• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENILAIAN KONDISI PERKERASAN JALAN TERHADAP UMUR LAYAN (Studi Kasus: Ruas Jalan Abepura-Kota Raja Km Km )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENILAIAN KONDISI PERKERASAN JALAN TERHADAP UMUR LAYAN (Studi Kasus: Ruas Jalan Abepura-Kota Raja Km Km )"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Teknik Sipil

Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Vol. III. No. 1 - Maret 2015

ISSN : 2339-0271

1

PENILAIAN KONDISI PERKERASAN JALAN

TERHADAP UMUR LAYAN

(Studi Kasus: Ruas Jalan Abepura-Kota Raja Km.11+700-Km.13+300)

Djimris Amase Kambuaya1) , Mamok Suprapto2), Syafi’i 3)

1)Mahasiswa Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret 2) 3) Dosen Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret

Email: amase1980@gmail.com

Abstrak

Ruas jalan Abepura-Kota Raja merupakan salah satu ruas jalan kolektor primer yang terletak di kota Jayapura. Kondisi ruas jalan Abepura-Kota Raja saat ini telah mengalami kerusakan, walaupun kerusakan yang terjadi masih bersifat fungsional. Survei kondisi jalan perlu dilakukan untuk penilaian kondisi ruas jalan sebagai bahan evaluasi dalam pengambilan keputusan pemeliharaan dan rehabilitasi.

Penilaian kondisi jalan dilakukan dengan menggunakan metode Pavement Condition Index (PCI), dan pengujian lendutan balik menggunakan alat Benkelman Beam yang dilakukan pada Km.11+700-Km.13+300. Segmentasi ruas jalan sebanyak 16 dengan dimensi masing-masing sebesar 100 meter x 7 meter yang terbagi menjadi empat seksi pengamatan. Untuk menentukan prediksi umur layan didasarkan pada Jumlah cumulative equivalent standard axle (CESA) eksisting pada Tahun 2014, khususnya pada Km. 11+700-Km.13+300.

Rating PCI adalah seksi I = 67, seksi II = 64, seksi III = 53, seksi IV = 67. Lendutan wakil adalah seksi I = 20,996 mm, seksi II = 27,656 mm pada seksi III = 20,327 mm, dan seksi IV = m 22,379 mm. Prediksi sisa umur layan berdasarkan nilai CESA eksisting tahun 2014 sebesar 505.976,799 ESA, pertumbuhan lalu lintas sebesar 6,633%, diperoleh prediksi sisa umur layan jalan pada Km. 11+700-Km.13+300 berkisar 1,8 tahun. Tebal lapis tambah perkerasan lentur umur rencana 5 tahun adalah 60 cm, 64 cm, 59 cm, dan 61 cm, pada seksi I, II, III, dan IV. Tebal lapis tambah umur rencana 10 tahun adalah 63 cm, 68 cm, 63 cm, dan 64 cm pada seksi I, II, III, dan seksi IV. Ketebalan lapis tambah dipengaruhi oleh besarnya lendutan wakil pada masing-masing seksi.

Kata kunci: Kondisi Jalan, Umur Layan, Tebal Perkerasan.

I. PENDAHULUAN

Penilaian kondisi perkerasan jalan merupakan salah satu tahapan untuk menentukan jenis pemeliharaan maupun rehabilitasi yang akan dilakukan. Ruas jalan Abepura-Kota Raja merupakan salah satu ruas jalan yang berada di Kota Jayapura. Ruas jalan ini merupakan salah satu akses darat yang menghubungkan beberapa daerah di kawasan kota Jayapura, dan beberapa kabupaten dikawasan ini. Kondisi ruas jalan Abepura-Kota Raja saat ini telah mengalami kerusakan pada beberapa station kilometer. Kerusakan yang cukup memprihatinkan, terjadi pada Km.13+000-Km.13+200, sehingga sangat memerlukan tindakan rehabilitasi, (ditunjukkan pada Gambar 1.1). Untuk maksud tersebut, sangat diperlukan pentahapan penanganan, salah satunya adalah melakukan survei kondisi jalan guna memberikan suatu penilaian terhadap kondisi jalan tersebut.

