Ridwan Fauzi, 2013
Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
PENGARUH PENERAPAN STRATEGI BELAJAR IMAJERI INTRUKSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN DASAR LOB BERTAHAN
DAN SERVIS TINGGI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
RIDWAN FAUZI
0802504
JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Ridwan Fauzi, 2013
Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
PENGARUH STRATEGI BELAJAR IMAJERI
INTRUKSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR
KETERAMPILAN DASAR LOB BERTAHAN DAN
SERVIS TINGGI
(Studi Eksperimen terhadap Siswa Sekolah
Bulutangkis Fakultas Pendidikan Olahraga
dan Kesehatan )
Oleh Ridwan Fauzi
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Ridwan Fauzi 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
Ridwan Fauzi, 2013
Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Ridwan Fauzi
Nim : 0802504
Judul : Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan dan Servis Tinggi
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH DOSEN PEMBIMBING
Pembimbing I
Dr. Dian Budiana, M. Pd
NIP. 197706292002121002
Pembimbing II
Alit Rahmat, M. Pd
NIP. 197208282005011001
Mengetahui
Ketua Program Studi
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Drs. Mudjihartono, M.Pd
i
Ridwan Fauzi, 2013
Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRAK
Ridwan Fauzi NIM 0802504. Skripsi : Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan dan Servis Tinggi. Skripsi ini dibimbing oleh Pembimbing I Dr. Dian Budiana, M. Pd dan Pembimbing II Alit Rahmat, M. Pd Program studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Universitas Pendidikan Indonesia.
i
Ridwan Fauzi, 2013
Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Program Studdy Psyhical Education Health and Recreation, Indonesia University of Education.
The background of this research was the process of implementing badminton exercise which was emphasized on physical and technical aspects, however psychological aspect also gave an effect in improving the basic skills of defesinve lob and high service. Based on the research background, the problem of the research was formulated whether the instructional imagery of learning strategy was able to give the effect on the learning outcomes of the basic skills of defensive lob and high service or not. Besides that, this study was intended to find out whether there was the different effect on the learning outcomes between the basic skill of defensive lob and the basic skill of high service or not. The purpose of this study was to examine the effect of instructional imagery of learning strategy in the basic skills of defensive lob and high service, and to examine the different effect of instructional imagery between the basic skill of defensive lob and the basic skill of high service. This study employed the experimental research to twenty four of students of badminton school at Faculty of Sport and Health Education. The sample was consisted of twelve female students and twelve male students which were selected by using random assignment. Based on the data calculation using t-test, the use of instructional imagery strategy in experimental
and control group showed the significant result in students’ defensive lob skill. It
could be seen from the mean score of experimental group which was 21.50 > the mean score of control group which was 16.00. Then, the use instructional imagery in experimental and control group showed that there was the significant effect of
students’ high service skill. It also could be seen from the mean score of
vii
Ridwan Fauzi, 2013
Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A.Latar Belakang Masalah ... 1
B.Rumusan Masalah ... 5
C.Tujuan Penelitian ... 5
D.Manfaat Penelitian ... 6
E. Batasan Penelitian ... 7
F. Definisi Istilah ... 7
BAB II KAJIAN TEORITIS ... 9
A.Proses dan Hasil dalam Pendidikan Jasmani ... 9
1. Pengertian Proses Pembelajara Pendidikan Jasmani ... 9
2. Keterampilan Dasar Bermain Bulutangkis ... 13
3. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 19
B.Karakteristik Perkembangan Anak Usia 10 – 12 Tahun ... 20
viii
Ridwan Fauzi, 2013
Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Pengertian Strategi Belajar Imajeri Instruksional ... 20
2. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Strategi Belajar Imajeri Instruksional ... 22
D.Hubungan Antara Imajeri Instruksional dengan Keterampilan Dasar Lob Bertahan dan Servis Tinggi ... 23
E. Hipotesis Penelitian ... 24
BAB III METODE PENELITIAN ... 26
A.Metode Penelitian ... 26
B.Penentuan Populasi dan Sampel ... 26
1. Populasi ... 26
2. Sampel ... 26
C.Definisi Oprasional ... 27
D.Desain Penelitian ... 28
E. Instrumen Penelitian ... 29
1. Tes Keterampilan Dasar Lob Bertahan ... 29
2. Instrumen Servis Tinggi ... 31
F. Prosedur Penelitian ... 33
G.Teknik Analisis Data ... 34
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 35
A.Hasil Penelitian ... 35
1. Deskriptif Statistik ... 35
2. Uji Asumsi ... 36
3. Uji Hipotesis ... 38
