• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh: Nastain dan Probo Hardini Jurusan Teknik Sipil Universitas Jenderal Soedirman (Diterima: 18 Juli 2005; Disetujui: 24 Nopember 2005)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh: Nastain dan Probo Hardini Jurusan Teknik Sipil Universitas Jenderal Soedirman (Diterima: 18 Juli 2005; Disetujui: 24 Nopember 2005)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Awar-awar), dan mata air B (hilir) PENDAHULUAN

yang terletak di RT 04 RW 04. Mata air Ketersediaan air di Indonesia

tersebut mengalirkan debit air yang adalah 2.530 km³/th, sehingga

c u k u p b e r l i m p a h , t e t a p i p a d a menempatkan Indonesia sebagai negara

k e n y a t a a n n y a b e l u m d a p a t terkaya air ke-5 di dunia setelah

dimanfaatkan secara maksimum. Sejak Brasil, Rusia, China, dan Kanada

tahun 2004, mata air B sebagian ( W a t e r R e s o u r c e s I n s t i t u t e

debitnya digunakan untuk pasokan air Washington, 1991 dalam Suharyanto,

K o l a m R e n a n g T i r t a K e m b a r 2004). Salah satu potensi air itu adalah

Bancarkembar, sedangkan masyarakat mata air alami (water spring).

sekitar lebih banyak menggunakan Mata air alami di Kabupaten

sumur gali untuk mencukupi kebutuhan Banyumas berjumlah 3.005 titik yang

air bersih rumah tangga.

tersebar di 27 kecamatan (Kompas, 31

Seiring perkembangan kota Maret 2003; Suara Merdeka, 19 April

Purwokerto dan khususnya kelurahan 2004). Kelurahan Sumampir, yang

Sumampir, yang di-tunjukkan dengan secara administratif termasuk wilayah

tingkat kepadatan penduduk yang terus K e c a m a t a n P u r w o k e r t o U t a r a ,

meningkat (kelurahan terpadat ke-3 merupakan salah satu kelurahan yang

untuk kecamatan Purwokerto Utara, memiliki beberapa sumber mata air

BPS Banyumas, 2003), kualitas air alami yang mengalir secara terus

sumur gali sukar dipertahankan. Hasil menerus sepanjang tahun. Sumber

penelitian Zusfahair dan Tien (2004) mata air tersebut di antaranya yang

tentang kualitas air sumur gali pada cukup besar adalah mata air A (hulu)

daerah padat penduduk (studi kasus yang terletak di RT 01 RW 06 (dikenal

k e l u r a h a n G r e n d e n g d a n dengan nama mata air Kompleks

POTENCY OF WATER SPRING RESOURCES AT AWAR-AWAR COMPLEX, SUMAMPIR, FOR DESIGNING RURAL CLEAN WATER RESOURCES

Oleh:

Nastain dan Probo Hardini

Jurusan Teknik Sipil Universitas Jenderal Soedirman (Diterima: 18 Juli 2005; Disetujui: 24 Nopember 2005)

This research was conducted to know quality potential, discharge, and flowing energy of water spring of Kompleks Awar-awar Sumampir Purwokerto Utara located at rural upper end for designing rural clean water resources.

Variables observed were physical and chemical water quality, need of water, discharge of the spring, and flowing energy. The result of research showed that water quality of the spring was suitable for clean water resources and drinking water resources of rural, with average discharge of water was 4.07 liter/s so it could be used to fulfill the clean water requirements of the Sumampir’s people who were not served by PDAM for 16 years (100% people), 27 years (75%

people), and 37 years (60% people), and based on energy potential, available gravitation flowing system could be used if pipe minimum diameter of 3 inch was used.

ABSTRACT

Potensi Sumberdaya Mata Air ... (Nastain & P. Hardini)

(2)

berada di atas ambang yang diijinkan. (Nastain dan Purwanto, 2003).

Hal ini karena air sumur gali pada Akibat-nya, air hujan yang jatuh di daerah padat penduduk tercemar oleh Kawasan Baturraden tidak lagi dapat tinja manusia dari septik tank yang meresap ke dalam tanah melainkan umummya jaraknya sangat berdekatan. lebih banyak melimpas sebagai air

Masyarakat Sumampir dan limpasan (run off).

