• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Penjualan Tunai

Penjualan tunai dilaksanakan oleh perusahaan dengan kewajiban pembeli melakukan pembayaran harga barang terlebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan penjual kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang dicatat oleh perusahaan. (Mulyadi, 2017:379).

2. Sistem Akuntansi Penjualan Tunai

Menurut Mulyadi (2016:379), menyatakan bahwa “Penjualan tunai dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga barang terlebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh perusahaan”.

Sistem akuntansi penjualan tunai merupakan unsur kegiatan yang pokok dan merupakan kegiatan rutin perusahaan. Naik turunnya transaksi penjualan tunai sangat mempengaruhi penerimaan kas, yang berhubungan langsung dengan pendapatan perusahaan. Sistem akuntansi penjualan tunai meliputi jaringan prosedur, bagian–bagian yang terkait dalam penjualan tunai, dokumen yang digunakan, dan catatan akuntansi penjualan tunai serta catatan akuntansi penerimaan kas.

Menurut Mulyadi (2016:385) Fungsi yang terkait dalam sistem penjualan tunai adalah

a. Fungsi penjualan, bertanggung jawab untuk menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan faktur kepada pembeli untuk kepentingan harga barang ke fungsi kas.

b. Fungsi kas, bertanggung jawab atas penerimaan kas dari pembeli.

(2)

c. Fungsi gudang, bertanggung jawab untuk menyiapkan barang yang dipesan oleh pembeli,serta menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman.

d. Fungsi pengiriman, bertanggung jawab untuk membungkus barang dan menyerahkan barang yang telah dibayar kepada pembeli.

e. Fungsi akuntansi, bertanggung jawab atas pencatatan transaksi penjualan dan penerimaan kas dan pembuat laporan penjualan.

3. Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Krismiaji (2015:4), “Sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis.” Hasil laporan-laporan keuangan dapat digunakan secara internal oleh manajemen atau secara eksternal dengan pihak lain yang berkepentingan seperti investor, kreditur dan otoritas pajak.

4. Sistem Pengendalian Internal

Sistem pengendalian internal meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga aset organisasi, mengecek ketelitian, dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi, dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen (Mulyadi, 2016: 129). Unsur-unsur sistem pengendalian internal yaitu:

a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab

dan wewenang secara tegas. Struktur organisasi merupakan

rerangka pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan.

b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan. Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu, dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi.

(3)

c. Praktik yang sehat. Pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang telah diterapkan tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak diciptakan cara-cara untuk menjamin praktik yang sehat dalam pelaksanaannya.

d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung

jawabnya.Unsur mutu karyawan merupakan unsur sistem

pengendalian internal yang sangat penting. Jika perusahaan memiliki karyawan yang kompeten dan jujur, unsur pengendalian yang lain dapat dikurangi sampai batas yang minimum dan perusahaan tetap mampu menghasilkan pertanggungjawaban keuangan yang dapat diandalkan.

5. Aplikasi

Menurut Marimin dkk. (2011:43) Aplikasi merupakan program yang secara langsung dapat melakukan proses-proses yang digunakan dalam komputer oleh pengguna. Aplikasi merupakan kumpulan dari file-file tertentu yang berisi kode program yang menghubungkan antara pengguna dan perangkat keras Komputer.

6. Aplikasi Penjualan

Aplikasi penjualan adalah suatu perangkat lunak komputer yang dirancang untuk membantu mempermudah dan mempercepat proses pengelolaan transaksi penjualan barang. Aplikasi penjualan dapet digunakan untuk mengumpulkan, menganalisa dan menghasilkan informasi yang berhubungan dengan penjualan barang. Aplikasi penjualan yang dapat dianggap layak secara operasional harus dapat menyelesaikan msaalah yang berhubungan dengan penjualan dan menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna aplikasi penjualan tersebut.

7. Bagan Aliran Dokumen (Document Flowchart)

“Bagan alir data adalah suatu model yang menggambarkan aliran data dan proses untuk mengolah data dalam suatu sistem. Simbol pengolahan digunakan untuk menunjukkan tempat-tempat dalam sistem informasi yang mengolah atau mengubah data yang diterima menjadi data yang mengalir ke luar”. (Mulyadi, 2016: 45)

(4)

Adapun Simbol-simbol yang di gunakan dalam bagan aliran dokumen adalah sebgai berikut :

Tabel 2. 1 Simbol Bagan Alir Dokumen

Dokumen

Simbol ini digunakan untuk menggambarkan semua jenis dokumen, yang merupakan formulir yang digunakan untuk merekam terjadinyasuatu transaksi.

