CASCADING DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PELINDUNGAN ANAK
Kode Tujuan OPD Indikator Tujuan Sasaran OPD Indikator Sasaran Formula Indikator Program Sasaran Program Indikator Kinerja Program Formulasi Indikator Kegiatan Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Meningkatkan kualitas hidup perempuan, perlindungan perempuan, kualitas keluarga, pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak dalam mewujudkan kesetaraan gender dan pengarustamaan hak anak di berbagai sektor pembangunan
Persentase perempuan di lembaga legislatif
Persentase Perempuan sebagai tenaga
"Manager, Profesional, Administrasi, Teknisi"
Persentase Sumbangan pendapatan perempuan dalam keluarga Rasio kekerasan terhadap perempuan termasuk TPPO per 1.000 Perempuan
Persentase indikator KLA yang terpenuhi sesuai standar
1. Meningkatnya proporsi anggaran responsif gender terhadap APBD
Persentase ARG terhadap APBD
Jumlah ARG dibagi total APBD dikali 100
1. Program Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan
Meningkatkan implementasi PUG pada Pemerintah Daerah
1. Persentase kelembagaan PUG aktif
jumlah kelembagaan PUG aktif/jumlah kelembagaan PUG dikali 100
2. Persentase Perangkat Daerah yang melaksanakan PPRG
jumlah Perangkat Daerah yang melaksanakan PPRG dibagi jumlah perangkat daerah dikali 100
1. Perumusan kebijakan peningkatan kualitas hidup perempuan tingkat daerah kabupaten/kota
Tersedianya regulasi peningkatan kualitas hidup perempuan tingkat daerah kabupaten/kota
Jumlah regulasi yang ditetapkan
2. Advokasi dan sosialisasi kebijakan peningkatan kualitas hidup perempuan tingkat daerah kabupaten/kota
Terlaksananya advokasi dan sosialisasi kebijakan peningkatan kualitas hidup perempuan tingkat daerah kabupaten/kota
Jumlah peserta advokasi dan sosialisasi kebijakan peningkatan kualitas hidup perempuan tingkat daerah kabupaten/kota
3. Pelatihan pelaksanaan PUG termasuk PPRG bagi SDM perencana pada lembaga pemerintah lingkup daerah kabupaten/kota
Meningkatnya pemahaman peserta terhadap PUG termasuk PPRG
Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan pelaksanaan PUG termasuk PPRG
4. TOT pelaksanaan PUG termasuk PPRG bagi fasilitator/champion
Meningkatnya kapasitas fasilitator/champion tentang PUG termasuk PPRG
Jumlah fasilitator/champion yang mengikuti kegiatan TOT
5. Koordinasi pelaksanaan PUG pada lembaga pemerintah lingkup daerah kabupaten/kota
Meningkatnya komitmen pelaksanaan PUG pada perangkat daerah
Jumlah kegiatan koordinasi pelaksanaan PUG
6. Pembentukan, operasionalisasi dan penguatan forum/pokja PUG lingkup daerah kabupaten/kota
Terbentuknya dan beroperasinya forum/pokja PUG
Jumlah forum/pokja PUG yang terbentuk dan beroperasional yang diberdayakan
7. Pendampingan pelaksanaan PUG di lingkup daerah kabupaten/kota
Meningkatnya kualitas pelaksanaan PUG bagi kabupaten/kota dan perangkat daerah
Jumlah kabupaten/kota dan perangkat daerah yang didampingi dalam peningkatan kualitas pelaksanaan PUG
8. Pengembangan KIE pelaksanaan PUG
Meningkatnya pemahaman tentang PUG terhadap kelompok sasaran
Jumlah kegiatan KIE pelaksanaan PUG
9. Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan PUG dan pencapaian kesetaraan gender lingkup daerah kabupaten/kota
Tersedianya laporan monev pelaksanaan PUG dan pencapaian kesetaraan gender
Jumlah kegiatan Monver pelaksanaan PUG yang terlaksana
2. Meningkatnya kompetensi perempuan pada sektor politik, hukum, ekonomi, sosial dan budaya
1. Persentase Perempuan Calon Anggota Legislatif Peserta Pemilu
jumlah perempuan di legislatif dibagi jumlah total anggota legislatif dikali 100
2. Persentase Perempuan Pejabat Struktural di Lembaga Eksekutif
Jumlah perempuan pejabat struktural di eksekutif dibagi jumlah perempuan pejabat struktural di eksekutif dikali 100
3. Persentase Perempuan Rentan yang Mendapatkan Pemberdayaan Ekonomi
