• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY PADA PELAJARAN SAINS MATERI POKOK JENIS-JENIS TANAH DI KELAS V SDN. 101865 BINTANG MERIAH KEC. BATANG KUIS T.A. 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY PADA PELAJARAN SAINS MATERI POKOK JENIS-JENIS TANAH DI KELAS V SDN. 101865 BINTANG MERIAH KEC. BATANG KUIS T.A. 2012/2013."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY PADA

PELAJARAN SAINS MATERI POKOK JENIS-JENIS TANAH DI KELAS V SDN. 101865

BINTANG MERIAH. KEC. BATANG KUIS

T.A 2012/2013.

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Pada Jurusan Pendidikan Pra Sekolah Dan Sekolah Dasar

OLEH :

POPY YANTI SIREGAR

109311078

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

“Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menerapkan Model Pembelajaran

Two Stay Two Stray Pada Pelajaran Sains Materi Pokok Jenis-Jenis Tanah di Kelas V SDN. 101865 Bintang Meriah Kec Batang Kuis T.A 2012/2013”.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan diselesaikan

dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak

yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Melalui tulisan ini

penulisan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri

Medan besarta stafnya.

2. Bapak Drs. Nasrun, MS selaku dekan FIP Unimed, Bapak Prof. Dr. Yusnadi,

MS selaku Pembantu Dekan I, Drs. Bapak Aman Simare-mare, MS, selaku

4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PPSD Fakultas Ilmu

Pendidikan Unimed, Bapak Drs. Ramli Sitorus, M.Ed selaku sekretaris

jurusan PPSD Fakultas Ilmu Pendidikan Unimed.

5. Ibu Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd, Bapak Drs. Demmu Karo-Karo, M.Pd, dan

Bapak Drs. Arifin Siregar, M.Pd, selaku Dosen Penguji Skripsi yang telah

banyak memberikan masukan kepada penulis sampai skripsi ini selesai.

6. Seluruh dosen-dosen dan seluruh staf pegawai administrasi Fakultas Ilmu

Pendidikan Unimed yang sudah membantu penulis

7. Bapak Poniran, S.Pd selaku Kepala Sekolah, Bapak H. Munthe, S.Pd, selaku

Guru Bidang Study IPA kelas V, dan para guru serta pegawai SD Negeri

101865 Bintang Meriah yang telah membantu penulis selama melaksanakan

(5)

iii

8. Teristimewa kepada yang tercinta ayahanda (Alm. Abbas Siregar) dan Ibunda

(Masnijam Harahap). Terima kasih atas doa, kasih sayangnya, kesabaran dan

keikhlasan tiada tara dalam mendidik dan membesarkan ananda serta

memberikan dukungan baik moril maupun materil sampai perkuliahan ini

selesai.

9. Saudara penulis yaitu abang Romadhon, Kak Mahyuni Siregar, S.Pd, Abang

Hendra Syahputra serta Istrinya Novtika, yang telah memberikan semangat

dan doa selama ini.

10. Orang yang sangat istimewa Someone special in my heart yang selalu

memberikan semangat, masukan, memberikan doa, dan membantu penulis

untuk melewati masa sulit selama ini.

11. Sahabat Kos Gg. Plitan No. 13 (Masdewi Nst, S.Pd, Rodiah Nst, S.Pd yang

selalu cerewet mengajari penulis, Robiatul Adawiyah Hrp, Sos dan Juliana).

12. Sahabat Penulis (Ardiana Putri. S, Yanna Widyati, Seri wahyuni, Tetty

Rosnani, Zuraidah, Mak Arie Kusmiran, Havifah, Mikha, Bang Fuad),

seluruh teman B, serta teman-teman PPL.

13. Semua pihak yang telah membantu baik moral maupun materil yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga Allah senantiasa memberikan balasan yang berlipat ganda kepada

mereka atas bantuan dan amal baiknya. Penulis menyadari keterbatasan

kemampuan yang dimiliki, sehingga skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Oleh sebab itu, segala kritik dan saran yang membangun sangat di harapkan.

