TUGAS BESAR
PEMROGRAMAN FUNGSIONAL
Oleh
• AUDREY HILLARY 18102080
• JIHAN RIHADATUL A. 18102091
• NUR TASYA TAHIR 18102100 IF O6 C
PROGRAM STUDI S1 INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI DAN INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO
2020
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Serialisasi data adalah proses mengubahobjek data yang adadalamstruktur data yang kompleks menjadi aliran byte untuk keperluan penyimpanan, transfer, dan distribusi pada perangkatfisik.
Sistem computer dapat bervariasi dalam arsitektur perangkat keras, OS, mekanisme pengalamatannya. Representasi biner internal data juga bervariasi sesuai di setiap lingkungan. Menyimpan dan bertukar data antaralingkungan yang berbeda-beda tersebut membutuhkan format data platform-dan-bahasa-netral yang dipahami semua system.
Setelah data serial ditransmisikan dari mesin sumber ke mesin tujuan, proses kebalikan dari membuat objek dari urutan byte yang disebut deserialization dilakukan.
Objek yang direkonstruksiadalahklondariobjekasli.
Pilihan format serialisasi data untuksuatuaplikasitergantung pada faktor-faktor seperti kompleksitas data, kebutuhan akan keterbacaan manusia, kecepatan dan kendala ruang penyimpanan. XML, JSON, BSON, YAML, MessagePack, dan protobu fadalah beberapa format serialisasi data yang umum digunakan.
1.2 RumusanMasalah
1. Bagaimana pendekatan fungsional menggunakan JSON?
2. Bagaimana pendekatan fungsional menggunakan XML?
3. Bagaimana pendekatan fungsional menggunakan HTML ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pendekatan fungsional menggunakan JSON.
2. Mengetahui pendekatan fungsional menggunakan XML.
3. Mengetahui pendekatan fungsiona lmenggunakan HTML.
3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PENDEKATAN FUNGSIONAL MENGGUNAKAN JSON 2.1.1 Pengertian
JSON merupakan kependekan dari JavaScript Object Notation. JSON sendiri dapat diartikan sebagai teks dengan format tertentu yang digunakan untuk memfasilitasi pertukaran data antar bahasa pemrograman. Apa maksudnya?
1. Teks. Format standar untuk pertukaran data adalah teks, mengapa teks?
Karena dengan teks, semua bahasa pemrograman dapat menerimanya.
2. Antar bahasa pemrograman: ya antar bahasa pemrograman (misal PHP ke Javascript). Setiap bentuk format pertukaran data, pasti ditujukan untuk berbagai bahasa pemrograman, meskipun juga dapat untuk satu bahasa pemrograman.
Jika pertukaran hanya dilakukan dalam satu bahasa pemrograman, maka banyak alternatif yang lebih baik dan lebih mudah diantaranya menggunakan fitur bawaan dari bahasa pemrograman tersebut. Misal menggunkan fungsi serialize pada PHP.
2.1.2 Bentuk Format JSON
Penulisan JSON mengacu pada standar ECMAScript 262 Edisike 3 (1999).
Adapuncontoh format penulisannyaadalahsebagaiberikut:
{
"judul": "PemrogramanFungsional",
"penulis": "Audrey Hillary",
"date":"2020-01-12"
}
Bentuk diatas sama persis dengan bentuk objek Javascript. Dikarenakan JSON ini terinspirasi dengan objek literal pada Javascript.
Karena FULL mengadopsi bentuk Javascript, maka segala sesuatu yang digunakan di JSON ada di Javasctipt, missal bentuk objek, array, string, dll.
4
Meski bentuknya mirip atau bahkan sama dengan Javascript, JSON tetap merupakan language independent artinya tidak terikat ke bahasa pemrograman manapun dan punya standar penulisan sendiri.