Jumlah perempuan rentan yang mendapatkan pemberdayaan ekonomi dibagi jumlah perempuan rentan dikali 100
1. Program Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan
1. Meningkatnya kualitas pemberdayaan perempuan pada sektor politik, hukum, ekonomi, sosial dan budaya
Persentase perempuan dalam organisasi kemasyarakatan yang mendapatkan peningkatan kapasitas pada sektor politik, hukum, ekonomi, sosial dan budaya
jumlah perempuan dalam organisasi kemasyarakatan yang mendapatkan peningkatan kapasitas pada sektor politik, hukum, ekonomi, sosial dan budaya/ jumlah total perempuan dalam ormas dikali 100
1. Advokasi dan sosialisasi Pemberdayaan Perempuan Bidang Politik, Hukum dan Sosial bagi organisasi kemasyarakatan lingkup daerah kabupaten/kota
Terlaksananya advokasi dan sosialisasi Pemberdayaan Perempuan Bidang Politik, Hukum dan Sosial bagi organisasi kemasyarakatan tingkat daerah kabupaten/kota
Jumlah peserta advokasi dan sosialisasi Pemberdayaan Perempuan Bidang Politik, Hukum dan Sosial bagi organisasi kemasyarakatan tingkat daerah kabupaten/kota
2. Pelatihan Pemberdayaan Perempuan Bidang Politik, Hukum, Sosial dan Ekonomi bagi kader perempuan pada organisasi kemasyarakatan lingkup daerah kabupaten/kota
Meningkatnya kapasitas kader perempuan Bidang Politik, Hukum, Sosial dan Ekonomi
Jumlah kader perempuan yang mengikuti pelatihan
3. TOT Pemberdayaan Perempuan Bidang Politik, Hukum, Sosial dan Ekonomi bagi fasilitator/champion pada organisasi kemasyarakatan lingkup daerah kabupaten/kota
Meningkatnya kapasitas fasilitator/champion perempuan Bidang Politik, Hukum, Sosial dan Ekonomi pada organisasi kemasyarakat
Jumlah fasilitator/champion perempuan pada organisasi kemasyarakatan yang mengikuti TOT
4. Pendampingan Pemberdayaan Perempuan Bidang Ekonomi bagi kader perempuan pada organisasi kemasyarakatan lingkup daerah kabupaten/kota
Meningkatnya kualitas kader perempuan pada organisasi kemasyarakatan dalam pemberdayaan bidang ekonomi
Jumlah kader perempuan pada organisasi kemasyarakatan yang didampingi dalam pemberdayaan bidang ekonomi
5. Penyediaan Sarana dan Prasarana Pemberdayaan Perempuan Bidang Ekonomi
Meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana pemberdayaan perempuan
Jumlah sarana prasarana pemberdayaan perempuan bidang ekonomi yang disediakan
6. Koordinasi pelaksanaan Pemberdayaan Perempuan Bidang Politik, Hukum, Sosial dan Ekonomi bagi kader perempuan pada organisasi kemasyarakatan lingkup daerah kabupaten/kota
7. Pembentukan, operasionalisasi dan penguatan forum Pemberdayaan Perempuan Bidang Politik, Hukum, Sosial dan Ekonomi bagi kader perempuan pada organisasi kemasyarakatan lingkup daerah kabupaten/kota
8. Pengembangan KIE Pemberdayaan Perempuan Bidang Politik, Hukum, Sosial dan Ekonomi
9. Data Pemberdayaan Perempuan Bidang Politik, Hukum, Sosial dan Ekonomi lingkup daerah kabupaten/kota 10. Monitoring, evaluasi dan pelaporan Pemberdayaan Perempuan Bidang Politik, Hukum, Sosial dan Ekonomi lingkup daerah kabupaten/kota
2. Meningkatnya kualitas lembaga penyedia layanan pemberdayaan perempuan
Persentase lembaga penyedia layanan pemberdayaan perempuan yang mendapatkan pembinaan dan penguatan kapasitas kelembagaan
jumlah lembaga penyedia layanan pemberdayaan perempuan yang mendapatkan pembinaan dan penguatan kapasitas kelembagaan/
jumlah lembaga penyedia layanan pemberdayaan perempuan
1. Perumusan kebijakan penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan pemberdayaan perempuan tingkat daerah kabupaten/kota
2. Sosialisasi kebijakan penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan pemberdayaan perempuan tingkat daerah kabupaten/kota 3. Pemetaan potensi dan fasilitasi penguatan serta pengembangan lembaga penyedia layanan pemberdayaan perempuan lingkup daerah kabupaten/kota
