• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SIKLUS PENGELUARAN PADA PT SUPRA PANGESTU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SIKLUS PENGELUARAN PADA PT SUPRA PANGESTU"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SIKLUS PENGELUARAN PADA PT

SUPRA PANGESTU

Martina Rini Sutanto

Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Jakarta Barat Martinarini92@yahoo.com

Aries Wicaksono, S.Kom, M.Ak

ABSTRACT

The purpose of this study is to identify the weaknesses in internal control over expenditure cycle accounting system in PT Supra Pangestu, who is a construction company, which led to the expenditure cycle accounting system is not effective and efficient. The method used in this study is the evaluation of existing procedures based on COSO. Further analysis will be made a checklist that will be written by the Finance Department and Parts Logistics company and ask yag documents relating to the expenditure cycle. Of documents that have been obtained are found a number of weaknesses that exist in the accounting system that corporate spending cycle will then be given recommendations for improvements and repairs to the company's proposal. Conclusions from this research is that the presence of the expenditure cycle accounting systems applied by the company, or documents and records related to the expenditure cycle is already quite good and adequate. MRS.

Keywords: Accounting system, Expenditure Cycle, COSO, Construction

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelemahan dalam pengendalian internal atas sistem akuntansi siklus pengeluaran pada PT Supra Pangestu, yang merupakan perusahaan konstruksi, yang menyebabkan sistem akuntasi siklus pengeluaran tidak efektif dan efisien. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan evaluasi prosedur yang ada berdasarkan COSO. Analisis selanjutnya akan dibuat daftar checklist yang akan ditulis oleh Bagian Keuangan dan Bagian Logistik perusahaan dan meminta dokumen yag berkaitan dengan siklus pengeluaran. Dari dokumen yang telah didapatkan ditemukan adanya beberapa kelemahan yang ada dalam sistem akuntansi siklus pengeluaran perusahaan yang kemudian akan diberikan rekomendasi perbaikan dan usulan perbaikan untuk perusahaan. Simpulan dari penelitian ini adalah, adanya sistem akuntansi siklus pengeluaran yang diterapkan perusahaan, atau dokumen dan catatan terkait siklus pengeluaran yang sudah cukup baik dan memadai. MRS.

(2)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pertumbuhan property di DKI Jakarta terus mengalami peningkatan. DKI jakarta menjadi kota dengan pertumbuhan tingkat properti paling baik dibanding dengan kota-kota di negara lainnya. Selain itu DKI Jakarta dianggap sebagai kota terbaik dunia untuk investasi real estate. Hal-hal tersebut dapat dilihat dari analisa para ahli dan data statistik yang tercantum di bawah ini:

Sumber : belajarpintarproperti.blogspot.com

Sekarang ini dalam melakukan penjualan properti, biasanya para pembangun akan melakukan penjualan dalam bentuk desain gambar. Jadi para agen akan menjual properti dalam rupa konsep dan gambar yang nantinya akan direalisasikan pembangunannya setelah para investor membeli properti yang akan di bangun. Untuk menarik minat para investor, para pembangun tentunya akan membuat gambaran detail dari mulai gambar visual secara 3 dimensi, maket atau contoh yang lebih riil dalam rupa show unit.

Show unit atau bisa disebut rumah contoh merupakan salah satu cara untuk menggaet konsumen.

Beberapa pembangunan elah mewajibkan pembangunan rumah contoh disetiap proyeknya seperti yang dilakukan oleh Ciputra Group. Dengan adanya rumah contoh konsumen dapat melihat desain interior dari rumah contoh dan memperkirakan rumah atau properti yang akan dibelinya nanti.

Show unit biasanya sudah mulai dapat dilihat konsumen ketika pemasaran dari properti dilakukan.

Pembangunan show unit harus dilakukan sebaik mungkin karena merupakan aspek terpenting dalam menarik konsumen untuk membeli. Selain dengan desain interior yang bagus dengan mutu terjamin, show unit yang dibangun juga diharapkan segera selesai sebelum pemasaran dilakukan. Jadi pembangunan show unit diharapkan selesai pada waktunya sehingga tidak mengganggu rencana pemasaran dari properti yang akan dipasarkan tersebut.

