• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS MATA KULIAH FILSAFAT ILMU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TUGAS MATA KULIAH FILSAFAT ILMU"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS MATA KULIAH FILSAFAT ILMU

HIPOTESIS DAN TEORI

Dwi Feby Handayani 20.01.01.0116 Devie Fransisca 20.01.01.0113

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NIDA EL – ADABI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

2021

(2)

Hipotesis dalam Ilmu Filsafat Pengertian Hipotesis

Hipotesa berasal dari penggalan kata “ Hypo “ yang artinya ‘dibawah’dan ‘thesa’ yang artinya “ kebenaran “. Jadi hipotesa kemudian cara menulisnya disesuaikan dengan ejaan Bahasa

Indonesia menjadi hipotesa dan berkembang menjadi hipotesa. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah. Jawaban tersebut masih perlu diuji kebenarannya. Seorang peneliti pasti akan mengamati sesuatu gejala, peristiwa atas masalah yang menjadi focus perhatiannya, sebelum mendapatkan fakta yang sebenarnya, mereka akan membuat dugaan tentang, gejala, peristiwa, atau masalah yang menjadi titik perhatiaannya tersebut.

Hipotesis ditarik dari serangkaian fakta yang muncul sehubungan dengan masalah yang teliti.

Dari fakta dirumuskan hubungan antara satu dengan yang lain dan membentuk suatu konsep yang merupakan abstraksi dari hubungan antara sebagai fakta. Hipotesis sangat penting bagi suatu penelitian diarahkan. Hipotesis dapat membimbing dan mengarahkan dalam pengumpulan data.

Fungsi hipotesis

Fungsi atau kegunaan hipotesis yang disusun dalam suatu rencana penelitian, setidaknya ada empat yaitu:

• Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala serta memudahkan perluasan dalam suatu bidang.

• Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan yang langsung dapat diuji dalam penelitian.

• Hipotesis memberikan arahan kepada penelitian

• Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan penyelidikan . Ciri – ciri hipotesis yang baik.

Sebuah hipotesis atau dugaan sementara yang baik hendaknya mengandung beberapa hal. Hal- hal tersebut antara lain diantaranya :

1. Hipotesis harus mempunyai daya penjelas .

2. Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada diharapkan adanya diatara variable-variabel.

3. Hipotesis harus dapat diuji.

4. Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada.

5. Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin.

Jenis -jenis hipotesis

• Hipotesis nol ( Ho)

(3)

Hipotesis nol ( Ho ) adalah hipotesis yang menyatakan tidak adannya hubungan antara variable independent ( X ) dan variable dependen ( Y ). Artinya dalam rumusan hipotesis,yang diuji adalah ketidakbenaran variable (X) mempengaruhi (Y).

Co : “tidak adanya hubungan warna baju dengan kecerdasan mahasiswa “.

• Hipotesis kerja (H1)

Hipotesis kerja ( H1 ) adalah hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antara variable independent (X) dan variable dependen (Y)yang diteliti. Hasil perhitungan H1 tersebut, akan digunakan sebagai dasar pencarian data penelitian.

Pengujian hipotesis

Suatu hipotesis harus dapat diujiberdasarkan data empiris,yakni berdasarkan apa yang dapat diamanati dan dapat diukur.untuk itu peneliti harus mencari situasi empiris yang memberikan data yang diperlukan. Setelah kita memgumpulkan data,selanjutnya kita harus menyimpulkan hipotesis, apakah harus menerima atau menolak hipotesis. Dengan mengunakan data kuantitatif yang diolah menurut ketentuan statistic dapat ditiadakan bis aitu sedapat mungkin,jadi seorang peneliti harus jujur, jangan memanipulasi data, dan harus menjunjung tinggi penelitian sebagai usaha untuk mencari kebenaran.

Menurut WIKIPEDIA

Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus diuji kebenarannya. Hipotesis berasal dari Bahasa Yunani :hypo =

dibawah;thesis pendirian, pendapat yang ditegakkan kepastian, artinya hipotesa merupakan sebuah istilah ilmiah yang memenuhi kaedah-kaedah berpikir biasa,secara sadar,teliti,tearah.

Dalampengunaan sehari-hari hipotesa ini sering juga disebut dengan hipotesis, tidak ada perbedaan makna didalamnya.

Sedangkan menurut para ahli 1. Prof.DR.S.Nasution

“ Hipotesis adalah dugaan tentang apa yang kita amati dalam upaya untuk memahaminya 2. Zikmund ( 1997:112) “.

“ hipotesis adalah proposisi atau dugaaan belum terbukti bahwa tentative menjelaskan fakta atau fenomena, serta kemungkinan jawaban atas pertanyaan – pertanyaan

penelitian.”

3. Erwan Agus Purwanto dan Dyah Ratih Sulistyastuti ( 200:137)

“ hipotesis adalah pernyataan atau tuduhan bahwa sementara masalah penelitian yang kebenarannya masih lemah ( belum tentu benar ) sehingga harus diuji secara empiris.”