Dokumen dan Tembusannya

Simbol ini digunakan untuk menggambarkan dokumen asli dan tembusannya. Nomor dokumen dicantumkan di sudut kanan atas.

Berbagai Dokumen

Simbol ini digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis dokumen yang digunakan bersama dalam satu paket.

Catatan

Simbol ini digunakan untuk menggambarkan catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat data yang

direkamsebelumnya di dalam dokumen atau formulir.

Penghubung pada halaman yang sama

Untuk memungkinkan aliran dokumen berhenti di suatu halaman tertentu.

Akhir arus dokumen

Mengarahkan pembaca ke simbol penghubung halaman yang sama yang bernomor seperti yang tercantum dalam simbol

tersebut.

(5)

Lanjutan:

Awal arus dokumen

Awal arus dokumen yang berasal dari simbol penghubung halaman yang sama, yang bernomor seperti yang tercantum di

dalam simbol tersebut.

Penghubung pada halaman yang berbeda (off-page

connector)

Untukmenunjukkan kemana dan bagaimana bagan alir terkait atau dengan yang lainnya. Nomor yang tercantum di dalam simbol penghubung menunjukkan bagaimana bagan alir yang tercantum pada simbol dihalaman yang lain.

On-line storage

Menggambarkan arsip komputer yang berbentuk

on-line (di dalam memori

komputer).

On-line komputer proses

Menggambarkan pengolahan data dengan komputer secara

on-line.

Keputusan

Menggambarkan keputusan

yang harus

dibuat dalam proses

pengolahan data

keputusan yangdibuat ditulis dalam komputer.

Garis alir

Menggambarkan arah proses pengolahan data. Anak panah tidak digambarkan jika arus dokumen mengarah kebawah dan kekanan. 1

(6)

Lanjutan:

Persimpangan garis alir

Jika dua garis alir bersimpangan, untuk

menunjukan arah

masing-masing garis, salah satu garis dibuat sedikit melengkung tepat pada persimpanganke dua garis tersebut. Sumber : Mulyadi, (2016:45-49)

8. Sistem Manajemen Basis Data

Sistem manajemen basis data DBMS (Database Management System) merupakan kumpulan program aplikasi yang digunakan untuk membuat dan mengelola basis data. DBMS berisi suatu koleksi data dan satu set program untuk mengakses data. DBMS merupakan perangkat lunak (software) yang menentukan bagaimana data tersebut diorganisasi, disimpan, diubah, dan diambil kembali. Perangkat lunak ini juga menerapkan mekanisme pengamanan data, pemakaian data bersama, dan konsistensi data. Yakub (2012:55)

9. Normalisasi

Normalisasi merupakan cara pendekatan dalam membangun desain logika basis data relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan struktur tabel yang normal. Normalisasi dilakukan sebagai uji coba pada suatu relasi secara berkelanjutan untuk menentukan apakah relasi itu sudah baik, yaitu dapat dilakukan proses insert, update, delete, dan modifikasi pada satu atau beberapa atribut tanpa mempengaruhi integritas data dalam relasi tersebut.

a. Tidak Normal (Unnormalized)

Bentuk tidak normal merupakan kumpulan data yang direkam dan tidak ada keharusan dengan mengikuti suatu

(7)

format tertentu. Pada bentuk tidak normal terdapat repeating group sehingga pada kondisi seperti ini akan menjadi

permasalahan dalam melakukan manipulasi data (insert, update, dan delete anomalies). Update anomalies terjadi apabila nilai yang diubah menyebabkan inkonsistensi database, dalam artian data yang diubah tidak sesuai dengan yang

diperintahkan atau yang diinginkan. Insert anomalies, terjadi apabila ada pada saat tidak memungkinkan memasukkan beberapa jenis data secara langsung di database. Delete anomalies terjadi apabila penghapusan data yang tidak sesuai dengan yang diharapkan, artinya data yang harusnya tidak terhapus mungkin ikut terhapus.

b. Bentuk Normal Pertama(1NF/ First Normal Form)

Bentuk normal pertama adalah suatu bentuk relasi dimana atribut bernilai banyak (multivalues attribute) telah dihilangkan sehingga kita akan menjumpai nilai tunggal (mungkin saja nilai null) pada perpotongan setiap baris dan kolom pada tabel.

c. Bentuk Normal Kedua (2NF/ Second Normal Form)

Suatu relasi berada dalam bentuk normal kedua (2NF) jika relasi tersebut berada dalam bentuk normal pertama (semua nilai atribut bernilai atomiik) dan setiap atribut bukan kunci bergantung penuh pada kunci primer.Maka tidak ada atribut bukan kunci yang bergantung pada sebagian (tetapi tidak seluruhnya) kunci primer.

