RENCANA PENGELOLAAN LANSKAP PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI DI SETU BABAKAN-SRENGSENG SAWAH, KECAMATAN JAGAKARSA-JAKARTA SELATAN
OLEH:
SITTI WARDININGSIH
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2005
ABSTRAK
SITTI WARDININGSIH. Rencana Pengelolaan Perkampungan Budaya Betawi di Setu Babakan-Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa-Jakarta Selatan.
Dibimbing oleh: NURHAYATI. H.S. ARIFIN dan HADI SUSILO ARIFIN.
Kawasan Setu Babakan seluas ± 165 Ha, ditetapkan sebagai salah satu bentuk perkampungan melalui Surat Keputusan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 92 Tahun 2000, Raperda No.17 Tahun 2004 dan Perda tanggal 21 Mei 2004, tentang Penataan Lingkungan Perkampungan Budaya Betawi di Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa-Kotamadya Jakarta Selatan dan sebagai daerah konservasi air bagi Jakarta Selatan. Kawasan ini merupakan kawasan permukiman yang dipergunakan sebagai area wisata dan di dalamnya terdapat danau, rumah dan pekarangan, kebun, vegetasi serta kegiatan berbagai aktivitas kehidupan yang berkaitan dengan tata cara hidup masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis pola lanskap perkampungan budaya Betawi dan faktor- faktor yang mempengaruhinya untuk menyusun konsep pengelolaan kawasan agar berkelanjutan.
Penelitian menggunakan metode survei mencakup aspek kesejarahan biofisik, sosial budaya, wisata dan kebijakan serta pengelolaan. Berdasarkan evaluasi lahan yang dilakukan dengan pendekatan biofisik, menunjukkan kelas kesesuaian lahan Perkampungan Budaya Betawi untuk permukiman dan wisata adalah sedang sampai baik. Diperlukannya drainase dan sedikit upaya rekayasa untuk mengatasi permeabilitas kawasan. Pengembangan kawasan Perkampungan Budaya Betawi selanjutnya dibagi menjadi tiga zona ruang yaitu (1) konservasi budaya, (2) konservasi ekologis, (3) pengembangan wisata rekreatif. Sedangkan untuk obyek- obyek yang mempunyai daya tarik wisata perlu diberi akses yang baik dengan cara menyusun hubungan antar ruang dengan pola jalur sirkulasi yang logis.
Sirkulasi secara umum terbagi dua, yaitu sirkulasi permanen dan sirkulasi temporer. Sirkulasi permanen untuk menghubungkan ruang-ruang wisata terbatas yang dapat dikunjungi setiap saat dan temporer, sirkulasi yang menghubungkan ruang-ruang wisata hanya pada waktu tertentu saja
Sistim pengelolaan lanskap kawasan Perkampungan Budaya Betawi tersusun atas delapan komponen yang saling berkoordinasi dengan baik yaitu (1) sumberdaya tapak, (2) sumberdaya budaya, (3) pembina, (4) pengarah, (5) pemilik, (6) pengguna, (7) pengelola, (8) investor/jika dimungkinkan. Strategi dan program pengelolaan kawasan meliputi: (1) Pengelolaan diutamakan untuk mendukung pelestarian kawasan perlindungan budaya Betawi dan penyangga sistim ekologis. (2) Pengelolaan untuk menjadikan kawasan sebagai salah satu tujuan daerah tujuan wisata di DKI Jakarta. Dilakukan konsep zonasi ruang dengan tingkat pengelolaan meliputi, zona inti (konservasi budaya), zona penyangga (konservasi ekologis), zona wisata pengembangan (wisata rekreatif) serta beberapa tindakan lainnya. Program pengelolaan untuk pengembangan kawasan berdasarkan, konservasi budaya, konservasi ekologi dan pengembangan pariwisata wisata rekreatif.
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul :
RENCANA PENGELOLAAN LANSKAP PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI DI SETU BABAKAN-SRENGSENG SAWAH, KECAMATAN JAGAKARSA-JAKARTA SELATAN
Adalah benar merupakan hasil karya saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan untuk memperoleh gelar pada program S2.
Semua data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan diperiksa kebenarannya.
Bogor, Desember 2005
SITTI WARDININGSIH Nrp : A 165010041
RENCANA PENGELOLAAN LANSKAP PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI DI SETU BABAKAN-SRENGSENG SAWAH, KECAMATAN JAGAKARSA-JAKARTA SELATAN
OLEH:
SITTI WARDININGSIH
Tesis
sebagai salah satu syarat untuk mermperoleh gelar Magister Sains pada
Program Studi Arsitektur Lanskap
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2005
Judul Tesis : Rencana Penglolaan Lanskap Perkampungan Budaya Betawi Di Setu Babakan-Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa- Jakarta Selatan.