Akhirnya penulis berharap kiranya skripsi yang sederhana ini dapat

berguna dan bermanfaat bagi penulis maupun pembaca dalam usaha peningkatan

mutu pendidikan di masa yang akan datang.

Medan, Juni 2013

Penulis

Popy Yanti Siregar

(6)

i ABSTRAK

POPY YANTI SIREGAR, NIM : 109311078, MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY PADA PELAJARAN SAINS MATERI POKOK JENIS-JENIS TANAH DI KELAS V SDN. 101865 BINTANG MERIAH. KEC BATANG KUIS T.A 2012/2013.

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa Sains siswa pada di kelas V SD Negeri 101865 Bintang Meriah Kecamatan Batang Kuis. Penelitian ini bertujuan untuk mengaplikasikan strategi pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray pada materi jenis-jenis tanah untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V SD Negeri 101865 Bintang Meriah Kecamatan Batang Kuis.

Subjek dalam penelitian ini seluruh siswa kelas V yang berjumlah 28 siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas di lakukan dalam 2 siklus yang masing-masing terdiri dari dua tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi, dan tahap refleksi. Tekhnik pengumpulan data di lakukan dengan menggunakan tes dan observasi berupa daftar ceklist.

Berdasarkan analisis data pada kondisi awal terdapat 2 siswa (7,14%) yang memenuhi kriteria ketuntasan dengan nilai rata-rata kelas 42,5. Dari hasil post tes siklus I terdapat 19 siswa (68,92%) yang memenuhi kriteria ketuntasan dengan nilai rata-rata kelas 67,82 data ini menunjukkan ada peningkatan dari tes awal. Dari hasil post tes siklus II terdapat 26 siswa (92,86%) yang memenuhi kriteria ketuntasan dengan nilai rata-rata 91,42 data ini menunjukkan ada peningkatan hasil dari post tes siklus I.

Dari temuan dan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok jenis-jenis tanah pada pelajaran Sains di kelas V SD Negeri 101865 Bintang Meriah. Kec. Batang kuis. Oleh karena itu disarankan untuk guru agar menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

(7)

iv

2.1.3 Model Pembelajaran Cooperative Learning ... 12

2.1.4 Jenis-Jenis Model Pembelajaran ... 15

2.1.4.1 Model Pembelajaran TSTS ... 15

2.1.4.2 Langkah-Langkah Model TSTS ... 17

2.1.4.3 Kelebihan dan Kelemahan TSTS ... 20

2.1.5 Hakikat Pembelajaran Sains ... 21

2.1.6 Tinjauan Materi ... 23

Materi yang disajikan yaitu Jenis-Jenis Tanah ... 23

(8)

v

2.3 Hipotesis Tindakan ... 26

BAB III : METODE PENELITIAN ... 27

3.1 Jenis Penelitian ... 27

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27

3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 27

3.4 Defenisi Operasional Penelitian ... 28

3.5 Desain Penelitian ... 28

3.6 Prosedur Penelitian ... 39

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 33

3.8 Teknik Analisis Data ... 34

3.9 Jadwal Penelitian ... 37

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 38

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... 38

4.2.1 Kondisi Awal ... 38

4.2.2 Pelaksanaan Siklus I ... 42

1. Perencanaan ... 42

2. Pelaksanaan Tindakan ... 43

3. Pengamatan ... 49

4. Refleksi ... 53

4.2.3 Pelaksanaan Siklus II ... 55

1. Perencanaan ... 55

2. Pelaksanaan Tindakan ... 55

3. Pengamatan ... 62

4. Refleksi ... 66

4.3 Pembahasan Penelitian ... 68

4.4 Temuan Dalam Penelitian ... 72

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 74

5.1 Kesimpulan ... 74

5.2 Saran ... ... 75

(9)

vi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 : Jadwal Rencana Pelaksanaan Penelitian ... 37

Tabel 4.1 : Tabel Item Soal Nilai Pre Test Siswa ... 40

Tabel 4.2 : Persentase Ketuntasan Klasikal Pada Pre Test ... 41

Tabel 4.3 : Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Two Stay Two Stray Siklus I ... 50