Penyelesaian proyek yang diharapkan memuaskan dipengaruhi oleh operasional perusahaan yang berjalan dengan baik. Untuk mencapai kegiatan operasional yang baik dibutuhkan pengendalian internal yang efisien dan efektif. Dengan adanya pengendalian internal yang efisien dan efektif, diharapkan kegiatan operasional yang berjalan dapat mencapai tujuan yang dimaksudkan oleh perusahaan.

(3)

Salah satu siklus operasional yang memperngaruhi kegiatan operasional perusahaan adalah siklus pengeluaran yang mencakup pemilihan dan permohonan pemasok, pembelian dan terkait hutang dagang.

Siklus pengeluaran penting karena kas merupakan aktiva yang mudah dicairkan, sehingga pengeluaran kas perlu diperhatikan agar tidak terjadi penyalahgunaan, penyelewengan dan kecurangan.

PT Supra Pangestu merupakan perusahaan konstruksi yang memberikan jasa pembangunan show unit. Perusahaan ini memiliki proyek-proyek besar bersama Agung Sedayu Group dan group pengembang properti lainnya. Para pengembang yang selalu mengutamakan ketepatan waktu dalam penyelesaian proyek pembangunan menuntut agar PT Supra pangestu menyelesaikan proyek pembangunan show unit yang dipercayakan dengan tepat waktu juga agar proyek pembangunan secara keseluruhan tidak terhambat.

Sepanjang perjalanan tahun 2013 diketahui adanya sebanyak 20%-25% keterlambatan material yang diterima dari supplier baik dikarenakan pengiriman material yang tidak sesuai sehingga terjadi retur, material yang dibutuhkan tidak terdapat pada supplier, maupun memang adanya keterlambatan pengiriman dari supplier. Haltersebut memungkikan adanya keterlambatan penyelesaian proyek yang sedang berlangsung.

Berdasarkan permasalahan tersebut di atas dilakukan penelitian dengan judul “Evaluasi Pengendalian Internal Atas Siklus Pengeluaran Pada PT Supra Pangestu”.

Kajian Pustaka

Penelitian mengenai evaluasi pengendalian internal pada siklus pengeluaran sebelumnya pernah dilakukan oleh Irmalia Ayu Ningsih pada tahun 2013 dengan judul “EvaluasiPengendalianIntern Dalam Pelaksanaan Sistem Dan Prosedur Penerimaan Dan Pengeluaran Kas (Studi Pada Perusahaan Daerah, Bpr Bank Daerah Kota Madiun)”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengendalian intern dalam pelaksanaan sistem dan prosedur penerimaan kas dari Deposito Berjangka dan pengeluaran kas dari Kredit Modal Kerja untuk wiraswasta.

Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif melalui prosedur deskiriptif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder, dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi dan observasi. Hasil dari penelitian ini adalah pengendalian intern penerimaan kas dari Deposito Berjangka dan pengeluaran kas dari Kredit Modal Kerja untuk wiraswasta sudah baik dan sesuai dengan teori pengendalian intern atas penerimaan dan pengeluaran kas. Namun masih sedikit ada kekurangan pada struktur organisasi serta pada formulir slip setoran Deposito dan formulir slip Kwitansi dan slip Tanda Terima Agunan. PD. BPR Bank Daerah Kota Madiun perlu memperbaiki struktur organisasinya dengan menambahkan Satuan Kerja Audit Intern (SKAI). PD. BPR Bank Daerah Kota Madiun hendaknya merekrut karyawan untuk mengisi kekosongan pada Bagian Pengawasan, Seksi Pengawasan Keuangan, Seksi Pengawasan Perkreditan, dan Seksi Rumah Tangga. Formulir yang terkait dengan penerimaan kas dari Deposito Berjangka dan pengeluaran kas dari Kredit Modal Kerja untuk wiraswasta juga perlu sedikit diperbaiki.

Selain penelitian tersebut terdapat pula penelitian yang membahas topik serupa dengan judul “Analisis Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada PT. Sinar Galesong Prima Cabang Manado” yang sebelumnya dilakukan oleh Rannita Margaretha Mannopo pada tahun 2013.

