• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENDAHULUAN Latar Belakang"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Obesitas atau kegemukan merupakan kondisi kelebihan bobot badan akibat penimbunan lemak yang melebihi 20% pada pria dan 25% pada wanita dari bobot badan normal. Kondisi tersebut diakibatkan peningkatan asupan makanan sehingga menimbulkan kelebihan masukan energi sedangkan aktivitas tubuh berkurang, hal ini menyebabkan energi yang dikeluarkan juga sedikit. Penurunan penggunaan energi tersebut menyebabkan obesitas. Obesitas menimbulkan efek yang berhubungan dengan kualitas hidup dan dianggap sebagai salah satu faktor utama dalam perkembangan penyakit kronis seperti diabetes dan kardiovaskular yaitu resiko munculnya penyakit jantung koroner, strok, hipertensi, hiperlipidemia. Disamping itu juga dapat menimbulkan penyakit hati dan kantung empedu, osteoarthritis, kanker dan penyakit saluran pernafasan.

Kejadian obesitas dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti genetik, perilaku (gaya hidup), lingkungan, psikologis, sosial dan budaya. Badan Kesehatan Dunia (WHO, The World Health Organization 2005) melaporkan bahwa pada tahun 2005 di seluruh dunia terdapat 1,6 miliar orang dewasa (15 tahun keatas) mengalami overweight dan sedikitnya 400 juta diantara mengalami obesitas, dan diproyeksikan pada tahun 2015 akan mengalami peningkatan sekitar 2,3 miliar orang dewasa akan mengalami overweight dan 700 juta diantaranya akan mengalami obesitas. Peningkatan ini selain akibat dari perubahan pola diet dalam makanan yang memiliki kadar lemak dan karbohidrat tinggi tetapi rendah vitamin, mineral dan mikronutrien lainnya juga disebabkan karena adanya kecenderungan penurun aktivitas fisik dalam bentuk kerja dan mobilisasi terutama bentuk transportasi yang digunakan.

Selain itu pula, pola diet dengan protein yang tinggi serta adanya kecenderungan penurunan aktivitas fisik dalam waktu yang cukup lama akan menimbulkan resiko terjadinya obesitas. Hal ini sangat beralasan karena konsumsi makanan yang lebih banyak mengandung protein dalam diet dibanding dalam jaringan tubuh maka akan langsung digunakan sebagai energi, dan kelebihan protein tersebut disimpan dalam bentuk lemak atau dengan kata lain bahwa

(2)

2

terdapat batas tertinggi jumlah protein yang dapat tertimbun dalam setiap jenis sel tertentu dan bila sel telah mencapai batas tersebut maka setiap penambahan asam amino dalam cairan tubuh akan dipecah dan digunakan sebagai energi atau disimpan sebagai lemak.

Perhatian yang besar terhadap obesitas ini sangat wajar karena efeknya yang kompleks, disamping itu juga dapat terjadi pada berbagai kelompok usia dan jenis kelamin. Selain masalah emosional dan psikologis, obesitas juga berdampak pada masalah fisiologis. Efek yang kompleks tersebut dapat menyebabkan perubahan tingkah laku misalnya pergerakan yang lamban, berkurangnya kepercayaan diri yang berkaitan dengan penampilan fisik, juga menyebabkan perubahan nilai hematologi. Dari beberapa penelitian, kejadian obesitas berkorelasi positif dengan level leptin, insulin, konsentrasi glukosa dan trigliserida serta nilai hematologi seperti konsentrasi hemoglobin, nilai hematokrit, konsentrasi hematokrit dalam sel darah merah (MCV, mean corpuscular volume) dan jumlah sel darah merah.

Berbagai cara yang dilakukan untuk mengatasi dan menurunkan obesitas antara lain diet yang ketat, aktivitas fisik dan modifikasi perilaku. Disamping itu, berbagai penelitian untuk mengetahui penyebab obesitas dan cara penanganan serta mekanisme pengobatan akibat sindrom metabolik ini dilakukan melalui penggunaan hewan model baik rodensia dan maupun satwa primata seperti monyet rhesus (Macaca mulatta), beruk (Macaca nemestrina), monyet bonnet (Macaca radiata), baboon (Papio hamadryas), maupun monyet ekor panjang (Macaca fascicularis).