B.Pembahasan Hasil Penelitian ... 43
ix
Ridwan Fauzi, 2013
Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Pengaruh Latihan Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan
Servis Tinggi………. 44
3. Perbedaan Pengaruh Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Keterampilan Lob Bertahan dan Servis Tinggi……… 45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 47
A.Kesimpulan ... 47
B.Saran………. 47
DAFTAR PUSTAKA ... 49
x
Ridwan Fauzi, 2013
Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR TABEL
3.1 Validitas dan Realibilitas Tes Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis
Tinggi ... 29
4.1 Hasil Analisis Desfkriptif Kelompok Kontrol ... 35
4.2 Hasil Analisis Deskriptif Kelompok Eksperimen ... 35
4.3 Uji Normalitas Kelompok Kontrol ... 36
4.4 Uji Normalitas Kelompok Eksperimen ... 36
4.5 Uji Homogenitas Kelompok Kontrol ... 37
4.6 Uji Homogenitas Kelompok Eksperimen ... 37
4.7 Perbandingan Hasil Uji T Lob Bertahan Kelompok Eksperimen dan Kontrol ... 38
4.8 Perbandingan Hasil Uji T Servis Tinggi Kelompok Eksperimen dan Kontrol ... 39
4.9 Perbandingan Hasil Uji T Lob Bertahan dengan Servis Tinggi Kelompok Eksperimen …… ... 40
4.10 Perbandingan Hasil Uji T Lob Bertahan dengan Servis Tinggi Kelompok Kontrol ... 41
xi
Ridwan Fauzi, 2013
Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
xii
Ridwan Fauzi, 2013
Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 52
Lampiran 2. Rencana Program Pembelajaran ... 53
Lampiran 3 Panduan Imajeri Mental Intruksional………. 65
Lampiran 3. Data Mentah Hasil Penelitian ... 80
Lampiran 4 Foto – Foto Penelitian ... 84
Lampiran 5. Pengesahan judul dan penunjukan dosen pembimbing skripsi……. 89
Lampiran 6. Surat permohonan izin penelitian……….. 94
1
Ridwan Fauzi, 2013
Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan jasmani merupakan salah satu program aktivitas jasmani yang
sangat menarik dan menyenangkan. Di dalam program tersebut, selain mendidik
guru sekaligus mendorong, membimbing dan membina peserta didik untuk
mengembangkan kemampuan jasmani, rohani dan prilakunya ke arah
pembentukan pola dan gaya hidup sehat untuk menjaga kebugaran jasmani dan
rohaninya. Dauer dan Pangraji (Hadiati 2011:1) mengungkapkan bahwa :
Pendidikan jasmani adalah fase dari program pendidikan keseluruhan yang memberikan kontribusi, terutama melalui pengalaman gerak, untuk pertumbuhan dan perkembangan secara utuh untuk tiap anak. Pendidikan jasmani didefinisikan sebagai pendidikan melalui gerak dan harus dilaksanakan dengan cara cara-cara yang tepat agar memiliki makna bagi anak. Pendidikan jasmani merupakan program pembelajaran yang memberikan perhatian proporsional dan memadai pada domain-domain pembelajaran psikomotor, afektif dan kognitif.
Pendidikan jasmani merupakan salah satu program pendidikan yang
memberikan kontribusi dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
yang berkaitan dengan menghubungkan antara gerak manusia dengan wilayah
pendidikan lainnya, serta merupakan suatu proses seorang peserta didik yang
dilakukan dalam keadaan sadar untuk mengembangkan kemampuan intelektual,
keterampilan gerak, serta pembentukan karakter mental. Tujuan pendidikan
jasmani tidak hanya dari aktivitas itu sendiri tetapi juga untuk mengembangkan
potensi siswa melalui aktivitas jasmani.
Secara keseluruhan aktivitas jasmani dalam pendidikan jasmani ditujukan
untuk mengembangkan potensi siswa dalam meningkatkan kebugaran jasmani,
keterampilan sosial, mengembangkan sikap positif, dan perilaku yang
memberikan kesejahteraan kepada peserta didik sebagai pelaku aktivitas jasmani.
Pendidikan jasmani tidak hanya menekankan pada pengembangan keterampilan
2
Ridwan Fauzi, 2013
Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pendidikan yang bersifat menyeluruh mencakup seluruh ranah kognitif, afektif,
dan psikomotor. Namun demikian tidak menutup kemungkinan untuk diarahkan
pada pencapaian prestasi kecabangan olahraga bagi siswa yang memiliki potensi
dalam cabang olahraga tertentu, yakni melalui kegiatan ekstrakurikuler yang salah
satu diantaranya adalah cabang olahraga bulutangkis.
Bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga yang sudah populer dan
dikenal banyak orang di seluruh dunia, seperti negara-negara bagian Eropa,
Amerika, dan Afrika tidak terkecuali di negara-negara Asia Seperti China, Korea,
India, Malaysia dan termasuk di Indonesia. Hal ini dapat dilihat banyaknya
pertandingan yang diselenggarakan mulai dari ASIAN games, Sea Games, bahkan
multi event Internasional seperti Olimpiade.
Di Indonesia, permainan bulutangkis telah berkembang dari masa lalu
sampai masa kini, banyak digemari oleh berbagai kalangan dan lapisan masyarakat
serta tidak dibatasi oleh usia mulai dari anak-anak hingga dewasa bahkan sampai
orang tua. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya lapangan dan kejuaran-kejuaran
daerah bahkan tingkat Rukun Tetangga, selain itu juga banyaknya klub-klub yang
didirikan di berbagai daerah baik oleh institusi pemerintah maupun swasta sebagai
pusat-pusat pembinaan usia dini.