sekitarnya sangat membutuhkan Oleh karena itu, mata air alami sumber air bersih terutama pada untuk sumber air bersih pedesaan akan musim kemarau, karena sumur mereka memberikan manfaat yang sangat besar mulai banyak yang kering, terlebih air bagi masyarakat, seperti apa yang sumur masyarakat Sumampir di hilir diamanatkan oleh UU No.7 Tahun 2004 mata air A (lokasi kajian) mengandung tentang Sumber Daya Air. Tujuan korosi, sehingga tidak dapat digunakan penelitian ini adalah untuk mengetahui untuk sumber air minum. Hasil potensi debit, kualitas, dan energi pengujian laboratorium terhadap kadar pengaliran air mata air A (mata air besi (Fe) menunjukkan kadar besi Kompleks Awar-awar Sumam-pir) sumur penduduk adalah 0,04 - 0,123 untuk perencanaan sumber air bersih mg/liter, yang artinya tidak layak p e d e s a a n . H a s i l p e n e l i t i a n i n i digunakan untuk sumber air minum. diharapkan dapat dijadikan bahan acuan Masyarakat Sumampir pelanggan bagi pengelolaan sumberdaya mata air PDAM juga sangat membutuhkan air alami oleh Pemerintah Kabupaten bersih tersebut, karena pada musim Banyumas, khususnya Pemerintah kemarau (Juli-September) air PDAM Kelurahan Sumampir, dalam rangka sukar didapat atau diberikan secara perencanaan sumber air bersih bagi

bergilir. masyarakat pedesaan.

Sumber mata air PDAM yang

selama ini ada berasal dari Kedungpete METODE PENELITIAN

(Baturraden) dan Kawungcarang Penelitian dilakukan dengan (Sumbang), yang berada di Kawasan metode pengukuran langsung di Baturraden. Debit airnya terus ber- lapangan, dan variabel yang diamati kurang terutama pada musim kemarau, adalah debit mata air, kualitas air, y a n g m e n u r u t D i r e k t u r P D A M kebutuhan air, dan energi pengaliran.

Banyumas, pada musim kemarau debit Tempat penelitian merupakan mata air m a t a a i r K e d u n g p e t e d a n alami yang terletak di RT 01 RW 06 Kawungcarang turun masing-masing Kelurahan Sumampir Kecamatan dari 180 l/det menjadi 161 l/det atau Purwokerto Utara, dari bulan April berkurang 10% dan dari 170 l/det sampai Juli 2005.

menjadi 127 l/det atau ber-kurang

Pengambilan Data 25%. Hal ini karena sebagian Kawasan

Data debit didapat dengan Baturraden telah mengalami alih fungsi

melakukan pengukuran langsung pada lahan dari tak-terbangun menjadi

sumber mata air. Pengukuran dilakukan terbangun sebesar 1,81% atau 127,92

pada tanggal 12 April 2005 dengan ha dalam kurun waktu 20 tahun

m e n g g u n a k a n e m b e r u k u r d a n ( 1 9 8 0 - 2 0 0 1 ) ( B a p e l i t b a n g d a

besarnya debit ditentukan sebagai Banyumas dan UGM, 2002) dan

berikut (Kimpraswil, 2002).

sebesar 1,26% atau 80,832 ha dalam

Q = V/t ... (1) kurun waktu 7 tahun (1994-2001)

dengan Q adalah debit (l/det), V adalah

(3)

P e n g a m b i l a n c o n t o h a i r ketersediaan debit mata air per tahun.

dilakukan de-ngan menggunakan botol Besarnya kebutuhan air penduduk sebanyak tiga buah dan ditutup rapat, pedesaan mengacu pada ketentuan yang masing-masing diberi kode. Petunjuk Teknik dan Manual Sistem Selanjutnya dilakukan uji laboratorium Penyediaan Air Minum Pedesaan oleh untuk mengetahui kualitas airnya di Badan Penelitian dan Pengembangan Laborato-rium Lingkungan Fakultas (Kimpraswil, 2002), yaitu sebesar 30

Biologi Unsoed. liter per orang per hari.

Data sekunder antara lain data Potensi Energi Pengaliran

pendu-duk dan data pelanggan PDAM E n e r g i p e n g a l i r a n y a n g didapat dari BPS Banyumas, sedangkan merupakan energi potensial ditentukan peta rupa bumi digunakan Peta Rupa berdasarkan Peta Rupa Bumi Digital Bumi Digital Indonesia lembar 1308- Indonesia lembar 1308-612 skala 1 : 612 skala 1:25.000 diterbitkan oleh 25.000, yaitu dengan melakukan Bakorsurtanal Bogor. p e n g u k u r a n b e d a k e t i n g g i a n . Pengukuran dilakukan dari sumber Teknik Analisis

mata air (hulu) ke arah hilir, sedangkan Potensi Kualitas Air

kehilangan energi (hf) saat pengaliran Analisis kualitas air mengacu

air diasumsikan hanya terjadi akibat pada ketentuan Petunjuk Teknik dan

gesekan pada sepanjang pipa dan Manual Sistem Penyediaan Air Minum

ditentukan dengan rumus sebagai Pedesaan oleh Badan Penelitian dan

berikut (Featherstone dan Nalluri, Pengembangan (Kimpraswil, 2002)

1995).

seperti pada Tabel 1. Kelayakan air dianalisis dengan membandingkan

...

parameter sampel air dengan baku mutu air bersih dan air minum, (2) berdasarkan Kepmen Kesehatan RI No.