Penggunaan obat altenatif untuk mengatasi dan menurunkan obesitas menjadi pilihan seperti halnya penggunaan nikotin. Nikotin sebagai senyawa yang secara alamia ditemukan pada tembakau sering dikonotasikan negatif karena menimbulkan ketergantungan dan bahkan dapat menimbulkan kematian bila digunakan pada dosis yang tidak tepat. Sebaliknya, nikotin juga memiliki efek farmakoterapi mengurangi dan menambah nafsu makan bila digunakan pada dosis yang tepat. Penggunaan nikotin dalam dosis rendah menyebabkan efek pada peningkatan konsumsi sehingga dapat menimbulkan kelebihan bobot badan dan disisi lain, penggunaan dalam dosis yang tinggi menyebabkan penurunan konsumsi sehingga menimbulkan penurunan bobot badan namun penggunaan

(3)

3

dalam dosis yang tinggi tersebut dapat menimbulkan masalah bagi kesehatan.

Efek nikotin pada penurunan bobot badan yakni adanya sistem penyampaian pada neurotransmitters di otak untuk mengurangi kebutuhan akan asupan energi.

Disamping itu pula eksposur dalam jangka panjang pada regulasi metabolisme dapat mengubah modulasi cannabinoid yang berperan dalam metabolisme dan pengeluaran energi sehingga dapat menurunkan bobot badan. Selain itu, nikotin memiliki efek langsung pada metabolisme jaringan adipose (leptin, ghrelin dan neuropeptide Y) merupakan faktor yang terlibat dalam hubungan antara nikotin

dan indeks massa tubuh. Disamping itu pula, nikotin juga membantu meningkatkan konsentrasi dan daya ingat, meningkatkan perasaan senang terutama pada penyakit alzeimer dan parkinson serta mengurangi stres.

Adanya manfaat positif dari nikotin dan masih belum banyaknya penelitian yang mengarah pada manfaat nikotin sebagai terapi obesitas, maka informasi tentang manfaat nikotin penelitian perlu dilakukan dengan menggunakan hewan model monyet ekor panjang (MEP) yang telah obesitas.

Pemanfaatan monyet ekor panjang sebagai hewan model karena secara anatomis dan fisiologis MEP memiliki kemiripan dengan manusia dibandingkan dengan hewan model lainnya. Disamping itu juga adanya kedekatan hubungan filogenetik dan perbedaan evolusi yang pendek menjadikan MEP merupakan hewan model yang sesuai untuk penelitian biomedis. Disamping itu gejala obesitas pada monyet khususnya monyet ekor panjang (MEP) memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada manusia yakni kesamaan pola ekspresi hormon yang terlibat dalam obesitas (hormon adipocyte) yakni leptin dan adiponectin. Kesamaan ini juga terjadi pada nilai level insulin, protein total,

glukosa, kolesterol total dan trigliserida serta persentase lemak tubuh maupun nilai hematologi. Kesamaan secara morfometrik yakni adanya perubahan pada lingkar pinggang, lingkar pinggul, lingkar dada serta lingkar lengan, adanya penimbunan lemak di sekitar perut merupakan penciri obesitas pada manusia.

Dengan pola kesamaan tersebut menjadikan monyet ekor panjang sebagai hewan model yang baik untuk penelitian obesitas pada manusia.

Dilaporkan sebelumnya bahwa kejadian obesitas memiliki korelasi dengan nilai hematologi termasuk juga halnya dengan tingkah laku dan nilai kecernaan.

(4)

4

Oleh karena itu penelitian ini difokuskan pada pengamatan nilai hematologi, nilai kecernaan dan tingkah laku monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan pada kondisi obes yang diintervensi dengan nikotin.

Tujuan Penelitian

1. Untuk mendapatkan informasi perkembangan nilai hematologi monyet ekor panjang obes sebelum dan sesudah diintervensi dengan nikotin.

