• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN PIANIKA PADA ANAK TINGKAT KINDERGARTEN 2 DI STURDY SCHOOL MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBELAJARAN PIANIKA PADA ANAK TINGKAT KINDERGARTEN 2 DI STURDY SCHOOL MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELAJARAN PIANIKA PADA ANAK TINGKAT

KINDERGARTEN 2 DI STURDY SHCOOL

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

RISMA YANI MANURUNG

NIM. 209442017

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i

ABSTRAK

Risma Yani Manurung. NIM 209442017. Pembelajaran Pianika Pada Anak Tingkat Kindergarten 2 Di Sturdy School Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013. Falkultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Pembelajaran Pianika Pada Anak Tingkat Kindergarten 2 Di Sturdy School Medan. Penelitian ini mengambil lokasi di Taman Kanak-Kanak Sturdy School yang letaknya di Jln Saudara no 42 Medan. Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2013 sampai pada bulan Agustus 2013.

Sanjaya (Gayo 2010: 2) mengatakan bahwa” Pembelajaran diartikan sebagai proses pengaturan lingkungan yang diarahkan untuk mengubah prilaku siswa kearah yang positif dan yang lebih baik lagi sesuai dengan potensi dan perbedaan yang dimiliki siswa.” Berdasarkan dari pendapat teori diatas bahwa pembeljaran merupakan suatu proses dari yang belum tahu menjadi tahu, yakni dimana kita belajar dari apa yang belum kita ketahui menjadi suatu ilmu yang akan kita pelajari. Dimana kita akan mencari suatu kebenaran dari proses pembelajaran, begitu juga dengan pembelajan pianika para siswa akan belajar mengenai cara memainkan pianika yang baik dan benar, dan juga para siswa akan diperkenalkan mengenai unsur-unsur musik seperti pengertian musik, melodi, irama, tempo dan tanada dinamika. Semua akan di bahas di dalam pembelajaran pianika

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi Lapangan, Wawancara, dan Dokumentasi sesuai dengan masalah yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi Kindergarten 2 yang berjumblah 7 orang dan 1 orang guru pengajar musik, jadi jumlah keseluruhan populasinya berjumlah 8 orang, yang sekaligus menjadi sampel penelitian. Dan metode pembeljaran yang digunakan dengan menggunakan metode ceramah, metode demonstrasi dan metode pemberian tugas.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang, yang telah melimpahkan berkat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Pembelajaran Pianika Pada Anak Tingkat Kindergarten 2 Di Sturdy School Medan”.

Skripsi ini merupakan hasil pemikiran penulis secara ilmiah yang dibangun berdasarkan teori-teori penelitian di lapangan. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Dalam proses penelitian skripsi, banyak pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu dengan sepenuh hati penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof Dr.Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan, beserta jajarannya.

2. Ibu Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan, beserta stafnya.

3. Ibu Dra. Tuti Rahayu, M.Si selaku Ketua Jurusan Sendratasik yang memberikan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak Panji Suroso, M.Si selaku Ketua Prodi Seni Musik yang juga telah banyak membantu dan memberikan motivasi.

5. Ibu Uyuni Widiastuty, M.Pd selaku Dosen Pembimbing skripsi I dan sekalaigus Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan motivasi dan masukan kepada penulis dan juga yang telah selalu membantu penulis dalam penyesunan skripsi ini.

6. Ibu Wiflihani, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang juga ikut serta membantu dalam memberikan arahan dan juga masukan dalam penyelesaian skripsi.

7. Bapak Jefri, ST selaku kepala sekolah Yayasan Sturdy School Medan tempat penelitian penulis.

8. Teristimewa skripsi ini penulis persembahkan untuk orang tuaku tersayang, Ibunda Manita Siagian yang sangat aku kasihi dan aku banggakan, terimakasih untuk segala perhatian, kasih sayang, pengorbanan, doa, didikan, nasehat, kesabaran, dan motivasi yang setiap saat diberikan kepada penulis dalam mendukung penyelesaian skripsi ini. dan untuk Ayahnda(Alm) Mintar Manurung yang aku kasihi.