...

416 tahun 1990.

Potensi Debit (3)

Analisis potensi debit dilakukan

Keterangan: D = diameter pipa (m), L d e n g a n m e m b a n d i n g k a n a n t a r a

= panjang pipa (m), v = kecepatan kebutuhan air pen-duduk dengan

No.

1.

2.

3.

4.

5.

1.

2.

3.

Keterangan

Bintik kuning Bercak pada cucian Peralatan

- - - - Termometer Kertas Lakmus

- - Metode

Visual Visual

Dicicipi tanpa ditelan Dibau dan dicicipi Diukur

Diukur

Visual/diukur Visual/diukur Satuan

- - - -

°C - mg/l mg/l Parameter

FISIK Kekeruhan Warna Rasa Bau Suhu KIMIA pH

Besi (Fe) Mangan (Mn)

Tabel 1. Parameter dan Metode Uji Kualitas Air Minum Pedesaan

Sumber: Kimpraswil, 2002.

h = f

f

L v² D 2g

f = 0,02 + 0,0005

D

(4)

diperlukan Bak Pelepas Tekanan parameter tersebut. Kadar mangan ( B P T ) . B a k P e l e p a s T e k a n a n (Mn) yang tinggi akan menimbulkan digunakan untuk membuang sisa energi bercak pada hasil cucian, karena akan yang terlalu besar, yang akan dapat terbentuk mangan dioksida (MnO )

2

menyebabkan pipa penyaluran air yang berupa endapan coklat. Kadar tersebut pecah (Kimpraswil, 2002). b e s i ( F e ) y a n g t i n g g i a k a n

menimbulkan bintik kuling pada p e r a l a t a n m a s a k , k a r e n a a k a n HASIL DAN PEMBAHASAN

terbentuk ferri hidroksida (Fe(OH) )

3

Potensi Kualitas Air

be-rupa endapan coklat pula (Budi dan Hasil analisis parameter fisik dan

Sulastoro, 1999; Kimpraswil, 2002).

kimia contoh air dapat dilihat pada

Kelayakan air dilakukan dengan Tabel 2 dan 3, sedangkan metode dan

mem-bandingkan kualitas contoh air parameter air yang dianalisis mengacu

dengan baku mutu untuk air bersih dan pada ketentuan petunjuk Teknik dan

air minum berdasar-kan Peraturan Manual Sistem Penyediaan Air Minum

Menkes No. 416 tahun 1990. Hasil Pedesaan oleh Badan Penelitian dan

analisis menunjukkan bahwa air mata Pengembangan Kimpraswil (Tabel 1).

air tersebut layak untuk digunakan Beberapa parameter diuji dengan

sebagai sumber air bersih maupun air metode visual yaitu warna, kekeruhan,

minum (Tabel 4).

dan mangan (Mn). Hal ini karena tidak

Potensi Debit tersedianya alat atau alat yang ada

Potensi debit didapat dengan rusak, tetapi Kimpraswil (2002)

melaku-kan pengukuran debit pada menyatakan bahwa metode visual dapat

sumber mata air. Hasil pengukuran digunakan untuk menganalisis ketiga

menunjukkan bahwa debit mata air

M-2 M-3

M-1 6,30 0,040 cucian tidak

ada bercak

6,29 0,089 cucian tidak

ada bercak

6,21 0,123 cucian tidak

ada bercak Diukur

Visual/diukur Visual/diukur *) pH

Besi (Fe), (mg/l) Mangan (Mn), (mg/l)

Contoh Air Metode Uji

(Kimpraswil, 2002) Parameter

(Kimpraswil, 2002)

Tabel 3. Hasil Uji Kualitas Kimia Contoh Air

*) alat belum tersedia di laboratorium.