4. Penyediaan sarana dan prasarana penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan pemberdayaan perempuan lingkup daerah kabupaten/kota
5. Bimbingan teknis, workshop, pelatihan penguatan dan pengembangan bagi SDM lembaga penyedia layanan pemberdayaan perempuan lingkup daerah kabupaten/kota
6. Pengembangan jejaring lembaga penyedia layanan pemberdayaan perempuan lingkup daerah kabupaten/kota 7. Penerapan standar lembaga penyedia layanan pemberdayaan perempuan lingkup daerah kabupaten/kota
8. Data lembaga penyedia layanan pemberdayaan perempuan lingkup daerah kabupaten/kota
9. Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan pemberdayaan perempuan lingkup daerah kabupaten/kota
3. Meningkatnya kualitas perlindungan perempuan korban kekerasan termasuk TPPO
Persentase Cakupan Pelayanan Kasus Kekerasan terhadap Perempuan termasuk TPPO sesuai standar
Jumlah korban yang dilayani sesuai standar dibagi semua jumlah korban kali 100
Temuan kasus kekerasan terhadap perempuan termasuk TPPO
Jumlah korban yang ditemukan
1. Program Peningkatan Perlindungan Hak Perempuan
Meningkatnya kualitas kelembangaan perlindungan perempuan termasuk TPPO
Persentase lembaga penyedia layanan perlindungan perempuan yang memiliki kapasitas SDM dan sarana prasarana pendukung sesuai dengan standar, termasuk KIE
jumlah lembaga penyedia layanan perlindungan perempuan yang memiliki kapasitas SMD dan sarana pendukung sesuai dengan standart dibagi jumlah lembaga penyedia layanan perlindungan perempuan dikali 100
Meningkatnya kualitas penanganan perempuan korban kekerasan termasuk TPPO
Persentase perempuan korban kekerasan termasuk TPPO yang dilayani sesuai standar
Jumlah perempuan korban kekerasan termasuk TPPO yang dilayani sesuai standar dibagi jumlah perempuan yang mengalami kekerasan dikali 100
Meningkatnya pemberdayaan ekonomi pada korban kekerasan
Persentase korban kekerasan yang mendapatkan pemberdayaan ekonomi
Jumlah korban kekerasan terhadap perempuan termasuk TPPO yang mendapatkan pemberdayaan ekonomi dibagi jumlah korban kali 100
1. Penyediaan sarana dan prasarana bagi lembaga penyedia layanan perlindungan hak perempuan
Terpenuhinya sarana dan prasarana pendukung pelayanan
Jumlah sarana dan prasarana yang tersedia
2. Peningkatan kapasitas lembaga penyedia layanan perlindungan perempuan termasuk TPPO
Meningkatnya kapasitas lembaga dalam menangani kasus sesuai standar
Jumlah lembaga yang telah terakreditasi dalam penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan termasuk TPPO
3. Peningkatan kapasitas SDM lembaga penyedia layanan perlindungan perempuan termasuk TPPO
Meningkatnya kapasitas SDM pelaksana dalam menangani kasus kekerasan terhadap perempuan termasuk TPPO
Jumlah SDM yang bersertifikat
4. Penyusunan standar operasional pelayanan pengaduan dan pelayanan rujukan lanjutan (layanan kesehatan, rehabilitasi sosial, bantuan hukum, serta reintegrasi sosial dan pemulangan) bagi perempuan korban kekerasan termasuk tindak pidana perdagangan orang
Tersediannya SOP dalam pelayanan korban
Jumlah SOP yang tersusun
5. Peningkatan kapasitas petugas RS, Kepolisian, Kejaksaan, P2TP2A dalam melayani korban kekerasan termasuk TPPO
Meningkatnya petugas RS, Kepolisian, Kejaksaan, P2TP2A dalam melayani korban kekerasan termasuk TPPO dalam menangani kasus kekerasan terhadap perempuan termasuk TPPO
Jumlah petugas RS, Kepolisian, Kejaksaan, P2TP2A dalam melayani korban kekerasan termasuk TPPO yang terlatih
6. Peningkatan kapasitas masyarakat dalam melaporkan kasus kekerasan terhadap perempuan termasuk TPPO
Meningkatnya kapasitas masyarakat dalam melaporkan tindak kekerasan terhadap perempuan termasuk TPPO
Jumlah laporan masyarakat yang ditindaklanjuti
7. Peningkatan kapasitas korban kekerasan termasuk TPPO dalam mengembangkan usaha ekonomi produktif