(8)

10. Buat yang tersayang dan tercinta Richson Rionaldo Silitonga terimakasih selama ini telah memberi masukan, motivasi kepada penulis dan juga memeberikan waktu, moril, doa, dan penyemangat bagi penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

11. Buat teman-temanku seperjuangan yang aku sayangi Marni Sinaga, Rika Sihotang, Henroy Siboro, terimaksih buat kebersamaan dan persahabatan kita selama ini.

12. Buat teman-teman stambuk 2009 terimakasih buat semangat dan dukungannya dan kebersamaanya selama ini.

Semoga Tuhan memberikan berkat yang melimpah kepada seluruh pihak yang telah memberikan bantuan, baik moral maupun materi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semauanya dalam usaha peningkatan mutu pendidikan dan kebudayaan, khususnya di bidang seni musik sekolah di masa yang akan datang.

Medan, Agustus 2013 Penulis,

(9)

i

(10)

ii

1. Observasi Lapangan... 29

2. Wawancara ... 30

3. Dokumentasi ... 31

a. Studi Kepustakaan ... 31

b. Tes Praktek ... 34

E. TeknikAnalisis Data ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN Kindergarten 2 Di Sturdy School Medan... ... 36

A.Pembelajaran Pianika Pada Anak 2 Di Sturdy School Medan... 39

1. Tahapan Pembelajaran Pianika Pada Anak Tingkat Kindergerten Di Sturdy School Medan... 40

B.Materi dalam Pembelajaran Pianika pada Anak ... 55

C.Metode yang digunakan pada pembelajaran pianki pada siswa Kindergarten 2 Di Sturdy School Medan... 59

D.Kendala yang Dihadapi Guru dalam Pembelajaran Pada Anak Kindergarten 2 Di Sturdy School Medan... ... 62

E. Hasil Pembelajaran Pianika Pada Anak Kindergarten 2 Di Sturdy School Medan... .. 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... . 66

B. Saran... 68

(11)

i

DAFTAR TABEL

Tabel Mekanisme Pembelajaran Pianika Siswa Kindergarten 2

Di Sturdy School Medan... 54

Tabel 2 Hasil tes Praktek Pembelajaran Pianika Pada Anak

Tingkat Kindergarten 2 Di Sturdy School Medan... 64

(12)

i

DAFTAR GAMBAR DAN FOTO

Gambar 2.1 Melodi... ... 15

Gambar Harmoni... .. 16

Gambar 2.3Irama... 17

Gambar 3.1 Alat Musik Pianika... 20

Gambar 3.2 Alat Musik Pianika beserta keterangannya... 20

Gambar 3.3 Penjarian... 21

Gambar 4.3- 4.10 Gambar Buah Dan Hewan... 42

Gambar 4.11. Gambar Tangga Nada C Mayor... 47

Foto 4.1 Foto ruangan Nussery dan Baby ClassSturdy school Medan.... 38

Foto 4.2 Foto ruangan kelas Kindergarten I Sturdy School Medan... 39

Foto 4. 12Siswa Kindergarten 2 sedang memainkan tangga nada C mayor pada pianika... 47

Foto 4. 13 Guru mengajak seluruh Siswea Kindergarten 2 menyanyikan lagu Twinkle-Twinkle dengan menggunakan Sol-Mi-Sa-Si... 50

Foto 4. 14 Guru membantu Salah Satu Siswa Kindergarten 2 dalam membaca nada-nada yang terdapat pada lagu Twinkle-Twinkle menggunakan Sol-Mi-Sa-Si... 51

Foto 4. 15 Siswa Kindergarten 2 sedang memainkan lagu Twinkle-Twinkle dengan menggunakan pianika... 52

(13)

36

DAFTAR PUSTAKA

Armawaty. 2010. Keberadaan Alat Musik Pianika Dalam Pembelajaran Lagu-lagu DaerahDi SMP Negeri 6 Medan. Skripsi, Medan: Universitas Negeri Medan.

Arief. Dasril. 1990. Pendidikan Seni Musik untuk Sekolah Menengah Atas. Jakarta: PT. Tema Baru

Drs. Hakim. Thursan. 2004. Bernyanyi Dengan Suling, Pianika,& Gitar. Cetakan I Jakarta : Puspa Suara.