M-2 M-3

M-1 29

Tidak berwarna Tidak berasa Tidak berbau

Jernih

29

Tidak berwarna Tidak berasa Tidak berbau

Jernih

29

Tidak berwarna Tidak berasa Tidak berbau

Jernih Diukur

Visual *) Dicicipi tanpa ditelan

Dibau dan dicicipi Visual *) Suhu (°C)

Warna Rasa Bau

Kekeruhan

Contoh Air Metode Uji

(Kimpraswil, 2002) Parameter

(Kimpraswil, 2002)

Tabel 2. Hasil Uji Kualitas Fisik Contoh Air

*) alat belum tersedia di laboratorium.

(5)

maka potensi debit mata air tersebut selama lebih kurang 16 tahun. Apabila mampu memenuhi kebutuhan air bersih hanya untuk melayani 75% penduduk, untuk 11.721 orang jiwa per hari. Hasil mampu memenuhi kebutuhan air bersih pengukuran debit dapat dilihat pada selama lebih kurang 27 tahun, dan jika

Tabel 5. hanya untuk melayani 60% penduduk,

A p a b i l a p o t e n s i d e b i t i n i m a k a a k a n m a m p u m e m e n u h i digunakan untuk seluruh masyarakat kebutuhan air bersih selama lebih kelurahan Sumampir yang belum kurang 37 tahun. Neraca potensi debit terlayani fasilitas PDAM, dengan jika digunakan oleh masyarakat pertumbuhan penduduk alami sebesar Sumampir ditunjukkan oleh Gambar 1.

2% per tahun (BPS Banyumas, 2003) Potensi Energi Pengaliran

dan faktor kehilangan air (fk) sebesar P o t e n s i e n e r g i p e n g a l i r a n 20% dari total kebutuhan air, maka digunakan untuk melihat sejauh mana mampu memenuhi kebutuhan air bersih

Menkes No. 416/IX/1990 Baku Mutu

Air Bersih (maks) Parameter

(Kimpraswil, 2002)

A. FISIK Suhu (°C) Warna Rasa Bau

kekeruhan B. KIMIA pH

Besi (Fe), (mg/l) Mangan (Mn), (mg/l)

Metode Uji (Kimpraswil, 2002)

Diukur Visual

Dicicipi tanpa ditelan Dibau dan dicicipi

Visual Diukur Visual/diukur Visual/ diukur

Kualitas Contoh Air

29

Tdk berwarna*) Tdk berasa Tdk berbau Jernih*) 6,21 - 6,30 0,040 - 0,123 cucian tdk ada

bercak*)

30 50 skl TCU Tdk berasa Tdk berbau 25 skl NTU 5,5 - 8,5

1,00 0,50

30 15 skl TCU Tdk berasa Tdk berbau 5 skl NTU

5,5 - 8,5 0,30 0,10 Baku Mutu Air Minum

(maks) Tabel 4. Perbandingan Kualitas Air terhadap Baku Mutu Air Bersih dan Air Minum

*) alat rusak atau belum tersedia di laboratorium.

Catatan: suhu udara rata-rata harian 30°C.

Pengukuran Pancuran

Jumlah debit mata air

Kebocoran air pada tanggul (15%) Jumlah debit total mata air

Debit Rerata (l/det)

I II

Volume (liter)

7,07 4,08 4,40

Volume (liter)

3,95 4,75 4,20 Debit

(l/det) 1,10 1,28 1,21

Debit (l/det)

1,80 1,23 1,18 Waktu

(detik) 6,41 3,18 3,65

1,09 1,26 1,19 3,54 0,53 4,07 I

II III

Waktu

(detik)

3,65

3,87

3,57

Tabel 5. Hasil Pengukuran Debit Mata Air

(6)

menggunakan sistem gravitasi (alami), dapat dilakukan jika digunakan maka energi potensial yang tersedia diameter pipa pengaliran minimum 3”.

harus lebih besar daripada kehilangan Hal ini karena energi yang tersedia energi akibat gesekan (energi yang lebih besar daripada energi yang dibutuhkan) pada pipa (Kimpraswil, dibutuhkan oleh pipa untuk mengalirkan 2000). Hasil analisis potensi energi a i r . P i p a d i a m e t e r 3 ” d a p a t dapat dilihat pada Gambar 2. mengalirkan air sejauh lebih kurang 6,5

Berdasarkan Gambar 2 terlihat km (lihat titik potong grafik kebutuhan bahwa pengaliran sistem gravitasi dan ketersediaan energi) dari sumber

Gambar 1. Potensi debit untuk masyarakat Sumampir

Gambar 2. Potensi energi pengaliran mata air

(7)

digunakan jika sisa energi yang ada 2002. Laporan Akhir: Studi Neraca Sumberdaya Lahan Kawasan sebesar 65 m untuk pipa dari PVC dan

Baturraden. Purwokerto.