Gambar 1.1. Kerusakan ambles (depression), dan retak memanjang (long crack).

Berbagai riset tentang penilaian kondisi jalan serta tindakan pemeliharaan, dan rehabilitasi telah banyak dilakukan orang dalam berbagai bentuk kajian, dan dalam kurung waktu yang cukup panjang. Leo santoso, (2012), menyimpulkan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan pengurangan terhadap umur layan adalah beban kendaraan yang berlebihan (overload). Akibat dari kelebihan beban tersebut, menyebabkan besarnya nilai kerusakan (demage faktor)

(2)

yang salurkan melalui sumbu kendaraan terhadap lapisan perkerasan jalan. Pengurangan terhadap umur layan juga diteliti oleh Sudiono, (2013), menyimpulkan bahwa jumlah ESAL yang terjadi, telah mengurangi Indeks tebal perkerasan (ITP) sebesar 11,6% per tahun.

Untuk mengupayakan agar kondisi eksisting perkerasan jalan dapat melayani pergerakan lalu lintas yang nyaman, sangat diperlukan tindakan pemeliharaan dan rehabilitasi berdasarkan hasil evaluasi survei kondisi jalan. Ada beberapa jenis metode yang sering atau biasanya dipakai dalam menilai suatu kondisi ruas jalan antara lain metode Bina Marga, Metode Pavement Condition Index (PCI), dan pengujian destruktif maupun non destruktif. Penilaian kondisi jalan yang dilakukan oleh Bolla, (2012), dengan menggunakan dua metode yaitu metode PCI, dan metode Bina Marga, pada ruas jalan Kali Urang – Kota Malang, menyimpulkan bahwa kondisi jalan tersebut masih dalam batas kewajaran (fair). Rekomendasi penilaian kondisi jalan yang diperoleh, akan dijadikan acuan pemeliharaan dan rehabilitasi. Salah satu bentuk tindakan pemeliharaan maupun rehabilitasi yang dilakukan adalah memberikan lapis tambahan (overlay), dan rekonstruksi dengan perkerasan kaku.

Kualitas suatu desain perkerasan jalan sangat bergantung pada jumlah repetisi beban rencana, kondisi tanah dasar, dan berbagai parameter lain yang dianggap memenuhi spesifikasi desain perkerasan

jalan. Andri., dkk, (2012), menyimpulkan bahwa ketebalan yang diperoleh berdasarkan metode SNI 1732-1989-F, dan metode ASSTHO 1993, dipengaruhi oleh paramater dan variabel dalam perhitungan.

II. METODE PENELITIAN

Lokasi studi kasus yang dipilih dalam penelitian ini adalah ruas jalan Abepura-Kota Raja di Kota Jayapura, Provinsi Papua dengan panjang ruas jalan yang akan ditinjau pada Km. 11+700 sampai dengan Km.13+300, dengan lebar jalan kurang lebih 7,00 m. 2.1. Penilaian Kondisi Jalan dengan metode PCI 1. Menentukan Kadar Kerusakan (Density)

x100% (1)

Atau,

x100% (2)

2. Menentukan nilai pengurangan (Deduct Value) 3. Menentukan Total Deduct Value (TDV) 4. Menentukan Corrected Deduct Value (CDV)

5. Menentukan nilai Pavement Condition Index tiap unit (PCIs)

PCI 100 CDV (3)

6. Menentukan nilai Pavement Condition Index (PCI)

PCI ∑ (4)

Tabel 1.1. Panduan Keputusan Pemeliharaan Jalan

Waktu Perbaikan Freeway Arteri Kolektor Lokal

Memadai > 85 > 85 > 80 > 80 6 sampai 10 tahun 76 s/d 85 76 s/d 85 71 to 80 66 s/d 80 1 sampai 5 tahun 66 s/d 75 56 s/d 75 51 to 70 46 s/d 65 Rehabilitasi sekarang 60 s/d 65 50 s/d 55 45 to 50 40 s/d 45 Rekonstruksi sekarang < 60 < 50 <45 < 40 Sumber: (Shahin, 1994) 2.2. Umur Layan