Berdasarkan penelitian tersebut kas merupakan salah satu aktiva yang memiliki peranan penting dalam perkembangan perusahaan. Kas penting karena merupakan aset yang paling cair (liquid). Dalam upaya melindungi kas dari pencurian dan penyalahgunaan, perusahaan harus memiliki sistem pengendalian intern atas kas mulai dari saat penerimaannya hingga penyetorannya ke bank. PT. Sinar Galesong Prima merupakan Perusahaan swasta atau salah satu main dealer khususnya mobil - mobil merk Suzuki. Dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya selalu ada transaksi kas. Oleh sebab itu, perusahaan membutuhkan sebuah prosedur pengendalian intern terhadap penerimaan dan pengeluaran kas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pengendalian intern penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Sinar Galesong Prima Manado. Metode penelitian menggunakan metode analisis deskriptif. Hasil pengujian

(4)

pengendalian intern pengeluaran kas. Sedangkan Sistem pengendalian intern pengeluaran kas belum efektif, karena masih terdapat unsur-unsur pengendalian intern di dalam perusahaan yang belum sepenuhnya dilakukan, antara lain penempatan kasir yang berada satu ruangan dengan karyawan lainnya, kas yang ada ditangan dan kasir tidak di asuransikan, rekonsiliasi bank tidak dilakukan oleh bagian pemeriksaan intern, dan stempel cek dipegang oleh pembuat cek tersebut, yang seharusnya oleh bagian accounting untuk kontrol.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah kebijakan dan prosedur siklus pengeluaran pada PT Supra Pangestu telah berjalan dengan baik?

2. Apakah pengendalian internal siklus pengeluaran telah berjalan secara efektif dan efisien?

3. Apakah pengendalian internal terhadap siklus pengeluaran telah memadai?

4. Apakah rekomendasi yang dapat diterapkan guna melakukan perbaikan atas penerapan pengendalian internal pada sistem akuntansi pengeluaran PT Supra Pangestu?

Tujuan Penelitian

1. Mengevaluasi sistem akuntansi dan pengendalian internal pada siklus pengeluaran yang diterapkan oleh perusahaan saat ini.

2. Mengidentifikasi kelemahan dan kelebihan yang dapat dipertahankan dari sistem yang sedang dijalankan oleh perusahaan.

3. Memberikan solusi atau rekomendasi terhadap masalah yang dihadapi oleh perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.

METODE PENELITIAN

Dalam mencari dan mengumpulkan data yang diperlukan, peneliti menggunakan teknik penelitian lapangan yang dilakukan dengan cara langsung dan jelas pada objek penelitian.

Dalam teknik ini, digunakan dua cara yakni : 1. Metode Studi Kepustakaan (Library Research)

Penelitian ini dilakukan dengan membaca dan mengambil beberapa teori dari buku, dan beberapa jurnal yang berkaitan dengan pengendalian internal yang diperlukan untuk penulisan skripsi ini.

2. Metode Studi Lapangan (Field Research)

Penelitian ini dilakukan dengan melihat langsung dan meminta data-data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini. Metode yang digunakan :

a. Observasi

Observasi terhadap objek penelitian ini dilakukan di kantor PT Supra Pangestu yang berlokasi di Jalan Mangga 1 blok D 18-19, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Observasi ini dilakukan dari bulan Januari 2014 yang diharapkan selama observasi yang dilakukan di PT Supra Pangestu ini dapat memperoleh informasi dan kondisi yang diperlukan untuk penelitian ini, khususnya mengenai siklus pengeluaran dan pengendalian yang diterapkan perusahaan secara lebih spesifik.

b. Wawancara

(5)

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data secara langsung dari narasumber. Teknik wawancara yang dilakukan adalah wawancara mendalam individu (Individual Depth Interview/IDI). Wawancara ini dilakukan di kantor PT Supra Pangestuitu sendiri dengan Ibu Priska selaku Kepala Divisi Marketing dan Bapak Mohadi selaku Kepala Divisi Logistik PT Supra Pangestu. Dalam sesi wawancara tersebut diharapkan mendapatkan kondisi perusahaan yang sedang berjalan, sejarah perusahaan, kegiatan operasional terutama dalam siklus pengeluaran perusahaan yang diterapkan perusahaan selama ini.

c. Dokumen-Dokumen Pendukung d. Analisa

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menganalisis data yang didapat pada saat pengumpulan data baik dengan cara observasi maupun wawancara lalu dibandingkan dengan data-data yang dijadikan referensi dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini akan mengevaluasi kondisi yang terjadi pada perusahaan dengan berdasarkan COSO serta literature dan buku-buku yang berkaitan dengan penelitian ini.