Pada dasarnya permainan bulutangkis adalah cabang olahraga yang
dimainkan satu lawan satu, dan atau dua lawan dua. Masing masing pemain
berusaha memukul kok sampai melewati batas lapangan permainan dan mampu
menjatuhkan satelkok dibidang pertahanan lawan, seperti dijelaskan oleh Subarjah
dan Hidayat (2007:1) bahwa “Pada hakekatnya permainan bulutangkis adalah
permainan yang saling berhadapan satu lawan satu orang maupun dua orang lawan
dua orang, dengan menggunakan raket dan satelkok sebagai alat permainan”
Bulutangkis termasuk salah satu materi yang ada dalam kurikulum sekolah,
yang berperan penting untuk meningkatkan kebugaran jasmani siswa. Permainan
bulutangkis tidak hanya mengandalkan aspek fisik saja, tetapi juga aspek tehnik,
taktik, mental, yang dilakukan secara teratur pada saat melakukan pembelajaran,
3
Ridwan Fauzi, 2013
Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Bulutangkis merupakan permainan yang sudah memasyarakat dan bertujuan untuk
meningkatkan kebugaran jasmani, media rekreasi melepas penat, dan prestasi.
Tohar dalam Subarjah & Hidayat, (2007:15) menegaskan bahwa:
Permainan bulutangkis tidak hanya mengendalikan fisik saja tetapi juga teknik, taktik, psikologi secara efektif, efisien dan simultan. Keterampilan dasar merupakan salah satu jenis keterampilan yang harus dipahami dan dikuasai oleh setiap pemain dalam melakukan kegiatan bermain bulutangkis, karena merupakan salah satu pendukung pokok prestasi olahraga.
Sesuai dengan kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa permainan
bulutangkis dimainkan satu lawan satu pada permainan tunggal dan dua lawan dua
pada permainan ganda, tidak hanya mengandalkan aspek fisik saja tetapi juga
aspek teknik, taktik, dan mental, atau psikologis.
Namun demikian berdasarkan fakta di lapangan, kerapkali ditemukan baik
dalam konteks lingkungan pendidikan jasmani maupun di pembinaan
sekolah-sekolah bulutangkis, program pembelajaran masih lebih menekankan pada
pengembangan aspek fisik dan teknik, atau pada aspek psikomotorik, sementara
aspek kognitif dan efektif masih diabaikan. Hal ini dikuatkan oleh Hidayat
(2004:23) yang menyatakan bahwa salah satu masalah pokok dalam pendidikan
jasmani adalah “terjadinya ketimpangan dalam penekanan dimensi kemanusiaan yang dikembangkan. Selama ini lebih ditekankan pada pengembangan dimensi
psikomotorik, sementara dimensi kognitif dan afektif diterlantarkan”.
Tanpa bermaksud untuk mengecilkan usaha dan kerja keras yang telah
dilakukan oleh para guru dan atau pelatih terkait dengan pembelajaran permainan
bulutangkis, baik dalam konteks kegiatan pendidikan jasmani di lingkungan
persekolahan maupun di klub-klub atau sekolah-sekolah bulutangkis, diperlukan
upaya-upaya kreatif dan inovatif terkait dengan pengembangan metode, gaya, dan
atau strategi pembelajaran yang digunakan.
Salah satu strategi pembelajaran yang sampai saat ini masih jarang bahkan
mungkin belum diterapkan dalam pembelajaran permainan bulutangkis baik di
lingkungan pendidikan jasmani maupun di sekolah-sekolah bulutangkis adalah
4
Ridwan Fauzi, 2013
Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
belajar kognitif yang bisa digunakan dalam konteks pendidikan jasmani, dua
strategi belajar lainnya adalah self-talk dan penetapan tujuan (goal setting), seperti
disebutkan oleh Anderson (1997:31) bahwa ada tiga strategi belajar dari
perspektif kognitif yang bisa digunakan dalam pembelajaran pendidikan jasmani,
yaitu self-talk, imajeri mental, dan penetapan tujuan.
Sebagai sebuah strategi belajar, imajeri mental berkaitan dengan sebuah
proses mental (a mental process) yang dapat digunakan untuk membantu siswa
mengembangkan sebuah rencana konseptual untuk memahami dan mengorganisasi
suatu tugas (Murphy & Jowdy, 1992 dalam Anderson, 1997:32). Selanjutnya
Hidayat (2012:119) menegaskan bahwa:
Imajeri mental adalah suatu tehnik untuk membayangkan atau memunculkan kembali dalam pikiran suatu objek, peristiwa/pengalaman gerak
yang benar dan telah disimpan dalam ingatan, sesuai dengan apa yang pernah dilihat dan dialami dalam pembelajaran atau pelatihan olahraga yang sebenarnya.