1. Pertumbuhan lalu lintas

1 (5)

2. Faktor Perkembangan lalu lintas

1/2 1 1 2 1 (6)

3. Prediksi sisa umur layan

(7)

4. Akumulasi Ekuivalen Beban Sumbu Standar (CESA)

5. Lendutan Benkelman Beam

dB = 2 x (d3 – d1) x Ft x Ca x FKB-BB (9)

6. Keseragaman lendutan

100% (10)

7. Lendutan wakil, (lendutan sebelum overlay) Dwakil = DR + 1,64 s ; (11)

untuk jalan kolektor (tingkat kepercayaan 95%).

8. Faktor Koreksi Temperatur

Fo = 0,5032 x EXP(0,0194 x TPRT) (12)

9. Lendutan rencana

Drencana = 22,208 x CESA(-0,2307) (13)

10. Faktor Koreksi Tebal

FKTBL = 12,51 x MR-0,333 (14)

11. Tebal Lapis Tambah (overlay)

, (15) ) 8 ( 365

      MP Trailer Tracktor N C E m CESA

(3)

12. Tebal lapis tambah terkoreksi

(4)

III. HA 3.1. Penilai Nilai PC 1.2, dan pada Ga Hasil Lendu 3.2. Predik LHR Ta LHR Ta Tabel 1.3. Pre Tahun Pn R 2011 2012 2014 Sumber: Hasil 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Paveme nt Cond it io n I nd ex (PCI) ASIL PENE ian Kondisi CI per segme n hasil lend ambar 1.3. utan Terkorek Gam ksi Umur La ahun 2011 = 1 ahun 2012 = 1

ediksi sisa umu Pertumbuha n Lalu lintas R%/Tahun 6,633 6,633 6,633 Perhitungan 66 64 80 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 ELITIAN Jalan Metod en ditunjukka dutan terkore Gamb ksi mbar 1.3. Len ayan 11.550 12.374 ur layan CESA Rencana 6.871.165 6.871.165 6.871.165 0 56 70 62 de PCI an pada Gam eksi ditunjuk bar 1.2. Nilai ndutan terkor CESA aktual 292.865,52 499.398,52 505.976,79 68 57 70 NILAI PC mbar kkan

PCI per mas

reksi, lenduta LHR Pert Fakt Has peng renc Faktor Pe (N CESA CESA 20 23 20 13 9 13 60 72 64 CI per SEGM sing-masing s an rata-rata, d R Tahun 2014 tumbuhan lalu tor perkemban il perhitungan gurangan nilai cana, ditunjukk ertumbuhan N) = Rencana A aktual 3,461 3,758 3,580 52 49 50 Se EN egmen dan lendutan u lintas

ngan lalu lintas n prediksi umur CESA eksistin kan dalam Tab

Sisa umur = log (2N + l 1,682 0,865 = 1,458 0,865 = 1,452 0,865 = 60 egmentasi Ru Ijin. = 13.044 = 6,633% s = 13,58 r layan berdasa ng terhadap ni bel 1.3. r layan (n) dala 2/R+ =1) - lo log (R + 1 + ) 1,944 Tah 1,685 Tah 1,679 Tah uas Jalan P 4 % arkan ilai CESA am Tahun og (2/R + 1 ) hun hun hun PCI = 62,50

(5)

Gambar 1.4. Hubungan antara nilai CESA dan prediksi sisa umur layan Dari perhitungan yang disajikan dalam Tabel 1.3,

diperoleh prediksi sisa umur layan pada ruas jalan Abepura-Kota Raja, (Km.11+700-Km.13+300), hanya berkisar 1,679 tahun.

Persamaan yang diperoleh dari hubungan antara nilai CESA dan sisa umur layan adalah y = -0,392ln(x) +

6,8708, dengan koefisien korelasinya R2 = 0,9392,

ditunjukkan pada Gambar 1.4.

