07 Agustus 2010 Tugas Akhir – RI 1592 1
Analisis Pertumbuhan Sektor-sektor Perekonomian di Wilayah Jawa Timur dengan Menggunakan Analisa Input-Output
(Kata Kunci: Analisis Input-Output, Sektor Perekonomian, Jawa Timur )
PRESENTASI TUGAS AKHIR – RI 1592
Penyusun Tugas Akhir : Nirmalasari (NRP : 2503100040) Dosen Pembimbing :
Syarifa Hanoum, ST.MT.
07 Agustus 2010 Tugas Akhir – RI 1592 2
Jawa Timur merupakan wilayah yang cukup kaya dengan sumber daya alam yang dimiliki, sehingga wilayah ini tentunya termasuk dalam wilayah yang memberikan kontribusi yang cukup besar bagi perekonomian Indonesia.
.:LATAR BELAKANG (1):.
07 Agustus 2010 Tugas Akhir – RI 1592 3
.:LATAR BELAKANG (2):.
Jawa Timur memiliki tingkat kepadatan
penduduk yang tinggi sebesar 726
jiwa/km2 (bandingkan dengan Indonesia
yang hanya sebesar 109 jiwa/km2). Itu
artinya wilayah Jawa Timur memiliki tingkat
pertumbuhan ekonomi cukup tinggi.
Pertumbuhan ekonomi telah
mengakibatkan perubahan struktur perekonomian.
.:LATAR BELAKANG (2):.
07 Agustus 2010 Tugas Akhir – CI1599 5
Tujuan dari tugas akhir ini adalah :
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
w mengetahui berbagai sektor unggulan (key sector) berdasarkan kriteria besarnya angka pengganda (output, pendapatan dan lapangan kerja)
w mengetahui keterkaitan antar sektor yang terjadi dalam perekonomian Jawa Timur
.:TUJUAN:.
07 Agustus 2010 Tugas Akhir – CI1599 6
Dalam penelitian ini permasalahan yang diteliti adalah bagaimana menganalisa peranan sektor perekonomian bagi wilayah Jawa Timur.
Pada khususnya, terutama keterkaitan sektor ini dengan sektor-sektor perekonomian lainnya dalam peningkatan pendapatan masyatrakat dan penyerapan tenaga kerja di wilayah Jawa Timur dengan menggunakan metode analisa input-output.
.:PERMASALAHAN:.
07 Agustus 2010 Tugas Akhir – CI1599 7
.: Profil Sektor Perekonomian Jawa
Timur :.
Profil Sektor Perekonomian Jawa Timur Jawa Timur adalah sebuah provinsi di bagian
timur Pulau Jawa, Indonesia. Ibukotanya adalah Surabaya. Luas wilayahnya 47.922 km², dan
jumlah penduduknya 37.070.731 jiwa (2005).
Jawa Timur memiliki wilayah terluas di antara 6 provinsi di Pulau Jawa, dan memiliki jumlah
penduduk terbanyak kedua di Indonesia setelah Jawa Barat.
.: Profil Sektor Perekonomian Jawa Timur :.
. Jawa Timur berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Selat Bali di timur, Samudra
Hindia di selatan, serta Provinsi Jawa
Tengah di barat. Wilayah Jawa Timur juga meliputi Pulau Madura, Pulau Bawean,
Pulau Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di Laut Jawa dan Samudera
Hindia(Pulau Sempu dan Nusa Barung).
.: Profil Sektor Perekonomian Jawa Timur :.
Jawa Timur merupakan propinsi yang
memberikan sumbangan relatif besar dalam
perhitungan PDRB nasional, dimana pada tahun 2005 pangsa PDRB Jawa Timur terhadap PDRB nasional sebesar 14,74%. Sektor yang dominan dalam perekonomian Jawa Timur yaitu sektor perdagangan, hotel & restoran, sektor industri pengolahan, sektor pertanian dan sektor jasa yang pangsanya lebih dari 75% dari total PDRB Jawa Timur.
.: Profil Sektor Perekonomian Jawa Timur :.
Analisa Input Output
Analisis input output (Input-Output Analysis) diperkenalkan pertama kali oleh profesor Wassily Loentief pada akhir tahun 1930an. Teknik ini
mempresentasikan aliran komoditas dan jasa dalam suatu periode ekonomi tertentu dengan berdasar pada tabel input-output sebagai alat
analisis.
