• Tidak ada hasil yang ditemukan

yang tertulis dalam firman Allah SWT pada QS. Yusuf [12]: 111.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "yang tertulis dalam firman Allah SWT pada QS. Yusuf [12]: 111."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Qashash Al-Qur’an adalah ilmu yang membahas kisah-kisah yaitu jejak jejak umat dan nabi terdahulu serta peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di dalam Al- Qur’an.1 Di dalam Al-Qur’an banyak mengandung pelajaran tentang kejadian pada masa lalu seperti kisah para nabi yang mengandung dakwah serta mukjizat mukjizat untuk memperkuat atau memperkokoh dakwahnya. Kisah yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lalu Al-Qur’an tentang ihwa>l umat yang telah lalu, nubuwat (kenabian) yang terdahulu dan peristiwa perstiwa yang telah terjadi banyak mengandung keterangan keterangan kejadian pada masa lalu, sejarah bangsa-bangsa, keadaan negeri–negeri dan peningalan jejak setiap umat. Al-Qur’an menceritakan dengan sangat menarik dan sempurna. Secara umum Qashash mencakup beberapa macam ditinjau dari segi waktu, materi, pelaku, kronologi atau peristiwa dan hikmahnya.

Pada kenyataanya ada ulama yang bernama Thaha Husein yang terkenal dengan pendapat-pendapatnya yang controversial dan sekularistik, beliau lebih tertarik membahas pelaku-pelaku kisah di dalam Al-Qur’an. Pelaku-pelaku kisah di dalam Al-Qur’an itu pernah ada atau hanya hayalan semata. Dengan mengambil contoh kisah Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as ia berkesimpulan demikian: Taurat telah mengisahkan kepada kita tentang Ibrahim dan ismail, demikian juga Al-Qur an. Akan tetapi munculah kedua nama tokoh itu dalam taurat dan Al-Qur an tidak menjamin keberadaan keduanya secara historis. kita terdorong untuk melihat keduanya di dalam sejarah sebagai suatu jalan untuk menetapkan hubungan antara orang-orang Yahudi dan orang-orang Arab di satu pihak, serta agama Islam dan Yahudi, Al-Qur an dan Taurat berada di pihak lain .

Tidak hanya itu Thaha Husein pernah mengatakan bahwa hijrahnya Nabi Ibrahim AS ke Mekah yang kemudian mengembangkan bangsa Arab musta rabah hanyalah fiksi belaka. Maka wajar jika para ulama konservatif mengangap

1Muchotob Hamzah, Studi Alquran Komprehensif, (Yogyakarta: Gama Media 2003), hlm 201

(2)

2 gagasan-gagasanya itu sebagai usaha melemparkan keraguan Al-Qur’an. Bahkan Rasyid ridha telah menuduhya keluar dari Islam.2

Sayyid Qutbh adalah seorang tokoh pembaharu muslim yang dikenal dengan berbagai pemikiranya di bidang politik, beliau ulama Mesir yang terkenal pergerakanya. Ia merupakan seorang tokoh ikhwanul muslimin merupakan organisasi politik Islam di Mesir. Dalam tafsirnya beliau menekan tentang pentingnya Al-Qur’an untuk di jadikan acuan masalah akhlak dan norma.3

Perlu kita ingat, bahwasanya Al-Qur’an memberitakan kisah-kisah perjalanan hidup para nabi pada masa lalu, namun tidak bisa di katakan sebagai kitab sejarah, melainkan Al-Qur’an adalah kitab petunjuk, kitab pelajaran maupun nasihat- nasihat.4 Al-Qur’an menjelaskan arti pentingnya kisah bagi kehidupan manusia yang tertulis dalam firman Allah SWT pada QS. Yusuf [12]: 111.

دَ َ َ اَ

ِ ِ َ َ ِ ة َر بِ

ِ ُ ِِ

ِبَب َ اَ

َ اَ

اً ِدَ

َرَت ُ

ِ َ َ َ ِد َت َ َب ِذَّ

ِ َدَ

َ ِ َت َ ِِ ُ

ء َ

ًدُ َ ًةَ َر َ َ ِِ

َ ُ ِ ؤُ

Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang- orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.