Meningkatnya korban kekearsan terhadap perempuan termasuk TPPO yang memiliki usaha ekonomi
Jumlah korban kekearsan terhadap perempuan termasuk TPPO yang memiliki usaha ekonomi
8. Advokasi dan sosialisasi kebijakan pencegahan kekerasan terhadap perempuan
Meningkatnya pengetahuan masyarakat terhadap kebijakan perlindungan perempuan
Jumlah peserta sosialisasi
9. Fasilitasi pembentuk kader PUG di tingkat Desa
Terbentuknya kader PUG di Desa Jumlah desa yang memiliki kader
10. Meningkatkan kapasitas kader dan petugas dalam memetakan kasus kekerasan terhadap perempuan termasuk TPPO
Meningkatnya kapasitas kader dalam pemetaan dan penelusuran korban kekerasan termasuk TPPO
Jumlah kader yang bersertifikat
11. Penyusunan SOP pelaporan Kader PUG Desa terhadap temuan kasus baru perempuan korban kekerasan termasuk TPPO
Tersedianya SOP pelaporan kasus baru korban kekerasan termasuk TPPO
Jumlah SOP yang tersusun
4. Meningkatnya keharmonisan keluarga
Rasio KDRT Jumlah kasus KDRT
dibagi jumlah rumah tangga dikali 100
1. Program Peningkatan Kualitas Keluarga
Meningkatnya kualitas keluarga dan Penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan peningkatan kualitas keluarga dalam mewujudkan kesetaraan gender (KG) dan hak anak
Persentase lembaga penyedia layanan bagi keluarga yang mendapatkan pembinaan dan penguatan kelembagaan.
jumlah lembaga penyedia layanan bagi keluarga yang mendapatkan pembinaan dan penguatan kelembagaan dibagi jumlah lembaga penyedia layanan bagi keluarga dikali 100
Persentase Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) sesuai standar
Jumlah Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) sesuai standar dibagi jumlah PUSPAGA dikali 100
1. Pelatihan peningkatan kualitas keluarga dalam mewujudkan kesetaraan gender (KG) dan hak anak
Meningkatnya pengetahuan peserta dalam peningkatan kualitas keluarga
Jumlah peserta pelatihan
2. Pelatihan dan bimbingn teknis pengelola lembga penyedia layanan bagi keluarga
meningkatnya kapasitas kader dan petugas pelayan peningkatan kualitas keluarga
Jumlah pengurus lembaga lmbaga yang mengikuti pelatihan
3. Penyusunan standar operasional layanan bagi keluarga dalam mewujudkan KG dan hak anak
Tersediannya standar operasional layanan bagi keluarga
Jumlah SOP
5. Meningkatnya ketersediaan, pengelolaan dan pemanfaatan sistem data gender dan anak yang valid dan up to date
Persentase perangkat daerah yang memanfaatkan gender dan anak sebagai dasar perencanan pembangunan
Jumlah perangkat daerah yang memanfaatkan gender dan anak sebagai dasar perencanaan pembangunan dibagi jumlah perangkat daerah di kali 100
1. Program Pengelolaan Sistem Data Gender dan Anak
Meningkatkan kapasitas perangkat daerah dalam menyediakan data gender dan anak
Persentase Perangkat Daerah yang memiliki data gender dan anak
jumlah Perangkat Daerah yang memiliki data gender dan anak dibagi jumlah perangkat daerah dikali 100
1. Advokasi dan sosialisasi kebijakan penyediaan data gender dan anak
Meningkatnya pengetahuan perangkat daerah dalam penyediaan data gender dan anak
Jumlah peserta sosialisasi
2. Pelatihan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data gender dan anak bagi SDM pengelola data
Meningkatnya kemampuan SDM pengelola data dalam penyediaan dan pemanfaatan data gender dan anak
Jumlah peserta pelatihan
3. Bimbingan teknis bagi SDM pengelola Sistem Informasi Gender dan Anak
Meningkatnya kapasitas SDM pengelola data dalam menggunakan sistem data gender dan anak
Jumlah SDM pengelola data yang mengikuti bintek
6. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana prasarana pendukung pemenuhan hak anak
Skor Kabupaten/Kota Layak Anak
jumlah indikator kabupaten/kota layak anak yang dapat dipenuhi dibagi total indikator KLA dikali 100
1. Program Pemenuhan Hak dan Peningkatan Kualitas Hidup Anak
Meningkatnya kualitas lembaga penyedia layanan pemenuhan hak anak