4. Kerlingger ( 1973 )

“Hipotesis adalah pernyataan dugaan hubungan antara dua variable atau lebih “.

Terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk menghasilkan suatu hipotesis yang baik. Menurut Moh. Nazir,setidaknya ada 6 ciri-ciri hipotesis yang baik yakni:

(4)

• Harus bisa menerangkan fakta

• Harus dapat diuji

• Harus menyatakan hubungan

• Harus sederhana

• Harus sesuai dengan fakta

Sehingga untuk membuat hipotesis yang baik, seorang peneliti harus mempertimbangkan fakta- fakta yang relevan, masuk akal dan tidak bertentangan dengan hukum alam. Selain itu hipotesis juga harus bisa diuji sebagai Langkah verifikasi dalam penelitian

Berpikir ilmiah yang kemudian menghasilkan metode ilmiah menempuh Langkah-langkah sebagai berikut:

1. Perumusan masalah, yakni pengajuan pertanyaan -pertanyaan untuk dicari jawabannya melalui kegiatan penelitian ilmiah. Langkah pertama ini penting dalam aktivitas keilmuan.

2. Penyusunan kerangka berpikir dalam pengajuan hipotesis.

3. Perumusan hipotesis, yakni jawaban sementara atau dugaan jawaban dari pertanyaan yang telah diajukan sebelumnnya. Dalam menentukan hipotesis ilmuwan harus mendasarkan pada pengetahuan khazasanah pengetahuan. Artinya hipotesis yang diajukan hendaknya diturunkan ndari kajian teoritis melalui penalaran deduktif.

4. Pengujian hipotesis, merupakan proses pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesisyang diajukan untuk memperlihatkan apakah ada fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut atau tidak.

5. Penarikan kesimpulan merupakan penilaian apakah pengajuan hipotesi itu diterima atau ditolak. Langkah terakhir ini sekaligus menjawab pertanyaan yang diajukan berdasarkan pengujian secara emprid terhadap hipotesis. Hipotesis yang ditolak atau tidak teruji.

Teori menurut filsafat ilmu

Pembahasan epistemology lebih terfokus pada sumber pengentahuan ( the origin of knowledge ) dan teori tentang kebenaran pengetahuan. Pembahsan pertama apakah pengetahuan itu bersumber pada akal pikiran semata (Aqliyyah )pengalaman indera ( tajribiyyah , kritik ( Naqdiliyyah ) atau intuisi ( hadasiyyah ). Sementara itu pembahasan yang kedua membahas atau terfokus pada pertanyaan apakah “kebenaran “ pengetahuan itu dapat digambarkan dengan pola korepodensi , koherensi atau pragtis -pragmatis selanjutnya, pembahsan dalam epistemology mengalami perkembangan, yakni pembahasan terfokus pada ilmu pengetahuan ,proses dan metode untuk memperoleh ilmu pengetahuan,cara untuk membuktikan pengetahuan dan tingkat kebenaran pengetahuan. Teori kebenaran, filsafat ilmu, pengetahuan Agama.

(5)

Teori pengetahuan dan kebenaran

1. Jenis pengetahuan.

Hendrik Rapar, mengemukakan bahwa jenis pengetahuan itu dibagi tiga, sedangkan Burhanudin Salam, sebagaimana dikutip oleh Amsal Bakctiar jenis pengetahuan ada empat, yaitu:

Pertama, pengetahuan biasa. Pengetahuan yang dalam filsafat dikatakan sebagai common sense,dan sering dikatakan sebagai good sense, karena seseorang memiliki sesuatu dimana ia menerima secara baik.

Kedua, pengetahuan ilmu ( science ). Adalah pengetahuan yang diperoleh lewat

penggunaan metode-metode ilmiah yang lebih menjamin kepastian kebenarannya. Ilmu pada hakikatnya merupakan usaha mengorganisasikan commons sense, suatu

pengetahuan yang berasal dari pengalaman dan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, dilanjutkan dengan sesuatu pemikiran secara cermatdan teliti dengan mengunakan berbagai metode.

Ketiga, pengetahuan filsafat. Diperoleh lewat pemikiran rasional yang didasarkan pada pemahaman, spekulasi, penilaian kritis dan penafsiran.

Keempat, pengetahuan agama. Pengetahuan yang hanya diperoleh dari tuhan lewat para utusannya. Pengetahuan agama bersifat mutlak dan wajib diyakini oleh para pemeluk agama. Pengetahuan mengandung beberapa hal pokok, yaitu ajaran tentang tatacara berhubungan dengan tuhan,yang sering disebut dengan hubungan secara vertical ( Hablun min Allah ), dan cara berhubungan dengan sesame manusia. ( hablun min al-nas ).

Pengetahuan agama yang paling penting adalah pengetahuan tentang tuhan, selain itu tentang keyakinan ( keimanan ) dan syariat ( implementasi dari keyakinan ). Pengetahuan ini bersifat kebenarannya adalah mutlak karena berasal dari firman Allah dan sabda Nabi.