Dengan melihat ayat diatas, penulis mendapat sedikit gambaran mengenai kisah yang abadi dalam Al-Qur’an bukan hanya cerita belaka akan tetapi di dalamya mempunyai pesan atau rahasia tersendiri yang diberikan oleh Allah SWT. Kisah hidup Nabi Muhammad SAW. banyak diabadikan dalam Al-Qur’an salah satunya adalah tentang perang. Sejarah hidup nabi banyak terjadi medan tempur dan diabadikan dalam Al-Qur’an salah satunya adalah Perang Khandak atau yang kita kenal dalam Al-Qur’an adalah Perang Ahza>b.

2Devi Mustika, Makalah Qashash al Qur an

3Enang Supriatna, Stategi Politik Nabi Muhammad SAW menurut Sayyid Qutbh dalam kitab Tafsir fizilalill Qur’an (Bandung: Skripsi UIN Sunan Gunung Djati) 2014, hlm 4

4Amiin al-khuli dan nasr hamid, Abu Zayd Metode Tafsir Sastra terj. Khoiron nahdiyyin (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hlm 40

(3)

3 Ada alasan akademik mengapa penulis ingin meneliti tentang “Kisah Perang Ahza>b dalam Al-Qur’an’’. Pertama, kisah yang ada di dalam Al-Qur’an yang semacam itu agar dapat menarik pesan moral dan peristiwa peristiwa empiris yang terjadi dalam sajarah bahwa gambaran dari Perang Ahza>b di dalam Al-Qur’an sesunguhnya bersifat universal dan abadi, bukan hanya data historis akan tetapi pesan moralnya.5 Dengan hal ini penulis ingin menggali lebih dalam mengenai pesan moral diabadikannya kisah Perang Ahza>b dalam Al-Qur’an.

Kedua, bahwasanya peristiwa yang disebutkan dalam Perang Ahza>b benar benar terjadi maka yang perlu digaris bawahi bagaimana Al-Qur an mengambarkan para pelakunya? Apakah kisah itu memberikan maksud untuk memberi nasihat? Ataukah mengemukakan kebenaran tentang peristiwa sejarah?

Ketiga, kemenangan kaum muslim dalam Perang Ahza>b dengan pasukan kecil melawan pasukan besar. Kronologinya kaum yang menyerang Rasulullah SAW dengan membawa 10.000 pasukan sedangkan pasukan Rasullulah SAW hanya berjumlan 3000 pasukan. Dalam Perang Ahza>b kaum muslimin memperoleh kemenangan. Hal ini berkat adanya bantuan dari Allah SWT.

sebagaiman dalam Al-Qur an disebutkan dalam QS. al-Ahza>b [33]: 9.6

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah disampaikan di atas penulis menemukan permasalah yang dikaji dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Bagaiman uraian Qasash Al-Qur an kisah Perang Ahza>b dalam Tafsi>r Fi>dzila>li Alqura>n?

2. Pelajaran apa yang dapat di ambil dari kisah Perang Ahza>b dalam Tafsi>r Fi>dzila>li Alqura>n?

5Kuntowijoyo, Paradigm Islam Interpretasi Untuk Aksi (Jakarta; mizan, 1993) hlm 329.

6Al Ahzab Ayat 9 mempunyai arti: “Hai orang orang yang beriman ingatlah akan nikmat allah (yang telah dikaruniakan) kepadamu ketika datang tentara tentara, lalu kami kirimkan kepadamu angina topan dan tentara yang tidak dapat kamu melihatnya. Dan adalah allah maha melihat apa yang kamu kerjakan . Lihat (Qs al ahzab ayat 9) Alquran dan terjemahanya (Cv Darus Sunnah) hlm.420.

(4)

4 C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitianya adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui bagimana uraian Qasash Al-Qur an kisah Perang Ahza>b dalam Tafsi>r Fi>dzila>li Alqura>n.

