• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) Nama Sekolah : SMP N 2 Ngemplak Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas / Semester : VIII / 1

Jumlah Pertemuan : 1 X Pertemuan

Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk.

Kompetensi Dasar : 1.3. Mendeskripsikan permasalahan lingkungan hidup dan upaya penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan

Indikator Pencapaian Kompetensi :

1. Menjelaskan pengertian lingkungan hidup

2. Menyebutkan unsur-unsur lingkungan (unsur abiotik, unsur biotik, dan sosial budaya)

3. Mendeskripsikan arti penting lingkungan bagi kehidupan 4. Mengidentifikasi bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup

A. Tujuan Pembelajaran:

Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat : 1. Menjelaskan pengertian lingkungan hidup

2. Menyebutkan unsur-unsur lingkungan (unsur abiotik, biotik dan sosial budaya)

3. Mendeskripsikan arti penting lingkungan bagi kehidupan 4. Mengidentifikasi bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup

(2)

2 B. Materi Pelajaran

Materi Reguler Pengertian lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. 1. Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

a. Unsur hayati (biotik)

Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau sesama manusia.

b. Unsur fisik (abiotik)

Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.

c. Unsur sosial budaya

Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.

2. Pentingnya lingkungan bagi kehidupan a. Lingkungan sebagai tempat mencari makan

(3)

3 pengusaha memperoleh sumber penghidupannya dari proses produksi yang mengelola bahan-bahan dari lingkungannya.

b. Lingkungan sebagai tempat berlangsungnya aktivitas sosial, ekonomi, politik, budaya, dan lain-lain.

Kehidupan manusia diwarnai oleh berbagai aktivitas yang bertujuan memenuhi kebutuhan bagi hidupnya. Berkaitan dengan hal itulah terjalin interaksi sosial yang menunjukkan ketergantungan antarmanusia dengan sesamanya. Melalui proses interaksi sosial manusia mampu mencapai kesejahteraan bagi hidupnya.

c. Lingkungan sebagai wahana/tempat bagi kelanjutan kehidupan

Tumpahnya minyak mentah di laut lepas akibat kebocoran kapal tanker, merupakan salah satu berita buruk bagi pola kehidupan di laut. Demikian pula kasus kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatra yang membawa dampak tercemarnya udara oleh asap, yang berarti ancaman bagi kelangsungan hidup masyarakat di sekitarnya. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa kelangsungan hidup seluruh organisme di bumi ini sangat tergantung pada kondisi lingkungannya. d. Lingkungan sebagai tempat tinggal (habitat)

Masing-masing organisme memerlukan lingkungan tertentu sebagai tempat tinggal.

3. Kerusakan lingkungan hidup

Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan ling- kungan hidup dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:

a. Bentuk kerusakan lingkungan hidup akibat peristiwa alam

Peristiwa alam yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:

1. Letusan gunung berapi

Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi. Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara lain berupa:

1) Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan. 2) Lava panas, merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui. 3) Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui. 4) Gas yang mengandung racun.

(4)

4 2. Gempa bumi

Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal, di antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat memprediksikan kapan terjadinya gempa.

Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya:

1) Berbagai bangunan roboh.

2) Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus. 3) Tanah longsor akibat guncangan.

4) Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul.

5) Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang).

3. Angin topan

Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah. Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok. Bahaya angin topan bisa diprediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya. Serangan angin topan (puting beliung) dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk:

1) Merobohkan bangunan.

2) Rusaknya areal pertanian dan perkebunan. 3) Membahayakan penerbangan.

4) Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal. b. Kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia

Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia, antara lain:

1. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya kawasan industri.

(5)

5 aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan.

3. Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.

Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:

a. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan). b. Perburuan liar.

c. Merusak hutan bakau.

d. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman. e. Pembuangan sampah di sembarang tempat. f. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).

g. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas

Materi Remidi

1. Bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup

Materi Pengayaan

Mencari artikel dari berbagai sumber tentang dampak pemanasan global C. Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran

D. Metode Pembelajaran

Pembelajaran kooperatif teknik Talking Stick

E. Media dan Bahan 1. Media

a. Papan tulis b. Power point 2. Bahan

(6)

6 F. Sumber Belajar

1. Tim Abdi Guru. 2007. IPS Terpadu untuk SMP kelas VIII. Jakarta: Erlangga.

2. Kusmiyati, dkk. 2007. Ilmu Pengetahuan Sosial Sosiologi dan Geografi SMP Kelas VIII. Jakarta: Yudhistira.

3. http://repository.usu.ac.LingkunganHidup diunduh pada tanggal 29 Agustus 2016

G. Langkah-langkah Pembelajaran a. Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)

• Mengecek kelengkapan alat pembelajaran, seperti Whiteboard, spidol marker, kertas lembar presentasi, kertas/alat pendukung presentasi, atau media pembelajaran lainnya.

• Guru mengkondisikan kelas, memberi salam, berdoa bersama dan memeriksa kehadiran peserta didik (presensi).

• Guru memberikan apersepsi kepada peserta didik dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari, dengan mengajukan pertanyaan Apa pengaruh kepadatan penduduk terhadap lingkungan?

• Guru memberikan motivasi kepada peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran. Contoh : Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya kualitas penduduk?

• Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai selama pembelajaran. • Guru menyampaikan lingkup penilaian, dan teknik penilaian yang

(7)

7 b. Kegiatan Inti (55 Menit)

Tahap Pembelajaran

Talking Stick

Langkah-langkah Pembelajaran Alokasi Waktu Tahap 1

Talking (berbicara) : memberikan materi yang akan dipelajari dan memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk membaca dan mempelajari materi

Eksplorasi

• Guru menyiapkan tongkat

• Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari

• Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membaca buku paket IPS, buku pendamping materi dan

mempelajari materi terkait unsur-unsur lingkungan, manfaat lingkungan dan bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup. • Guru memberikan kesempatan

kepada peserta didik untuk berdiskusi dengan teman

sebangkunya terkait materi yang sedang dipelajari.

• Setelah selesai membaca buku dan mempelajarinya, peserta didik diminta untuk menutup bukunya.

15’ Tahap 2 Stick (tongkat) : mengambil tongkat, memberikan pertanyaan serta menjawabnya Elaborasi

• Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada peserta didik untuk memutarkannya searah jarum jam sambil bernyanyi “Sorak-sorak Bergembira”

• Peserta didik yang memegang tongkat saat lagu selesai kemudian guru memberikan pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya,

(8)

8 demikian seterusnya sampai

sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru.

Tahap 3 Evaluasi : memberikan rangkuman dari materi yang telah dipelajari.

• Guru bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman dalam menjawab pertanyaan.

20’

Konfirmasi

• Guru memberikan umpan balik serta penguatan positif terhadap hasil pekerjaan peserta didik.

• Peserta didik yang aktif menerima penghargaan.

• Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan.

• Guru berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan

• Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.

c. Kegiatan Penutup (15 Menit)

• Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan hasil pembelajaran.

• Melakukan penilaian kegiatan pembelajaran dengan memberikan evaluasi.

• Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. • Tindak lanjut remidi dan pengayaan.

• Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan moral. • Penugasan terstruktur: Kerjakan Uji Kompetensi 2

(9)

9 H. Penilaian

1. Teknik Penilaian

a. Sikap (Percaya diri dan Tekun) Observasi

b. Pengetahuan

Tes lisan dalam bentuk uraian c. Ketrampilan

Kinerja

2. Instrumen penilaian a. Sikap

Lembar observasi dalam bentuk jurnal (terlampir) b. Pengetahuan

Daftar pertanyaan (terlampir) c. Ketrampilan

Lembar penilaian kinerja (terlampir) 3. Pembelajaran remedial

Kegiatan pembelajaran remedial dengan pemanfaatan tutor sebaya melalui belajar kelompok untuk menjawab pertanyaan yang diberikan guru terkait materi bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup yang belum tuntas.

4. Pembelajaran pengayaan

Mencari artikel di majalah, surat kabar, dan internet terkait dampak pemanasan global.