2. Untuk mendapatkan informasi pemanfaatan nutrien pada monyet ekor panjang obes sebelum dan sesudah diintervensi dengan nikotin.

3. Untuk mendapatkan informasi kondisi tingkah laku monyet ekor panjang obes sebelum dan sesudah diintervensi dengan nikotin.

Hipotesis

1. Intervensi nikotin dapat menyebabkan perbaikan kondisi fisiologis melalui perubahan nilai hematologi pada monyet ekor panjang.

2. Intervensi nikotin menyebabkan perbaikan metabolisme nutrisi melalui perubahan nilai kecernaan pada monyet ekor panjang.

3. Intervensi nikotin menyebabkan adanya perubahan nilai pakan dan nilai hematologi yang berakibat pada terjadinya perubahan tingkah laku monyet ekor panjang.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai intervensi nikotin cair untuk mengurangi resiko sindrom metabolik, sehingga dapat dijadikan alternatif pengobatan pada penderita obes.

Kerangka Pemikiran

Skema kerangka pikir penelitian disajikan pada Gambar 1.

(5)

5

Skema kerangka Pemikiran

Gambar 1 Kerangka pemikiran

Hipotesis:

1. Kondisi fisiologis 2. Metabolisme nutrisi 3. Tingkah laku Masalah Obesitas

(Sindrom metabolik)

Sebab:

Genetik, perilaku (gaya hidup), lingkungan, psikologi, sosial dan budaya

Pemecahan Masalah Obesitas

Pencegahan:

Diet ketat, perubahan aktivitas fisik dan modifikasi perilaku hidup

Pengobatan:

Akibat:

Penurunan kualitas hidup, dan penyebab penyakit kronis (diabetes dan kardiovaskular)

Penelitian Monyet Ekor Panjang

(Macaca fascicularis) Obes

(BMI= 23,50) A (n=5)

Intervensi Nikotin Cair (0,75 mg/kg bobot badan/12 jam)

(BMI= 26,85) B (n=5)

(BMI= 23,65) C (n=5)

Nikotin Obat-obatan

+

Analisis deskriptif dan Anova

Peubah:

Fisiologis

- Hematologi (Hb, Hct, SDM, SDP, platelet, diferensiasi SDP dan indeks SDM) Metabolisme

- Kecernaan (PBB, konsumsi pakan harian, kecernaan bahan kering dan bahan kering organik, konsumsi nutrien, koefisien kecernaan, energi termetabolisme dan TDN

Tingkah laku

- Ingestif (makan dan minum) - Eliminasi (defekasi dan urinasi)

- Sosial (kontak, autogrooming, agonistik, menatap)

- Lokomosi Rekomendasi

Hewan Model

Gambar

Gambar 1  Kerangka pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

Hasil uji lanjut pada Tabel 2 menunjukkan bahwa perlakuan B 1 (media tanam tanah ultisol dan arang sekam) menghasilkan kadar air rata-rata sebesar 43.90% berbeda nyata

Hasil jagung P 27 pada perlakuan pupuk kandang (T1) dan sludge (T2) secara statistik tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (Tabel 5) disebabkan karena kandungan

Anak Usia Dini adalah anak dimana hampir sebagian besar waktunya digunakan untuk bermain dengan bermain itulah Anak UsiaDini tumbuh dan mengembangkan seluruh aspek yang

berapa bagian masing-masing suami atau isteri atas harta bersama bila terjadi perceraian, baik cerai mati maupun cerai hidup. Adapun maksud dengan kata

Data tabel 6 menunjukkan nilai mean tertinggi terdapat pada faktor ancaman berupa keberadaan media online berita maupun situs jejaring sosial (Facebook, Instagram)

Berperan sebagai majelis yang mengayomi dan pemberi informasi 25% Kebijakan Mampu menjadi mediator dan fasilitator semua kepentingan umat 3% Memiliki posisi tawar yang

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar hasil karya saya sendiri dan bebas plagiat karya orang lain, kecuali yang secara tertulis

Terna merupakan ide pusat dalam suatu cerita, atau merupakan pokok pikiran yang utama atau yang terpenting. Pokok pikiran utama dalam naskah Ma'rifatul Bayan ini,