Nama : Sitti Wardiningsih NIM : A. 165010041 Program Studi : Arsitektur Lanskap
Disetujui
Komisi Pembimbing
Dr. Ir. Nurhayati H. S. Arifin, M.Sc. Prof. Dr. Ir. Hadi Susilo Arifin, MS.
Ketua Anggota
Diketahui
Ketua Program Studi Arsitektur Lanskap Dekan Sekolah Pascasarjana
Prof. Dr. Ir. Hadi Susilo Arifin, MS. Prof. Dr. Ir. Syafrida Manuwoto, M.Sc.
Tanggal Ujian: 15 September 2005 Tanggal Lulus:
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kertosono, Jawa Timur pada tanggal 28 Oktober l958 merupakan putri ketujuh dari sembilan bersaudara dari ayah Marwoto Surodiharjo (Alm) dan ibu Suharti Ngali (Almh). Pendidikan sarjana ditempuh di Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur, Universitas Kristen Indonesia, lulus pada tahun l984 di Jakarta. Penulis masuk S2 pada Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor dan memilih Program Studi Arsitektur Lanskap pada tahun 2002.
Penulis bekerja di Jakarta International Airport Proyek Pembangunan Airport Cengkareng pada tahun 1984-1990, pada tahun 1990- l995 bekerja pada Konsultan Interior di Jakarta. Tahun l995 penulis bekerja sebagai tenaga edukatif di Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Jurusan Arsitektur Universitas Borobudur.
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala karuniaNya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Agustus 2003 sampai dengan bulan Oktober tahun 2004 ini merupakan penelitian lanskap budaya dengan judul Rencana Pengelolaan Lanskap Perkampungan Budaya Betawi di Setu Babakan-Serengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Karya ilmiah ini memuat tentang konsep pengelolaan kawasan di Setu Babakan. Kawasan dikelola berdasarkan konsep zonasi ruang, ya ng terbagi menjadi tiga yaitu: zona konservasi budaya, zona konservasi ekologis dan zona pengembangan pariwisata sebagai wisata rekreatif.
Kemudian berdasarkan pembagian zonasi tersebut diusulkan strategi dan program pengelolaan yang dapat diterapkan di kawasan Perkampungan Budaya Betawi, Setu Babakan.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Dr. Ir. Nurhayati H.S. Arifin, M.Sc., dan Prof. Dr. Ir. Hadi Susilo Arifin, M.S. selaku pembimbing yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan dalam penelitian ini. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan- Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa dan Lembaga Kebudayaan DKI, Pemda DKI serta teman-teman S1 IPB dan S1 Fakultas Teknik Universitas Kristen Indonesia serta Universitas Borobudur Jurusan Arsitektur, Universitas Persada Indonesia UPI YAI Jurusan Arsitektur yang telah membantu selama pengumpulan data. Terima kasih kepada teman-teman dari Program Studi Arsitektur Lanskap, Pascasarjana IPB angkatan tiga atas bantua n dan dukungannya. Ungkapan terima juga disampaikan kepada suami Bimbo, anakku Anggie, serta kedua orang tua almarhum dan almarhumah, terimakasih kepada seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih sayangnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi yang memerlukannya.