d. Bentuk Normal Ketiga (3NF/ Third Normal Form)

Relasi berada dalam bentuk normal ketiga (3NF) jika berada dalam bentuk normal kedua dan tidak dijumpai kebergantungan transitif. Kebergantungan transitif dalam suatu relasi adalah kebergantungan fungsional antara dua (atau lebih) atribut bukan kunci.(Adi Nugroho, 2011:199-201)

(8)

10. Relasi

Menurut Nugroho (2011:69) Relasi (relationship) adalah perekat yang menyatukan komponen-komponen yang berbeda dalam diagram E-R. Secara intuitif dapat dikatakan bahwa relasi adalah asosiasi dari satu atau lebih entitas yang bermakna bagi organisasi/ perusahaan.Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Kardinalitas relasi yang terjadi antara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dapat berupa:

a. Satu ke satu (one to one), yang berarti setiap anggota entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu anggota entitas B, begitu pula sebaliknya. Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas A. b. Satu ke banyak (one to many), yang berarti setiap anggota entitas A

dapat berhubungan dengan lebih dari satu anggota entitas B tetapi tidak sebaliknya. Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap himpunan entitas pada himpunan entitas B berhubungan banyak entitas pada himpunan entitas A. c. Banyak ke satu (many to one), yang berarti setiap entitas pada

himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap

himpunan entitas pada himpunan entitas B berhubungan banyak entitas pada himpunan entitas A.

d. Banyak ke banyak (many to many), yang berarti setiap entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas himpunan entitas B dan demikian pula sebaliknya. Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat

berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, dan demikian juga sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan B berhubungan banyak entitas pada himpunan entitas A.

(9)

11. PHP

“PHP adalah kependekan dari HyperText Preprocessor merupakan bahasa utama script server-side yang disisipkan pada HTML yang dijalankan di server, dan juga bisa digunakan untuk membuat aplikasi dekstop.Server side artinya pemrosesan dilakukan di komputer server”. (Betha Sidik, 2012: 5).

PHP sering dikatakan sebagai bahasa untuk membuat atau mengembangkan aplikasi web yang dinamis. Pengertian dinamis di sini adalah memungkinkan untuk menampilkan data yang tersimpan dalam database. Dengan demikian, halaman web akan menyesuaikan dengan isi database.

12. MySQL

“MySQL adalah nama database server. Database server adalah server yang berfungsi untuk menangani database. Database adalah suatu pengorganisasian data dengan tujuan memudahkan penyimpanan dan pengaksesan data. Dengan menggunakan MySQL, kita bisa menyimpan dan kemudian data bisa diakses dengan cara yang mudah dan cepat”. (Kadir,2013:15)

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Adapun perbandingan dari persamaan dan perbedaan dengan hasil penelitian terdahulu, dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 2. 2 Hasil Penelitian Terdahulu

Aspek Siti Wafiati (2019) Muhammad Rizki

Abidin (2020)

Anisa Syahfitri (2021)

Judul

Program Aplikasi Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai Menggunakan Microsoft Visual Program Aplikasi Penjualan Tunai Menggunakan PHP Pada PT. Ocean Petro Energy Banjarmasin

Program Aplikasi Penjualan Tunai Menggunakan Aplikasi PHP pada Toko Mentaya Banjarmasin

(10)

Lanjutan: Basic 2015 pada UD HRR Banjarmasin Tempat Penelitian UD HRR Banjarmasin PT. Ocean Petro Energy Banjarmasin Toko Mentaya Banjarmasin Permasalahan 1.Bagaimana sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai yang tepat untuk UD HRR Banjarmasin? 2.Bagaimana membangun program aplikasi penerimaan kas dari penjualan tunai menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 pada UD HRR Banjarmasin? 1.Bagaimana cara menghitung dan membuat laporan transaksi penjualan tunai pada PT. Ocean Petro Energy

Banjarmasin? 2.Bagaimana membangun program aplikasi penjualan tunai berbasis web

menggunakan PHP pada PT. Ocean Petro Energy Banjarmasin?

1.Bagaimana sistem penjualan tunai yang tepat pada Toko Mentaya Banjarmasin?

