• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evolusi, Sistematika, Taksonomi dan Klasifikasi Avertebrata

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Evolusi, Sistematika, Taksonomi dan Klasifikasi Avertebrata"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

I m a Y u d h a P e r w i r a , S P i , M P , M S c ( A q u a t i c )

Evolusi , Sistematika, Taksonomi

dan Klasifikasi Avertebrata

(2)

Para saintis menempatkan hewan pada dua katergori utama, yaitu: invertebrata (in = tanpa, vertebrae = tulang belakang) dan vertebrata (bertulang belakang).

Invertebrata adalah hewan tingkat rendah dan tidak memiliki tulang belakang.

Evolusi avertebrata dimulai dari nenek moyang berupa protista yang hidup di laut. etika itu evolusi biologis berlangsung semakin cepat dibandingkan dengan evolusi biologis pertama kali. Protista bercabang tiga, dimulai dari filum Porifera, filum Cnidaria, dan filum Platyhelminthes.

(3)

Avertebrata ≠ Vertebrae

(4)

Plathyhelminthes bercabang tiga, cabang pertama bercabang tiga lagi menjadi filum Mollusca, filum Annelida, dan filum Arthropoda.

Cabang kedua menjadi filum Nematoda.

Sedangkan cabang ketiga menjadi dua filum yaitu Echinodermata dan filum Chordata.

Dari evolusi invertebrata dapat diketahui bahwa

evolusi vertebrata berasal dari nenek moyang berupa Echinodermata.

(5)

Echinodermata akan berkembang menjadi

Echinodermata modern yang ada sekarang ini, misalnya bintang laut, bulu babi, Hemichordata, Chordata primitif (seperti Tunicata dan

Lanceleolatus).

Vertebrata modern meliputi tujuh kelas yaitu

Agnatha, Chondrichthyes, Osteichthyes, Amphibia, Reptilia, Aves, dan Mammalia.

(6)

Perkembangan Sistematika Avertebrata

Dalam sistematika awal, binatang mencakup banyak organisme bersel tunggal yang dikelompokkan sebagai Protozoa karena sifat heterotrof dan bergerak aktif (motil).

Pengelompokan ini terus dianut hingga pertengahan abad ke-20 dan hingga sekarang masih dipakai untuk kepentingan praktis.

Ketika orang mulai menganggap bahwa organisme bersel satu tidak memiliki organisasi jaringan, dibentuklah kelompok Protista yang menghimpun semua organisme sederhana yang berperilaku mirip binatang (bergerak, heterotrof).

(7)

Perkembangan biologi sejak separuh akhir abad ke- 20 telah menunjukkan bahwa banyak organisme

bersel satu tidak dapat lagi dipertahankan sebagai binatang.

Ke dalam "binatang" dimasukkan semua organisme bersel banyak yang sel spermanya memiliki

kesamaan struktur dengan koanosit, suatu sel generatif primitif.

(8)

Menurut para ahli, terbentuknya hewan-hewan di muka bumi ini dimulai dari zigot bersel satu yang mengalami pembelahan sel dan sel tersebut akan bertambah banyak yang terbentuk menyerupai bola.

Bentuk seperti bola tersebut akan mengalami perkembangan, yaitu akan melekuk ke dalam sehingga akan terbentuk dua lapisan, yaitu ektoderm (lapisan luar) dan endoderm (lapisan dalam).

Ektoderm dalam masa perkembangannya membentuk bagian-bagian tubuh tertentu, yaitu epidermis, kulit, dan sistem saraf, sedangkan lapisan Endoderm akan berkembang menjadi sistem pencernaan dan kelenjarnya.

(9)

Ada beberapa hewan yang berkembang pada tingkat kedua lapisan ini yang dinamakan Diplobastik. Ada pun yang termasuk golongan hewan ini adalah Porifera dan Coelenterata.

Di antara kedua lapisan, yaitu ektoderm dan endoderm akan berkembang dan terbentuk Lapisan mesoderm.

Lapisan mesoderm akan berkembang membentuk bagian tubuh yang menjadi otot, sistem reproduksi, sistem sirkulasi, dan sistem ekskresi.

Golongan hewan yang berkembang pada ketiga tingkat lapisan ini dinamakan Triplobastik. Golongan hewan ini adalah Platyhelminthes dan Nemathelminthes.

(10)
(11)

Dari hasil penelitian diketahui pada Platyhelminthes

belum mempunyai rongga tubuh, yaitu terlihat tubuhnya padat, tanpa rongga antara usus dan tubuh terluar

sehingga digolongkan sebagai triplobastik aselomata (selom = rongga tubuh).