Bogor, Desember 2005
Sitti Wardiningsih
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
PENDAHULUAN ... 1
Latar Belakang ... 1
Tujuan Penelitian... 3
Manfaat Penelitian ... 3
TINJAUAN PUSTAKA ... 4
Sejarah Masyarakat Betawi... 4
Lanskap Budaya ... 7
Lanskap Budaya Betawi... 7
Pola Permukiman ... 8
Pola Pekarangan... 9
Elemen-Elemen Pekarangan ... 11
Pengelolaan Berkelanjutan ... 13
Pengembangan ... 14
Rencana Tata Ruang... 14
Konservasi Ekologis... 15
Konservasi Budaya ... 15
Wisata Budaya ... 16
METODE PENELITIAN ... 18
Tempat dan Waktu... 18
Metode Penelitian... 18
Metode Survei ... 18
Pendekatan Analisis dan Sintesis ... 24
Halaman
KONDISI UMUM KAWASAN ... 26
Sejarah dan Upaya Pelestarian Budaya ... 26
Geografi... 27
Aksesibilitas dan Lokasi... 28
Kependudukan Sosial dan Budaya ... 29
Permukiman dan Bangunan ... 30
Utilitas Lingkungan... 30
HASIL DAN PEMBAHASAN... 31
Lanskap Perkampungan Budaya Betawi di Setu Babakan... 31
Kondisi Biofisik ... 31
Iklim ... 31
Topografi ... 31
Geologi ... 33
Hidrologi ... 36
Vegetasi ... 39
Fauna ... 41
Kondisi Fisik ... 41
Tata Guna Lahan ... 43
Fasilitas Sirkulasi ... 44
Permukiman ... 44
Pola Pekarangan... 45
Arsitektur Bangunan... 48
Kualitas Visual ... 51
Fasilitas Umum dan Sosial... 52
Kondisi Sosial Ekonomi dan Budaya... 54
Kependudukan... 54
Sosial Ekonomi ... 55
Sosial Budaya ... 58
Halaman
Kebijakan Peraturan dan Rencana Pengembangan... 61
Status dan Fungsi Kawasan... 63
Pengelolaan dan Master Plan... 64
Aspek Wisata... 68
Aktivitas Pengunjung ... 68
Atraksi dan Obyek Wisata... 69
Fasilitas Penunjang Wisata... 70
Sirkulasi pada Kawasan... 71
Persepsi Masyarakat... 74
Analisis Tata Ruang ... 75
Analisis Kesesuaian Lahan... 75
Analisis Kesesuaian Master Plan 2010 ... 81
Potensi Lanskap Budaya ... 86
Potensi Lanskap sebagai Penyangga Sistim Ekologi ... 91
Potensi Lanskap Wisata... 93
Konsep Pengembangan Kawasan... 99
Konsep Zonasi Ruang ... 102
Konsep Sirkulasi ... 102
Konsep Pengelolaan Perkampungan Budaya Betawi... 105
Zonasi Ruang Tingkat Pengelolaan... 105
Strategi Pengelolaan... 106
Program dan Tindakan Pengelolaan... 111
SIMPULAN DAN SARAN ... 115
Simpulan... 115
Saran... 115
DAFTAR PUSTAKA ... 117
LAMPIRAN ... 122
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Jenis dan Indikator Pengamatan dan Sumber Data. ... 23
2. Luas Kemiringan Lahan... 33
3. Sifat dan Corak Tanah Setu Babakan ... 34
4. Rencana Penanaman Pohon oleh Pemda DKI Jakarta ... 40
5. Penggunaan Lahan di Setu Babakan... 43
6. Jumlah Penduduk Tahun 2002 di Setu Babakan... 55
7. Prosentase Penduduk Asli dan Pendatang... 55
8. Komposisi Jenis Profesi di Kawasan ... 58
9. Komposisi Tingkat Pendapatan per bulan Masyarakat di Kawasan... 58
10. Presentasi Masyarakat Betawi dan Non Betawi yang masih melakukan Upacara Adat ... 59
11. Jenis Kegiatan Kesenian yang Terdapat di Kawasan... 60
12. Jumlah Pengunjung Perkampungan Budaya Betawi... 68
13. Jenis Aktivitas Wisata ... 69
14. Jenis Atraksi pada Kawasan... 70
15. Kriteria usia Responden ... 74
16. Persepsi Penduduk Betawi dalam Kawasan Terhadap Pengembangan Kawasan sebagai Perkampungan Budaya Betawi... 75
17. Persepsi Pengunjung Terhadap Pengembangan Kawasan ... 75
18. Kesesuaian Lahan Secara Aktual dan Potensial... 76
19. Evaluasi Potensi Obyek Wisata... 96
DAFTAR GAMBAR
Halaman 1. Pola Perkampungan di Perkotaan, (a) Kampung Kota, (b) Kampung
Pinggiran, (c) Kampung Perdesaan ... 8
2. Pola Perkampungan Perdesaan Betawi, (a) Kampung Bagian Dalam, (b) Kampung Bagian Pesisir Pantai ... 9
3. Suasana Perkampungan Betawi, (a) Perkampungan Bagian Dalam di Condet, (b) Perkampungan Bagian Pesisir Pantai di Marunda ... 9