2.1.3 Struktur dan Tipe Data JSON a. Struktur JSON
Jika dilihat dari strukturnya, JSON dibagi menjadi dua yaitu:
1. Bentuk pasangan key:value yang pada bahasa pemrogramanJ avascript disebut objek, atau dalam bahasa pemrograman lain seperti PHP disebut associative array. Contoh:
{ "nama":"Audrey_Hillary",
"email":[email protected] }
Selanjutnya, dalam JSON bentuk diatas disebutobjek (Object).
Perhatikan bahwa pada bentuk diatas, karakter pembuka dan penutup adalah kurung kurawa.
2. Bentuk sederetan value saja (meskipun value tersebut juga dapat berbentuk object), yang dalam bahasa pemrograman Javascript dan PHP disebut array, contoh:
["Audrey Hillary ", " [email protected] "]
Selanjutnya, dalam JSON bentuk diatas disebut array. Perhatikan bahwa pada bentuk diatas, karakter pembuka dan penutup yang digunakan adalah kurung siku.
b. Tipe Data JSON
Maksud tipe data disini adalah jenis data yang dapat digunakan di dalam JSON, adapun tipe data yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:
1. Objek
Objek merupakan kumpulan pasangan key dan value yang diapit dengan kurung buka dan kurung tutup (seperti penjelasan sebelumnya).
Karena objek ini mencerminkan associative array, maka direkomendasikan agar tidak menggunakan key dengan nilai sama (key sebaiknya unik). Objek ini boleh bernilai kosong dan cukup ditulis {}.
5 2. Array
Sederetan value yang diapit oleh kurungsiku (sepertiilustrasidibawah).
Antara value yang satudengan yang lain dipisahkantandakoma. array bolehbernilaikosong dan cukupditulis []
3. Number
Number berupa digit 0-9 dan ditulis apa adanya tanpa perlu menggunakan tanda kutip. Number dapat berupa bilangan bulatmaupun desimal. Untuk desimal, karakter yang digunakan adalah titik bukan koma. Misal untuk menuliskan dua koma lima, bentuk angkanya adalah 2.5 bukan 2,5.
4. Boelan
Boelan berupa teks true dan false tanpa tanda kutip.
5. Null
Null berupateks null dan ditulis langsung tanpa tanda kutip.
6. String
String berupa semua karakter Unicode yang artinya semua karakter yang ada di dunia ini. String ini merupakan tipe data yang paling sering digunakan, dalam penulisannya, string harus diapit dengan dua tanda kutip( ” ) tidak boleh menggunakan satu tanda kutip ( ‘ ) atau tidak menggunakan tanda kutip sama sekali.
• Contoh JSON dengan berbagai tipe data :
6
• Selanjutnya, berikut ini contoh JSON dengan struktur array
Saat ini JSON menjadi format standar untuk pertukaran data dan lebih banyak digunakan untuk pertukaran data via internet (protokol HTTP) karena load time yang lebih cepat dan bandwith yang diperlukan lebih kecil.
Dengan struktur yang simpel, format JSON lebih mudah digunakan dibanding format yang lain, terutama jika data yang di pertukarkan jumlahnya besar. Jadi kita akan lebih banyak merasakan manfaat JSON ketika menggunakannya bersama Javascript, seperti singkatannya (Javacript Object Notation).
2.2 PENDEKATAN FUNGSIONAL MENGGUNAKAN XML 2.2.1. Pengertian
XML kependekan dari eXtensible Markup Language, dikembangkan mulai tahun 1996 dan mendapatkan pengakuan dari W3C pada bulan Februari 1998. Teknologi yang digunakan pada XML sebenarnya bukan teknologi baru, tapi merupakan turunan dari SGML yang telah dikembangkan pada awal 80- an dan telah banyak digunakan pada dokumentasi teknis proyek-proyek berskala besar. Ketika HTML dikembangkan pada tahun 1990, para penggagas XML mengadopsi bagian paling penting pada SGML dan dengan berpedoman pada pengembangan HTML menghasilkan markup language yang tidak kalah hebatnya dengan SGML.