2. Untuk mengetahui nilai yang terkandung ayat Perang Ahza>b dalam Tafsi>r al- Mi>za>n dan Tafsi>r Fi>dzila>li Alqura>n

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademik

Dengan adanya manfaat penelitian ini, diharapkan dapat menambah khazanah keilmuan dalam bidang ulu>m Alqura>n, khususnya yang berhubungan dengan Ilmu Al-Qur an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.

2. Manfaat Non Akademik

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan di masyarakat luas yang ingin mengetahui kisah peristiwa sejarah pada masa Nabi khususnya perang Ahza>b yang akan diteliti penulis.

E. Kerangka Berfikir

Berdasarkan fokus penelitian di atas, dan pertanyaan penelitian yang sudah penulis kemukakan di awal, maka kerangka berfikir dalam penelitian akan melalui beberapa tahapan.

Tahap pertama menjelaskan teori, Qashash Al-Qur an itu informasi dari Al- Qur an yang bersumber dari Allah SWT. Untuk manusia yang mau menjadikan Al-Qur an sebagai petunjuk hidup, informasi itu tentang kisah umat terdahulu, tentang kenabian, orang orang yang tidak dipastikan apakah mereka dari golongan nabi atau orang-orang pilihan, juga menceritakan kisah-kisah yang lama terjadi termasuk peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa Nabi Muhammad SAW7. Muhammad al-Majzub dalam nadzariyat yahliliyat fi> al- Qishash Alqura>n menurutnya kisah Al-Qur an ialah segala jenis dan gayanya

7Al-Qattan Manna Khalil, Studi Ilmu-Ilmu Alquran/ Manna Khalil al-Qattan, terj. Mudzakir AS.

Bogor: Pustaka Litera Antar Nusa, 2013, hlm 436-437

(5)

5 merupakan gambaran penjelmaan yang abadi di antara nilai-nilai kebajikan yang ditegakan dalam kepemimpinan para nabi untuk memperbaiki kebejatan yang dilancarkan tokoh-tokohnya8. Dari definisi di atas paling tidak Unsur-Unsur yang terkandung dalam kisah-kisah Al-Qur an mencakup:

1. Tokoh dalam peristiwa tersebut.

2. Kisah mengandung unsur waktu latar belakang lahirnya kisah.

3. Mengandung tujuan keagamaan

4. Peristiwa tidak diceritakan sekaligus tapi secara bertahap atau pengualangan sesuai dengan kronologis.

Kisah dalam Al-Qur an variatif secara garis besar ada tiga macam di dalamnya ada kisah para nabi, kisah yang berhubungan dengan masa lalu, Kisah yang terjadi pada masa nabi seperti peperangan.

Tahap kedua, penulis ingin menguraikan kisah Perang Ahza>b. Perang Ahza>b terjadi pada tahun lima hijriyah, perang yang terjadi antara kelompok Muslim dan kelompok sekutu yang terdiri dari bangsa Quraisy, Yahudi, Gatafan. Perang ini melibatkan strategi perang yang begitu apik oleh kaum muslimin terutama strategi pembuatan parit oleh Salman al-Farizi, sehingga perang ini disebut perang parit (khandaq). Perang khandaq juga di sebut Perang Ahza>b yang artinya kelompok.

Perang ini dipimpin pasukan sekutu oleh Abu sufyan sedangkan pada pihak muslim oleh Nabi Muhammad SAW. Kekuatan kofederasi sebagai pihak penyerang adalah 10.000 pasukan dengan 6000 tentara berkuda dan beberapa pasukan unta sedangakan tentara pertahanan yang ada di Madina hanya 3000 orang. Pemicunya adalah adanya pengusiran terhadap orang-orang Yahudi.

Setelah mereka diusir kemudian mereka ditempatkan di Khaibar, sebuah wilayah diluar kota Madina.