Persentase kelembagaan pelayanan pemenuhan hak anak sesuai standar (Forum anak Kab/Kota, Forum anak Kec, kelurahan, TESA, PISA)
Jumlah Forum Anak yang terbentuk (kab/kota, Kecamatan dan Kelurahan) dibagi Jumlah Forum Anak yang seharusnya dibentuk dikali 100
Persentase ketersediaan kebijakan afirmatif peningkatan pemenuhan hak anak
Jumlah kebijakan afirmatif peningkatan akte kelahiran yang tersedia dibagi jumlah kebijakan afirmatif peningkatan pemenuhan hak anak yang seharusnya ada dikali 100
Persentase perangkat daerah yang melaksanakan anggaran responsif anak
Jumlah perangkat daerah yang melaksanakan anggaran responsif anak dibagi jumlah perangkat daerah yang memberikan pelayanan terhadap anak dikali 100
1. Perumusan kebijakan Pemenuhan Hak dan Peningkatan Kualitas Hidup Anak
Tersediaanya kebijakan pemenuhan hak anak dan peningkatan kualitas hidup anak
Jumlah dokumen kebijakan
2. Advokasi pembentukan Kecamatan dan Kelurahan Layak Anak
Tersedianya kecamatan dan kelurahan layak anak
Jumlah Kecamatan dan kelurahan layak anak yang terbentuk
3. Advokasi dan sosialisasi kebijakan Pemenuhan Hak dan Peningkatan Kualitas Hidup Anak
Meningkatnya pengetahuan masyarakat dalam pemenuhan hak dan peningkatan kualitas hidup anak
Jumlah peserta sosialisasi
4. Penguatan Kelembagaan anak Meningkatnya kapasitas forum anak, terbentuknya kelembagaan pemenuhan hak anak (TESA, PISA)
Jumlah kelembagaan pemenuhan hak anak yang terbentuk dan terfasilitasi
5. Rapat Koordinasi Gugus Tugas Kab/kota Layak Anak
Meningkatnya kualitas anggota gugus tugas dalam mewujudkan Kab/Kota Layak
jumlah anggotagugus tugas yang memiliki kegiatan dalam pemenuhan hak anak
6. Pelatihan Pemenuhan Hak dan Peningkatan Kualitas Hidup Anak bagi SDM perencana pada lembaga pemerintah
Meningkatnya kapasitas SDM perencana dalam pemenuhan hak dan peningkatan kualitas hidup anak
Jumlah SDM perencana yang mengikuti pelatihan
7. Meningkatnya kualitas perlindungan khusus terhadap anak
Jumlah kasus kekerasan terhadap anak
jumlah kekerasan terhadap anak dibagi jumlah anak
1. Program Peningkatan Perlindungan Khusus Anak
Menurunnya kasus kekerasan terhadap anak
Persentase anak yang memerlukan perlindungan khusus yang memperoleh layanan sesuai standar
Jumlah anak korban kekerasan yang dilayani sesuai standar dibagi Jumlah anak yang mengalami kekerasan dikali 100
Meningkatnya kualitas perlindungan terhadap kasus-kasus anak
Persentase kasus anak berhadapan dengan hukum (ABH) yang diselesaikan dengan pendekatan keadilan restoratif (restorative justice)
Jumlah anak berhadapan dengan hukum yang terlayani sesuai dengan standar dibagi Jumlah anak yang mengalami kekerasan dikali 100
Meningkatnya kualitas kelembangaan perlindungan anak
Persentase lembaga penyedia layanan perlindungan anak yang memiliki sarana pendukung sesuai dengan standart
Jumlah lembaga penyedia layanan perlindungan anak yang memiliki sarana pendukung sesuai dengan standart dibagi jumlah lembaga penyedia layanan perlindungan anak dikali 100
1. Perumusan kebijakan pencegahan kekerasan, eksploitasi, penelantaran dan perlakuan salah lainnya terhadap anak di tingkat daerah kabupaten/kota
Tersedianya regulasi/kebijakan daerah dalam perlindungan anak
Jumlah regulasi/kebijakan tingkat daerah dalam perlindungan anak
2. Advokasi dan sosialisasi kebijakan pencegahan kekerasan, eksploitasi, penelantaran dan perlakuan salah lainnya terhadap anak lingkup daerah kabupaten/kota
Meningkatnya kerjasama stakeholder dalam pencegahan kekerasan terhadap anak
Jumlah stakeholder yang bekerjasama dalam pencegahan kekerasan terhadap anak
Meningkatnya kerjasama dengan stakeholder dalam penanganan kasus anak berhadapan dengan hukum (ABH) yang diselesaikan dengan pendekatan keadilan restoratif (restorative justice)