Tabel 4.4 : Hasil Perolehan Nilai Siswa Pada Saat Test Siklus I ... 51

Tabel 4.5 : Distribusi Tingkat Hasil Belajar Post Tes I ... 52

Tabel 4.6 : Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Two Stay Two Stray Siklus II ... 62

Tabel 4.7 : Hasil Perolehan Nilai Siswa Pada Saat Test Siklus II ... 63

Tabel 4.8 : Distribusi Tingkat Hasil Belajar Post Tes II ... 65

Tabel 4.9 : Hasil Belajar Siswa pada Pre Test, Siklus I dan Siklus II ... 70

(10)

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 : Skema Diskusi Two Stay Two Stray ... 18

Gambar 3.1 : Siklus PTK Model Kemmis dan Taggart ... 28

Gambar 4.1 : Sekolah Tempat Pelaksanaa Penelitian ... 38

Gambar 4.2 : Siswa Mengerjakan Pre Test ... 39

Gambar 4.3 : Diagram Hasil Belajar Siswa Pada Saat Pre Test ... 42

Gambar 4.4 : Guru Menyampaikan Pembelajaran ... 44

Gambar 4.5 : Siswa Bertamu Ke Kelompok Lain... 45

Gambar 4.6 : Guru Menjelaskan Materi Kepada Ketua Kelompok ... 46

Gambar 4.7 : Siswa Melakukan Percobaan... 47

Gambar 4.8 : Siswa Mengerjakan Post Test ... 49

Gambar 4.9 : Diagram Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ... 53

Gambar 4.10: Guru Menjelaskan Materi ... 56

Gambar 4.11: Guru Membimbing Kelompok ... 57

Gambar 4.12: Siswa Bertanya Kepada Guru ... 58

Gambar 4.13: Guru menjelaskan Ciri-Ciri Lapisan Tanah ... 59

Gambar 4.14: Siswa Membacakan Hasil Diskusi ... 60

Gambar 4.15: Siswa Mengerjakan Post Test ... 61

Gambar 4.16: Diagram Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II ... 66

Gambar 4.18: Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa ... 71

(11)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : RPP Siklus I Pertemuan I ... 78

Lampiran 2 : RPP Siklus I Pertemuan II ... 83

Lampiran 3 : RPP Siklus II Pertemuan I ... 88

Lampiran 4 : RPP Siklus II Pertemuan II ... 93

Lampiran 5 : Post Test I ... 98

Lampiran 6 : PostTest II ... 100

Lampiran 7 : Kunci Jawaban... 102

Lampiran 8 : Hasil Observasi Pelaksanaan TSTS Siklus I ... 103

Lampiran 9 : Hasil Observasi Pelaksanaan TSTS Siklus II ... 104

Lampiran 10: Langkah-Langkah Percobaan Pertemuan I ... 105

Lampiran 11: Langkah-Langkah Percobaan Pertemuan II ... 106

Lampiran 12: Langkah-Langkah Percobaan Pertemuan III ... 107

Lampiran 13: Langkah-Langkah Percobaan Pertemuan IV ... 108

Lampiran 14: Nama-Nama Siswa ... 109

Lampiran 15: Tabulasi Nilai Pre Test Siswa... 110

Lampiran 16: Tabulasi Nilai Siklus I ... 111

Lampiran 17: Tabulasi Nilai Siklus II ... 112

(12)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidikan Sains merupakan pendidikan yang sangat penting untuk di

perhatikan terutama pendidikan sains di tingkat dasar. Pendidikan sains ditingkat

dasar atau di Sekolah Dasar (SD) memiliki tujuan yang sangat fundamental karena

berusaha untuk mengembangkan kebiasaan berfikir siswa. R.Rohandi (2000:203)

mengemukakan “Pendidikan Sains ditingkat dasar bertujuan untuk

mengembangkan kebiasaan berfikir siswa”.