Berdasarkan sejarah, pengusiran terjadi karena disebabkan adanya pengkhianatan dari kaum Bani Nadhir. Sebab yang mendasar kenapa mereka diusir karena ketika itu mereka berkhianat atas perjanjian yang mereka buat

8Muhammad Al Majzub. Nudhoriyat Yahliliyat Fi Al-Qishas. Beirut Madrasah Arisalah, 1971 hlm 11

(6)

6 dengan Rasulullah SAW. Pertempuran ahza>b ini sendiri merupakan perang kecerdasan yang berhasil dimenangkan oleh kaum muslimin yang berhasil mengalahkan musuh mereka secara taktis dengan hanya mengalami sedikit korban.9 Perang ini tercatat dalam Al-Qur’an, yaitu pada QS. al-Ahza>b [33]: 9-27, totalnya ada 19 ayat dalam Al-Qur’an.

Tahap ketiga, penulis akan mengemukakan biografi Sayyid Qutbh. Sayyid Qutbh adalah seorang tokoh pembaharu Muslim yang dikenal dengan berbagai pemikiran di bidang politik, beliau ulama tafsir yang terkenal pergerakanya. Ia merupakan seorang tokoh ikhwa>n al-musli>m merupakan organisasi Islam di Mesir. Dalam tafsirnya beliau menekankan tentang pentingnya Al-Qur’an untuk menjadikan acuan masalah akhlak dan norma.10 Tulisan-tulisan Qutbh yang sangat tajam dan kritis menyerang berbagai kebijakan pemerintah di majalah al- Fikr al-Jadi>d yang di asuh oleh minyawi. Sayyid Qutbh pergi ke Amerika pada bulan September 1948 tidak lama setelah menerbitkan bukunya al adalah al- ijtima> iyyah fi> al- Isla>m. Ketika itu ia sudah 42 tahun, usia yang sesunguhnya sudah melampaui batas yang biasa ditetapkan kementerian pendidikan Mesir untuk pengiriman mahasiswa belajar ke luar negeri. Qutbh kelihatannya sengaja dibuang ke Amerika karena kritikannya yang tajam kepada pihak penguasa Mesir.

Menurut Thair al-Makki, pihak kerajaan mesir meminta perdana menteri Nuqrasyi agar menangkap Sayyid Qutbh, tetapi yang terakhir ini kemudian memerintahkan agar Qutbh dikirim ke Amerika.

Di Amerika Qutbh belajar di beberapa perguruan tinggi. Diantaranya menurut John L. Esposito, ia pernah belajar di Wilson Teacher College, kini University of the District of Colombia. Ia juga belajar di University of Northern Colordus Teacher College. Di universitas ini dia mendapatkan gelar Master of art (MA) dalam bidang pendidikan. terakhir dia belajar di Stanford university.

Qutbh berada di Amerika selama 2 tahun. Pada tahun 1950, ia meninggalkan Amerika. Dalam perjalanan pulang, ia menyempatkan diri berkunjung ke Inggris,

9Shafiyyurahman Al-mubarakfuri, Syaikh. Sirah Nabawiyah, terj. Kathur Suhardi, (Jakarta:

Pustaka Al-Kautsar,1997), hlm 357-378.

10Enang Supriatna, Strategi Politik Islam Nabi SAW Menurut Sayyid Qutbh Dalam Tafsir Fidzilalil Qur an (Bandung: Skripsi UIN Sunan Gunung Djati) 2014, hlm 4.

(7)

7 Swiss, dan Italia. Pada tahun 1951, ia kembali ke Kairo Mesir. Tapi kini Qutbh tidk bersedia lagi bekerja di kementrian pendidikan dan kebudayaan, lembaga yang dulu menugaskan Qutbh belajar di Amerika. Qutbh aktif kembali dan menulis ke media massa dalam masalah-masalah sosial dan politik. Selanjutnya, ia melibatkan diri secara langsung dalam pergerakan Mesir kontemporer setelah ia secara resmi bergabung dengan ikhwa>n al-Muslimi>n.

Ketika Qutbh bergabung dengan jamaah ikhwa>n al-Muslimi>n, beliau menjadi angota aktif di jammah itu, dengan ikut serta dalam berbagai kegiatan secara aktif, menulis berbagai artikel ke Islaman yang cukup berani di berbagai Koran dan majalah, serta menyiapkan berbagai kajian dan studi umum ke Islaman.