Yogyakarta, 30 Agustus 2016 Mengetahui

Guru Pembimbing Mahasiswa PPL

(10)

10 Lampiran

1. Penilaian perkembangan sikap (Kecermatan dan Tekun ) JURNAL PERKEMBANGAN SIKAP Sikap Kecermatan

Nama Peserta Didik :

Kelas :

Tanggal Pengamatan :

Materi Pokok :

No Sikap yang diamati

Melakukan Ya Tidak 1. Mengerjakan tugas dengan teliti

2. Berhati-hati dalam menyelesaikan tugas dan menggunakan peralatan

3. Mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standar mutu

4. Mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standar waktu

Jumlah Skor

Keterangan:

Ya : Apabila peserta didik menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan

Tidak : Apabila peserta didik tidak menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan

Petunjuk Penskoran :

Jawaban YA diberi skor 1 dan jawaban TIDAK diberi skor 0 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:

Skor Skor Tertinggi

Sangat Baik (A) : 86-100 Baik (B) : 71-85 Cukup (C) : 56-70 Kurang (D) : < 55

(11)

11 Sikap Rasa Tekun

Nama Peserta Didik :

Kelas :

Tanggal Pengamatan :

Materi Pokok :

No Sikap yang diamati

Melakukan Ya Tidak 1. Bersungguh-sungguh dalam melaksanakan

tugas/pekerjaan

2. Tidak mudah menyerah dalam menghadapi kesulitan 3. Berpegang teguh pada tugas/pekerjaan

4. Melaksanakan tugas secara konsisten Jumlah Skor

Keterangan:

Ya : Apabila peserta didik menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan

Tidak : Apabila peserta didik tidak menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan

Petunjuk Penskoran :

Jawaban YA diberi skor 1 dan jawaban TIDAK diberi skor 0 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:

Skor Skor Tertinggi

Sangat Baik (A) : 86-100 Baik (B) : 71-85 Cukup (C) : 56-70 Kurang (D) : < 55

(12)

12 2. Penilaian Pengetahuan

a. Kisi-kisi soal

(13)

13 b. Daftar Pertanyaan

1) Jelaskan pengertian lingkungan hidup 2) Sebutkan 3 unsur lingkungan hidup!

3) Jelaskan manfaaat lingkungan hidup dalam kehidupan!

4) Jelaskan 2 bentuk kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh alam! 5) Jelaskan 2 bentuk kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh

manusia! c. Kunci Jawaban:

1) lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

2) Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: a. Unsur hayati (biotik)

b. Unsur fisik (abiotik) c. Unsur sosial budaya

3) Pentingnya lingkungan bagi kehidupan a. Lingkungan sebagai tempat mencari makan

Nelayan memperoleh sumber penghidupan dari laut, petani memperoleh sumber penghidupannya dari lahan pertanian, dan pengusaha memperoleh sumber penghidupannya dari proses produksi yang mengelola bahan-bahan dari lingkungannya.

b. Lingkungan sebagai tempat berlangsungnya aktivitas sosial, ekonomi, politik, budaya, dan lain-lain.

Kehidupan manusia diwarnai oleh berbagai aktivitas yang bertujuan memenuhi kebutuhan bagi hidupnya. Berkaitan dengan hal itulah terjalin interaksi sosial yang menunjukkan ketergantungan antarmanusia dengan sesamanya. Melalui proses interaksi sosial manusia mampu mencapai kesejahteraan bagi hidupnya.

c. Lingkungan sebagai wahana/tempat bagi kelanjutan kehidupan

(14)

14 hidup seluruh organisme di bumi ini sangat tergantung pada kondisi lingkungannya.

d. Lingkungan sebagai tempat tinggal (habitat)

Masing-masing organisme memerlukan lingkungan tertentu sebagai tempat tinggal.

4) Bentuk kerusakan lingkungan hidup akibat peristiwa alam

Peristiwa alam yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:

a. Letusan gunung berapi

Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi. Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara lain berupa:

- Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan. - Lava panas, merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui. - Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui. - Gas yang mengandung racun.