Tabel Input Output
Tabel Input-output merupakan tabel I-O adalah suatu tabel yang menyajikan informasi tentang transaksi barang dan jasa yang terjadi antar sektor produksi di dalam suatu ekonomi dengan bentuk penyajian
berupa matriks. Angka-angka di dalam tabel I-O menunjukkan
hubungan dagang antar sektor yang berada dalam perekonomian suatu wilayah.
A (agrobisnis) T (Pertambangan) K (Kontruksi) M (Manufaktur) D (Perdagangan) T2 (Transportasi) J (Jasa) L (lainnya) Rumah tangga Pemerintahan Ekspor Stok output produksi A
output produksi T output produksi K output produksi M output produksi D output produksi T2 output produksi J output produksi L Value Added (vi) Tenaga kerja Modal Pemerintah Total Input (Xi)
Input produksi Aliran antar sektor (Zij)
Final demand (Fj)
Penggunaan Model Input Output dalam Perekonomian
Model Input-Output sangat baik digunakan untuk meneliti keterkaitan
antarsektor dalam suatu perekonomian atau kontribusi berbagai sektor dalam keseluruhan perkonomian dalam memenuhi berbagai tujuan pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian dapat dilakukan analisis terhadap sektor-sektor dalam perekonomian yang merupakan sektor unggulan (key sectors).
Yang dimaksud dengan sektor unggulan (key sector) adalah sektor yang memiliki peranan yang relatif besar dibanding sektor-sektor lainnya dalam memacu tujuan pertumbuhan ekonomi. Kriteria untuk menentukan apakah suatu sektor dapat dikatakan sebagai sektor unggulan, dapat ditentukan melalui analisis angka pengganda dan analisis keterkaitan.
Backward Linkage menggambarkan hubungan antara suatu sektor dengan input sektornya. Backward Linkage merupakan suatu perhitungan untuk melihat keterkaitan antara suatu sektor dengan sektor input yang telah digunakan dalam proses produksi.
Forward Linkage merupakan suatu perhitungan untuk melihat keterkaitan antara suatu sektor dengan sektor lainnya yang akan memakainya sebagai input dalam proses produksi.
å
=
å
nj n
j
n bij n bij BL
2
1 1
å
=
å
nj n
j
n bij n bij FL
2
1 1
Analisis Pengganda Output
Angka pengganda output untuk sektor j diformulasikan sebagai Bj = Σ b .
Semakin besar angka pengganda output semakin penting peranan sektor tersebut dalam output perekonomian
sehingga bisa disebut sektor unggulan.
Angka pengganda output sektor j menggambarkan
besarnya perubahan total output dalam perekonomian
akibat satu unit perubahan permintaan akhir di sektor j .
Analisis Pengganda Pendapatan Rumah Tangga
Angka pengganda pendapatan rumah tangga merupakan ukuran untuk mengetahui perubahan pendapatan langsung (upah dan gaji) akibat
perubahan satu unit permintaan akhir di suatu sektor. Ukuran ini merupakan angka pengganda pendapatan rumah tangga yang standar, dan dirumuskan dengan
Jenis lain dari angka pengganda pendapatan adalah apa yang disebut dengan angka pengganda pendapatan rumah tangga tipe-I. Angka pengganda ini
dirumuskan . Angka ini menunjukkan berapa kali lipat besarnya angka
pengganda pendapatan dibandingkan dengan proporsi pendapatan (dalam hal ini upah dan gaji) dalam total input.
ij j n
i
n b
a
Hj ,
1
å
1= +
=
j n
j
a
H
Yj = /
+1,Analisis PenggandaLapangan Pekerjaan
Selanjutnya, angka pengganda lapangan pekerjaan (employment multiplier) atau biasa disebut efek lapangan pekerjaan (employment effect) merupakan efek total dari perubahan lapangan pekerjaan di perekonomian akibat
adanya satu unit uang perubahan permintaan akhir di suatu sektor tertentu.
Angka pengganda lapangan pekerjaan biasa (simple employment multiplier) untuk sektor j dirumuskan sebagai
å
== n
i
ij ib w Ej
1
Dimana:
menunjukkan besarnya jumlah tenaga kerja di sektor j.