Sekolah Dasar merupakan jenjang pendidikan formal yang paling dasar di

berikan kepada anak. Proses pembelajaran yang diselenggarakan di lingkungan

pendidikan formal tidak lain mengarahkan perubahan tingkah laku siswa secara

sistematis baik dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ketiga aspek

tersebut sangat di butuhkan untuk mengembangkan pemahaman siswa tentang

keterkaitan sains dengan teknologi dan kemampuan siswa untuk menerapkan

konsep Sains dalam bentuk teknologi dalam materi Sains.

Selain itu, Sains adalah mata pelajaran yang diujiankan di Ujian Nasional.

Oleh karena itu, pembelajarannya harus mendapat perhatian khusus. Suasana

kelas hendaklah hidup dengan orientasi pada siswa. Pembelajaran yang di

perlukan adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dan tidak bosan. Namun apa

(13)

mengajarkan Sains dengan model yang konvensional yang di dominasikan dengan

ceramah. Ini membuat kelas menjadi pasif dan membosankan.

Yamin (2007:77) mengemukakan “Keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang di milikinya,

berfikir kritis dan dapat memecahkan permasalahan-permasalahan dalam

kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini guru dituntut untuk bisa membuat siswa aktif

dalam pembelajaran karena itu merupakan tanggung jawab seorang guru. Namun,

kenyataannya masih ada guru yang kurang menyadari tugasnya sebagai guru yang

profesional dan kurang memahami hakikat pembelajaran Sains yang berhubungan

dengan kehidupan sehari-hari siswa. Masih banyak ditemukan di Sekolah Dasar

guru yang kurang memperhatikan hasil belajar siswa dan menggunakan berbagai

model pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif di dalam pembelajaran.

Selain itu, rendahnya hasil belajar siswa yang dicapai pada mata pelajaran

Sains dipengaruhi oleh guru itu sendiri. Pada saat proses pembelajaran guru lebih

banyak menggunakan metode ceramah dibandingkan praktek saat menjelaskan

sub materi Jenis-Jenis Tanah. Guru cenderung menyuruh siswa membayangkan

dan menyebutkan contoh tanpa menggunakan media untuk mendeskripsikan

Jenis-Jenis Tanah. Hal inilah yang menyebabkan siswa cepat merasa bosan pada

saat pembelajaran, sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa.

Selain dari guru dan siswa, faktor lain adalah penggunaan media yang

kurang tepat yang sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Maka dari itu

(14)

sesuai dengan tuntutan belajar siswa dengan tujuan agar proses belajar mengajar

menjadi lebih menarik dan menyenangkan.

Salah satu cara yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa

adalah dengan menggunakan model Two Stay Two Stray. Dengan menggunakan

model Two Stay Two Stray siswa bekerja sama, mendiskusikan dan melatih siswa

untuk lebih berani menyampaikan bahan ajar kepada temannya. Menggunakan

model Two Stay Two Stray dengan benar dan mengikuti langkah-langkahnya akan

membuat pembelajaran menjadi aktif, dan saling berbagi informasi.

Penggunaan model Two Stay Two Stray akan meningkatkan hasil belajar

siswa pada pelajaran Sains di Sekolah Dasar, seperti mengemukakan pendapat

dari hasil pengamatan, mengajukan pertanyaan, memberikan komentar dan

memusatkan perhatian siswa terhadap materi yang disampaikan guru. Melalui

model Two Stay Two Stray kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting.

Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat

dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara, misalkan salah satunya

dengan menggunakan benda asli.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru wali kelas V SD Negeri No.

101865 Bintang Meriah Kec Batang Kuis, rendahnya hasil belajar yang dicapai

pada pelajaran Sains nilai rata-rata berbeda dengan KKM pada mata pelajaran

Sains semester ganjil Tahun Ajaran 2012/2013 dari 28 siswa adalah 54,56. Siswa

yang tidak tuntas belajar berjumlah 20 orang atau 70% dan yang sudah tuntas

belajar berjumlah 8 orang atau 30%. Hal ini berdampak pada nilai Sain siswa

(15)

siswa memahami materi Sains, sehingga guru memperbanyak memberikan

teori-teori. Padahal, kesulitan yang dialami siswa dapat diatasi dengan berbagai cara.

Salah satunya adalah dengan mengadakan pembelajaran dengan menggunakan

model yang lebih menarik dan menyenangkan.

