10 Uji Hipotesis untuk Hasil Belajar Lampiran 11 Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors Lampiran 12 Tabel Z

(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan.

(16)

2

penggunaan model pembelajaran yang mampu mengembangkan cara belajar siswa aktif. Dengan demikian guru harus menguasai berbagai metode mengajar dan model pembelajaran yang sesuai untuk setiap materi yang akan diajarkannya.

Guru dan siswa merupakan faktor yang utama dalam berlangsungnya proses belajar mengajar. Dalam hal ini, guru membantu perkembangan siswa sesuai dengan kemampuan dan kecepatan cara berpikir masing-masing siswa. Proses belajar mengajar yang menarik sangat dipengaruhi oleh guru, siswa, metode atau cara mengajar, media yang digunakan dan faktor-faktor lain yang mendukung proses belajar mengajar.

Akuntansi merupakan bidang keahlian yang menjadi pilihan utama oleh banyak siswa pada umumnya, khususnya bagi siswa yang duduk dalam jurusan ilmu sosial. Namun, pentingnya akuntansi tidak didukung oleh hasil belajar yang diperoleh siswa. Di dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran akuntansi berlangsung, kendala yang sering dihadapi oleh guru yaitu dengan berbagai perilaku seperti siswa yang malas, bosan akan pelajaran, mengantuk, membolos dan sebagainya. Dari sekian banyak persoalan dalam pelajaran akuntansi, guru dituntut dengan segala kemampuan agar siswa mengerti terhadapmateri pelajaran yang diberikan. Salah satu upaya guru untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan mengembangkan potensi guru melalui variasi mengajar.

(17)

3

akuntansi yang disampaikan, sehingga pada saat test hasil belajar dilakukan, siswa tidak mampu menjawab pertanyaan dengan baik dan menyebabkan hasil belajar yang diperoleh siswa rendah. Berdasarkan wawancara penulis dengan guru bidang studi akuntansi di SMK Negeri 1 Binjai, menyatakan bahwa masih banyak nilai hasil ujian bulanan siswa yang rendah dibawah nilai ketuntasan yang telah ditetapkan oleh sekolah. Banyak siswa yang memperoleh nilai dibawah kriteria ketuntasan minimum (KKM) 70 yaitu sekitar 45-65 dan yang memperoleh nilai diatas 70 hanya sekitar 21 orang. Dimana dikelas X AK 1 yang berjumlah 43 siswa, hanya 34,15% siswa yang tuntas yaitu sebanyak 16 siswa dan dikelas X AK 2 yang berjumlah 45 siswa, hanya 41,46% yang tuntas yaitu 17 siswa. Rendahnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru disebabkan karena guru menggunakan metode pembelajaran konvesional. Dimana dalam proses pembelajaran guru kurang melibatkan siswa secara aktif sehingga suasana pembelajaran bersifat monoton dan membosankan.

(18)

4

pendekatan kepada guru untuk merancang dan mencobakan suatu alternatif pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran.

Guru yang peduli atas keberhasilan siswa akan berusaha membangkitkan dan memotivasi minat dan hasil belajar siswa sehingga dapat tercapai hasil belajar yang maksimal. Untuk itu diperlukan perhatian dan bimbingan guru dalam menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan guna membantu siswa memahami akuntansi. Para guru (pendidik) sebaiknya banyak menempatkan diri sebagai fasilitator dan motivator belajar baik secara inividual maupun secara kelompok. Hal tersebut mendorong perlunya penerapan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih dan belajar mandiri, dan memelihara partisipasi siswa secara optimal dalam proses pembelajaran.

Seorang guru dituntut harus dapat membangkitkan minat siswa untuk belajar salah satunya adalah merencanakan model pembelajaran yang tepat agar siswa lebih tertarik terhadap pelajaran akuntansi. Pemilihan model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan kurikulum dan potensi siswa merupakan kemapuan dan keterampilan dasar yang harus dimiliki guru.

(19)

5

model pembelajaran yang mana yang paling baik untuk mengajarakan suatu materi tertentu.

Model explicit instruction merupakan salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah. Dalam hal ini siswa dituntut untuk dapat mengembangkan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural. Dimana pengetahuan deklaratif menuntut siswa agar mampu mengungkapkan suatu tentang materi pelajaran yang telah disampaikan oleh guru dan pengetahuan prosedural menuntut siswa untuk dapat melakukan sesuatu yang telah diajarkan.

Salah satu perubahan paradigma model pembelajaran tersebut adalah orientasi pembelajaran yang semula berpusat pada guru (teacher-centered) beralih pusat pada murid (student-centered). Semua perubahan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan mutu pendidikan, baik dari segi proses maupun hasil belajar siswa.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan judul “Pengaruh Model Explicit Instruction Terhadap Hasil

Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Di SMK Negeri 1 Binjai Tahun Ajaran

2011/2012”.

1.2Identifikasi Masalah

(20)

6

1) Bagaimana meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas X SMK Negeri 1 Binjai?