- Material padat (batuan, kerikil, pasir), dapat menimpa perumahan, dan lain-lain.

b. Gempa bumi

Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal, di antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat memprediksikan kapan terjadinya gempa.

Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya:

- Berbagai bangunan roboh.

- Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus. - Tanah longsor akibat guncangan.

- Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul.

(15)

15 5) Kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia

Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia, antara lain:

a. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya kawasan industri.

b. Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.

Pedoman Penskoran

Masing-masing soal memiliki bobot nilai 20 jadi skor 20 X 5 = 100 3. Penilaian Remidi

a. Kisi-kisi soal

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh Instrumen

1. Menjelaskan bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup

Penugasan Terstruktur

Uraian • Jelaskan bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup

b. Daftar Pertanyaan

1. Jelaskan bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup c. Kunci jawaban:

1. Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan ling- kungan hidup dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:

a. Bentuk kerusakan lingkungan hidup akibat peristiwa alam

Peristiwa alam yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:

1) Letusan gunung berapi

Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi. Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara lain berupa:

(16)

16 e) Material padat (batuan, kerikil, pasir), dapat menimpa

perumahan, dan lain-lain. 2) Gempa bumi

Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal, di antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat memprediksikan kapan terjadinya gempa.

Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya:

a) Berbagai bangunan roboh.

b) Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus. c) Tanah longsor akibat guncangan.

d) Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul.

e) Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang).

3) Angin topan

Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah. Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok. Bahaya angin topan bisa diprediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya. Serangan angin topan (puting beliung) dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk:

a) Merobohkan bangunan.

b) Rusaknya areal pertanian dan perkebunan. c) Membahayakan penerbangan.

d) Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal.

b. Kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia

(17)

17 1) Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan

suara) sebagai dampak adanya kawasan industri.

2) Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan.

3) Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.

Pedoman Penskoran

Untuk pertanyaan 1 total skor 75. Jadi jumlah skor = 75 4. Penilaian Pengayaan

Kisi-kisi penilaian artikel dampak pemanasan global Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen

Dampak pemanasan global Penugasan Mencari artikel

Mencari artikel dari berbagai sumber

Tugas

Carilah artikel di majalah, surat kabar, dan internet terkait dampak pemanasan gobal

Penilaian Pembuatan Artikel

No Nama Peserta Didik

Aspek yang dinilai dan rentang nilai

Jumlah Skor Nilai 1 2 3 4 1-5 1-5 1-5 1-5 1 2

Aspek yang dinilai:

1. Ketepatan pengumpulan : 5

2. Kesesuaian materi : 5

3. Kemampuan mencari sumber : 5

4. Kerapihan : 5

(18)

18 Jumlah skor 20 dikali 5 = 100

Keterangan: a. Ketepatan

Menunjukkan pada kemampuan peserta didik untuk mengumulkan hasil kerja dengan tepat waktu sesuai yang ditetapkan guru.

b. Kesesuaian Materi

Berkaitan dengan kemampuan peserta didik untuk mencari artikel sesuai dengan materi yang diberikan.

c. Kemampuan Mencari Sumber

Kemampuan peserta didik untuk mencari berbagai sumber untuk mengerjakan tugas yang diberikan

d. Kerapihan

Menunjukkan kemampuan peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan dengan rapi

5. Penilaian Ketrampilan

Penilaian untuk kegiatan diskusi

No Nama Mengkomunikasikan (1-5) Mendengarkan (1-5) Berargumentasi (1-5) Berkontribusi (1-5) Jml skor 20 1 2 Keterangan: a. Berdiskusi

Mengacu pada ketrampilan mengolah fakta dan menalar (ass0ciating) yakni membandingkan fakta yang telah diolahnya (data) dengan konsep yang ada sehingga dapat ditarik kesimpulan dan atau ditemukannya sebuah prinsip penting, ketrampilan berdiskusi meliputi ketrampilan mengkomunikasikan (communication skill), mendengarkan (listening skill), ketrampilan beragumentasi (arguing skill), dan ketrampilan berkontribusi (contributing skill).