Hall, Mack, Paivio, dan Hausenblas (Hidayat, 2012:121-123) menambahkan
bahwa imajeri mental memiliki dua fungsi pokok, yaitu fungsi instruksional dan
motivasional. Fungsi instruksional berkaitan dengan fungsi mengembangkan dan
melakukan keterampilan gerak (keterampilan target), serta mengembangkan cara,
teknik, atau strategi bermain, sedangkan fungsi motivasional berkenaan
pengembangan aspek-aspek mental, seperti meningkatkan motivasi, perhatian,
kepercayaan diri, sikap positif, mengendalikan ketegangan dan kecemasan,
Berdasarkan penelusuran terhadap sejumlah sumber seperti Varner, Davis,
Edward, dan Subarjah (Subarjah & Hidayat 2007:31) „secara umum keterampilan
dasar bulutangkis dikelompokan ke dalam empat bagian yaitu (1) cara memegang
raket, (2) sikap siap (stance atau ready), (3) gerak kaki (foot work), (4) gerak
memukul (stroke)’. Dua dari keterampilan dasar yang harus diajarkan dan
dikuasai oleh siswa atau atlet pemula adalah lob bertahan (clear lob/overhead lob)
dan servis tinggi atau high service (Hidayat, 2004:15). Lob bertahan adalah
pukulan dari atas kepala yang hasil pukulannya melambung tinggi dan diarahkan
5
Ridwan Fauzi, 2013
Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dari bawah yang hasil pukulannya melambung tinggi dan diarahkan ke bagian
belakang lapangan permainan (Subarjah & Hidayat, 2007:53). Kedua jenis teknik
pukulan ini merupakan jenis pukulan yang paling sering digunakan dalam
permainan tunggal.
Memahami pokok-pokok pikiran singkat di atas, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian terkait dengan penerapan strategi belajar imajeri mental
instruksional dalam kaitannya dengan peningkatan hasil belajar keterampilan
dasar servis tinggi dan lob bertahan pada siswa pemula sekolah bulutangkis
Fakultas Pendidikan Olahaga dan Kesehatan (FPOK) Universitas Pendidikan
Indonesia (UPI)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pokok-pokok pikiran latar belakang masalah di atas,
maka penulis merumuskan masalah penelitian dalam bentuk pertanyaan penelitian
sebagai berikut:
(1) Apakah penerapan strategi belajar imajeri mental intruksional memberikan
pengaruh terhadap hasil belajar keterampilan dasar lob bertahan dalam
permainan bulutangkis siswa sekolah bulutangkis FPOK ?
(2) Apakah penerapan strategi belajar imajeri intruksional memberikan pengaruh
terhadap hasil belajar keterampilan dasar servis tinggi dalam permainan
bulutangkis siswa sekolah bulutangkis FPOK ?
(3) Apakah penerapan strategi belajar imajeri intruksional memberikan pengaruh
yang berbeda terhadap hasil belajar keterampilan dasar servis tinggi dan lob
bertahan dalam permainan bulutangkis siswa sekolah bulutangkis FPOK ?
C. Tujuan Penelitian
Setiap penelitian harus didasarkan pada tujuan yang akan dicapai, sebab
tujuan akan mengarahkan proses penelitian yang akan dilakukan. Sesuai dengan
6
Ridwan Fauzi, 2013
Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
(1) Untuk menguji pengaruh penerapan strategi belajar imajeri mental intruksional
terhadap hasil belajar keterampilan dasar lob bertahan dalam permainan
bulutangkis siswa sekolah bulutangkis FPOK ?
(2) Untuk menguji pengaruh penerapan strategi belajar imajeri mental intruksional
terhadap hasil belajar keterampilan dasar servis tinggi dalam permainan
bulutangkis siswa sekolah bulutangkis FPOK ?
(3) Untuk menguji perbedaan pengaruh penerapan strategi belajar imajeri mental
intruksional terhadap hasil belajar keterampilan dasar servis tinggi dan lob
bertahan dalam permainan bulutangkis siswa sekolah bulutangkis FPOK ?
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dalam penelitian dibagi kedalam dua kategori, yaitu manfaat
teoretis dan praktis:
1. Manfaat Teoritis
Sebagai bahan masukan dan tambahan informasi ilmiah bagi guru, pelatih,
pemain dan pembina olahraga bulutangkis terkait dengan hubungan sebab
akibat antara strategi belajar imajeri mental instruksional dengan hasil belajar
keterampilan dasar lob bertahan & servis tinggi dalam permainan bulutangkis.
2. Manfaat praktis
(1) Bagi penulis: dapat memperoleh pengetahuan dan wawasan dalam
pembelajaran permainan bulutangkis dengan menerapkan strategi belajar
imajeri intruksional dalam permainan bulutangkis.
(2) Sebagai masukan informasi bagi siswa yang mengikuti kegitan diklat
FPOK tentang perlunya strategi belajar imajeri intruksional untuk
membina penguasaan keterampilan lob bertahan dan servis tinggi dalam
permainan bulutangkis
(3) Sebagai bahan pengetahuan bagi guru pendidikan jasmani dan pelatih
7
Ridwan Fauzi, 2013
Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
penguasaan keterampilan lob bertahan dan servis tinggi yaitu dengan
strategi belajar imajeri intruksional
E. Batasan Penelitian
Agar fokus malasahnya lebih jelas, maka penelitian ini ruang lingkupnya
akan di batasi sebagai berikut:
1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah strategi belajar imajeri intuksional
2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan dasar pukulan lob
bertahan dan servis tinggi.
3. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen lapangan.
4. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa sekolah bulutangkis FPOK.
5. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa sekolah bulutangkis FPOK.
6. Penelitian akan dilaksanakan di sekolah bulutangkis FPOK UPI Jalan PHH
Mustopa nomor 200 Bandung.
F. Definisi Istilah
Istilah-istilah yang digunakan dalam judul penelitian ini perlu
didefinisikan secara jelas agar tidak terjadi kesalahan dalam memahami
istilah-istilah tersebut. Istilah-istilah-istilah yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Strategi belajar adalah alat kognitif yang digunakan secara sistematis untuk
mengelola proses berfikir terkait dengan penguasaan pengetahuan dan
keterampilan (Anderson, 1992 dalam Anderson, 1997:30).
2. Imajeri mental instruksional adalah jenis imajeri mental yang berfungsi untuk
mengembangkan dan melakukan keterampilan gerak (keterampilan target),
serta mengembangkan cara, teknik, atau strategi bermain (Hidayat, 2012:5).
3. Hasil Belajar adalah tingkat kemampuan pengusaan siswa/atlet terhadap
tujuan belajar pada aspek keterampilan dasar bulutangkis lob bertahan dan
servis tinggi yang diperolehnya setelah mengikuti proses belajar (Hidayat,
8
Ridwan Fauzi, 2013
Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4. Keterampilan servis tinggi adala jenis pukulan dalam permainan bulutangkis
yang dilakukan dari bawah yang hasil pukulannya melambung tinggi keatas
dan jatuh pada bagian belakang derah pertahanan lawan (back border line).
(Subarjah & Hidayat, 2007:52).
5. Keterampilan dasar lob bertahan adalah jenis pukulan dalam permainan
bulutangkis yang dilakukan dari atas kepala yang hasil pukulnya melambung
tinggi ke atas diarahkan ke dareah pertahanan lawan (back border line).
26
Ridwan Fauzi, 2013
Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A.Metode Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk menguji pengaruh strategi
imajeri mental intruksional terhadap hasil belajar lob bertahan dan servis tinggi, maka
metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Sugiyono (2010:3) menjelaskan bahwa: “ Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Adapuun tentang metode eksperimen, Sugiyono (2010:107) menambahkan bahwa: “Metode eksperimen
sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali”.
B.Penentuan Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:117), sedangkan
menurut Abduljabar & Darajat, (2012:14) Populasi adalah ”sekumpulan objek atau
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik suatu kesimpulan”. Berdasarkan kedua
pengertian di atas, maka populasi dapat diartikan sebagai suatu subjek yang
mempunyai sifat-sifat atau karakteristik yang berbeda dan dapat dipakai dalam
penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa/siswi Sekolah
Bulutangkis Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) Universitas
Pendidikan Indonesia (UPI) yang berjumlah 68 orang.
2. Sampel
Meneliti jumlah populasi besar membutuhkan biaya dan kesempatan yang lebih
27
Ridwan Fauzi, 2013
Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
yang representatif. Sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili dalam
penelitian. Abduljabar & Darajat, (2010:37) menyatakan bahwa “ sampel adalah bagian jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.” Dengan kata lain sampel merupakan kelompok yang digunakan dalam penelitian dimana data
diperoleh. Sesuai dengan karakteristik sampel yang dibutuhkan (sample random
purpose) yaitu (1) siswa pemula yang baru belajar bulutangkis tidak lebih dari tiga
bulan (2) jenis kelamin putera dan puteri, (3) berusia antara 10 sampai 12 tahun, (4)
terdaftar dan aktif latihan di Sekolah Bulutangkis FPOK UPI, diperoleh 26 siswa,
terdiri dari 12 siswa puteri dan 16 siswa putera. Selanjutnya ditentukan 24 siswa yang
akan dijadikan sebagai sampel, terdiri dari 12 siswa putera dan 12 siswa puteri.
Ke-24 siswa tersebut dibagi ke dalam dua kelompok, masing-masing satu
kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol dengan penugasan secara acak pada
setiap kategori jenis kelamin (random assignment) agar diperoleh jumlah siswa
putera dan siswa puteri yang sama atau sepadan pada setiap kelompok. Dengan
demikian, setiap kelompok terdiri atas 12 siswa (6 siswa putera dan 6 siswa puteri).
C . Definisi Operasional
Ada tiga variabel dalam penelitian ini, variabel strategi belajar imajeri mental
intruksional sebagai variabel bebas dan variable hasil belajar keterampilan dasar lob
bertahan dan servis tinggi sebagai variabel terikat. Definisi istilah ketiga variabel
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Strategi belajar adalah suatu program yang di rancang untuk mencapai sebuah
tujuan yang mengantarkan kearah perubahan prilaku yang didalamnya terdapat
aspek kognitif,afektif dan psikomotor.
2. Imajeri mental adalah suatu teknik untuk membayangkan atau memunculkan kembali
dalam pikiran suatu objek, peristiwa/pengalaman gerak yang benar dan telah disimpan
dalam ingatan, sesuai dengan apa yang pernah dilihat dan dialami dalam pembelajaran
28
Ridwan Fauzi, 2013
Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3. Imajeri mental instruksional adalah jenis imajeri mental yang berfungsi untuk
mengembangkan dan melakukan keterampilan gerak (keterampilan target), serta
mengembangkan cara, teknik, atau strategi bermain (Hidayat, 2012: 119).