Djamarah. S. 2006. Strategi Belajar Mengajar . Jakarta: Rineka Cipta.

http://id.wikipedia.org/wiki/Harmoni.comhttp://zulen.blogspot.com/2011_10_01_ archive.htl

http://pengertian tentang Kindergarten 2)Kodijat, Latifah. Istilah-istilah Musik. Penerbit Djambatan

http://pengertian melodi.com

Hamalik, O. 2009. Kurikulum Dan Pembelajaran . Jakarta : Bumi Aksara.

Maryaeni. 2005 .Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta : Bumi Aksara.

Pasaribu, Maria Yanti. 2010. Peranan Musik Dalam Proses Pembelajaran Berhitung Pada Anak TK di Taman Kanak-Kanak Negeri 2 Matung Medan. Skripsi, Medan: Universitas Negeri Medan.

Muttaqin, Kustap. 2008. Musik Klasik ( Pengantar Musikologi Untuk SMK ).

Simanjuntak, Rionaldo Abednego. 2008. Efektivitas Musik Sebagai Alat Penyampain Materi Pelajaran Dalam Proses Belajar Dan Mengajar Di TK Talita Kum Medan. Skripsi, Medan: Universitas Negeri Medan.

Sukardi.2003.Metodologi Penelitian Kependidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Sanjaya, W. 2006. Stretegi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta : Kencana.

(14)

37

Silitonga, Bulan Tula Hasian. ( 2008 ) Pengajaran Ensambel Pianika Di SD Harapan Medan. Skripsi, Medan: Universitas Negeri Medan.

Sugiyono, 2008. Metode Penelitian . Jakarta: Alfabeta.

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif DAN R&D. Bandung: Alfabeta

Supranto, 2008. Proposal Penelitian dan Contoh. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-PRESS).

TIM pasanggrahan Guru. Seni Budaya Dan Ketrampilan (Kls : VI). CV. Yrama Widya.

(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakangMasalah

Pembelajaran merupakan suatu usahan tindakan yang dilakukan seorang

guru sebagai pendidik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan anak didik dimana

pembelajaran berfungsi sebagai suatu tujuan yang lebih baik lagi dari yang

sebelumnya sehingga terjadinya proses belajar dalam diri siswa. Untuk mencapai

tujuan yang lebih baik, setiap lembaga pendidikan dianjurkan dalam

meningkatkan mutu dan kualitas profesional guru sesuai dengan perkembangan

kebutuhan masyarakat dan didukung oleh ilmu pengetahuan sumber daya

manusia, teknologi, dan juga seni budaya.

Belajar musik merupakan suatu pelajaran yang banyak disenangi oleh para

siswa-siswi pada umumnya, karena siswa menganggap pelajaran seni musik

merupakan pelajaran yang mudah tidak sama halnya dengan pelajaranyang lain

seperti pelajaran Mati-matika, Bahasa Inggris, Fisika dan lain-lain. Oleh sebab itu

banyak para siswa menganggap pelajaran musik sebagai pelajaran penghibur, atau

mata pelajaran yang hanya bernyanyi-nyanyi saja, hal ini tergantung pada siswa

dalam menanggapi hal tersebut. Maka sebab itu sebelumnya para siswa terlebih

dahulu harus mengetahui beberapa elemen musik yang terkandung didalam musik

seperti timbre (warna suara), dinamika (keras lembutnya suara), tempo (cepat

(16)

2

Dalam sekolah formal banyak di temui musik sebagai matapelajaran yang

dibutuhkan seperti pada saat acara-acara ibadah keagamaan, acara hari nasional,

acara pensi(pentas seni) dan acara lain-lainnya.Maka pelajaran seni musik sudah

mulai diberikan padaSekolah Tingkat Taman kanak-Kanak (TK), sekolah dasar

(SD), tingkat pertama(SMP), dan juga tingkat atas(SMA).Ada juga beberapa

sekolah Taman Kanak-Kanak yang kurang memberikan apresiasinya terhadap

pelajaran seni musik, padahal apabila semua sekolah taman kanak-kanak sudah

memberikan apresiasinya pada matapelajaran seni musik ini sangatlah

memberikan dampak yang baik bagi para siswa, guru dan juga sekolah.