Ej Xj
wi = /
.:METODOLOGI PENELITIAN:.
Updating Tabel Input Output
Updating dilakukan dengan memanfaatkan data PDRB tahun 2004 dan PDRB tahun 2007 seperti yang tampak pada tabel 4.1.
sumber:www.bps.jatim.go.id
PENGOLAHAN DAN ANALISA
Nilai PDRB ini nanti yang akan digunakan untuk membentuk indeks perkembangan sebagaimana yang terdapat pada tabel 4.2 dengan cara mengalikan indeks perkembangan ini dengan tiap-tiap komponen matriks pada tabel input output wilayah Jawa Timur 2006.
Adapun pada penelitian ini menggunakan tabel input output dengan matriks transaksi 66x66.
Dari 66 sektor yang terdapat tabel input output dikerucutkan hingga hanya 12
sektor. Hal ini dilakukan dengan
PENGOLAHAN DAN ANALISA
Matriks Koefisien Sektor
Matriks A, atau matriks koefisien sektor ini digunakan untuk menggambarkan jumlah input langsung yang dibutuhkan suatu
industri dari industri lainnya untuk memproduksi satu-satuan output.
PENGOLAHAN DAN ANALISA
Matriks Kebalikan Loentief
Matriks kebalikan loentief menjelaskan aliran produk dan jasa antara satu sektor denngan sektor lainnya dalam struktur perekonomian nasional/ regional di
sepanjang periode tertentu.
PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA
Analisa Keterkaitan Sektor
Analisa Keterkaitansektor
Forward:
• keterkaitan dengan sektor-sektor yang berperan sebagai pembeli produk/jasa yang dihasilkannya (derajat kepekaan)
• Sektor yang mempunyai derajat kepekaan tinggi memberikan indikasi bahwa sektor tersebut mempunyai keterkaitan ke depan atau
daya dorong yang
cukup kuat dibandingkan terhadap sektor lainnya Backward:
• keterkaitan dengan sektor-sektor penyuplai inputnya
(derajat penyebaran)
• sektor yang mempunyai daya penyebaran tinggi berarti sektor tersebut mempunyai
ketergantungan yang tinggi terhadap sektor lainnya
PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA
Analisa Backward da Forward - Nilai Keterkaitan Langsung - Nilai Keterkaitan Total
PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA
Nilai Keterkaitan Langsung
Nilai Keterkaitan Total
PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA
0,0000 0,5000 1,0000 1,5000 2,0000 2,5000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
12 sektor perekonomian
nilai backward dan forward
forward analysis bacward analysis
grafik keterkaitan langsung
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
12 sektor perekonomian
nilai forward dan backward
forward backward
Grafik keterkaitan total
PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA
Keterkaitan langsung
forward analysis backward analysis forward analys backward analys Pertanian,Perkebunan, Kehuta 32,40387155 31,8142662 0,281561068 0,464324479
Peternakan 6,0856181 6,328374 0,530555977 0,381672127
Perikanan 1,322606 1,6054135 0,176656024 0,428011542
Pertambangan dan Penggalian 9,0261079 6,1183691 1,279453102 0,191648788 Industri 33,3274545 41,17756955 1,685924325 0,156867631 Listrik, Gas dan air 5,879332 2,101648 0,458761374 0,664190756 Bangunan / Konstruksi 4,3571853 2,816348 0,027773024 2,185410103
Perdagangan 11,828421 1,3600527 0,494722697 0,148047168
Pariwisata 3,652807 2,916559 0,147406725 0,531050078
Transportasi 9,571014 10,4855095 0,344010974 0,235100458
Keuangan 7,4196842 7,1072936 0,267355185 1,828519227
Jasa Lainnya 2,0045526 13,047251 0,287966177 0,284886747 Keterkaitan total
Sektor
Apabila dirangkum dalam 1 tabel: keterkatan total dan keterkaitan langsung
PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA
Apabila nilai backward dan forward yang tinggi menunjukkan kemampuannya membeli dan
menjual barang dan jasa yang baik. Sebaliknya apabila nilai backward dan forward yang dihasilkan
rendah berarti bahwa sektor-sektor yang bersangkutan tidak memberikan efek secara langsung terhadap sektor- sektor lainnya.
Dari hasil pengolahan data yang dihasilkan diketahui sektor dengan nilai forward tinggi dan backward tinggi adalah sektor industri, dan diikuti oleh sektor
pertanian.