Penilaian dengan metode Pavement Condition Index, (PCI), Berdasarkan pembagian seksi pada

masing-masing pengamatan yaitu seksi I, II, III, dan IV, diperoleh rekomendasi penanganan yang berbeda pula. Jika dibandingkan dengan lendutan terkoreksi hasil pengujian alat Benkelman Beam, ternyata lendutan rata-rata yang terjadi telah melewati batas lendutan ijin sebesar 3 mm, ditunjukkan dengan garis hijau pada Gambar 1.3. Lendutan rata-rata dan nilai PCI untuk masing-masing seksi ditunjukkan pada Tabel 1.4.

Tabel 1.4. Hasil penilaian PCI dan Lendutan terkoreksi per seksi

SEKSI I, (11,7-12,0) SEKSI II, (12,0 -12,4) SEKSI III, (12,4-12,8) SEKSI IV, (12,8-13,3)

Lendutan PCI Lendutan PCI Lendutan PCI Lendutan PCI

14 66 8 70 19 70 15 52

8 64 8 62 11 60 19 49

6 80 16 68 29 72 20 50

15 56 13 57 25 64 11 60

PCI rata-rata = 67 PCI rata-rata = 64 PCI rata-rata = 67 PCI rata-rata = 53 Rekomendasi: Rehabilitasi

sekarang. Rekomendasi: Rehabilitasi 1-5 tahun Rekomendasi: Rehabilitasi 1-5 tahun Rekomendasi: Rehabilitasi sekarang.

Sumber: Hasil Perhitungan data primer dan data sekunder

Dari hasil lendutan yang ada pada masing-masing seksi, digunakan untuk mendesain tebal lapis tambah (overlay) perkerasan lentur, karena lebih mencerminkan kelemahan dari kondisi lapis perkerasan.

3.3. Rehabilitasi

Desain Tebal Perkerasan Metode Lendutan Seksi I

Menghitung nilai Cumulative Equivalent Standard Axle (CESA), sesuai persamaan 1.

Tabel 1.5. Perhitungan nilai CESA untuk 5 dan 10 tahun.

M Jumlah hari

per tahun E C

Nilai CESA (tahun) N=5 (m x Jh x E x C x N) (m x Jh x E x C x N) N=10 11.470 356 0,019 1,00 434.885,363 990.401,471 1458 356 1,071 1,00 3.144.674,418 7.161.634,849 78 356 4,464 1,00 1.712.566,053 3.900.172,512 13 356 3,372 1,00 219.757,088 500.471,531 25 356 1,480 1,00 74.544,540 169.766,630 Total CESA 5.511.882,921 12.552.680,362

Sumber: Hasil perhitungan

1. Menentukan nilai Lendutan Rencana Sesuai persamaan 13. D renc. (5Thn) = 22,208 x CESA(-0,2307)

CESA eksisting  =  505.976,799 

(6)

= 22,208 x 5.511.882,921 (-0,2307)

= 0,618 mm

D renc. (10Thn) = 22,208 x CESA(-0,2307)

= 22,208 x 12.552.680,362 (-0,2307)

= 0,512 mm

2. Menentukan Faktor Koreksi Tebal Lapisan diambil temperatur perkerasan rata-rata tahunan

35,20oC berdasarkan hasil survei pada 187 lokasi

di Indonesia, sesuai persamaan 12. Fo = 0,5032 x EXP(0,0194x35,2)

= 0,996 mm

3. Menentukan Modolus Resilient (MR), dan Stabilitas Marshall

Jenis lapis tambah (overlay) yang digunakan dalam dalam penelitian ini adalah Laston dengan karakteristik sebagai berikut:

- Modolus Resilient (MR) = 2000 MPa

- Stabilitas marsal minimum = 800 kg

4. Menentukan Faktor Koreksi terhadap Tebal Lapisan.

Faktor koreksi tebal lapis tambah diperoleh sesuai dengan persamaan 14.

12,51 ,

= 12,51 x 200-0,333

= 0,996

5. Menentukan Lendutan Wakil, (Dwakil)

Diambil salah Dwakil pada seksi I sebagai contoh

dalam perhitungan desain tebal lapis tambah, persamaan 11.