Siswa yang duduk di kelas taman kanak-kanak adalah siswa yang masih

gemar dengan bermain,baik dalam bernyanyi, mendengarkan lagu, dan menari.

Alangkah baik apabila siswa yang duduk di Taman Kanak-Kanak tersebut sudah

diajarkan untuk mendengarkan musik, baik dalam saatbermain, bernyanyi,

menari, dan juga saat sedang belajar. Seorang pengajar juga harus mengetahui

cara metode mengajar yang baik dalam melatih daya ingat anak-anak, agar dapat

mengingat materi yang telah di ajarkan, dan juga pemberian materi yang pantas

dan sesuai dengan kemampuan para siswa.Seperti diketahui bahwa siswa yang

masih duduk ditingkat Taman Kanak-Kanak memiliki daya ingat yang kuat dalam

mengingat suatu kejadian atau peristiwa yang ia alami dalam lingkungan

sekitar.Hal ini dilihat apabila guru memberikan pelajaran seni musik sejak dini

pada anak yang masih duduk di Taman Kanak-Kanak kemungkinan besar anak

tersebut akan mengingat kembali materi yang sudah diajarkan dan bahkan dapat

(17)

3

Pembelajaran musik pada anak-anak memilik fungsi dan maanfaatnya bagi

tumbuh kembang anak. Karena musik dapat merangsang saraf-saraf yang terdapat

dalam otak dan diedarkan dalam aliran darah keseluruh tubuh. Musik juga dapat

membantu karakter tumbuh kembang siswa, dan juga semangat siswa dalam

belajar. Kita dapat melihat dari sebuah fenomena yang telah banyak di percayai

masyarakat bahwa terapi musik dapat melatih fungsi otot-otot saraf yang terdapat

dalam tubuh. Oleh sebab itu fungsi dan manfaat pembelajaran musik ini sangatlah

banyak manfaatnya bagi perkembangan anak. Begitu juga apabila para siswa sejak

dini diajarkan bermain alat musik dapat membantu para siswa dalam

meningkatkan kreativtasnya dalam bermusik, maka oleh sebab itu pembelajaran

pianika ini sangat baik diberikan pada anak-anak selain metode pembelajarannya

sesuai dengan anak-anak dan juga alatnya sangat ringan dan praktis untuk di bawa

kemana-mana, tanpa membuat kesulitan bagi para siswa. Maka pembelajaran

pianika merupakan pembelajaran musik yang sesuai bagi para siswa, dan bahkan

bagi siswa Taman Kanak-Kanak.

Pianika merupakan salah satu instrumen musik yang banyak digunakan

oleh setiap sekolah-sekolah sebagai alat instumen dalam matapelajaran seni

musik. Pada Tingkat Taman Kanak-Kanak alat musik pianika termasuk salah satu

alat musik yang sering digunakan dalam pembelajaran musik. Walaupun pelajaran

pianika cukup sulit dimengerti oleh siswa kususnya para siswa di Taman

Kanak-Kanak, tetapi pembelajaran pianika ini sangat membantu para siswa dalam

bermusik. Kesulitan yang sering ditemui para siswa dalam pembelajaran pinika

(18)

4

irama, tempo dan dinamika. Pada tingkat Taman Kanak-Kanak pembelajaran

painika yang diajarkan tidak terlalu banyak dan serumit dengan pembelajaran

pianika siswa yang di tingkat SD, ataupun SMP.Oleh sebab itu pada Taman

Kanak-Kanak pemebelajaran pianika yang diajarkan masih dalam bentuk

penyajian yang masih sederhana, dan mudah dapat diikuti oleh para siswa.

Sekolah Taman Kanak-Kanak Sturdy Schoolmerupakansekolah yang

memberikan matapelajaran seni musik sebagai mata pelajaran pelengkap dan

membantu para siswa dalam belajar, seperti menghitung, bermain, dan menulis.

Mereka menggunakan lagu atau musik sebagai media pembantu dalam proses

berlangsungnya pembelajaran didalam kelasmaupun diluar kelas. Begitu

pentingnya musik di sekolah ini sehingga pihak sekolah memberikan pelajaran

seni musik sebagai mata pelajaran pelengkap untuk meningkatkan kreativitas para

siswa-siswi di Sturdy School khususnya pada siswa Tingkat Kindergarten 2

Sturdy School Medan.