2) Mengapa guru akuntansi di SMK Negeri 1 Binjai selalu menggunakan model pembelajaran konvesional?

3) Apakah model explicit instruction dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas X SMK Negeri 1 Binjai?

4) Apakah ada pengaruh model explicit instruction terhadap hasil belajar akuntansi siswa kelas X SMK Negeri 1 Binjai?

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka yang menjadi pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Model pembelajaran yang diteliti adalah model explicit instruction dan metode pembelajaran konvesional.

2. Hasil belajar yang diteliti adalah hasil belajar akuntansi siswa kelas X AK SMK Negeri 1 Binjai Tahun Ajaran 2011/2012.

1.4 Rumusan Masalah

(21)

7

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pembatasan masalah dan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar akuntansi siswa yang diajar dengan model explicit instruction lebih tinggi daripada hasil belajar akuntansi siswa yang diajar dengan metode pembelajaran konvensional di SMK Negeri 1 Binjai Tahun Ajaran 2011/2012.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :

1.Untuk menambah wawasan, pengetahuan, dan kemampuan penulis sebagai calon guru untukhasil belajar akuntansi siswa dengan menerapkan model explicit instruction.

2.Sebagai bahan pertimbangan bagi guru dan masukkan untuk sekolah mengenai model explicit instruction dan hubungan dengan hasil belajar sehingga guru dapat memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran akuntansi yang akan semakin memotivasi siswa untuk belajar karena partisipasi aktif dalam proses pembelajaran dan suasana pembelajaran semakin variatif dan tidak monoton. 3.Sebagai bahan referensi dan masukan bagi pihak akademik Fakultas Ekonomi

(22)

51

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

Hasil belajar akuntansi siswa yang diajarkan dengan Model Explicit Instruction lebih tinggi daripada hasil belajar yang diajarkan dengan metode

pembelajaran konvensional di SMK Negeri 1 Binjai Tahun Ajaran 2011/2012. (thitung > ttabel, 3,76 > 2,02 hal ini menunjukkan Ha diterima dengan kenaikan hasil belajar akuntansi siswa sebesar 15%).

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka disarankan sebagai berikut :

1. Kepada guru, khususnya guru akuntansi yang mengajar pada materi jurnal penutup sebaiknya menjadikan Model Explicit Instruction dengan keterampilan yang dimiliki guru dan memberikan latihan-latihan untuk mengembangkan kemampuan siswa.

2. Sebaiknya guru dapat lebih memperhatikan keadaan seluruh siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

(23)

52

DAFTAR PUSTAKA

Arends, Richardl.1997.Clasrom Instructional Management. Dalam Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana. Arikunto, S., 2006, Prosedur Penelitian, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Bunglin,. 2006. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Dalam Aritonang Delima,. 2011. Pengaruh Model Pembelajaran ROPES Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IS SMA Swasta Mardi Lestari Medan Tahun Ajaran 2020/2011. Medan.

Bruce & Weil,. 1996. Tahapan Model Explicit Instruction. Dalam Sudrajat, Ahmad.http://akhmadsudrajat.worpress.com/2011/01/27/modelpembelajara n-langsung/html. (Diakses 10 Februari 2012)

Djamarah, Syaiful Bahri., dan Aswan Zain., 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Asdi Mahasatya.

Iyas,. 2010. model Pembelajaran Konvensional.

http:\\iyasphunkalfreth.blogspot.com/2010/06/perbandingan-metoe-pembelajaran.html. (Diakses 10 Februari)

Kardi, S. 2004. Pengertian Model Expcilcit Instruction. Dalam Uno dan Nurdin,. 2011. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta : Sinar Grafika Affset Kardi, S. dan Nur, M. 2000. Pengajaran Langsung. Dalam Trianto,. 2011.

Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana Muhfida., 2005, http://muhfida.com/model-pengajaran-langsung/ (diakses 10

Februari 2012).

Munawir,. 2005. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta. Liberty.

Naila, Nenden. Penerapan Model Pembelajaran Explicit Instruction untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Teknologo Informasi an Komunikasi(TIK)diSMPLembang.http://ejournal.digilib.upi.edupenerapanm odel_pembelajaran_explicit_instruction_untuk_meningkatkan_hasil_belajar _siswa_pada_mata_pelajaran_teknologi_informasi_dan_komunikasi_(tik)__ .pdf. (Diakses 25 Maret 2010)

(24)

53

Octari, Prima. 2011. Pengaruh Penggunaan Metoda Pembelajaran Explicit Instruction dan Metoda Konvensional Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Teknik Komputer Jaringan Pada Mata Diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) Di SMK N 1 Tilatang Kamang. http://digilib-elektronika.net/gdl.php?mod=browse&op=read&id=dglbelka-00001--primaoctar-180.