HASIL DAN BAHASAN

Prosedur yang di lakukan mengenai evaluasi sistem akuntansi siklus pendapatan dalam PT. Mustika Kencana Helemindo adalah sebagai berikut:

1. Melakukan evaluasi sistem pengendalian internal.

2. Melakukan pengamatan terhadap proses pembelian kepada Supplier.

3. Membuat Internal Control Qustionnaires (ICQ) yang diisi oleh Bagian Keuangan dan Logistik.

4. Melakukan evaluasi dan mengumpulkan bukti-bukti pembelian.

5. Mengumpulkan data yang berhubungan dengan transaksi pengeluaran.

6. Memberikan usulan perbaikan kepada perusahaan.

Lingkungan Pengendalian

Berikut ini merupakan kebaikan dari elemen yang sudah diterapkan dalam lingkungan pengendalian internal yang terdapat pada PT. Mustika Kencana Helemindo:

1. Integritas dan Nilai Etika

PT Supra Pangestu selalu membiasakan karyawannya disiplin dalam bekerja dan waktu serta menjunjung tinggi kejujuran. Fungsi yang memiliki wewenang dalam penerimaan dan pengeluaran kas memiliki tanggung jawab untuk menggunakan uang tersebut sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang sebenarnya.

2. Komitmen terhadap kompetensi

PT Supra Pangestu yang ingin menjadi perusahan konstruksi dengan hasil kinerja terbaik sangat memperhatikan kemampuan individu dari karyawan yang akan direkrutnya.

Kemampuan individu yang sesuai dengan tugas yang akandikerjakan dari masing-masing individu tersebut sangat berguna agar produkivitas dari masing-masing individu tinggi sehingga menghasilkan hasil kerja yang memiliki kualitas yang baik. Misalnya untuk karyawan bagian keuangan harus memiliki kemampuan dan pengetahuan mengenai keuangan dan akuntansi.

3. Dewan Komisaris dan Komite Audit

Dewan Komisaris terlibat dalam aktivitas di perusahaan. Dewan komisaris ikut serta dalam kegiatan siklus pengeluaran terkait pembelian, pengeluaan kas dan hutang dagang. Hal tersebut dapat dilihat bahwa diperlukannya otorisasi dari pembayaran hutang yang dilakukan perusahaan. Selain itu pembelian yang dilakukan perusahaan harus diotorisasi juga oleh dewan komisaris.

4. Strukur Organisasi

Struktur organisasi dan job description yang terdapat pada PT Supra Pangestu merupakan

(6)

jawabnya secara terpisah sesuai dengan fungsi yang dilaksanakannya. Hasil kerja setiap fungsi dilaporkan kepada setiap kepala bagian atau manajer yang kemudian akan dilaporkan ke direktur. Seperti pada fungsi pencatatan dan fungsi penerimaan dan pengeluaran kas yang mengerjakan fungsinya masing-masing yang lalu akan dilaporkan ke kepala bagian administrasi dan keuangan.

5. Pemberian wewenang dan tanggung jawab

Pada struktur organisasi dan job description PT Supra Pangestu uraian tugas dan tanggung jawab setiap fungsi dapat diketahui dengan jelas. Seperti pada Bagian Logistik yang diberikan tugas dan tanggung jawab dalam mobilisasi dan demobilisasi di proyek dan juga bertanggung jawab dalam melakukan permintaan pembelian atas kekurangan material yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek.

6. Filosofi danGaya Operasi Manajemen

Gaya operasi manajemen yang diterapkan oleh PT Supra Pangestu adalah manajemen tepat waktu dan real time. Setiap fungsi diharapkan untuk menyelesaikan melaporkan setiap aktivitas tepat pada waktunya. Seperti pengeluaran petty cash yang harus dicatat setiap harinya dan pencatatan langsung ketika terjadi pembayaran hutang oleh perusahaan.