4. Jenis-Jenis Rumah Betawi, (a) Rumah Bapang/Kabaya, (b) Rumah Joglo, (c) Rumah Gudang... 12
5. Rumah Panggung Adat Betawi pada Daerah Pesisir ... 12
6. Lokasi Penelitian di Kampung Babakan Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan... 19
7. Tahapan dan Kerangka Pikir Penelitian ... 20
8. Batas-batas Administrasi Kawasan ... 27
9. Skema Aksesibilitas Menuju Lokasi Studi... 29
10. Peta Topografi dan Kemiringan Lahan ... 32
11. Peta Geologi Perkampungan Budaya Betawi... 35
12. Peta Hidrologi dan Drainase Tapak ... 37
13. Kondisi Saluran Irigasi pada saat musim kemarau ... 38
14. Kondisi Setu Mangga Bolong Ditumbuhi eceng gondok dan sampah ... 38
15. Peta Penyebaran Vegetasi ... 42
16. Penggunaan Lahan sebagai, (a) Danau, (b) Pekarangan, (c) Empang, (d) Kebun Buah... 43
17. Kondisi Fisik, (a) Jalan Cone Block, (b) Jalan Cor Semen... 44
18. Sketsa Pola Permukiman secara umum Di Setu Babakan... 46
19. Sketsa Pola Permukiman, (a) Bagian Luar, (b) Bagian Dalam... 46
20. Beberapa Pola Penggunaan Lahan Pekarangan, (a) Ruang Terbuka, (b) Nursery, (c) Tempat Menjemur (d) Kebun Buah ... 47
21. Sketsa Beberapa Contoh Pola Pekarangan... 49
22. Keragaman Arsitektur Bangunan di Setu Babakan, (a) Rumah Betawi, (b) Arsitektur bercirikan hanya pada bagian atas, (c) Arsitektur Moderen... 50
Halaman
23. Kedudukan Posisi Bangunan Arsitektur Betawi terhadap tanah,
(a) Melekat pada tanah, (b) Berada diatas Umpak ... 50
24. Detail Arsitektur Betawi, (a) Langkan, (b) Gigi Balang, (c) Jendela Setengah Lingkaran, (d) Jendela Krepyak Empat Persegi Panjang ... 51
25. Kondisi Visual Kawasan, Good View, (a) Visual Setu, (b) Rumah Adat, (c) Aliran Air dari Out let Danau. Bad View, (d) Lahan Kosong sebagai tempat penimbunan barang bekas, (e) Warung yang kurang tertata, (f) Keramba Jaring Apung (g) Setu Mangga Bolong menjadi tempat Pembuangan Sampah, ... 53
26. Peta Persebaran Penduduk ... 56
27. Peta Persebaran Penduduk Asli dan Pendatang ... 57
28. Kegiatan Budaya di Setu Babakan (a) Sepasang Pengantin, (b) Ngarak Penganten Sunat, (c) Tari Topeng, (d) Lenong Denes... 60
29. Persebaran Kegiatan Budaya ... 62
30. Fasilitas Wisata di Kawasan, (a) Fasilitas Loket Pembayaran, (b) Fasilitas Wisata Air ... 71
31. Pintu Gerbang (a) Si Pitung, (b) Penghubung... 72
32. Peta Sirkulasi di Kawasan Studi... 73
33. Peta Tata Guna Lahan... 78
34. Peta Kesesuaian Lahan Untuk Permukiman ... 80
35. Peta Kesesuaian Lahan Untuk Rekreasi... 82
36. Master Plan Perkampungan Budaya Betawi 2010 ... 84
37. Konsep Zonasi Ruang ... 104
38. Peta Zonasi Ruang Berdasarkan Fungsi... 105
39. Skema Sirkulasi Wisata... 106
40. Konsep Struktur Organisasi Pengelolaan... 110
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Jenis Fungsi Tanaman dan Lokasi Tanam... 122
Lampiran 2 Aktivitas Budaya Berkaitan dengan Siklus Hidup manusia ... 125 Lampiran 3 Aktivitas Budaya Berkaitan dengan Adat Kebiasaan
sehari- hari... 126 Lampiran 4 Aktivvitas Budaya Berkaitan dengan Hari Besar Islam ... 127 Lampiran 5 Susunan Perangkat Organisasi Perkampungan Budaya Betawi . 128 Lampiran 6 Hasil Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Bangunan
(maksimum 3 lantai) ... 129 Lampiran 7 Hasil Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Rekreasi... 130 Lampiran 8 Hasil Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Kemah ... 131 Lampiran 9 Hasil Analisis Kegiatan Budaya di Perkampungan
Budaya Betawi ... 132 Lampiran 10 Analisis Kawasan Sebagai Lanskap Budaya Berdasarkan
Potensi dan Kendala ... 133 Lampiran 11 Usulan Struktur Organisasi Pengelolaan... 139