Dari permasalahan diatas, peneliti merasa ingin segera mengambil

tindakan dan diperlukan suatu upaya yang efektif untuk mengatasi suatu masalah

ini. Upaya yang dicoba dengan melaksanakan pembelajaran yang secara langsung

dapat meningkatkan keaktifan siswa, mengembangkan fasilitas dan model

pembelajaran, motivasi serta minat dan hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran sehingga pembelajaran siswa dapat meningkat. Namun

kenyataannya, masih ada sebagian guru yang kurang memperhatikan model

pembelajaran sehingga siswa tidak berminat mengikuti pembelajaran.

Menurut Artz & Newman, (dalam Huda 2011: 8) mengemukakan “ Model

pembelajaran kooperatif mengharuskan siswa bekerja sama dan saling bergantung

secara positif antarsatu sama lain dalam konteks struktur tugas, struktur tujuan,

dan struktur reward.” Gagasan dibalik pembelajaran ini adalah bagaimana mata

pelajaran dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat bekerja sama untuk

mencapai sasaran-sasaran pembelajaran. Ketergantungan positif memberikan

makna bahwa anggota kelompok dari kelompok itu mempunyai ketergantungan

satu sama lain. Artinya pekerjaan itu tidak akan selesai tanpa dikerjakan oleh

masing-masing induvidu/anggota kelompok. Konsep ini memberikan makna

bahwa dalam kehidupan kita, manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan

(16)

model kooperatif learning tipe Two Stay Two Stray (TSTS) yaitu suatu tekhnik

belajar mengajar Dua Tinggal Dua Tamu memberikan kesempatan siswa bekerja

sama dan menciptakan keberanian kepada siswa untuk menyelesaikan masalah

yang diberikan guru, kemudian kelompok itu membagikan hasil dan informasi

dengan kelompok lain selain itu model TSTS juga menuntut siswa untuk bekerja

sama, melatih siswa dan menyatukan ide terhadap materi yang dibahas. Two Stay

Two Stray (TSTS) yaitu dalam satu kelompok terdiri dari empat siswa yang

nantinya dua siswa bertugas sebagai pemberi informasi bagi tamunya dan dua

siswa lagi bertemu ke kelompok lain secara terpisah.

Alasan pengguna model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) adalah

karena model ini mampu mengundang siswa untuk aktif dalam kelas. Siswa SD

kelas V yang rata-rata berumur 11 tahun adalah individu yang sangat tertarik

dengan aktivitas fisik. Belajar dengan berpindah ke kelompok lain adalah konsep

pembelajaran tidak biasa yang sangat menarik perhatian mereka. Ketertarikan ini

akan berdampak pada peningkatan motivasi untuk aktif di kelas. Ini juga akan

merubah pemikiran siswa bahwa belajar Sains itu mudah dan menyenangkan.

Pembelajaran yang seperti ini diharapkan akan meningkatkan hasil belajar siswa.

Dari uraian diatas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian

tentang penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray

pada pembelajaran Sains. Hal inilah yang mendorong peneliti melakukan

(17)

Materi Pokok Jenis-Jenis Tanah di kelas V SDN. 101865 Bintang Meriah. Kec Batang Kuis T.A 2012/2013.”

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka yang menjadi identifikasi

masalah sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa belum mencapai Standar Ketuntasan Belajar Mengajar

(SKBM).

2. Keterlibatan siswa selama proses pembelajaran Sains masih kurang dan siswa

belum di aktifkan secara optimal.

3. Aktivitas siswa didalam kelas lebih banyak mendengarkan dan mencatat

hal-hal yang dianggap penting.

4. Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran Sains.

5. Kurangnya penyelesaian tugas-tugas mata pelajaran Sains yang diberikan oleh

guru.

6. Suasana pembelajaran cenderung monoton karena pembelajaran berjalan

sepihak (teacher center).