7. Kebijakan dan Praktik Sumber Daya Manusia

PT Supra Pangestu memiliki kebijakan dalam perekrutan sumber daya manusia. Seperti contohnya batas minimal pendidikan bagi karyawan perusahaan bagian keuangan adalah sampai dengan jenjang S1 jurusan keuangan dan memiliki pengetahuan mendasar akan posisi yang akan ditempati dan kemampuan yang memadai. Hal tersebut dapat diketahui ketika calon karyawan melakukan wawancara sebelum diterima bekerja di PT Supra Pangestu.

Penilaian Resiko

Perusahaan berusaha mengambil langkah-langkah preventif untuk menghadapi risiko yang timbul karena keadaan-keadaan yang mungkin terjadi seperti Pemilihan material yang digunakan.Untuk meminimalisir resiko bawaan yang mungkin terjadi seperti kegagalan konstruksi / bangunan roboh, perusahaan harus memastikan material yang digunakan memiliki kualitas yang baik. Hal tersebut dilakukan ketika melakukan pembelian dapat dilakukan quality check terhadapat material tersebut sebelum digunakan dalam pembangunan.

Aktivitas Pengendalian

Aktivitas pengendalian dilakukan untuk menanggulangi risiko dalam pencapaian tujuan perusahaan. Adapun aktivitas pengendalian pada PT Supra Pangetu sebagai berikut :

1. Otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai

Kegiatan otorisasi tansaksi pada PT Supra Pangestu sudah cukup baik, terlihat dari transaksi permintaan pembelian yang harus diketahui manajer proyek dan disetujui direktur. Selain itu ketika pembayaran dilakukan harus diotorisasi oleh direktur.

2. Pemisahan tugas

Dalam struktur organisasi telah tergambar adanya pemisahan tugas dan wewenang yang cukup baik.Setiap kepalabagian telah melaksanakan tugas dan wewenang jabatan sesuai dengan kebijakan yang berlaku di dalam perusahaan.

3. Desain dan penggunaan dokumen serta catatan yang memadai

Dokumen yang digunakan oleh PT Supra Pangestu sudah cukup baik. Hal ini terlihat dari penggunaan nomor pada dokumen. Selain itu dalam pengeluaran dokumen terkait aktivitas, dokumen dikeluarkan sesegera mugkin ketika aktivitas terjadi. Dokumen yang dikeluarkan perusahaan merupakan bentuk dokumen sederhana yang mudah dipahami oleh penggunanya.

4. Penjagaan asset dan catatan memadai

Setiap terjadi pembelian material untuk proyek maupun keperluan kantor, dokumen-dokumen terkait pembelian disimpan dengan baik. Ketika penerimaan barang terjadi terdapat surat tanda terima barang dan barang yang diterima disesuaikan dengan Surat Jalanuntuk memastikan barang yang diterima telah sesuai.

5. Pemeriksaan independen atas kinerja.

PT Supra Pangestu melakukan pemeriksaan independen atas laporan keuangannya setiap 1 tahun buku. Hal ini untuk memastikan tidak ada kecurangan dalam pelaporan keuangannya.

(7)

Informasi dan Komunikasi

PT Supra Pangestu sudah melakukan pengidentifikasian dan pencatatan aktivitasnya dengan baik.

Hal ini terlihat dari adanya pencatatan transaksi dari setiap transaksi untuk menghindari adanya transaksi yang tidak tercatat. Lalu pencatatan trasaksi tesebut akan dilaporkan ke direktur agar direktur mengetahui aktivitas dan perkembangan perusahaannya.

Pemantauan

Pemantauan untuk tingkat staff dilakukan oleh kepala bagian atau manajer dari masing-masing bagian. Sedangkan pemantauan terhadap kinerja dan menginstruksikan tugas-tugas kepada setiap kepala bagian atau manajer dilakukan oleh direktur.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil evaluasi atas pengendalian internal siklus pengeluaran yang dilakukan pada PT Supra Pangestu dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal atas siklus pengeluaran yang dierapkan PT Supra Pangestu sudah cukup baik. Hal tersebut dapat dianalisis dari :

Adanya sistem akuntansi yang dierapkan perusahaan terkait siklus pengeluaran yang telah dijalankan dengan baik dan didukung oleh dokumen dan catatan akuntansi yang memadai.