Di Sturdy Schoolpembelajaran musik yang diajarkan mencakup

pengenalan tentang tempo pada anak-anak dari mulai usia 2 tahun sampai anak

yang berusia 5 tahun.Serta pengenalan tentang dinamika, teknik bernyanyi dan

juga dasar-dasar pengenalan alat musikpada keyboard.Bagi anak tingkat

Kindergarten 2 sudah di berikan pemebelajaran tentang pianika. Oleh karena itu

peranan guru seni musik di Sturdy School sangat penting untuk dapat

membantusiswadalam mempelajari mata pelajaran seni musik dan juga

melibatkan siswa dalam mengekspresikan diri mereka dalam bernyanyi dan juga

(19)

5

dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam menciptakan suatu pembelajaran seni

musik yang dapat disenangi dan juga dapat mudah dipahami oleh para siswa. Di

Sturdy School Medan guru musik memberikan pembelajaran pianika pada anak

mulai dari tingkat Kindergarten 2( anak tingkat Tk B yang rata-rata berusia 5-6

tahun). Guru memberikan materi pembelajaran pianika yang sama terhadap para

siswanya, dengan lagu yang berbeda pada setiap tingkat kelasnya. Oleh sebab itu

peneliti merasa sangat tertarik dengan sekolahSturdy SchoolMedanyang

menjadikan pelajaran seni musik sebagai pelajaran yang sama pentingnya dengan

pelajaran yang lain.

Peneliti ingin melakukan penelitian di sekolah ini mengenai pembelajaran

pinika pada siswa Kindergarten 2 (Tk B)yang usia anak bersekitar rata-rata

bersusia 5tahun sampai6tahun. Peneliti akan mengambil sampel penelitian pada

Anak Tingkat Kindergarten 2 di Sturdy School Medan.Peneliti akan mencoba

memberikan pembelajaran pianika pada siswaterlebih dahulu pengenalan tentang

notasi angkadan juga sekilas pengenalan tentang notasi balok, dan juga

unsur-usnur yang terkandung dalam musik seperti pengertian tentang musik, melodi,

irama, tempo, dan dinamika. Dalam pembelajaran pianika ini siswa akan

mengulang kembali pengenalan tentang notasi angka, untuk mempermudah para

siswa dalam memainkan lagu dalam bentuk notasi notasi angka, dan peneliti juga

akan memperkenalkan sekilas tentang notasi balok untuk membantu para siswa

dalam memainkan partitur lagu dalam bentuk notasi balok, yang didalamnya ada

beberapa unsur-unsur musik seperti, bentuk not, nama not, nilai ketukan dan tanda

(20)

6

bermain pianika. Siswa juga akan di ajarkan sekilas mengenai unsur-unsur pada

musikseperti melodi, irama, tempo, dan dinamika, yang dapat membantu para

siswa dalam bermain pianika yang baik dan benar.

Pembelajaran pianika di Sturdy Schoolkhususnya pada anak tingkat

Kindergarten2, materi pembelajaran pianika yang akan diajarkan tentang

pengenalan tangga nada baik dalam bentuk notasi angka dan notasi balok, dan

juga teknik penjarian bermain pianika yang baik dan benar, teknik pernapasan,

dan juga posisi badan saat bermain pianika. Agar siswa dapat memahami materi

yang diajarkan dengan cepat, maka peneliti akan menggunakan metode yang

sesuai dalam pembelajaran pianika pada Anak Tingkat Kindergarten 2di Sturdy

School Medan. Dimana bahwasanya para siswa-siswi ini belum mampu

memainkan pianika yang baik dan benar dalam bentuk notasi angka maupun

notasi balok. Oleh sebab itu metode yang digunakan pada peneliti ini ialah

metode ceramah, tanya jawa, demonstrasi dan pemeberian tugas. Oleh sebab itu

peneliti ingin melakukan penelitian dengan mengambil judul“Pembelajaran

Pianika Pada Anak Tingkat Kindergarten 2 di Sturdy School Medan”

B. Idenfikasai Masalah

Berdasarkan pendapat diatas adan uraian pada latar belakang masalah,

maka penulis mengidenfikasikan beberapa masalah penelitian, yaitu sebagai

berikut:

1. Bagaimanakah pembelajaran musik yang digunakan dalam pembelajaran

(21)

7

2. Apa saja materi pemebelajaran pianika pada siswa tingkat Kindergarten 2

di Sturdy School Medan?