Osborne, R. I. & Wittrock, M. C., 1983. Learning in science. Nugroho, Suprapto Mukti. (Juni 2008). Peningkatan Kompeten Dasar Pengukuran Menggunakan Model Direct Instruction Melalui Tknik “Multi Level Learning” Kelompok Acceleation. Vol. 5 No. 2, Juni 2008. http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/52083140.pdf. (Diakses 25 Maret) Qirana, Shali Dwi.2011. Penerapan Model Explicit Instruction dalam memenuhi

kriteria ketuntasan minimal (KKM) Pada Mata Pelajaran Teknologi InformasidanKomunikasi.http://.upi.eduDirektorifjurnal%2fpendidikn%2fpe nerapan%2520model%2520explicit%2520instruction%2520dalam%2520m emenuhi%2520kriteria%2520ketuntasan%2520minimal%2520(kkm)%2520 pada%2520mata%2520pelajaran%2520_shali%2520dwi.pdf. (Diaskes 25 Maret 2012)

Rachmadwidodo., 2009. Langkah-langkah model explicit instruction. http://wywld.wordpress.com/2009/11/10/model-pembelajaran

explicitinstructionrosenshina-stevens-1986/. (Diakses 10 Februari 2012). Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Sumber Proses

Pendidikan. Bandung : Kencana.

Setiawan, Wawan., dkk., 2010. Penerapan Model Pembelajaran Langsung direct Instruction) untuk meningkatkan pemahaman belajar siswa dalam pembelajaran rekayasa perangkat lunak. Vol. 3 No. 1, Juni 2010. http://upi.edu%2FDirektori%2FJURNAL%2FPENDIDIKAN_TIK%2FJurn al_Pend_TIK_Vol_3_No_1%2fpenerapan_model_pengajaran_langsung_(di rect_instruction)_untuk_meningkatkan_pemahaman_belajar_siswa_dalam_ pembelajaran_rekayasa_perangkat_lunak_(rpl).pdf(Diakses 10 Febriari 2012).

Slavin, R E. 1997. Educational Psychology Theory, Reseach, and Pratise. Dalam Trianto,. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Ed ke-4. Jakarta: Kencana.

(25)

54

Sudrajat, Akhmad. 2006. Kelebihan dan kelemana model explixit instruction.

http://akhmadsudrajat.worpress.com/2011/01/27/modelpembelajaran-langsung/html. (Diakses 10 Februari 2012)

Sudjana, Nana., 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sumarno, Alim. Perbedaan Model Explicit Instruction Dengan Metode Pembelajaran Konvensional Dan Kelebihan Dan Kekurangan Model Explicit instruction. http://elearing unesa ac.id/tag/perbedaan-model-

pembelajaran-explicit-instruction-dengan-metode-pembelajaran-konvensional. ( Diakses 25 Maret 2012)

Syamsuddin. (2006). Studi Perbandingan Hasil Belajar Siswa yang Diajarkan dengan Model Pembelajaran Langsung dan Model Pembelajaran Konvensional Pada Pokok Bahasan Sistem Pencernan Pada Manusia Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4. Skripsi FKIP Baubau. http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jp3/article/viewFile/617/639. (Diakses 10 Februari 2012)

Trianto., 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Ed ke-4. Jakarta: Kencana.

Uno, Hamzah., dan Nurdin Mohamad., 2011. Belajar Dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: Sinar Grafika Offset.

Wasty Sumanto., 2005. Pengertian belajar. http://duniabaca.com/pengertian-belajar-dan-hasil-belajar-.html (diakses 13 Februari 2012).

Winkel., 2010. Faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar. http://gurunesama.jurnal.com/2010/07/faktor-yang-mempengaruhi-hasil-belajar.html (diakses 10 Fberuari 2012)

Gambar

Tabel
Gambar

Referensi

Dokumen terkait

Dwi Mardiyanto, 2013, Pengaruh Penambahan Serat Aluminium Pada Beton Ringan Dengan Teknologi Foam Terhadap Kuat Tekan, Kuat Tarik, dan Modulus Elastisitas, Skripsi

MOTIVE AND IT’S INFLUENCE ON THE MAJOR CHARACTER’S BEHAVIOR IN DANIELLE STEEL’S REMEMBRANCE.. HUMANISTIC

Hasil penelitian disimpulkan: (1) Jenis anak berkebutuhan khusus di SD inklusif terbanyak anak lambat belajar, (2) Menurut persepsi guru sebagian besar standar kompetensi

Gambar 4.11 memperlihatkan hasil pengujian tarik dengan komposisi PP 78% PE 20% dan AL 2 % pada Temperatur 160 0 c di peroleh nilai paling optimum 17,91 N/mm 2 pada putaran 100

Pemerintah dan lembaga Negara lainnya berkewajiban dan bertanggung jawab untuk memberikan perlindungan khusus kepada anak dalam situasi darurat, anak yang beehadapan dengan

Data sekunder diperoleh dari data yang telah tersedia di perusahaan dan melalui observasi atau pengamatan pada kegiatan Bikasoga Sport Club Bandung

Percobaan dilakukan dengan mengoperasikan proses ultrafiltrasi selama 30 menit hingga keadaan tunak dicapai. Waktu ketika fluksi mulai mengalami kondisi tunak, maka dapat

writing, the notion of genre, recount text, and the role of teacher in