Adapun terdapat beberapa hal yang masih harus diperhatikan oleh manajemen PT Supra Pangestu atas kelemahan yang teridentifikasi dalam pengendalian internal terkait siklus pengeluaran, antara lain :

1.

Tidak terdapat prosedur tertulis atas siklus pengeluaran pada PT Supra Pangestu.

2.

Fungsi pembelian belum terpisah dengan fungsi marketing.

3.

Keterlambatan penerimaan material dari Supplier yang disebabkan perusahaan memiliki beberapa supplier langganan tetap sejak dulu.

4.

Penerimaan barang dari Supplier terkadang ditemukan tidak sesuai dengan permintaan pembelian.

5.

Tidak terdapat job rotation dalam perusahaan sehingga terjadi kejenuhan karyawan dalam melakukan aktivitasnya.

6.

Rekonsiliasi terhadap saldo di bank dilakukan sebulan sekali .

7.

Tidak terdapat batasan kas kecil yang diterapkan perusahaan.

Pengendalian internal atas siklus pengeluaran PT Supra Pangestu telah efektif dalam mendukung kegiatan operasional perusahaan. Hal tersebut dapat terlihat dari :

1. Setiap dokumen atas transaksi yang terjadi diotorisasi oleh pejabat yang berwenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut.

2. Adanya pemisahan tugas yang sudah cukup baik dan memadai dilengkapi dengan kejelasan tugas dan tanggung jawab di setiap bagiannya. Masing-masing departemen telah menjalankan tugas dan kewajibannya sesuai dengan kebijakan yang diterapkan perusahaan.

3. Format dokumen yang dimiliki perusahaan sudah sangat jelas dan mudah dimengerti. Hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penafsiran.

4. Setiap pencatatan yang dilakukan selalu dilengkapi dokumen-dokumen pendukung yang dilampirkan. Hal ini dapat memudahkan untuk melakukan pengecekan dari transaksi yang terjadi dari awal transaksi dimulai hingga transaksi berakhir.

5.

Perusahaan memiliki Rencana Anggaran Biaya yang disusun ketika proyek akan dijalankan.

Rencana Anggaran Biaya ini membantu peruahaan memprediksi jumlah biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proyek. Rencana Anggaran Biaya juga dapat menjadi

(8)

suatu pengendalian dari segi biaya agar tidak terjadi kebocoran biaya selama proses berlangsung karena sudah didasarkan kepada standar yang telah disusun.

Saran

Berdasarkan beberapa kelemahan yang terdapat dalam pengendalian internal atas siklus pengeluaran PT Supra Pangestu, saran perbaikan yang dapat diberikan kepada perusahaan terkait pengendalian internal agar lebih efektif dan efisien, adalah:

1. Perusahaan sebaiknya membuat prosedur tertulis atas siklus pengeluaran.

2. Perusahaan sebaiknya memisahkan fungsi pembelian dari marketing.

3. Perusahaan sebaiknya membuat List of Qualified Supplier.

4. Seharusnya perusahaan mengadakan job rotation minimal satu tahun sekali.

5. Perusahaan sebaiknya melakukan rekonsiliasi terhadap saldo di bank setiap hari.

6. Perusahaan seharusnya memiliki batasan pengeluaran kas kecil setiap bulannya sebesar Rp 10.000.000.

7. Perusahaan seharusnya membuat daftar umur hutang.

REFERENSI

Al-Hazmi, M. H. (2012). Internal Control and Accounting Policies and Procedures Practices: An Institutional Perspective. African Journal of Business Management, 7(4), 285-297.

Agoes, S. (2004). Auditing :Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Arens, A. A., Elder, R. J., & Beasley, M. S. (2011). Auditing and Assurance Services.New Jersey : Prentice Hall.