1.3. Batasan Masalah

Agar penelitian ini mempunyai arah yang jelas dan pasti, maka perlu

diberikan batasan masalah. Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi

masalah, maka pembatasan masalah dititik beratkan pada beberapa bagian. Subjek

(18)

T.A 2012/2013. Selanjutnya, pembelajaran dilakukan dengan model Kooperatif

Learning tipe Two Stay Two Stray. Materi yang diberikan dibatasi pada mata

pelajaran Sains dengan materi pokok Jenis-Jenis Tanah.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan pada latar belakang diatas,

maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah

penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray dapat meningkatkan hasil

belajar Sains materi pokok jenis-jenis tanah pada siswa kelas V SDN 101865

Bintang Meriah. Kec Batang Kuis T.A 2012/2013.

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa penerapan

model pembelajaran Two Stay Two Stray dapat: Meningkatkan hasil belajar Sains

siswa kelas V SDN 101865 Bintang Meriah. Kec Batang Kuis T.A 2012/2013.

1.6.Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Bagi siswa, bermanfaat untuk mengetahui cara belajar yang baik untuk

meningkatkan hasil belajar Sains siswa.

2. Bagi guru, memberikan informasi tentang pentingnya model pembelajaran

TSTS dalam pembelajaran Sains dan sebagai bahan masukan dalam

(19)

3. Bagi calon peneliti, sebagai bahan acuan untuk pelaksanaan pembelajaran pada

masa mendatang serta meningkatkan pamahaman tentang model pembelajaran

TSTS dalam pembelajaran Sains.

4. Bagi kepala sekolah, sebagai bahan masukan untuk dapat melakukan

pembinaan terhadap guru-guru di sekolah yang dipimpinnya agar guru dapat

menggunakan model TSTS dalam proses pembelajaran.

5. Sebagai bahan referensi tambahan bagi peneliti berikutnya.

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono, 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, Sumarsih, 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Daulay, Anwar Saleh. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Bandung: Citapustaka Media.

Dimyanti dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful & Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2008. Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito

Harjanto, 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Haryanto. 2007. Sains Untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta: Erlangga.

Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning.Yogyakarta: Celeban Timur UH III.

Isjoni, 2009. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Istarani, 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif . Medan: ISCOM Medan.

Rohandi, Ahmadi & Abu Ahmad. 1995. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Santika, Ninong. 2008. Seni Mengajar IPA Berbasis Kecerdasan Majemuk. Tinta Emas Publishing: Bandung

Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning. Bandung: Penerbit Nusa Media.

(21)

Suprijono, Agus. 2009. Cooverative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

S. Rositawati dan Aris Muharam. 2008. Senang Belajar IPA untuk kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan

Winansih, Varia (Ed.). 2009. Psikologi Pendidikan. Medan: La Tansa Press.

Yamin, Martinis. 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta : Gaung Persada Press.

Gambar

Tabel 3.1  :  Jadwal Rencana Pelaksanaan Penelitian ...............................................

Referensi

Dokumen terkait

Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan kegiatan melipat kertas dengan kreativitas anak terbukti adanya peningkatan dari minggu pertama sampai minggu keenam dalam semua aspek

Adanya klaim dari Malaysia membuat pemerintah Indonesia mendaftarkan batik ke dalam daftar Representatif Budaya Tak Benda Warisan Manusia (Representative List

Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.. Buku Ajar Dasar Teknologi Hasil

Menentukan percepatan waktu penyelesaian dan crash cost (biaya akibat percepatan) dari masing- masing kegiatan. Memilih kegiatan kritis dengan slope terkecil dan melakukan

9) Mengambil tindakan untuk mencegah, merawat dan mengontrol penyakit- penyakit yang berkaitan dengan air, khususnya menjamin adanya sanitasi yang layak. Dengan berpedoman

To obtain topographic and bathymetric data three instruments were used, including Geodetic Station, Total Station and Unmanned Aerial Vehicles (UAV)/Drone.. To

The objective of this research is to find out if there is any significant difference of English speaking ability between boarding and non-boarding school of the

Dengan demikian ciri dari pertanyaan atau penugasan berbentuk pemecahan masalah adalah: (1) ada tantangan dalam materi tugas atau soal, (2) masalah tidak dapat diselesaikan