(19)

19 c. Ketrampilan mendengarkan dipahami sebagai kemampuan peserta didik

untuk mengungkapkan atau menyampaikan ide atau gagasan dengan bahasa lisan yang eektif.

d. Kemampuan berargumentasi menunjukkan kemampuan peserta didik dalam mengemukakan argumentasi logis (tanpa fallacy atau sesat pikir) kepada pihak yang bertanya atau mempertanyakan gagasannya.

e. Kemampuan berkontribusi dimaksudkan sebagai kemampuan peserta didik memberikan gagasan-gagasan yang mendukung atau mengarah ke penarikan kesimpulan termasuk di dalamnya menghargai perbedaan pendapat.

Nilai Skor = Jumlah skor dikali 5 = 20 x 5 jumlah skor 100 Skor terentang antara 1-5

1 : Amat Kurang 2 : Kurang 3 : Cukup 4 : Baik 5 : Amat Baik

Penilaian presentasi hasil diskusi

No Nama Mempresentasikan (1-5) Menjelaskan (1-5) Memvisualisasikan (1-5) Merespon (1-5) Jml skor 20 1 2 Keterangan:

a. Presentasi menunjukkan pada kemampuan peserta didik untuk menyajikan hasil temuannya dari kegiatan mengamati, menanya, uji coba (mencoba), dan mengasosiasi sampai pada kesimpulan. Presentasi terdiri dari 3 aspek penilaian yakni ketrampilan menjelaskan, memvisualisasikan, dan merespon atau memberikan tanggapan.

(20)

20 c. Ketrampilan merespon adalah kemampuan peserta didik menyampaikan

tanggapan atas pertanyaan, bantahan, sanggahan dari pihak lain secara empatik.

Nilai Skor = Jumlah skor dikali 5 = 20 x 5 jumlah skor 100 Skor terentang antara 1-5

(21)

21 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Petunjuk

1. Baca petunjuk dan penjelasan dengan cermat.

Tahap 1

Talking (berbicara)

• Guru menyiapkan tongkat

• Peserta didik diminta untuk membaca buku paket IPS dan buku pendamping materi terkait permasalahan lingkungan hidup

Tahap 2

Stick (tongkat) : mengambil tongkat, memberikan pertanyaan serta menjawabnya • Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi dengan

teman sebangkunya terkait materi yang sedang dipelajari.

• Setelah selesai membaca buku dan mempelajarinya, peserta didik diminta untuk menutup bukunya.

• Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada peserta didik untuk memutarkannya searah jarum jam sambil bernyanyi “Sorak-sorak Bergembira”

Peserta didik yang memegang tongkat saat lagu selesai kemudian guru memberikan pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru.

Tahap 3

Referensi

Dokumen terkait

Baik dalam hal diperiksa atau tidak diperiksa oleh Akuntan Publik, apakah pembukuan tersebut memenuhi ketentuan umum UU Pajak (termasuk ketentuan perihal penilaian

Praktik Pengalaman Lapangan meliputi semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sabagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh

Pada sisi reheater katup pengaman diset lebih rendah dari pada sisi masuknya dengan tujuan yang sama% yaitu men$egah pipa reheater o6erheat Banyaknya katup pengaman dengan ukuran

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara risiko postur kerja dengan risiko keluhan muskuloskeletal pada pekerja bagian pemotongan besi di

penelitian ini akan dibahas tentang penggunaan pestisida dengan menggunakan bahan dari daun srikaya dan dlingo sebagai pestisida alami untuk membasmi hama yang berupa belalang

Pemberi Fidusia tidak berhak untuk rnelakukan Fidusia ulang atas --- Obyek Jaminan Fidusia. Pemberi Fidusia juga tidak diperkenankan --- untuk membebankan dengan cara

dengan proses belajar manusia ( human learning ), perkembangan dari luar diri.. seseorang (Semiawan,

gunakan kipas atau bisa juga bila tidak ada kipas dengan kertas atau lap yang dapat digunakan sebagai pengganti kipas... KEHADIRAN SEORANG