Adapun pada Nemathelminthes mempunyai rongga

tubuh semu, yaitu mesoderm belum membentuk rongga yang sesungguhnya karena tampak pada mesoderm

belum terbagi menjadi lapisan dalam dan lapisan luar, yang dinamakan dengan triplobastik pseudoselomata dan yang mempunyai rongga tubuh dinamakan

triplobastik selomata karena mesodermnya sudah

dipisahkan oleh rongga tubuh yang terbentuk menjadi dua lapisan, yaitu dalam dan luar.

(12)
(13)

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa terbentuknya hewan dimulai dari Protozoa

kemudian Porifera, Coelenterata, sampai pada tingkat Mamalia.

Jadi, hewan tersebut mengalami perkembangan dari satu sel menjadi banyak sel hingga terbentuk

triplobastik aselomata, pseudoselomata, sampai selomata.

Hewan yang digolongkan dalam kelompok

Avertebrata memiliki persamaan ciri, yaitu tidak mempunyai ruas-ruas tulang belakang (vertebrae).

(14)

Jika kita amati, golongan hewan ini memiliki pola

organisasi tubuh yang agak sederhana, dibandingkan dengan kelompok hewan Vertebrata.

Dengan dasar inilah hewan-hewan ini dianggap

primitif atau merupakan bentuk-bentuk paling awal dari kehidupan yang telah mengalami sedikit

perubahan.

(15)

Klasifikasi Kingdom Animalia

Filum Protozoa

Filum Porifera

Filum Coelenterata

Filum Echinodermata

Filum Platyhelminthes

Filum Annelida

Filum Moluska

Filum Arthropoda

Filum Chordata

Avertebrata Grup

Vertebrata Grup

(16)

Struktur Tubuh Avertebrata

Dalam klasifikasi kingdom animalia, paling tidak ada

dua ciri yang membedakan struktur tubuh suatu hewan.

Dua ciri tersebut antara lain berdasarkan simetri tubuh dan lapisan tubuh.

Berdasarkan simetri tubuhnya, hewan dapat dibedakan menjadi hewan yang memiliki simetri tubuh bilateral dan hewan yang memiliki simetri tubuh radial.

Dalam perkembangannya menjadi individu dewasa, hewan akan membentuk lapisan tubuh. Berdasarkan jumlah lapisan tubuhnya, hawan dikelompokkan

menjadi diploblastik dan tripoblastik.

(17)

Simetri Bilateral, adalah hewan yang bagian tubuhnya tersusun bersebelahan dengan bagian

lainnya. Jika diambil garis memotong dari depan ke belakang, maka akan terlihat bagian tubuh tubuh yang sama antara kiri dan kanan. Hewan yang

bersimetri bilateral selain memiliki sisi puncak (oral) dan sisi dasar (aboral), juga memiliki sisi atas

(dorsal) dan sisi bawah (ventral), sisi kepala (anterior) dan sisi ekor (posterior), serta sisi samping (lateral).

(18)

Simetri Radial, adalah hewan yang memiliki lapisan tubuh melingkar (bulat). Hewan dengan simetri radial hanya memiliki dua bagian, yaitu bagian puncak (oral) dan bagian dasar (aboral).

Hewan yang bersimetri radial disebut sebagai

radiata, hewan yang termasuk dalam kelompok ini antara lain porifera, cnidaria, dan echinodermata.

(19)
(20)

Hewan Diploblastik, adalah hewan yang memiliki dua lapis sel tubuh. Lapisan terluar disebut dengan

ektoderma, sedangkan lapisan dalam disebut dengan endoderma. Contoh dari hewan diploblastik adalah cnidaria.

Hewan Triploblastik, adalah hewan yang memiliki tiga lapis sel tubuh. Lapisan terluar disebut eksoderma, lapisan tengah disebut mesoderma, dan lapisan dalam disebut endoderma. Ektoderma akan berkembang

menjadi epidermis dan sistem saraf, mesoderma akan berkembang menjadi kelenjar pencernaan dan usus, sedangkan endoderma akan berkembang menjadi jaringan otot.

(21)

Hewan triploblastik masih dapat diklasifikasikan lagi berdasarkan rongga tubuh (selom) yang dimilikinya.

Rongga tubuh pada hewan sendiri dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu aselomata, pseudoselomata, dan selomata.

Aselomata, adalah hewan bertubuh padat yang tidak memiliki rongga antara usus dengan tubuh terluar.