3. Metode apa saja yang digunakan dalam pembelajaran pianika pada siswa

Kindergarten 2 di Sturdy School Medan?

4. Bagaimana kendala yang dihadapi guru dalam mengajarkan pembelajaran

pianika pada siswa tingkat Kindergarten 2 di Sturdy School Medan?

5. Bagaimanakah hasil pembelajaran pianika pada siswa tingkat

Kindergarten 2 di Sturdy School Medan?

6. Faktor apa sajakah yang menjadi pendukung dan penghambat dalam

pembelajaran pianika pada siswa tingkat Kindergarten 2 di Sturdy School

Medan?

C. Pembatasan Masalah

Untuk mempermudah pemecahan masalah yang dihadapi penelitian seperti

keterbatasan waktu dana, luasnya cakupan masalah dan kemampuan teoritis, maka

penulis merasa perlu mengadakan pembetasan masalah. Pembatasan tersebut

sesuai dengan pendapat Sukardi (2003:3) yang mengatakan bahwa:

“ Dalam merumuskan atau membatasi permasalahan dalam suatu penelitian sangatlah bervariasi tergantung pada kesenangan peneliti. Oleh karena itu perlu hati-hati dan jeli dalam mengevaluasi rumusan permasalahan penelitian, dan dirangkum kedalam ebberapa pertanmyaan yang jelas.”

1. Bagaimanakah pembelajaran musik yang digunakan dalam

pembelajaran pianika pada siswa tingkat Kindergarten 2 di Sturdy

(22)

8

2. Apa saja materi pemebelajaran pianika pada siswa tingakt

Kindergarten 2 di Sturdy School Medan?

3. Bagaimana kendala yang dihadapi guru dalam mengajarkan

pembelajaran pianika pada siswa tingkat Kindergarten 2 di Sturdy

School Medan?

4. Metode apa saja yang digunakan dalam pembelajaran pianika pada

siswa Kindergarten 2 di Sturdy School Medan?

5. Bagaimanakah hasil pembelajaran pianika pada siswa tingkat

Kindergarten 2 di Sturdy School Medan?

D.Rumusan Masalah

Setelah masalah diidenfikasikan dan dipilih, maka perlun dirumuskan.

Perumusan ini sangat penting, karena hasilnya akan menjadi panutan bagi

langkah-langkah selanjutnya dalam melakukan kegiatan penelitian. Penelitian

merupakan upaya menemukan jawaban pertanyaan, oleh karena itu perlu

dirumuskan dengan baik, sehingga dapat mendukung untuk menemukan jawaban

pertanyaan. Pelaksanaan penelitian dapat dilakukan apabila rumusan masalah

jelas. Hal ini dimaksudkan agar penelitian lebih terarah pada sasaran yang dituju.

Dari uraian diatas hal ini sejalan dengan pendapat Maryaeni (2005: 14)

yang mengatakan bahwa:

“Rumusan masalah merupakan jabaran detail fokus

(23)

9

Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang masalah. Idenfikasi

masalah dan pembatasan masalah, maka permasalahan diatas dapat dirumuskan

sebagai berikut: Bagaimana Pembelajaran Pianika Pada Siswa Tingkat

Kindergarten 2 di Sturdy School Medan

E. Tujuan Masalah

Setiap kegiatan dalam melakukan penelitian berorientasi pada tujuan yang

ingin kita capai. Karena oleh pada itu tanpa ada tujuan yang jelas maka kegiatan

dalam melakukan penelitian yang akn kita lakukan tidak akan terarah dan kita

tidak tahu apa yang harus dicapai dalam penelitian yang kita lakuakn tersebut.

Maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui pembelajaran musik yang digunakan dalam pembelajaran

pianika pada siswa tingkat Kindergarten 2 di Sturdy School Medan.