Dwakil atau Dsbl ov = dr + 2s

= 16,316 mm + (1,64 x 5,798) = 23,744 mm

6. Menentukan Tebal Lapis Tambah

Menentukan tebal lapis tambah (overlay), sesuai persamaan 15. H Ln 1,0364 Ln D Ln D 0,0597 H 5 thn Ln 1,0364 Ln 23,744 Ln 0,618 0,0597 59,269 cm H 10 thn Ln 1,0364 Ln 23,744 Ln 0,512 0,0597 62,450 cm

7. Tebal Lapis Tambah Terkoreksi (Ht)

Menentukan tebal lapis tambah terkoreksi sesuai persamaan 16. Ht = Ho + Fo Ht (5 tahun) = 59,269 cm + 0,996 mm = 62,698 cm ≈ 60 cm Ht (10 tahun) = 62,450 cm + 0,996 mm = 65,879 cm ≈ 65 cm Tebal lapis tambah untuk seksi II, III, dan IV, dihitung sesuai dengan perhitungan tebal perkerasan pada seksi I. Hasil tebal perkerasan untuk masing-masing seksi ditunjukkan dalam Tabel 1.6.

Tabel 1.6. Parameter Desain Tebal Perkerasan per Seksi

Parameter SEKSI I, (11,7-12,0) SEKSI II, (12,0 -12,4) SEKSI III, (12,4-12,8) SEKSI IV, (12,8-13,3) Lendutan Rata-rata (mm) 16,079 21,043 11,233 16,079 Deviasi Standar (s) 3,841 4,032 5,546 3,841 Tingkat Keseragaman (%) 23,891 19,163 49,369 23,891 D wakil (mm) 20,996 27,656 20,327 22,379 CESA 5 Tahun 5.511.883 5.511.883 5.511.883 5.511.883 CESA 10 Tahun 12.552.680 12.552.680 12.552.680 12.552.680 D rencana (mm), 5 Tahun 0,618 0,618 0,618 0,618 D rencana (mm), 10 Tahun 0,511 0,511 0,511 0,511 Ho (cm), 5 Tahun 5,964 5,910 5,910 6,071 Ho (cm), 10 Tahun 6,382 6,744 6,228 6,389 Fo 0,996 0,996 0,996 0,996 FK TBL 0,995 0,995 0,995 0,995 Ht koreksi Tebal (cm), (5 Tahun) 60,639 64,257 59,100 61,707 Ht koreksi Tebal (cm), (10 Tahun) 63,819 68,434 63,277 64,887

Sumber: Hasil perhitungan

ketebalan masing-masing seksi untuk umur rencana 5 tahun 10 tahun ditunjukkan pada Gambar 1.4, dan 1,5.

(7)

Gambar 1.4 IV. KESIM Berdasarkan yang diperol 1. Rekom masing = 53, s demikia sekaran jalan Km.13 2. Lendut sebagai II = 2 seksi IV melebih Sedang jumlah CESA prediks 3. Tebal lenduta seksi te besarny CESA V. REKO Rekomenda 1. Perlu d penilaian lendutan biaya. 2. Peningk waena k beban Perhubu 3. Perlu d alternati base, sta sehingga lebih efe 60 T SEKSI 4. Tebal Perk MPULAN n penilaian d leh kesimpula mendasi Pen g-masing seks seksi III = 64 an diperlu ng pada kesel Abepura-K +300). tan yang terja i berikut, yait 21,043 mm, s V = 16,079 m hi lendutan gkan prediksi CESA tahu eksisting ta si sisa umur la lapis tambah an yang dipe erhadap umu ya lendutan w rencana. OMENDAS