XML mendeskripsikan susunan informasi dan berfokus pada informasi itu sendiri. XML terutama dibutuhkan untuk menyusun dan menyajikan informasi dengan format yang tidak mengandung format standard layaknya heading, paragraph, table dan lain sebagainya.
7 2.2.2. Bentuk Format XML
Dibandingkan dengan HTML, XML lebih cerewet. Kalau kita menulis sebuah dokumen HTML, beberapa kesalahan penulisan masih ditolerir.
Misalnya kita menempatkan tag bersilangan seperti <p><b>Huruf Tebal</p></b> meskipun tidak dianjurkan, HTML masih bisa bekerja dan menampilkan hasil seperti yang kita inginkan. Tidak demikian dengan XML.
Lebih jelasnya kita akan bahas di bawah bagaimana membuat dokumen XML yang baik.
Heading standard untuk Document XML Biasakanlah setiap membuat dokumen XML diawali dengan heading standard XML. Formatnya adalah sebagai berikut: <?xml version=”1.0” encoding=”iso-8859-1”?>
Dokumen XML harus memiliki Root tag Sebuah dokumen XML yang baik harus memiliki root tag. Yaitu tag yang melingkupi keseluruhan dari dokumen. Tag-tag yang lain, disebut child tag, berada didalam root membentuk hirarki seperti gambar 2.1
Contoh:
<root>
<child>
<subchild></subchild>
</child>
</root>
Tag pada XML harus lengkap berpasangan Pada HTML beberapa elemen tidak harus berpasangan. Contoh berikut ini diperbolehkan dalam penulisan HTML.
<p>paragraph pertama
<p>paragarap kedua
yang demikian tidak berlaku pada XML. Kita harus menulis pula tag penutup untuk setiap tag yang kita buat. Penulisannya harus seperti ini
8
<p>paragraph pertama</p>
<p>paragarap kedua</p>
Pada XML, <tanggal> berbeda dengan <Tanggal>. Tag pembuka dan tag penutup harus sama susunan huruf besar dan kecilnya.
<contoh>ini penulisan yang salah</Contoh>
<contoh>ini baru betul</contoh>
Penyarangan tag harus benar. Penulisan tag pada XML harus mengikuti aturan Last In First Out (LIFO). seperti yang kita bahas terdahulu, pada XML kita tidak bisa membuat tag yang saling bersilang seperti dibawah ini
<p><b>Huruf Tebal</p></b> tapi harus disusun seperti ini
<p><b>Huruf tebal</b></p>
2.2.3. Struktur dan Tipe File XML a. Struktur XML
Setiap dokumen XML harus memiliki single root (elemen puncak) . Tag-tag XML dapat memiliki atribut untuk menyatakan properti dari suatu elemen, contoh:
<mahasiswa ID = “123”>
<nama> John </nama>
<telepon> 123456 </telepon>
</mahasiswa>
b. Tipe File XML
Xml memiliki tiga tipe file :
1. XML, merupakan standar format dari struktur berkas (file) yang ada.
2. XSL, merupakan standar untuk memodifikasi data yang diimpor atau diekspor.
3. XSD, merupakan standar yang mendefinisikan struktur database dalam XML.
9
2.3 PENDEKATAN FUNGSIONAL MENGGUNAKAN HTML 2.3.1 Pengertian
HTML(Hyper Text Markup Language) adalah simbol-simbol atau tag- tag yang dituliskan dalam sebuah file yang dimaksudkan untuk menampilkan halaman pada web browser. Tag-tag HTML selalu diawali dengan <x> dan diakhiri dengan </x> dimana x tag HTML seperti b, i, u dan sebagainya.
Namun ada juga tag yang tidak diakhiri dengan tanda </x> seperti tag <br>,
<input> dan lainnya. Perlu diperhatikan, HTML bukanlah sebuah bahasa pemrograman. HTML merupakan bahasa markup yang berisi perintah- perintah dengan format tertentu yang terstruktur untuk menampilkan tampilan tertentu.