2. Mengetahui materi pemebelajaran pianika pada siswa tingat

Kindergarten 2 di Sturdy School Medan.

3. Metode yang digunakan dalam pembelajaran pianika pada siswa

Kindergarten 2 di Sturdy School Medan.

4. Kendala yang di hadapai dalam pembelajaran pianika di SturdySchool

Medan.

5. Mengetahui hasil pembelajaran pianika pada siswa tingkat

(24)

10

F. Manfaat Penelitian

Adapun masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti dan kepada

para pembaca bahwasanya anak tingakat Kindergarten 2 juga memilki

potensi bermain musik melalui proses pembelajaran khusu.

2. Sebagai motivasi kepada pembaca bahwasannya anak tingkat kelas

Kindergarten 2 juga dapat memainkan alat musik walaupun

keterbatasan kemampuan mereka dalam pemahaman tentang musik.

3. Untuk menambah referensi atau tulisan yang membahas tentang

Kindergarten 2 dan juga dapat sebagai bahan referensi bagi peneliti

yang relevan selanjutrnya.

4. Sebagai bahan informasi bagi pembaca.

5. Sebagai informasi atau masukan bagi para guru di Sturdy school

Medan.

6. Sebagai bahan pembanding bagi peneliti yang akan melakukan

(25)

36

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakuakan di Sturdy School

Medan, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa:

1. Melalui pembelajaran pianika, para siswa Kindergarten 2 lebih kreatif

lagi dalam mengembangkan diri, baik dalam bermain pianika dan juga

dalam belajar sehari-hari. Dan juga seluruh para siswa semakin senang

dan menyukai pemebalajaran pianika, siswa juga mampu menglafalkan

nada-nada yang ada pada tangga Nada C mayor dalam bentuk gambar

yang telah disediakan sangat membantu siswa dalam belajar pianika.

Sehingga pembelajaran pianika tidak hanya diberikan pada anak yang

duduk di bangku SD dan SMP, akan tetapi juga pada anak Tingkat

Kindergarten 2.

2. Dengan diberikannya materi berupa gambar yang di dalam gambar

tesebut telah disusun nada-nada sesuai dengan tangga nada C mayor.

Dengan adanya penyajian materi yang berbentuk gambar dapat

menarik perhatian minat siswa terhadap pembelajaran pianika sangat

baik. Dapat dilihat dari proses para siswa saat latihan, oleh maka itu

pembelajaran pianika ini sangat memberi efek yang positif kepada

(26)

37

seluruh siswa Kindergarten 2 dalam beljara musik. Materi pengajaran

pada kegiatan latihan pianika ini adalah lebih cenderung pada lagu

anak-anak

3. Salah satu kendala yang sering dialami para siswa dalam pembelajaran

pianika ini adalah anak keseringan kurang fokus dalam belajar, dan

juga para siswa sering sekali kurang memperhatikan guru saat

mnerangkan di dalam kelas. Hal ini membuat siswa kurang cepat

mengerti materi yang di berikan, karena melihat keterbatasan siswa

dalam manangkap pelajaran yang diajarkan, sehingga membutuhkan

kesabaran yang luar dari guru sebagi pendidik.

4. Metode yang digunakan pada pembelajaran pianika ini ialah metode

ceramah. Dimana metode ini dilakukan saat guru sedang menjelaskan

tentang materi pembelajaran pinika, guru akan menjelskan bagaimana

tahap awal tentang pembelajaran pianika. Dengan adanya metode ini

siswa mengetahui dasar awal pengenalan pembelajaran pianika.

Setelah guru menjelaskan tentang pembelajaran pianika guru akan

mempraktekan bagaimana cara bermain pianika yang baik dan benar.

Pada point ini guru akan menggunakan metode demonstrasi sebagai

metode pembelajarannya. Dan pada akir pembelajaran guru akan

memberikan metode penugasan bagi siswa Kindergarten 2. Guru akan

memberikan penugasan dalam bentuk tulisan, dimana siswa akan

(27)

38

5. Dari hasil yang didapatkan dalam pembelajaran pianika ini ialah

seluruh siswa Kindergarten 2 mampu memainkan pianika dengan baik

dan benar. Dan seluruh Kindergarten 2 dapat membeca notasi angka

dengan baik dan benar.