asi atau saran, dilakukan p n kondisi jala n yang disesu katan opera kota Jayapura kendaraan, ungan Provin dilakukan pe if jenis reha abilisasi tanah a tindakan ektif. .639 64.25 TEBAL PER TEBAL PERK RENCAN I I SEKSI I kerasan umur dan perhitun an sebagai be nilaian meto si adalah seks 4, dan seksi I kan tindak luruhan pem Kota Raja, adi pada mas tu seksi I = 1 seksi III = mm. Lenduta n batas sisa umur la un 2011, 201 ahun 2014, ayan sebesar h perkerasan eroleh untuk ur rencana, d wakil, lendut SI , sebagai berik penelitian te an antara met uikan dengan asional Jemb a, guna peng dalam h nsi Papua. enelitian terh abilitasi, anta h dasar, dan rehabilitasi 7 59.100 RKERASAN ( KERASAN U NA 5 TAHUN II SEKSI II r rencana 5 ta ngan sesuai erikut: ode PCI un si I = 43, sek IV = 53, den kan rehabil mbagian seksi (Km.11+ sing-masing s 6, 079 mm, s 11,233 mm, an yang ada t sebesar 3m ayan berdasa 12, dan jum maka diper 1,679 Tahun n lentur me k masing-ma dipengaruhi tan rencana, kut: rhadap efisi tode PCI, dan n alat, waktu, batan Timb gawasan terha hal ini D hadap pemil ra lain , recy saluran drain yang dilaku 61.707 (CM) UMUR N II SEKSI IV ahun G data ntuk ksi II ngan litasi ruas 700-seksi seksi dan telah mm. rkan mlah roleh n. tode asing oleh dan iensi n uji dan bang adap Dinas lihan ycling nase, ukan DA Agu AST Boll Dep Fue Her Pus Leo Mar V ambar 1.5. Te AFTAR PUS us, S., Warda Tingkat Paveme Menunja kasus: J Jurnal F 934-945 TM D 6433-0 Parking L la, M.E., 201 dan Met dalam (studi: Malang) Cendana, partemen Pe 2002, Pe Raya Pt entes, L.G., G.W., A Evaluati Design Social a hal.1139 rman, F., dan Jalan Ak Di Jalan Transpor 3, hal. 2 at Bahasa Kamus B o, S., dan R Beban O Rigid P Perkeras – Sorek Vol. 19 rdhatila, A., Metode Daur U Sipil, US 63.819 TEB TEBA RE SEKSI I ebal Perkerasa STAKA ani, S., dan Kerusakan nt Conditio ang Pengam Jalan Lingk Forum Teknik 5. 07, 2008, Sta Lots Pavement 13, Perbandin

tode PCI (Pa Penilaian K Kasus Ruas ), Jurnal Tekn , Vol.1 No.3, emukiman d erencanaan Teb T-01-2002-B, Macea, L.F Alvarez, A.E ion of Truc in Developi and Behaviora 9-1148. n Sofyan, M., kibat Truk D n Pesisir Tim rtasi Universita 19-228. Departemen Besar Bahasa In Roza, A.A., Overloading Pavement Te

san (studi kas k Km 77 S/D No.2, hal. 16 Zulkarnain Perencanaa Ulang (Pavemen SU, Vol 2, No 68.434 BAL PERKER AL PERKERA ENCANAN 1 SEKSI II S an umur renca Hary, C., 20 Jalan Deng on Index (P mbilan Kepu kar Selatan Sipil UGM, andard Practice t Condition Ind ngan Metode avement Cond Kondisi Perk Jalan Kaliu nik Sipil Uni , hal.105-116 dan Prasaran bal Perkerasan , Jakarta. ., Vergara, A E., and Reyes

k Factors fo ing Countrie al Sciences, V S., 2011, Bia Dengan Beban mur Provinsi as Syiah Kuala, n Pendidikan ndonesia, Jakar 2012, Anali Kendaraan p erhadap Um sus Ruas Jala D 78), Jurnal 61-168. n A, M., 2 an Struktur nt Recycling), J o 1, hal. 1-10 63.277 64. RASAN (CM) ASAN UMUR 10 TAHNU SEKSI III S ana 10 tahun 008, Evaluasi gan Methode PCI) Untuk utusan (studi Yogyakarta), No. 18, hal. for Roads and dex Surveys1. e Bina Marga dition Index) erasan Jalan urang, Kota iversitas Nusa . na Wilayah, n Lentur Jalan A., Flintsch, s O.J., 2012, or Pavement es, Procedia -Vol.53 No.4, ya Preservasi n Berlebihan Aceh, Jurnal , Vol. 11 No. n Nasional, rta, 2008. isis Dampak pada Struktur mur Rencana n Simp Lago Teknik Sipil, 2013, Kajian Perkerasan Jurnal Teknik 0. 887 R SEKSI IV i e k i , . d a ) n a a , n , , t - , i n l . , k r a o , n n k

(8)

Mardianus., 2013, Studi Penanganan Jalan Berdasarkan Tingkat Kerusakan Perkerasan Jalan (studi kasus: Jalan Kuala Dua Kabupaten Kubu Raya), Jurnal Teknik Sipil UNTAN, Vol.13 No.1, hal. 149-160.