Pada masa ini Qutbh mengintrodusir gagasan-gagasan besarnya yang radikal dan revolusioner seperti tampak dalam karyanya yang lahir dalam fase ini, Ma a>lim Fi> al-thari>q dan kitab tafsirnya Fi> al- Zhila>li al-Qura>n.

Tahap terakhir, penulis memaparkan penafsiran QS. al-Ahza>b Dalam Tafsi>r Fi> Dzila>li al-Qura>n dijelaskan dalam QS. al-Ahza>b ayat 9-27.

اَ ُّ َأَ

َ ِذَّ

ا ُ َ اَء ا ُرُ ذ َةَ ِ َِّ

ُ َ َ ذِإ ُ تَءاَ

د ُ ُ اَ َس رَأَ

ِ َ َ اً ِر اًد ُ ُ َ َّ

اَ َرَت

َ اَ َ َُّ

اَ ِب َ ُ َ َت ا ًر ِ َب

Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah akan nikmat Allah (yang telah dikaruniakan) kepadamu ketika bala tentara datang kepadamu, lalu Kami kirimkan kepada mereka angin topan dan bala tentara yang tidak dapat terlihat olehmu. Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

Ayat ini menerangkan kisah Ahza>b, yaitu golongan-golongan yang dihancurkan pada peperangan Khandaq karena menentang Allah SWT. dan Rasul-Nya. yang dimaksud dengan tentara yang tidak dapat kamu Lihat adalah Para Malaikat yang sengaja didatangkan Tuhan untuk menghancurkan musuh- musuh Allah itu.

Demikian Al-Qur an menggambarkan permulaan Perang Ahza>b ini dan akhirnya. Juga unsur unsur yang keras dan menakutkan di dalamnya, yaitu

(8)

8 datangnya tentara-tentara musuh, tiupan angin yang di perintahkan oleh Allah, dan turunnya tentara-tentara Allah SWT. yang tidak dapat dilihat oleh orang- orang yang beriman. Demikian juga dengan pertolongan Allah SWT. yang berkaitan dengan ilmu-Nya tentang mereka serta pengawasan dan penglihatan Nya atas pekerjan pekerjaan mereka.

ذِإ

ُ ُءاَ

ِِ

ُ ِ َ ِ َ َ َ سَأ ُ ِ ذِإ َ ِتَ ا َز ُرَ بَ

ِتَ َ َب َ ُب ُ ُ َر ِ اَ َ َ ُّ ُ َت َ

َِّ ِب اَ ُ ُّ

﴿

(Yaitu) ketika mereka datang kepadamu dari atas dan dari bawahmu, dan ketika penglihatan(mu) terpana dan hatimu menyesak sampai ke tenggorokan dan kamu berprasangka yang bukan-bukan terhadap Allah SWT.

Maksudnya ialah menggambarkan bagaimana hebatnya perasaan takut dan perasaan gentar pada waktu itu. Sesunguhnya ia merupakan gambaran yang sangat dahsyat dan menakutkan yang meliputi Madina, dan kondisi gawat yang tidak seorang pun selamat darinya. Madina telah dikepung oleh pasukan orang orang musyrik Quraisy, Ghatafan, dan Yahudi dari Bani Quraizhah dari segala penjuru dari atas dan dari bawah. Perasaan dan kegentingan dan kedahsyatan tidak satu hati dengan hati yang lain. Namun yang berbeda adalah pengaruh dan respon yang diterima oleh masing-masing hati prasangka kepada Allah SWT, perilaku yang menghadapi kedahsyatan itu, dan persepsi-persepsinya tentang norma-norma, sebab-sebab, dan nilai-nilai dan hasil-hasil. Oleh karena itu ujian itu lengkap dengan detail. Perbedaan antara orang-orang yang beriman dan orang-orang munafik menjadi jelas tidak diragukan lagi. Saat ini kita dapat melihat kondisi itu dengan segala cirinya, pengaruhnya, getarannya, dan gerakannya, semua terpangpang di hadapan kita seolah-olah kita menyaksikan langsung dari nash Al-Qur an ini.