4. Hasil belajar keterampilan dasar bermain bulutangkis adalah kemampuan yang
ditampilkan saat melakukan tes keterampilan dasar bermain bulutangkis pada sub
tes pukulan lob bertahan dan servis tinggi (Hidayat, 2012:103).
(1) Pelaksanaan setiap sub tes untuk mengetahui hasil keterampilan dasar lob
bertahan dan servis tinggi di lakukan sebanyak 12 kali kesempatan, 6 kali
dari seperempat lapangan sebelah kiri dan kanan berdasarkan pengamatan
pencatat skor.
(2) Jumlah pukulan yang berhasil dilakukan dengan benar dan kok jatuh pada
sasaran yang sudah di tentukan. Setiap butir tes dilakukan sebanyak 12
kali dari seperempat lapang sebelah kanan dan kiri. Hasil belajar
keterampilan dasar lob bertahan dan servis tinggi di peroleh dari jumlah
skor rata rata yang dilakukan siswa/atlet. Semakin tinggi skor yang di
peroleh menunjukan keberhasilan lebih tinggi dan sebaliknya
5. Keterampilan dasar lob bertahan adalah jenis pukulan dalam permainan
bulutangkis yang dilakukan dari atas kepala yang hasil pukulannya melambung
tinggi dan diarahkan ke bagian belakang lapangan permainan (Subarjah &
Hidayat, 2007:67).
6. Keterampilan dasar servis tinggi adalah jenis pukulan dalam permainan
bulutangkis yang dilakukan dari bawah (underhand stroke) yang hasil pukulannya
melambung tinggi dan diarahkan ke bagian belakang lapangan permainan
(Subarjah & Hidayat, 2007:67).
D.Desain Penelitian
Sesuai dengan metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimen,
maka desain penelitian yang digunakan adalah desain dengan kelompok kontrol tanpa
29
Ridwan Fauzi, 2013
Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu X O2
O2
(Sumber: Memahami riset perilaku dan sosial, Ali, 2011:276)
Keterangan: X = Perlakuan; O2 = Post-test (tes akhir)
E.Instrumen Penelitian
Ada dua instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu tes
keterampilan dasar lob bertahan dan servis tinggi. Kedua tes tersebut di adaptasi dari
Hidayat (2012:137). Validitas dan reliabilitas kedua tes tersebut disajikan pada tabel
3.1. di bawah ini:
Tabel 3.1. Validitas dan reliabilitas tes keterampilan dasar servis tinggi dan lob berahan
No Jenis Tes Validitas Reliabilitas
1 Keterampilan dasar lob bertahan 0,74 0,90
2 Keterampilan dasar servis tinggi 0,60 0,87
(Sumber, Latihan keterampilan psikologis dalam belajar keterampilan gerak, Hidayat, 2004:96 )
1. Tes keterampilan dasar lob bertahan
Untuk memperoleh data mengenai keterampilan lob bertahan siswa dalam hal
penelitian ini menggunakan prosedur penelitian tes yang sudah baku.
a. Deskripsi tes
Jenis tes keterampilan dasar memukul yang dilakukan dari atas kepala dengan
gerakan forehand dan arah kok melambung ke bagian belakang lapangan lawan
30
Ridwan Fauzi, 2013
Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
b. Tujuan tes
Mengukur ketepatan memukul keterampilan hasil belajar siswa/atlet dalam
melakukan keterampilan dasar lob bertahan kearah sasaran tertentu dengan arah
kok melambung ke bagian belakang lapangan lawan.
c. Peralatan
Lapangan bulutangkis standart, raket, satelkok, meteran, dua buah tiang besi
setinggi 2,72 meter, pita yang direntangkan dengan jarak 4.27 meter, dan tinggi 3
meter dari lantai, alat tulis dan formulir pengisian skor.
d. Petugas pelaksanaan pengetesan
Terdiri dari 5 orang, dua orang sebagai pengumpan, satu orang penghitung,
pencatat, dan pengambil satelkok.
e. Pelaksanaan tes
(1) Penyaji berdiri di tengah-tengah lapangan atau pada titik yang sudah
ditentukan paling dekat dengan net 3,35 meter dari net.
(2) Testi atau partisipan mengambil tempat dan berdiri pada zona yang telah
ditentukan paling dekat 3,35 meter dari net.
(3) Penyaji melakukan servis ke zona partisipan dan bergerak memukul satelkok
sehingga melewati tali setinggi 3 meter dari permukaan lantai yang dipasang
di belakang didaerah area skor.
(4) Setiap partisipan mendapatkan dua kali kesempatan, dan setiap kali
kesempatan di sediakan 6 satelkok, sehingga partisipan mendapatkan 12
kesempatan untuk melakukan pukulan.
(5) Apabila satelkok mengenai tali setinggi 3 meter dari permukaan lantai yang
dipasang pada tiang net dan selajatunya tidak sampai pada zona skor maka
diadakan pukulan ulang.