Pedoman Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Metode Lendutan Pd-T-05-2005-B, Departemen Pekerjaan Umum, 2005.

Petunjuk Perencanaan Tebal Lapis Tambah Perkerasan Lentur Metode Pt T-01-2002-B, Departemen Pekerjaan Umum, 2002.

Supardi., 2013, Evaluasi Perkerasan Jalan pada Perkerasan Rigid dengan menggunakan metode Bina Marga (studi kasus Ruas jalan Seidurian-Rasai Jaya, Km 21+700 s.d Km

24+700), Jurnal Teknik Sipil UNTAN, Vol.13 No.1, hal. 129-138.

Wahyuningsih, T.H., dan Setyawan, A., 2013, Kondisi Kemantapan Jalan Berdasarkan Beban Lalu lintas dan Ketersediaan Dana Penanganan, Jurnal Teknik Sipil UNS, Vol.1 No.1, hal. 1-6. Yogesh, U., Jain, S.S., Tiwari, D., and Jain, M. K.,

2013, Development of Overall Pavement Condition Index for Urban Road Network, Procedia - Social and Behavioral Sciences, Vol. 104, hal. 332–341.

Zhong Wu., Xingwei Chen., Kavin G, Zhoungjie, Z., 2008, Structural Overlay Design of Flexible Pavement By Non Destruktive Test Methods in Lousiana, 87th Transportation Research Board

Annual Meeting, Washington, D.C., January 13-17, 2008.

Zulkarnaen, A., Fadhlan., 2013, Evaluasi Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Metode Bina Marga Pt T-01-2002-B dengan menggunakan Program KENPAVE, Jurnal Teknik Sipi USU, Vol 2, No. 2, hal. 1-10.

Gambar

Gambar 1.1. Kerusakan ambles (depression), dan retak  memanjang (long crack).
Tabel 1.1. Panduan Keputusan Pemeliharaan Jalan
Gambar 1.4. Hubungan antara nilai CESA dan prediksi sisa umur layan  Dari perhitungan yang disajikan dalam Tabel 1.3,
Tabel 1.6. Parameter Desain Tebal Perkerasan per Seksi
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil analisa berdasarkan data sondir, titik yang mempunyai faktor keaman kurang dari 1 yaitu pada kedalaman 3.2 m sampai 4.8 m. Total penurunan yang terjadi

f) Role Playing Games (RPG) , kebanyakan game jenis ini melibatkan masalah taktik, logika, dan eksplorasi penjelajahan. Dan juga kadang meliputi teka-teki. Contoh

Untuk menjaga temperatur reaktor pada 67 o C dapat digunakan jaket pendingin atau koil pendingin, sehingga dilakukan pengecekan terhadap luas transfer panas yang dapat

Hasil penilaian sikap pada kedua pesantren tersebut ditafsirkan tinggi atau sebagian besar santri bersikap ramah lingkungan, tingginya sikap perhatian terhadap

disyaratkan, apabila prosedur pemeriksaan tertulis disetujui oleh instansi yang berwenang, dilaksanakan oleh individu yang ditunjuk oleh rumah sakit, untuk menunjukkan bahwa

Penelitian ini dilatar belakangi ketimpangan yang terjadi dilapangan yang menunjukkan adanya indikasi nilai rata-rata siswa hasil UAS pada mata pelajaran Fiqih di MTsN Gandusari

Berdasarkan kesimpulan di atas maka saran yang diberikan adalah dibutuhkan persiapan yang matang terutama dalam mempersiapkan alat dan bahan untuk kegiatan eksperimen