80 m untuk pipa besi (Kimpraswil,

BPS Banyumas. 2003. Kecamatan 2002). Berdasarkan potensi energi

Purwokerto Utara dalam Angka.

yang ada, BPT ditempatkan pada jarak Purwokerto.

5 km dari sumber mata air ke arah hilir

Budi, U. dan Sulastoro. 1999. Rekayasa jika digunakan pipa diameter 4” dan Penyehatan. UNS, Surakarta.

jika digunakan pipa diameter 3” tidak

Featherstone, R. and C. Nalluri. 1995.

diperlukan BPT. Civil Engineering Hydraulics.

Blackwell Science, USA.

KESIMPULAN DAN SARAN K i m p r a s w i l . 2 0 0 2 . A i r M i n u m Pedesaan: Sistem Penyediaan Air Kesimpulan

Minum Pedesaan. Petunjuk Teknik 1. Kualitas air mata air layak digunakan dan Manual, BPP Kimpraswil,

Jakarta.

sebagai sumber air bersih maupun

air minum pedesaan. Kompas. 31 Maret 2003. 2.103 Mata Air di Banyumas Rusak.

2. Debit mata air adalah sebesar 4,07

l / d e t d a n m a m p u m e m e n u h i Nastain dan Purwanto B.S. 2003.

Pengaruh Alih Fungsi Lahan kebutuhan air bersih penduduk

Kawasan Baturraden terhadap Sumampir yang belum terlayani

Debit Air Sungai Banjaran. Jurnal PDAM selama lebih kurang 16 tahun Ilmiah Unsoed XXX (1): hal. 75- (100% penduduk), 27 tahun (75 % 84.

penduduk), dan 37 tahun (60% P e r a t u r a n M e n k e s N o . penduduk). 4 1 6 / M E N K E S / P E R / I X / 1 9 9 0 .

Daftar Persyaratan Air Minum.

3. Berdasarkan potensi energi yang

Jakarta.

ada, sistem pengaliran gravitasi

Suara Merdeka. 19 April 2004. 40%

( a l a m i ) d a p a t d i l a k u k a n j i k a

Mata Air di Banyumas Kritis.

digunakan diameter pipa pengaliran

Suharyanto. 2004. “Konservasi minimum 3” sejauh 6,5 km dari

S u m b e r d a y a A i r ” . M a k a l a h sumber air ke arah hilir.

Seminar Pengelolaan Sumberdaya

Saran Air, DPSDA Jateng, Semarang.

Sebaiknya pengukuran debit Triatmodjo, B. 1995. Hidraulika I. Beta dilakukan sepanjang tahun untuk Offset, Yogyakarta.

mendapatkan data debit yang akurat. Zusfahair dan T. Setyaningtyas. 2004.

Uji Escherichia Coli pada Sumur yang Digunakan sebagai Sumber Air Minum di Kelurahan Grendeng dan Karangwangkal Kecamatan Bapelitbangda Banyumas dan UGM.

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Modalitas fisioterapi yang dapat diberikan pada kasus Carpal Tunnel Syndrome adalah Infra Red (IR), Ultrasound , Trancutaneus Elctrical Nerve Stimulation (TENS),

A ciklikus nyomó igénybevétel hatására mutatott viselkedésüket tanulmányozva, a tervezési megismételhetőség szintjén elsőként megszerkesztettem az Al99,5, illetve

Keputusan itu saya ambil dengan pertimbangan bahwa salah satu hasil yang bisa kita lihat setelah penotokan adalah perubahan dalam cara orang memandang sesuatu yang semula

Oleh karena itu, penerapan pendekatan saintifik melalui model discovery learning dengan permainan dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, dan bersifat menyenangkan

Pada saat truk keluar menuju gate RFID reader akan kembali membaca ID truk, dan system akan mem-validasi apabila truk tersebut belum mengembalikan pallet atau membawa pallet

Namun, melihat permainan Kante untuk Chelsea musim ini yang sama konsistennya dengan Leicester City musim lalu, potensi gelandang bertahan menjadi pemain terbaik kembali besar..

Pada ANOVA yang dilanjutkan dengan uji LSD, hasilnya menunjukkan bahwa pada pengamatan menit ke-120, pemberian ektrak tapak liman dosis 400 mg/kg BB menunjukan adanya hambatan

Pro Pro duks duks i butir hi&au daun menur i butir hi&au daun menur un, pros un, pros es asimil es asimil asi dan sintes asi dan sintes is karbo is karbo hidra hidra t