2.Bagaimana membangun program aplikasi penjualan tunai menggunakan aplikasi PHP pada Toko Mentaya Banjarmasin? Tujuan Penelitian 1.Untuk mengetahui bagaimana membangun sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai yang tepat untuk UD HRR Banjarmasin. 2.Untuk menghasilkan Program Aplikasi penerimaan kas dari penjualan tunai menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 dan database SQL Server 1.Untuk mengetahui cara menghitung dan membuat laporan transaksi penjualan tunai

pada PT. Ocean Petro Energy Banjarmasin. 2.Untuk membangun program aplikasi penjualan tunai berbasis web pada PT. Ocean Petro Energy Banjarmasin.

1. Untuk mengetahui bagaimana sistem penjualan tunai yang tepat pada Toko Mentaya Banjarmasin. 2.Untuk mengetahui bagaimana membangun program aplikasi penjualan tunai menggunakan aplikasi PHP pada Toko Mentaya Banjarmasin.

(11)

Lanjutan: 2017 pada UD HRR Banjarmasin. Metode Penelitian 1. Jenis penelitian : studi kasus 2. Jenis data: kuantitatif dan kualitatif 3. Sumber data: Primer dan Sekunder 1. Jenis penelitian : studi kasus 2. Jenis data: kuantitatif dan kualitatif

3. Sumber data: Primer dan Sekunder

1. Jenis penelitian : studi kasus

2. Jenis data: kuantitatif dan kualitatif

3. Sumber data: Primer dan Sekunder

Hasil Penelitian

Program Aplikasi Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai

Program Aplikasi Penjualan Tunai Menggunakan PHP Pada PT. Ocean Petro Energy Banjarmasin

Program Aplikasi Penjualan Tunai Menggunakan Aplikasi PHP Paada Toko Mentaya Banjarmasin

Sumber: Siti Wafiati (2019), Muhammad Rizki Abidin (2020), dan Penulis Berikut penjelasan mengenai perbedaan dan persamaan dengan penelitian terdahulu :

1. Siti Wafiati memilih topik yang diteliti adalah penerimaan kas dari penjualan tunai, sedangkan Muhammad Rizki Abidin dan Penulis memilih topik yang diteliti adalah Penjualan Tunai

2. Pada penelitian terdahulu oleh Siti Wafiati memilih UD HRR Banjarmasin sebagai objek penelitian dan Muhammad Rizki Abidin memilih PT. Ocean Petro Energy Banjarmasin sebagai objek penelitian, sedangkan penulis menjadikan Toko Mentaya Banjarmasin.

3. Siti Wafiati memilih perusahaan yang bergerak dibidang dagang dan Muhammad Rizki Abidin memilih perusahaan yang bergerak dibidang dagang jual beli

(12)

BBM, sedangkan penulis memilih perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan barang sebagai objek penelitian.

4. Siti Wafiati memilih penelitian pada bahasa pemograman Visual Basic 2015, sedangkan Muhammad Rizki Abidin dan Penulis memilih penelitian dalam bahasa pemograman yang sama yaitu menggunakan PHP.

Gambar

Tabel 2. 1 Simbol Bagan Alir Dokumen
Tabel 2. 2 Hasil Penelitian Terdahulu

Referensi

Dokumen terkait

 Melakukan tindakan rujukan jika bayi belum atau tidak akan segera lahir setelah pasien meneran selama 120 menit (2 jam) pada primigravida dan 60 menit (1 jam) pada

Berdasarkan pada hasil pengamatan dan kuesioner siswa tersebut di atas disimpulkan bahwa dalam tindakan siklus menunjukkan adanya ketertarikan siswa dalam permainan dakon

Maintenance Planner akan membuat skala prioritas mana temuan urgent yang harus segera diselesaikan dan mana yang tidak kemudian membuat jadwal pengerjaannya

Mes- kipun di sisi yang lain, reaktualisasi filsafat Islam, khususnya dalam rangka reintegrasi keilmuan di perguruan tinggi Islam menjadi sangat krusial mengingat umat

Dengan dibuatnya sign system yang terkonsep dimana konsep ide perancangan sign sytem diambil mengikuti dengan tema taman dan arena bermain di mikie holiday yaitu zaman

Sistem /nformasi 0eografis $0/S% modern yang banyak digunakan kini jauh lebih maju dari pada sistem pemetaan dengan komputer dimasa lalu. Sistem ini mengelola model

Iuran yang harus dibayarkan per KK rata-rata sebesar 28.000/bulan yang digunakan untuk biaya investasi, operasional dan pemeliharaan. 4) Aspek Hukum dan Peraturan

Proses pengendapan bentonit secara kimiawi dapat terjadi sebagai endapan sedimen dalam suasana basa (alkali), dan terbentuk pada cekungan sedimen yang bersifat basa, dimana