2. Teori-teori kebenaran.

Adanaya kebenaran itu selalu dihubungkan dengan pengetahuan mengenai objek.

Sedangkan pengetahuan berasal mula dari banyak sumber. Sumber-sumber itu kemudian sekaligus berfungsi sebagai ukuranj kebenaran. Berikut ini adalah teori-teori kebenaran.

1. Teori Korespodensi

Teori korespodensi yang kadang disebut dengan teori yang berpandangan bahwa pernyataan – pernyataan adalah benar jika berkorespodensi terhadap fakta atau pernyataan yang ada dialam atau objek yang dituju pernyataan tersebut. Teori korespodensi pada umumnya dianut oleh para pengikut realisme.

Kesimpulan dari teori korespodensi adanya dua realitas yang beradadi hadapan manusia, pernyataan dan kenyataan sesuatu itu sendiri.misalnya , semarang ibu kota jawa tengah. Pernyataan dibawah ini disebut benar apabila dalam kenyataannya semarang memang ibukota propinsi jawa tengah. Kebenarannya adalah terletak pada pernyataan dan kenyataan.

2. Teori koherensi

Teori kebenaran koherensi atau kosistensi adalah teori kebenaran yang didasarkan pada kriteria koheren atau konsistensi. Suatu pernyataan dengan jaringan

komperhensif dari pernyataan – pernyataan yang berhubungan secara logis. Menurut

(6)

teori ini kebenaran tidak dibentuk atas hubungan antara putusan dengan sesuatu yang lain,yaitu fakta dan realitas, tetapi atas hubungan antara putusan-putusan itu sendiri .

3. Teori Pramagtisme

Pragmatisme berasal dari Bahasa Yunani artinya yang dikerjakan, yang dilakukan perbuatan, sebutan bagi filsafat, yang dikembangkan oleh william james di Amerika serikat.

4. Teori Performatif

Teori klasik bahwa benar “ benar “dan “ salah “ adalah ungkapan yang hanya menyatakan suatu deskriptif.

5. Agama sebagai teori kebenaran.

Pada hakikatnya manusia ini hidup sebagai mahluk yang suka mencari kebenaran.

Salah satu menemukan kebenaran adalah Agama. Manusia dalam mencari dan menentukan kebenaran adalah sesuatu dalam agama dengan cara mempertanyakan dan mencari jawaban berbagai masalah kepada kitab suci. Dengan demikian,suatu hal dianggap benar apabila sesuai dengan ajaran agama atau wahyu sebagai penentu kebenaran mutlak.

Kesimpulan

Hipotesis berkaitan erat dengan Teori

Hipotesis adalah jawaban sementara dari pernyataan yang ada pada perumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara karena jawaban yang ada adalah jawaban yang berasal dari teori.

Hipotesis dan Teori menjadi salah satu komponen penting dalam sebuah penelitian.

Jika Teori menyatakan A berpengaruh pada B maka, hipotesis adalah sesuai dengan apa yang dikatakan teori tersebut. Yakni A berpengaruh pada B. Jawaban

sesungguhnya hanya baru akan ditemukan apabila peneliti telah melakukan pengumpulan data dan analisis data penelitian.

(7)

Daftar Pustaka :

Kutipan dari blogspot tentang asumsi hipotesis dan teori tahun 9 maret 2018

Adian, Donny Gahrial, Menyoal objektivitas Ilmu pengetahuan Bandung : Teraju, 2002 Al-Hifni, Abdul Mun’im Mausuah al – falsafah wal falasafiyah, Juz 1,kairo; Maktabah madbuli,1999

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (Di bawah bimbingan SUHARNO ). Salah satu aktivitas ekonomi dalam agribisnis adalah bisnis peternakan. Agribisnis

Pemanasan larutan dengan kadar garam (NaCl) lebih tinggi menggunakan kompor listrik memerlukan waktu lebih lama sedangkan pemanasan menggunakan ohmic heating (OH) terjadi

(43) and (47), where the psychophysical transformation from stimulus to sensation is followed by a judgment trans- formation mapping the sensation to response. With

Manager Stasiun Lothar Stöckmann (kiri) menyimpulkan detil teknis untuk Stasiun Bumi Usingen kepada Luo Shigang (kanan), editor teknis dari majalah khusus China “TV Satelit

Teknik pengambilan data penelitian yang digunakan adalah yaitu Tes Kreativitas merupakan alat ukur yang disusun oleh Munandar (1977) yang berjumlah 6 sub tes dimana setiap sub

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh kondisi operasi pembuatan sol-gel yaitu konsentrasi silika dalam sol terhadap diameter pori lapisan sol gel silika

REKAPITULASI DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN BELANJA LANGSUNG MENURUT PROGRAM DAN KEGIATAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH URAIAN BERTAMBAH/(BERKURANG) KODE PROG./ KEG... Tegal