6. Dengan keterbatasan waktu yang sangat sedikit, menjadi penghambat

bagi para siswa dalam memperoleh pengetahuan yang lebih dalam lagi

dalam tantang pembelajaran pianika.

B. Saran

Berdasarkan beberapa kesimpulan diatas, penulis mengajukan beberapa

saran diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Perlu adanya penambahan jadwal latihan pada pembelajaran pianika

ini. Hal ini dilakukan agar dapat lebih baik lagi dalam bermain pianika

untuk kedepannya.

2. Diperlukan juga penambahan guru pengajar dalam membantu guru

saat melakukan proses pembelajaran pianika, guna dalam membantu

guru dalam menertibkan siswa dan juga memberi perhatian ekstra pada

siswa Kindergarten 2 , karena diketahui bahwasannya anak yang

masih dibawah rata-rata usia tujuh tahun adalah anak yang masa

aktifnya sangat tinggi. Salah satu contoh anak yang berusia seperti ini

lebih cenderung suka bermain-main dahulu baru belajar, dan bahkan

ada juga beberapa siswa yang tidak suka belajar.Sehingga dibutuhkan

(28)

39

dalam menertibkan para siswa, apabila siswa ribut ataupun mulai tidak

fokus pada pelajaran yang diajarkan. Oleh sebab itu penambahan guru

sangat diperlukan guna dalam memaksimumkan prosese pembelajaran

pinika agar dapat berjalan dengan baik lagi.

3. Diharapkan agar lebih aktif lagi dalam mengikuti pementasan seni

serta ajang-ajang perlombaan tingkat Taman Kanak-Kanak, guna

menambah pengetahuan dan pengenalan siswa dalam seni musik, baik

dalam bernyanyi, menari, belajar, dan juga bermain pianika.

4. Diperlukan juga adanya variasi dalam teknik penyampain pelajaran,

agar para siswa tidak akan cepat merasa bosan saat belajar pianika.

5. Mengingat besarnya keinginan para siswa Kindergarten 2 saat belajar

pianika, maka disarankan pada pihak atasan Yayasan agar lebih

memperhatikan lagi akan perkembangan siswa Kindergarten 2.

6. Diharapkan agar lebih memperkaya lagu-lagu yang akan dibawakan,

agar para siswa Kindergarten 2 tidak bosan dan juga dapat menambah

wawasan dan ilmu pengetahuan siswa dalam belajar pianika.

7. Diharapkan juga agar para orangtua Kindergarten 2 juga selalu tidak

bosan-bosannya memberi semangat dan motifasi agar para siswa

Kindergten 2 tetap selalu semangat dalam belajar pianika, dan juga

pelajaran yang lainnya.

8. Diharapkan juga agar pihak sekolah membuat suatu pentas pertunjukan

(29)

40

mempertunjukan kemampuan mereka dalam bermain pianika dan juga

Gambar

Tabel Mekanisme Pembelajaran Pianika Siswa  2  Di Sturdy School Medan............................................................
Gambar 2.1 Melodi................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Jenis Barang /Nama Barang Kode Barang Nomor Register. Buku / Perpustakaan Barang Bercorak Kesenian

Petugas audit perlu melakukan prosedur penilaian risiko untuk mengetahui kecurangan yang berdampak pada kegiatan operasional bagian customer service,

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi potensi kecerdasan jamak siswa SD selama proses pembelajaran adalah faktor stimulasi dari lingkungan, dalam hal ini adalah

[r]

Dari perumusan masalah yang telah ditetapkan, maka ditentukan tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mendapatkan desain rencana umum kapal container 208

Menurut Oka A Yati (2008:2) sekaligus menjadi katalisator yang baik bagi perekonomian negara, yang mampu mempercepat pemerataan pembangunan daerah, membuka

Perbedaan antara konsep equalitas Yunani kuno dengan Islam terletak pada ide bahwa manusia lahir dan diciptakan sama dan menjadi tidak sama karena nilai sosial dan politik,

Dapat disimpulkan bahwasanya ibu – ibu rumah tangga setelah menonton tayangan sinetron setuju akan kepuasan untuk kepribadian mereka terpenuhi karena dapat dilihat dari