2.3.2 Bentuk Format HTML
Untuk menulis kode HTML kita bisa menggunakan software code editor seperti Notepad, Notepad++, Sublime Text, Atom, atau yang lainnya.
Dan agar kode kita mampu dibaca oleh browser dengan baik kita harus menyimpannya dalam format HTML yaitu .htm atau .html.
Berikut ini contoh sederhana penulisan kode HTML:
<!DOCTYPE HTML>
<html>
<head>
<title>Selamat Datang HTML</title>
</head>
<body>
<p>Halo dunia!</p>
<p><b>Tulisan tebal</b>,
<i>tulisan miring</i>,
<u>tulisan bergaris bawah</u></p>
</body>
</html>
2.3.3 Struktur dan Tipe Data HTML a. Struktur HTML
Setiap halaman HTML setidaknya memiliki struktur dasar yang terdiri dari 1. Tag DTD atau DOCTYPE
2. Tag html, tag head, 3. Tag body.
10
Inilah yang merupakan struktur paling dasar dari HTML, walaupun HTML tidak hanya berisi struktur tersebut. Agar lebih mudah memahaminya, silahkan buka text editor (Notepad++), lalu ketikkan kode berikut ini:
Contoh struktur dasar HTML:
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Title dari Websiteku</title>
</head>
<body>
<p>Selamat Pagi Dunia, Hello World!</p>
</body>
</html>
b. Tipe Data HTML
1. Tipe data Karakter (character/char)
Jenis tipe data ini hanya memungkinkan sebuah variabel menyimpan informasi sebuah single karakter, seperti huruf “P”,, “c”, “7”, atau
“@”.
2. Tipe data String
Tipe data string ini memungkinkan variabel menyimpan informasi untaian karakter, seperti kata atau kalimat. Dalam contoh sebelumnya, nama yang Anda gunakan pada web form, informasi tersebut akan disimpan dalam variabel bertipe data string.
3. Tipe data Integer (int)
Jenis tipe data integer digunakan jika ingin menyimpan informasi angka (bilangan bulat) dalam variabel, tetapi bukan bilangan pecahan.
Hal ini berarti nilai “7” akan menjadi nilai integer yang valid.
4. Tipe data Floating Point Number (float)
Jika Anda bermaksud menyimpan informasi angka dengan format pecahan atau angka desimal, floating point adalah jenis tipe data yang sesuai. Angka “65,00” secara teknis merupakan nilai bertipe floating point meskipun nilai tersebut juga dapat direpresentasikan sebagai nilai “65”. Jenis tipe data ini membutuhkan ukuran memory yang lebih besar dibandingkan jenis tipe data angka integer.
11 5. Tipe data Boolean (bool)
Jenis tipe data ini biasanya digunakan hanya untuk merepresentasikan dua kondisi, yakni nilai TRUE dan FALSE atau daatberarti bernilai 1 dan 0 atau kondisi ON dan OFF. Jenis tipe data ini merupakan jenis yang paling sederhana, teapi cukup sering digunakan dalam setiap pemrograman.
6. Tipe data Array
Jenis tipe data aray sering disebut juga sebagai tipe data larik. Tipe data ini pada dasarnya merupakan kumpulan sejumlah variabel bertipe data sama dengan ukuran tertentu, yang tersusun secara runtun. Ada beragam variasi dari tipe data array, bergantung pada bahasa pemrograman yang digunakan. Sebagai contoh, nilai “1”, “2”, “3”,
“4”, dan “5” dapat Anda simpan ke dalam variabel bertipe data array dengan ukuran aray “5” (5 buah nilai, mulai dari 1 sampai dengan 5) yang memiliki kumpulan nilai bertipe integer atau secar sederhana dapat dikatakan array of integer values.