Hewan yang termasuk aselomata adalah cacing pipih (Platyhelmintes).

Pseudoselomata, adalah hewan yang memiliki rongga dalam saluran tubuh (pseudoselom). Rongga tersebut berisi cairan yang memisahkan alat pencernaan dan dinding tubuh terluar. Rongga tersebut tidak dibatasi jaringan yang berasal dari mesoderma. Hewan yang termasuk pseudoselomata adalah Rotifera dan Nematoda.

(22)

Selomata, adalah hewan berongga tubuh yang berisi cairan dan mempunyai batas yang berasal dari jaringan mesoderma. Lapisan dalam dan luar dari jaringan hewan ini mengelilingi rongga dan menghubungkan dorsal dengan ventral membentuk mesenteron. Mesenteron berfungsi sebagai penggantung organ dalam. Selomata sendiri dibedakan menjadi dua jenis, yaitu protoselomata dan deutroselomata. Contoh hewan yang termasuk protoselomata antara lain Mollusca, Annelida, dan Arthropoda. Sedangkan hewan yang termasuk dalam deutroselomata antara lain Echinodermata dan Chordata.

(23)

Dasar Klasifikasi Avertebrata

Avertebrata dapat dibagi menjadi Avertebrata rendah dan Avertebrata tinggi berdasarkan beberapa perbedaan karakter dari kedua kelompok tersebut.

Ciri-ciri atau karakter pembeda tersebut antara lain dilihat dari ukuran tubuh (kecil/besar), Organ tubuh (sederhana/kompleks), simetri tubuh (radial, biradial, tidak bersimetri/asimetri dan bilateral), Struktur embryo pada fase gastrula, ada tidaknya coelom, Sistem otot, Peredaran darah, letak mulut dan anus.

(24)

Atas dasar perbedaan ciri-ciri tersebut maka, Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes dan

Nematoda dianggap sebagai Invertebrata rendah, sedangkan Annelida, Arthropoda, Mollusca dan

Echinodermata dianggap sebagai invertebrata tinggi.

(25)

Invertebrata atau Avertebrata juga menempatkan

anggotanya pada semua kekomplekan tingkatan organisasi Tubuh, yaitu:

Organisasi tubuh tingkat protoplasma. Semua aktifitas terjadi di dalam sel itu sendiri. Pada Phyllum Protozoa.

Organisasi tubuh tingkat Celluler. Sel-sel sudah

mengalami diferensiasi pada fungsinya. Pada Porifera.

Organisasi tubuh tingkat jaringan. Sel tidak hanya

mengalami diferensiasi terhadap fungsinya yang berbeda tetapi beberapa sel yang serupa sudah bersama-sama

membentuk jaringan untuk melakukan satu fungsi yang sama. Pada Coelenterata.

(26)

Organisasi tubuh tingkat organ. Jaringan-jaringan tubuh sudah membentuk suatu organ. Pada

Platyhelminthes dan Nemathelminthes.

Organisasi tubuh tingkat sistem organ. Beberapa organ bersama-sama membentuk suatu sistem untuk melakukan fungsi yang sama. Pada

Invertebrata tingkat tinggi (Annelida, Arthropoda, Mollusca dan Echinodermata).

(27)

Referensi

Dokumen terkait

Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi 0 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN - NET PAJAK PENGHASILAN

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan persepsi akademisi yaitu strata-1 dan dosen dengan strata-2 dan profesi akuntansi tentang Akuntansi forensik tidak sama

Penyeludupan hukum yang dilakukan oleh perusahaan pembiayaan adalah dengan menggunakan surat kuasa menjual objek jaminan tersebut untuk menghindari pendaftaran jaminan

Gambar 4.47 Tampilan Mencari data Member yang Sudah Memiliki Kelas 153 Gambar 4.48 Tampilan Mencari Data Member yang Tidak Naik Kelas

selaku Penasehat Akademik yang di sela-sela kesibukannya selalu meluangkan waktu untuk memberikan nasehat dan motivasi selama menempuh studi di Fakultas Farmasi Universitas

Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama, bidang Pendidikan

Cerai gugat dengan alasan taklik talak harus dibuat sejak awal diajukan gugatan, agar selaras dengan formal laporan perkara (Buku II, Edisi Revisi 2010, Pedoman

Hasil penelitian ini menambah kekuatan dari teori- teori yang ada, karena berdasarkan hasil analisis regresi pada penelitian ini menunjukkan bahwa variabel