Jumlah peserta advokasi dalam penanganan kasus anak berhadapan dengan hukum (ABH) yang diselesaikan dengan pendekatan keadilan restoratif (restorative justice)
Meningkatnya kerjasama dalam penanggulangan bencana yang memperhatikan kepentingan anak
Jumlah peserta koordinasi dalam penanggulangan bencana yang memperhatikan kepentingan anak
Meningkatnya kerjasama dalam pembebasan anak dari bentuk-bentuk pekerjaan terburuk anak
Jumlah peserta koordinasi dalam dalam pembebasan anak dari bentuk-bentuk pekerjaan terburuk anak
3. Pelatihan pencegahan kekerasan, eksploitasi, penelantaran dan perlakuan salah lainnya terhadap anak di lingkup daerah kabupaten/kota bagi SDM perencana
Meningkatnya keterampilan SDM dalam pencegahan kekerasan terhadap anak
Jumlah SDM meningkat keterampilannya dalam pencegahan kekerasan terhadap anak
Adanya mekanisme penanggulangan bencana yang memperhatikan kepentingan anak
SOP penanggulangan Bencana yang memperhatikan kepentingan anak
Adanya mekanisme pembebasan anak dari bentuk-bentuk pekerjaan terburuk anak
SOP pembebasan anak dari bentuk-bentuk pekerjaan terburuk anak
Adanya mekanisme penanganan kasus anak berhadapan dengan hukum (ABH) dengan pendekatan keadilan restoratif (restorative justice)
SOP penanganan kasus anak berhadapan dengan hukum (ABH) dengan pendekatan keadilan restoratif (restorative justice)
4. TOT pencegahan kekerasan, eksploitasi, penelantaran dan perlakuan salah lainnya terhadap anak di lingkup daerah kabupaten/kota bagi fasilitator/champion
Meningkatnya keterampilan fasilator dalam pencegahan kekerasan, eksploitasi, penelantaran dan perlakuan salah lainnya terhadap anak
Jumlah fasilator terlatih dalam pencegahan kekerasan, eksploitasi, penelantaran dan perlakuan salah lainnya terhadap anak
5. Koordinasi pencegahan kekerasan, eksploitasi, penelantaran dan perlakuan salah lainnya terhadap anak lingkup daerah kabupaten/kota
Meningkatnya kerjasama dalam pencegahan kekerasan, eksploitasi, penelantaran dan perlakuan salah lainnya terhadap anak
Jumlah peserta koordinasi pencegahan kekerasan, eksploitasi, penelantaran dan perlakuan salah lainnya terhadap anak
6. Pengembangan KIE pencegahan kekerasan, eksploitasi, penelantaran dan perlakuan salah lainnya terhadap anak
Tersedianya media KIE pencegahan kekerasan, eksploitasi, penelantaran dan perlakuan salah lainnya terhadap anak
Jumlah media KIE pencegahan kekerasan, eksploitasi, penelantaran dan perlakuan salah lainnya terhadap anak yang dibuat
7. Bimbingan teknis, workshop dan/atau pelatihan pelayanan pengaduan dan pelayanan rujukan lanjutan (layanan kesehatan, rehabilitasi sosial, bantuan hukum, reintegrasi sosial dan pemulangan) bagi SDM lembaga penyedia layanan bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus ingkup daerah kabupaten/kota
Meningkatnya keterampilan SDM pelayanan pengaduan dan pelayanan rujukan lanjutan (layanan kesehatan, rehabilitasi sosial, bantuan hukum, reintegrasi sosial dan pemulangan)
Jumlah SDM meningkat keterampilannya dalam pelayanan pengaduan dan pelayanan rujukan lanjutan (layanan kesehatan, rehabilitasi sosial, bantuan hukum, reintegrasi sosial dan pemulangan)
8. Penguatan jejaring pelayanan pengaduan dan pelayanan rujukan lanjutan (layanan kesehatan, rehabilitasi sosial, bantuan hukum, reintegrasi sosial dan pemulangan) bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus lingkup daerah kabupaten/kota
Meningkatnya kerjasama pelayanan pengaduan dan pelayanan rujukan lanjutan (layanan kesehatan, rehabilitasi sosial, bantuan hukum, reintegrasi sosial dan pemulangan)
Jumlah lembaga yang bekerjasama dalam pelayanan pengaduan dan pelayanan rujukan lanjutan (layanan kesehatan, rehabilitasi sosial, bantuan hukum, reintegrasi sosial dan pemulangan)
9. Koordinasi antar kabupaten/kota dan provinsi dalam pelayanan pengaduan dan pelayanan rujukan lanjutan (layanan kesehatan, rehabilitasi sosial, bantuan hukum, reintegrasi sosial dan pemulangan) bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus lingkup daerah kabupaten/kota