F. Tinjauan Pustaka

Berkaitan dengan tema di atas penulis berusaha melakukan rangkaian telaah mengenai beberapa literatur dan pustaka. Sejauh penelusuran penulis, tidak ditemukan karya yang sama dengan penulis teliti yaitu:

(9)

9 1. Skripsi Ihsan Jihandi membahas tentang Bencana Umat Terdahulu dalam Tafsi>r fi> Dzila>li al-Qura>n pada tahun 2010. Mengungkap penafsiran mengenai ayat-ayat yang mengungkap bencana umat terdahulu presfektif Tafsi>r fi> Dzila>li al-Qura>n karya Sayyid Qutbh11.

2. Skripsi Jejen Zaenal Etika berperang dalam Al-Qur an pada 2010.

Pandangan Sayyid Qutbh sebagi seorang musafir modern dan tokoh seorang pergerakan yang militan.12

3. Kajian Tafsir Maudhui QS. al-Ahza>b [33]: 9-27 membahas Dawak Rabbaniyah dalam Perang Ahza>b (jurnal) penulis alumni S2 Tafsir UIN Jakarta dan dosen tetap jurusan dakwah STAIN Purwekerto.13

4. Skripsi Imam Hambali Penafsiran Ayat-Ayat Amanat menurut Sayyid Qutbh dalam Tafsi>r fi> Dzila>li al-Qura>n . mengetahui penafsiran amanat dalam Tafsi>r fi> Dzila>li al-Qura>n.

Dari hasil 3 skripsi dan jurnal penulis temukan, terdapatpembahasan yang sama dengan penelitian ini dengan analisa yang berbeda diantaranya, Bencana umat Terdahulu dalam Tafsir Fidzilalil al-Quran, etika perang dalam islam dalam tafsir fidzilalil Quran, penafsiran ayat-ayat Amanah dalam tafsir Fi dzilali al- Quran dan 2 jurnal membahas analisis semantic kata Ahzab dan devarasinya dan Tafsir Maudui membahas dakwah Rabaniyah dalam perang ahzab.

Dari hasil pengumpulan data tersebut tidak bisa dipungkiri bahwa penelitian tentang Qashash al-Quran pada kitab tafsir bukanlah hal yang baru. Maka penelitian ini akan berbeda dengan penelitian yang lain, karena penelitian ini membahas perang Ahzab dalam Tafsir Fidzilalil al-Quran.

11Ihsan Jihandi, Bencana Umat Terdahulu Menurut Tafsir Fidzilalil Qur an( Skripsi Program Sarjana Uin Sunan Gunung Djati Bandung), 2010

12Jejen Zaenal, Etika Berperang Dalam Alquran Pandangan Sayyid Qutbh (Skripsi Program Sarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung)

13Kajian Tafsir Maudu i Qs Al Ahzab 9 - 27 Dakwah Rabaniyah ( Jurnal Alumi S2 Tafsir UIN Jakarta Dan Dosen Tetap Di STAIN Purwokerto)

(10)

10 G. Langkah Langkah Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, yakni mendeskripsikan suatu masalah melalui data yang telah terkumpul yang kemudian dianalisis dan diambil kesimpulanya.

2. Jenis Penelitian

Penelitian ini mengunakan jenis penelitian kualitatif yang mengumpulkan komprehensif mengenai Sayyid Qutbh terhadap kisah Perang Ahza>b.

3. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini mengunakan teknik library research (penelitian kepustakaan) sehingga sumber-sumber yang akan digunakan dalam penelitian ini diambil dari dokumen tertulis yang mempunyai relevansi dengan permasalahan penelitian ini.

4. Sumber Data

Data yang menjadi bahan penelitian ini bersumber dari dokumen perpustakaan yang terdiri dari dua jenis yaitu, sumber primer dan sekunder.