31
Ridwan Fauzi, 2013
Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
(Sumber: Pengaruh intervensi strategi multiteknik terhadap hasil belajar keterampilan dasar bermain bulutangkis, motivasi olahraga, dan kepercayaan diri, Hidayat, 2012:139)
2. Instrumen Servis Tinggi
a. Deskrpsi tes
Jenis tes keterampilan dasar memukul yang dilakukan dari dengan gerakan
forehand dan dengan ayunan raket dari bawah ke atas untuk mengerahkan kok
tinggi jauh ke belakang daerah lawan.
b. Tujuan tes
Mengukur ketepatan memukul keterampilan hasil belajar siswa/atlet dalam
melakukan keterampilan dasar servis tinggi kearah sasaran tertentu dengan
pukulan tinggi dan panjang.
c. Peralatan
Lapangan bulutangkis standar, raket, satelkok, net, alat tulis, dan pita yang
direntangkan sejajar dengan net berjarak 4,27 meter dari tinggi net 2,44 dari
32
Ridwan Fauzi, 2013
Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
d. Petugan pelaksanaan pengetesan
Tiga orang, teridiri satu orang penghitung, pencatat, dan pengambil satelkok.
e. Pelaksanaan tes
(1) Kok (shuttle cock), yang jatuh pada sasaran terluar (terjauh) atau di bidang
area diberi nilai 5, kemudian 3, dan kok (suttle cock), yang jatuh di luar target
sasaran (terdalam) masih pada bagian kotak servis diberi nilai 1.
(2) Apabila kok (shuttle cock), mengenai tali setinggi 2,44 meter dari per-mukaan
lantai yang dipasang sejajar dengan tiang net dengan jarak 4,27 meter dari net
dan jatuhnya tidak sampai di zona skor maka diadakan pukulan ulang.
(3) Area skor : 3 = area ABCB (76 cm); 2 = area EFGH – 76 cm termasuk tebal
garis; 1= area diluar kotak skor; 0 = apabila kok (shuttle cock), jatuh di luar
lapangan atau apabila kok (shuttle cock), tidak melewati di atas tali 2,44 cm
dari pemukaan lantai yang dipasang pada tiang net.
(4) Servis yang tidak memenuhi sarat dianggap tidak sah dan tidak diberi nilai.
(5) Kok (shuttle cock) yang tidak lewat di atas tali atau jatuh di kotak servis yang
salah atau servis untuk ganda tidak diberi nilai.
(6) Kok (shuttle cock) yang jatuh pada bagian garis, dianggap jatuh pada bagian
yang bernilai tinggi.
(7) Penilain skor kesempatan pertama digabungkan dengan skor kesem-patan
kedua.
33
Ridwan Fauzi, 2013
Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
(Sumber: Pengaruh intervensi strategi multiteknik terhadap hasil belajar keterampilan dasar bermain bulutangkis, motivasi olahraga, dan kepercayaan diri: Hidayat,
2012:138)
F. Prosedur penelitian
Prosedur penelitian menjelaskan tentang tahap dan langkah-langkah penelitian.
Secara umum ada tiga tahap penelitian, yaitu tahap persiapan, pelak-sanaan, dan
pelaporan. Setiap tahapan terdiri atas beberapa langkah kegiatan, seperti diuraikan
berikut ini:
1. Tahap persiapan, terdiri atas langkah-langkah kegiatan:
(1) Pengajuan judul pada dosen pembimbing, penyusunan proposal, dan seminar
proposal penelitian.
(2) Pengajuan surat izin penelitian ke dan dari Jurusan Pendidikan Olahraga,
Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi yang kemudian
diserahkan ke pihak Sekolah Bulutangkis FPOK UPI.
(3) Melakukan studi pendahuluan ke lokasi peneliatan Sekolah Bulutangkis
34
Ridwan Fauzi, 2013
Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
(4) Pelatihan teknik pembelajaran imajeri mental yang akan dilaksanakan dari
tanggal 19 sampai 23 Oktober 2012 di Kampus FPOK UPI.
2. Tahap pelaksanaan, terdiri atas langkah-langkah kegiatan:
(1) Pemberian perlakuan strategi imajeri mental intruksional terhadap kelompok
eksperimen selama 12 kali pertemuan; Jadwal dan program perlakuan dapat
di lihat pada lampiran.
(2) Pelaksanaan post-test atau tes akhir untuk melihat pengaruh perlakuan strategi
imajeri mental intruksional terhadap hasil belajar keterampilan dasar lob
bertahan dan servis tinggi. Tes akhir akan dilaksanakan satu hari setelah
pertemuan ke-12.
3. Tahap pelaporan, terdiri atas langkah-langkah kegiatan:
(1) Melakukan pengolahan dan analisis data yang sudah terkumpul.
(2) Membuat interpretasi, membuat kesimpulan dan rekomendasi hasil
penelitian.
(3) Menyusun naskah skripsi secara lengkap.