Meningkatnya kerjasama antar kabupaten/kota dan provinsi dalam pelayanan pengaduan dan pelayanan rujukan lanjutan (layanan kesehatan, rehabilitasi sosial, bantuan hukum, reintegrasi sosial dan pemulangan) bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus
Jumlah lembaga yang bekerasama dalam pelayanan pengaduan dan pelayanan rujukan lanjutan (layanan kesehatan, rehabilitasi sosial, bantuan hukum, reintegrasi sosial dan pemulangan) bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus
10. Penyediaan sarana dan prasarana penunjang pelayanan pengaduan dan pelayanan rujukan lanjutan (layanan kesehatan, rehabilitasi sosial, bantuan hukum, reintegrasi sosial dan pemulangan) bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus lingkup daerah kabupaten/kota
Tersedianya sarana dan prasarana penunjang pelayanan pengaduan dan pelayanan rujukan lanjutan (layanan kesehatan, rehabilitasi sosial, bantuan hukum, reintegrasi sosial dan pemulangan) bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus
umlah sarana dan prasarana penunjang pelayanan pengaduan dan pelayanan rujukan lanjutan (layanan kesehatan, rehabilitasi sosial, bantuan hukum, reintegrasi sosial dan pemulangan) bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus
11. Pelayanan pendampingan (layanan kesehatan, rehabilitasi sosial, bantuan hukum, reintegrasi sosial dan pemulangan) bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus ingkup daerah kabupaten/kota
Terlayaninya pendampingan (layanan kesehatan, rehabilitasi sosial, bantuan hukum, reintegrasi sosial dan pemulangan) bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus
Jumlah anak memerlukan perlindungan khusus yang didampingi (layanan kesehatan, rehabilitasi sosial, bantuan hukum, reintegrasi sosial dan pemulangan)
12. Pemetaan potensi dan fasilitasi penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus lingkup daerah kabupaten/kota
Tersedianya data potensi lembaga penyedia layanan bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus
Jumlah dokumen data potensi lembaga penyedia layanan bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus
13. Bimbingan teknis, workshop dan/atau pelatihan bagi SDM lembaga penyedia layanan bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus lingkup daerah kabupaten/kota
Meningkatnya SDM lembaga penyedia layanan bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus yang terampil
Jumlah SDM lembaga penyedia layanan bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus mengikuti Bimbingan teknis, workshop dan/atau pelatihan
14. Pengembangan jejaring lembaga penyedia layanan bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus lingkup daerah kabupaten/kota
Meningkatnya jejaring lembaga penyedia layanan bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus
Jumlah lembaga yang bekerjasama sebagai penyedia layanan bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus
15. Penyediaan sarana dan prasarana bagi lembaga penyedia layanan bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus lingkup daerah kabupaten/kota
Tersedianya sarana dan prasarana pada lembaga penyedia layanan bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus.
Jumlah sarana dan prasarana pada lembaga penyedia layanan bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus yang diadakan
16. Penerapan standar lembaga penyedia layanan bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus lingkup daerah kabupaten/kota
Meningkatnya penerapan standar lembaga penyedia layanan bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus
Jumlah lembaga penyedia layanan bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus yang dilakukan ujicoba penerapatan standar