4.1 Sumber Primer

Sumber yang menjadi rujukan adalah Tafsi>r al-Mi>za>n karya Muhammad Husain dan Tafsi>r fi> Dzila>li al-Qura>n karya Sayyid Qutbh khususnya pada QS.

al-Ahza>b [33]: 9-27.

4.2 Sumber Sekunder

Sumber sekunder yang akan menjadi pelengkap dalam penelitian ini yaitu:

a. Karya ilmiah yang berkaitan dengan kisah Perang Ahza>b.

b. Ulu>m Alqura>n yang membahas Qashash Al-Qur an.

c. Dan tulisan ilmiah yang berkaitan dengan penelitian ini.

(11)

11 H. Sistematika Penulisan Skripsi

Penelitian ini terdiri dari lima bab yang disusun secar sistematis untuk memberikan gambaran isi dari setiap bab, susunan penulisan dan hubungan antara satu bab dengan bab lainnya.14

Bab I berisi tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, berisi tentang teori Qashash dan pembahasan seputar Qashash, rumusan masalah bertujuan untuk mengetahui apa yang sedang dibahas; Manfaat penelitian, untuk mengetahui Manfaat dari penelitian ini baik secara Akademik maupun non akademik; Tinjauan pustaka, yang bertujuan untuk menghindari adanya pengulangan penelitian dan menunjukan kebaruan pada penelitian ini; Kerangka pemikiran, berisi tentang Teori Qashash dan menghubungkan dengan fakta yang melahirkan jawaban sementara dari prenelitian ini; langkah-langkah penelitian, yang mencakup mengunakan metode penelitian, jenis data yang terkumpul, sumber data yang didapat, teknik pengumpulan data yang digunakan dan analisis data yang akan dilakukan serta rencana sistematika penulisan skripsi pada setiap bab.

Bab II memaparkan landasan teoritis tentang Qashash al-Quran dalam quran berupa pengertian Qashash secara bahasa dan Faedah Qashash al-Quran dan manfaat mempelajari Qashash Al-Qur an.

Bab III menjelaskan tentang biografi Sayyid Qutbh mulai dari kelahiran, latar belakang pendidikan, Karir, Sosial dan latar belakang penulisan Tafsir, lalu dijelaskan tentang karya-karya Sayyid Qutbh, lalu latar belakang penulisan Tafsir.

Bab IV merupakan inti dari penelitian ini, mengemukakan apa yang terkandung dalam tafsiran Fi Dzhilalil quran karya Sayyid Qutbh.

Bab V Penutup, di dalamnya berisi tentang kesimpulan yang merupakan jawaban dari rumusan.

14Lihat Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ushuludin Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, Hal 28

Referensi

Dokumen terkait

KEPUTUSAN PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI DENGAN METODE TSUKAMOTO (STUDI KASUS PADA PT TANINDO SUBUR PRIMA).. Kategori :

Beberapa artefak yang ditemukan baik dari hasil penggalian maupun yang sudah berada di permukaan tanah yaitu batu-batu berbentuk kala; makara; batu berelief guirlande, gapa, pilar

Berdasarkan temuan dan analisis hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Berdasarkan meta-analisis terhadap 8 artikel

Status kerentanan vektor DBD stadium larva di Kota Banda Aceh dan Lhokseumawe terhadap temefos 0,02 ppm menunjukkan masih rentan kecuali di Kabupaten Aceh Besar sudah

Puji syukur dan terima kasih kepada Allah SWT, atas berkat dan anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Hubungan Paparan Karbon Monoksida

Dalam fiqih, Islam tidak ada larangan terkait adat tersebut mintelu, rata-rata masyarakat takut melaksanakannya ini karena keyakinan mereka yang sudah menempel dan menjadi acuan

✓ Melalui zoom guru memberi salam, mengecek keadaan peserta didik, dan mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan. ✓ Guru mengajak peserta didik berdoa untuk

Pajak kini adalah utang pajak atau pajak yang diharapkan dapat dikembalikan atas penghasilan atau rugi kena pajak selama tahun berjalan, dengan menggunakan tarif pajak yang