G. Tehnik analisi data
Tehnik analisis yang digunakan untuk menganalisis data penelitian yang sudah
terkumpul adalah teknik analisis uji perbedaan dua rata-rata. Teknik analisis ini
digunakan untuk mengetahui pengaruh strategi imajeri mental intruksional terhadap
hasil belajar lob bertahan dan servis tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Proses analisis dilakukan dengan program SPSS versi 20. Langkah-langkah yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
(1) Membuat deskripsi statistik kedua kelompok (eksperimen dan kontrol).
(2) Melakukan uji asumsi normalitas dan homogenitas.
(3) Melakukan uji hipotesis menggunakan uji perbedaan dua rata-rata (T-test).
(4) Melakukan uji perbandingan hasil belajar keterampilan dasar lob bertahan
dengan servis tinggi sebagai dampak dari perlakukan strategi belajar imajeri
47
Ridwan Fauzi, 2013
Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Dari hasil pengolahan data dan analisis dapat diambil kesimpulan dari proses
pembelajaran permainan bulutangkis di sekolah bulutangkis Fakultas Pendidikan
Olahraga dan Kesehatan (FPOK) bahwa :
1. Imajeri intruksional memberikan pengaruh signifikan terhadap hasil belajar
keterampilan dasar lob bertahan dalam permainan bulutangkis.
2. Imajeri intruksioanal memberikan pengaruh signifikan terhadap hasil belajar
servis tinggi dalam permainan bulutangkis.
3. Imajeri intruksional diketahui memberikan pengaruh signifikan yang lebih
baik terhadap keterampilan dasar servis tinggi.
B.Saran
1. Bagi Siswa
Pembelajaran mental khususnya dalam permainan bulutangkis sangat
menunjang untuk keberhasilan hasil belajar keterampilan dasar lob bertahan dan
servis tinggi. Proses pembiasaan dan latihan mental imajeri intruksional akan
memudahkan siswa melakukan tahapan – tahapan gerak yang di pelajari serta
membangaun aspek mental sejak dini.
2. Bagi Guru/Pelatih
Latiahan bulutangkis yang selama ini sangat baik dari aspek fisik dan tehnik
yang di terapkan oleh guru/pelatih terhadap siswa/siswi Diklat Fakultas Pendidikan
48
Ridwan Fauzi, 2013
Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
intruksional yang diterapkan akan membawa perubahan yang lebih baik terhadap
siswa/siswi dari apsek psikomotor dan mental.
3. Bagi Peneliti
Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya dilakukan penelitian dengan variabel yang lebih
banyak terutama pada aspek imajeri intruksional dengan jumlah sampel yang lebih
49
Ridwan Fauzi, 2013
Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. (2011). Memahami Riset Prilaku dan Sosial. Bandung: Cendekia Utama
Abduljabar, B dan Darajat, J.(2012). Aplikasi Statistika Dalam Penjas.PJKR FPOK UPI : Bandung
Arikunto,S. (2003). Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Anderson,A. (1997). Learning Strategies in Physical Education Self-Talk, Imagery,
and Goal-Setting. Education Journals
Hadiati,H. (2012). Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap
Peningkatan Keterampilan Dasar Dropshot Dalam Pembelajaran Bulutangkis. Skiripsi Sarjana. FPOK UPI Bandung: Tidak di terbitkan.
Hidayat,Y.(2003). Latihan Keterampilan Psikologis Dalam Belajar Keterampilan
Gerak. Sosiosains.Yogyakarta: Universitas Gajah Mada
Hidayat,Y. (2005).Pencitraan Mental Dalam Belajar Keterampilan Gerak. Jurnal Iptek Olahraga.Jakarta: Direktorat Jenderal Olahraga Departemen Pendidikan Nasional
Hidayat, Y. (2004). Latihan Keterampilan Psikologis Dalam Belajar Keterampilan
Gerak: Penelitian Eksperimen Tentang Pengaruh Penetapan Tujuan dan Latihan Imajeri Mental Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Gerak Bermain Bulutangkis Pada Anak Usia 10 – 12 Tahun. Tesis. UGM Yogyakarta: Tidak
di terbitkan
Hidayat,Y. (2012). Modul Pelatihan Intervensi Strategi Multiteknik Untuk Pelatih
Bulutangkis. FPOK UPI Bandung : Tidak di terbitkan
Hidayat,Y. (2012). Pengaruh Intervensi Strategi Multiteknik Terhadap Hasil Belajar
Keterampilan Dasar Bermain Bulutangkis, Motivasi Olahraga, dan Kepercayaan Diri. Proposal Disertasi. UGM Yogyakarta: Tidak diterbitkan
Priyatno, D. (2012). Tehnik Mudah dan Cepat MelakukanAnalisis Data Penelitian
50
Ridwan Fauzi, 2013
Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Poole, J. (1986) . Belajar Bulutangkis.Bandung: Pionir Jaya
Mujiono & Dimyati.(2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta
Ruhimat,T. dkk. (2011). Kurikulum Pembelajaran. Bandung : FIP UPI
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor - faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta
Subarjah, H dan Hidayat, Y..(2007). Permainan Bulutangkis. PJKR FPOK UPI: Bandung
Sopiyana,Y.(2009). Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di Sekolah Dasar. Skripsi Sarjana. FPOKUPI Bandung: Tidak di terbitkan