Analisis Multiplier
Tipe indikator yang dilakukan di penelitian ini, yaitu: output multiplier , Income
multiplier dan employment multiplier .
Output Multiplier:
Nilai ini menjelaskan seberapa Besar pengaruh kenaikan permintaan Akhir suatu sector terhadap output sector-sektor lainnya dalam perekonomian daerah, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
1
PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Income Multiplier:
- didapatkan dibutuhkan data upah dan gaji pada matriks A, yang apabila ditunjukkan kembali, dapat dilihat pada table 4.4
- Data upah dan gaji ini dikalikan dengan masing-masing komponen matriks kebalikan pada sektor yang bersangkutan. Hasilnya tampak pada tabel 4.5
2
sumber:Hasil penelitian (Tabel 4.5 Income Multipllier Jawa Timur Tahun 2007)
PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA
PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA
Indeks Pendapatan
0,00000 1,00000 2,00000 3,00000 4,00000 5,00000 6,00000 7,00000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Series1
diketahui bahwa efek pengganda pendapatan sector pertanian
menempati kedudukan cukup tinggi.
Employment Multiplier:
- Untuk mencari nilai indeks tenaga kerja ini perlu ditambahkan baris baru pada table IO yang memuat informasi tenaga kerja sektoral dalam melakukan produksinya.
- Sebelumnya diperlukan koefisien tenaga kerja yang didapatkan dari membagi jumlah tenaga kerja dengan output
- Analisis ini digunakan untuk melihat peran suatu sektor dalam hal meningkatkan besarnya jumlah tenaga kerja yang terserap oleh perekonomian. Jika indeks tenaga kerja di suatu sektor lebih besar dari 1 menunjukkan daya serap tenaga kerja di sektor yang bersangkutan sangat tinggi.
sumber:Hasil penelitian (Tabel 4.7 Employment Multipllier Jawa Timur Tahun 2007)
3 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA
PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA
Indeks Tenaga Kerja
0,00000 20,00000 40,00000 60,00000 80,00000 100,00000 120,00000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Series1
diketahui bahwa efek pengganda tenaga kerja sector pertanian menempati
kedudukan cukup tinggi
Berdasarkan apa yang telah diuraikan melalui analisa pengganda, maka dapat ditentukan
bahwa sektor unggulan yang diandalakan wilayah Jawa Timur adalah sektor industri. Hal ini
ditentukan, dengan melihat bahwa sektor industri berperan dalam peningkatan pendapatan
masyarakat Jawa Timur, dan cukup menyerap banyak menyerap tenaga kerja serta memiliki peran yang besar apabila terjadi perubahan permintaan akhir dari sektor lain
PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Dari hasil pengolahan data dan analisa yang dilakukan diketahui ditemukan beberapa hasil sebagai berikut:
Total permintaan sektor perekonomian tertinggi ditunjukkan oleh sektor industri dan juga sektor pertanian, perkebunan dan kehutanan, dan juga juga sektor jasa.
Mengenai indeks keterkaitan ke depan dan kebelakangan secara keseluruhan
keterkaitan total dari 12 sektor memiliki indeks lebih dari 1, dan untuk sektor-sektor yang memiliki keterkaitan ke depan (derajat kepekaan) tinggi terdapat pada sektor industri dan pertanian,perkebunan dan kehutanan. Sedangkan sektor-sektor yang memiliki keterkaitan ke belakang (derajat penyebaran) tetinggi juga masih merupakan dua sektor yang sama (sektor industri dan sektor pertanian,perkebunan dan
kehutanan).
Kemudian untuk keterkaitan secara langsung, sektor yang memiliki derajat kepekaan tinggi ditunjukkan oleh sektor industri dan sektor pertambangan. Sedangkan secara langsung sektor yang memiliki derajat penyebaran tertinggi ditunjukkan oleh sektor bangunan/konstruks dan sektor keuangan.
Secara keseluruhan peran sektor yang menyerap tenaga kerja ditunjukkan oleh sektor pertanian (dilanjutkan oleh sektor pertambangan dan sektor industri), Sektor pertanian, industri, bangunan/kostruksi, serta sektor pertambangan juga menjadi sektor yang berperan dalam peningkatan pendapatan masyarakat.