Basalamah, A. S. M. (2011). Auditing PDE Dengan Standar IAI, Edisi Kelima. Depok: Penerbit Buku Pilihan.

Considine, B., et.al. (2012). Accounting Information System Understanding Bussiness Processes. 4th Edition. Australia: John Wiley & Sons.

Ervianto, W. I. (2005). Teori Aplikasi Manajemen Poyek Konstruksi. Yogyakarta : Andi.

Gelinas, U. J., & Dull, R. B. (2012).Accounting Information System.Ninth Edition. Canada: Thomson South-Western.

Halim, A. (2009). Auditing 1 (Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan), Edisi Keempat. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Hall, J. A. (2013). Accounting Information Systems.Eighth Edition. USA: South-Western Cengage Learning.

Krismiaji.(2010). Sistem Informasi Akuntansi.Edisi Ketiga. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Mannopo, R. M. (2013). Analisis Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada PT.

Sinar Galesong Prima Cabang Manado.Jurnal EMBA, 1(1), 1007-1015.

Mardi.(2011). Sistem Informasi Akuntansi, Cetakan ke-1.Bogor: Ghalia Indonesia.

Marshall, B. R., & Paul, J. S. (2009). Accounting Information System. 12th Edition. New Jersey : Prentice Hall.

(9)

Mulyadi. 2010. Auditing.Jilid I, Cetakan ke Tujuh. Salemba Empat, Jakarta

Ningsih, I. A. (2013). Evaluasi Pengendalian Intern Dalam Pelaksanaan Sistem Dan Prosedur Penerimaan Dan Pengeluaran Kas (Studi Pada Perusahaan Daerah, BPR Bank Daerah Kota Madiun). Jurnal Administrasi Bisnis FIA UB, 1(1), 1-7.

Rama, D. V., & Jones, F. L. (2009).Accounting Information Systems.Eighteenth Edition. Canada: South- Western College Publishing.

Reeve, J. M., Warren, C. S., Duchac, J. E. (2012).Principles of Accounting. South-Western: Cengage Learning.

Romney, M. B., & Steinbart, P. J. (2012).Accounting Information System.12th Edition. New Jersey:

Prentice Hall.

Samiaji, S. (2009).Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Sultana, R., & Muhammad, E. H. (2011). Evaluation of Internal Control Structure: Evidence from Six Listed Banks in Bangladesh. ASA University Review, 5(1), 69-81.

Tunggal, A. W. (2013). Pengendalian Internal Mencegah dan Mendeteksi Kecurangan. Jakarta:

Harvarindo.

RIWAYAT PENULIS

Martina Rini Sutanto lahir di Karawang pada 29 juni 1992. Penulis menamatkan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Akuntansi pada tahun 2014.

Referensi

Dokumen terkait

Material yang digunakan dalam penelitian ini adalah baja perkakas ASSAB XW-42 dengan.. tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh variasi waktu proses

Memberikan kontribusi dalam bidang ilmu manajemen, terutama yang berkaitan dengan kepemimpinan, tunjangan, dan penempatan personil, motivasi kerja terhadap kinerja

Penelitian ini bertujuan untuk mencari suatu strategi pembelajaran yang efektif dan Efisien dalam mengajarkan konsep barisan dan deret bagi siswa kelas XII IPA 4 SMA Negeri

1) Analisis Overpressure dari suatu peralatan bertekanan serta perhitungan yang akurat terhadap luas area orifice dari suatu relief valve yang akan dipasang pada peralatan

Hal ini berarti bahwa model regresi dapat digunakan dalam penelitian ini dimana penggunaan variabel bebas Penerapan Good Government Governance, Standar Akuntansi

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh guru dilibatkan dalam penyusunan soal di Kelompok Kerja Guru (KKG), selain itu guru selalu di ikutkan dalam acara seminar, diklat

Hasil penilaian rata-rata dari pengujian kegunaan aplikasi yang dilakukan oleh 15 responden menghasilkan rata-rata penilaian mencapai skala 4.7 bahwa aplikasi ini

Sebab tidak satupun keterangan para Terlapor yang dengan tegas dan jelas menyatakan bahwa mereka telah saling bersekongkol untuk menciptakan persaingan semu untuk